Anda di halaman 1dari 13

Nama: Aulia Syalwa Risky Ananda

NIM: 20040110254

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA


Penjelasan mengenai cara mengumpulkan data, menyajikan data serta mengolah data
sehingga sebuah data bisa dibaca dalam bentuk tabel ataupun diagram. Setelah melalui proser
tersebut, maka sebuah data akan lebih mudah dibaca dan dipahami.
Pengumpulan data adalah proses mengumpulkan dan mengukur informasi tentang
variabel-variabel yang ditargetkan dalam suatu sistem yang mapan, yang kemudian
memungkinkan seseorang untuk menjawab pertanyaan yang relevan dan mengevaluasi hasil.
Sedangkan data itu sendiri adalah bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf,
grafik, tabel, lambang, objek, kondisi, situasi. Data merupakan bahan baku informasi. Untuk
mencapai tujuan penelitian, peneliti memerlukan data yang benar yang dapat diperoleh di
lapangan sesuai dengan topik dalam penelitiannya.

Tujuan Instruksional Khusus

1. Mahasiswa memahami cara mengumpulkan data


2. Mahasiswa memahami cara mengolah data
3. Mahasiswa memahami cara menyajikan data
4. Mahasiswa memahami cara membuat tabel dan gambar distribusi frekuensi

Pokok Bahasan

1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Penyajian Data
4. Tabel Distribusi Frekuensi
5. Gambar Distribusi Frekuensi

1. Pengumpulan Data
Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kualitas data yang di
kumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Ada 2 sumber data :
1. Data primer
Data primer adalah data yang langsung di ambil dari sumbernya.
Ada 3 cara pengumpulan data primer :
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan
pengamatan. Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan secara lisan, biasanya dilakukan jika ingin diketahui hal-hal yang
lebih mendalam dari responden.
Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawab.
Data yang di hasilkan bisa data yang kuantitatif atau kualitatif
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dari hasil mengumpulkan orang lain
Contoh : Data yang dimiliki perusahaan, Data BPS, Browsing di Internet dan
sebagainya.
2. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah mentabulasi data, menjumlahkan atau memilah-milah data
menjadi data yang siap di sajikan dan kemudian di analisis sesuai dengan
kebutuhan.Penyajian Data
2.3.1. Penyajian Data Acak
Data yang sudah diolah kemudian disajikan. Tujuan penyajian data adalah agar
para pengguna mudah dalam membaca data.
Ada 2 cara penyajian data :
1. Tabel
Bentuk baku tabel
Judul Tabel
Judul kolom
Badan tabel

Catatan kaki : - keterangan


- sumber
Judul kolom
Syarat sebuah tabel yaitu minimal terdapat :
1. Judul tabel
2. Judul baris dan atau judul kolom
3. Catatan kaki yang berisi sumber data dan atau keterangan
Sumber adalah dari mana data tersebut diperoleh
Keterangan adalah penjelasan singkat jika ada data yang ekstrim

Contoh :
Jumlah Produksi Produk X di PT Y Tahun 2007
Jumlah
Bulan Produksi
   
Jan 31
Feb 34
Mar 32
Apr 35
Mei 36
Jun 46
Jul 44
Agt 46
Sep 43
Okt 47
Nov 48
Des 49
Sumber : Fiktif
2. Grafik
Ada beberapa macam grafik/diagram :
1. Diagram batang

Jumlah Produksi Produk X di PT Y


Tahun 2007
60
50
Jumlah 40
30
20
10
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Bulan

2. Diagram Garis

Jumlah Produksi Produk X di PT Y


Tahun 2007
60
50
40
Jumlah

30
20
10
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Bulan
3. Diagram Titik

Jumlah Produksi Produk X di PT Y


Tahun 2007
60
50
Jumlah 40
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Bulan

4. Diagram Lingkaran

Jumlah Produksi Produk X di PT Y


tahun 2007 Jan
Feb
Mar
Apr
10% 6%
7% Mei
10% Jun
7%
Jul
7% Agt
10%
Sep
7% Okt
9% Nov
9% Des
9%
9%

2.3.2. Penyajian Data Berkelompok


Selain disajikan seperti penyajian data di atas, data, apalagi jika jumlahnya
banyak dapat di sajikan dengan terlebih dahulu dikelompokkan atau yang di
kenal dengan nama pembuatan tabel Distribusi Frekuensi.
Salah satu kegunaan dari distribusi frekuensi adalah : dapat di lihat, seperti
apakah distribusi atau penyebaran data yang ada.
Ada tiga jenis penyebaran data :
1. Berdistribusi negatif
Data berdistribusi negatif berarti kebanyakan data berada di bawah rata-
rata, atau jika di gambarkan sebagai berikut :

2. Berdistribusi simetris
Data berdistribusi simetris berarti kebanyakan data berada di sekitar rata-
rata, atau jika di gambarkan sebagai berikut :

3. Berdistribusi positif
Data berdistribusi positif berarti kebanyakan data berada di atas rata-rata,
atau jika di gambarkan sebagai berikut :

Langkah Pembuatan Disribusi Frekuensi


1. Tentukan Rentang
Rentang adalah jarak antara data terkecil degan data terbesar atau dengan
persamaan :
R = Xmaks - Xmin
2. Tentukan Banyaknya Klas Interval
Banyaknya klas interval adalah banyaknya kelompok data. Untuk
menentukan berapa banyaknya kelompok digunakan rumus Sturges :
K = 1 + 3,3 log n
Dimana n adalah jumlah data

3. Tentukan Panjang Klas Interval


Panjang klas interval adalah panjang interval dari tiap kelompok data.
Persamaannya :
R
p=
K
4. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Tentukan ujung bawah interval pertama, biasanya menggunakan data
terkecil atau data yang lebih kecil dari data terkecil

Contoh :
Berikut disajikan data tentang biaya perbaikan mobil di sebuah bengkel.
Sampel diambil sebanyak 50 mobil yang datang untuk melakukan perbaikan
mobilnya (dalam puluhan ribu rupiah). data terkecil
91 78 93 57 75 52 99 80 97 62
71 69 72 89 66 75 79 75 72 76
104 74 62 68 97 105 77 65 80 109 data terbesar
85 97 88 68 83 68 71 69 67 74
62 82 98 101 79 105 79 69 62 73
Dari data di atas, diperoleh jumlah data n = 50
data ter besar Xmaks = 109
data terkecil Xmin = 52
Distribusi frekuensinya sebagai berikut :
1. Rentang
R = 109 – 52 = 57
2. Banyak Klas Interval
K = 1 + 3,3 log 50
1 + ( 3,3 X 1,7 ) = 6,6
3. Panjang Klas Interval
R 57
p= = =8,6≈9
K 6,6
4. Ujung bawah interval pertama digunakan angka 50
Tabel Distribusi Frekuensi
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel

Interval Frekuensi (f) Nilai Tengah


Biaya Perbaikan Jumlah Mobil Xi
50 - 59 2 54.5
60 - 69 13 64.5
70 - 79 16 74.5
80 - 89 7 84.5
90 - 99 7 94.5
100 - 109 5 104.5
Σ 50

ujung atas interval


panjang klas interval
ujung bawah interval

Keterangan tabel :
1. Klas interval mempunyai panjang 10 yaitu ujung bawah interval kedua (60)
dikurangi ujung bawah interval pertama (50)
2. Frekuensi jumlah mobil adalah jumlah mobil yang mempunyai biaya
perbaikan dalam interval yang bersangkutan
3. Nilai tengah adalah nilai yang mewakili biaya perbaikan pada interval yang
bersangkutan, dimana nilai tengah (Xi) = (ujung bawah interval – ujung atas
interval) / 2
4. Batas bawah/atas interval adalah titik yang menghubungkan interval
sebelumnya dengan interval setelahnya. Batas atas interval pertama sama
dengan batas bawah interval kedua yaitu ujung atas interval pertama di
tambah ujung bawah interval kedua dan di bagi dua (59 + 60)/2 = 59,5 atau
secara lengkap :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Batas Interval Batas
Bawah Biaya Perbaikan Atas
49.5 50 - 59 59.5
59.5 60 - 69 69.5
69.5 70 - 79 79.5
79.5 80 - 89 89.5
89.5 90 - 99 99.5
99.5 100 - 109 109.5

Tabel distribusi frekuensi ini dapat dilengkapi dengan distribusi yang lain
seperti :
1. Distribusi frekuensi kumulatif, dimana frekuensi disajikan dalam bentuk
kumulatif dengan frekuensi klas sebelumnya
Frekuensi kumulatif interval pertama sama dengan frekuensi interval
pertama. Frekuensi kumulatif interval berikutnya adalah frekuensi interval
yang bersangkutan di tambah frekuensi interval sebelumnya sampai interval
pertama. Atau secara lengkap :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel

Interval Frekuensi (f) Frekuensi


Biaya Perbaikan Jumlah Mobil Kumulatif (F)
50 - 59 2 2
60 - 69 13 15
70 - 79 16 31
80 - 89 7 38
90 - 99 7 45
100 - 109 5 50

2. Distribusi frekuensi relatif, dimana frekuensi disajikan dalam bentuk


persentasi sebagai berikut :
fi
f relatif = x 100 %
i n
Contoh :
2
f relatif = x 100 %=4
1 50

Atau secara lengkap :


Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Interval Frekuensi (f) Frekuensi
Biaya Perbaikan Jumlah Mobil Relatif (frel)
50 - 59 2 4
60 - 69 13 26
70 - 79 16 32
80 - 89 7 14
90 - 99 7 14
100 - 109 5 10
Σ 50 100

Gambar Distribusi Frekuensi


1. Histogram
Histogram adalah gambar atau diagram batang dimana batang pada setiap
interval berhimpit dan terletak pada batas bawah/batas atas interval.
Tabel lengkap pada tabel distribusi biaya bengkel diatas :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Batas Interval Batas frekuensi (f) Nilai Tengah
Bawah Biaya Perbaikan Atas Jumlah Mobil Xi
49.5 50 - 59 59.5 2 54.5
59.5 60 - 69 69.5 13 64.5
69.5 70 - 79 79.5 16 74.5
79.5 80 - 89 89.5 7 84.5
89.5 90 - 99 99.5 7 94.5

Dan gambar histogramnya sebagai berikut :


Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
f
1
6
1
3
7

Mobi
Juml
ah 5
2
l 4 5 6 7 8 9 10 inter
9. 9. 9. 9. 9. 9. 9. val
5 5 5 5 5 5 5
Biaya Perbaikan

2. Poligon
Poligon adalah gambar atau diagram garis dimana ujung garis menyentuh
sumbu horizontal. Garis dibuat dengan cara menghubungkan titik titik nilai
tengah di setiap interval
Tabel lengkap pada tabel distribusi biaya bengkel diatas :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Batas Interval Batas frekuensi (f) Nilai Tengah
Bawah Biaya Perbaikan Atas Jumlah Mobil Xi
49.5 50 - 59 59.5 2 54.5
59.5 60 - 69 69.5 13 64.5
69.5 70 - 79 79.5 16 74.5
79.5 80 - 89 89.5 7 84.5
89.5 90 - 99 99.5 7 94.5

Dan gambar poligonnya sebagai berikut:


Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel

f
1
6
1
3
Mobil
Jumla

7
5
h

2
5 6 7 8 9 10 inter
4. 4. 4. 4. 4. 4. val
5 5 5 5 5 5
Biaya Perbaikan

3. Distribusi
Distribusi adalah gambar atau kurva yang merupakan penghalusan dari
poligon.
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel

f
1
6
1
3
7
Mobi
Juml

5
ah

2
l

5 6 7 8 9 10 inter
4. 4. 4. 4. 4. 4. val
5 5 5 5 5 5
Biaya Perbaikan

Menggambarkan distribusi tidak perlu selalu melalui titik titik pada


poligon, yang penting menuju puncak tertinggi kemudian menurun kembali.
Jadi hanya ada satu titik puncak maksimum.
Dari kurva diatas, dapat dilihat bahwa distribusi biaya perbaikan mobil di
bengkel itu mengikuti distribusi yang simetris.

Anda mungkin juga menyukai