Anda di halaman 1dari 15

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM

MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA PEMBELAJARAN


ONLINE DI SMP NEGERI 2 PRINGSEWU

OLEH :
EVA ZURIAT ELNOVA
02.1754

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT
ISLAM MAMBA'UL ULUM SURAKARTA

T.P 2020/2021
ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan bagaimana peran
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada proses pembelajaran online
di SMP Negeri 2 Pringsewu. (2) Untuk mendeskripsikan bagaimana kinerja guru
di SMP Negeri 2 Pringsewu selama masa pembelajaran dalam jejaring (daring).
(3) Untuk mendeskripsikan faktor penghambat peran kepemimpinan kepala
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. (4) Untuk mendeskripsikan solusi
dalam mengatasi hambatan yang terjadi. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif dengan metode penelitian kualitatif dengan teknik
pengambilan data melalui wawancara dan observasi. Teknik analisis data
menggunakan pengumpulan data, reduksi data, display data, serta verifikasi dan
penegasan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan: (1) Peran kepala sekolah
dalam meningkatkan kinerja guru pada proses pembelajaran secara online telah
terlaksana dengan baik dan minim adanya hambatan. (2) Kinerja guru sudah
menerapkan tiga indicator yaitu kepribadian dan dedikasi, proses seperti
pengembangan profesi, hasil seperti kemampuan mengajar. (3) Penghambat
kurangnya keahlian guru dalam penggunaan media internet untuk pembelajaran
online, peserta didik yang tidak memiliki android, 4. Solusinya kepala sekolah
membentuk tim bimbingan teknologi (bimtek) dalam membina guru
menggunakan media teknologi untuk proses pembelajaran dalam jejaring dan
siswa diberikan materi serta tugas melalui grup WhatsApp namun pengumpulan
tugas langsung ke sekolah yang akan diterima oleh guru piket.
Kata Kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Meningkatkan Kinerja Guru,
Pembelajaran Online.

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. x

ABSTRAK ................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Pembahasan ........................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI

A. Peran dan Kepemimpinan Kepala Sekolah ....................................... 3


1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah .................................. 3
2. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah .......................................... 4
B. Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Online ....................................... 5

BAB III METODELOGI PENELITIAN .................................................. 8

BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................... 9

BAB V KESIMPULAN ............................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan
kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku yang bernilai positif. Hal itu
untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba di
hadapan Sang pencipta. Pendidikan sangat penting bagi kehidupan, bahkan
tuntutan akan pentingnya pendidikan semakin besar mengingat arus
perkembangan dunia yang semakin cepat.

Di dalam pendidikan sekolah, kekuasaan atau kepemimpinan dikuasai oleh


kepala sekolah yang merupakan pemimpin yang memiliki tugas dan
tanggungjawab yang tinggi dalam segala aspek di dalam sekolah. Kepala sekolah
adalah seseorang sebagai penentu kebijakan dan harus memiliki gaya
kepemimpinan yang bergantung pada kondisi dan situasi yang dihadapi oleh
sekolah dan memberikan perhatian lebih berupa motivasi kepada lingkungan
sekolah dan seluruh anggota sekolah terutama yang berhubungan dengan para
kinerja guru. Kepala Sekolah memiliki kekuasaan dan wewenang serta tanggung
jawab penuh dalam melaksanakan seluruh proses kegiatan pendidikan di
lingkungan sekolah yang dipimpinnya.

Kepala sekolah adalah sebagai orang yang terdekat bersama guru-guru dalam
pengelolaan perencanaan dan dalam proses belajar mengajar mempunyai peranan
yang penting dalam hal peningkatan profesionalisme guru. Oleh karena itu, guru
yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan secara
aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan
tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal tersebut guru semata-
mata tidak hanya sebagai pengajar yang memberikan transfer ilmu pengetahuan,
akan tetapi juga sebagai pendidik untuk melakukan transfer nilai-nilai sekaligus
menjadi pembimbing yang memberikan arahan dan mambantu siswa dalam
belajar. Pentingnya dari jumlah tenaga pengajar, dan kualitas dari guru pengajar
tersebut akan berpengaruh terhadap siswa dalam mutu belajar, yang akan berujung

1
pada kenaikan mutu pendidikan. Untuk dari itu guru lebih dituntut untuk
profesional dalam tugas yang ia jalankan.

Adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia,


berdampak pada berbagai aspek kehidupan salah satunya pendidikan. Maka
lembaga pendidikan mengharuskan menjalankan proses kegiatan pembelajaran
secara jarak jauh, yakni siswa belajar dan guru mengajar harus tetap berjalan
meskipun peserta didik berada di rumah. Hal Ini sesuai dengan keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Covid-19. Akibatnya, pendidik dituntut mendesain pembelajaran
dengan memanfaatkan media daring (online).

B. Rumusan Masalah
1. Apa peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
guru?
2. Bagaimana cara kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dalam
pembelajaran online?
C. Tujuan
1. Mengetahui peran kepemimpinan kepala sekolah sebagai pemimpin dalam
meningkatkan kinerja guru.
2. Memahami cara kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dalam
pembelajaran online.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Peran dan Kepemimpinan Kepala Sekolah


1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah

Ada beberapa pengertian yang berbeda tentang kepemimpinan yang


dikemukakan oleh para ahli. Miftah Toha mengatakan bahwa “Kepemimpinan
(leadership) adalah merupakan hubungan antara seseorang dengan orang lain,
pemimpin mampu mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja bersamasama
dalam tugas yang berkaitan untuk mencapai tujuan yang diinginkan”. Sedangkan
Mulyasa mendefinisikan “Kepemimpinan sebagai seni membujuk bawahan agar
mau mengerjakan tugas-tugas dengan yakin dan semangat”.

Kepemimpinan merupakan proses pengaruh sosial dan pengaruh sengaja


dilakukan seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktivitas-aktivitas dan
relasi-relasi di dalam sebuah organisasi. Perbedaan definisi tersebut terletak pada
siapa yang menggunakan pengaruh, cara menggunakan pengaruh dan sasaran
yang ingin dicapai pengaruh dan hasil dari usaha menggunakan pengaruh.

Kepala sekolah adalah jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang-
orang tanpa didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan. Siapapun yang akan
diangkat menjadi kepala sekolah arus ditentukan melalui prosedur serta
persyaratan-persyaratan tertentu seperti : latar belakang pendidikan, pengalaman,
usia, pangkat dan integritas”. Jadi dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah adalah
jabatan pemimpin yang didasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu,
penggerak juga berperan melakukan kontrol segala aktivitas guru, staf dan siswa
dan sekaligus untuk meneliti persoalan-persoalan yang timbul di lingkungan
sekolah

Dengan demikian dari uraian berbagai pendapat di atas, maka penulis dapat
simpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan dan

3
wewenang untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan serta
mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya
diri para guru, staf dan siswa dalam melaksanakan tugas masing-masing demi
kemajuan dan memberikan inspirasi sekolah dalam mencapai tujuan.

2. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan orang lain dari
seseorang sesuai dengan kedudukannya dalam suatu sistem. Menurut
Wahjosumidjo sebagaimana yang dikutip oleh Rohmat mengemukakan bahwa,
kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain
untuk berpikir dan berperilaku dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan
organisasi di dalam situasi tertentu (Rohmat, 2010: 42). Menurut Syafarudin
(2002: 55) kepala sekolah adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab
terhadap manajemen sekolah, menyusun RAPBS, program belajar mengajar,
hubungan keluar dalam semua tindakan sekolah dan pelaksanaan program sekolah
kepada dewan sekolah dan pemerintah. Kepala sekolah adalah seorang tenaga
fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana
diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi
antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran
(Wahjosumijo, 2002: 83).

Dengan demikian yang dimaksud peran kepemimpinan kepala sekolah


dalam skripsi ini adalah kemampuan dan tingkah laku kepala sekolah dalam 7
mempengaruhi, mengkoordinir, memberi motivasi dan mengarahkan guru dalam
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan. Menurur E. Mulyasa (2013: 98),
Kepala sekolah sebagai orang yang sangat berpengaruh dalam pengembangan
sekolah dalam menentukan maju atau mundurnya sebuah lembaga pendidikan.
Kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaannya sebagai Educator
(pendidik), Manajer, Administrator, Supervisor, Leader, Innovator dan Motivator
(EMASLIM).

4
Dari beberapa peran kepala sekolah tersebut, dalam skripsi ini penulis
menentukan fokus kajian utama yaitu:

a) Kepala sekolah sebagai Educator (Pendidik)


Sebagai educator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang
tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di
sekolahnya yaitu dengan menciptakan iklim sekolah yang kondusif,
memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada
seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran
yang menarik.
b) Kepala sekolah sebagai Manajer
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer,
kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan
tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi
kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan
profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan
dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.
c) Kepala sekolah sebagai Motivator Sebagai motivator
kepala sekolah harus memiliki stragtegi yang tepat untuk
memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan
berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui
pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan,
penghargaan secara efektif.

B. Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Online

Kinerja guru adalah suatu kondisi yang menunjukan kemampuan seorang


guru dalam menjalankan tugasnya di madrasah serta menggambarkan adanya
suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam atau selama melakukan aktivitas
pembelajaran (Supardi, 2013: 54). Menurut Armstrong dan Baron sebagaimana
dikutip oleh Wibowo, yang dimaksud kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan
dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang

5
dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya (Wibowo, 2010: 7). Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah (Syaiful Sagala, 2009: 39).

Namun demikian posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil


pendidikan sangat dipengaruhi oleh mutu kinerjanya. Apalagi di masa pandemic
COVID-19 ini dimana kegiatan pembelajaran hanya dilakukan secara online dan
guru sebagai tenaga pendidik diharuskan untuk memiliki kinerja yang baik agar
pelaksanaan tujuan pendidikan dapat terlaksana dengan baik pula.

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer


(PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat
melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di
media sosial seperti WhatsApp, Google Classroom, aplikasi Zoom ataupun media
lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan
siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat
yang berbeda.

Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media


pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup
tinggi harganya bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran
daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak
diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam
menyediakan jaringan internet. Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan
internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi guru
dan siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa
tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal (Hartanto,
2016:14). Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan
yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal
seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang

6
mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.
Pembelajaran Daring menurut Santi (2018:54) bertujuan memberikan
layanan pembelajaran bermutu secara dalam jaringan (daring) yang bersifat masif
dan terbuka untuk menjangkau audiens yang lebih banyak dan lebih luas. Perlu
disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring juga
menjadi masalah (Wicaksono, 2012:45). Perpindahan sistem belajar konvensional
ke sistem daring amat mendadak, tanpa persiapan yang matang. Tetapi semua ini
harus tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan siswa
aktif mengikuti walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19.

Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan


kebijakan dengan membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama dengan
provider internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring ini.
Menyikapi dari intruksi dan arahan pemerintah, SMP Negeri 2 Pringsewu siap
menjalankan pembelajaran Daring di sekolah guna untuk memutus rantai Covid
19. Namun beberapa guru di SMP Negeri 2 Pringsewu mengaku, jika
pembelajaran daring ini tidak begitu efektif daripada kegiatan pembelajaran
konvensional (tatap muka langsung), karena beberapa materi pembelajaran harus
dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap. Selain itu materi yang disampaikan
secara daring belum tentu bisa dipahami semua siswa.

7
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian


kualitatif yang dituangkan secara deskriptif dengan tujuan untuk menguraikan
dengan lebih detail masalah-masalah yang akan diteliti dengan mencari tahu atau
mempelajari suatu kejadian dengan individu dan kelompok yang berperan dalam
masalah tersebut. Fokus dalam penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana
peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru sekolah
menengah pertama di masa pandemik COVID-19.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan
dokumentasi, data yang diperoleh kemudian dianalisis menjadi suatu kesimpulan
dari proses penelitian.

Adapun infroman dalam penelitian ini yaitu informan atau narasumber


yang benar-benar mengetahui tentang permasalahan sehingga mereka akan
memberikan informasi secara tepat adalah waka kurikulum dan 2 orang guru SMP
Negeri 2 Pringsewu.

8
BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil wawancara, Peran kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri


2 Pringsewu, kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinanya telah
menerapkan 8 indikator kepala sekolah ialah, kepala sekolah adalah sebagai
pendidik, manager, administrator, supervisor, sebagai leader, sebagai inovator,
dan sebagai motivator. Kepala sekolah di SMP Negeri 2 Pringsewu juga sudah
melaksankan peranya sebagai edukator atau pendidik serta menjadi teladan bagi
seluruh warga sekolah.

Kepala sekolah sebagai leader atau pemimpin harus memberikan petunjuk


dan pengawasan serta peningkatan kepada kinerja guru, khususnya pada kinerja
guru dalam pelaksanaan pembelajaran secara online. Selama pembelajaran online,
setiap guru SMP Negeri 2 Pringsewu memiliki beban jam mengajar 3 jam dalam 1
mata pelajaran yang ia ampu, dan 1 jam tersebut hanya dihitung 30 menit. Namun
tetap ada guru piket yang wajib ke sekolah selama 3 jam juga, untuk menerima
pengumpulan tugas dari para siswa. Kepala sekolah SMP Negeri 2 Pringsewu
juga rutin mengecek kehadiran guru piket, memotivasi guru selama mengajar
disaat pandemik, bahkan mengadakan briefing dan upgrading kepada para guru.

Dalam masa pandemik, pembelajaran sejauh ini tidak banyak kendala


karena semua guru saling mensupport. Namun dalam proses kepemimpinan suatu
organisasi pasti ada sebuah hambatan yang membuat tujuan tidak berjalan dengan
optimal, baik dari dalam sekolah maupun dari dalam siswa. Dari hasil penelitian
berikut yang menjadi penghambat proses peran dari kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja pada guru dalam pembelajaran secara online belum optimal,
yaitu :

9
1) Faktor hambatan dari guru, yaitu ada beberapa guru yang tidak terlalu
paham dengan teknologi.
2) Faktor dari peserta didik, beberapa penyebabnya adalah sebagian peseta
didik ada yang tidak memiliki hp andoid karena masalah ekonomi, kendala
sinyal karena tempat tinggalnya berada di daerah terpencil, hingga peserta
didik tidak mengumpulkan tugas karena menyepelekan sekolah daring.

Dari hambatan yang terjadi kepala sekolah telah menyiapkan solusi untuk
mengatasi hambatan tersebut, yaitu:

1) Kepala sekolah membentuk tim Bimbingan Teknologi (bimtek) yang


beranggotakan guru teknologi ataupun guru yang sudah pernah mengikuti
pelatihan dalam dunia teknologi, kemudian semua guru di briefing
bagaimana cara menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran dan
bagaimana metode pembelajaran selama daring.
2) Kepala sekolah akan terus melakukan pembinaan terhadap para guru dan
memberikan motivasi kepada guru agar guru termotivasi dan semangat
dalam melaksankan kinerjanya yaitu melakukan proses pembelajaran
secara online
3) Kepala sekolah memerintahkan guru untuk mengadakan home visit bagi
siswa yang terkendala biaya dalam membeli android dan terkendala sinyal.
Selain itu kepala sekolah juga memanfaatkan bantuan kuota pendidikan
dari pemerintah untuk dibagikan kepada para guru, staff dan murid.
4) Kepala sekolah memberikan kebijakan di semester dua ini, bahwa
pembelajaran dan pemberian tugas melalui online (WhatsApp group)
namun pengumpulan tugas siswa wajib datang ke sekolah, yang nantinya
akan diterim dan didata oleh guru piket. Keputusan ini dibuat agar tidak
ada lagi siswa yang menyepelekan tugas selama pembelajaran online
berlangsung.

10
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian, dapat disimpulkan bahwa :

1) Kepala sekolah telah menjalankan peran dan fungsinya dengan baik, yaitu
kepala sekolah sebagai educator, kepala sekolah sebagai manajer, kepala
sekolah adalah administrator, kepala sekolah sebagai leader, kepala sekolah
adalah sebagai supervisor, kepala inovator, dan kepala sekolah adalah sebagai
motivator.
2) Kinerja guru di SMP Negeri 2 Pringsewu telah baik dan saling mendukung
satu sama lain. Walaupun dalam pelaksanaannya pembelajaran secara online
memang sulit untuk terlaksana secara optimal.
3) Faktor penghambat yaitu faktor dari dalam guru dan dari dalam peserta didik.
Faktor dari guru yaitu kurangnya pemahaman guru dalam menggunakan
media internet. Kemudian faktor dari dalam siswa yaitu masih ada siswa yang
tidak mempunyai android dan terkendala sinyal. Untuk mengatasi hambatan
tersebut upaya kepala sekolah yaitu :
a. Kepala sekolah membentuk tim Bimbingan Teknologi (bimtek) untuk
mengupgrade kinerja guru dalam pembelajaran daring.
b. Kepala sekolah akan terus melakukan pembinaan terhadap para guru dan
memberikan motivasi kepada guru.
c. Kepala sekolah memerintahkan guru untuk mengadakan home visit bagi
siswa yang terkendala biaya dalam membeli android dan terkendala
sinyal.
d. Kepala sekolah memberikan kebijakan di semester dua ini, bahwa
pembelajaran dan pemberian tugas melalui online (WhatsApp group)

11
namun pengumpulan tugas siswa wajib datang ke sekolah, yang nantinya
akan diterim dan didata oleh guru piket. Keputusan ini dibuat agar tidak
ada lagi siswa yang menyepelekan tugas selama pembelajaran online
berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

1. Muna F (2020) Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan


Kinerja Guru di SDN Konokorejo 04. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah: Surakarta.
2. Tabri, Indah Ayu Putri (2019) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran di SMP Negeri 1 Bulukumba.
Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/
3. Fiqh K (2018) Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme
Guru Pendidikan Agama Islam di SDN Mulyorejo 1 Malang. Skripsi. Tidak
diterbitkan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Maulana Malik
Ibrahim : Malang. http://etheses.uin-malang.ac.id/

12

Anda mungkin juga menyukai