Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ALOR (AGAR-AGAR KELOR):


INOVASI CAMILAN SEHAT DAUN KELOR DALAM MENGATASI
PENCERNAAN

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengampu :
Dra. Desiana Merawati, M.S.
Dessy Amelia, S.Keb., Bd., M.Kes

Disusun Oleh :
Muhammad Harits Sirajuddin
NIM : 220621610759

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
NOVEMBER 2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanaman kelor merupakan tanaman yang banyak tumbuh dihalaman rumah.
Ternyata kelor mempunyai banyak manfaat sehingga kelor disebut sebagai pohon ajaib
karena dari semua tanaman dari daun, biji, kulit, batangdan akar semua bisa
dimanfaatkan.  Daun kelor Moringa oleifera dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri
pada saluran pencernaan. Salah satu bakteri pada bakteri saluran pencernaan yaitu
Escherichia coli, Daun kelor mengandung senyawa Flavonoid, alkaloid, fenol juga
dapat menghambat aktivitas bakteri salah satunya adalah bakteri penyebab diare .
(Dima, et al., 2016)

Permasalahan pencernaan ini timbul karena seringnya orang mengeluh dalam


mengatasi buang air besar, karena prilaku mengonsumsi makanan yang kurang
serat/sayuran. Sayuran sendiri berperan besar dalam pencernaan karena kaya akan serat
yang merupakan nutrisi penting bagi pencernaan. Adanya perubahan kebiasaan pola
makan pada masyarakat yang banyak mengonsumsi makanan siap saji menyebabkan
penurunan komsumsi buah dan sayur. Hal ini menyebabkan banyak timbulnya penyakit
yang berhubungan dengan pencernaan. (Santoso, 2011)

Dalam mebantu mengatasi permasalahan pencernaan, daun kelor yang tadinya


hanya dikonsumsi sebagai sayuran saja saya ingin memanfaatkan daun kelor menjadi
produk yang memiliki nilai tambah. Maka menghasilkan sebuah ide membuat Alor
(Agar-agar kelor) sebagai camilan sehat yang mudah dibuat dan disajikan bersama
dengan agar-agar. Pembuatan Alor ini dirasa cukup mudah mudah baik dari segi bahanya
yaitu kelor dan agar-agar juga cara pembuatannya, serta produk Alor ini bila dipasarkan
memiliki nilai jual yang terjangkau dan mengandung nilai gizi yang tinggi serta dapat
membantu proses pencernaan. (Maharani & Murwanti, 2021)

1.2. Rumusan Masalah


a. Apakah produk Alor dapat mengatasi permasalahan pencernaan?
b. Bagaimana mengolah daun kelor sebagai asupan makanan tambahan sayuran
menjadi camilan yang menarik bagi masyarakat ?
c. Bagaimana strategi pemasaran produk Alor agar diminati masyarakat dengan
harga terjangkau ?

1.3. Tujuan
a. Usaha mengatasi masalah pencernaan dengan mengganti asupan makanan
tambahan sayuran dengan Alor.
b. Membuat produk Alor dan menambah nilai guna kelor.
c. Membuka peluang usaha bagi mahasiswa untuk memasarkan produk Alor dengan
harga terjangkau.
1.4. Luaran Yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari produk Alor (Agar-agar Kelor) adalah camilan sehat
membantu mengatasi masalah pencernaan serta dapat menambah nilai gizi dan ekonomis.
Olahan camilan ini mudah dibuat dan praktis serta enak, sehingga diharapkan bisa
menjadi asupan makanan tambahan sayuran bagi masyarakat yang tidak suka makan
sayur, dengan dikemas menjadi camilan Alor dengan harga terjangkau. Sisi lain,
diharapkan menjadi peluang usaha bagi mahasiswa.

1.5. Manfaat
a. Memberikan alternatif asupan makanan tambahan sayuran untuk membantu
proses pencernaan.
b. Mengenalkan produk Alor sebagai camilan sehat dan harga terjangkau.
c. Memanfaatkan daun kelor sebagai produk olahan bernilai gizi dan ekonomis.
BAB II
GAMBARAN UMUM PRODUK

GAMBARAN UMUM PRODUK


Produk usaha Alor (Agar-agar kelor) dibuat untuk menjadi sebuah terobosan
dalam membantu mengatasi masalah pencernaan. Dengan berbahan dasar daun kelor
yang tadinya hanya dikonsumsi sebagai sayuran saja. Saya ingin memanfaatkan daun
kelor menjadi produk yang memiliki nilai tambah, sekaligus menjadikan camilan sehat
yang disukai semua kalangan karena prilaku mengonsumsi makanan yang kurang
serat/sayuran yang mengakibatkan timbulnya masalah pencernaan. Saya mencoba
membuat produk Alor ini dengan kemasan cup agar praktis untuk dimakan dengan harga
terjangkau, dan juga memiliki rasa yang enak serta memerhatikan kualitas dan
manfaatnya sehingga menarik perhatian masyarakat agar membeli produk camilan sehat
Alor ini.

a. Produk

Bahan dasar sebagai berikut :

 1 bungkus agar-agar putih


 1 genggam daun kelor
 1 lembar daun pandan, potong jadi tiga bagian
 2 sendok makan susu kental manis
 Vanili 1/4 sdt
 1 butir telur, kocok rata
 Air 550 ml
 Garam 1/4 sdt
 Gula pasir 5 sdm

Alat-alat yang digunakan :

 Blender/ulekan
 Cup agar-agar kecil
 Kompor
 Saringan

b. Kemasan

Produk Alor dikemas dengan menggunakan cup plastik kecil berdiameter 65 mm


beserta tutupnya dan sendok plastik kecil berukuran 60 mm.
gambar.1
Cara Pembuatan
1. Pertama-tama blender daun kelor sampai halus dengan sedikit air.
2. Kemudian saring daun kelor untuk diambil sarinya.
3. Siapkan panci dan masukkan agar-agar, gula, garam, vanili, sari daun kelor, susu
kental manis aduk rata dan tambahkan air sedikit demi sedikit hingga air habis
serta aduk rata kembali.
4. Selanjutnya panaskan panci dengan api kecil dan masukkan daun pandan serta
telur.
5. Sambil diaduk masak hingga mendidih.
6. Setelah mendidih, matikan api dan tuang Alor kedalam cetakan.
7. Setelah dingin, masukkan dalam almari es atau dapat langsung dipasarkan.
Strategi Pemasaran
Online : wa
Secara langsung
DAFTAR PUSTAKA

Isnan, W., & Muin, N. (2017). Ragam manfaat tanaman kelor (Moringa oleifera Lamk.) bagi
masyarakat. Buletin Eboni, 14(1), 63-75.

Santoso, I. A. (2011). Serat pangan (dietary fiber) dan manfaatnya bagi


kesehatan. Magistra, 23(75), 35.

Jusnita, N., & Tridharma, W. S. (Dima, et al., 2016)(2019). Karakterisasi nanoemulsi ekstrak daun
kelor (Moringa oleifera Lamk.). Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 6(1), 16-24.

Dima, L. R. (2016). Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) terhadap
bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Pharmacon, 5(2).

Maharani, A., & Murwanti, R. (2021). Optimalisasi Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Produk
Olahan Bernilai Gizi dan Bernilai Ekonomi Tinggi. Journal of Community Development, 2(1), 38-
42.

Angelina, C., Swasti, Y. R., & Pranata, F. S. (2021). PENINGKATAN NILAI GIZI PRODUK
PANGAN DENGAN PENAMBAHAN BUBUK DAUN KELOR (Moringa oleifera). Jurnal
Agroteknologi, 15(01), 79-93.

Materinty, D., Sari, N. E., & Halidesna, H. (2021). SOSIALISASI PEMBERIAN OLAHAN
MAKANAN DARI DAUN KELOR (PUDING AGAR-AGAR, RISOLES, PUTU AYU DAUN KELOR)
UNTUK MENINGKATAN DAN MEMPERLANCAR PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI
DESA KALIASIN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2021. JURNAL PERAK MALAHAYATI, 3(1), 13-
20.

Pradana, D. L. C., & Revina, R. (2019). Pelatihan pembuatan teh daun kelor sebagai antioksidan
dan pencegah diabetes bagi masyarakat kampung utan Depok. Sabdamas, 1(1), 201-206.

Wahyuni, S., Asrikan, M. A., Sabana, M. C. U., Sahara, S. W. N., Murtiningsih, T., &
Putriningrum, R. (2013). Uji Manfaat Daun Kelor (Moringa aloifera Lamk) Untuk Mengobati
Penyakit Hepatitis B. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada.

Hartati, T., & Sunarsih, S. (2021). Konsumsi Ekstrak Daun Kelor Dalam Meningkatkan Kadar
Hemoglobin Pada Ibu Hamil. Malahayati Nursing Journal, 3(1), 101-107.

Perwita, M. H. (2019). Pemanfaatan Ekstrak Moringa Oleifera Sebagai Masker Organik Untuk
Merawat Kesehatan Kulit Wajah. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 17(2), 36-41.

Madikizella, F., & Astuti, M. (2022). KELAYAKAN MASKER TRADISIONAL DAUN KELOR
UNTUK PERAWATAN KULIT WAJAH KERING. Jurnal Tata Rias dan Kecantikan, 2(3), 110-113.

Anda mungkin juga menyukai