Anda di halaman 1dari 45

UNIVERSITAS

JENDERAL ACHMAD YANI


YOGYAKARTA

Statistik Deskriptif & Inferensial


Pengolahan Data dan Penyajian Data
Ratna Prahesti, SST., MPH
Prodi Kebidanan (S-1) dan Profesi Bidan

unjaya.ac.id
Jenis dan elemen Statistika
berdasarkan aktivitas

Statistika deskriptif

Statistika
inferensial
Statistika deskriptif

Statistika deskriptif membahas cara-cara pengumpulan data,


penyederhanaan angka-angka pengamatan yang diperoleh
(meringkas dan menyajikan), serta melakukan pengukuran
pemusatan dan penyebaran untuk memperoleh informasi yang
lebih menarik, berguna, dan lebih mudah dipahami.
Manfaat Statistika deskriptif
1. Kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan
rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang
ada.
2. Dapat menyajikan ataupun menggambarkan datanya dengan
teknik grafik maupun teknik numerik
3. Mengukur dua karakteristik dari setiap respondennya dan
selanjutnya meneliti hubungan di antara kedua karakteristik
(variabel) tersebut.
4. Membandingkan dua kelompok yang berbeda berdasarkan
karakteristik yang sama
5. Persiapan analisis data/ exploratory data analysis.
Penyajian data
Statistika deskriptif
Penyajian data pada statistika deskriptif biasanya dengan
membuat tabulasi penyajian dalam bentuk grafik, diagram, atau
dengan menyajikan karakteristik-karakteristik dari ukuran
pemusatan dan ukuran penyebaran.
Contoh data
Statistika deskriptif
salah satu dampak dari belum membaiknya sektor riil adalah
tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Pada Agustus 2004,
jumlah pengangguran terbuka mencapai 10,3 juta; Februari 2005
sebesar 10,9 juta jiwa; dan Februari 2006 mencapai 11,1 juta
jiwa.
Keterangan ;
statistika menguraikan apa yang terjadi, tanpa menarik sebuah
kesimpulan.
Statistika inferensial

Cara menganalisis data serta mengambil kesimpulan (yang pada


dasarnya berkaitan dengan estimasi parameter dan pengujian
hipotesis).

Metode statistika inferensial adalah metode yang berkaitan


dengan analisis sebagian data sampai ke peramalan atau
penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data.

Sebagian data suatu variabel dikenal sebagai sampel,


Keseluruhan datanya adalah populasi.
Statistika inferensial

Dalam statistika inferensial diadakan pendugaan parameter,


membuat hipotesis, serta menguji hipotesis tersebut sampai pada
pembuatan kesimpulan yang berlaku umum.

Metode ini sering disebut juga statistik induktif, karena


kesimpulan yang ditarik didasarkan pada informasi dari sebagian
data saja.
Karakteristik Statistika inferensial

1. pengamatan secara acak,


2. teknik (cara) penarikan sampel (sampling),
3. data dalam bentuk angka (numerical data),
4. dan tujuan umum inferensia (common inferential objektive).
Jenis Statistika berdasarkan
metode

Statistika parametrik

Statistika non parametrik


Statistika nonparametrik

Statistika nonparametrik merupakan bagian dari statistika


inferensia yang tidak memperhatikan nilai dari satu atau lebih
parameter

Menganalisis data yang distribusinya tidak dapat diasumsikan


normal

Data yang dibutuhkan lebih banyak yang berskala ukur nominal


atau ordinal.
Statistika parametrik

Statistika parametrik merupakan bagian dari statistika inferensia


yang mempertimbangkan nilai dari satu atau lebih parameter
populasi.

Membutuhkan data yang berskala pengukuran minimal interval

Distribusi populasi yang biasanya diasumsikan normal.


Program Komputer Statistika

SPSS

Data-Text

SAS

BMD

Strata
Penggunaan Statistika dalam Penelitian
Masalah
perlu
Hipotesis statistika

Menentukan Sampel

Meneliti sampel

Menyajikan data

Menganalisa data

Membuat Kesimpulan
Pengolahan Data

15
Kegiatan dalam proses Pengolahan Data
Editing Add Text

01 Kelengkapan, kesinambungan, Get a modern


PowerPoint
serta keseragaman data Presentation

Coding Add Text Add Text

03 Memberi kode dari hasil


Get a modern
PowerPoint
Presentation
Get a modern
PowerPoint
Presentation
pengambian data kuesioner

Tabulating Add Text Add Text Add Text

03 Get a modern
Tabel sederhana sd tabel silang
PowerPoint
Presentation
Get a modern
PowerPoint
Presentation
Get a modern
PowerPoint
Presentation
atau tabel analisa
Penyajian Data

17
Teknik Penyajian Data

Penyajian data adalah pengaturan, penyusunan dan


penggambaran data yang telah dikumpulkan baik dari populasi
maupun dari sampel, untuk keperluan pembuatan laporan atau
untuk dianalisis agar mudah dipahami.

Data bisa disajikan dalam table, diagram, grafik, tergantung


kebutuhan penyajian data agar mudah dalam menginterpretasi
dan analisis data, serta menghasilkan kesimpulan yang tepat.
Penyajian Tabel

19
Bagian-Bagian Tabel dan Jenisnya

• Bagian-bagian tabel
1. Nomor tabel
2. Judul tabel
3. Caption : Bagian Atas tiap kolom
4. Box Head : bagian caption (Angka/Nomor Kolom)
5. Stup : Kolom paling kiri
6. Body : isi data dalam tabel
7. Catatan kaki
8. Sumber

• Jenis Tabel
- Tabel 1 arah, tabel 2 arah, tabel 3 arah dan seterusnya
tergantung berapa variabel yang akan dimuat?
20
Komponen Tabel (Minimal)
2
1
3
Komponen Tabel
1 Nomor Tabel
2 Judul Tabel
3 Caption
5 Nomor Kolom
5 Stup  tahun
* 6 Body
7 Catatan Kaki
8 Sumber

* Data diambil per Mei 2006


7
21
Interpretasi tabel 1
• Tahun 1971 umur harapan hidup di DIY adalah 45,5 tahun,
pada tahun 2008 menjadi 74,10 tahun. Ada peningkatan umur
harapan hidup sebesar 28,6 tahun.
• Sejak tahun 2000 s/d 2008 umur harapan hidup di DIY selalu di
atas umur harapan hidup di Indonesia.

22
Contoh Tabel 2 Arah
II
Wilayah Desa
I Pekerjaan Desa A Desa B Desa C Total
-Petani 100 dst 120
-Nelayan 50 70 60 180
-Buruh 300
Total 450

Data 300 mengandung pengertian adalah


Jumlah orang yang memiliki pekerjaan Buruh dan
berasal dari Desa A.
23
Contoh Jurnal (Tabel 2 Arah)

Mari diinterpretasikan bersama, bagaimana membaca tabel di atas?


24
Contoh tabel 3 arah
Wilayah Tinggal
II
I Kec A Kec B Kec C
Pekerjaan Kota Desa Kota Desa Kota Desa
Petani III 100 40 dst
Nelayan 50 20 120
Buruh 300 400

Nilai 400 artinya adalah mereka yang memiliki


pekerjaan Buruh, berasal dari Kec A dan tinggal
di Desa
25
Penyajian Tabel
berdasar Teori Statistika
Analisis atas satu variabel (Univariate)
a. Skala nominal : Modus, diagram batang/distribusi frekuensi
b. Skala ordinal : Median, kuartil, diagram batang/distribusi frekuensi
c. Skala Interval atau Rasio : Mean (rata-rata, jika data simetris),
median (jika data menceng), simpangan baku (Sdev), ukuran
kemencengan, distribusi frekuensi, Histogram.

26
Tabel Peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Tingkat Provinsi di Indonesia
Rank Provinsi Usia % melek huruf, Rata-rata Pengeluaran IPM
harapan hidup dewasa lama per kapita
(tahun) pendidikan (000 Rp)
(tahun)
1 Jakarta* 71 98 9.7 593 72.5
2 Yogyakarta 71 85 7.9 598 68.7
3 Kalimantan Timur 69 94 7.8 578 67.8
4 Riau 68 96 7.3 580 67.3
5 Maluku 67 96 7.6 577 67.2
10 Bali 70 83 6.8 588 65.7
12 Aceh 68 93 7.2 563 65.3
13 Bengkulu 65 93 7.0 577 64.8
14 Jawa Tengah 68 85 6.0 584 64.6
15 Jawa Barat 64 92 6.8 584 64.6
22 Jawa Timur 66 81 5.9 579 61.8
23 Kalimantan Barat 64 83 5.6 571 60.6
24 Nusa Tenggara Timur 64 81 5.7 577 60.4
25 Papua (Irian Jaya) 65 71 5.6 580 58.8
26 Nusa Tenggara Barat 58 73 5.2 566 54.2
Keterangan : Laporan Pembangunan Manusia Indonesia (LPMI) 2001
* data diambil pada periode bulan Maret 2001
Sumber : UNDP (United Nations Development Programme), 2002 27
Diskusi
• LPMI 2001 memberikan analisa yang terinci atas tingkat
pembangunan manusia di Indonesia.
• Daerah dibagi tiga kategori: 'tinggi' (IPM >=65); 'menengah'
(IPM antara 60 - 64); dan 'rendah' (IPM < 60).

• Dari batasan di atas apa yang dapat kita deskripsikan?

28
Penyajian Diagram

29
Macam-macam diagram
1. Batang: tunggal, berganda, komponen berganda, dll.
2. Garis: sederhana, berganda, komponen berganda.
3. Lingkaran (Pie-chart): prinsipnya penyajian dalam bentuk
persentase.
4. Diagram peta
5. Diagram pencar
6. Box and whisker plot
7. Pareto

30
Diagram Batang
• Diagram batang sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk kategori
atau atribut, dan data tahunan yang tahunnya tidak terlalu banyak.
• Untuk menggambar diagram batang diperlukan sumbu tegak dan sumbu datar
yang berpotongan tegak lurus.
• Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang
sama.
• Pada bagian bawah sumbu datar dituliskan atribut atau waktu dan pada sumbu
tegak dituliskan kuantum atau nilai data
Contoh diagram batang:
Diagram Garis

 Diagram garis sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk serba terus
atau berkesinambungan
 Diagaram garis sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk serba
terus atau berkesinambungan missal data yang disajikan menurut waktu.
 Untuk menggambar diagram garis diperlukan sumbu tegak dan sumbu datar
yang berpotongan tegak lurus
 Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi beberapa bagian yang sama
yaitu bagian bawah sumbu datar dituliskan urutan atau waktu dan pada sumbu
tegak dituliskan kuantum atau nilai data.
Contoh diagram garis:
Diagram lambang
• Diagram Lambang sangat cocok untuk menyajikan data kasar sesuatu
hal dan sebagai alat visual bagi orang awam.
• Setiap satuan yang dijadikan lambang disesuaikan dengan macam
datanya. Misalnya untuk data jumlah manusia dibuatkan gambar
orang. Satu gambar orang menyatakan sekian jiwa tergantung
kebutuhannya. Kelemahannya ialah jika data yang dilaporkan tidak
penuh (bulat) sehingga lambangnya pun menjadi tidak utuh.
Contoh diagram lambang
Diagram lingkaran
 Diagaram lingkaran sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk
kategori atau atribut dalam presentase.
 Untuk membuat diagram lingkaran, maka lingkaran dibagi-bagi menjadi
beberapa sektor. Setiap sektor melukiskan kategori data yang terlebih dahulu
diubah ke dalam derajat dengan menggunakan busur derajat.
 Bila diagaram lingkaran ini digambarkan perspektifnya menjadi gambar tiga
dimensi, maka diagramnya disebut diagram pastel.
Diagram lingkaran

Keterangan: Kepersertaan meliputi Jamkesda, Jamkessos dan Jamkesmas


38
Diagram lingkaran 3D

39
Diagram peta
• Diagram peta sangat cocok untuk menyajikan data yang ada hubungannya dengan tempat kejadian.
• Contoh:
Diagram pencar (titik)
• Diagram pencar sangat cocok untuk menyajikan data yang terdiri atas dua variabel. Diagramnya dibuat dalam
sistem koordinat. Diagram pencar ini berfungsi pula untuk menentukan apakah suatu data linier.
Contoh:
Box and whisker plot
Digunakan untuk menyajikan data numerik dan diagram tersebut dipakai untuk
membandingkan beberapa pengamatan. Kotak (box) terdiri atas:
a. Garis tengah adalah nilai kuartil dua Q2 atau median
b. Garis bawah adalah nilai kuartil satu Q1
c. Garis atas kotak adalah nilai kuartil tiga Q3
Tali (whisker) batas bawah adalah nilai batas yang tidak lebih perbedaannya dengan
Q1 sebanyak 1 ½ x (Q3-Q2) atau perbedaan interkuartil, sedangkan batas atas
adalah nilai yang paling jauh dan tidak lebih dari 1 ½ x (Q3-Q1).
Contoh box and whisker plot
Pareto chart
Pareto tidak berbeda dengan diagram batang yang disusun dengan
susunan tinggi rendahnya batang sehingga dengan mudah dapat
diinterpretasi.
Contoh:
Thank you
for attention
See You Tomorrow

Fatimah Dewi Anggraeni, SST., MPH

Anda mungkin juga menyukai