Anda di halaman 1dari 13

MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN

ISLAM

DI SUSUN OLEH
Muammar Syawir Dahlan
(000103482021)

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


PROGRAM STUDI MAGISTER
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MAKASSAR
2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami haturkan atas kehadhirat Tuhan yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat, taufik dan maunah-Nya kepada kami, sehingga kami
bisa menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Model dan metode
pembelajaran sejarah kebudayaan Islam” dengan lancar.
Makalah ini mengajak mahasiswa dan mahasiswi untuk mengetahui tentang
bagaimana cara menyusun dan melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran
sejarah kebudayaan Islam yang efektif dan efisien, serta diharapkan makalah ini dapat
menjadi mitra belajar yang baik dan bermanfaat bagi para mahasiswa dan mahasiswi
yang membacanya.
Semoga dengan terselesainya makalah ini memberikan kemudahan bagi
mahasiswa dan mahasiswi dalam proses pembelajaran mata kuliah Bimbingan dan
Konseling di semester ini.
Kami menyadari banyak kekurangan yang ada pada makalah ini, untuk itu
kritik dan saran dari dosen pembimbing dan mahasiswa-mahasiswi merupakan suatu
hal yang kami harapkan. Semoga segala ikhtiar kita diridhoi oleh Allah SWT. AMIN

Makassar,11 Desember 2022

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menerapkan pembelajaran yang efektif dan efisien di sekolah sangat sulit
dengan beragamnya karakter peserta didik, guru harus benar-benar mampu mengolah
pembelajaran sedemikian rupa agar pembelajaran berhasil dengan maksimal. Oleh
sebab itu, guru harus bisa menyusun rencana pembelajaran (RPP) dengan baik dan
benar serta mengaplikasikan ke dalam pembelajaran secara maksimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi strategi pembelajaran SKI?
2. Bagaimana implementasi mata pelajaran SKI?
3. Metode pembelajaran apa yang sesuai dengan mata pelajaran SKI?
4. Sumber dan media apa yang sesuai dengan mata pelajaran SKI?
5. Bagaimana skenario pembelajaran SKI ?
6. Bagaimana penilaian pada mata pelajaran SKI?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi strategi pembelajaran SKI
2. Untuk mengetahui implementasi mata pelajaran SKI
3. Untuk mengetahui metode pembelajaran apa yang sesuai dengan mata pelajaran
SKI
4. Untuk mengetahui sumber dan media apa yang sesuai dengan mata pelajaran
SKI. Untuk mengetahui skenario pembelajaran SKI.
5. Untuk mengetahui penilaian pada mata pelajaran SKI.
6. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Strategi Pembelajaran SKI


Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan
dalam mencapai tujuan. Strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang disesain termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan.[1]
Penulis menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran SKI adalah perencanaan
pembelajaran SKI yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang disesain termasuk
penggunaan metode, pemanfaatan sumber daya, materi, media untuk mencapai tujuan
pembelajaran SKI secara efektif dan efisien.
B. Implementasi Mata Pelajaran SKI
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Alokasi Waktu : 2x45 menit
1. Standar Kompetensi:
3. Memahami perkembangan Islam periode klasik (zaman keemasan) tahun 650 M –
1250 M
2. Kompetensi Dasar:
3.4 Meneladani tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembangan Islam pada periode
klasik
3. Indikator:
3.4.1 Menyebutkan penemuan-penemuan dan tokoh-tokohnya pada perkembangan Islam
periode klasik
3.4.2 Menganalisis penemuan-penemuan dan tokoh-tokohnya pada perkembangan Islam
periode klasik
3.4.3 Menjelaskan latar belakang tokoh-tokoh penemuan pada perkembangan Islam
periode klasik
4. Tujuan:
a. Melalui studi pustaka, siswa mampu menyebutkan penemuan-penemuan dan tokoh-
tokohnya pada perkembangan Islam periode klasik
b. Melalui diskusi, siswa mampu menganalisis penemuan-penemuan dan tokoh-
tokohnya pada perkembangan Islam periode klasik
c. Melalui studi pustaka, siswa mampu menjelaskan latar belakang tokoh-tokoh
penemuan pada perkembangan Islam periode klasik
5. Materi:
Penemuan-penemuan dan tokoh-tokohnya pada perkembangan Islam masa Bani
Abbasiyah:[2]
a. Ilmu Filsafat
· Al Kindi (185-260 H / 801-873 M)
· Abu Nasr Al Farabi (258-339 H / 870-950 M). Orang Eropa menyebutnya dengan
Al Pharabius.
· Ibnu Bajah (wafat tahun 533 H/1138 M)
· Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H/1186 M)
· Ibnu Shina (370-428 H / 980-1037 M). Orang Eropa menyebutnya dengan Avicena.
Kitabnya yang terkenal Qanun Fi Al-Thib.
· Al Ghazali (tahun 1059-1111 M). Ia degelari sebagai Hujjatul Islam.
· Ibnu Rusyd (520-595 H / 1126-1196 M). Orang Eropa menyebutnya dengan
Averoes.
b. Bidang Kedokteran
Ada beberapa perguruan tinggi kedokteran yang terkenal, antara lain:
· Sekolah Tinggi Kedokteran di Yunde Shapur (Iran)
· Sekolah Tinggi Kedokteran di Harron, Syria
· Sekolah Tinggi Kedokteran di Baghdad
Para dokter dan ahli kedokteran Islam yang terkenal antara lain:
· Jabir bin Hayyan (wafat tahun 161 H / 778 M) dianggap sebagai bapak ilmu kimia
· Hunain bin Ishaq (194-264 H / 810-878 M) ahli mata yang terkenal
· Thabib bin Qurra (221-228 H / 836-901 M)
· Al Razi (251-313 H / 809-873 M)
c. Bidang Matematika
· Umar Al Farukhan, insinyur arsitek pembangunan kota Baghdad.
· Al Khawarizmi, pengarang kitab Al Gebra (Al Jabar) ahli matematika yang terkenal,
juga penemu angka nol, sedangkan angka 1-9 dari India, namun dikembangkan olehnya
yang terkenal dengan nomor Arab (Arabic Numeric).
· Banu Nusa, menulis banyak buku dan ilmu ukur.
d. Bidang astronomi
· Al Fazari, seorang pencipta astrolabe, yaitu alat pengukur tinggi dan jarak bintang-
bintang.
· Al Battani, lebih dikenal dibanding dengan Al Khawarizmi dalam ilmu
perbintangan.
· Al farghoni, membangun beberapa observatorium di Baghdad maupun di Yunde
Shapur.
· Farmasi dan Kimia
· Ibnu Baithar, ahli obata-obatan, makanan atau gizi.
e. Ilmu Tafsir
Ilmu tafsir pada masa ini terddiri dari:
1.) Tafsir bil Ma’tsur, yaitu Al Qur’an yang ditafsirkan dengan hadits-hadits. Para ahli
tafsir ini antara lain:
· Ibnu Jarir Al Thabari
· Ibnu ‘Athiyah Al Andalusi
· Al Sudai mendasarkan tafsirnya kepada Ibnu Abas dan Ibnu Mas’ud
· Muqotil Ibnu Sulaiman
2.) Tafsir bil Ro’yi, yaitu tafsir Al Qur’an dengan menggunakan akal pikiran. Para ahli
tafsir ini antara lain:
· Abu Bakar Asam
· Abu Muslim Muhammad Ibnu Bahar Isthani
· Ibnu Jaru Al Asadi
· Abu Yunus Abdussalam
f. Ilmu Hadits
· Imam Al Bukhari, yaitu Imam Abu Abdullah Muhammad Ibnu Abi Al Hasan Al
Bukhari. Lahir di Bukhara tahun 194 H dan wafat di Baghdad tahun 256 H. hasil
karyanya adalah Shahih al Bukhari.
· Imam Muslim, yaitu Imam Abu Muslim Ibnu Al Hajjaj Al Qushoiri Al Naishaburi.
Wafat tahun 261 H di Naishabur. Hasil karyanya adalah Shahih Muslim.
· Ibnu Majah, hasil karyanya adalah Sunan Ibnu Majah.
· Abu Dawud, hasil karyanya adalah Sunan Abu Dawud.
· An Nasa’I, hasil karyanya adalah Sunan An Nasa’i.
g. Ilmu Kalam
Diantara ilmu kalam yang berkembang adalah:
· Jabariyah, tokohnya Jahm bin Sofyan, Ya’du bin Dirhan
· Qodariyah, tokohnya Ghilan Al Dimasyqy, Ma’bad al Juhaini
· Mu’tazillah, tokohnya Washil bin Atha’
· Ahlus Sunnah, tokohnya abu Hasan Al ‘Asy’ary, Al Ghozali
h. Ilmu Bahasa
Bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa ilmu pengetahuan, disamping sebagai alat
komunikasi antar bangsa. Diantara para ahli bahasa itu adalah:
· Sibawaihi, wafat tahun 183 H
· Al Kisai, wafat tahun 198 H
· Abu Zakariya Al Farra, wafat tahun 208 H
C. Metode Pembelajaran Mata Pelajaran SKI
1. Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan.[3] Guru
menyampaikan materi penemuan-penemuan dan tokoh-tokohnya pada perkembangan
Islam periode klasik secara lisan. Sebelumnya guru harus mempersiapkan materi
penemuan-penemuan dan tokoh-tokohnya pada perkembangan Islam masa Bani
Abbasiyah secara lengkap kemudian diringkas sedemikian rupa agar dalam
penyampaiannya yang ditonjolkan hanya pokok-pokoknya sehingga materi bisa
tersampaikan secara keseluruhan dengan memerlukan waktu yang relatif singkat.
Kelebihan metode ceramah:
a. Merupakan metode yang murah dan mudah
b. Memerlukan waktu yang sedikit
c. Tidak memerlukan persiapan yang rumit
d. Guru dapat mengontrol kelas
e. Pokok-pokok dapat ditonjolkan
f. Dapat menyajikan materi secara luas
Kelemahan metode ceramah:
a. Materi yang dikuasai siswa terbatas pada apa yang dikuasai guru
b. Akan membosan jika guru kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik
c. Sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang
dijelaskan atau belum
2. Diskusi
Metode diskusi adalah metode yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu
permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa
serta untuk membuat suatu keputusan.[4]
Dalam metode ini, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kemudian
masing-masing kelompok diberi tugas untuk mendiskusikan materi penemuan-
peemuan dan tokoh-toknya pada perkembangan Islam masa Bani Abbasiyah. Siswa
nanti akan mendiskusikan materi yang diberikan oleh guru kemudian dianalalis
sehingga siwa dapat membedakan mana tokoh-tokoh penemuan dalam bidang ilmu
filsafat dengan bidang matematika begitu seterusnya.
Kelebihan metode diskusi:
a. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dan kreatif
b. Melatih berpendapat dan menghargai pendapat
c. Membiasakan siswa untuk bertukar pikiran
Kelemahan metode diskusi:
a. Waktu relatif lama
b. Terjadi perbedaan pendapat emosional yang tidak terkontrol
c. Tantangan bagi siswa yang pasif
d. Diskusi hanya dikuasai siswa yang terampil berbicara
e. Kelas menjadi gaduh jika guru tidak bisa mengontrol
3. Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi
dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru
menjawab.[5]
Setelah materi disampaikan dengan metode ceramah kemudian didiskusikan,
semua siswa memperoleh pengetahuan tentang penemuan-penemuan dan tokoh-
tokohnya pada perkembangan Islam masa Bani Abbasiyah, kemudian untuk
mempertajam ingatan siswa dilakukan dengan metode tanya jawab.
Kelebihan metode tanya jawab:
a. Waktu relatif singkat
b. Penguasaan siswa terhadap materi dapat diketahui
c. Siswa terbangkitkan untuk belajar
Kelemahan metode tanya jawab:
a. Fakum jika siswa tidak merespon
b. Kelas menjadi gaduh jika guru tidak bisa mengontrol
D. Sumber dan Media Pembelajaran SKI
1. Sumber pembelajaran:
a. Buku LKS SKI kelas XII semester ganjil
b. Buku paket SKI kelas XII semester ganjil
c. Internet
2. Media pembelajaran:
a. LCD dan proyektor
Pertama siswa ditampilkan penemuan-penemuan dan tokoh-tokohnya pada
perkembangan Islam masa Bani Abbasiyah menggunakan LCD dan proyektor, siswa
mengamati dan mencatat materi tersebut.
b. Papan tulis dan spidol
Guru menjelaskan latar belakang tokoh-tokoh penemuan tersebut dengan
menuliskannya pada papan tulis.
Kemudian siswa mendiskusikan materi tersebut untuk dianalisis lanjut dengan metode
tanya jawab untuk memperkuat ingatan siswa.
E. Skenario Pembelajaran SKI
1. Kegiatan pembuka
Kegiatan pembuka ini diperlukan waktu sekitar 15 menit, kegiatan yang
dilakukan diantaranya:
a. Salam dan doa bersama untuk mengawali pelajaran
b. Guru memberikan gambaran awal tentang materi yang dibahas
c. Guru mengutarakan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator hasil
pembelajaran
d. Guru membangun motivasi siswa tentang materi yang akan dibahas
e. Guru mengutarakan model dan metode yang digunakan dalam proses belajar dan
mengajar
f. Membentuk siswa ke beberapa kelompok untuk metode diskusi nanti
2. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti dperluakan waktu sekitar 70 menit, kegiatan yang dilakukan
diantaranya:
a. Guru menjelaskan penemuan-penemuan dan tokoh-tokohnya pada perkembangan
Islam masa Bani Abbasiyah dengan metode ceramah sedangkan siswa memperhatikan
serta mencatat penjelasan guru.
b. Siswa mendiskusikan materi tersebut untuk dianalisis
c. Dilakukan metode tanya jawab untuk memeperkuat pemahaman serta ingatan siswa
3. Kegiatan penutup
Pada kegiatan penutup diperlukan waktu sekitar 5 menit, kegiatan yang
dilakukan diantaranya:
a. Guru menyimpulkan materi
b. Mendeskripsikan keterkaitan materi yang baru dibahas dengan materi yang akan
datang
c. Memberi dorongan motivasi untuk belajar tentang materi
d. Memberikan tugas
e. Doa bersama kemudian salam
F. Penilaian pada Mata Pelajaran SKI
1. Penilaian proses (evaluasi formatif)
Yaitu penilaian selama proses pembelajaran berlangsung, diantaranya:
a. Partisipasi siswa dalam kelas
b. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru utuk mengetahui
pemahaman siswa.
2. Penilaian hasil (evaluasi sumatif)
Yaitu penilaian setelah seluru pembelajaran terselesaikan, diantaranya:
a. Jawaban siswa pada tugas yang diberikan
b. Jawaban siswa pada ulangan, UTS dan UAS
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
1. Strategi pembelajaran SKI adalah perencanaan pembelajaran SKI yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang disesain termasuk penggunaan metode, pemanfaatan sumber
daya, materi, media untuk mencapai tujuan pembelajaran SKI secara efektif dan
efisien.
2. Implementasi pembelajaran SKI disesuaikan dengan silabus dan RPP
3. Metode pembelajaran: ceramah, diskusi dan tanya jawab
4. Sumber pembelajaran: buku LKS, buku paket dan informasi dari internet
Media pembelajaran: LCD, proyektor, papan tulis dan spidol
5. Skenario pembelajaran: kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup
6. Penilaian pembelajaran: penilaian proses dan hasil.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Titik Rohanah. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jember: Cener For


Society Studies.
Team Penulis. Modul Hikmah Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII Semester Ganjil. Sragen:
CV. Akik Pustaka.
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Prabowo, Sugeng Listyo dan Nurmaliyah, Faridah. 2010. Perencanaan Pembelajaran: Pada
Bidang Studi, Bidang Studi Tematik, Muatan Lokal, Kecakapan Hidup, Bimbingan dan
Konseling. Malang: UIN Maliki Press.

[1] Titik Rohanah Hidayati, Perencanaan Pembelajaran, (Jember: Center For Society
Studies, 2009), 43.
[2] Team penulis, Modul Hikmah Sejarah Kebudayaan Islam kelas XII semester
ganjil, (Sragen: CV Akik Pustaka), 42.
[3] Titik Rohanah Hidayati, Perencanaan Pembelajaran, (Jember: Center For Society
Studies, 2009), 54.
[4] Ibid, 59.
[5] Ibid, 67.

Anda mungkin juga menyukai