Anda di halaman 1dari 8

BAB 5

HASIL PENELITIAN

5.1 Hasil penelitian

Bab ini memaparkan secara lengkap hasil penelitian pengaruh pijat bayi

terhadap berat badan bayi prematur di ruang Nicu RS Awal Bros Bekasi.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2019 sampai dengan bulan

2020. Penelitian ini menggunaan quasi eksperimental dengan rancangan

nonequivalent control group design dengan pre dan post test dengan jumlah

sampel responden sebanyak 36 orang, kemudian sampel dibagi menjadi dua

kelompok (18 pada kelompok intervensi dan 18 pada kelompok kontrol).

Peneliti sebelumnya menjelaskan kepada orang tua atau keluarga

responden yang masuk dalam kriteria inklusi mengenai maksud, tujuan serta

cara pemberian intervensi, yaitu pemberian pijat pada bayi prematur.

Selanjutnya jika orang tua atau keluarga bersedia menjadi responden penelitian

ini, orang tua atau keluarga dipersilahkan untuk menandatangani lembar

persetujuan (inform consent) menjadi responden. Sebelum memulai tindakan,

peneliti menentukan sampel dengan cara melempar koin untuk menetukan

kelompok kontrol dan intervensi. Namun dalam satu hari peneliti hanya mampu

melakukan intervensi pada 3 bayi, karena keterbatasan waktu dan tenaga.

Setelah itu peneliti melakukan penimbangan berat badan pada bayi setiap pagi

hari selama 7 hari baik untuk kelompok kontrol maupun kelompok intervensi,

setelah melakukan penimbangan, bayi prematur diberikan nutrisi lalu diberikan

waktu 30 menit sebelum dilakukan pijat pertama, kemudian pijat ke 2 dilakukan

kembali setelah diberikannya nutrisi pada siang hari, setelah itu diberikan waktu
selama 45 menit untuk dilakukan kembali intervensi usapan yang ke3. Pada saat

pelaksanaan pijat, peneliti melakukan terapi usapan didalam incubator.

Setelah selesai melakukan pijat peneliti melakukan penimbangan berat

badan kepada kelompok intervensi dan ko ntrol, hasilnya didokumentasikan

dalam lembar obeservasi yang telah disediakan. Data yang didapatkan dianalisis

dengan analisa univariat dan bivariat. Sebelum mengguanakan uji t dependen

dan t independen, data yang didapat dilakukan uji normalitas terlebih dahulu,

sebagai salah satu syarat dalam menggunakan uji t. Dalam uji normalitas data

menggunakan analisis deskriptif dan statistik yaitu dengan melihat dari nilai

skewness, uji kolmogorof. Hasil penelitian dan pembahasan akan dipaparkan

dalam paparan berikut ini.

5.2 Hasil Analisa Data

5.2.1 Analisa Univariat

Hasil analisa univariat akan digambarkan dalam tabel distribusi frekuensi

hasil penelitian terhadap 36 responden didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 5.1

Distribusi Usia Gestasi Bayi Prematur Yang Dirawat Diruang

Nicu Rumah Sakit Awal Bros Bekasi (N=36)

Usia Gestasi Minimum Maximum Mean Std.Deviation

Intervensi 30 37 34.56 1.886

Kontrol 31 36 34.17 1.383

Hasil analisis didapatkan rata-rata usia gestasi dari bayi prematur yang diteliti
adalah: Pada Usia Gestasi kelompok intervensi didapatakan Mean 34,56 dengan

standar deviasi 1.886. Sehingga Usia gestasi pada kelompok intervensi yang

termuda adalah 33 minggu dan umur gestasi tertinggi adalah 37 minggu. Pada

Kelompok kontrol didapatkan mean 34.17 dengan standart deviasi 1.383.

sehingga dpada kelompok control didapatkan usia termuda adalah 33 dan usia

tertua adalah 35 minggu. Dapat disimpulkan usia gestasi dalam penelitian adalah

33 usia termuda dan 37 usia tertua

Tabel 5.2

Distribusi Berat Badan Bayi Prematur Sebelum Dilakukan

Tindakan Pijat pada kelompok Intervensi dan kelompok control

yang Dirawat Diruang Nicu Rumah Sakit Awal Bros Bekasi

(N=36)

Berat Badan Minimum Maksimum Mean Std.Deviasi

Intervensi 1235 2460 1799.17 371.445

Kontrol 1345 2460 1708.94 279.066

Hasil analisa Berat badan bayi yang didapatkan sebelum dilakukan

tindakkan peminjatan pada bayi premature , berat badan pada kelompok

intervensi minimum 1235 gram dan berat badan maksimum 2460 gram.

Sedangkan pada kelompok control berat badan minimum adalah 1345 gram dan

batas maksimum 2460 gram.

Tabel 5.3

Distribusi Berat Badan Bayi Premature Sesudah Dilakukan


Tindakan Pijat Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol

yang dirawat Diruang Nicu Rumah Sakit Awal Bros Bekasi (N=36)

Berat Badan Minimum Maksimum Mean Std.Deviasi

Intervensi 1200 2505 1859.00 385.932

Kontrol 1300 2430 1703.33 284.202

Hasil analisa berat badan bayi yang didapatkan setelah dilakukan

tindakan pemijitan pada bayi premature adalah , berat badan kelompok

intervensi berat badan minimum 1200 gram dan berat badan maksimun 2505

gram , sedangkan pada kelompok control berat badan minimum 1300 gram dan

berat badan maksimum 2430 gram. Peningkatan berat badan ini masih berlanjut

perlu ada satu penelitian lagi setelah hari ke 7 untuk menujukan hari ke berapa

berat badan yang diberikan terapi usapan akan mengalami penurunan atau

kestabilan. Dengan dilakukannya terapi usapan pada bayi prematur diharapkan

komplikasi yang akan timbul pada saat pertumbuhan akan berkurang, atau sama

sekali tidak akan terjadi. Peningkatan berat badan yang terjadi pada kelompok

intervensi merupakan salah satu manfaat dari terapi usapan hal ini terbukti dari

hasil penelitian, rata-rata berat badan sesudah dilakukan terapi usapan pada

kelompok intervensi lebih besar daripada kelompok kontrol.

5.3 Analisa Bivariat

Analisa Bivariat bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan 2 sampel

berpasangan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Analisa bivariat

sebelum dilakukan uji paired sample T- test maka akan dilakukan uji
normalitas terlebih dahulu untuk mengetahui normalitas sebelum dan

sesudah dilakukan intervensi.

5.3.1 Uji Normalitas Data

Hasil Uji Normalitas Pre dan Post Test dengan kelompok intervensi dan kontrol pemberian pijat pada bayi Premature Diruang Nicu

Rumah Sakit Awal Bros Bekasi N ( 18 )

Std.
Range Minimum Maximum Mean Deviation P Value

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

BB pre intervensi 1225 1235 2460 1799.17 371.445

BB ppost
1305 1200 2505 1859.00 385.932 0,200
intervensi

BB pre control 1085 1345 2430 1708.94 279.066

BB post control 1130 1300 2430 1703.33 284.202

Berdasarkan tabel 5.4 diatas menunjukkan hasil uji normalitas menurut

Shapiro-Wilk pada kelompok bayi prematur pre dan post intervensi diberikan

pijat dan pada kelompok pre dan post kontrol uji normalitas yang di hasilkan

dengan hasil normal. Tidak ada berat badan bayi yang hasilnya menetap, dan

ada sebanyak 18 bayi pada kelompok pre intervensi sebelum dilakukan tindakan

pemijatan dengan Standar Deviasi berat badan sebesar 371.445 gram dan

setelah dilakukan pemijatan kelompok post intervensi mendapatkan nilai standar

deviasi berat badan sebesar 385.932 gram. kemudian pada kelompok pre control

mendapatkan nilai standar deviasi berat badan sebesar 279.006 gram dan

setelah 7 hari kelompok post control mendapat nilai standar deviasi bearat badan

sebesar 284.202 gram. Dengan demikian dapat disimpulkan ada perbedaan

berat badan sebelum dan sesudah diberikan pijat pada kelompok intervensi

dengan selisih berat badan sebesar 14.487 gram peningkatan berat badan yang
dialami pada bayi prematur dan selisih berat badan bayimpada kelompok kontrol

sebesar 5,196 gram,sehingga peningkatan berat badan bayi yang mendapatkan

pijat memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol.

5.3.2 Uji Paired Simple t-test

Uji paired sample T-test dilakukan untuk mengetahui analisa

perbandingan selisih dua sampel yang berpasangan dengan asumsi data

berdistribusi normal. Sampel berpasangan berasal dari subjek yang sama,

setiap variable diambil dari situasi dan keadaan yang berbeda.

Tabel 5.5

Analisa Perbandingan Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Pemeberian Pijat

Bayi Prematur Di Ruang NICU RS Awal Bros Bekasi Tahun 2020 (N18)

Paired Differences

Std. Std. Error


Mean P value
Deviation Mean

Pair 1 BB pre intervensi - BB


-59.833 40.213 9.478
ppost intervensi
0,000
Pair 2 BB pre control - BB
5.611 23.106 5.446
post control

Analisa perbandingan pemberian sebelum dan sesudah pemberian pijat

pada bayi prematur terhadap berat badan bayi pada kelompok intervensi dan

kelompok kontrol Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi 2020 dengan jumlah sampel
36 responden. Dengan nilai P value 0,000 < 0,05 yang berarti ada perbedaan

berat badan badan bayi prematur sebelu dan sesudah dilakukan pemijatan bayi.

Sedangkan pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan

tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kenaikaan berat badan bayi.

Berdasarkan penelitian Uji Paired T-tesy tersebut didapatkan hasil bahwa

ada pengaruh pemberian pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi

prematur.

Tabel 5.6

Pengaruh Berat Badan Bayi Prematur Sesudah Diberikan Pijat Pada

Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol Pada Bayi Prematur Yang

Dirawat Diruang Nicu Rumah Sakit Awal Bros Bekasi

Std. Error
Mean N Std. Deviation P Value
Mean

BB pre intervensi 1799.17 18 371.445 87.550

Pair 1 BB ppost
1859.00 18 385.932 90.965
intervensi 0,000

BB pre control 1708.94 18 279.066 65.776


Pair 2
BB post control 1703.33 18 284.202 66.987

Dilihat dari tabel 5.5 rata-rata berat badan sebelum dilakukan terapi

usapan pada 18 bayi prematur kelompok intervensi adalah 1799,17 gram dengan

standart deviasi sebesar 371,445, sedangkan pada 18 bayi prematur kelompok

kontrol yaitu 1708,94 gram dengan standar deviasi 279,066. Dan didapatkan p

value 0,000 dengan demikian dapat disimpulkan ada perbedaan pada kelompok
yang diberikan terapi usapan dengan kelompok kontrol.

Anda mungkin juga menyukai