OLEH :
EVA ZURIAT ELNOVA
02.1754
T.P 2020/2021
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan bagaimana peran
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada proses pembelajaran online
di SMP Negeri 2 Pringsewu. (2) Untuk mendeskripsikan bagaimana kinerja guru
di SMP Negeri 2 Pringsewu selama masa pembelajaran dalam jejaring (daring).
(3) Untuk mendeskripsikan faktor penghambat peran kepemimpinan kepala
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. (4) Untuk mendeskripsikan solusi
dalam mengatasi hambatan yang terjadi. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif dengan metode penelitian kualitatif dengan teknik
pengambilan data melalui wawancara dan observasi. Teknik analisis data
menggunakan pengumpulan data, reduksi data, display data, serta verifikasi dan
penegasan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan: (1) Peran kepala sekolah
dalam meningkatkan kinerja guru pada proses pembelajaran secara online telah
terlaksana dengan baik dan minim adanya hambatan. (2) Kinerja guru sudah
menerapkan tiga indicator yaitu kepribadian dan dedikasi, proses seperti
pengembangan profesi, hasil seperti kemampuan mengajar. (3) Penghambat
kurangnya keahlian guru dalam penggunaan media internet untuk pembelajaran
online, peserta didik yang tidak memiliki android, 4. Solusinya kepala sekolah
membentuk tim bimbingan teknologi (bimtek) dalam membina guru
menggunakan media teknologi untuk proses pembelajaran dalam jejaring dan
siswa diberikan materi serta tugas melalui grup WhatsApp namun pengumpulan
tugas langsung ke sekolah yang akan diterima oleh guru piket.
Kata Kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Meningkatkan Kinerja Guru,
Pembelajaran Online.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. x
ABSTRAK ................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan
kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku yang bernilai positif. Hal itu
untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba di
hadapan Sang pencipta. Pendidikan sangat penting bagi kehidupan, bahkan
tuntutan akan pentingnya pendidikan semakin besar mengingat arus
perkembangan dunia yang semakin cepat.
Kepala sekolah adalah sebagai orang yang terdekat bersama guru-guru dalam
pengelolaan perencanaan dan dalam proses belajar mengajar mempunyai peranan
yang penting dalam hal peningkatan profesionalisme guru. Oleh karena itu, guru
yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan secara
aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan
tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal tersebut guru semata-
mata tidak hanya sebagai pengajar yang memberikan transfer ilmu pengetahuan,
akan tetapi juga sebagai pendidik untuk melakukan transfer nilai-nilai sekaligus
menjadi pembimbing yang memberikan arahan dan mambantu siswa dalam
belajar. Pentingnya dari jumlah tenaga pengajar, dan kualitas dari guru pengajar
tersebut akan berpengaruh terhadap siswa dalam mutu belajar, yang akan berujung
1
pada kenaikan mutu pendidikan. Untuk dari itu guru lebih dituntut untuk
profesional dalam tugas yang ia jalankan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
guru?
2. Bagaimana cara kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dalam
pembelajaran online?
C. Tujuan
1. Mengetahui peran kepemimpinan kepala sekolah sebagai pemimpin dalam
meningkatkan kinerja guru.
2. Memahami cara kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dalam
pembelajaran online.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Kepala sekolah adalah jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang-
orang tanpa didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan. Siapapun yang akan
diangkat menjadi kepala sekolah arus ditentukan melalui prosedur serta
persyaratan-persyaratan tertentu seperti : latar belakang pendidikan, pengalaman,
usia, pangkat dan integritas”. Jadi dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah adalah
jabatan pemimpin yang didasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu,
penggerak juga berperan melakukan kontrol segala aktivitas guru, staf dan siswa
dan sekaligus untuk meneliti persoalan-persoalan yang timbul di lingkungan
sekolah
Dengan demikian dari uraian berbagai pendapat di atas, maka penulis dapat
simpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan dan
3
wewenang untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan serta
mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya
diri para guru, staf dan siswa dalam melaksanakan tugas masing-masing demi
kemajuan dan memberikan inspirasi sekolah dalam mencapai tujuan.
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan orang lain dari
seseorang sesuai dengan kedudukannya dalam suatu sistem. Menurut
Wahjosumidjo sebagaimana yang dikutip oleh Rohmat mengemukakan bahwa,
kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain
untuk berpikir dan berperilaku dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan
organisasi di dalam situasi tertentu (Rohmat, 2010: 42). Menurut Syafarudin
(2002: 55) kepala sekolah adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab
terhadap manajemen sekolah, menyusun RAPBS, program belajar mengajar,
hubungan keluar dalam semua tindakan sekolah dan pelaksanaan program sekolah
kepada dewan sekolah dan pemerintah. Kepala sekolah adalah seorang tenaga
fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana
diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi
antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran
(Wahjosumijo, 2002: 83).
4
Dari beberapa peran kepala sekolah tersebut, dalam skripsi ini penulis
menentukan fokus kajian utama yaitu:
5
dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya (Wibowo, 2010: 7). Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah (Syaiful Sagala, 2009: 39).
6
mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.
Pembelajaran Daring menurut Santi (2018:54) bertujuan memberikan
layanan pembelajaran bermutu secara dalam jaringan (daring) yang bersifat masif
dan terbuka untuk menjangkau audiens yang lebih banyak dan lebih luas. Perlu
disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring juga
menjadi masalah (Wicaksono, 2012:45). Perpindahan sistem belajar konvensional
ke sistem daring amat mendadak, tanpa persiapan yang matang. Tetapi semua ini
harus tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan siswa
aktif mengikuti walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19.
7
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan
dokumentasi, data yang diperoleh kemudian dianalisis menjadi suatu kesimpulan
dari proses penelitian.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
9
1) Faktor hambatan dari guru, yaitu ada beberapa guru yang tidak terlalu
paham dengan teknologi.
2) Faktor dari peserta didik, beberapa penyebabnya adalah sebagian peseta
didik ada yang tidak memiliki hp andoid karena masalah ekonomi, kendala
sinyal karena tempat tinggalnya berada di daerah terpencil, hingga peserta
didik tidak mengumpulkan tugas karena menyepelekan sekolah daring.
Dari hambatan yang terjadi kepala sekolah telah menyiapkan solusi untuk
mengatasi hambatan tersebut, yaitu:
10
BAB V
KESIMPULAN
1) Kepala sekolah telah menjalankan peran dan fungsinya dengan baik, yaitu
kepala sekolah sebagai educator, kepala sekolah sebagai manajer, kepala
sekolah adalah administrator, kepala sekolah sebagai leader, kepala sekolah
adalah sebagai supervisor, kepala inovator, dan kepala sekolah adalah sebagai
motivator.
2) Kinerja guru di SMP Negeri 2 Pringsewu telah baik dan saling mendukung
satu sama lain. Walaupun dalam pelaksanaannya pembelajaran secara online
memang sulit untuk terlaksana secara optimal.
3) Faktor penghambat yaitu faktor dari dalam guru dan dari dalam peserta didik.
Faktor dari guru yaitu kurangnya pemahaman guru dalam menggunakan
media internet. Kemudian faktor dari dalam siswa yaitu masih ada siswa yang
tidak mempunyai android dan terkendala sinyal. Untuk mengatasi hambatan
tersebut upaya kepala sekolah yaitu :
a. Kepala sekolah membentuk tim Bimbingan Teknologi (bimtek) untuk
mengupgrade kinerja guru dalam pembelajaran daring.
b. Kepala sekolah akan terus melakukan pembinaan terhadap para guru dan
memberikan motivasi kepada guru.
c. Kepala sekolah memerintahkan guru untuk mengadakan home visit bagi
siswa yang terkendala biaya dalam membeli android dan terkendala
sinyal.
d. Kepala sekolah memberikan kebijakan di semester dua ini, bahwa
pembelajaran dan pemberian tugas melalui online (WhatsApp group)
11
namun pengumpulan tugas siswa wajib datang ke sekolah, yang nantinya
akan diterim dan didata oleh guru piket. Keputusan ini dibuat agar tidak
ada lagi siswa yang menyepelekan tugas selama pembelajaran online
berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
12