Anda di halaman 1dari 17

POSISI KEPALA SEKOLAH DAN MASALAH SUPERVISI

(MAKALAH)

Dosen Pengampu
Dr. Ganjar Winata, M.Pd.

KELOMPOK 6

WILMA 2023708701073

YAYANG PERMATA PUTRI 2023708701075

YERRY HARYANTO 2023708701009

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PASCASARJANA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul POSISI KEPALA SEKOLAH DAN
MASALAH SUPERVISI ini. Makalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Supervisi dan Evaluasi Pendidikan yang diampu oleh Bapak Dr. Ganjar Winata, M.Pd.

Makalah ini kami tulis dengan tujuan untuk mengkaji dan menganalisis peran kepala
sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, kami juga mencoba
mengidentifikasi berbagai masalah yang sering dihadapi oleh kepala sekolah dalam
melaksanakan supervisi di sekolah. Kepala sekolah memiliki peran yang besar dalam
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memastikan kualitas kegiatan belajar
mengajar di kelas optimal. Oleh karena itu kami berharap makalh ini dapat memberikan
sedikit kontribusi untuk pengembangan Pendidikan yang lebih baik lagi terutama di
sekolah kami.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan dalam penulisan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi ppembaca. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca kami terima untuk perbaikan di masa
mendatang.

Kotaagung, September 2023

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan......................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORITIS


2.1 Definisi dan Tugas Kepala Sekolah...............................................................................3
2.2 Masalah Supervisi..........................................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Peran Kepala Sekolah Dalam Mengelola Supervisi Pendidikan di Sekolah................6
3.2 Tantangan Yang Dihadapi Oleh Kepala Sekolah Dalam Pelaksanaan Supervisi
Pendidikan....................................................................................................................8
3.3 Dampak Implementasi Supervisi oleh Kepala Sekolah Terhadap Kinerja dan Kualitas
Pendidikan di Sekolah..................................................................................................9
3.4 Permasalahan Yang dihadapi Selama Pelaksanaan Supervisi Di Sekolah....................11

BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................13
3.1 Saran..............................................................................................................................13

DAFTAR REFERENSI

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.4 Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari suatu masyarakat, setiap
jenjang pendidikan dari pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah sampai
perguruan tinggi memiliki peran dalam membentuk karakter serta membekali setiap
individu dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dalam
masyarakat.

Kepala sekolah memegang peran yang penting yang dapat menentukan kualitas
pendidikan di sekolah karena tidak hanya bertanggungjawab atas manajemen
operasional harian tetapi juga memimpin warga sekolah dalam merumuskan visi,
misi dan tujuan sekolah. Kepemimpinan yang baik dari kepala sekolah dapat
memotivasi semua warga sekolah serta memastikan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan standar yang ditetapkan pemerintah.

Sementara supervisi di sekolah merupakan salah satu indikator untuk memastikan


kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas, Supervisi memungkinkan kepala sekolah
untuk memantau kinerja guru secara teratur, memberikan umpan balik yang
konstruktif, dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk pengembangan
profesional. Namun, pelaksanaan supervisi tidak selalu berjalan mulus dan seringkali
menghadapi tantangan seperti perbedaan pendekatan pengajaran, keterbatasan
sumber daya, dan beban kerja yang tinggi.

Hubungan antara posisi kepala sekolah dengan supervisi sangat penting untuk
memperbaiki kualitas pendidikan di sekolah. Oleh karena itu kelompok kami
membuat makalah ini untuk menggali lebih dalam tentang peran kepala sekolah
dalam mengelola supervisi pendidikan, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi,
serta menganalisis dampaknya terhadap kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Dengan demikian, kami berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan
dalam memperkuat kepemimpinan kepala sekolah dan memperbaiki efektivitas

4
supervisi pendidikan, yang pada gilirannya akan menghasilkan peningkatan kualitas
pendidikan di sekolah-sekolah.
1.5 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana peran kepala sekolah dalam mengelola supervisi pendidikan di


sekolah?
2. Apa saja tantangan yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan
supervisi pendidikan?
3. Apasaja Dampak implementasi supervisi oleh kepala sekolah terhadap kinerja
guru dan kualitas pendidikan di sekolah?
4. Permasalahan apa saja yang dihadapi selama pelaksanaan supervisi di sekolah?

1.6 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mendeskripsikan peran kepala sekolah dalam mengelola supervisi
pendidikan di sekolah.
2. Untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam
pelaksanaan supervisi pendidikan.
3. Untuk mengidentifikasi dampak implementasi supervisi oleh kepala sekolah
terhadap kinerja guru dan kualitas pendidikan di sekolah
4. Untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi selama
pelaksanaan supervisi disekolah.

5
BAB II
KAJIAN TEORITIS

3.1 Definisi dan Tugas Kepala Sekolah


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepala sekolah adalah orang (guru) yang
memimpin suatu sekolah. Bisa dikatakan pula bahwa kepala sekolah adalah guru
kepala.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi


Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2021 Bab 1 Pasal 1 Kepala Sekolah adalah
guru yang diberi tugas untuk memimpin pembelajaran dan mengelola satuan
pendidikan yang meliputi taman kanak kanak, taman kanak kanak luar biasa, sekolah
dasar, sekolah dasar luar biasa, sekolah mengengah pertama, sekolah menengah
pertama luar biasa, sekolah menegah atas, sekolah menengah kejuruan, sekolah
menegah atas luar biasa, atau Sekolah Indonesia di Luar Negeri.

Kepala Sekolah yang efektif mempunyai karakteristik sebagai berikut:


1. Adil dan tegas dalam mengambil keputusan
2. Membagi tugas secara adil kepada guru
3. Mmenghargai partisipasi aktif
4. Memahami perasaan guru
5. Memiliki visi dan berupaya melakukan perubahan
6. Terampil dan tertib
7. Berkemampuan dan efisien
8. Memiliki dedikasi dan rajin
9. Tulus dan percaya diri (Winata et al, 2017)

Tugas Kepala Sekolah Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah adalah sebagai berikut
1. Melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan
supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan.
2. Mengembangkan dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan delapan standar
nasional pendidikan.

6
3. Apabila terjadi kekurangan guru pada satuan pendidikan, kepala sekolah
melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan agar proses belajar mengajar tetap
berlangsung.
4. Untuk kepala sekolah di Sekolah Indonesia Luar Negeri, selain tugas-tugas di atas
juga harus bisa melaksanakan promosi kebudayaan Indonesia di negara tersebut.

Tugas Kepala Sekolah sebagai Manajer


1. Bekerja dengan dan melalui orang lain, termasuk guru, staf, siswa, orang tua siswa,
atasan kepala sekolah, dan pihak-pihak lainnya.
2. Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan keberhasilan serta kegagalan
bawahannya.
3. Mampu menghadapi berbagai persoalan dan mengatur pemberian tugas secara
tepat.
4. Mampu memecahkan persoalan dengan solusi yang feasible.
5. Sebagai juru penengah dalam lingkungan sekolah sebagai organisasi.
6. Sebagai politisi, artinya harus selalu berusaha meningkatkan tujuan organisasi dan
membuat program menjadi lebih baik kedepannya.
7. Kepala sekolah harus bisa mengambil keputusan-keputusan dan menyelesaikan
persoalan di sekolah.

Tugas Kepala Sekolah sebagai Supervisor


1. Membimbing para guru agar dapat memahami tujuan pendidikan pengajaran yang
akan dicapai.
2. Membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas terkait persoalan dan
kebutuhan murid.
3. Menyeleksi dan memberi tugas yang cocok untuk setiap guru sesuai dengan minat,
kemampuan, dan bakat masing-masing.
4. Memberi penilaian terhadap prestasi kerja sekolah berdasarkan standar.

KuTugas Kepala Sekolah sebagai Administrator


1. Sebagai pengelola pengajaran, seperti pemimpin pendidikan, menyusun program
sekolah, menyusun jadwal pelajaran, mengatur kegiatan penilaian, dan lainnya.
2. Sebagai pengelola kepegawaian, seperti urusan yang berhubungan dengan seleksi,
pengangkatan kenaikan pangkat, cuti, perpindahan dan pemberhentian staf sekolah,
dan lainnya.
3. Sebagai pengelola kemuridan, seperti perencanaan penyelenggaraan murid baru,
pembagian murid atas tingkat-tingkat, perpindahan dan masuknya murid-murid,
dan lainnya.

7
4. Sebagai pengelola gedung dan halaman yang mencangkup inventarisasi, pengaturan
pemakaian, rehabilitasi, pengadaan, perencanaan, dan lainnya.
5. Sebagai pengelola keuangan, seperti urusan gaji guru dan staf sekolah,
penyelenggara otorisasi sekolah, uang sekolah, uang alat-alat murid, dan lainnya.
6. Terakhir, sebagai pengelola hubungan sekolah dan masyarakat, mulai dengan orang
tua murid, antar sekolah, dan lembaga-lembaga sosial.

2.3 Masalah Supervisi


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia masalah sesuatu yang harus diselesaikan
(dipecahkan), jadi ada ketidak sesuaian antara harapan dengan kenyataan sehingga
harus diselesaikan agar ada kesesuaian antara harapan dengan kenyataan. Sementara
supervisi adalah pengawasan utama; pengontrolan tertinggi.

Daryanto dalam Buku Supervisi Pendidikan (Sulistyorini,dkk, 2021) secara


terminology supervisi yaitu arahan dan bantuan dari kepala sekolah kepada pendidik
dan pegawai dalam meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien dan meningkatkan
mutu pendidikan yang diselenggarakan melalui kegiatan pendidikan.

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Peran kepala sekolah dalam mengelola supervisi pendidikan di sekolah.


Supervisi pendidikan merupakan strategi penting untuk meningkatkan kualitas
pengajaran dan pembelajaran di sekolah. Kepala Sekolah memegang peran kunci
dalam mengelola dan memfasilitasi proses supervisi. Adapun kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang kepala sekolah dari dimensi kompetensi supervisi berdasarkan
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/madrasah
adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru
2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat
3. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalitas guru
Berikut adalah detail peran kepala sekolah dalam mengelola supervisi pendidikan di
sekolah:

a. Perencanaan dan Penyusunan Program Supervisi:


Kepala Sekolah bertanggung jawab untuk merencanakan dan menyusun program
supervisi yang komprehensif. Ini mencakup penetapan jadwal supervisi,
penentuan fokus pengamatan, dan penugasan supervisor kepada guru.
b. Menetapkan Standar Kinerja:
Kepala Sekolah berperan dalam menetapkan standar kinerja yang jelas untuk
guru. Mereka bekerja sama dengan tim pengajar untuk memastikan bahwa
ekspektasi terkait dengan pengajaran dan pembelajaran dipahami dengan baik.

c. Melakukan Observasi dan Evaluasi:


Kepala Sekolah melakukan observasi terhadap pengajaran yang dilakukan oleh
guru. Mereka menggunakan alat evaluasi yang telah ditetapkan untuk mengukur
kualitas pengajaran, interaksi dengan siswa, dan pemenuhan tujuan
pembelajaran.

9
d. Memberikan Umpan Balik Konstruktif:
Setelah observasi, Kepala Sekolah memberikan umpan balik kepada guru.
Umpan balik ini harus spesifik, jelas, dan konstruktif, bertujuan untuk membantu
guru memperbaiki kualitas pengajaran mereka.

e. Memberikan Dukungan dan Bimbingan:


Kepala Sekolah juga berperan sebagai sumber dukungan dan bimbingan bagi
guru. Mereka memberikan saran, strategi, dan sumber daya untuk membantu
guru mengatasi tantangan dalam pengajaran.

f. Mengidentifikasi Kebutuhan Pelatihan:


Berdasarkan hasil supervisi, Kepala Sekolah dapat mengidentifikasi area di
mana guru membutuhkan pelatihan tambahan. Mereka dapat mengorganisir atau
merekomendasikan program pelatihan untuk membantu pengembangan
profesional guru.

g. Mengelola Catatan dan Dokumentasi:


Kepala Sekolah bertanggung jawab untuk mengelola catatan dan dokumentasi
terkait supervisi. Ini termasuk laporan observasi, catatan umpan balik, dan
rencana pengembangan guru.

h. Mendorong Budaya Pembelajaran Berkelanjutan:


Kepala Sekolah memainkan peran penting dalam mempromosikan budaya
pembelajaran berkelanjutan di sekolah. Mereka mendorong kolaborasi antar
guru, berbagi praktik terbaik, dan memotivasi staf untuk terus meningkatkan
kualitas pengajaran.

i. Menyediakan Penghargaan dan Pengakuan:


Kepala Sekolah memberikan penghargaan dan pengakuan kepada guru yang
mencapai tingkat kinerja yang sangat baik. Hal ini memberikan insentif positif
bagi staf untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pengajaran.

Peran kepala sekolah dalam mengelola supervisi pendidikan sangat penting dalam
memastikan bahwa proses pengajaran dan pembelajaran berjalan efektif dan sesuai
dengan standar pendidikan yang ditetapkan. Dengan kepemimpinan yang kuat dan
komitmen terhadap pengembangan staf, kepala sekolah dapat memengaruhi
perbaikan yang signifikan dalam kualitas pendidikan di sekolah.

10
Supervisi yang harus dilaksanakan oleh kepala sekolah kepada guru adalah
supervisi pengajaran. Proses belajar mengajar perlu dilakukan supervisi dengan
tujuan:
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas
2. Memadukan perbaikan pengajaran secara relatif menjadi lebih sempurna dan
mantap yang berarti memberi dukungan langsung kepada guru dalam rangka
mencapai tingkat kompetensi yang disyaratkan
3. Meningkatkan kualitas dan kemampuan guru (Maryance et al, 2022)
3.2 Tantangan yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi
pendidikan.

a. Waktu Terbatas:
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh kepala sekolah adalah
keterbatasan waktu. Mereka memiliki tanggung jawab banyak, termasuk
manajemen sekolah, administrasi, dan berbagai tugas lainnya. Hal ini membuat
sulit bagi mereka untuk meluangkan waktu yang cukup untuk melakukan
supervisi dengan cermat dan teratur.

b. Beban Kerja Tambahan:


Melaksanakan supervisi pendidikan membutuhkan persiapan, observasi, analisis,
dan memberikan umpan balik yang komprehensif kepada guru. Semua ini
menambah beban kerja kepala sekolah yang mungkin sudah padat dengan tugas-
tugas lainnya.
c. Keterbatasan Sumber Daya:
Terkadang, sekolah mungkin memiliki keterbatasan sumber daya, termasuk
jumlah supervisor yang tersedia. Ini dapat menghambat kemampuan kepala
sekolah untuk melaksanakan supervisi secara menyeluruh di seluruh lembaga
pendidikan.

d. Variasi Gaya Pengajaran:


Setiap guru memiliki gaya pengajaran yang berbeda. Menganalisis dan
memberikan umpan balik yang efektif untuk berbagai gaya ini dapat menjadi
tantangan tersendiri bagi kepala sekolah.

e. Menangani Isu Sensitif:

11
Dalam beberapa kasus, supervisi dapat mengungkapkan isu-isu sensitif terkait
kinerja guru. Kepala sekolah perlu memiliki keterampilan interpersonal dan
manajerial yang kuat untuk menangani situasi ini dengan sensitif dan
profesional.

f. Penerimaan dan Keterbukaan Guru:


Tidak semua guru mungkin merespons supervisi dengan antusiasme. Beberapa
dari mereka mungkin menganggapnya sebagai kritik atau campur tangan. Kepala
sekolah perlu membangun hubungan saling percaya dan membuktikan bahwa
supervisi bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran.

g. Tantangan Teknologi dan Alat Evaluasi:


Pemanfaatan teknologi dalam supervisi, seperti penggunaan kamera atau alat
evaluasi digital, dapat menjadi tantangan bagi kepala sekolah yang belum
terbiasa dengan teknologi tersebut.

h. Mengatasi Perbedaan Budaya dan Nilai Pendidikan:


Sekolah dapat memiliki staf dan guru dengan latar belakang budaya atau nilai
yang berbeda. Mengelola perbedaan ini dengan bijak dan memastikan bahwa
supervisi dilakukan dengan keadilan adalah tantangan tambahan.

i. Memastikan Keterlibatan Orang Tua dan Stakeholder Lainnya:


Memasukkan orang tua dan stakeholder lainnya dalam proses supervisi juga
dapat menjadi tantangan. Kepala sekolah perlu memastikan bahwa mereka
terlibat tanpa mengganggu integritas proses supervisi.

Mengatasi tantangan-tantangan ini membutuhkan kepemimpinan yang kuat,


kemampuan manajerial, dan keterampilan komunikasi yang efektif dari kepala
sekolah. Dengan strategi yang tepat, kepala sekolah dapat memaksimalkan manfaat
dari supervisi pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

3.3 Dampak implementasi supervisi oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dan
kualitas pendidikan di sekolah.
a. Peningkatan Kinerja Guru:
Salah satu dampak paling signifikan dari implementasi supervisi oleh kepala
sekolah adalah peningkatan kinerja guru. Melalui observasi dan umpan balik
yang konstruktif, guru memiliki kesempatan untuk mendapatkan bimbingan dan
dukungan dalam meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Hal ini dapat
menghasilkan peningkatan efektivitas pembelajaran di kelas.

12
b. Pengembangan Profesional yang Lebih Baik:
Supervisi yang terarah membantu guru mengidentifikasi area pengembangan
diri. Kepala sekolah dapat memberikan saran tentang pelatihan atau kursus
tambahan yang dapat membantu guru meningkatkan keterampilan mereka.
Akibatnya, guru menjadi lebih kompeten dan siap menghadapi berbagai
tantangan pendidikan.

c. Mendorong Inovasi dan Kreativitas dalam Pengajaran:


Melalui supervisi, kepala sekolah dapat mengenali dan mendukung inovasi
dalam metode pengajaran. Mereka dapat memberikan ruang bagi guru untuk
mencoba pendekatan baru dan berbagi praktik terbaik, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

d. Meningkatkan Motivasi dan Kepuasan Guru:


Guru yang mendapatkan pengakuan dan dukungan dari kepala sekolah melalui
supervisi cenderung lebih termotivasi. Mereka merasa dihargai dan memiliki
rasa kepemilikan terhadap proses pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan
kepuasan kerja dan loyalitas terhadap sekolah.

e. Peningkatan Rendahnya Tingkat Pemutusan Hubungan Kerja Guru:


Kualitas supervisi yang baik dapat membantu mencegah kelelahan dan frustrasi
yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan kerja guru. Guru yang merasa
didukung dan memiliki kesempatan untuk tumbuh secara profesional lebih
cenderung bertahan dalam profesi ini.

f. Meningkatnya Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran:


Pengajaran yang lebih efektif dan terfokus dapat menghasilkan tingkat
partisipasi siswa yang lebih tinggi dalam pembelajaran. Guru yang telah
menerima umpan balik dari supervisi mungkin lebih terampil dalam menarik
perhatian dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

g. Peningkatan Kualitas Pendidikan Secara Keseluruhan:


Akumulasi dampak positif pada kinerja guru akan mempengaruhi kualitas
pendidikan di sekolah secara keseluruhan. Peningkatan kualitas pengajaran di
kelas akan berdampak pada hasil akademik siswa dan persepsi positif terhadap
lembaga pendidikan.
h. Meningkatnya Reputasi Sekolah:

13
Dengan kinerja guru yang meningkat dan kualitas pendidikan yang lebih baik,
reputasi sekolah juga dapat meningkat. Ini dapat menarik minat orang tua dan
masyarakat umum, sehingga sekolah dapat tumbuh dan berkembang.

Dengan kata lain, implementasi supervisi pendidikan yang efektif oleh kepala
sekolah memiliki dampak positif yang mendalam terhadap kinerja guru dan kualitas
pendidikan di sekolah. Hal ini memainkan peran penting dalam menciptakan
lingkungan pendidikan yang memungkinkan siswa untuk mencapai potensi penuh
mereka.

3.4 Permasalahan Yang Dihadapi Selama Pelaksanaan Supervisi Disekolah.


Menurut Asmani (2012, 167), beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi
dalam pelaksanaan supervisi diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya Ghirah Keilmuan Guru
Tujuan utama supervisi adalah peningkatan kualitas guru. Namun guru menempa
diri dengan berbagai kegiatan ilmiah tidak serta merta meningkatkan
kualitasnya. Sebab, ada yang mengikutinya karena kewajiban organisasi,
terkesan terpaksa, sekadar mengikuti perintah namun tidahk mampu menyerap
filosofi yang terkandung di dalamnya. Kurangnya ghirah keilmuan guru menjadi
kendala utama pengembangan kualitas guru. Kendala ini adalah kendala terberat
karena harus merubah mindset, mental dan kesadaran guru yang sudah terbentuk
lama. Keteladanan menjadi sumber inspirasi, motivasi, dan imajinasi yang secara
bertahap akan memancarkan aura keilmuan dalam membangkitkan semangat
inteklektualitas guru. Selain itu orang Indonesia seringkali lebih menghormati
orang luar dari pada orang pribumi, orang luar daerah dari pada orang daerah itu
sendiri. Mindset ini dapat dimanfaatkan, misalnya dengan mendatangkan orang
luar untuk mengisi acara diskusi, seminar dan lain sebagainya.
b. Kepemimpinan Yang Kurang Berwibawa
Kewibawaan sangat penting untuk menggerakkan perubahan. Kewibawaan
seseorang mampu menggerakkan orang lain secarra alami dengan kekuatan
spiritualitasnya. Kewibawaan bisa muncul dengan kejujuran, konsistensi dalam
menerapkan aturan, tidak pandang bulu, dan selalu mempertanggung jawabkan
sikap dan perbuatan yang dilakukan. Konsistensi lahir dari kedisiplinan diri yang
tinggi dalam bertutursapa, menjaga waktu, penampilan, menahan emosi dan
sebagainya.
c. Lemahnya Kreativitas

14
Supervisi membutuhkan kreativitas tinggi dari para supervisor untuk mencari
solusi dari problem yang ada di lapangan. Supervisor harus jeli membaca
masalah, menganalisis, mengurai faktor penyebab dan hal-hal yang terkait
dengannya, menyuguhkan secara menyeluruh problem yang dihadapi, dan
Langkah yang harus diambil sebagai solusi efektif. Supervisor harus memiliki
data yang akurat dan objektif, khususnya pengawas dan penilik yang biasanya
tidak sehari-hari mengikuti proses belajar dan mengajar di sekolah binaannya.
Begitu juga dengan kepala sekolah
d. Kurangnya Fasilitas
Fasilitas sekolah merupakan sarana vital bagi realisasi tujuan yang dicanangkan.
Ketersediaan fasilitas seperti; Laboratorium komputer, bahasa, fisika, biologi,
sosial serta fasilitas pendukung lain adalah salah satu permasalahan yang
dihadapi pendidik dalam pelaksanaan supervisi pendidikan. Dalam konteks
pengadaan fasilitas hal yang dapat dilaksanakan hal yang dapat dilakukan adalah
menguatkan basis ekonomi lembaga, hal ini bisa dilakukan dengan mendirikan
koperasi, membuka usaha kecil menengah, mengumpulkan sumbangan donatur
serta aktif bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga swasta yang tidak
mengikat

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Kepala sekolah memegang perananan krusial dalam pelaksanaan supervisi di
sekolah diantaranya kepala sekolah harus mampu: membimbing para guru agar
dapat memahami tujuan pendidikan pengajaran yang akan dicapai, membimbing
guru agar dapat memahami lebih jelas terkait persoalan dan kebutuhan murid,
menyeleksi dan memberi tugas yang cocok untuk setiap guru sesuai dengan minat,
kemampuan, dan bakat masing-masing, memberi penilaian terhadap prestasi kerja
sekolah berdasarkan standar.
2. Dalam pelaksanaan supervisi Kepala Sekolah menghadapi berbagai tantangan
antara lain: Terbatasnya waktu, menjadi bebean kerja tambahan, keterbatasan
sumberdaya, berbagai variasi gaya pengajaran yang ditampilkan guru, Isu sensitif,
penerimaan dan keterbukaan guru, tantangan teknologi dan alat evaluasi, perbedaan
budaya dan nilai, serta keterlibatan orangtua dan stakeholder Pendidikan lain
3. Dampak supervise bagi Pendidikan antara lain: Peningkatan kinerja guru,
Pengembangan professional yang lebih baik, mendorong inovasi dan kreatifitas
dalam pengajaran, meningkatkan motivasi dan kepuasan guru, penurunan PHK,
peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran, peningkatan kualitas
pembelajaran secara keseluruhan, meningkatnya reputasi sekolah.

4.1 Saran
Tema posisi kepala sekolah dan permasalahan supervisi adalah tema yang berhubungan
langsung dengan praktisi Pendidikan baik kepala sekolah yang menjadi pusat
pembahasana tema ini maupun stakeholder Pendidikan yang lain. Oleh karenanya
untuk penulis lain yang tertarik dengan tema ini penulis menyarankan untuk dapat
mempertimbangkan wawancara langsung kepada praktisi Pendidikan baik kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan siswa, orang tua sebagai bagian dari pembahasan
makalah yang akan ditulis.

16
DAFTAR REFERENSI

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah
Sulistyorini dkk, (2021), Supervisi Pendidikan, Bengkalis Riau: Dotplus Publisher
Winata, Ganjar. (2017). Kacamata Manajemen Pendidikan Sekolah, Aura
Maryance, R. T., Dewi, C., Yani, M., Adawiyah, F., Tahrim, T., & Septrisia, R.
(2022). Teori dan Aplikasi Supervisi Pendidikan (Vol. 183). Yayasan Penerbit Muhammad
Zaini.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah. Trenlis

17

Anda mungkin juga menyukai