Soal
1. Membuat dan memilih salah satu judul penelitian Skripsi, Kualitatif atau kualitatif.
2. Membuat Bab I latar belakang dari judul tersebut yang terdiri dari
a. Latar belakang masalah
b. Identifikasi masalah
c. Perumusan masalah
d. Tujuan penelitian
3. Membuat bab II yang terdiri dari
a. Definisi/pengertian
b. Konstruk, teori, kerangka berfikir
c. Hipotesis penelitian
Catatan:
1. Hasil pekerjaan dikumpulkan hari tanggal Senin tanggal 17 Oktober pukul 18.00. WIB
2. File UTS dalam bentuk PDF dijadikan menjadi satu folder oleh kordinator mata kuliah.
Kordinator mata kuliah membuat Link Google Drive, link nya dikirimkan ke saya
3. Jika terdapat hasil UTS sama maka tidak akan mendapatkan nilai dan tidak ada UTS susulan
atau perbaikan.
Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Metodologi
Penelitian yang diampu oleh :
Disusun Oleh :
Putri Yulia Eka Sukandi
2104666
BAB II
I. Definisi/pengertian
A. Definisi Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan dan wewenang untuk
mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan serta mendorong timbulnya
kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri para guru, staf dan siswa
dalam melaksanakan tugas masing-masing demi kemajuan dan memberikan inspirasi
sekolah dalam mencapai tujuan.
B. Definisi Kinerja Guru
Kinerja guru dapat diartikan sebagai tingkat kenerhasilan guru dalam melaksanakan
tugas dan pendidikan sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang nya berdasarkan
standar kinerja yang telah ditetapkan selama periode tertentu dalam kerangka mencapai
tujuan pendidikan
.
II. Konstruk
Jenis Variabel Definisi Operasional
Menurut Adlan mengatakan bahwa
indikator kepemimpinan kepala sekolah
yaitu :
1) Pengambilan keputusan
2) Pembagian tugas kepada bawahan
Variabel Bebas : 3) Pemberian sanksi/hukuman
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X) 4) Pemberian penghargaan terhadap
prestasi
5) Menjalin komunikasi
6) Monitoring pelaksanaan tugas
7) Pembinaan disiplin
8) Rapat kerja
Indikator penilaian kinerja guru mengacu
pada Permendiknas Nomor 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses, yaitu terdiri
dari:
Variabel Terikat : 1) Menyusun Rencana Pembelajaran
Kinerja Guru (Y) 2) Melaksanakan Program Pembelajaran
3) Melaksanakan hubungan antar pribadi
4) Mengevaluasi hasil pembelajaran
5) Melaksanakan program remedial
B. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja Guru
Kinerja berasal dari terjemahan performance. Ada pula yang memberikan pengertian
performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja
mempunyai makna yang luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana
proses itu berlangsung. Wibowo (2012: 7) menyatakan bahwa kinerja adalah tentang
melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Menurut Barnawi
dan Mohammad Arifin (2017: 14) kinerja guru dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas dan pendidikan sesuai dengan tanggung
jawab dan wewenang nya berdasarkan standar kinerja yang telah ditetapkan selama
periode tertentu dalam kerangka mencapai tujuan pendidikan.
2. Indikator Kinerja Guru
Indikator penilaian kinerja guru mengacu pada Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses, yaitu terdiri dari :
a. Merencanaan proses pembelajaran.
Perencanaan proses pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan
merumuskan tujuan-tujuan apa yang ingin dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran,
cara apa yang digunakan untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi atau bahan
apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikan bahan serta media atau
alat apa yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tersebut.
b. Melaksanaan proses pembelajaran.
Pelaksanaan proses pembelajaran adalah segala upaya bersama antara guru dan siswa
untuk berbagi dan mengolah informasi, dengan harapan pengetahuan yang diberikan
bermanfaat dalam diri siswa dan menjadi landasan belajar yang berkelanjutan
c. Melaksanakan Hubungan Antar Pribadi
Hubungan interpersonal atau hubungan antar pribadi adalah interaksi antara
seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi sebagai
motivasi untuk bekerjasama secara produktif sehingga dicapai kepuasan ekonomi,
psikologis dan sosial.
d. Mengevaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran juga diartikan sebagai evaluasi terhadap proses belajar
mengajar. Secara sistematik, evaluasi pembelajaran, yang mencakup komponen
input, yakni perilaku awal siswa, komponen input instrumental yakni kemampuan
profesional guru/ tenaga kependidikan, komponen kurikulum (program studi,
metode, media), komponen administratif (alat, waktu dan dana), komponen proses
ialah perosedur pelaksanaan pembelajaran, komponen output ialah hasil
pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini
perhatian ditujukan hanya pada evaluasi terhadap komponen proses dalam kaitannya
dengan komponen input istrumental
e. Melaksanakan Program Remedial
Pembelajaran remedial itu sendiri adalah pembelajaran yang diberikan pada siswa
yang belum mencapai ketuntasan pada KD tertentu dengan menggunakan metode
yang berbeda, yang diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat
ketuntasan pada siswa.
3. Faktor yang mempengaruhi kinerja guru
Menurut Burhanudin (2005:34) Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru
diantaranya adalah
1. Tingkat pendidikan guru,
Tingkat pendidikan guru akan sangat mempengaruhi baik tidaknya kinerja guru.
Kemampuan seorang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya, karena melalui
pendidikan itulah seseorang mengalami proses belajar dari tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak bisa menjadi bisa. Selama menjalani pendidikannya seseorang akan
menerima banyak masukan baik berupa ilmu pengetahuan maupun keterampilan
yang akan mempengaruhi pola berpikir dan prilakunya. Ini berarti jika tingkat
pendidikan seseorang itu lebih tinggi maka makin banyak pengetahuan serta
ketrampilan yang diajarkan kepadanya sehingga besar kemungkinan kinerjanya
akan baik karena didukung oleh bekal ketrampilan dan pengetahuan yang
diperolehnya.
2. Supervisi pengajaran
faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru adalah supervisi pengajaran yaitu
serangkaian kegiatan membantu guru dalam mengembangkan kemampuannya.
Kepala sekolah bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan
penelitian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan pengembangan
pengajaran berupa perbaikan program dan kegiatan belajar mengajar. Sasaran
supervisi ditujukan kepada situasi belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya
tujuan pendidikan secara optimal.
3. Program penataran
kinerja guru juga dipengaruhi oleh program penataran yang diikutinya. Untuk
memiliki kinerja yang baik, guru dituntut untuk dapat memiliki kemampuan
akademik yang memadai, dan mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya kepada para
siswa untuk kemajuan hasil belajar siswa. Hal ini menentukan kemampuan guru
dalam menentukan cara penyampaian materi dan pengelolaan interaksi belajar
mengajar. Untuk iitu guru perlu mengikuti program-program penataran
4. Iklim yang kondusif
Iklim yang kondusif di sekolah juga akan berpengaruh pada kinerja guru, di
antaranya: pengelolaan kelas yang baik yang menunjuk pada pengaturan orang
(siswa), maupun pengaturan fasilitas (ventilasi, penerangan, tempat duduk, dan
media pengajaran). Selain itu hubungan antara pribadi yang baik antara kepala
sekolah, guru, siswa dan karyawan sekolah akan membuat suasana sekolah
menyenangkan dan
5. Kondisi fisik dan mental guru,
Agar guru memiliki kinerja yang baik maka harus didukung oleh kondisi fisik dan
mental yang baik pula. Guru yang sehat akan dapat menyelesaikan tugas-tugasnya
dengan baik. Oleh karenanya faktor kesehatan harus benar-benar diperhatikan.
Begitu pula kondisi mental guru, bila kondisi mentalnya baik dia akan mengajar
dengan baik pula.
6. Gaya kepemimpinan kepala sekolah
Kemampuan manajerial kepala sekolah akan mempunyai peranan dalam
meningkatkan kinerja guru. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan
suatu pola kerjasama antara manusia yang saling melibatkan diri dalam satu unit
kerja (kelembagaan). Dalam proses mencapai tujuan pendidikan, tidak bisa terlepas
dari dari kegiatan administrasi. Peningkatan kinerja guru dapat dicapai apabila guru
bersikap terbuka, kreatif, dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Suasana kerja
yang demikian ditentukan oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah, yaitu cara
kepala sekolah melaksanakan kepemimpinan di sekolahnya.
7.
Kepemimpinan Kepala
Kinerja Guru
Sekolah
1) Pengambilan keputusan
2) Pembagian tugas kepada 1) Menyusun Rencana
bawahan Pembelajaran
3) Pemberian 2) Melaksanakan Program
sanksi/hukuman Pembelajaran
4) Pemberian penghargaan 3) Melaksanakan
terhadap prestasi hubungan antar pribadi
5) Menjalin komunikasi 4) Mengevaluasi hasil
6) Monitoring pelaksanaan pembelajaran
tugas 5) Melaksanakan program
Kinerja Guru Optimal
Tercapainya Tujuan
Pendidikan
V. Hipotesis Penelitian
Peneliti menentukan hipotesis penelitian yaitu “Terdapat Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Cimahi”
VI. Populasi
A. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh guru yang ada di SMA Negeri 1 Cimahi
yaitu berdasarkan data terbaru terdapat total seluruh guru berjumlah 68 orang.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Menurut Arikunto, penentuan pengambilan sampel apabila kurang dari 100, lebih baik
diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah
subjeknya besar, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. Dalam penelitian ini,
jumlah guru sebanyak 68 orang atau sampel kurang dari 100, sehingga peneliti
mengambil sampel 100% agar hasil yang diperoleh lebih akurat. Jadi jumlah sampel
sama dengan populasi yaitu 68 orang.