OLEH :
NAMA : NIDEA FITRI NURSAIDAH
NIM : Q1A122017
KELAS : ITP B
PENDAHULUAN
KARBOHDRAT
Karbohidrat
Terdiri dari 80% total makanan manusia, karbohidrat yang paling umum
dikenal manusia yaitu pati. Jenis karbohidrat yang paling sederhana yaitu dari
jenis monosakarida, yaitu glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa, sorbosa, dsb-nya.
Rangkaian monosakarida akan membentuk sakarida lain yang lebih agung,
yaitu polisakarida (rantai panjang), oligosakarida (rantai pendek), dan disakarida
(dua molekul monosakarida).
Klasifikasi karbohidrat:
a. Polisakarida
b. Oligosakarida
Rafinosa atau stakynosa. Komponen utamanya yaitu
galaktosa, glukosa, dan fruktosa. Umum ditemukan pada kacang-
kacangan, biji-bijian, bit, dan tebu. Oligosakarida ini tak dapat dicerna
manusia.
Fruktosil-sukrosa. Komponen utamanya yaitu fruktosa dan glukosa.
Umum ditemukan pada biji-bijian dan bawang bombay.
Maltooligosakarida. Komponen utamanya yaitu glukosa. Umum
ditemukan pada sirup dan malt.
c. Disakarida
Disakarida atau biosa merupakan senyawa karbohidrat yang terbentuk ketika
dua monosakarida mengalami reaksi kondensasi yang melibatkan terlepasnya
suatu molekul kecil, seperti air, dari bagian gugus fungsi saja. Seperti
monosakarida, disakarida membentuk larutan dalam air. Tiga senyawa disakarida
paling umum adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.
Sukrosa. Komponen utamanya yaitu glukosa dan fruktosa. Umum
ditemukan pada tebu, bit, buah-buahan, sayur, dan makanan manis.
Disakarida ini dapat dicerna.
Maltosa dan isomaltosa. Komponen utamanya yaitu glukosa. Umum
ditemukan pada sirup, malt, dan madu. Disakarida ini dapat dicerna.
Laktosa. Komponen utamanya yaitu galaktosa dan glukosa. Umum
ditemukan pada susu, keju, dan produk susu lainnya. Disakarida ini
dapat dicerna.
BAB III
HIDROKARBON
Hidrokarbon
a. Jenis-jenis hidrokarbon
Hidrokarbon dapat dikelompokkan berdasarkan tatanama senyawa
organik sebagai berikut:
LEMAK
Lemak
Lemak bersifat tak larut dalam cairan, namun larut dalam pelarut organik
seperti karbon tetraklorida, eter, dan sebagainya. Total energi yang diberikan
lemak yaitu 9 kilokalori per gram. Lemak berjasa untuk membentuk
sel otak dan membran sel, sebagai cadangan energi, pengatur suhu tubuh, dan
pelindung organ.
a. Ciri-ciri lemak
Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi
manusia, yaitu:
Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen
utama yang membentuk membran semua jenis sel.
1. Membran
2. Cadangan energi
3. Pensinyalan
4. Fungsi lainnya
5. Metabolisme
Lemak yang menjadi makanan bagi manusia dan hewan lain adalah
trigliserida, sterol, dan fosfolipid membran yang ada pada hewan dan tumbuhan.
Proses metabolisme lipid menyintesis dan mengurangi cadangan lipid dan
menghasilkan karakteristik lipid fungsional dan struktural pada jaringan individu.
6. Biosintesis
Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup dan
puri mirip hanoman, maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh,
menjadi energi maupun disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi pada
saat energi yang terkandung dalam karbohidrat setara dengan energi yang
diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk menggapai keseimbangan ini.
Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah
menjadi lemak. Metabolisme yang terjadi dimulai dari:
Sementara itu:
7. Degradasi
PROTEIN
Protein
Terdapat 20 sampai 26 jenis asam amino, namun hanya 8 yang tak bisa
disintesis oleh tubuh sehingga diperlukan suplai dari luar untuk kebutuhan
metabolisme dan pertumbuhan. 8 asam amino tersebut yaitu histidina, isoleusina,
leusina, metionina, fenilalanina, treonina, triptofan, dan valina yang dinamakan
sebagai asam amino esensial.
Dalam bahan pangan, protein yaitu zat yang penting dalam pertumbuhan
dan ketahanan hidup. Kebutuhan terhadap protein berlainan untuk setiap orang
tergantung situasi fisiologisnya (kebutuhan protein untuk balita berlainan dengan
kebutuhan protein untuk ibu hamil, patut jenis maupun kuantitasnya). Protein
dalam bahan pangan umumnya ditemukan pada kacang-kacangan, produk daging,
dan makanan laut.
1. Histidina
3. Leusima
4. Lisina
5. Metionona
6. Fenilalanina
8. Triptofan
BAB VI
ASAM AMINO
Asam amino
Ada sekitar 500 asam amino yang telah diketahui, meskipun hanya 20
yang dihasilkan oleh kode genetik. Dua puluh asam amino standar ini, ditambah
dengan dua asam amino lainnya, merupakan asam amino yang menjadi komponen
penyusun protein sehingga disebut asam amino proteinogenik. Asam amino-asam
amino ini bergabung melalui ikatan peptida membentuk molekul besar yang
disebut peptida, polipeptida, hingga protein. Selain berperan sebagai residu dalam
protein, asam amino (baik proteinogenik maupun nonproteinogenik) juga
berpartisipasi dalam sejumlah proses biologis misalnya glutamat (asam
glutamat standar) dan asam gamma-aminobutirat (GABA) yang berperan
sebagai neurotransmiter. Sembilan asam amino proteinogenik disebut "esensial"
bagi manusia karena tidak bisa diproduksi oleh tubuh manusia dari senyawa lain
sehingga harus diperoleh dari makanan. Asam amino lainnya mungkin bersifat
esensial dalam kondisi tertentu, misalnya untuk usia atau kondisi medis tertentu.
Asam amino esensial juga dapat berbeda-beda di antara spesies. Karena
signifikansi biologisnya, asam amino penting dalam nutrisi dan biasanya
digunakan dalam suplemen nutrisi, pupuk, pakan, dan teknologi makanan.
Penggunaan asam amino dalam industri misalnya produksi obat-obatan, plastik
terdegradasi biologis, dan katalis kiral.
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom karbon (C) yang
mengikat empat gugus: gugus amina (–NH2), gugus karboksil (–COOH),
atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residu) sebagai substituen organik
yang dikenal sebagai rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan
asam amino lainnya.
ASAM NUKLEAT
Asam nukleat adalah nama umum untuk DNA dan RNA, yang tergolong
kelompok biopolimer, dan identik dengan polinukleotida. Nama asam nukleat
diberikat karena awalnya mereka ditemukan di dalam nukleus dan karena
keberadaan gugus fosfat (terkait dengan asam fosfat). Meskipun pertama kali
ditemukan di dalam inti sel eukariota, saat ini telah diketahui bahwa asam nukleat
ditemukan di semua bentuk kehidupan, termasuk di
dalam bakteri, arkea, mitokondria, kloroplas, dan virus (meskipun ada perdebatan
mengenai status kehidupan virus). Semua sel hidup mengandung DNA dan RNA
(kecuali beberapa sel seperti sel darah merah mamalia yang matang), sedangkan
virus mengandung DNA saja atau RNA saja, dan tidak keduanya. Komponen
dasar asam nukleat biologis adalah nukleotida, yang masing-masing mengandung
gula pentosa (ribosa atau deoksiribosa), gugus fosfat, dan basa nukleotida. Asam
nukleat juga bisa diproduksi di laboratorium melalui penggunaan enzim (DNA
dan RNA polimerase) dan melalui sintesis kimia fase padat. Metode kimiawi juga
memungkinkan pembentukan asam nukleat termodifikasi yang tidak ditemukan
secara alamiah, misalnya asam nukleat peptida.
b. Komposisi dan Ukuran Molekul
Gula dan fosfat dalam asam nukleat terhubung satu sama lain secara berselang-
seling membentuk rantai yang memanjang (disebut "tulang punggung" gula-
fosfat) melalui ikatan fosfodiester. Dalam nomenklatur konvensional, karbon yang
terikat pada gugus fosfat disebut karbon ujung-3 dan ujung-5 dari gula. Penamaan
ini dijadikan petunjuk arah pada asam nukleat; ujung-ujung molekul asam nukleat
disebut sebagai ujung-5 dan ujung-3. Nukleobasa berikatan dengan gula melalui
ikatan N-glikosidik yang melibatkan cincin nitrogen nukleobasa (N-1 untuk
pirimidin dan N-9 untuk purin) dan karbon 1' dari cincin gula pentosa.
Kedua unting DNA memiliki arah yang saling berlawanan. Salah satu dari
empat jenis nukleobasa menempel pada setiap gula. Urutan keempat nukleobasa
di sepanjang tulang punggung inilah yang menyandikan informasi berupa kode
genetik, yang selanjutnya menentukan urutan asam amino sebagai penyusun
protein. Pembacaan kode dilakukan dengan menyalin bentangan DNA menjadi
RNA dalam proses yang disebut transkripsi. Di dalam sel, DNA diatur menjadi
struktur panjang yang disebut kromosom. Selama pembelahan sel, kromosom ini
digandakan dalam proses replikasi DNA, sehingga masing-masing sel memiliki
kromosom yang lengkap. Organisme eukariota (hewan, tumbuhan, fungi, dan
protista) menyimpan sebagian besar DNA mereka di dalam inti sel dan sebagian
kecil DNA mereka dalam organel seperti mitokondria atau kloroplas. Sebaliknya,
prokariota (bakteri dan arkea) hanya menyimpan DNA mereka di dalam
sitoplasma. Di dalam kromosom, protein kromatin seperti histon memadatkan dan
mengatur DNA. Struktur kompak ini memandu interaksi antara DNA dan protein-
protein lain, membantu mengontrol bagian mana dari DNA yang ditranskripsi.
2. Asam Ribonukleat
Analog asam nukleat buatan telah dirancang dan disintesis oleh ahli kimia,
termasuk asam nukleat peptida, morfolino dan asam nukleat terkunci, asam
nukleat glikol, dan asam nukleat treosa. Masing-masing dari mereka berbeda dari
DNA atau RNA alamiah dalam tulang punggung molekulnya