Uts Susulan
Uts Susulan
Pengkajian sastra yang dilakukan dalam kelas-kelas akademik maupun di buku dan
jurnal sastra kebanyakan membahas ‘karya sastra’ dalam artiannya yang sempit, yaitu
prosa, puisi, dan/atau drama. Yang termasuk prosa ‘hanyalah’ genre novel atau cerita
pendek. Esai, otobiografi, ataupun risalah perjalanan, maupun bentuk lain dari tulisan
verbal jarang sekali dibahas—apalagi tulisan yang bentuknya non-verbal. Dalam kelas-
kelas sastra di universitas, karya sastra yang berupa prosa, puisi dan drama tadi pun
lebih sering dibahas elemen strukturalnya. Hal ini membuat kajian sastra menjadi sempit
sekali cakupannya. Padahal sastra dapat berarti teks secara luas.
JAWABAN SOAL NO 3
Jadi bagi orang yang terinspirasi karya orang lain tidak termasuk kepada plagiat.
JAWABAN SOAL NO 4
PERBANDINGAN PUISI DOAKARYA AMIR HAMZAH DAN DOA KARYA SANUSI PANE
Puisi “Doa” karya Sanusi Pane terdiri dari satu paragraf (delapan baris) sedangkan diksi yang
digunakan adalah diksi yang ringan, mudah, jelas, dan familiar dalam kehidupan sehari-hari
sehingga mudah dipahami bagi pembaca.
Dalam puisi tersebut Sanusi Pane selalu menyebut Tuhan dengan sebutan kekasih. Hal ini nampak
dalam sajak /O, kekasihku, turunkan cintamu memeluk daku//O, kekasihku, turunkan rakhmat-Mu ke
dalam taman hatiku//O, kekasihku, buat jiwaku bersinar sinar!
Dari sajak tersebut terlihat bahwa si aku selalu menyebut nama kekasih, dan kekasih di sini bukan
sebagai kekasih hati atau teman hidup tetapi kekasih di sini ditujukan untuk menyebut Tuhan. Itu
artinya sajak tersebut menggambarkan permohonan si aku kepada Tuhan bukan kepada kekasih.
Pada puisi “Doa” karya Amir Hamzah mengandung makna waktu pertemuan antara si aku dengan
kekasih (Tuhan). Artinya, si aku sebagai mahluk ciptaan-Nya dan Tuhan sebagai pencipta-Nya atau
pertemuan itu dilakukan waktu shalat. Sampai-sampai waktu ini dianggap sangaAWAt berharga
sehingga waktu tersebut tidak mau dilewatkan atau diabaikan.