A. Hasil Penelitian
pijat endorphine dan kompres hangat terhadap produksi ASI ibu postpartum
Godong I dan Gubug II. Pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 16 Januari
Puskesmas Godong I dan Gubug II tahun 2019 didapatkan jumlah ibu nifas
Responden memilih secara acak kertas yang berisikan nomor ganjil dan
ganjil akan dijadikan kelompok intervensi pijat woolwich dan kompres hangat,
Godong I dan Gubug II yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu: kelompok
77
78
orang. Selama proses penelitian ini, peneliti dibantu oleh 2 orang enumerator.
hangat selama 5 hari dan pada kelompok kedua diberikan intervensi pijat
pada hari pertama dilakukan penimbangan Berat Badan (BB) bayi terlebih
kelompok yaitu kelompok pertama pijat woolwich selama ±30 menit dan
kedua yaitu pijat endorphine selama ±30 menit dan kompres hangat ±5 menit.
Pada hari kelima intervensi dilakukan penimbangan berat badan bayi (BB post-
test).
umur, pendidikan dan pekerjaan responden, Produksi ASI sebelum dan sesudah
badan bayi sebagai indikator produksi ASI, Produksi ASI sebelum dan sesudah
badan bayi sebagai indikator produksi ASI dan perbedaan pijat woolwich dan
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
responden umur < 20 tahun sebanyak 4 responden (16%) dan umur 20-
homogen.
80
responden (20%).
atau homogen.
responden (32%).
homogen.
81
2. Uji Homogenitas
karena p-value > 0,05. Sedangan untuk uji homogenitas selisih BB bayi
3. Uji Normalitas
normal dikarenakan hasil p-value lebih besar dari 0,05 (p value>0,05) dan
memenuhi syarat uji t-test. Oleh karena itu uji pengaruh dan uji beda yang
82
digunakan adalah uji dependent t-test (paired t-test) dan uji independent t-
4. Analisis Bivariat
kenaikan BB per hari adalah 57,7 gram. Hal ini sesuai dengan rata-rata
kenaikan BB bayi per hari minimal 26,6 gram yang terdapat di grafik
selisih BB bayi 230,80 gram. Selisih BB bayi minimal adalah 130 gram,
dan selisih BB bayi maksimal adalah 370 gram. Hasil uji dependent t-
test didapatkan nilai p-value (Sig-2 tailed) 0,001 < 0,05, sehingga dapat
rata-rata kenaikan BB per hari adalah 57,7 gram. Hal ini sesuai dengan
rata-rata kenaikan BB bayi per hari minimal 26,6 gram yang terdapat di
selisih BB bayi 339,52 gram. Selisih BB bayi minimal adalah 250 gram,
dan selisih BB bayi maksimal adalah 441 gram. Hasil uji dependent t-
test didapatkan nilai p-value (Sig-2 tailed) 0,001 < 0,05, sehingga dapat
Tabel 4.6. Perbedaan pijat woolwich dan kompres hangat dengan pijat
endorphine dan kompres hangat terhadap produksi ASI ibu
postpartum primipara
p-value
Variabel Kelompok N Mean ± SD
(sig-2 tailed)*
Woolwich &
Kompres 25 230,800 ± 67,695
Selisih Hangat
0,001
BB bayi Endorphine &
Kompres 25 339,520 ± 60,717
Hangat
*uji independent t-test
230,800 dan untuk nilai mean selisish BB bayi pada kelompok pijat
value 0,001 < 0,05. Hal ini dapat disimpulkan ada perbedaan yang
B. Pembahasan
produksi ASI dengan indikator BB bayi pada kelompok pijat woolwich dan
terhadap ibu postpartum primiara. Maka dari itu perlu dilakukan pembahasan
masing-masing kelompok.
1. Karakteristik Responden
responden (88%).
responden (84%) dan 22 responden (88%), sehingga pada tahap ini umur
antara 20-25 tahun yang artinya umur tersebut adalah umur yang sehat
ASI ibu, yaitu usia yang lebih muda lebih banyak memproduksi ASI
dan kesiapan ibu dalam melewati masa nifas dan menyusui. Ibu yang
S2, S3).
pemberian ASI Eksklusif. Hal ini juga diperkuat dengan penelitian lain
ASI eksklusif.
516%) dan umur 20-35 tahun yang bekerja sebanyak 11 responden (44%).
responden dalam penelitian ini adalah tidak bekerja (Ibu Rumah Tangga).
Hal ini sesuai dengan penelitian Ribek & Kumalasari (2014) yang berjudul
oleh Bahriyah, Putri, Jaelani, & Indragiri (2017) yang mengatakan bahwa
Ibu yang tidak bekerja memberikan ASI Eksklusif sebesar 54,8%, lebih
2. Produksi ASI menggunakan indikator Berat Badan (BB) bayi pada ibu
bayi paling rendah adalah 2800 gram dan BB bayi paling tinggi adalah
adalah 3336,40 gram; BB bayi terendah adalah 3000 gram dan BB bayi
gram. Selisih BB bayi minimal adalah 130 gram, dan selisih BB bayi
BB bayi per hari pada kelompok yang diberikan intervensi pijat woolwich
kenaikan BB bayi per hari sebesar 32,5 gram dan rata-rata tertinggi
kenaikan BB bayi sebesar 92,5 gram. Hal ini sesuai dengan grafik Kartu
Menuju Sehat (KMS) yang terdapat pada buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) yaitu Kenaikan BB Minimal (KBM) pada bayi dari usia 0 sampai 1
bulan adalah 800 gram, sehingga dapat diperoleh dalam 1 hari, BB bayi
umur 0- 1 bulan diharapkan dapat meningkat ± 26, 6 gram per hari (Buku
KIA, 2016).
berat lahir saat bayi berusia 12-14 hari. Pada awal-awal bulan usia bayi,
1 ons per hari. Penurunan berat badan bayi lebih dari 7% dari berat badan
lahir menunjukkan ada masalah dalam pemberian ASI dan perlu dilakukan
bahwa semakin lancar produksi ASI semakin banyak pula produksi ASI
semakin naik.
nilai p-value 0,001 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
ASI. Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian
91
kontrol.
ASI ada dua cara. Cara yang pertama yaitu dengan cara massage atau pijat
& Griffin (2015), Kompres hangat adalah salah suatu tenik dari perawatan
aliran darah serta memberikan rasa hangat. Saat ibu menyusui diberikan
kompres hangat, maka dapat memberikan ibu rasa nyaman, sehingga dapat
fase taking hold, dimana ibu sudah mulai beradaptasi dengan perubahan
pada diriya. Pada masa ini, perhatian ke bayi menjadi lebih fokus dan
3. Produksi ASI menggunakan indikator Berat Badan (BB) bayi pada ibu
bayi paling rendah adalah 2700 gram dan BB bayi paling tinggi adalah
adalah 3357,52 gram; BB bayi terendah adalah 2955 gram dan BB bayi
339,52 gram. Selisih BB bayi minimal adalah 250 gram, dan selisih BB
terendah kenaikan BB bayi per hari sebesar 62,5 gram dan rata-rata
tertinggi kenaikan BB bayi sebesar 110,25 gram. Hal ini sesuai dengan
grafik Kartu Menuju Sehat (KMS) yang terdapat pada buku Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) yaitu Kenaikan BB Minimal (KBM) pada bayi dari usia
0 sampai 1 bulan adalah 800 gram, sehingga dapat diperoleh dalam 1 hari,
BB bayi umur 0-1 bulan diharapkan dapat meningkat ± 26,6 gram per hari
berat lahir saat bayi berusia 12-14 hari. Pada awal-awal bulan usia bayi,
1 ons per hari. Penurunan berat badan bayi lebih dari 7% dari berat badan
lahir menunjukkan ada masalah dalam pemberian ASI dan perlu dilakukan
nilai p-value 0,001 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
volume ASI pada ibu post partum. Penelitian lain yang mendukung adalah
ASI dapat yaitu dengan hasil uji man-whitney dengan indikator BB bayi
diberi dan tidak diberi massage endorphine dan kompres air hangat dengan
indikator BB bayi.
adalah massage payudara dan kompres hangat. Dalam penelitian ini pada
yang diberikan pada wanita hamil saat menjelang waktu melahirkan. Pijat
tubuh bisa muncul melalui berbagai aktifitas atau kegiatan, seperti nafas
96
dalam dan relaksasi, serta meditasi. Endorphine dalam tubuh bisa muncul
fase taking hold, dimana ibu sudah mula beradaptasi dengan perubahan
pada diriya. Pada masa ini, perhatian ke bayi menjadi lebih fokus dan
230,800 dan rata-rata kenaikan BB per hari sebesar 57,7 gram, sedangkan
kompres hangat adalah 339,520 dan rata-rata kenaikan BB per hari sebesar
p-value 0,001 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
antara pijat woolwich dan kompres hangat dengan pijat endorphine dan
ini adalah penelitian yang dilakukan Siti Erniyati Berkah Pamuji, dkk
ASI yang keluar sedikit dan terlambat, dilakukan sebuah intervensi yaitu
perlakuan pijat endorpine sebanyak 20 ibu nifas (50%). Ibu yang memiliki
produksi ASI lancar sebanyak 16 (80%) dan ibu yang produksi ASI tidak
C. Keterbatasan Penelitian
kebiasaan ibu yang dilakukan sehari-hari selama masa nifas dan faktor
tidak mengkonsumsi obat herbal atau jamu pelancar ASI selama proses
intervensi.
3. Secara umum, hasil penelitian ini hanya terbatas pada wilayah kerja