Anda di halaman 1dari 3

Penyuluhan KB

Nama : Azri
Latar Belakang :
Program Keluarga Berencana ( KB ) secara Nasional berkaitan erat dengan program Nasional di bidang
kesehatan, karena program KB Nasional bersifat mendukung dan mempunyai sasaran serupa dengan program
kesehatan. Program Keluarga Berencana Nasional memberikan arahan kebijakan untuk meningkatkan kualitas 
penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian dan peningkatan kualitas program KB.
Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang,seperti di indonesia yaitu ledakan penduduk.
Ledakan penduduk mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang pesat, hal ini karena minimnya pengetahuan
serta pola budaya pada masyarakat setempat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah indonesia telah
menerapkan program Keluarga Berencana (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan lembaga
Keluarga Berencana Nasional (LKBN) yang kemudian dalam perkembangannya menjadi Badan Koordinasi
Keluarga Berencana nasional (BKKBN).
Banyak metode dan alat kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah kehamilan maupun melindungi diri
dari penyakit menular seksual, tentunya setiap metode maupun alat memiliki kelebihan dan kekurangan masing –
masing. Ada dua macam kontrasepsi hormonal, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Pilihan kontrasepsi jangka
pendek yaitu pil kombinasi, pil mini, dan suntik. Adapun kontrasepsi hormonal jangka panjang meliputi implan, dan
IUD hormonal. Sementara ini, kegiatan Keluarga Berencana masih kurangnya dalam penggunaan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), Implant, Medis Operatif Pria
(MOP), Medis Operatif Wanita (MOW). Sehingga diperlukan pengadaan penyuluhan tentang jenis kontrasepsi,
manfaat kontrasepsi, serta kelebihan dan kekurangan setiap jenis kontrasepsi.
Gambaran Kegiatan :
Pada tanggal 13 Juli 2022, pukul 10.30 WIB dokter iship bersama tenaga medis bidan PKM Pintu Angin, turun ke
lapangan yaitu Posyandu Ketapang Ujung untuk melakukan penyuluhan KB. Sesampainya dilokasi, penyuluhan
dilakukan dengan sasaran kepada ibu-ibu yang sedang membawa anak nya ke Posyandu untuk dilakukan
pengukuran dan penimbangan tinggidan berat badan. Sembari dilakukan pengukuran terhdapa anak, para orangtua
dikumpulkan dan diberikan penyuluhan dengan menggunakan alat bantu berupa poster dan alat peraga, dan manekin
tentang apa itu kontrasepsi, jenis kontrasepsi yang dapat dilihat oleh peserta lewat alat peraga contoh langsung jenis
kontrasepsi jangka panjang dan pendek. Keuntungan dan kekurangan setiap kontrasepsi hingga cara pemakaian
beberapa jenis kontrasepsi. Setelah diberi penyuluhan, diberikan kesempatan sesi pertanyaan untuk para peserta
bebas bertanya tentang kontrasepsi yang sedang dipakai, dan rencana peserta akan memakai kontrasepsi. Disini
jugalah kesempatan dokter untuk mengajak dan mengedukasi ibu-ibu untuk memakai KB bila jumlah anak sudah
cukup. Kegiatan penyuluhan dihadiri beberapa ibu-ibu setempat, bidan, kader dan selesai pada pukul 12.00 WIB.
Nama : Arif
Latar Belakang :
Program Keluarga Berencana ( KB ) secara Nasional berkaitan erat dengan program Nasional di bidang
kesehatan, karena program KB Nasional bersifat mendukung dan mempunyai sasaran serupa dengan program
kesehatan. Program Keluarga Berencana Nasional memberikan arahan kebijakan untuk meningkatkan kualitas 
penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian dan peningkatan kualitas program KB.
Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang,seperti di indonesia yaitu ledakan penduduk.
Ledakan penduduk mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang pesat, hal ini karena minimnya pengetahuan
serta pola budaya pada masyarakat setempat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah indonesia telah
menerapkan program Keluarga Berencana (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan lembaga
Keluarga Berencana Nasional (LKBN) yang kemudian dalam perkembangannya menjadi Badan Koordinasi
Keluarga Berencana nasional (BKKBN).
Banyak metode dan alat kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah kehamilan maupun melindungi diri
dari penyakit menular seksual, tentunya setiap metode maupun alat memiliki kelebihan dan kekurangan masing –
masing. Ada dua macam kontrasepsi hormonal, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Pilihan kontrasepsi jangka
pendek yaitu pil kombinasi, pil mini, dan suntik. Adapun kontrasepsi hormonal jangka panjang meliputi implan, dan
IUD hormonal. Sementara ini, kegiatan Keluarga Berencana masih kurangnya dalam penggunaan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), Implant, Medis Operatif Pria
(MOP), Medis Operatif Wanita (MOW). Sehingga diperlukan pengadaan penyuluhan tentang jenis kontrasepsi,
manfaat kontrasepsi, serta kelebihan dan kekurangan setiap jenis kontrasepsi.
Gambaran Kegiatan :
Pada tanggal 14 Juli 2022, pukul 10.30 WIB dokter iship bersama tenaga medis bidan PKM Pintu Angin, turun ke
lapangan yaitu Posyandu Kenanga untuk melakukan penyuluhan KB. Sesampainya dilokasi, penyuluhan dilakukan
dengan sasaran kepada ibu-ibu yang sedang membawa anak nya ke Posyandu untuk dilakukan pengukuran dan
penimbangan tinggidan berat badan. Sembari dilakukan pengukuran terhdapa anak, para orangtua dikumpulkan dan
diberikan penyuluhan dengan menggunakan alat bantu berupa poster dan alat peraga, dan manekin tentang apa itu
kontrasepsi, jenis kontrasepsi yang dapat dilihat oleh peserta lewat alat peraga contoh langsung jenis kontrasepsi
jangka panjang dan pendek. Keuntungan dan kekurangan setiap kontrasepsi hingga cara pemakaian beberapa jenis
kontrasepsi. Setelah diberi penyuluhan, diberikan kesempatan sesi pertanyaan untuk para peserta bebas bertanya
tentang kontrasepsi yang sedang dipakai, dan rencana peserta akan memakai kontrasepsi. Disini jugalah kesempatan
dokter untuk mengajak dan mengedukasi ibu-ibu untuk memakai KB bila jumlah anak sudah cukup. Kegiatan
penyuluhan dihadiri beberapa ibu-ibu setempat, bidan, kader dan selesai pada pukul 12.00 WIB.
Nama : Micha
Latar Belakang :
Program Keluarga Berencana ( KB ) secara Nasional berkaitan erat dengan program Nasional di bidang
kesehatan, karena program KB Nasional bersifat mendukung dan mempunyai sasaran serupa dengan program
kesehatan. Program Keluarga Berencana Nasional memberikan arahan kebijakan untuk meningkatkan kualitas 
penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian dan peningkatan kualitas program KB.
Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang,seperti di indonesia yaitu ledakan penduduk.
Ledakan penduduk mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang pesat, hal ini karena minimnya pengetahuan
serta pola budaya pada masyarakat setempat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah indonesia telah
menerapkan program Keluarga Berencana (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan lembaga
Keluarga Berencana Nasional (LKBN) yang kemudian dalam perkembangannya menjadi Badan Koordinasi
Keluarga Berencana nasional (BKKBN).
Banyak metode dan alat kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah kehamilan maupun melindungi diri
dari penyakit menular seksual, tentunya setiap metode maupun alat memiliki kelebihan dan kekurangan masing –
masing. Ada dua macam kontrasepsi hormonal, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Pilihan kontrasepsi jangka
pendek yaitu pil kombinasi, pil mini, dan suntik. Adapun kontrasepsi hormonal jangka panjang meliputi implan, dan
IUD hormonal. Sementara ini, kegiatan Keluarga Berencana masih kurangnya dalam penggunaan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), Implant, Medis Operatif Pria
(MOP), Medis Operatif Wanita (MOW). Sehingga diperlukan pengadaan penyuluhan tentang jenis kontrasepsi,
manfaat kontrasepsi, serta kelebihan dan kekurangan setiap jenis kontrasepsi.
Gambaran Kegiatan :
Pada tanggal 15 Juli 2022, pukul 09.00 WIB dokter iship bersama tenaga medis bidan PKM Pintu Angin, turun ke
lapangan yaitu Posyandu Gg. Senggol untuk melakukan penyuluhan KB. Sesampainya dilokasi, penyuluhan
dilakukan dengan sasaran kepada ibu-ibu yang sedang membawa anak nya ke Posyandu untuk dilakukan
pengukuran dan penimbangan tinggidan berat badan. Sembari dilakukan pengukuran terhdapa anak, para orangtua
dikumpulkan dan diberikan penyuluhan dengan menggunakan alat bantu berupa poster dan alat peraga, dan manekin
tentang apa itu kontrasepsi, jenis kontrasepsi yang dapat dilihat oleh peserta lewat alat peraga contoh langsung jenis
kontrasepsi jangka panjang dan pendek. Keuntungan dan kekurangan setiap kontrasepsi hingga cara pemakaian
beberapa jenis kontrasepsi. Setelah diberi penyuluhan, diberikan kesempatan sesi pertanyaan untuk para peserta
bebas bertanya tentang kontrasepsi yang sedang dipakai, dan rencana peserta akan memakai kontrasepsi. Disini
jugalah kesempatan dokter untuk mengajak dan mengedukasi ibu-ibu untuk memakai KB bila jumlah anak sudah
cukup. Kegiatan penyuluhan dihadiri beberapa ibu-ibu setempat, bidan, kader dan selesai pada pukul 11.00 WIB.
Nama : Pandi
Latar Belakang :
Program Keluarga Berencana ( KB ) secara Nasional berkaitan erat dengan program Nasional di bidang
kesehatan, karena program KB Nasional bersifat mendukung dan mempunyai sasaran serupa dengan program
kesehatan. Program Keluarga Berencana Nasional memberikan arahan kebijakan untuk meningkatkan kualitas 
penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian dan peningkatan kualitas program KB.
Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang,seperti di indonesia yaitu ledakan penduduk.
Ledakan penduduk mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang pesat, hal ini karena minimnya pengetahuan
serta pola budaya pada masyarakat setempat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah indonesia telah
menerapkan program Keluarga Berencana (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan lembaga
Keluarga Berencana Nasional (LKBN) yang kemudian dalam perkembangannya menjadi Badan Koordinasi
Keluarga Berencana nasional (BKKBN).
Banyak metode dan alat kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah kehamilan maupun melindungi diri
dari penyakit menular seksual, tentunya setiap metode maupun alat memiliki kelebihan dan kekurangan masing –
masing. Ada dua macam kontrasepsi hormonal, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Pilihan kontrasepsi jangka
pendek yaitu pil kombinasi, pil mini, dan suntik. Adapun kontrasepsi hormonal jangka panjang meliputi implan, dan
IUD hormonal. Sementara ini, kegiatan Keluarga Berencana masih kurangnya dalam penggunaan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), Implant, Medis Operatif Pria
(MOP), Medis Operatif Wanita (MOW). Sehingga diperlukan pengadaan penyuluhan tentang jenis kontrasepsi,
manfaat kontrasepsi, serta kelebihan dan kekurangan setiap jenis kontrasepsi.
Gambaran Kegiatan:
Pada tanggal 20 Juli 2022, pukul 09.30 WIB dokter iship bersama tenaga medis bidan PKM Pintu Angin, turun ke
lapangan yaitu Posyandu Ceria untuk melakukan penyuluhan KB. Sesampainya dilokasi, penyuluhan dilakukan
dengan sasaran kepada ibu-ibu yang sedang membawa anak nya ke Posyandu untuk dilakukan pengukuran dan
penimbangan tinggidan berat badan. Sembari dilakukan pengukuran terhdapa anak, para orangtua dikumpulkan dan
diberikan penyuluhan dengan menggunakan alat bantu berupa poster dan alat peraga, dan manekin tentang apa itu
kontrasepsi, jenis kontrasepsi yang dapat dilihat oleh peserta lewat alat peraga contoh langsung jenis kontrasepsi
jangka panjang dan pendek. Keuntungan dan kekurangan setiap kontrasepsi hingga cara pemakaian beberapa jenis
kontrasepsi. Setelah diberi penyuluhan, diberikan kesempatan sesi pertanyaan untuk para peserta bebas bertanya
tentang kontrasepsi yang sedang dipakai, dan rencana peserta akan memakai kontrasepsi. Disini jugalah kesempatan
dokter untuk mengajak dan mengedukasi ibu-ibu untuk memakai KB bila jumlah anak sudah cukup. Kegiatan
penyuluhan dihadiri beberapa ibu-ibu setempat, bidan, kader dan selesai pada pukul 12.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai