Pengukuran adalah proses untuk memperoleh informasi suatu besaran fisis tertentu,
misalnya seperti tekanan (p), suhu (T), tegangan (V), arus listrik (I), dan lainnya.
Informasi yang diperoleh dapat berupa nilai dalam bentuk angka (kuantitatif) maupun
bentuk simpulan (kualitatif). Pengamatan menjadi teliti, pengukuran harus dilakukan
dengan tepat diprediksi dengan lebih akurat. Meskipun demikian dalam pengukuran pasti
selalu diiringi dengan ketidakpastian. Ketidakpastian adalah kita sebagai pengamat tidak
akan bisa menentukan secara tepat hasil pasti dari suatu pengukuran. Perlu dicermati di
sini bahwa pengertian ketidakpastian bukan berarti kita salah mengukur, tetapi
menggambarkan deviasi hasil baca alat ukur terhadap nilai benar besaran fisis yang
diukur sebagai akibat dari kita yang tidak tahu nilai benar dari apa yang kita ukur.
Beberapa penyebab ketidakpastian adalah kesalahan kalibrasi alat ukur, fluktuasi
parameter pengukuran, kesalahan paralaks, kesalahan titik nol dan Nilai Skala Terkecil
(NST). Kesalahan juga dapat terjadi karena lingkugan yang saling mempengaruhi dan
tingkat keterampilan pengamat berbedabeda. Dengan metode pengukuran yang benar
maka pengamat akan memperoleh hasil yang pengukuran seteliti mungkin. Diperlukan
juga pengetahuan menghitung ketidakpastian dari suatu pegnukuran tersebut. Terdapat
beberapa pengertian yang sering ditemukan dalam pengukuran yaitu :
1. Presisi, merupakan tingkat atau derajat yang membedakan suatu alat pengukuran
tertentu dibandingkan dengan alat ukur lainnya.
2. Akurasi, merupakan kecermatan suatu alat ukur untuk membaca nilai yang sebenarnya.
3. Kepekaan, merupakan ratio dari sinyal tanggapan alat ukur terhadap perubahan input
dari variabel yang diukur.
4. Resolusi, merupakan perubahan terkecil dari nilai pengukuran yang mampu diukur
oleh suatu alat ukur.
5. Kesalahan, yaitu penyimpangan dari nilai sebenarnya dalam variabel yang diukur.