Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH PERWASITAN CABOR TINJU

JUDUL:
IMPLEMENTASI KEILMUAN PERWASITAN CABOR TINJU

DISUSUN OLEH KELOMPOK …….:


N NAMA NIM
O

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN 2022

ii
INSTRUKSI PENUGASAN
Buatlah simulasi cara mengisi scorinshet dalam melaksanakan perwasitan pada cabor
tinju.

3
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
karunianyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan perwasitan Cabor Tinju. Penulisan
laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan mata kuliah perwasitan Cabor.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah
yang selalu membimbing kami dalam penyelesaian makalah ini. Demikian pula kepada
pelatih PPLP Provinsi Gorontalo yang telah mengizinkan serta memfasilitasi kami
dalam pengambilan data sebagai dasar implementasi keilmuan kepelatihan olahraga di
PPLP Provinsi Gorontalo yang telah kami buat.
Tidak ada gading yang tak retak. Olehnya, kami menyadari jika makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran demi
kesempurnaan dari makalah ini. Semoga karya kecil ini bisa menjadi salah satu
referensi dalam peningkatan prestasi olahraga khususnya di Provinsi Gorontalo.

Penyusun,

Kelompok

4
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Analisis Situasi

BAB I
LATAR BELAKANG
A. Analisis Situasi
Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Gorontalo
merupakan salah satu wadah pembinaan prestasi umum khususnya di bidang
olahraga pelajar yang ada di Provinsi Gorontalo dan berpusat di Kota Gorontalo yang
terdapat beberapa Cabor diantaranya Tinju, Silat, Taekwondo, Takraw, Karate.
Wadah yang berada pada naungan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan
Olahraga ini, secara rutin setiap tahunnya melakukan proses pembinaan bagi para
atlet yang nantinya dipersiapkan untuk mengikuti event pelajar nasional.
Di Indonesia, tinju dipopulerkan oleh Hindia Belanda. Pada masa itu, dunia
tinju tidak mempunyai induk, karena setiap tinju dilaksanakan tidak ada organisasi
yang bertanggung jawab. Akhirnya pada 28 April 1955, Didi Karta Sasmita,
Komandan Kepolisian Jakarta, mulai mendirikan PERTIGU (Persatuan Tinju dan
Gulat). Saat itu dunia pertinjuan Indonesia diketuai oleh Frans Mendur. Pada 30
Oktober 1959 dibentuklah PERTINA (Persatuan Tinju Amatir Indonesia). Hal itu
dilatarbelakangi oleh keinginan Indonesia untuk berpartisipasi dalam Olimpiade
Roma tahun 1960. Saat itu, IOC (International Olympic Committee) mengharuskan
adanya olahraga tinju amatir yang berdiri secara mandiri. Di Indonesia, tinju mulai
populer karena lahirnya beberapa juara tinju dunia seperti Chris John. Petinju
berjuluk The Dragon itu mencatat rekor sebagai peringkat kedua dalam daftar petinju
yang dapat mempertahankan gelar juara tinju sepanjang masa. Dari Indonesia, Chris
John bukanlah satu satunya petinju asal Indonesia yang berhasil menebus kejuaraan
dunia. Dia menjadi petinju Indonesia kelima yang dapat meraih gelar dunia setelah
Ellyas Pical, dan Nico Thomas.

5
BAB II

KAJUAN PUSTAKA

A. Hakikat Perwasitan Tinju

AIBA (International Boxing Association) terus mensosialisasikan sistem


perwasitan dan Penilaian (Refereeing/judging) yang baru setelah diuji coba di dua event
besar: Youth Olympic Games 2018 di Bueneos Aires, Argentina, dan Women’s World
Championships 2018, New Delhi, India.

Dalam rilisnya, AIBA dengan senang hati melaporkan bahwa perubahan dan
pembaruan berkaitan dengan sistem dan peraturan Perwasitan dan penilaiannya (R & Js)
diterima secara positif oleh para atlet dan ofisial (bidang teknis).

Sejak 2016, AIBA telah sepenuhnya mengubah sistem manajemen R & Js untuk
menumbuhkan budaya transparansi dan fair play, masuk dan keluar dari ring tinju.
Sistem baru itu telah diuji untuk pertama kalinya di Youth Olympic Games 2018, dan
Women’s World Championship 2018.

B. Prinsip-prinsip perwasitan

PriceWaterhouseCooper (PwC), perusahaan audit terkemuka di Swiss ditugaskan


sebagai pemantau dan peninjau independen selama implementasi pertama. PwC secara
positif meninjau sistem baru, menunjukkan bahwa perubahan yang dilakukan baik, dan
membuahkan hasil yang diinginkan.

Perubahan yang dilakukan meliputi: kembalinya lima hakim menilai


pertandingan; penghapusan Presiden dan Direktur Eksekutif dari proses pengangkatan
dan persetujuan dari wasit dan hakim; pengembangan computerized draw system untuk
menunjuk wasit dan hakim dalam pertandingan; penunjukan posisi pengamat ke dalam
Field of Play; peningkatan jumlah dan kualitas kursus yang ditawarkan untuk pelatihan
wasit dan hakim; peningkatan basis data AIBA sehingga wasit dan hakim dapat
dievaluasi seiring waktu sebagai lawan dari acara demi acara (event).

Yang perlu diperhatikan, adalah pembentukan sistem protes untuk pelatih dan
petinju yang telah disetujui, diuji dan ditetapkan pelaksanaannya pada 2019 Kejuaraan
Dunia Putra 2019. Tom Virgets, Direktur Eksekutif AIBA, mengatakan: “AIBA

6
berkomitmen untuk menjaga integritas tinju dan kompetisinya di semua level.
Berkolaborasi dengan tim audit independen hanyalah salah satu cara kami bekerja keras
untuk memastikan kami menjaga olahraga kami tetap bersih dan kompetisi kami jujur.
Seperti Federasi Olahraga Internasional lainnya, AIBA akan terus berusaha
meningkatkan wasit dan hakim, dan akan tetap waspada dengan fakta bahwa kami
melayani petinju kami di tempat pertama. ”

Sementara sistem baru telah berhasil diimplementasikan dan disetujui oleh


organisasi independen PwC dan IOC, AIBA berdedikasi untuk terus berinvestasi dalam
teknologi baru untuk lebih meningkatkan proses wasit dan hakimnya menjelang
Olimpiade Tokyo 2020 dan seterusnya. 

7
BAB III
KESIMULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan yakni
Wasit sudah berusaha maksimal yang terbaik dalam melakukan tugasnya sebagai
wasit.
B. Saran
Khususnya kepada wasit, secara keseluruhan memang sudah baik, namun
masih memerlukan sedikit penekanan untuk meraih hasil yang maksimal.

Contoh scorinshit

8
Daftar Pustaka

Harsono. 2015. Kepelatihan Olahraga. Bandung: PT. Remaja Roadakarya Offset.

Harsono. 2015. Periodesasi Program Latihan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Offset.

https://tinjuindonesia.com/2018/12/03/sistem-perwasitan-dan-penilaian-aiba-yang-baru-

diterima-positif-atlet-ofisial/

Anda mungkin juga menyukai