Anda di halaman 1dari 22

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi Bayi Prematur

WHO mendefinisikan prematur adalah bayi yang lahir hidup usia kehamilan

kurang dari 37 minggu, (WHO 2018). Bayi prematur adalah bayi yang dilahirkan

lebih awal dari minggu ke-38 kehamilan dan badan kurang dari 2,5 kg

(Soetjiningsih,2018) Adapun prematur menurut Gunawan (2017) Bayi prematur

adalah bayi yang di lahirkan dengan masa gestasi kurang dari 37 minggu dan

dengan berat badan yang rendah ( Gunawan , 2017).

Sedangkan menurut Bahren,(2013) Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan

usia kehamilan kurang dari 37 mingguan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram.

Sebagian besar organ tubuhnya juga belum berfungsi dengan baik, karena

kelahirannya yang masih dini (Priyono,2010).

2.2 Penyebab Bayi Prematur

Banyak aspek tentang neonatus risiko tinggi dihubungkan dengan prematuritas.

Penyebab aktual prematuritas belum diketahui secara pasti. Kelahiran prematuritas

bisa disebabkan adanya masalah pada ibu hamil, juga pada janin itu sendiri. Ibu

hamil yang mengalami masalah seperti letak plasenta yang menutupi jalan lahir.

Lepasnya plasenta sebelum waktunya melahirkan, perdarahan sebelum melahirkan

serta ketuban pecah dini, mempunyai resiko mengalami kelahiran prematur. Adanya

gangguan organ reproduksi, seperti adanya kelainan dalam rahim atau leher rahim

karena adaknya miom ( tumor jaringan otot), juga bisa menyebabkan janin lahir
prematur. Bila selama kehamilan ibu mengalami gangguan penyakit seperti

penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi ), asma, kencing manis ( diabetes

melitus), kelainan kelenjar tiroid, infeksi ginjal atau infeksi lainnya, serta kondisi

kekurangan gizi ( malnutrisi), bisa pula memicu kelahiran prematur . Hal yang

dianggap mempunyai andil dalam kelahiran prematur adalah kebiasaan merokok,

minuman-minuman beralkohol, serta kondisi stres.Dari segi janin, bila janin memiliki

cacat bawaan, maka ada kemungkinan ia lahir sebelum waktunya. Kehamilan

kembar, juga banyak menyebakan janin lahir prematur.( Priyono,2010)

2.3 Faktor- Faktor Risiko Kelahiran Bayi Prematur

Banyak aspek tentang neonatus risiko tinggi dihubungkan dengan prematuritas.

Penyebab aktual prematuritas belum diketahui secara pasti, akan tetapi beberapa

faktor predisposisi telah diketahui. Faktor predisposisi ini banyak berperan dalan

berat badan lahir yang rendah karena gangguan pertumbuhan intrauterine. Diantara

penyebab itu adalah status sosial ekonomi rendah, pre-eklamsia, infeksi, merorkok

dan minum alkohol selama kehamilan, perdarahan antepartum, abnormalitas

perkembangan fetal, primipara, dan umur ibu kurang dari 18 tahun, ( WHO,2018)

Penyebab terjadinya BBLR secara umum bersifat multifaktorial, sehingga kadang

mengalami kesulitan untuk pencegahan, namun penyebab terbanyak BBLR adalah

kelahiran prematur atau kurang bulan. Semakin muda usia kehamilan, semakin

besar resiko jangka pendek dan jangka panjang dapat terjadi (Proverawati,

2010).Terjadinya kelahiran bayi prematur disebabkan oleh beberapa faktor, atara

lain:
2.3.1. Faktor Ibu

Keadaan ibu yang sering menyebabkan kelahiran prematur diantaranya yaitu

malnutrisi, riwayat kelahiran prematur sebelumnya, perdarahan antepartum, Ketuban

Pecah Dini (KPD), kelainan uterus, hidramnion, penyakit jantung, hipertensi atau

penyakit kronik lainnya, umur ibu kurang dari 20tahun atau lebih dari 35 tahun, jarak

hamil dan bersalin terlalu dekat, preeklamsi berat dan eklamsi, karioamnionitis,

infeksi, dan trauma.

2.3.2 Faktor janin

Keadaan janin yang dapat menyebabkan kelahiran prematur yaitu gawat janin

(anemia, hipoksia, asidosis atau gangguan jantung janin), infeksi intrauterin,

Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), dan gemili (Priyono,2010).

2.3.3 Faktor sosio, demografi

Ras diketahui dan diteliti sebagai faktor risiko selama beberapa tahun. Wanita

berkulit hitam lebih berisiko melahirkan bayi prematur berberat badan rendah

dibandingkan dengan wanita berkulit putih. Status ekonomi yang rendah juga

beresiko mengalami kelahiran prematur. kelahiran yang buruk, dan bayi prematur

pertama yaitu prediksi yang terbaik bagi kelahiran bayi prematur, (Syadrajat,2015)

2.3.4. Faktor Tingkah Laku

Status gizi selama kehamilan yang rendah dapat meningkatkan risiko terjadinta bayi

prematur berberat badan lahir rendah. Yang termasuk faktor ini adalah faktor

psikososial (kecemasan dan depresi, stres, pekerjaan ibu, merokok, alkohol, berat
badan ibu sebelum hamil, pertambahan berat badan selama kehamilan, komposisi

diet, dan aktivitas seksual).

2.3.5 Bayi Kembar

Kehamilan kembar beresiko dua kali lebih besar mengalami kelahiran prematur

dibandingkan dengan kehamilan tungggal.

2.3.6 Polusi udara

Polusi udara seperti ozon, karbonmonoksida dan nitrikdioksida dapat meningkatkan

risiko kelahiran prematur. ( Syahdrajat,2015)

2.4 Komplikasi kelahiran bayi prematur menurut,Sagita ( 2017) adalah sebagai

berikut :

2.4.1 Paru – Paru

Produksi surfaktan seringkali tidak memadai guna mencegah alveolar

collaps dan atelektasi, yang dapat terjadi Respiratory Distress Syndrome

( RDS)

2.4.2 Neurologik

Penyebab utama kelainan neurologis pada bayi baru lahir adalah Enselopati

Iskemik Hipoksik (EIH), disamping perdarahan periventrikuler dan

intraventrikuler yang menyebabkan kelainan neurologis terutama pada bayi

pretrem. Jejas pada otak yang terjadi pada masa perinatal ini dikenal sebagai

penyebab utama gangguan neurologis berat dan terjadi dampaknya dalam

jangka panjang yang dikenal dengan Cerebral Palsy pada bayi dan anak.

Manifestasi predominan yang berkaitan dengan Cerebral Palsy adalah

gangguan gerak yang yang dapat berupa karakter spastik, Ataksik atau
Atetoid. Disfungsi motorik ini biasanya disertai gangguan neurologik lainnya

seperti Retrakdasi Mental, gangguan visual kortikal dan keajang.

2.4.3 SSP (Susunan Sarap Pusat )

Disebabkan tidak memadainya koordinasi refleks menghisap dan menelan,

bayi yang lahir sebelum usia gestasi 34minggu harus diberi makanan secara

intravena atau melalui sonde lambung. Immaturitas pusat pernapasaan di

batang otak mengakibatkan apneic spells ( apnea sentral).

2.4.4 Kardiovaskular

Gangguan yang sering dialami adalah hipotensi akibat hipovolemia, misalnya

kehilangan volume karena memang volumenya yang relatif kecil atau

gangguan fungsi jantung dan vasodilatasi akibat sepsis. Kejadian PDA

( Patent Ductus Arteriosus) sering terjadi dan dapat mengakibatkan

terjadinya gagal jantung kongestif.

2.4.5 Infeksi

Akibat defisiensi imun dan humoral, bayi preterm mempunyai risiko terjadinya

infeksi lebih besar dibandingkan bayi aterm.

2.4.6 Pengaturan Suhu

Bayi prematur mempunyai luas permukaan tubuh yang besar dibandingkan

rasio masa tubuh, oleh karena itu ketika terpapar dengan suhu lingkungan

dibawah netral, dengan kecepatan akan kehilangan panas dan sulit untuk

mempertahankan suhu tubuhnya karena efek shivering pada prematur tidak

ada.

2.4.7 Gangguan Pencernaan ( gastroentestinal tract)

Belum sempurna sehingga tidak mampu menyerap ASI dengan baik,

Pengosongan lambung terlambat sehinggga menimbulkan desistensi


lambung dan usus. Volume perut yang kecil dan reflek menghisap dan

menelan yang amsih immatur pada nbayi prematur , pemberian makanan

melalui naogastrik tube dapat terjaddi resiko aspirasi

2.4.8 Ginjal

Fungsi ginjal pada bayi prematur masih immatur, sehingga batas konsentrasi

dan difusi cairan urine kurang memadai seperti pada bayi noramal.

2.4.9 Hiperbilirubine

Pada bayi perematur bisa berkembang hiperbilirubinemia lebih sering

dibandingkan dengan bayi atrem, dan kernicterus bisa terjadi pada level

bilirubin serum penting paling sedikit 17 mg/dl ( 170 umoll/ L), pada bayi

kecil, bayi prematur yang sakit.

2.4.10 Hipoglikemia

Hipoglikemia merupakan penyebab utama kerusakan otak pada periode

perinatal, Kadar glukosa darah kurang dari 20mg/100cc. Pada bayi kurang

bulan atau bayi prematur dianggap menderita hipoglekemia.

2.4.11 Mata

Retrolental fibroplasia kelahiran ini timbul sebagai akibat pemberian oksigen

yang berlebihan pada bayi prematur yang umur kehamilannya kurang dari 34

minggu. Tekanan oksigen yang tinggi dalam arteri akan merusak pembuluh

darah retina yang masih belum matang ( Imatur). Dengan menggunakan

oksigen dengan konsentrasi tinggi (PaO2 lebih dari 115 mmHg = 15kPa)

maka akan terjadi vasokontriksi pembuluh darah retina yang diikuti oleh

proliferasi. Kapiler-kapiler baru ke daerah yang iskemia sehingga terjadi

perdarahan, fibrosis, distorsi dan parut retina sehingga bayi menjadi buta.

Untuk menghindari retrolental fibroplasia maka oksigen yang diberikan pada


bayi prematur tidak lebih dari 40 persen. Hal ini dapat dicapai dengan

memberikan oksigen dengan kecepatan dua liter per menit.

2.4.12 Terdensi

Pembuluh darah masih rapuh, sehingga permeabilitasnya tinggi, yang

memudahkan terjadinya ekstravasasi cairan dan mudah terjadinya oedema.

Terjadi gangguan keseimbangn faktor pembekuan darah sehingga terjadi

perdarahan. Dalam keadaan yang gawat. ( Darma,2017)

2.5 Gambaran klinis

Menurut Darma,(2017) gambaran klinis bayi prematur menunjukan belum

sempuranya fungsi organ tubuh, seperti fisik bayi prematur terlihat kecil,

pergerakan kurang dan masih lemah, kepala lebih besar daripada badan , berat

badan <2500gram. Kulit bayi masih tipis dan transparan lebih sensitif, lanugo

masih banyak, rambut halus dan tipis, genital belum sempurna.reflek moro pada

bayi prematur lebih sering, refleks menghisap, menelan, batuk belum sempurna,

axifikasi tengkorak sedikit, ubun-ubun dan satura lebar, tulang rawan elastis

kurang, otot –otot masih hipotonik ,tungkai abduksi, sendi lutut dan kaki fleksi,

Kepala menghadap satu jurusan, pernapasaan belum teratur, sering apnoe,

frekuensi napas bervariasi. ( Darma ,2017).

2.6 Klasifikasi Bayi

Menurut, Rusnita (2015),karakteristik bayi prematur disesuaikan dengan variasi

stadium perkembangannya. Identifikasi karakteristik ini tergantung pada usia

gestasi dan berat badan. Bayi prematur diklasifikasikan dalam tiga golongan,

adapun klasifikasinya antara lain:

2.6.1 Bayi Prematur Digaris


Batas Masa gestasi 37 minggu dengan berat badan 2500 gram, biasanya

tergolong pada bayi yang normal. Masalah yang sering muncul pada

golongan ini adalah adanya ketidakstabilan tubuh, kesulitan menyusu, ikterik,

Respiratory Distress Syndrome (RDS) mungkin muncul. Penampilan bayi

prematur di garis batas yaitu: Lipatan pada kaki sedikit, payudara lebih kecil,

lanugo banyak dan genitalia kurang berkembangan.

2.6.2 Bayi Prematur Sedang

Masa gestasi antara 31 – 36 minggu dengan berat badan 1500 – 2500 gram

( who 2018) . Masalah yang biasa muncul dalam golongan ini adalah adanya

ketidakstabilan tubuh, pengaturan glukosa, RDS, ikterik, anemia, infeksi,

kesulitan menyusu. Penampilan pada bayi prematur sedang seperti pada

bayi prematur di garis batas tetapi lebih parah, kulit lebih tipis, lebih banyak

pembuluh darah yang tampak .

2.6.3 Bayi Sangat Prematur

Masa gestasi antara 24 – 30 minggu dengan berat badan berkisar antara 500

– 1400 gram yang berat. Penampilan pada bayi prematur sangat prematur

yaitu : ukuran kecil dan tidak memiliki lemak , kulit sangat tipis, dan sering

kali kedua matanya masih berdempetan .

2.7 Pertumbuhan

2.7.1 Definisi Pertumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur berbeda dengan bayi cukup

bulan. Bayi prematur beresiko mengalami gangguan pertumbuhan dan

perkembangan. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur

dikaitkan dengan kecilnya usia kehamilan (<32 minggu) dan kecilnya berat

lahir bayi (<1500 gram). Namun, banyak bayi prematur dapat berkembang
dalam rentan normal, menjadi anak-anak yang sehat dan dapat mengejar

ketinggalan pertumbuhan dan perkembangannya sama dengan bayi yang

lahir cukup bulan pada usia 2 tahun pertama kehidupannya . Pengejaran

pertumbuhan ini dibagi menjadi 3 fase kecepatan pertumbuhan yaitu

pertumbuhan kepala sejalan dengan perkembangan otaknya, pertumbuhan

berat badan, dan terakhir pertambahan panjang badan. Selama 2 tahun

pertama kehidupan bayi prematur, pertumbuhan diukur menggunakan

koreksi usia prematuritas, (Muennich, 2010)

Secara alamiah, bayi baru lahir akan melalui tahapan pertumbuhan dan

perkembangan. Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran tubuh yaitu tinggi

badan dan berat badan, sedangkan perkembangan merupakan peningkatan

kapasitas untuk berfungsi pada tingkat yang lebih tinggi (Rustina,2015).

Pertumbuhan adalah suatu peningkatan dalam berat badan atau ukuran dari

seluruh atau sebagian organisme. perumbuhan (growth) berkaitan dengan

perubahan dalam besar,jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel dan organ,

yang biasa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran

panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik.

(Soetjiningsih, 2018) Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan

struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya

multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah

besarnya sel. Adanya multiplikasi dan pertambahan ukuran sel berarti ada

pertambahan secara kuantitatif dan hal tersebut terjadi sejak terjadinya

konsepsi, yaitu bertemunya sel telur dan sperma hingga dewasa. Jadi,

pertumbuhan lebih ditekankan pada pertambahan ukuran fisik seseorang,


yaitu menjadi lebih besar atau lebih matang bentuknya, seperti pertambahan

ukuran berta badan, tinggi badan, dan lingkar kepala (IDAI, 2017).

Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling

sering digunakan pada bayi baru lahir (neonetus). Berat badan digunakan

untuk mendiagnosisi bayi normal atau BBLR. Berat badan dapat

dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik dan dasar perhitungan

dosis obat dan makanan. Penentuan berat badan dilakukan dengan cara

menimbang.

2.7.2 Pertumbuhan Setelah Lahir

2.7.2.1 Pertumbuhan Tinggi Badan

Pada saat lahir panjang badan bayi sekitar 50-55 cm dan untuk mencapai

tinggi badan orang dewasa (sekitar 175 cm), ia harus tumbuh tiga setengah

kali panjang badan awal.Pertumbuhan tinggi badan tidak seragam sepanjang

hidup. Sebelum lahir kecepatan pertumbuhan maksimum terjadi pada bulan

ke 4 pada kehidupan janin, dengan kemajuan yang melambat sesudahnya.

Walaupun demikian, jika dibandingkan dengan bayi dan anak pada

hakekatnya disaat lahir, bayi bertumbuh dengan sangat cepat (Soetjiningsih,

2018). Pada tahun pertama setelah kelahiran, panjang badan bertambah

dengan sekitar 50% dan pada tahun kedua bertambah dengan 12 sampai 13

cm. Sesudahnya pertumbuhan dalam tinggi badan menetap dengan

kecepatan pertumbuhan 5 sampai 6 cm pertahun (Soetjiningsih,2018).

2.7.2.2 Pertumbuhan Ukuran Kepala

Lingkar kepala mencerminkan volume intrakranial dan untuk menaksir

pertumbuhan otak. Pertumbuhan kepala tidak dipengaruhi oleh suku bangsa,

ras dan kondisi geografis.Pertumbuhan lingkar kepala paling pesat adalah


pada 6 bulan pertama kehidupan, yaitu rata-rata 34 cm pada waktu lahir

menjadi 44 cm pada umur 6 bulan, (Soetjiningsih,2018).

2.7.2.3 Pertumbuhan berat

Badan Pada saat lahir, bayi aterm mempunyai berat rata-rata 3,5 dalam

rentang berat sekitar 2,7 sampai 4,5 Kg. Berat badan lebih bervariasi

dibandingkan dengan panjang badan dan lebih tergantung pada lingkungan

ibu daripada faktor-faktor genetik anak. Anak perempuan aterm rata-rata

lebih ringan sekitar 14 g dibandingkan dengan anak laki-laki yang aterm dan

seorang anak kembar mempunyai berat badan sekitar 680 g kurang dari

bayi tunggal. Urutan anak dalam keluarga merupakan faktor dalam berat lahir

kemudian cenderung agak lebih berat dari anak yang lahir pertama kali.

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi atau nutrisi dan erat

kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu pemantauan dan

monitoring harus dilakukan secara ketat. Biasanya berat badan bayi akan

menurun 7-10 hari pertama namun akan kembali seperti semula dalam 14

hari (Soetjiningsih, 2018).

2.7.2.4 Pertumbuhan berat badan

Pada saat lahir, bayi aterm mempunyai berat rata-rata 3,5 dalam rentang

berat sekitar 2,7 sampai 4,5 Kg. Berat badan lebih bervariasi dibandingkan

dengan panjang badan dan lebih tergantung pada lingkungan ibu daripada

faktor-faktor genetik anak. Anak perempuan aterm rata-rata lebih ringan

sekitar 14 g dibandingkan dengan anak laki-laki yang aterm dan seorang

anak kembar mempunyai berat badan sekitar 680 g kurang dari bayi

tunggal. Urutan anak dalam keluarga merupakan faktor dalam berat lahir

kemudian cenderung agak lebih berat dari anak yang lahir pertama kali
(Soetjiningsih, 2018). Pertambahan berat badan rata-rata seorang bayi

selama bulan pertama sekitar 200 g perminggu, pada 3 bulan ke dua 150 g

perminggu dan pada tahun ke dua 42 g perminggu. Pada akhir tahun

pertama, berat badan sekitar kelipatan tiga pada akhir tahun kedua telah

menjadi kelipatan empat (IDAI, 2017). Bayi prematur boleh keluar dari rumah

sakit jika sudah mendapatkan beratnya kembali dan bisa makan atau minum

dengan cukup, menunjukan kemampuan untuk mengendalikan suhu

tubuhnya dalam suhu ruangan yang normal dan bebas dari penyakit.

Sebagian besar, bayi dipulangkan jika beratnya sudah mencapai 1600

sampai 1800 dan menujukan peningkatan berat yang tetap (Gupte, 2014)

2.7.3 Tekhnik Pengukuran Pertumbuhan

Ketepatan dan ketelitian cara pengukuran sangat penting dalam menilai

pertumbuhan secara benar. Kesalahan atau kelalaian dalam cara

pengukuran akan mempengaruhi hasil pengamatan. Sehingga peralatan

yang digunakan untuk pengukuran harus sama untuk pengukuran pertama

sampai pengukuran selanjutnya (IDAI, 2017).

2.7.3.1 Pengukuran Berat Badan

Pengukuran dilakukan dengan memakai alat timbangan yang harus di tera

secara berkala. Jenis dan merek alat timbangan yang dipakai tergantung dari

umur anak, khususnya berat badan anak. Pada balita dipakai timbangan

dengan derajat selisish skala 10-50 g. Untuk beberapa kali pelaksanaan

penimbangan, alas timbangan yang digunakan harus sama dan tidak basah.

Selanjutnya bayi yang dilakukan penimbangan hanya mengenakan popok.

Terkait dengan pengukuran berat badan bayi(Soetjiningsih, 2018).

2.7.3.2 Pengukuran tinggi badan


Pada anak usia dibawah 5 tahun, pengukuran dilakukan dengan berbaring.

Anak seikanya diletakkan diatas meja dengan alas kertas atau kain. Panjang

tongkat ukur tidak boleh kurang dari 125cm. Pengukuran dilakukan dari

telapak kaki sampai ujung puncak kepala bayi. Terkait dengan pengukuran

tinggi badan bayi (Soetjiningsih, 2018).

2.7.3.3 Pengukuran Lingkar Kepala

Pengukuran ini terutama dilakukan pada bayi sampai usia 3 tahun.

Pengukuran lingkaran kepala dilakukan dengan cara meletakkan pita ukur

pada oksiput melingkar ke arah supraorbita dan glabela. Selanjutnya alat

yang digunakan untuk pengukuran lingkar kepala bayi (Soetjiningsih, 2018).

2.8 Konsep Pijat Bayi

2.8.1 Defenisi pijat bayi

Pijat bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpolpuler yang dikenal manusia.

Pijat bayi telah lama dilakukan hamper diseluruh dunia termasuk di Indonesia

dan di wariskan secara turun temurun. ( Sembiring,2015)

Pijat bayi adalah salah satu bentuk terapi yang tertua. Pijat bayi dapat

membantu membangkitkan kerja saraf yang bermanfaat bagi perkembangan

motorik dan kognitif bayi , ( Irmawati, 2015).

Pijat bayi premature adalah sebuah aktivitas yang dipercaya mempunyai

begitu banyak manfaat. Terlebih lagi, bayimerupakan bayi yang bias

mengalami risiko shock atau terganggu akibat kelahiran yang terjadi pada

dirinya. Pada dasarnya pijat merupakan kegiatan yang memberikan sentuhan

indah nan menenangkan.juga akan mengingatkan bayi terhadap rasa

nyaman seakan berada di kandungan sang ibu ( Noerbaya, Johan,2019)


Pijat bayi merupakan teknik relaksasi yang diberikan kepada anak usia bayi

dan balita yang memberikan banyak manfaat bagi anak. Pijat bayi telah

dilakukan turun temurun sejak dahulu . Pijat bayi yang terdahulu hanya dapat

dilakukan oleh dukun bayi, sekarang telah dapat dilakukan oleh orangtua

sendiri. ( Irmawati,2015)

Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan

adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan

aman pada bayi. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, para pakar telah membuktikan bahwa terapi sentuh dan pijat

menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan berupa

peningkatan pertumbuhan, peningkatan daya tahan tubuh, dan kecerdasaan

emosi yang lebih baik.Stimulasi sentuhan dan pijatan yang diberikan untuk

bayi premature harus dengan lembut tanpa memberikan rasa sakit pada bayi

tersebut. Sentuhan positif yang lembut yang diberikan pada bayi premature

akan memberikan ketenangan. ( carperter, 2015) Terdapat banyak manfaat

pijat pada bayi juga dapat meningkatkan sistem kekebalan, meningkatkan

aliran cairan getah bening untuk membersihkan zat berbahaya, mengubah

gelombang otak secara positif, memperbaiki sirkulasi otak dan pernafasan,

merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan, meningkatkan berat

badan, mengurangi depresi dan ketegangan, membuat tidur lelap,

mengurangi rasa sakit, kembung dan kolik (sakit perut), meningkatkan

hubungan batin orang tua dan bayinya, meningkatkan produksi air susu ibu,

mengembangkan komunikasi, memahami isyarat bayi dan meningkatkan

percaya diri (Roesli dan Lee, 2009). Terapi usapan disebut sebagai sentuhan

kualitas fisik atau sensorik, diproses di otak dengan korteks somatosensori


dan dimediasi oleh kulit (Kaas, 2000; Merzenich, 1984). Usapan pada bayi

adalah seni perawatan kesehatan bayi dengan terapi usapan dan tekhnik-

tekhnik tertentu sehingga manfaat pengobatan dan kesehatan tercapai.

Banyak penelitian menunjukan bahwa usapan pada bayi memberikan

manfaat sangat besar pada perkembangan bayi, baik secara fisik maupun

secara emosional. Usapan pada bayi akan merangsang peningkatan

aktivitas nervus vagus yang akan menyebabkan penyerapan lebih baik pada

system pencernaan sehingga bayi akan lebih cepat lapar, dan ASI akan lebih

banyak diproduksi (Roesli, 2008).

2.8.2 Manfaat pijat bayi premature , Menurut Suranto, (2011) antara lain:

1. Memberikan pola kehidupan yang baik

Melalui pijat, bayi premature mempunyai daya tahan tubuh yang lebih

baik. Dia akan menjadi bayi yang tidak gampang sakit dan mempunyai

pola makan yang juga lebih baik. Termasuk , bayi juga akan mempunyai

pencernaan yang jauh lebih lancar.

2. Mempererat Kedekatan

Seorang bayi premature akan sangat membutuhkan sentuhan dan kasih

saying dari orang tua mereka, dalam hal ini, pijat akan memberikan

kenyamanan dan menjalin kedekatan antara bayi dengan orang tua satu

sama lain.

3. Memperlancar Peredaran Darah sang bayi

Bayi akan jauh lebih sehat . ia mempunyai peredaran darah yang baik

serta tampak segar setiap waktu


4. Mencegah Penyakit

Bayi yang sering dipijat akan mampu mencegah penyakit seperti

sembelit, kolok, serta diare. System kekebalan tubuh yang dia miliki juga

akan lebih tahan dari infeksi serta beragam masalah kesehatan lain.

5. Membuat otot bayi lebih kuat

Pemijatan yang dilakukan secara intensif, bias membuat bayi

mendapatkan otot yang jauh lebih kuat dan koordinasi tubuh yang jauh

lebih baik.

6. Bahagia dan merasa nyaman

Bayi yang lebih sering di pijat akan mendapatkan rasa riang, ceria, dan

bahagia. Selain itu bayi tersebut juga sangat jarang rewel dan

mengealami masalah psikologi serta emosional.

7. Bayi lebih aktif dan masa tinggal di rumah sakit 3-6 hari lebih cepat

dibandingkan bayi yang tidak diterapi.

8. Meningkatkan Berat Badan

Penelitian yang dilakukan oleh prof. T. Field dan scafidi (1986 dan

1990)menujukan bahwa pada 20 bayi prematur (berat badan 1.280

dan 1.176 gram) yang mendapatkan terapi usapan selama 3x15 menit

dalam 10 hari, mengalami kenaikan berat badan per hari 20% -47% lebih

banyak dari yang tidak mendapatkan terapi usapan. Penelitian pada bayi

cukup bulan berusia 1-3 bulan, yang mendapatkan terapi usapan selama

15 menit, 2 kali seminggu dalam 6 minggu juga didapatkan kenaikan

berat badan 50% yang lebih dari kontrol.( Soetjiningsih, 2018).


2.9 Menurut Irmawati, (2017) keuntungan pijat bayi untuk menstimulasi panca

indra bayi diantaranya :

2.9.1 Indra Pengelihatan

Pandangan bayi yang masih terbatas hanya dapat memandang orang-orang

dari jarak dekat. Ibu yang memijat bayi akan terekam dalam memori bayi,

dan dapat memberi stimulasi pada indera pengelihatan bayi, serta meredam

rasa tegang yang ditimbulkan dari aktivitas memijat ini.

2.9.2 Indera Penciuman

Stimulasi indera penciuman bayi di peroleh dari bau yang digunakan ketika

memijat. Baby oil yang beraroma lembut akan membantu stimulasi

penciuman bayi.

2.9.3 Indera Pengecapan

Pemijatan yang dilakukan pada daerah perut akan membantufungsi

pencernaan bekerja dengan baik. Sistem pencernaan yang berawal dari

mulut hingga anus akan menstimulasi dengan baik.

2.9.4 Indera Pendengaran

Pada proses pijat bayi yang disertai dengan alunan music lembut akan

membantu stimulasi indera pendengeran bayi dan memberikan ketenangan

pada bayi.

2.9.5 Indera Peraba

Sentuhan lembut yang diberikan oleh ibu pada proses pemijatan akan

memberikan stimulasi saraf dan otot sehingga memberi pengaruh pada

perkembangan otak serta fisiknya. Pijatan lembut ibu akan meningkatkan


berat badan 2 kali lipat dan lebih cepat perkembangan fisiknyya

dibandingkan yang tidak mendapatkan pijatan.

2.10. Fisiologi Terapi Pijat

Ada beberapa mekanisme yang dapat menerangkan mekanisme dasar terapi

usapan atau massage bayi, antara lain pengeluaran beta endoprin, aktivitas

nervus vagus dan produksi serotinin. Terapi usapan atau massage akan

menghasilkan beta endoprin sehingga dapat mempengaruhi mekanisme

pertumbuhan yang akan datang pada bayi. Pada bayi yang di berikan terapi

usapan mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang

akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan

sekresi insulin, dengan demikian penyerapan makanan akan menjadi lebih

baik, sehingga berat badan bayi yang mendapatkan terapi usapan meningkat

lebih banyak daripada yang tidak medapatkan terapi usapan. Aktivitas nervus

vagus meningkatkan volume ASI. Peneyerapan makanan yang menjadi lebih

baik karena peningkatan aktivitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat

lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada ibu. Usapan akan

meningkatkan aktivitas neirotransmiter serotinin, yaitu meningkatkan

kapasitas sel reseptor glucocorticoid (adrenalin). Proses ini akan

menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon

stress). Penurunan hormon stres ini akan meningkatkan daya tahan tubuh

terutama igM dan igG. Terapi usapan pada bayi prematur, akan membuat

bayi tertidur lelap, meningkatkan kesiagaan (alertness) dan konsentrasi,

karena usapan akan mengubah gelombang otak, yaitu dengan menurunkan

gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha. Perubahan


gelombang otak ini dapat dibuktikan dengan pemeriksaan Electro Enchepalo

Gram ( rustina,2015).

2.11. Meteodologi PIjat Bayi Prematur

Selama melakukan pijat bayi, gerakan yang dilakukan dengan lambat dan

lembut, juga tidak memberikan usapan yang berlebihan.berikut di bawah ini

merupakan tahap tahap mengusap bayi premature,Carperter ( 2015)

Pemijatan pada bayi premature dengan berat badan < 1800 gram dilakukan

didalam incubator, bayi premature denagan berat badan >1800gram

pemijatan dilakukan di luar incubator atau box bayi. Pemijatan bayi

menggunakan lotion, ( Putra, 2012).

2.12. Prosedur pijat bayi menurut , Noerbaya (2019) adalah sebagai berikut:

2.12.1 Rangsangan Usapan ( pijat) atau Taktil

Fase 1 dan 3 Bayi dalam posisi tengkurap, setiap gerakan dilakukan dalam

waktu 2 x 5 detik, tiap gerakan diulang sebanyak enam (6) kali, dikerjakan

selama 5 menit, Pemijatan dilakukan dengan hati-hati, perlahan tanpa

menyakitkan bayi. Gunakan lotion atau minyak.

1. Mengusap puncak kepala sampai leher.

2.Mengusap bahu sampai pangkal lengan

3.Mengusap leher sampai pantat

4.Mengusap paha sampai pergelangan kaki

5.Mengusap pangkal bahu sampai pergelangan tangan

2.12.2 Rangsangan Kinestik


Fase ke 2, Bayi dalam keadaan terlentang, tiap gerakan dilakukan dalam

waktu 2 x 5 detik, tiap gerakan di ulang enam (6) kali, dan dikerjakan selama

5 menit. Gerakan kinestik ini berupa gerakan ekstensi dan fleksi

1.Menekuk sikut

2.Menekuk lutut secara bergantian

3.Menekan kedua kaki kea rah perut

2.12.3 Fase ke 3 tengkurapkan bayi dan lakukan seperti fase pertama.

2.13. Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pijat Bayi Prematur, menurut Noerbaya,

(2019) adalah sebagai berikut :

Mintalah izin pada orang tua bayi sebelum memulai pijat bayi, tangan harus

dalam keadaan bersih dan hangat, serta pastikan kuku dan perhiasan tidak

menggores kulit bayi. Waktu terbaik untuk mengusap adalah bayi tenang dan

tidak baru selesai minum.Sediakan waktu khusus dan tidak ada gangguan

selama pijatan dilakukan, pijatan dilakukan selama 15mnt. Umumnya bayi

prematur hanya dapat menerima satu macam rangsangan dalam satu waktu.

Dengan demikian, jika melakukan pijat bayi prematur hendaknya tidak

disertai dengan rangsangan lain, seperti menyanyi atau kontak mata. Awali

usapan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap

tambahkan tekanan pada sentuhan tanpa menyakiti bayi. Saat melakukan

pijat bayi pencahayaan tidak terlalu terang, ajaklah bayi berkomunikasi saat

melakukan pijatan.
Kerangka teori
Keterangan :

: focus teori

: tujuan akhir
(Gunawan, 2017, Priyono 2010, Purwati 2010)

Anda mungkin juga menyukai