USULAN PENELITIAN
Disusun Oleh:
Novilia
NIM: 5211191060
USULAN PENELITIAN
Disusun Oleh:
Novilia
NIM: 5211191060
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala izin, rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis diberikan kemudahan dan kelancaran serta dapat
menyelesaikan Laporan Usulan Penelitian pada Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal
Achmad Yani dengan judul “Pengaruh Objektivitas,
Pengalaman Kerja Auditor, dan Time Budget Pressure
Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Kantor Akuntan
Publik di Wilayah Jakarta Pusat).”
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan pada Laporan Usulan Penelitian ini mengingat
keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan
penulis baik dalam hal penyajian maupun penggunaan bahasa.
Penyusunan laporan penelitian ini dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu berkat bantuan dan dukungan yang
diberikan oleh berbagai pihak, baik dalam bentuk moril
maupun materil. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis
dengan segala ketulusan dan kerendahan hati ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
i
1. Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat serta
karunia-Nya laporan penelitian ini dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
i
2. Keluarga tercinta terutama papa, mama, cici, cichong,
koko yang selalu memberikan doa, dukungan dan
semangat yang tak pernah putus.
3. Yang terhormat Ibu Neni Maryani. SE., Msi., Ak., CA.,
CPA., Selaku Dosen Pembimbing dan Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Achmad Yani.
4. Ibu Nunung Aini Rahmah, SE., Msi. Selaku Ketua
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jenderal Achmad Yani.
5. Seluruh staf dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Jenderal Achmad Yani yang telah
membantu dalam mengurus persyaratan untuk
melaksanakan Laporan Usulan Penelitian ini.
6. Kepada diri saya sendiri, Novilia yang sudah berjuang
dan berusaha sebaik yang saya bisa.
Akhir kata semoga Laporan Usulan Penelitian ini
dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sebagai upaya penyempurnaan
laporan penelitian ini.
Novilia
ii
DAFTAR ISI
iii
2.1.3
Objektivitas…………………………….22
2.1.4 Pengalaman Kerja………………….
…..25
2.1.5 Time Budget
Pressure……………….....29
2.1.6 Kualitas
Audit……………………….....32
2.1.7 Pengaruh Objektivitas Terhadap
Kualitas Audit…………………...........37
2.1.8 Pengaruh Pengalaman Kerja Auditor
Terhadap Kualitas Audit.......................38
2.1.9 Pengaruh Time Budget Pressure
ii
Terhadap Kualitas Audit……...…….…
40
2.2 Telaah Penelitian
Terdahulu………………….41
2.3 Kerangka
Pemikiran……………………….....45
2.3.1 Objektivitas……………………………47
2.3.2 Pengalaman Kerja
Auditor…………….47
2.3.3 Time Budget Pressure….
……………....49
2.3.4 Pengaruh Objektivitas Auditor Terhadap
Kualitas Audit…………………………50
2.3.5 Pengaruh Pengalaman Kerja Auditor
Terhadap Kualitas Audit…………...
….51
2.3.6 Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap
Kualitas Audit…………………….…...52
2.4
Hipotesis……………………………………...56
BAB III METODE
PENELITIAN……………………….....57
3.1 Jenis Penelitian……………….………………
57
iv
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian…………….
…..59
3.3 Populasi, Sampel, dan Responden……………
59
3.4 Definisi Operasional
Variabel………………..65
3.4.1 Variabel Independen (X)………………
65
3.4.2 Variabel Dependen (Y)………………..66
3.4.3 Operasional
Variabel…………………..66
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data……
71
3.6 Teknik Analisis Data…………………………
73
3.6.1 Penetapan Hipotesis……………………
74
3.6.2 Statistik
Deskriptif……………………..76
ii
3.6.3 Statistik
Inferensial…………………….79
3.6.4 Pemilihan Uji Statistik…………………
83
3.6.5 Analisis Regresi Linear
Berganda……..89
3.6.6 Analisis Koefisien Korelasi……………
89
3.6.7 Analisis Korelasi (R)
…………………..90
3.6.8 Analisis Koefisien Determinasi (R 2)
…...91
3.6.9 Penarikan Kesimpulan…………………
92
DAFTAR PUSTAKA……………………………………….96
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………100
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
itu sendiri adalah untuk menjamin bahwa tidak ada kesalahan
dalam
ii
2
pelaporan keuangan yang disebabkan fraud atau kesalahan lain
(Xiao et al, 2020).
Untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan,
perusahaan harus pandai dalam memilih Akuntan Publik yang
tepat karena laporan keuangan yang diaudit oleh Akuntan
Publik dapat memberikan kepercayaan yang sangat besar
kepada para pemakai laporan hasil audit, maka Akuntan
Publik seharusnya lebih memperhatikan kualitasnya. Kualitas
audit yang dihasilkan oleh suatu Kantor Akuntan Publik atau
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dipengaruhi
oleh kualitas dan kinerja yang dimiliki oleh auditor yang
tergabung di dalam Kantor Akuntan Publik atau Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan tersebut.
Saat ini, kualitas audit yang dihasilkan oleh Akuntan
Publik sedang mendapat perhatian dari masyarakat setelah
terjadi beberapa kasus yang melibatkan Akuntan Publik.
Dalam kenyataannya masih banyak terjadi kasus dan
fenomena kegagalan audit oleh Akuntan Publik yang menjadi
indikasi akan rendahnya kualitas audit. Kegagalan audit oleh
Akuntan Publik ini memberikan dampak yang besar terhadap
kepercayaan publik terhadap profesi Akuntan Publik.
Berikut adalah beberapa fenomena yang terjadi terkait
dengan rendahnya kualitas audit yang terjadi saat ini:
3
Fenomena mengenai kualitas audit yang pertama,
yaitu Akuntan Publik (AP) Marlinna & AP Merliyana
Syamsul serta Kantor Akuntan Publik (KAP) Satrio, Bing,
Eny dan Rekan yang terafiliasi dengan Deloitte Indonesia
melakukan audit atas Laporan Keuangan tahun 2018 PT
Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP) Finance dan
memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada
laporan keuangan PT SNP. Namun berdasarkan pemeriksaan
OJK, PT SNP Finance terindikasi melakukan pemalsuan data
dan manipulasi laporan keuangan dengan membuat piutang
fiktif melalui penjualan fiktif sehingga laporan keuangan yang
disajikan tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang
sebenarnya yang menyebabkan kerugian berbagai pihak.
Dalam fenomena ini, Akuntan Publik Marlinna & Merliyana
Syamsul serta Kantor Akuntan Publik (KAP) Satrio, Bing,
Eny dan Rekan telah memberikan opini yang tidak
mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya dan
dinilai belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit dalam
pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan SNP Finance.
Hal-hal yang belum sepenuhnya terpenuhi antara
lain pemahaman pengendalian sistem informasi terkait dengan
data nasabah dan akurasi jurnal piutang pembiayaan serta
pemerolehan bukti audit yang cukup dan tepat atas akun
Piutang Pembiayaan Konsumen. Selain itu, sistem
2
pengendalian mutu yang dimiliki oleh KAP mengandung
kelemahan karena belum dapat melakukan pencegahan yang
ii
4
tepat atas ancaman kedekatan. Atas kejadian tersebut, Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) memberikan sanksi administratif berupa
pembekuan izin Surat Tanda Terdaftar (STTD) selama 12
bulan kepada AP Marlinna & Merliyana Syamsul, serta KAP
Satrio, Bing, Eny dan Rekan untuk tidak dapat memberikan
jasa audit terhadap entitas jasa keuangan dalam kurun waktu
12 bulan. KAP Satrio, Bing, Eny dan Rekan juga diberikan
sanksi berupa rekomendasi membuat kebijakan dan prosedur
dalam sistem pengendalian mutu KAP terkait dengan ancaman
kedekatan anggota tim perikatan senior. (Purnomo, 2018).
Dalam fenomena kedua dijelaskan bahwa
Kementerian Keuangan memberikan sanksi pembekuan izin
Surat Tanda Terdaftar (STTD) selama 12 bulan yang berlaku
sejak 27 Juli 2019 kepada Akuntan Publik (AP) Kasner
Sirumapea dan peringatan tertulis dengan disertai kewajiban
memperbaiki sistem pengendalian mutu kepada Kantor
Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang &
Rekan atas kesalahan audit Laporan Keuangan PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk tahun buku 2018, di mana PT Garuda
Indonesia mengakui pendapatan terkait kerjasama yang
dilakukan dengan PT Mahata Aero Teknologi padahal
pendapatan tersebut belum diterima dari PT Mahata Aero
sehingga hal tersebut berdampak pada Laporan Laba Rugi
Garuda, yaitu laba PT Garuda Indonesia menjadi meningkat.
2
Dalam kasus ini, Akuntan Publik Kasner Sirumapea dinilai
telah lalai dalam melakukan audit
ii
5
laporan keuangan PT Garuda Indonesia dengan memberikan
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada laporan
keuangan PT Garuda Indonesia walaupun laporan keuangan
PT Garuda Indonesia tidak mencerminkan keadaaan yang
sebenarnya. Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan
Hadiyanto mengatakan auditor tidak menerapkan sistem
pengendalian mutu dalam pemeriksaan laporan keuangan PT
Garuda Indonesia. (Hidayati, 2019).
Fenomena ketiga, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
mengenakan sanksi berupa pembekuan Surat Tanda Terdaftar
(STTD) selama satu tahun penuh kepada Kantor Akuntan
Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro dan Surja partner dari
Ernst and Young (EY) atas pelanggaran UU Pasar Modal dan
Kode Etik Profesi Akuntansi terkait penggelembungan dana
pendapatan (Over Statement) senilai Rp 613 Milyar pada
Laporan Keuangan Tahunan (LKT) tahun 2016 PT Hanson
International. Dalam pemeriksaan yang dilakukan OJK,
ditemukan manipulasi dalam penyajian kavling siap bangun
(Kasiba) dengan nilai gross Rp 732 miliar. Hanson
International juga terbukti melakukan pelanggaran karena
mengakui pendapatan dengan metode akrual penuh serta tidak
mengungkapkan perjanjian pengikatan jual beli Kavling Siap
Bangun, sehingga pendapatan perusahan naik tajam. Namun
KAP Purwantono, Sungkoro dan Surja menilai laporan
keuangan Hanson Internasional telah disajikan secara wajar.
6
Atas kasus ini, KAP Purwantono, Sungkoro dan Surja terbukti
melakukan pelanggaran Kode Etik Profesi Akuntan Publik
karena dinilai tidak cermat dalam pelaksanaan prosedur audit.
(Idris, 2020)
Berdasarkan fenomena-fenomena di atas, terjadi
permasalahan dalam kualitas audit yang dihasilkan oleh
Akuntan Publik sehingga hal tersebut menjadi fenomena untuk
penelitian penulis.
Auditor dalam melaksanakan tugas pemeriksaannya
harus berpedoman pada standar audit yang telah ditetapkan
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) guna menjaga
kualitas audit yang akan diberikan. Kualitas audit yang buruk
dapat merugikan pihak yang menggunakan jasa audit. (Suryo,
2017). Oleh karena itu, auditor harus selalu memperhatikan
kualitas audit yang dihasilkannya. Terdapat juga hasil
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai Pengaruh
Objektivitas, Pengalaman Kerja Auditor, dan Time Budget
Pressure Terhadap Kualitas Audit:
Menurut (Laksita & Sukirno, 2019), (J.S Gunawan &
ssYuniza, 2020), (Lohonauman, dkk., 2018), (Hermawan &
Bustomi, 2022) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
terdapat pengaruh positif objektivitas auditor terhadap kualitas
audit. Sedangkan menurut (Firmansyah, 2020), dan (Hayati,
2019) objektivitas auditor berpengaruh negatif terhadap
kualitas audit. Menurut (Maulana, 2019),
7
(Napitupulu & Hermawan, 2020), (Dewi & Setyohadi, 2019),
(Devi & Srimindarti, 2021), (Susanti, 2018), (Iswara Dewi &
Sudana, 2018), (Bernadenta, dkk, 2020), (Alif, dkk, 2020),
serta (Hayati, dkk, 2019) menyatakan bahwa pengalaman kerja
auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Sedangkan
menurut (Rideska, dkk 2021), (Karlinda, dkk, 2021)
menyatakan bahwa pengalaman kerja auditor berpengaruh
negatif terhadap kualitas audit.
Dalam penelitian (Fakhrizal, 2019), (Meidawati &
Assidiqi, 2019), (Rosini & Hakim, 2021), (Alif, dkk, 2020)
menyatakan bahwa Time Budget Pressure berpengaruh positif
terhadap kualitas audit. Sedangkan menurut (Raihanah et al.,
2022) dan (Sunarsih, dkk, 2019) menyatakan bahwa Time
Budget Pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.
Berdasarkan fenomena, informasi dan perbedaan
pendapat antara peneliti terdahulu, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Objektivitas,
Pengalaman Kerja Auditor, dan Time Budget Pressure
Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Kantor Akuntan
Publik di Wilayah Jakarta Pusat).”
11
10
terhadap evaluasi kinerja individu, misalnya dalam
menentukan
12
bagaimana cara atasan memperlakukan bawahannya, dan
mempengaruhi sikap dan kepuasaan individu terhadap kerja.
Orang akan berbeda perilakunya jika mereka lebih merasakan
atribut internalnya daripada atribut eksternalnya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori
atribusi karena peneliti akan melakukan studi empiris untuk
mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi auditor
terhadap kualitas hasil audit, khususnya pada karakteristik
personal auditor itu sendiri, yaitu objektivitas, pengalaman
kerja, dan Time Budget Pressure.
2.1.2 Auditing
2.1.2.1 Pengertian Audit
Dalam pengertian luas, audit adalah kegiatan evaluasi
terhadap suatu organisasi, mulai dari sistem, proses, hingga
produknya. Pelaksanaan audit biasanya dilakukan oleh pihak
auditor yang kompeten, bersifat objektif, dan tidak memihak.
Pengertian audit yang dikemukakan oleh Sukrisno
Agoes (2017, hlm. 4) adalah sebagai berikut:
“Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan
secara kritis dan sistematik oleh pihak yang
independent terhadap laporan keuangan yang telah
disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan
pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan
tujuan untuk memberikan pendapat mengenai
kewajaran dari laporan keuangan tersebut.”
2.1.3 Objektivitas
2.1.3.1 Pengertian Objektivitas
Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan
nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip Objektivitas
mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur
secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas
dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh
pihak lain. Objektivitas merupakan sebuah keyakinan yang
didefinisikan sebagai kebebasan sikap mental yang harus
dipertahankan oleh auditor dalam melakukan audit, dan
auditor
23
tidak boleh membiarkan pertimbangan auditnya
dipengaruhi oleh orang lain. (Eko Warsiyanto Nugrahadi,
2019)
Menurut Mulyadi (2014, hlm. 57) menyatakan
bahwa : “Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan
nilai atas jasa yang diberikan anggota”.
Audit adalah suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai
pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian
ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian
antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan serta penyampaian hasil-hasilnya kepada
pemakai yang berkepentingan (Winarna dan Mabruri, 2015).
Objektivitas merupakan bagian dari prinsip-prinsip
perilaku yang harus dipatuhi oleh auditor. Prinsip perilaku
objektivitas berbunyi: “Auditor harus menjunjung tinggi
ketidakberpihakan profesional dalam mengumpulkan,
mengevaluasi, dan memproses data/informasi auditi. Auditor
APIP membuat penilaian seimbang atas semua situasi yang
relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan sendiri atau
orang lain dalam mengambil keputusan” (Ferdiansyah, 2016).
2.4 Hipotesis
Berdasarkan telaah penelitian terdahulu dan kerangka
pemikiran yang telah diuraikan, maka hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Objektivitas auditor berpengaruh positif terhadap kualitas
audit
H2: Pengalaman kerja auditor berpengaruh positif terhadap
kualitas audit
H3: Time Budget Pressure berpengaruh positif terhadap
kualitas audit.
H4: Objektivitas auditor, Pengalaman kerja auditor, dan Time
Budget Pressure secara simultan berpengaruh terhadap
Kualitas Audit.
BAB III
METODE PENELITIAN
57
58
n
X =∑ xi
i=1
∑ xj
j=1
%X = n
x 100 %
∑ xi
i=1
dimana j ≤ i
76
Frekuensi adalah penjumlah yang enunjukkan seberapa sering
sesuatu terjadi Rumus ini dapat digunakan jika ingin
77
menunjukkan seberapa sering respons diberikan.
Penelitian ini menghasilkan deskripsi yang diperoleh
dari penyekoran data-data penilaian responden terhadap
pernyataan yang diukur menggunakan indikator yang telah
ditetapkan menggunakan skala pengukuran berdasarkan skala
likert. Skala pengukuran yang telah ditetapkan merupakan
kesepakatan yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan
panjang atau pendeknya interval yang ada dalam alat ukur
sehingga alat ukut tersebut ada bila digunakan pada
pengukuran yang akan menghasilkan data kuantitatif. Jarak
interval yang dihitung dapat ditentukan menggunakan rumus,
sebagai berikut:
m(n-1)
Rs =
mn
Keterangan:
Rs : Jarak interval
m : Jumlah responden
n : Jumlah skala
Asumsinya adalah jika jumlah responden sebesar 190
dan menggunakan skala likert dengan jumlah skala 5 maka
jarak interval yang didapatkan sebesar:
78
190(5-1)
Rs =
(190)(5)
Rs = 0,8
0,8
i=
5
i= 0,16
n XY X Y
rxy
n X X n Y Y
2 2 2
Keterangan :
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh dalam item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
X2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor X
Y2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor Y
n = Banyaknya responden
r
reliability=
1+r
Keterangan :
r : Koefisien Pearson antara belahan ganjil dan
genap
Nilai batas suatu item kuesioner penelitian dikatakan
dapat digunakan dan memiliki nilai reliabilitas yang dapat
diterima berdasarkan kriteria yang diungkapkan dalam Barker,
et.al., (2002, hlm. 70). Kriteria yang digunakan didasarkan
kepada tabel berikut :
Tabel 3.6 Kriteria Standar Validitas dan Reliabilitas
Instrumen Penelitian
Kriteria Reliabilitas Validitas
Good (Baik) 0.8 0.5
Acceptable (Cukup Baik) 0.7 0.3
Marginal 0.6 0.2
Poor (Tidak Baik ) 0.5 0.1
Pernyataan Keterangan
< 4% Pengaruh rendah sekali
5% - 16% Pengaruh rendah tapi pasti
17% - 49% Pengaruh cukup berarti
50% - 80% Pengaruh tinggi atau kuat
> 80% Pengaruh tinggi sekali
Sumber : Sugiyono, 2020, hlm. 223
96
Program IBM SPSS 25 (9th ed.). Universitas Diponogoro.
96
Pengaruh Kompetensi, Objektivitas, Dan Tekanan Anggaran
Waktu Terhadap Kualitas Hasil Audit Perwakilan Bpkp
Sulawesi Utara. Going Concern : Jurnal Riset Akuntansi,
14(1), 337–346.
https://doi.org/10.32400/gc.13.04.21150.2018
96
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Alfabeta.
96
99
100
LAMPIRAN – LAMPIRAN
ANGKET PENELITIAN
Identitas Responden
1. Nama :............................................................
2. Umur : < 25 tahun 35-45 tahun
25 - 34 tahun >45 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
4. Pendidikan Terakhir: S3 S2 S1
D3 SMA/Sederajat
5. Jabatan :…………………..…………………..
120
6. Apakah Auditor sudah menempuh pendidikan profesi
121
akuntansi (PPAK)? :
Sudah Belum
7. Banyaknya pelatihan yang pernah Auditor ikuti selama
menjadi Auditor:
Belum pernah 1-2 kali
3-4 kali >5 kali
8. Selama Anda menjadi auditor, apakah Anda
menemukan/mendeteksi adanya kecurangan yang
dilakukan klien?
Sudah Belum
9. Berapa lamakah Anda bekerja sebagai Auditor Internal?
< 1 th Antara 1-5 th
Antara 6-10 th > 10 th
122
PENGARUH OBJEKTIVITAS, PENGALAMAN KERJA
AUDITOR, DAN TIME BUDGET PRESSURE
TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Kasus pada
Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Pusat)