NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
ANNISA FATHONA TUNNISA’
11.11.5349
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
SISTEM PAKAR UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN HEWAN (KINGDOM ANIMALIA)
BERDASARKAN MOROFOLOGI MENGGUNAKAN KUNCI DETERMINASI SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X PADA SMA N 1 DEPOK YOGYAKARTA
1
dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Pada
dasarnya sistem pakar digunakan untuk membantu
1.3. Batasan Masalah
memecahkan masalah.
Agar penelitian lebih fokus dan terbatasnya waktu sehingga 2.5. Klasifikasi Hewan
peneliti membuat batasan masalah penelitian yaitu : Klasifikasi dalam ilmu biologi merupakan pengelompokan
makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan
1. Sekolah yang menjadi obyek penelitian adalah SMA N 1 cirinya. Cara pengelompokkan makhluk hidup dilakukan
Depok Yogyakarta dengan berbagai cara yakni melalui pengelompokkan
berdasarkan morfologi, anatomi, fisiologi, dan sejarah
2. Sistem yang dibuat adalah aplikasi web pembelajaran evolusi (filogeni). Sistem klasifikasi pertama kali dikenalkan
yang dapat mempermudah dalam mengambil keputusan oleh Carolus Linneaus pada abad ke-18.Pengelompokkan
pengklasifikasian hewan dalam Kingdom Animalia. dilakukan berdasarkan persamaan ciri-cirinya. Pemberian
nama pada klasifikasi menggunakan sistem nama ganda
3. Perhitungan yang dilakukan dengan kunci (binomial nomenclature).[3]
Determinasi/Dikotomi sesuai kaidah Biologi.
2.6. Morfologi
4. Pengklasifikasian pada Vertebrata di akhiri pada takson
Morfologi dipakai oleh sebagian cabang ilmu. Secara
Ordo sedangkan Avertebrata diakhiri pada takson Kelas.
harfiah, morfologi berarti pengetahuan tentang
bentuk(morphos). Morfologi adalah ilmu yang mempelajari
1.4. Tujuan Penelitian bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan serta
mencakup bagian-bagiannya.Anatomi berasal darikata
Adapun tujuan dari penulis adalah, Membuat suatu software Yunani, anatomia dari anatemnein yang berarti memotong.
aplikasi sistem pakar yang memberikan solusi untuk dunia Anatomi adalah cabang ilmu biologi yang berhubungan
pendidikan khususnya Biologi dalam mengklasifikasikan dengan struktur dan organissi dari makhluk hidup.[4]
hewan sesuai aturan klasifikasi kunci determinasi yang
diterapkan pada SMA Negeri 1 Depok. 2.7. Kunci Determinasi
Penggunaan kunci Determinasi sering dilakukan untuk
2. Landasan Teori mengidentifikasi hewan atau tumbuhan terutama bagi
2.1. Konsep Dasar Sistem mereka yang tidak memiliki spesimen acuan.Identifikasi
Sistem sebagai perangkat elemen yang digabungkan satu harus dilakukan secara bertahap, sebab setiap kunci
dengan yang lainnya untuk suatu tujuan bersama. Sistem determinasi memiliki batas kemampuan yang
terdiri dari unsure seperti masukan (input), pengolahan berbeda.Format pada kunci determinasi biasanya dikotom
(processing), dan keluaran (output) (Scott, 1996). [1] atau disebut kunci dikotomi.Kunci dikotom merupakan
kunci yang menelusuri jalur yang ditetapkan oleh keputusan
Konsep penting dalam mengembangkan sistem adalah beraturan dengan setiap pilihannya.
dekomposisi, modularitas, coupling, dan
Kohesi.Menganalisa dan memahami secara menyeluruh 2.8 Konsep Dasar Web
sebuah sistem yang besar, dibutuhkan waktu yang cukup Web adalah satu aplikasi yang berisikan dokumen
lama.Dekomposisi dalam hal ini berfungsi untuk multimedia (teks, gambar, suara, animasi dan video) dimana
mempermudah.Konsep kerja dekomposisi adalah dengan didalamnya menggunakan protocol Hypertext transfer
melakukan pembagian sistem ke dalam komponen yang protocol (HTTP). Cara mengakses web biasanya
lebih kecil (subsistem). menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.
Beberapa jenis browser yang popular saat ini diantaranya:
2.2. Konsep Dasar Pakar internet explorer, Mozilla firefox, Opera, Safari, Google
2.3. Sistem pakar memiliki komponen utama, yaitu Chrome dan masih banyak lainnya.[5]
antarmuka pengguna (user interface), basis data sistem pakar
(expert system database), fasilitas akuisisi pengetahuan 2.9 Konsep Dasar Framework Code Igniter
(knowledge acquisition facility), dan mekanisme inferensi Framework adalah kumpulan perintah atau fungsi dasar yang
(inference mechanism). Selain itu ada satu komponen yang membentuk aturan-aturan tertentu dan saling berinteraksi
hanya ada pada beberapa sistem pakar, yaitu fasilitas satu sama lain sehingga dalam pembuatan aplikasi website,
penjelasan (explanation facility).[2] kita harus mengikuti aturan dari frame work tersebut.
Dengan framework(dalam PHP), kita tidak perlu
2.4. Konsep Sistem Pakar memikirkan kode perintah/fungsi dasar dari aplikasi
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang website.[6]
menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran
dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat
2
CodeIgniter merupakan sebuah framework PHP yang dapat Ancaman (Threats)
membantu mempercepat developer dalam pengembangan 1.Web hanya dapat diakses menggunakan infrastruktur
aplikasi web berbasis PHP dibandingkan jika menulis semua pendukung sehingga apabila infrastruktur tersebut tidak
kode program dari awal. tersedia, maka web tidak bisa diakses.
2.Metode pembelajaran berbasis web ini dapat menjadikan
3. Pembahasan siswa terlalu terpaku pada sistem yang sudah ada dan
3.1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Depok mengakibatkan siswa kurang aktif dalam mengklarifikasi
Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Piyungan yang hasil dari suatu permasalahan
berdiri pada tanggal 03 Bulan Oktober Tahun 2006, adalah
sebuah lembaga yang mengelola kegiatan maupun mengelola
keuangan yang berasal dari Program Pengembangan 3.4. Metode Inferensi
Kecamatan (PPK) maupun Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) dan dana User memberikan input kepada sistem dengan menjawan
bergulir yang bersumber dari masyarakat Pertanyaan yang diberikan sistem dengan memilih pilihan
yang disediakan oleh tampilan/ Kemudian data input tadi
3.2. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Depok diproses oleh mesin inferensi dengan metode metode
a. Visi Sekolah : determinasi berdasarkan cirri-ciri yang diinputkan. Setelah
BERPRESTASI TINGGI, BERKEPRIBADIAN, itu cirri-ciri akan dikelompokkan berdasarkan masing-
DAN KREATIF masing klasifikasi.
b. Misi Sekolah :
1. Melaksanakan kurikulum KTSP yang efektif,
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif
dan efisien,
3. Melaksanakan pembinaan iman dan taqwa
warga sekolah,
4. Mengembangkan manajemen kelembagaan
berdasarkan MPMBS
5. Membina minat dan kreativitas siswa.
Peluang (Opportunities)
1.Web pembelajaran dapat menampilkan klasifikasi hingga
takson kelas pada Avertebrata dan Ordo pada takson
Vertebrata.
2.Web pembelajaran dapat memberikan informasi tambahan
mengenai klasifikasi hewan
3.Web pembelajaran diharapkan mampu membantu siswa
dalam belajar di dalam maupun diluar kelas.
4.Sistem pakar berbasis web diharapkan mampu
dikembangkan sekolah-sekolah SMAsebagai media Gambar 2 DFD Level 0 (Diagram Context).
pembelajarans ecara digital yang berfungsi meminimalisir
penggunaan buku cetak.
3
3.5.2. DFD Level 1
4. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dna uraian pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Sistem dapat memberikan kesimpulan
Gambar 3 DFD Level 1. klasifikasi yang dicari oleh user
2. Sistem dapat menampilakan ciri-ciri
3.6. Implementasi Basis Data morfologi hewan
3. Pengguna sistem tidak terbatas sehingga
siapapun dapat mengakses sistem
4. Pakar dapat menambah, mengedit, dan
menghapus data
5. Saran
Saran yang diberikan penulis untuk membantu
pengembangan siste, pakar ini antara lain :
Gambar 4 Tabel Basis Data Morfologi 1. Informasi Kalsifikasi dan ciri-ciri masih sangat
terbatas, sehingga diharapkan kedepannya dapat
ditambahkan dan dikembangkan hingga mampu
mencapai spesies.
Daftar Pustaka
Gambar 6 Tabel Relasi
[1] Al Fatta, Hanif. 2007. Anaisis dan Perancangan Sistem
3.7. Implementasi Program
Infomasi. Penerbit Andi. Yogyakarta. Hal 27
4
[4] Abdurahman, Deden, 2008. Biologi kelompok pertanian,
Lokomedia.Yogyakarta. Hal 3
Biodata Penulis
Annisa Fathona Tunnisa’ memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK
AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015.