SKRIPSI
Oleh
Muhammad Yusup Maulana
1830611114
FAKULTAS EKONOMI
2022
PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIARISME
Saya sebagai peneliti menyatakan bahwa seluruh tulisan dari karya ilmiah yang
PENDAPATAN PTPN VIII CIKASO” ini tidak mengandung unsur plagiarisme, kecuali
pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Pengutipan terkait bentuk tulisan lainnya
menjungjung tingggi haki (hak kekayaan intelektual) dan sesuai dengan etika usnur akademik
Segala hal yang bertentangan dengan pernyataan saya diatas menjadi tanggung jawab
Perkebunan Karet merupakan salah satu sektor pertanian besar yang ada di indonesia,
perkebunan ini merupakan produk ekspor di indonesia selain kelapa sawit. Bagi para investor
khususnya investor asing sektor ini menjadi prioritas utama dikarenakan memiliki peluang
yang sangat menjanjikan terutama untuk pendapatan negara. Indonesia sendiri memiliki
kesempatan besar untuk menjadi produsen karet alam dunia. Iklim dan lingkungan indonesia
karet indonesia kedepan sangatlah menjanjikan mengingat masih tersediannya lahan yang luas
Maksud dan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga jual, biaya
produksi terhadap pendapatan PTPN VIII CIKASO. Variabel yang digunakan pada penelitian
ini adalah variabel harga jual, biaya produksi dan pendapatan. Hasil penelitian
memeperlihatkan bahwa : (1) Harga Jual berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan.
Pernyataan ini didapatkan melalui hasil uji t yang mana nilai t hitung sebesar 3,586 > dari t
tabel sebesar 2,037 serta nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. (2) Biaya Produksi
berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan. Pernyataan ini didapatkan melalui hasil
uji t yang mana nilai t hitung sebesar 2,951 > 2.037 serta nilai signifikansi sebesar 0,006 <
0,05. (3) Harga Jual, Biaya Produksi berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan.
Pernyataan ini didapatkan melalui hasil uji F sebesar 32,570 > dari F tabel sebesar 2,90 serta
Rubber Plantation is one of the major agricultural sectors in Indonesia, this plantation is an
export product in Indonesia other than oil palm. For investors, especially foreign investors,
this sector is a top priority because it has very promising opportunities, especially for state
income. Indonesia itself has a great opportunity to become the world's natural rubber
producer. Indonesia's climate and environment strongly support the growth and development
of rubber trees. The prospects for Indonesian rubber plantations in the future are very
promising considering the availability of large areas of land for this rubber plantation.
The purpose and purpose of this study is to determine the effect of selling prices, production
costs on the income of PTPN VIII CIKASO. The variables used in this study are variables of
selling price, production costs and income. The results of the study show that: : (1) Selling
Price has a significant effect on revenue. This statement was obtained through the results of
the t test where the calculated t value was 3.586 > from the table t of 2.037 and the
significance value of 0.001 < 0.05. (2) Production Costs had a significant effect on income.
This statement was obtained through the results of the t test where the calculated t value was
2.951 > 2,037 and the significance value was 0.006 < 0.05. (3) Selling Price, Production
Costs have a significant effect on Revenue. This statement was obtained through the results of
the F test of 32.570 > from the F table of 2.90 and the significance value of 0.001 so that the
Kedua orangtuaku tercinta H.Amir dan Hj.Ati yang selalu memberikan do’a, motivasi,
serta dukungan seara material ataupun non material demi tercapainya masa depan yang
dapat memberikan manfaat bagi orang lain serta khususnya untuk diri sendiri.
Saudaraku tercinta Kusnadi, S.IP., M.Si yang selalu memberikan arahan serta
Saudari-saudariku tercinta Yanti, Marni, Atikah serta seluruh keluarga dekat yang tak
Seluruh teman seperjuanganku yang tak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu
Seluruh staff jajaran dewan guru Mts cidahu dan Smk Plus Paradis yang selalu
penelitian ini.
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan beribu-ribu
nikmat sehat serta rahmat dan karuniannya. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis
TERHADAP PENDAPATAN PTPN VIII CIKASO”. Tak lupa shalawat beserta salam
peneliti panjatkan kepada baginda alam yakin Nabi Muhammad SAW, Penulisan skripsi ini
sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Sukabumi.
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Bapak Andri Indrawan , S.E., M.Ak selaku dosen
pembimbing I dan Bapak Elan Eriswanto, S.E., M.M selaku dosen pembimbing II atas segala
waktu, saran, serta bimbingan dan nasehatnya selama berlangsungnya penyusunan karya
Pada kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
banyak membantu dan selalu memberikan dukungan selama proses penyusunan karya ilmiah
Sukabumi
Muhammadiyah Sukabumi.
4. Segenap dosen fakultas ekonomi yang telah memberikan ilmu serta bimbingannya
5. Kedua orangtua hebat serta seluruh keluarga besar, yang selalu mendo’akan,
memberikan dukungan moral maupun material dan motivasi yang sangatlah begitu luar
6. Serta semua orang hebat yang tak bisa penulis sebutkan satu-satu yang selalu
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah skripsi ini masih sangatlah banyak
kekurangan serta kehilafan, mengingat keterbatasan yang dimiliki penulis dalam hal ilmu
pengetahuan, pengalaman serta kemampuan. Maka dari itu krtik serta saran yang
memebangun dari semua pihak sangatlah penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat
Penulis
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
nilai ekonomis tinggi. Yang mana jika dikelola dengan cara yang benar dan sesuai
prosedur dapat meningkatkan devisa Negara. Selama ini pemerintah sudah banyak
Perkebunan karet merupakan salah satu sektor pertanian besar yang ada di
sawit. Bagi para investor khsusnya investor asing sektor ini menjadi prioritas
karet dunia karena memiliki beberapa keunggulan yang menjadi pendukung hal
tersebut seperti beberapa wilayah Indonesia yang memiliki iklim serta lingkungan
itu, Indonesia juga mempunyai keunggulan dalam hal tenaga kerja karena
ini sangat menjanjikan karena luasnya lahan yang ada serta kosong belum
terpakai untuk perkebunan karet ini. Rencana ini pastinya harus selalu dibarengi
getah karet (Hevea brasiliensis). Getah karet yang digunakan biasanya berasal
dari pohon yang sudah berumur minimal 5 tahun dan bisa diambil getahnya
tahapan yang dimulai dengan penimbangan lateks yang datang dari kebun sampai
PT. Perkebunan Nusantara VIII atau biasa disebut juga dengan PTPTN VIII
adalah anak usaha PTPTN III milik BUMN yang bergerak dalam bidang
perkebunan teh, karet, kina, kakao, kelapa sawit dan getah perca. Yang mana
perkebunan karet yang berada dibawah naungan PTPN VIII yang terbagi ke 6
Keterangan
Jenis Perkebunan Nama Perkebunan Komoditas Luas (Ha)
Lokasi
Karet, Kelapa
Pasirbadak Ciemas 4,431 Cisolok
Hybrida
maka tata kelola perusaahan tersebut dapat dikatakan gagal, begitupun sebaliknya.
antara lain biaya produksi, biaya pemasaran, biaya operasional dan biaya
penjualan. Biaya-biaya tersebut timbul dari proses pengolahan suatu produk yang
mana akan berpengaruh terhadap harga jual dan nantinya akan berpengaruh juga
Data pendapatan PTPN VIII Cikaso pada tahun 2017 sampai 2021 sebagai
berikut:
Tabel 1.2
No Tahun Pendapatan
Terlihat dari data lima tahun terakhir untuk pendapatan PTPN VIII Cikaso
kerugian yang sangat signifikan yang mana sangat berpengaruh terhadap visi-misi
suatu usaha yang mana tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan keuntungan.
Untuk lebih detailnya bisa kita lihat di grafik pendapatan di bawa ini :
200,000,000
180,000,000
160,000,000
140,000,000
2021
120,000,000
2020
100,000,000
2019
80,000,000
2018
60,000,000 2017
40,000,000
20,000,000
0
2017 2018 2019 2020 2021
harga tersebut (Jumriani, 2006). Harga adalah sejumlah uang yang diberikan pada
suatu produk tertentu. Harga jual akan mempengaruhi tingkat pendapatan suatu
perusahaan dan juga dapat meningkatan suatu perusahaan dan juga meningkatkan
taraf usaha yang telah dijalankan tersebut (Nasution, 2019). Harga jual karet
dunia sering mengalami penurunan mulai dari kisaran harga US$1,664/kg sampai
dengan US$1,773/kg bahkan bisa mencapai titik US$1,6/kg naik turun jauh dari
Faktor penting yang harus diperhatikan oleh para perusahaan ketika akan
menghasilkan suatu usaha adalah biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya
yang dikeluarkan untuk mengolah bahan mentah menjadi produk yang dapat
dijual. Secara garis besar biaya produksi ini dapat dibagi menjadi biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya tidak langsung (Jumingan &
yang namanya pembengkakan saat mendanai suatu usaha. Pada hakikatnya ketika
menjual suatu produk, keuntungan merupakan tujuan utama dari kegiatan usaha
menjamin keuntungan. Hal ini karena penjualan harus dipotong dari biaya yang
bibit karet, pupuk, upah dan lain-lainnya. Perusahaan akan menderita kerugian
jika penjualannya dihitung lebih kecil dari pada biaya yang dikeluarkan. Oleh
karena itu, agar suatu perusahaan dapat mencapai target pendapatan yang
diinginkan, pendapatan dari penjualan yang biasa disebut omset penjualan harus
lebih sesuai atau lebih tinggi dari biaya yang ditanggung oleh perusahaan. Biaya
produksi yang digunakan PTPN VIII Cikaso tidak sesuai dengan hasil yang
dicapai, karena 30% dari 50% produksi biasanya dihabiskan untuk biaya
hasil yang baik, dua faktor tersebut harus ditempatkan dalam penempatan atau
kuantitas maksimum.
Masalah yang sedang dihadapi oleh PTPN VIII Cikaso saat ini adalah
karet serta biaya produksi yang dikeluarkan tidak sesuai dengan penghasilan yang
didapat. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat pendapatan dari usaha karet
tersebut. Ketika permintaan produksi karet meningkat dan harga karet naik maka
sebaliknya jika permintaan produksi karet menurun dan disusul dengan rendahnya
harga jual maka dapat sangat dipastikan tingkat pendapatan perusahaan akan turun
sangat drastis. Kondisi ini dapat menjadi awal mula penyebab gagalnya suatu
Penelitian terdahulu
Dari beberapa penelitian diatas bisa kita simpulkan bahwa tidak setiap
kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada. Kemudian dari hasil penelitian
terdahulu terindikasi adanya pengaruh yang berbeda-beda dari variabel harga dan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada tabel, maka penulis
VIII CIKASO”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Cikaso ?
Cikaso?
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi pihak-
1) Secara teoritis
2) Secara praktis
a. Bagi Penulis
c. Bagi PTPN
pendapatan.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
yang sulit, padahal untuk definisi harga sendiri berawal dari beberapa hal yang
umum. Beberapa konsep yang saling berkaitan dalam teori ekonomi ialah : harga
kuantitatif bobot suatu produk yang mana bisa ditukarkan dengan produk lain
mengatakan bahwa “harga merupakan nilai yang dikatakan dalam mata uang serta
medium moneter lainnya sebagai alat yang dapat ditukar. Dalam pengertian ilmu
ekonomi harga memiliki hubungan dengan pengertian nilai serta kegunaan. Nilai
ialah ukuran jumlah yang mana dapat diberikan oleh suatu produk jika produk
tersebut ditukarkan dengan produk lainnya. Sedangkan kegunaan ialah atribut dari
suatu item yang mana dapat memberikan tingkat kepuasan tertentu pada
konsumen.
Harga merupakan nilai yang dikatakan dalam mata uang (Rupiah) sebagai
alat tukar yang sah, bisa juga dikatakan bahwa harga ialah sejumlah uang yang
barang serta jasa. Pendapatan merupakan salah satu dari sekian banyak faktor
a. peranan alokasi harga adalah fungsi harga dalam menolong para pembeli agar
diperlukan menurut daya belinnya. Oleh karena itu adanya harga dapat
dikehendaki.
Sukirno, 2016).
Menurut Sudaryono, 2015, ada tiga bentuk penetapan harga jual, yaitu
diantaranya adalah:
Dalam kondisi ini, penjual tidak bisa memperoleh kontrol sama sekali
terhadap harga yg dilempar di pasaran. Harga ditentukan oleh prosedur
memutuskan harga, dan pembeli boleh memilih, “membeli atau tidak”. Harga
diputuskan oleh keputusan serta kebijaksanaan yang masih ada dalam perusahaan,
penentuan harga jual yaitu: biaya, harga barang saingan, pasar, elastisitas
b. Morton Backer Dan Lyle E Jacobsen menyatakan bahwa ada beberapa faktor
yang berpengaruh terhadap penentuan harga jual yaitu: biaya, jenis industri,
produk yang mungkin dapat dijual pada tingkat harga alternatif per
sasaran.
1) Bertahan
perusahaan.
2) Memaksimalkan pendapatan
tertentu.
3) Memaksimalkan penjualan
4) Prestise
hambatan yang cukup serius dikarenakan penetapan harga ini bukan merupakan
Menurut Marius p.Angipora, 2012 ada lima tahapan dalam penetapan harga,
yaitu :
atau jasa yang telah dihasilkan secara keseluruhan yang mana hal ini
para konsumen.
kalangan perusahaan yang ingin bergerak maju lebih cepat serta selalu
Harga jual ialah nilai yang dibebankan pada pembeli serta pengguna barang
dan jasa atau juga bisa diartikan sebagai jumlah moneter yang diberatkan oleh
suatu unit usaha terhadap pembeli dan juga pelanggan atas barang dan jasa yang
dijual atau diserahkan. Salah satu kasus yang penomenal berdasarkan teori
dengan upaya pencapaian taraf laba perusahaan, salah satu pendekatan yang
perusahaan, lantarakan pendapatan merupakan hasil dari harga (p) dikali dengan
kuantitas yang terjual, tinggi rendahnya harga akan berpengaruh terhadap jumlah
baranag yang dijual oleh karena itu betapa pentingnya membuat kebijakan tentang
berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya produksi dapat
diklarifikasi senagai biaya produksi langsung, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead pabrik (Slamet dan Sumarli, 2002). Biaya produksi adalah keseluruhan
Biaya produksi di harapkan bisa minimal, tetapi harus di pahami secara integratif
dengan hasil produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut objek
pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi: biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik . Biaya bahan baku dan
biaya tenega kerja langsung disebut pula dengan istilah biaya utama, sedangkan
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut dengan istilah
baku menjadi produk jadi. Dalam melakukan usaha, setiap perusahaan pasti akan
ini terdiri dari bermacam-macam namun memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk
meningatkan hasil produksi usahtani tersebut. Jadi besarnya biaya ini tidak
tergantung pada besar kecilnya produksi yang diperoleh, sedangkan biaya tidak
tetap dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi yang diperolehnya. Biaya tetap
adalah sewa tanah pajak, alat-alat pertanian, iuran irigasi, dan lainnya. Biaya tidak
tetap terdiri dari biaya sarana produksi, biaya tenaga kerja, biaya panen, biaya
a. Biaya tetap, biaya yang harus dikeluarkan oleh para pelaku usaha yang
biaya yang besar dan kecilnya tergantung pada jumlah produksi seperti
biaya pupuk, herbisida, upah langsung petani, dan alat – alat pertanian.
b. Biaya variabel, yaitu biaya yang besar dan kecilnya tergantung pada
terhadap barang dan jasa. Itu semua harus dipenuhi dengan kegiatan
Biaya Eksplisit atau juga biasa disebut sebagai biaya langsung ialah
beberapa bahan belum jadi yang pada prinsifnya hal tersebut bersumber
usahanya. Selanjutnya, ada juga biaya yang dikenal sebagai biaya implisit
(imputed cost), ialah biaya yang tidak wajib dalam artian tidak tetap serta
b. Biaya langsung (Direct cost) dan Biaya Tidak Langsung (Indirect cost)
overhead pabrik.
dalam besaran yang tetap atau stabil. Biaya tetap ini, keberadaannya
begitupun sebaliknya.
paling baik, artinya ialah memilih suatu hal dan mengorbankan sesuatu
yang lain, dengan kata lain biaya ini merupakan nilai barang dan jasa
adakalanya menjadi eksplit atau jelas dan adakalanya menjadi tidak jelas.
dengan baik, jika seluruh biayanya dimasukan kedalam harga yang persis
Unsur-unsur harga pokok produksi adalah biaya bahan baku langsung, upah
langsung dan biaya tidak langsung pabrik atau biaya overhead pabrik. Biaya
bahan baku langsung dan upah langsung digabungkan dalam kelompok biaya
utama (prime cost). Upah langsung dan overhead pabrik digabung dalam
pengubahan bahan baku langsung menjadi barang jadi. Berikut ini adalah unsur-
bahan baku yang diproses menjadi bahan siap pakai serta dapat ditetapkan
langsung pada harga pokok dari barang jadi. Atau dengan kata lain
tersebut. Biaya bahan baku langsung ini biasanya dianggap sebagai biaya
perubahan volume kegiatan. Secara teori, biaya ini terdiri dari harga pokok
bangunan, serta biaya asuransi. Syarat jual beli dan potongan pembelian
juga harus diperhatikan dengan teliti. Bahan baku tidak langsung disebut
sebagai biaya bahan penolong, yaitu bahan yang memiliki perolehan dengan
atas biaya tenaga kerja langsung serta tidak langsung. Biaya tenaga kerja
langsung ialah banyaknya upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang
bahan baku menjadi produk jadi, sedangkan sebaliknya, biaya tenaga kerja
tidak langsung ialah banyaknya gaji yang diberikan terhadap tenaga kerja
kepada setiap pekerja sesuai dengan kontrak kerja mereka, yang mana
kepada sebagain pekerja yang bekerja melebihi jam waktu kerja pada
dibanding pekerja yang lain sesuai dengan batas dan kriteria yang
ditentukan perusahaan.
Biaya pabrik tidak langsung adalah biaya –biaya yang keluar secara tidak
pekerja tidak langsung serta seluruh biaya pabrik lainnya tidak dapat
terjadi pada departemen produksi selain biaya bahan langsung dan biaya
tenaga kerja langsung. Adapun yang termasuk biaya tidak langsung ialah:
b. Biaya tenaga kerja tidak langsung Biaya tenaga kerja tidak langsung
proses produksi. Contoh biaya ini adalah suku cadang, pelumas, dan
d.Biaya yang timbul atas penilaian aktiva tetap Biaya ini sering
e. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu Biaya yang timbul
pada akhir periode. Contoh biaya ini adalah biaya asuransi bangunan
Dalam hal ini biaya listrik, biaya air, serta biaya telepon merupakan
produksi.
Beberapa macam jenis serta sifat yang timbul dari biaya overhead diatas
yang sebenar-benarnya ialah pada proses produksi. Maka oleh karena itu, dalam
penetapan harga pokok produksi yang tepat serta akurat perlu ditentukan dengan
nantinya segala halangan diatas akan dapat diatasi. Selanjutnya, biaya overhead
yang diterapkan dimuka dapat ditanggungkan pada proses produksi secara tepat
dengan hitungan menurut taksiran yang biasa disebut dengan applied overhead.
tertentu sebagai satu unit dalam sebuah usaha. Contohnya, jika pada musim tanam
(cost). Apabila biaya yang digunakan turun atau sedikit, maka keuntungan
penjual atau produsen akan mengalami kenaikan serta seterusnya akan
yang mana hal itu dipakai untuk memperoleh tanaman yang akan diproduksikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Putu Crisdandi menyatakan bahwa biaya produksi
Apabila biaya turun, maka keuntungan yang akan diperoleh produsen akan
perdagangan, karena dalam melakukan suatu usaha tentu ingin mengetahui nilai
atau jumlah pendapatan yang diperoleh selama melakukan usaha tersebut (Sadono
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas norma entitas selama periode dan arus masuk tersebut akan
modal. Pendapatan memiliki banyak nama seperti sales, fess, interest, devidens
and royalities. Dalam arti ekonomi, pendapatan merupakan balas jasa atas
penggunaan faktor- faktor produksi yang dimiliki oleh sektor perusahaan bisa
berbentuk upah, sewa-menyewa, bunga dan profit (Anak Agung Irfan Alitawan
jumlah pendapatan dan seluruh biaya. Seluruh pendapatan atau bisa disebut juga
sebagai penerimaan total ialah nilai dari produksi komoditas pertanian itu sendiri
dapat dirumuskan menjadi sebagai berikut (Rafesh Abubakar dan Khaidir Sobri,
2014) :
Pd = TR – TC
TR = Y.Py
TC = FC + VC
Dimana :
Pd : Pendapatan Perusahaan
Py : Harga Output
2.3.2 Konsep Pendapatan (Income)
Gaji dan upah adalah balas jasa terhadap kesediaan menjadi tenaga kerja.
Besar gaji atau upah seseorang secara teoritis sangat tergantung dari
sebagai berikut:
1) Keahlian (Skill)
seseorang, keahlian yang dibutuhkan makin tinggi, karena itu gaji atau
risiko atau tidak. Kondisi kerja dianggap makin berat, bila risiko kegagalan
atau kecelakaan kerja makin tinggi. Untuk pekerjaan yang makin berisiko
tinggi, upah atau gaji makin besar, walaupun tingkat keahlian yang
penggunanya sebagai balasan jasa. Terbagi menjadi dua macam asset produktif,
terhadap modal (capital gain) jika diperjualbelikan. Yang selanjutnya, ialah aset
bukan finansial (real assets), contohnya seperti rumah yang menghasilkan dari
hasil sewa-menyewa.
Pendapatan ini diperoleh bukan sebagai balas jasa ataupun input yang
diberikan. Di negara yang maju beberapa orang menerima transfer yang diberikan
Pendapatan atau bisa disebut sebagai income berasal dari seseorang atas
hasil penjualan dari faktor- faktor produksi yang menjadi haknya pada sektor
produksi tentunya, kemudian sektor produksi, ini digunakan sebagai input proses
produksi dengan harga yang berlaku dipasar faktor produksi. Harga faktor
produksi ini ditentukan dari hasil tarik menarik antara penawar serta peminta.
dari tahun ketahun yang sudah lalu ataupun warisan dan pemberian.
produksi.
kegiatan produksi.
atau terbentuk sesudah produk selesai dikerjakan dan terjual atas dkontrak
produksi, yaitu pada saat barang atau jasa dikirimkan atau diserahkan
jasa maka pendapatan belum dapat dikatakan terjadi, karena belum terjadi
lancar.
dipakai untuk menentukan jumlah rupiah yang akan diihitung serta ditulis dalam
suatu transaksi untuk pertama kalinya atau berupa banyaknya jumlah rupiah dapat
Terbagi menjadi empat dasar penilaian pendapatan antara lain sebagai berikut :
1. Biaya historis ( historial cost) : yaitu aktiva yang dicatat sebanyak besarnya
pengeluaran kas atau bisa disebut sebagai kas setara kas yang mana dibayar
sebesar nilai wajar dari hasil yang diberikan gunaa mendapatkan aktiva tersebut
2. Biaya kini (current cost) : ialah aktiva yang dinilai dalam bentuk kas atau
kas setara kas yang mana seharusnya dibayarkan jika aktiva setara dengan yang
diperoleh sekarang.
mana dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang persis dengan aktiva saat
4. Nilai saat ini (present value) : ialah merupakan aktiva yang dikatakan
sebanyak kas masuk bersih dimasa yang akan datang yang mana didiskontokan
menjadi nilai saat ini dari pos yang diharapkan bisa memberikan sebuah hasil
Ada dua hal yang perlu diperhatikan pada saat suatu pendapatan diakui,
yaiti pengukuran pendapatan dengan satuan atau ukuran moneter dan penetapan
yang isinya sebagai berikut: “Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan
yang dapat diterima, jumlah pendapatan yang imbul dari suatu transaksi biasanya
tersebut. Jumlah tersebut, dapat diukur denga nilai wajar imbalan yang diterima
atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat
tukar, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam nilai tukar ini yaitu sebagai
berikut:
1. Potongan pembayaran dan pengurangan lain dari harga seperti rugi [iutang
2. Untuk transaksi bukan dengan kas., apabila nilai dari barang yang diserahkan
dianggap sama dengan nilai pasar wajar dari barang yang akan diterima maka
nilai tukarnya adalah nilai buku barang yang akan diterima lebih atau kurang dari
nilai buku barang yang akan diserahkan maka selisihnya nilai pasar barang yang
a) Cash Equivalent
berasal dari penghargaan atas produk yang terjual dan kemudian produk
sebenar-benarnya.
Yaitu banyaknya rupiah pada kas yang mana diperkirakan akan dibayarkan
pada masa yang akan datang dari hasil pejualan aktiva dalam aktivitas
normal perusahaan.
Untuk nilai harga pasar pada saat ini yaitu tetap, nilainya lebih rendah dari harga
semula.
d) Harga pasar
Harga jual bersih atas produk yang diperkirakan dikurangi biaya simpanan,
e) Harga kesepakatan
kontribusi dalam upaya peningkatan devisa negara. Tanaman ini menjadi salah
amat unggul untuk bisa menjadi salah satu dari negara-negara yang dapat
memasok secara besar dan menjadi produsen karet alam dunia (Sari, 2013).
Pengaruh harga terhadap pendapatan menjadi salah satu faktor yang amat
penting bagi suatu perusahaan, apalagi ketika harga jual suatu produk khsusnya
karet bernilai tinggi, berdampak pada pendapatan perusahaan yang otomatis akan
meningkat, dan kondisi ini dapat menjadi suatu pencapaian dari alasan
maka pendapatan yang akan diterima otomatis menurun. Harga jual dipengaruhi
oleh jumlah produksi yang dihasilkan. Jumlah produksi dikalikan dengan harga
tinggi tentu akan mengurangi efisisensi proses produksi untuk menghasilkan suatu
tenaga kerja dan modal merupakan faktor penting dibandingkan dengan faktor
produksi lainnya.
Penerimaan merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi dengan harga jual
yang berlaku dan dinilai dalam rupiah pada saat diterimanya penerimaan. untuk
termasuk dalam biaya produksi. Biaya produksi meliputi biaya tetap dan biaya
variabel. Selisih antara total pendapatan dan total biaya produksi disebut
Harga jual
anggaran dasar, setelah itu teori perlu dikemukakan dan diuji kebenarannya.
2. H2 : (Biaya Produksi)
3. H3 : (Simultan)
Objek penelitian adalah atribut atau sifat nilai dari orang. Objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
pengertian diatas maka dapat ditentukan apa-apa saja yang menjadi objek
mengetahui sebesar apa pengaruh harga dan biaya produksi terhadap pendapatan
asumsi bahwa suatu gejala dapat di klasifiksikan dan hubungan gejala tersebut
bersifat kasual atau sebab akibat maka penelitiannya difokuskan pada tiga variabel
saja, pola hubungan antara variabel yang ada dalam penelitian ini disebut
Harga (X1)
Pendapatan (Y)
Gambar 3.1
Paradigma Penelitian
yang dapat diukur. Operasionalisasi variabel berisi deskripsi singkat dari setiap
variabel yang diteliti atau yang terdapat pada model penelitian yang telah
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
konsumen atas
manfaat-manfaat
karena memiliki
atau menggunakan
tersebut (Dm
Christina, 2018).
menciptakan barang-
barang yang
diproduksikan
perusahaan tersebut
(Hartono, 2013).
seseorang, baik
yang digunakan
untuk konsumsi
maupun untuk
tabungan. Dengan
pendapatan
tersebut digunakan
untuk keperluan
mencapai
kepuasan
(M.L.Jhingan,
2018).
3.5.1 Populasi
individu yang memiliki sifat yang sama walaupun presentase kesamaan itu
sedikit, atau dengan kata lain seluruh individu yang akan dijadikan sebagai obyek
penelitian (Arikunto,2013:173).
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,2013:117). Populasi
yang digunakan pada penelitian kali ini adalah seluruh pegawai di Kantor PT
3.5.2 Sampel
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari
populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25%
dari 100 orang responden, maka penulis mengambil 100% jumlah populasi yang
ada pada PTPN VIII CIKASO yaitu sebanyak 35 orang responden. Dengan
Uji validitas merupakan derajat ketepatan anatara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan data yang dapat di laporkan oleh peneliti. Objek ini
biasanya dipakai untuk mengukur kelayakan suatu item dalam konfigurasi ketika
operasi lebih kecil dari r tabel, maka dapat dikatakan bahwa pernyataan yang di
uji dinyatakan valid. Sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka
ukur dapat diyakini dan dapat diandalkan. Uji reabililitas instrumen bisa
dipastikan dengan besaran nilai cronbach’s alpha pada variabel bebas dan
variabel terikat. Cronbach’s alpha (α) dipakai untuk menentukan reabilitas yang
dikatakan reliabel atau handal jika cronbach’s alphanya lebih besar dari 0,060
(Sugiono, 2017).
data primer atau bisa disebut juga sebagai teknik yang pengumpulan datanya
diambil dari lapangan secara langsung. Terdapat dua jenis penelitian yaitu
(Pegawai PTPN) memakai skala likert, desain pengukuran dengan sekala likert
adapun ukuran skala yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5 skala
Adapun metode yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan ini adalah
teknik analisis kuantitatif. Teknik analisis ini diterapkan pada data yang didapat
dari hasil jawaban kuisioner dan dipakai guna mengkaji data dalam bentuk angka-
analisis data.
a. Uji Normalitas
residual normal, maka garis yang mewakili data sebenarnya akan mengikuti
garis diagonal. Sebagai aturan umum, normalitas dapat diperiksa dengan
cara melihat penyebaran diagonal dari statistik (titik) dari grafik, atau
dan jika catatan menyimpang jauh. dari garis diagonal dan tidak lagi
gagasan normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
berkolerasi antara satu dengan yang lainnya. Data yang baik tidak boleh
multikolinearitas adalah dengan melihat VIF dan tolerance. Jika nilai VIF
lebih kecil dari 10 sedangkan tolerance lebih besar dari 0,1 maka dapat
jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan telorance lebih kecil dari 0,1 maka
c. Uji Heterokedastistas
kesamaan varians satu pengamatan model regresi atau tidak dari satu
nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 atau 5% maka dipastikan tidak
kecil dari 0,05 atau 5% maka dapat dipastikan bahwa nilai tersebut
mengandung heterokedastisitas.
Kecamatan Tegal Buleud. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menentukan
memiliki hubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana:
Y = Pendapatan perusahaan
X1 = Harga Jual
X2 = Biaya Produksi
a = konstanta
3. Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji t atau biasa disebut uji Parsial adalah uji yang gunakan untuk
dengan ketentuan, jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima yang
terhadap dependen.
b. Uji F
Kd = R2 X 100 %
Dimana :
Kd = Koefisien determinasi
R2 = Koefisien korelasi
Nusantara VIII Cikaso adalah badan usaha milik negara yang bergerak dalam
Gambar 4.1
serta menyiapkan diri untuk menghadapi gerakan ekonomi global, maka pihak
pemerintah bersama pihak departemen pertanian melakukan program konsolidasi
tahun 1996. Seperti yang dinyatakan dalam akta notaris Harun Kamil, S.H No. 41
sumber daya perseroan untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi
dan berdaya saing tinggi, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai
4.1.4 Visi
4.1.5 Misi
berbasis prosesi potensi sumber daya alam secara efektif dan ramah lingkungan
yang telah dibagikan kepada seluruh responden yang mana data dan informasinya
nya akan digunakan untuk bahan penelitian. Teknik yang digunakan dalam
Usia
352528563223654266243651
9% 11%
11% 8%
6% 8%
9%
6%
6%
14%
9%
3%
Gambar 4.2
responden yang bekerja pada PTPN VIII Cikaso berusia 32 tahun sebanyak 14%,
berusia 36 tahun sebanyak 11%, berusia 35 tahun sebanyak 11%, berusia 66 tahun
sebanyak 9%, berusia 51 tahun sebanyak 9%, berusia 23 tahun sebanyak 9%,
berusia 25 tahun sebanyak 8%, berusia 28 tahun sebanyak 8%, berusia 56 tahun
sebanyak 6%, berusia 42 tahun sebanyak 6%, berusia 24 tahun sebanyak 6% serta
Jenis Kelamin
9%
Laki-Laki
Perempuan
91%
Gambar 4.3
pegawai atau responden yang bekerja pada PTPN VIII Cikaso memiliki rincian
sebagai berikut, yaitu sebanyak 9% dari seluruh responden yang ada memilki jenis
kelamin perempuan dan sebanyak 91% lainnya berjenis laki-laki sehingga dapat
disimpulkan bahwa rata-rata jenis kelamin pegawai yang ada di PTPN didominasi
oleh kali-laki.
1) Uji Validitas
Uji validitas merupakan derajat ketepatan anatara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan data yang dapat di laporkan oleh peneliti. Objek ini
biasanya dipakai untuk mengukur kelayakan suatu item dalam konfigurasi ketika
dilakukan dengan menghitung nilai r hitungan dengan nilai r tabel. Jika nilai r
operasi lebih kecil dari r tabel, maka dapat dikatakan bahwa pernyataan yang di
uji dinyatakan valid. Sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka
pernyataan yang di uji tersebut tidak valid. Hasil uji validitas dapat dilihat pada
Tabel 4.1
Berdasarkan hasil uji validitas harga jual diatas menunjukan bahwa instrumen
kuisioner yang dipakai terhadap tabel variabel harga jual dinyatakan valid
seluruhnya.
Tabel 4.2
Tabel 4.3
seluruhnya.
2) Uji Reabilitas
ukur dapat diyakini dan dapat diandalkan. Uji reabililitas instrumen bisa
dipastikan dengan besaran nilai cronbach’s alpha pada variabel bebas dan
variabel terikat. Cronbach’s alpha (α) dipakai untuk menentukan reabilitas yang
dikatakan reliabel atau handal jika cronbach’s alphanya lebih besar dari 0,60
(Sugiono, 2017). Uji reabilitas bisa dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.4
pernyataan alpha
Berdasarkan hasil uji reabilitas instrumen pada tabel diatas diperoleh bahwa
variabel harga jual, biaya produksi dan pendapatan bisa dinyatakan reliabel.
3) Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
pengganggu atau residual berdistribusi normal. Jika distribusi data residual normal,
maka garis yang mewakili data sebenarnya akan mengikuti garis diagonal. Sebagai
aturan umum, normalitas dapat diperiksa dengan cara melihat penyebaran diagonal
dari statistik (titik) dari grafik, atau dengan cara mencari pada histogram dari
residual. Dasar pemilihannya adalah selama data menyebar di sekitar garis diagonal
dan mengikuti lintasan garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan sampel
berdistribusi normal, maka versi regresi tidak memenuhi asumsi normalitas dan jika
catatan menyimpang jauh. dari garis diagonal dan tidak lagi mengamati jalannya
garis diagonal atau grafik histogram tidak lagi memperlihatkan pola distribusi
Tabel 4.5
Gambar 4.4
data menyebar di sekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonalnya.
Oleh karena ini, model regresi bisa dikatakan telah memenuhi asusmsi
normalitasnya.
b. Uji Multikolinearitas
berkolerasi antara satu dengan yang lainnya. Data yang baik tidak boleh terdapat
adalah dengan melihat VIF dan tolerance. Jika nilai VIF lebih kecil dari 10
sedangkan tolerance lebih besar dari 0,1 maka dapat dikatakan bahwa data tidak
terdapat masalah multikolineritas. Sebaliknya jika nilai VIF lebih besar dari 10
dan telorance lebih kecil dari 0,1 maka dapat dikatakan bahwa data terdapat
masalah multikolinearitas
Tabel 4.6
Coefficientsa
(X1) memiliki nilai tolerance sebesar 0,549 serta nilai VIF nya 1,821, nilai
variabel biaya produksi (X2) memiliki nilai tolerance sebesar 0,549 serta nilai
VIF nya 1,821. Oleh karena itu variabel independen memiliki nilai diatas 1 secara
c. Uji Heterokedastistas
varians satu pengamatan model regresi atau tidak dari satu pengamatan ke
pengamatan lainnya terus berlanjut maka bisa diebut dengan homokedastitas, dan
jika berbeda bisa disebut dengan heterokedastitas. Jika nilai signifikannya lebih
besar dari 0,05 atau 5% maka dipastikan tidak mengandung heterokedastitas, dan
begitupun sebaliknya jika nilai lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka dapat
Gambar 4.5
simpulkan bahwa data menyebar secara acak dan tidak berkumpul pada suatu
tempat yang membentuk suatu pola jelas, melainkan berpencar diatas dan dibawah
heterokedastitas.
dibawah ini :
Tabel 4.7
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.589 2.801 .925 .362
Harga Jual .495 .138 .491 3.586 .001
Biaya Produksi .388 .131 .404 2.951 .006
a. Dependent Variable: Pendapatan
Sumber data: Pengolahan data Primer, 2022
Dari hasil uji regresi linier berganda untuk variabel harga jual (X1),biaya
Y = Pendapatan
X1 = Harga Jual
X2 = Biaya Produksi
1.Variabel harga jual, biaya produksi serta pendapatan memiliki arah koefisen
2,589.
2. Hasil dari penjumlahan nilai koefisien variabel harga (X1) sebesar 0,495
yang bermakna jika harga jual suatu barang bernilai tinggi maka akan terjadi
3. Hasil dari penjumlahan nilai koefisien variabel biaya produksi (X2) sebesar
0,388 yang bermakna jika biaya produksi suatu perusahaan dikatakan baik
a. Uji t
Uji t atau biasa disebut uji Parsial adalah uji yang gunakan untuk
terhadap variabel dependen. Uji ini bisa dilakukan dengan ketentuan, jika nilai
signifikan > 0,05 maka Ho diterima yang artinya secara parsial tidak terdapat
pengaruh dari variabel independen terhadap dependen. Adapun tabel hasil uji t
Tabel 4.8
Hasil Uji t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.589 2.801 .925 .362
Harga Jual .495 .138 .491 3.586 .001
Biaya Produksi .388 .131 .404 2.951 .006
a. Dependent Variable: Pendapatan
Sumber: pengolahan data primer, 2022
thitung sebesar 3,586 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,037 yang mana hal ini
memperlihatkan bahwa nilai thitung > dari nilai ttabel dengan signifikan
sebesar 0,001. Oleh karena signifikan t 0,001 < 0,05 maka diperolehlah
thitung sebesar 2,951 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,037 yang mana hal ini
memperlihatkan bahwa nilai thitung > nilai ttabel dengan signifikan sebesar
0,006 oleh karena signifikan t 0,006 < 0,05 maka diperolehlah kesimpulan
b. Uji F
Uji F atau bisa disebut uji simultan sering digunakan untuk mengetahui
(0,05). Jika nilai profitabilitasnya 0,05 maka tidak ada pengaruh yang signifikan
antara variabel independen dan variabel dependen. Adapun hasil uji F adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.9
Hasil Uji F
ANOVAa
serta biaya produksi (X2) secara bersamaan mempunyai dampak yang signifikan
memakai rumus :
F (K; n-k)
Ket :
K = Jumlah Variabel
n = Jumlah Sampel
F ( 3 ; 35-3 ) = F ( 3 ; 32 ) = 2,90
Hasil perhitungan ini dapat dibuktikan dari nilai Fhitung sebesar 32,570 >
Ftabel dengan nilai signifikan (sig) sebesar 0.001, yang mana signifikan < 0,05
maka hal ini memperlihatkan bahwa adanya signifikan yang terjadi antara harga
Kd = R2 X 100 %
Dimana :
Kd = Koefisien determinasi
R2 = Koefisien korelasi
a) Apabila nilai Kd mendekati nol (0), berarti pengaruh variabel
Adapun hasil Uji koefisien detetminasi bisa dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 4.10
Model Summaryb
Sebagai mana pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai kolerasi (R)
harga jual (X1) serta variabel biaya produksi (X2) terhadap variabel
variabel lain.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data primer yang telah didapatkan dengan bantuan IBM SPSS
versi 28,0. Hasil pengujian menunjukan bahwa variabel harga jual (X1) serta
terhadap variabel pendaptan (Y), pernyataan ini dapat dibuktikan dari hasil uji t
yang mana bahwa semua variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen disebabkan nilai signifikansinya < dari 0,05 serta nilai
dikarenakan Ftabel sebesar 2,90. Maka nilai Fhitung 32,570 > dari Fhitung 2,90
serta nilai signifikan sebesar 0,001 < dari 0,05, kemudian dapat disimpulkan
dengan adanya hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel harga jual serta variabel
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel harga jual (X1) terhadap
pendapatan PTPN dengan perolehan nilai thitung sebesar 3,586 serta tingkat
signifikansi sebesar 0,001. Selanjutnya dikarenakan nilai thitung 3,586 > 2,037
dari nilai ttabel serta nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan
untuk Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan jika variabel harga jual (X1) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan PTPN VIII Cikaso (Ha diterima).
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan Agus Susilo,
Junaedi, 2019 yang mana pada penelitiannya menyatakan bahwa harga jual
penelitian yang telah dilakukan serta didukung oleh bukti empiris berupan
terhadap pendapatan PTPN. Hal ini disebabkan karena Perusahaan maupun para
petani sangat bergantung pada harga serta kebijakan yang ditentukan oleh
pemerintah, ketika harga naik perusahaan dan para pemasok karet ke perusahaan
guna tercapainya target yang diinginkan. Sebaliknya pun begitu, ketika harga jual
sementara hingga harga yang ditentukan sudah cukup di titik harga normalnya.
Hasil penelitian yang dilakukan pada PTPN VIII Cikaso menunjukan bahwa
harga jual karet pada saat ini masih pada titik harga normal akan tetapi untuk
perusahaan untuk terus dapat berpikir lebih keras tentang bagaimana mencari
permintaan penjualannya.
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel biaya produksi (X2) terhadap
pendapatan PTPN dengan perolehan nilai thitung sebesar 2,951 serta tingkat
signifikansi sebesar 0,006. Selanjutnya dikarenakan nilai thitung 2,951 > 2,037
dari nilai ttabel serta nilai signifikansi sebesar 0,006 < 0,05 maka Ha diterima dan
untuk Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan jika variabel biaya produksi (X2)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan PTPN VIII Cikaso (Ha
diterima).
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Hartono,
2013 yang mana pada penelitiannya menyatakan bahwa biaya produksi memiliki
telah dilakukan serta didukung oleh bukti empirirs berupa penelitian terdahulu
PTPN. Selain itu secara teori juga terbukti bahwa biaya produksi merupakan
yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pelaku usaha dalam proses produksi, baik
disebabkan hasil dari penjualan yang diterima perusahaan masih harus dikurangkan
dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses produksi.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar biaya yang dikeluarkan maka akan
sebaliknya jika semakin kecil biaya yang dikeluarkan maka akan semakin besar
yang dikeluarkan oleh perusahaan selama beberapa tahun kebelakang cukup besar
dilihat dari pembelian pupuk, pembelian bibit baru yang mana hal ini berpengaruh
3) Pengaruh Harga Jual (X1). Biaya Produkis (X2) terhadap Pendapatan (Y)
Dari hasil pengujian hipotesis yang telah diperoleh bahwa terdapat adanya
pengaruh yang signifikan pada variabel harga jual dan biaya produksi terhadap
pendapatan dengan perolehan nilai thitung sebesar 32,570 serta tingkat signifikan sebesar
0,001. Selanjutnya dikarenakan nilai thitung sebesar 32,570 > dari nilai ttabel 2,90 serta
nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan untuk Ho ditolak. Maka dari
hasil ini dapat disimpulkan bahwa jika variabel harga jual, biaya produksi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan PTPN VIII Cikaso (Ha diterima).
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Agus Susilo,
Junaedi, 2019 dan Hartono, 2013 yang mana dari hasil kedua penelitian tersebut menyatakan
bahwa variabel harga jual (X1) dan variabel biaya produksi (X2) berpengaruh secara
signifikan terhadap varaiabel pendapatan (Y). Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan serta didukung oleh bukti epmiris berupa penelitian terdahulu terbukti bahwa
variabel harga jual (X1) biaya produksi (X2) berpengaruh terhadap variabel pendapatan (Y).
Dalam penelitian yang dilakukan pada PTPN VIII Cikaso, diketahui bahwa harga
jual pada kondidi saat ini masih dalam titik harga normal akan tetapi untuk permintaan atas
penjualan karet mengalami penurunan. Sedangkan untuk biaya produksi diketahui masih
memiliki pengeluaran yang tergolong tinggi walaupun tingkat produksinya tidak sebanding
5.1 Simpulan
serta biaya produksi terhadap pendapatan PTPN VIII Cikaso maka terbentuklah
Cikaso, pernyataan ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian yang telah
diperoleh bahwa nilai thitung 3,586 > dari niai ttabel 2,037.
VIII Cikaso, pernyataan ini juga dapat dibuktikan dari hasil penelitian
yang telah diperoleh bahwa nilai thitung 2,951 > dari nilai ttabel 2,037.
pendapatan PTPN VIII Cikaso, pernyataan ini juga dapat dibuktikan dari
kepentingan dalam penelitian ini. Maka peneliti memberikan saran antara lain
sebagai berikut :
seluruh karyawan-karyawannya.
keuangan perusahaan yang baik dan benar sesuai dengan standar, serta
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Susilo, Junaedi, (2546). Pengaruh Luas Lahan, Biaya Produksi Dan Harga
Nganjuk.
Anak Agung Irfan Alitawan Dan Ketut Sutrisna. (2017). Faktor-Faktor Yang
Https://Opac.Perpusnas.Go.Id/Detailopac.Aspx?Id=945492
Juniati. (2016). Pengaruh Harga Jual, Modal, Luas Lahan Dan Tenaga Kerja
Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Muslim. Skripsi Fakultas
Https://Www.Rajagrafindo.Co.Id/Produk/Ekonomi-Pembangunan-Dan-
Perencanaan/
Nasution, M. A. (2019). Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Alat Kesehatan Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Pt. Dyza Sejahtera Medan. Jurnal Warta Edisi :
Ndi Amran Asriadi. (2546). Pengaruh Harga Dan Biaya Terhadap Pendapatan
Prathama Rahardja Dan Mandala Manurung. (2010). Teori Ekonomi Mikro. 294.
Rafesh Abubakar Dan Khaidir Sobri. (2014). Usaha Tani Agribisnis. 56.
Sari, N. (2013). Pengaruh Harga, Luas Lahan Dan Biaya Produksi Terhadap
Siti Khairunnisak. (2019). Pengaruh Harga, Biaya Produksi, Dan Luas Lahan
Sudaryono. (2015). Pengantar Bisnis Teori Dan Contoh Kasus. Suhardi. (2016).
Tampubolon,(2014). Analisis Tingkat Pendapatan Petani Karet Rakyat Berdasarkan Skala Usaha
Minimum (Studi Kasus : Desa Naman Jahe, Kec. Salapian, Kab. Langkat). 246, 113–114.
Zainal, A. (2002). Pengaruh Perkiraan Biaya Produksi Dan Laba Yang Diinginkan Terhadap Harga
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5
4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
KUESIONER PENELITIAN
1. Nama : .................................................................................
2. Umur.............................................Tahun
: Perempuan
4. Tingkat Pendidikan
SD
:
SLTP
SLTA
D3
S1
S2
Lainnya
<Rp 1.000.000,00
Rp 1.500.000,00-Rp 2.000.000,00
Rp 2.500.000,00-Rp 3.000.000,00
Rp 3.500.000,00-Rp 4.000.000,00
>Rp 4.000.000,00
Petunjuk Pengisian :
a. Isilah semua nomor dalam angket ini dan sebaiknya jangan ada yang terlewatkan.
b. Pengisian jawaban cukup dengan memberi tanda (X atau √) pada pernyataan yang
dianggap sesuai dengan pendapat responden (satu jawaban dalam setiap nomor
pernyataan).
c. Pilihan Jawaban:
2. Setuju (S)
3. N (Netral)
4. TS (Tidak Setuju)
Selamat mengerjakan
1. Harga Jual (X1)
No Pernyataan SS S N TS STS
No Pernyataan SS S N TS STS
No Pernyataan SS S N TS STS
ekonomi Pegawai.
handphone).
pembelian pupuk.