Anda di halaman 1dari 7

LISANI: Jurnal Kelisanan Sastra dan Budaya ISSN: 2622-4909 (online)

Volume 3 Nomor 1 Januari-Juni 2020 ISSN: 2613-9006 (print)


http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/lisani lisani.tradisilisan@uho.ac.id

TRADISI PENGOBATAN KABHITI PADA SUKU MUNA DESA


WANTIWORO KECAMATAN KABAWO KABUPATEN MUNA
Siti Sarnida1, La Niampe2, Samsul3
Jurusan Tradisi Lisan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo
1
sittisarnida@gmail.com

Abstrak
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk pemanfaatan pengetahuan metode pengobatan tradisional
kabhiti dan bagaimana proses pengobatan tradisional kabhiti, serta bagaimana pola pewarisan tradisi pengobatan kabhiti
pada etnik Muna di Desa Wantiworo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna. Tujuan dari penelitian ini Untuk
mendeskripsikan bentuk pengetahuan, proses pengobatan, dan mendeskripsikan pola pewarisan tradisi pengobatan
tradisional kabhiti di Desa Wantiworo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian kualitatif deskripsi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian di lapangan
menunjukkan bahwa bentuk pengetahuan pengobatan tradisional kabhiti ada banyak macam pengobatan ada yang dari
batang kemiri dan ada yang dari daun stroberi hutan. Proses dalam pengobatan tradisional kabhiti ada yang langsung
diminum tanpa direbus kulit batangnya dan ada yang direbus daun stroberi hutan. Sedangkan pola pewarisannya dapat
dikembangkan di masyarakat secara turun temurun.

Kata Kunci:
Kabhiti, Suku Muna, Tradisi, Pengobatan

Abstract
The problem in this research is how the form of knowledge utilization of the kabhiti traditional treatment methods and
how is traditional kabhiti treatment process is, as well as how the inheritance patterns of the kabhiti treatment tradition
in Muna ethnicity in Wantiworo Village, Kabawo District, Muna Regency. The purpose of this study is to describe the
forms of knowledge, to describe the traditional treatment process, and to describe the inheritance pattern of traditional
kabhiti treatment in Wantiworo Village, Kabawo District, Muna Regency. The method used in this research is
descriptive qualitative research method using a qualitative approach. The results of the research in the field showed that
the form of knowledge of traditional kabhiti treatment there are many kinds of treatments, some are from the stem and
others from the leaves. The process in kabhiti traditional treatment there is a direct drink without boiled bark and there
are boiled strawberry leaves of the forest. While the pattern of inheritance can be developed in society for generations.

Keywords:
Kabhiti, Ethnic Muna, Treatment, Tradition

PENDAHULUAN
Pengobatan tradisional pada umumnya tradisional tersebut adalah pengobatan
banyak diminati oleh masyarakat. Pengobatan tradisional kabhiti. Pengobatan tradisional
tradisional yang bertujuan mewujudkan merupakan pengobatan yang bersifat turun-
kesembuhan bagi seseorang sering dikenal temurun dan diakui oleh kalangan masyarakat.
dengan pengobatan alternatif di luar cara Kabhiti adalah bibit penyakit cacar.
medis. Pengobatan tradisional merupakan Narnia (2005) mengatakan bahwa penyakit
salah satu kebiasaan yang terus dilakukan dari cacar merupakan penyakit infeksi yang
zaman dulu sampai sekarang ini. Sehingga disebabkan oleh virus varicella zoster, suatu
pengobatan tradisional berperan baik dalam virus yang sangat mudah menular kepada
kehidupan manusia. Salah satu pengobatan orang lain. Oleh karena itu, bilamana ada

LISANI: Jurnal Kelisanan Sastra dan Budaya | 33


Tradisi Pengobatan Kabhiti pada Suku Muna Desa
Wantiworo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna

anggota keluarga yang terkena penyakit cacar, dalam tubuh agar muncul di kulit. Hal itu
biasanya hampir seluruh anggota keluarga dimaksudkan agar tidak terpendam dalam
lainnya juga terjangkit penyakit tersebut. tubuh pasien. Bilamana kabhiti itu tidak
Virus varicella zoster, dapat menular melalui keluar, maka akan mengerang organ dalam
cairan tubuh yang sakit, seperti bersin, batuk, tubuh pasien. Kegiatan folua dilakukan atas
cairan ingus, cairan gelembung, cacar yang bantuan seorang bhisa dengan menyediakan
pecah, bekas cacar air di pakaian, keringat dan air kelapa muda yang kulitnya berwarna
sebagainya. Penyakit cacar dapat menyerang kuning kecokelat-cokelatan. Air kelapa
siapa saja, baik anak-anak maupun orang tersebut dibacakan mantra kemudian
dewasa. Gejala penyakit cacar dimulai badan diminumkan kepada pasien. Hal itu dilakukan
terasa sedikit demam, pilek, cepat merasa beberapa kali dalam sehari agar kabhiti itu
lelah, lesu dan lemah. Pada kasus yang lebih muncul di kulit menjadi cacar.
berat, akan timbul rasa nyeri sendi, sakit Setelah kabhiti muncul di kulit,
kepala serta pusing. Beberapa hari setelah itu, masyarakat setempat menyebutnya
mulai timbul bintik-bintik merah pada kulit. kafeompuha (cacar). Ramuan obat yang
Bintik-bintik tersebut biasanya pertama kali digunakan untuk mengobati penyakit cacar
muncul di sekitar dada, perut atau punggung. menggunakan tepung otabharo (sagu).
Kemudian, menjalar ke seluruh tubuh Tepung sagu tersebut diberi air sedikit
termasuk wajah. Setelah beberapa hari kemudian dioleskan seperti bedak pada
kemudian, bintik-bintik merah tersebut seluruh tubuh pasien. Selain ramuan obat
berubah menjadi bintik-bintik yang menonjol tersebut, juga diminumkan air putih yang
berisi cairan yang terasa sangat gatal. terlebih dahulu dibacakan mantra. Hal itu
Penderita penyakit cacar pada anak-anak dilakukan setiap hari, hingga penyakitnya
biasanya jarang terkena komplikasi, tetapi sembuh.
bagi orang dewasa biasanya muncul Sementara dalam dunia kedokteran,
komplikasi berat, seperti radang sendi, radang penyakit lidah memiliki nama lain yaitu
jantung, radang hati dan sebagainya. leukoplakia (lidah putih). Lidah putih ini
Narnia (2005) lebih lanjut menjelaskan mungkin terlihat mengkhawatirkan, tetapi
bahwa penyakit cacar merupakan penyakit biasanya tidak berbahaya dan bersifat
luar biasa yang sering muncul pada saat sementara. Namun, lidah putih juga bisa
perubahan musim kemarau ke musim menjadi indikasi dari beberapa kondisi serius,
penghujan. Sebelum munculnya penyakit mulai dari infeksi hingga kondisi pra-kanker
cacar, terlebih dahulu ditandai dengan adanya (Mayo Clinic, 2018, Symptoms white tongue).
kabhiti, yaitu bibit penyakit cacar yang masih
ada dalam tubuh pasien. Kabhiti itu ditandai
dengan gejala adanya warna merah, putih atau METODE
kuning pada bagian mulut dan selalu berubah- Sesuai dengan permasalahan yang dikaji
ubah. Gejala-gejala seperti itu harus dengan penelitian ini menggunakan metode kualitatif
perlakuan di-folua, yaitu suatu tindakan untuk yang bersifat deskriptif. Penelitian ini
mengeluarkan bibit penyakit cacar yang ada menggunakan metode penelitian deskriptif

34 | LISANI: Jurnal Kelisanan Sastra dan Budaya


Siti Sarnida, La Niampe, Samsul

kualitatif, yang menghasilkan penelitian diperoleh selama proses observasi dan


secara mendalam untuk mengungkapkan suatu wawancara dengan informan serta
masalah berdasarkan fakta-fakta dalam memfokuskan pada hal-hal penting yang
menjelaskan suatu fenomena dalam berkaitan dengan masalah yang diteliti dari
masyarakat. Cresswell mengatakan bahwa sejumlah data yang diperoleh di lokasi
penelitian kualitatif adalah penelitian yang penelitian. Penyajian data yakni menampilkan
latar tempat dan waktunya alamiah (Creswell, data yang telah direduksi yang sifatnya telah
2015). Teknik pengumpulan data dalam terorganisasikan dan mudah dipahami. Data
penelitian ini adalah Observasi dasar semua yang diperoleh dalam penelitian ini disajikan
ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat dalam bentuk kutipan wawancara dengan
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta maksud untuk menjaga keaslian data.
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh Keyakinan yakni penarikan kesimpulan yang
melalui observasi (Sugiyono, 2012). disertai bukti-bukti yang akan diperoleh
Observasi yang digunakan dalam penelitian melalui dokumentasi dan perekaman atau
ini yaitu observasi langsung di mana peneliti video sehingga kesimpulan yang dihasilkan
turun langsung lapangan. Wawancara yang dalam penelitian ini dapat menjawab seluruh
digunakan dalam penelitian ini adalah permasalahan dalam penelitian dan
wawancara mendalam di mana wawancara memberikan gambaran mengenai bentuk,
mendalam digunakan sebagai teknik proses, dan pola pewarisan tradisi pengobatan
pengumpulan data, bila peneliti atau tradisional kabhiti.
pengumpul data telah mengetahui dengan
pasti tentang informasi apa yang diperoleh. HASIL DAN PEMBAHASAN
Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, Gambaran Umum Pengobatan Kabhiti di
pengumpul data telah menyiapkan instrumen Desa Wantiworo Kecamatan Kabawo
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan Kabupaten Muna
tertulis yang alternatif (Sugiyono, 2012). Kabhiti adalah “bibit penyakit cacar”.
Dokumen merupakan salah satu teknik Bibit penyakit merupakan suatu penyakit yang
pengumpulan data yang diperoleh melalui timbul dalam tubuh manusia. Jadi, kabhiti
dokumen-dokumen. Dokumentasi dalam merupakan salah satu bibit penyakit yang
penelitian ini, berupa gambar dan video yang timbul di dalam tubuh manusia sehingga
diambil secara langsung di lokasi penelitian muncul di dalam lidah menjadi penyakit lidah.
melalui kamera telepon seluler. Apa bila penyakit lidah sudah kronik maka si
Analisis data yang digunakan dalam penderita penyakit kabhiti akan susah
penelitian ini menggunakan analisis data yang menelan. Penyakit seperti ini sering dialami
ditawarkan oleh Miles dan Hubermen. oleh anak di usia balita maupun di usia
Analisis data yang ditawarkan oleh Miles, dewasa. Penyakit ini kalau tidak diatasi maka
M.B. & Huberman, M (1992) terdiri dari tiga akan mengganggu proses pola makannya dan
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, juga bisa menyebabkan kematian.
yaitu Reduksi data yakni merangkum dan Setelah penulis melalukan penelitian di
memilih hal-hal pokok dari data yang Desa Wantiworo bahwa kabhiti itu adalah

LISANI: Jurnal Kelisanan Sastra dan Budaya | 35


Tradisi Pengobatan Kabhiti pada Suku Muna Desa
Wantiworo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna

penyakit lidah atau bagian dalam mulut yang dilakukan atas bantuan seorang bhisa dengan
ditandai dengan kebalnya lidah berwarna menyediakan tumbuhan batang kemiri
putih, bintik-bintik seperti sariawan. Penyakit (bheau) yang sudah ditebang kulitnya dan
lidah (kabhiti) dapat menyerang siapa saja, tumbuhan stroberi hutan (bhelomba) yang
baik anak-anak, orang dewasa, pengguna gigi sudah dipetik daunnya. Setelah selesai
palsu, atau orang dengan kekebalan tubuhnya prosesnya disimpan dalam gelas untuk
melemah. Gejala penyakit lidah dimulai badan dibacakan mantra kemudian diminumkan
terasa sedikit demam, pilek, cepat merasa kepada pasien. Hal itu dilakukan beberapa
lelah, lesu dan lemah. Pada kasus yang lebih kali dalam sehari agar kabhiti itu cepat
berat, akan timbul rasa nyeri sendi, sakit disembuhkan.
kepala serta pusing. Beberapa hari setelah itu,
mulai timbul bintik-bintik, kebalnya pada Proses Pengobatan Kabhiti di Desa
lidah yang berwarna putih. Bintik-bintik Wantiworo Kecamatan Kabawo
tersebut biasanya pertama kali muncul di Kabupaten Muna.
dalam lidah, kemudian menjalar di dalam Menurut kepercayaan masyarakat Desa
tubuh. Penderita penyakit lidah pada anak- Wantiworo Kecamatan Kabawo Kabupaten
anak biasanya jarang terkena komplikasi, Muna bahwa dalam penyembuhan pengobatan
tetapi bagi orang dewasa biasanya muncul penyakit kabhiti selalu dilakukan pada pagi
komplikasi berat, seperti radang sendi, radang hari dan selalu mengikuti posisi arah angin.
jantung, radang hati dan sebagainya. Dalam melakukan proses pembuatan
Menurut masyarakat setempat, penyakit pengobatan kabhiti ada berbagai macam cara
lidah (kabhiti) merupakan penyakit biasa yang tergantung dari tumbuhan yang digunakan,
sering muncul pada saat perubahan musim seperti:
kemarau ke musim penghujan. Sebelum a) Bheau (tanaman kemiri), proses
munculnya penyakit lidah (kabhiti), ditandai pembuatannya dilakukan pada pagi
dengan melemahnya dalam tubuh pasien. hari, tahap pertama pengambilan
Kabhiti itu ditandai dengan gejala adanya batang pohon kemiri kemudian
warna merah, putih atau kuning pada bagian ditebang dengan segi empat lalu
mulut dan selalu berubah-ubah. Gejala-gejala diambil batangnya secukupnya. Tahap
seperti itu harus ditindak lanjuti dengan kedua, batang pohon kemiri dikerok
melakukan pengobatan tradisional dengan lumutnya lalu ditambahkan air
menggunakan ramuan tumbuhan kemiri secukupnya, setelah itu dibacakan doa
(bheau) dan tumbuhan stroberi hutan penyakit kabhiti lalu diminum. Hasil
(bhelomba) untuk menyembuhkan bibit wawancara dari informan Wa Ode
penyakit yang ada dalam tubuh pasien. Hal ini Abe,
dimaksudkan agar tidak terpendam dalam b) Bhelomba (strowberi hutan), proses
tubuh pasien. Bilamana kabhiti itu tidak pembuatannya dilakukan juga pada
dicegah secepatnya, maka akan mengerang pagi hari, tahap pertama , pengambilan
organ dalam tubuh pasien. Kegiatan daun bhelomba (stroberi hutan) dengan
pengobatan tradisional penyakit kabhiti secukupnya, buahnya dimakan sebagai

36 | LISANI: Jurnal Kelisanan Sastra dan Budaya


Siti Sarnida, La Niampe, Samsul

obat penyembuhan penyakit kabhiti. Pola pewarisan keluarga yang


Cara pembuatannya adalah dengan dimaksudkan dalam yang mengetahui
merebus daun bhelomba (stroberi tradisi pengobatan kabhiti mengajarkan
hutan) kemudian disimpan dalam gelas langsung atau pada anaknya atau
kemudian ditiupkan dengan doa keluarganya, yang diajarkan adalah
penyakit kabhiti setelah itu diminum, tentang mantra dan tata cara pengobatan
sementara untuk yang anak kecil di kabhiti.
haluskan kemudian disimpan dalam
kulit jagung dan langsung diminum. b) Secara langsung
Hasil wawancara dari informan WK( Pewarisan suatu kebudayaan dalam
44 tahun). kehidupan manusia merupakan tonggak
bagi kelangsungan sebuah tradisi yang
Pola Pewarisan Dalam Pengobatan Kabhiti dijaga, di mana dalam hubungannya
Pada Etnis Muna di Desa Wantiworo dengan pewarisan secara langsung, yaitu
Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna. dengan cara mengetahui dari tradisi
Pola pewarisan yang terdapat dalam tersebut, dalam hal ini seorang calon
pengobatan kabhiti terbagi menjadi 3 yaitu: penutur mendatangi secara langsung
a) Keluarga yang mengetahui tradisi kabhiti, dengan
Proses pewarisan akan tetap tujuan belajar untuk mengetahui ilmu
bertahan jika ada pewaris utama dari dari pengobatan kabhiti tersebut.
tradisi itu sendiri. Tradisi pengobatan
kabhiti pelaku adatnya dapat ditemukan c) Pewarisan dalam pertunjukan
dalam hal ini dukunnya, atau keluarga Dalam menumbuh kembangkan
dukun yang mengetahui tradisi tersebut. suatu tradisi agar tetap ada dan bertahan
Maksudnya di sini adalah tradisi di sepanjang generasi selanjutnya,
pengobatan kabhiti dapat diwariskan dilakukan dengan tetap membuka
melalui anak, keluarga maupun tetangga peluang bagi yang ingin menghadiri
dalam hal ini yang ingin betul belajar secara langsung, dengan mengamati
tradisi tersebut dan mau menerapkannya proses dimulainya tradisi sampai selesai.
jika kelak pelaku utamanya sudah tidak
mampu lagi atau tidak ada. Pada zaman Tradisi dan Bentuk Pemanfaatan
dahulu yang mengetahui tradisi Pengetahuan Metode Pengobatan Kabhiti
pengobatan kabhiti banyak, tetapi di Desa Wantiworo Kecamatan Kabawo
seiring dengan perkembangan zaman Kabupaten Muna.
dan kemajuan teknologi, tradisi ini Tradisi adalah suatu hal yang sering
mulai terkikis, hanyalah orang-orang dilakukan oleh para nenek moyang terdahulu
tertentu saja yang mengetahuinya dalam dan mereka sangat mempercayai pengobatan-
hal ini turunan keluarga dari dukun atau pengobatan tradisional daripada pengobatan
pelaku utama dari tradisi pengobatan medis. Pada masyarakat Muna Desa
kabhiti tersebut. Wantiworo Kecamatan Kabawo Kabupaten

LISANI: Jurnal Kelisanan Sastra dan Budaya | 37


Tradisi Pengobatan Kabhiti pada Suku Muna Desa
Wantiworo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna

Muna selalu melaksanakan tradisi-tradisi pengetahuan mengenai metode


masa lampau hingga sekarang, seperti pengobatan tradisional. Berdasarkan
pengobatan tradisional kabhiti. Akan tetapi, hasil penelitian di lapangan maka dapat
para generasi muda yang sekarang ini lebih dijelaskan bahwa bentuk-bentuk
mementingkan tenaga medis dari pada pemanfaatan pengobatan tradisional
pengobatan tradisional kabhiti. Padahal tersebut terbagi dalam beberapa bentuk
masyarakat Suku Muna Desa Wantiworo antara lain sebagai pemanfaatan sumber
Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna mereka daya alam yang ramah lingkungan,
selalu melaksanakan tradisi-tradisi masa pemanfaatan untuk mengobati diri
lampau hingga sekarang. sendiri, mengobati anggota keluarga
Adapun bentuk pemanfaatan pengetahuan atau tetangga dan sebagai sumber
metode pengobatan kabhiti adalah dengan ekonomi tambahan.
cara menggunakan bahan alam, yakni
tumbuh-tumbuhan yang ada di halaman Kesimpulan
rumah dan hutan seperti: Berdasarkan dari hasil penelitian ini dan
pembahasan sebelumnya, maka dapat
1. Stroberi hutan (Bhelomba) Arbei disimpulkan bahwa, pengetahuan masyarakat
(Fragaria vesca) mengenai tradisi pengobatan kabhiti sudah
Stroberi hutan (Bhelomba) adalah tidak banyak lagi mengetahuinya terutama
stroberi hutan (Bhelomba) yang banyak para generasi sekarang lebih memanfaatkan
ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan tenaga medis daripada pengobatan tradisional.
atau di pegunungan. Buahnya mirip Padahal, dalam pengobatan tradisional sangat
sama seperti stowberi, warnanya pun penting untuk dimanfaatkan kembali karena
merah sehingga biasa disebut dengan dalam penelitian yang dipaparkan oleh penulis
stroberi kecil. Stroberi hutan bahwa tumbuhan pengobatan tradisional
(Bhelomba) ini memiliki pohon yang kabhiti bukan saja menyembuhkan penyakit
kecil dan memiliki duri yang kecil-kecil kabhiti saja akan tetapi sakit perut, demam
dan tidak terlalu tinggi, bentuk daunnya dan batuk-batuk bisa disembuhkan dengan
kecil-kecil namun memiliki buah. tanaman tumbuhan obat tradisional kabhiti
tersebut. Proses pengobatan kabhiti di Desa
2. Pohon Kemiri (Bheau/Aleurites Wantiworo Kecamatan Kabawo Kabupaten
moluccanus) Muna memiliki berbagai macam cara dalam
Kemiri (Bheau) adalah tumbuhan pembuatan mengobati penyakit kabhiti yang
yang tumbuh dihutan-hutan ia memiliki pertama, tumbuhan kemiri, tumbuhan kemiri
buah, buahnya memiliki banyak manfaat diambil sebagian batangnya, setelah itu
isinya bisa digunakan sebagai bahan dikerok lumutnya pakai sendok kemudian
makanan, dan juga bisa sebagai disimpan dalam gelas lalu kemudian
penyembuh penyakit kabhiti. ditambahkan air sedikit lalu diminum dan
Selain itu, bentuk pemanfaatannya disertai dengan doa penyakit kabhiti. Kedua,
adalah segala upaya pengolahan tanaman tumbuhan bhelomba (strawberry

38 | LISANI: Jurnal Kelisanan Sastra dan Budaya


Siti Sarnida, La Niampe, Samsul

hutan). Pola pewarisan tuturan dalam Kabupaten Muna yang perlu dilestarikan dan
pengobatan kabhiti pada masyarakat etnis dijaga dalam rangka mengembangkan
Muna di Desa Wantiworo Kecamatan kesuksesan pembangunan khususnya dalam
Kabawo Kabupaten Muna adalah pola bidang tradisi lisan. Diharapkan kepada semua
pewarisannya melalui keluarga, secara pihak pemerintah agar tetap melestarikan
langsung, dan pewarisan dalam pertunjukan. tradisi pengobatan kabhiti melalui proses
Pewarisan ini melalui kebutuhan dan pembelajaran di sekolah-sekolah, selain itu
kekuasaan yang dimiliki oleh masyarakat dan diharapkan kepada generasi muda untuk
pemilik tradisi itu sendiri. mempelajari dan mengembangkan bentuk-
bentuk tradisi lisan terutama pengobatan
Saran kabhiti pada Suku Muna Desa Wantiworo
Diharapkan kepada semua pihak yang Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna
terkait melakukan pembinaan, serta sehingga dimasa yang akan mendatang tetap
mengidentifikasi proses dan bentuk manfaat dilestarikan dan berkembang bersama tradisi
pengetahuan pengobatan kabhiti pada Suku lisan daerah lainnya di Indonesia.
Muna Desa Wantiworo Kecamatan Kabawo

Daftar Pustaka
BPNB. (2017, juni 19). Kementrian Conditions, Leukoplakia. Retrieved
Pendidikan dan Kebudayaan Maret 3, 2020, from http:/www. Mayo
DiRektorat Jenderal Kebudayaan. Clinic.org.diseases-conditions/dengue
Retrieved Maret 2, 2020, from Sistem fever.symptoms-causes/syc-20353078.
Pengetahuan Lokal Orang Muna dalam Miles, M. B. (1992). Analisis Data Kualitatif.
Pengobatan Penyakit. Jakarta: Penerbit Universitas
Creswell, J. W. (2015). Research Design Indonesia.
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kombinasi (Mixed Methode).
Mayo Clinic (2018). Diseases & Conditions, Bandung: Alfabeta.
L. (2017, january 20). Diseases &

LISANI: Jurnal Kelisanan Sastra dan Budaya | 39

Anda mungkin juga menyukai