Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 1977, Toyota Kijang mulai meluncurkan mobil keluaran


pertama dimana pada baru pertama kali dimunculkan di depan umum tidak sama
dengan mobil yang dikeluarkan di Jepang dengan tipe yang sama. Sejak saat itu
mobil Kijang mulai memasuki dunia transportasi di Indonesia.
Dengan adanya hal tersebut, maka sarana transportasi yang merupakan
pendukung utama segala aktivitas kerja dan aktivitas belajar semakin bertambah
dengan pesat. Tahun 1980-an hingga pertengahan 1997 konsumen membutuhkan
mobil keluarga seperti Toyota Kijang, Isuzu Panther, dan Mitsubishi Kuda.
Akibatnya pasar pun didominasi oleh mobil niaga yang diubah fungsinya menjadi
mobil keluarga. Mobil niaga yang pada awalnya memiliki kondisi standar, sekedar
untuk mengangkut barang atau orang dengan harga yang sangat terjangkau,
seiring dengan perkembangan model dan inovasi produk, harga mobil niaga pun
ikut bergerak naik. Kini harga jual mobil niaga tidak berbeda jauh dengan harga
jual mobil sedan.
Saat ini dominasi mobil Toyota sangat menonjol, dimana Kijang Kapsul
menguasai pasaran mobil niaga. Dan pada saat ini mobil Toyota sebagai market
leader di Surabaya, yang dimana dengan melihat tingkat penjualan dari Januari
hingga April 2001, penjualan mobil Kijang mencapai 14.739 unit, periode yang
sama tahun 2002 justru meningkat menjadi 20.349 unit. Untuk sementara Panther
pada periode yang sama tahun 2001 mencapai 7.825 unit, namun pada tahun 2002
menurun menjadi 5.814 unit. Penurunan ini menurut pelaku pasar lebih
disebabkan oleh naiknya harga solar, sulitnya memperoleh mobil Panther di pasar
dan harga jual yang tidak memadai. (www.kompas.com)
Sejarah panjang Toyota Kijang sebagai mobil rakyat yang diawali pada
tahun 1997 dapat dikatakan berakhir dengan kelahiran Toyota Kijang Innova.
Sebab, dengan diluncurkannya Toyota Kijang Innova, produksi Toyota Kijang
lama dihentikan. Toyota Kijang Innova menyandang mesin berkapasitas 2.0 Liter
2

dilengkapi dengan Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), yang menjadikan


mesin tersebut lebih bertenaga, lebih bersih (ramah lingkungan), dan lebih hemat
bahan bakar.
Tenaga maksimum yang dihasilkan mesin 2.0 Liter VVTI itu 136 PS atau
134 PK (paardekracht, daya kuda) dan torsi maksimum 182 Nm (Newton-meter).
Jauh lebih besar dari tenaga maksimum dan torsi maksimum yang dihasilkan
mesin 2.0 Liter pada Toyota Kijang pendahulunya, yakin 97 PS (95 PK) dan 154
Nm. Bukan hanya itu, rem depan Toyota Kijang Innova menggunakan model
cakram (disc brake) dan belakang menggunakan model tromol (drum) serta
dilengkapi dengan Antilock Brake System (ABS). Kaki-kakinya pun disamakan
dengan mobil penumpang (passenger car). Suspensi depan dan belakang
menggunakan pegas keong (coil spring) dan bukan lagi pegas daun. Suspensi
depan menggunakan double wishbone dan belakang menggunakan pegas keong, 4
link, dan lateral rod.
Mesin Toyota Kijang yang sangat sederhana dan mudah dirawat
menjadikan mobil itu dengan cepat meraih reputasi sebagai mobil rakyat. Toyota
Kijang tidak memerlukan bengkel besar untuk memperbaiki kerusakan yang
dialami mesinnya. Bahkan, seorang montir biasa pun dapat memperbaiki
kerusakan mesin yang dialami Toyota Kijang. Singkatnya, tidak diperlukan
peralatan canggih untuk memperbaiki kerusakan mesin Toyota Kijang. Itu semua
menjadikan rentang penyebaran Toyota Kijang sangat luas, mulai dari kendaraan
bak terbuka, mikrolet, angkutan perkotaan, sampai dengan kendaraan keluarga.
(www.ToyotaKijang.com )
Mengingat dengan keadaan budaya masyarakat di Surabaya sangat lekat
dengan mobil-mobil keluarga dimana mobil tersebut selain bisa digunakan
sebagai mobil penumpang juga dapat digunakan sebagai mobil barang. Apalagi
harga mobil-mobil keluarga masih dapat dijangkau oleh kebanyakan orang,
dimana mobil keluarga juga dapat dipakai oleh masyarakat muda maupun tua.
Dimana segala kategori mobil keluarga yang didambakan oleh masyarakat di
Surabaya ada di dalam mobil Kijang Innova.
Pada saat Toyota mengeluarkan variasi terbaru dari mobil Kijang, yaitu
Kijang Innova yang pada waktu launching banyak sekali peminat yang ingin
3

membelinya, bahkan banyak pelanggan yang harus inden terlebih dahulu. Hal ini
juga diiringi dengan adanya kenaikan harga bahan bakar mobil(bbm) dimana
harga bensin dan solar yang hanya memiliki selisih harga yang tipis. Dan juga
mengapa masyarakat memilih mobil Kijang Innova berbahan bakar solar? Padahal
kita tahu bahwa mobil berbahan bakar solar yang bagus dimiliki oleh Isuzu
Panther, dan sampai saat ini Toyota masih memimpin sebagai market leader. Serta
munculnya faktor kelangkaan bahan bakar solar yang terjadi di sejumlah tempat di
Indonesia, tetapi mengapa masyarakat masih memilih mobil yang berbahan bakar
solar? Hal-hal tersebut menarik perhatian penulis untuk penulis teliti lebih lanjut
mengenai calon pembeli dalam memilih Toyota Kijang Innova berbahan bakar
solar. (www.ToyotaKijangInnova.com)
Bila Avanza dan Xenia dijual dengan harga dibawah Rp 100 juta, maka pengganti
Toyota Kijang Kapsul ini dijual dengan harga mulai dari Rp 136,5 juta sampai Rp
204,5 juta (untuk yang berbahan bakar bensin) serta Rp 152 juta sampai Rp 220
juta (untuk yang berbahan bakar solar).
Toyota Kijang Innova merupakan mobil yang lebih inovatif daripada
mobil lain yang sekelas seperti Isuzu Panther dimana Toyota Kijang Innova lebih
sesuai dengan kaum pria yang memiliki kesan lebih gagah, dan sesuai dengan
masyarakat yang lebih memperhatikan teknologi karena Kijang Innova lebih
unggul daripada mobil lainnya. Selain itu mobil Kijang Innova yang memiliki
body yang lebih besar dan lebih sporty daripada mobil Kijang yang terdahulu
cenderung lebih cocok bagi kaum anak-anak muda yang lebih memperhatikan
mengenai gaya(style) dibandingkan dengan calon konsumen yang memiliki usia
lebih tua.
Adapun faktor-faktor lain yang ingin penulis teliti dalam mempengaruhi
keputusan para pemilik adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
dipengaruhi oleh demografi, psikografi, values, dan personality ; consumer
resources ; motivation ; knowledge ; attitudes, sedangkan faktor eksternal
dipengaruhi oleh budaya ; kelas sosial ; referensi ; keluarga.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan calon pembeli dalam memilih mobil Kijang
Innova berbahan bakar solar.
4

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah faktor internal (pendapatan, demografi, psikografi, values, dan


personality ; consumer resources ; motivation ; knowledge ; attitude) dan
faktor eksternal (budaya ; kelas sosial ; referensi ; keluarga) mempengaruhi
calon pembeli dalam memilih mobil Toyota Kijang Innova berbahan bakar
solar di Surabaya?
b. Seberapa besar pengaruh faktor internal (pendapatan, demografi, psikografi,
values, dan personality ; consumer resources ; motivation ; knowledge ;
attitudes) dan faktor eksternal (budaya ; kelas sosial ; referensi ; keluarga)
mempengaruhi calon pembeli dalam memilih mobil Toyota Kijang Innova
berbahan bakar solar di Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Mengetahui apakah faktor internal (pendapatan, demografi, psikografi, values,


dan personality ; consumer resources ; motivation ; knowledge ; attitudes) dan
faktor eksternal (budaya ; kelas sosial ; referensi ; keluarga) mempengaruhi
calon pembeli dalam memilih mobil Toyota Kijang Innova berbahan bakar
solar di Surabaya.
b. Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor internal (pendapatan, demografi,
psikografi, values, dan personality ; consumer resources ; motivation ;
knowledge ; attitudes) dan faktor eksternal (budaya ; kelas sosial ; referensi ;
keluarga) mempengaruhi calon pembeli dalam memilih mobil Toyota Kijang
Innova berbahan bakar solar di Surabaya.
5

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi Mahasiswa
Dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh selama di bangku kuliah ke
dalam lapangan dan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana
Ekonomi di Universitas Kristen Petra.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam
memproduksi mobil Kijang di masa yang akan datang.
c. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat menjadi koleksi ilmiah.
d. Bagi Pihak-pihak lain
Penelitian dapat menjadi masukan informasi dan bahan pembanding bagi
mereka yang memerlukan.

Anda mungkin juga menyukai