Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PAKAR UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN HEWAN (KINGDOM

ANIMALIA) BERDASARKAN MORFOLOGI MENGGUNAKAN


KUNCI DETERMINASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
BIOLOGI KELAS X PADA SMA N 1 DEPOK
YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh
ANNISA FATHONA TUNNISA’
11.11.5349

kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
SISTEM PAKAR UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN HEWAN (KINGDOM ANIMALIA)
BERDASARKAN MOROFOLOGI MENGGUNAKAN KUNCI DETERMINASI SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X PADA SMA N 1 DEPOK YOGYAKARTA

Annisa Fathona Tunnisa’ 1), Kusrini 2),


1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email : annisa.t@students.amikom.ac.id1), kusrini@amikom.ac.id2)

Abstract - Classification of animals ( kingdom


Dalam permasalahan ini akan dilakukan analisa terhadap
animalia ) is a classification of animals based on the
metode pembelajaran dari SMA N 1 Depok khususnya mata
apparent difference ( morphology ) in living organisms .
pelajaran Biologi. Mencoba untuk memberikan solusi dari
Grouping starts from general to specific . Classification
permasalahan kesulitan dalam mempelajari klasifikasi
hewanbertujuan classify animals based on class , order ,
hewan.Aplikasi ini sebagai media yang mempermudah siswa
family , genus , and species .
dalam belajar klasifikasi hewan didalam maupun diluar
Applications are presented later can help deduce
kelas.Secara tidak langsung dengan alternatif ini dapat
the classification of animals berdasarkanmorfologi .
memberikan pemahaman lebih terhadap siswa.
Classification method uses a key determination ( dichotomy )
where the lock is made based on special morphology of each Pembuatan aplikasi ini bukan tanpa alasan. Dengan adanya
level. The classification has been done as Carolus Linnaeus . aplikasi yang membantu mengklasifikasikan hewan berbasis
web ini, siswa dapat belajar tanpa menambah jam mata
This web application is made in order to facilitate the
pelajaran. Sistem belajar yang mudah karena bisa diakses
students and the general public in learning about animal
dari mana saja menggunakan internet dan jaringan wi-fi.Tak
classification based on its level ( taxon ) . This application
terbatas hanya siswa yang daoat mengakses laman ini, guru
can also help the students to learn outside the classroom
pun dapat mengaksesnya.
without tutor.
Aplikasi dalam web dimaksudkan sebagai media interaktif
Keyword – Expert System, Biology, Expert System on
yang paling cocok untuk memperbaiki pemahaman siswa
Biology, e-learning
mengenai bab Klasifikasi Hewan.Web dipilih sebagai media
yang dapat diakses darimana saja dan oleh siapa saja.
Tersebarnya jaringan internet di seluruh bagian sekolah juga
1. Pendahuluan
menjadi factor penunjang terciptanya aplikasi web sebagai
penunjang belajar peserta didik.Web dipilih sebagai media
1.1. Latar Belakang Masalah
yang dapat mengatasi keefisiensian waktu belajar siswa
Pada SMA Negeri 1 Depok yogyakarta, tingkat kurikulum dimana terbatasnya waktu pertemuan dengan mata pelajaran
yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan tersebut.
Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 adalah sebuah
Dari masalah dan solusi yang telah diuraikan di atas, maka
kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh, dan
penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Sistem
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di
Pakar untuk mengklasifikasikan hewan (Kingdom
Indonesia. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
Animalia) berdasarkan morfologi menggunakan kunci
satuan pendidikan, struktur, dan muatan kurikulum tingkat
determinasi sebagai media pembelajaran Biologi kelas X
satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
pada SMA N 1 Depok Yogyakarta”
Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24
Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL. 1.2. Rumusan Masalah
Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan
Bagaimana merancang dan membuat suatu sistem pakar
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat kerangka
yang dapat membantu mengklasifikasikan spesies hewan
dasar, dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum
yang tergolong dalam Klasifikasi Dunia Hewan (Kingdom
tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat
Animalia) berdasarkan kunci determinasi?
satuan pendidikan, dan kalender pendidikan. SKL digunakan
sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi
kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok
mata pelajaran.

1
dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Pada
dasarnya sistem pakar digunakan untuk membantu
1.3. Batasan Masalah
memecahkan masalah.

Agar penelitian lebih fokus dan terbatasnya waktu sehingga 2.5. Klasifikasi Hewan
peneliti membuat batasan masalah penelitian yaitu : Klasifikasi dalam ilmu biologi merupakan pengelompokan
makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan
1. Sekolah yang menjadi obyek penelitian adalah SMA N 1 cirinya. Cara pengelompokkan makhluk hidup dilakukan
Depok Yogyakarta dengan berbagai cara yakni melalui pengelompokkan
berdasarkan morfologi, anatomi, fisiologi, dan sejarah
2. Sistem yang dibuat adalah aplikasi web pembelajaran evolusi (filogeni). Sistem klasifikasi pertama kali dikenalkan
yang dapat mempermudah dalam mengambil keputusan oleh Carolus Linneaus pada abad ke-18.Pengelompokkan
pengklasifikasian hewan dalam Kingdom Animalia. dilakukan berdasarkan persamaan ciri-cirinya. Pemberian
nama pada klasifikasi menggunakan sistem nama ganda
3. Perhitungan yang dilakukan dengan kunci (binomial nomenclature).[3]
Determinasi/Dikotomi sesuai kaidah Biologi.
2.6. Morfologi
4. Pengklasifikasian pada Vertebrata di akhiri pada takson
Morfologi dipakai oleh sebagian cabang ilmu. Secara
Ordo sedangkan Avertebrata diakhiri pada takson Kelas.
harfiah, morfologi berarti pengetahuan tentang
bentuk(morphos). Morfologi adalah ilmu yang mempelajari
1.4. Tujuan Penelitian bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan serta
mencakup bagian-bagiannya.Anatomi berasal darikata
Adapun tujuan dari penulis adalah, Membuat suatu software Yunani, anatomia dari anatemnein yang berarti memotong.
aplikasi sistem pakar yang memberikan solusi untuk dunia Anatomi adalah cabang ilmu biologi yang berhubungan
pendidikan khususnya Biologi dalam mengklasifikasikan dengan struktur dan organissi dari makhluk hidup.[4]
hewan sesuai aturan klasifikasi kunci determinasi yang
diterapkan pada SMA Negeri 1 Depok. 2.7. Kunci Determinasi
Penggunaan kunci Determinasi sering dilakukan untuk
2. Landasan Teori mengidentifikasi hewan atau tumbuhan terutama bagi
2.1. Konsep Dasar Sistem mereka yang tidak memiliki spesimen acuan.Identifikasi
Sistem sebagai perangkat elemen yang digabungkan satu harus dilakukan secara bertahap, sebab setiap kunci
dengan yang lainnya untuk suatu tujuan bersama. Sistem determinasi memiliki batas kemampuan yang
terdiri dari unsure seperti masukan (input), pengolahan berbeda.Format pada kunci determinasi biasanya dikotom
(processing), dan keluaran (output) (Scott, 1996). [1] atau disebut kunci dikotomi.Kunci dikotom merupakan
kunci yang menelusuri jalur yang ditetapkan oleh keputusan
Konsep penting dalam mengembangkan sistem adalah beraturan dengan setiap pilihannya.
dekomposisi, modularitas, coupling, dan
Kohesi.Menganalisa dan memahami secara menyeluruh 2.8 Konsep Dasar Web
sebuah sistem yang besar, dibutuhkan waktu yang cukup Web adalah satu aplikasi yang berisikan dokumen
lama.Dekomposisi dalam hal ini berfungsi untuk multimedia (teks, gambar, suara, animasi dan video) dimana
mempermudah.Konsep kerja dekomposisi adalah dengan didalamnya menggunakan protocol Hypertext transfer
melakukan pembagian sistem ke dalam komponen yang protocol (HTTP). Cara mengakses web biasanya
lebih kecil (subsistem). menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.
Beberapa jenis browser yang popular saat ini diantaranya:
2.2. Konsep Dasar Pakar internet explorer, Mozilla firefox, Opera, Safari, Google
2.3. Sistem pakar memiliki komponen utama, yaitu Chrome dan masih banyak lainnya.[5]
antarmuka pengguna (user interface), basis data sistem pakar
(expert system database), fasilitas akuisisi pengetahuan 2.9 Konsep Dasar Framework Code Igniter
(knowledge acquisition facility), dan mekanisme inferensi Framework adalah kumpulan perintah atau fungsi dasar yang
(inference mechanism). Selain itu ada satu komponen yang membentuk aturan-aturan tertentu dan saling berinteraksi
hanya ada pada beberapa sistem pakar, yaitu fasilitas satu sama lain sehingga dalam pembuatan aplikasi website,
penjelasan (explanation facility).[2] kita harus mengikuti aturan dari frame work tersebut.
Dengan framework(dalam PHP), kita tidak perlu
2.4. Konsep Sistem Pakar memikirkan kode perintah/fungsi dasar dari aplikasi
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang website.[6]
menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran
dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat

2
CodeIgniter merupakan sebuah framework PHP yang dapat Ancaman (Threats)
membantu mempercepat developer dalam pengembangan 1.Web hanya dapat diakses menggunakan infrastruktur
aplikasi web berbasis PHP dibandingkan jika menulis semua pendukung sehingga apabila infrastruktur tersebut tidak
kode program dari awal. tersedia, maka web tidak bisa diakses.
2.Metode pembelajaran berbasis web ini dapat menjadikan
3. Pembahasan siswa terlalu terpaku pada sistem yang sudah ada dan
3.1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Depok mengakibatkan siswa kurang aktif dalam mengklarifikasi
Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Piyungan yang hasil dari suatu permasalahan
berdiri pada tanggal 03 Bulan Oktober Tahun 2006, adalah
sebuah lembaga yang mengelola kegiatan maupun mengelola
keuangan yang berasal dari Program Pengembangan 3.4. Metode Inferensi
Kecamatan (PPK) maupun Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) dan dana User memberikan input kepada sistem dengan menjawan
bergulir yang bersumber dari masyarakat Pertanyaan yang diberikan sistem dengan memilih pilihan
yang disediakan oleh tampilan/ Kemudian data input tadi
3.2. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Depok diproses oleh mesin inferensi dengan metode metode
a. Visi Sekolah : determinasi berdasarkan cirri-ciri yang diinputkan. Setelah
BERPRESTASI TINGGI, BERKEPRIBADIAN, itu cirri-ciri akan dikelompokkan berdasarkan masing-
DAN KREATIF masing klasifikasi.
b. Misi Sekolah :
1. Melaksanakan kurikulum KTSP yang efektif,
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif
dan efisien,
3. Melaksanakan pembinaan iman dan taqwa
warga sekolah,
4. Mengembangkan manajemen kelembagaan
berdasarkan MPMBS
5. Membina minat dan kreativitas siswa.

3.3. Analisis SWOT


Kekuatan (Strenght)
1.Adanya jaringan internet didalam SMA N 1 Depok.
2.Metode pembelajaran berbasis web dapat diakses
kapanpun dan dimanapun. Gambar 1 Metode Inferensi Sistem pakar
3.Tingginya minat siswa dan guru dalam menggunakan
pembelajaran secara digital. 3.5. Data Flow Diagram (DFD)
3.5.1. DFD Level 0
Kelemahan (Weakness)
1.Ada beberapa siswa yang belum mampu mengakses
internet
2.Keterbatasan alat yang dimiliki pihak sekolah maupun
perseorangan pengguna.
3.Metode pembelajaran berbasis web masih jarang
digunakan oleh sekolah lain.

Peluang (Opportunities)
1.Web pembelajaran dapat menampilkan klasifikasi hingga
takson kelas pada Avertebrata dan Ordo pada takson
Vertebrata.
2.Web pembelajaran dapat memberikan informasi tambahan
mengenai klasifikasi hewan
3.Web pembelajaran diharapkan mampu membantu siswa
dalam belajar di dalam maupun diluar kelas.
4.Sistem pakar berbasis web diharapkan mampu
dikembangkan sekolah-sekolah SMAsebagai media Gambar 2 DFD Level 0 (Diagram Context).
pembelajarans ecara digital yang berfungsi meminimalisir
penggunaan buku cetak.

3
3.5.2. DFD Level 1

Gambar 6 Klasifikasi Animalia

4. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dna uraian pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Sistem dapat memberikan kesimpulan
Gambar 3 DFD Level 1. klasifikasi yang dicari oleh user
2. Sistem dapat menampilakan ciri-ciri
3.6. Implementasi Basis Data morfologi hewan
3. Pengguna sistem tidak terbatas sehingga
siapapun dapat mengakses sistem
4. Pakar dapat menambah, mengedit, dan
menghapus data

5. Saran
Saran yang diberikan penulis untuk membantu
pengembangan siste, pakar ini antara lain :

Gambar 4 Tabel Basis Data Morfologi 1. Informasi Kalsifikasi dan ciri-ciri masih sangat
terbatas, sehingga diharapkan kedepannya dapat
ditambahkan dan dikembangkan hingga mampu
mencapai spesies.

2. Pengembangan sistem ini menggunakan kunci


Determinasi sebagai cara mengklasifikasikan, diharapkan
pada pengembangannya mampu menggunakan metode
lain yang menjamin keakuratan data dan kemudahan
penggunaan.
Gambar 5 Tabel Basis Data Hewan

Daftar Pustaka
Gambar 6 Tabel Relasi
[1] Al Fatta, Hanif. 2007. Anaisis dan Perancangan Sistem
3.7. Implementasi Program
Infomasi. Penerbit Andi. Yogyakarta. Hal 27

[2] Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Apikasi. Penerbit

Andi. Yogyakarta. Hal 17

[3] Astuti Liliasari. 2007. Klasifikasi hewan, penamaan, ciri,

dan pengelompokkannya. Kawan Pustaka. Jakarta. Hal 2-3


Gambar 5 Implementasi Program Sistem Pakar

4
[4] Abdurahman, Deden, 2008. Biologi kelompok pertanian,

PT Grafindo Media Pratama. Jakarta. Hal 37

[5] Puspitasari, Luthfi. 2014. Analisis dan perancangan E-

Learning berbasis social media. Hal 35

[6] Basuki, Awan Pribadi. 2010. Membangun Web Berbasis

PHP dengan Framework CodeIgniter.

Lokomedia.Yogyakarta. Hal 3

Biodata Penulis
Annisa Fathona Tunnisa’ memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK
AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015.

Kusrini, Dr., M.Kom memproleh gelar Program Sarjana (S1)


Ilmu Komputer UGM (lulus tahun 2002) S2 - Ilmu
Komputer UGM (lulus tahun 2006) S3 - Ilmu Komputer
UGM (lulus tahun 2010)

Anda mungkin juga menyukai