Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI PENANAMAN NILAI-NILAI DEMOKRASI

PANCASILA MELALUI PEMILIHAN OSIM DI MADRASAH ALIYAH


NURUL HAKIM KEDIRI LOMBOK BARAT-NTB
1Ismaini, 2Mohamad Mustari

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Universitas Mataram

Email; Ismaini530@gmail.com , mustari@unram.ac.id

ABSTARAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi penanaman nilai-nilai demokrasi

Pancasila melalui kegiatan pemilihan OSIM, Struktur OSIM. Penelitian ini bersifat deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian terdiri dari guru Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan sebagai pembina OSIM. Lokasi penelitian bertempat di Madrasah Aliyah

Darul Islamiyah Putri Nurul Hakim, Kediri, NTB. Metode yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah metode wawancara yang dilakukan dengan guru PPKn selaku

pembina OSIM di madrasah, serta menggunakan metode dokumentasi dengan

mendokumentasikan kegiatan penelitian dan mendokumentasikan berkas yang ada. Hasil

kajian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan penanaman nilai-nilai demokrasi melalui

pemilihan OSIM di Madrasah Aliyah Darul Islamiyah Nurul Hakim telah dilaksanakan

secara demokratis, hal ini dibuktikan dengan; 1). Kegiatan pemilihan OSIM dilaksanakan

dengan mengikuti petunjuk yang dipersyaratkan oleh madrasah, 2). Seluruh mahasiswi

mengikuti pemilihan OSIM, 3). Pengurus OSIM melaksanakan tugas dan tanggung jawab

yang diberikan sampai dengan akhir masa jabatannya, dan 4). Ada musyawarah dan

mufakat dalam pemilihan OSIM baik dari pembina OSIM maupun pengurus OSIM.

Abstract

This study aims to determine the implementation of the planting of Pancasila democratic values

through OSIM election activities, OSIM Structure. This research is a descriptive with a qualitative

approach. The research subjects consisted of Pancasila and Citizenship Education teachers as OSIM

coaches. The research location took place at Madrasah Aliyah Darul Islamiyah Putri Nurul Hakim,
Kediri, NTB. The method used in data collection was an interview method conducted with the PPKn

teacher as the OSIM coach at the madrasah, and used the documentation method by documenting

research activities and documenting existing files. The results of the study show that in the

implementation of the inculcation of democratic values through the election of OSIM in the Madrasah

Aliyah Darul Islamiyah Nurul Hakim, it has been carried out democratically, this is evidenced by; 1).

OSIM election activities are carried out by following the instructions required by the madrasah, 2).

All female students take part in the OSIM election, 3). The OSIM management carries out the duties

and responsibilities given until the end of their term of office, and 4). There is deliberation and

consensus in the selection of OSIM from both the OSIM coaches and the OSIM administrators.

Kata Kunci : Nilai-nilai Demokrasi Pancasila; Pemilihan OSIM.

PENDAHULUAN

Keberadaan demokrasi dalam suatu negara sangatlah penting, hal ini dapat dilihat

dari arti kata demokrasi ialah pemerintahan rakyat. Dikutip dari Wikipedia Indonesia,

demokrasi merupakan bentuk sistem pemerintahan suatu negara yang dijadikan sebagai

upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk

dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Dari paparan tentang pengertian demokrasi

tersebut jelas bahwa untuk dapat mewujudkan kedaulatan rakyat maka diperlukan suatu

demokrasi dalam suatu negara. Di negara Indonesia sendiri menggunakan demokrasi

berdasarkan Pancasila yang sesuai dengan bangsa Indonesia. Karena perlu diketahui bahwa

demokrasi pancasila ini merupakan demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong-

royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur

berkesadaran yang berdasarkan agama, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti

luhur, berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan, serta dalam demokrasi Pancasila

ini kebebasan individu merupakan kebebasan yang tidak bersifat mutlak, tetapi harus

diselaraskan dengan tanggung jawab sosial. Merujuk dari pengertian demokrasi Pancasila

tersebut maka dapat dikatakan bahwa demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang

pada dasarnya berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat sesuai dengan pendapat

Abraham Lincoln, mantan presiden Amerika Serikat.


Sehingga bentuk dari implementasi demokrasi Pancasila selain dapat dilihat dari

bagaimana pemerintahan yang berjalan di Indonesia, implementasnya juga dapat dilihat

dalam dunia pendidikan di lingkungan sekolah/ponok pesantren yang dapat dilihat dari

kegiatan-kegiatan yang disiapkan oleh pihak sekolah dalam memperkenalkan atau

memberikan pemahaman tentang demokrasi negara Indonesia yaitu demokrasi Pancasila.

Implementasi budaya demokrasi di lingkungan sekolah sangat penting untuk diwujudkan

di era milenial ini yang mempunyai dua mata sisi uang, disatu sisi merupakan peluang

untuk kemajuan dan di sisi lain ancaman terhadap krisis identitas suatu bangsa dengan

menghadirkan revolusi industry 4.0, yang seiring dengan mudahnya berbagai kultur dan

peradaban baru dari berbagai bangsa di dunia masuk dan tidak sepenuhnya cocok dengan

budaya ,masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dunia pendidikan dalam hal ini perlu

menciptakan sumber daya manusia yang bermutu dan profesional, sehingga dapat

menghasilkan generasi muda yang demokratis dan memiliki resistence yang kokoh di

tengah tengah konflik peradaban. Langkah konkret yang menarik untuk direalisasikan

bersama, terutama oleh insan pendidik dan pihak-pihak yang berkecimpung di dunia

pendidikan, adalah menciptakan ruang hidup dan praktek pendidikan sebagai sebuah

kehidupan yang nyata, dalam hal ini salah satu bentuk nyatanya adalah adanya kehidupan

sekolah yang merupakan jembatan bagi anak dalam rangka mendapatkan penanaman nilai-

nilai demokrasi dalam diri sendiri. Hal ini dilakukan sekolah sebagai bentuk pengganti

orang tua dalam mendidik seorang anak. Oleh karena itu, dalam rangka untuk

mengaplikasikan nilai-nilai demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah memberikan

sarana kepada siswa berupa organisasi. Organisasi tersebutlah yang mengajarkan kepada

siswa untuk lebih bersifat demokratis, bertanggung jawab, serta menghargai antar

sesamanya, sehingga diharapkan dapat berguna sebagai bekal siswa yang nantinya akan

terjun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di masa depan. Sehingga

dari organisasi-organisasi yang ada tersebut, OSIM merupakan salah satu organisasi yang

dapat melaksanakan nilai-nilai demokrasi di sekolah, karena: OSIS merupakan suatu

organisasi yang berada dalam lingkungan sekolah. Sejalan pendapat Winarno (2010:22)

menyatakan tentang Pendidikan Demokrasi di Sekolah bahwa: “Selama ini di Sekolah

Menengah Atas sudah dilaksanakan pendidikan demokrasi melalui pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan ataupun mata pelajaran sebelumnya diantaranya adanya mata pelajaran


yang mengalami perkembanagan dan penyesuaian dari zaman ke zaman yaitu mata

pelajaran, PPKn, Civics dan sebagainya.Dalam mata pelajaran tersebut terlihat adanya

perilaku demokratis yang ditunjukkan oleh siswa di sekolah baik dalam lingkup di dalam

kelas, luar kelas ataupun di lingkungan sekolah pada umumnya. Sehinga dari hal tersbeut

akan nampak Perilaku yang akan ditunjukkan oleh siswa dinataranya ketika di dalam kelas

sedang berlangsungnya proses belajar mengajar terutama dalam diskusi siswa terlihat

berani mengemukakan pendapatnya sendiri, dan menghargai pendapat teman kelasnyan,

serta di luar kelas atau lingkungan sekolah siswa akan menunjukkan perilaku yaitu

diantaranya berani serta bebas berpendapat dalam rapat OSIS, bebas memilih dan dipilih

menjadi pengurus OSIM.

Dari pemaparan di atas nilai-nilai demokrasi sudah dilaksanakan baik dalam

pembelajaran maupun di luar kelas atau lingkungan sekolah. Adanya hubungan antara

implementasi nilai-nilai demokrasi dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)/(OSIM),

tentu saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya karena didalam suatu organisasi

itu harus mengandung nilai-nilai demokrasi. Dalam pembelajaran demokrasi seperti adanya

organisasi kesiswaan yang di mana sebagai wadah di sekolah untuk menerapkan nilai-nilai

demokrasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi siswa intra sekolah

(OSIS)/(OSIM) maupun kehidupan demokrasi lainnya yang terjadi di lingkungan sekolah.

Bentuk kegiatan yang disiapkan oleh sekolah yang mencerminkan pananaman demokrasi

Pancasila dapat dilihat dari adanya kegiatan organisasi ataupun kegiatan pemilihan

pengurus inti kelas maupun pemilihan OSIS. Berkaitan dengan hal tersebut dalam

penelitian ini penulis mengangkat bentuk implementasi dari demokrasi Pancasila berupa

penanaman nilai-nilai demokrasi Pancasila melalui pemilihan OSIM di Madrasah Aliyah

Nurul Hakim Kediri Lombok Barat NTB. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan memaparkan bentuk penanaman nilai-nilai demokrasi Pancasila melalui

pemilihan OSIM di Madrasah Aliyah Nurul Hakim Kediri Lombok Barat NTB. Serta alasan

penulis melakukan penelitian di MA Nurul Hakim Kediri Lombok Barat NTB adalah karena

sekolahan/Pondok Pesantren tersebut merupakan Pondok pesantren yang terkenal baik dari

sistem pembelajaran yang sangat ketat dan banyaknya kegiatan-kegiatan yang memberikan

kesempatan untuk siswi-siswinya untuk berkembang menyalurkan bakatnya.


METODE PENELITIAN

Penelitian tentang “Penanaman Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila melalui pemilihan

OSIM di Madrasah Aliyah Nurul Hakim Kediri Lombok Barat Nusa Tenggara Barat, “, ini

dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2022.

Tempat penelitian dilaksanakan di Sekolah Madrasah Aliyah Darul Islamiah Putri

Nurul, Hakim Kediri, Lombok Barat NTB. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian deskriptif yaitu

penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkap gambaran objektif mengenai keadaan

yang terdapat pada objek yang diteliti. Adapun penelitian kualitatif ini merupakan metode

penelitian yang digunakan untuk mengkaji suatu objek pada latar alamiah tanpa ada

manipulasi dan pengujian hipotesis (Andi Prastowo, b2012:24). Dilihat dari jenis dan

metode penelitian tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

memaparkan bentuk penanaman nilai-nilai demokrasi Pancasila melalui pemilihan OSIM di

Madrasah Aliyah Nurul Hakim Kediri Lombok Barat NTB.

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara dengan salah satu

guru/Ustadzah di Madrasah Aliyah Nurul Hakim Kediri Lombok Barat NTB. Wawancara

ini dilakukan untuk memperoleh data secara langsung dari narasumber (guru mapel PKn)

tentang bagaimana kegiatan pemilihan OSIM bisa menjadi obyek penanaman nilai-nilai

demokrasi Pancasila di MA Nurul Hakim Kediri Lombok Barat NTB . Sumber data lainnya

berasal dari kegiatan observasi sekaligus dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti bersama

dengan narasumber.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Seperti yang kita ketahui bahwa Nilai-nilai Demokrasi Pancasila sangat penting

untuk dimiliki dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, karena dengan

dimilikinya nilai-nilai Demokrasi Pancasila tersebut segala kepentingan maupun pendapat

yang berbeda pendapat yang berbeda dapat dipersatukan. Nilai-nilai Demokrasi Pancasila

perlu ditanamkan kepada setiap warga negara secara terus menerus dan berkesinambungan

agar masyarakat dapat memahami arti dari keberadaan demokrasi pancasila sebagai

demokrasi negara indonesia. Sehingga sangat penting untuk untuk mensosialisasikan nilai-
nilai demokrasi pancasila dalam kalangan warga masyarakat, karena nilai-nilai Demokrasi

Pancasila perlu ditanamkan sedini mungkin terutama kepada peserta didik. Oleh karena itu

dalam rangka membiasakan diri agar warga masyarakat terutama peserta didik harus

memiliki sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Demokrasi Pancasila, yaitu perlunya

dilakukannya tindakan yang dapat mengimlementasikan nilai-nilai Demokrasi Pancasila itu

sendiri. baik dilingkungan masyarakat, sekolah maupun di lingkungan anak-anak pada

umumnya. Dalam hal ini, adapun lembaga yang paling tepat untuk dapat dijadikan media

edukasi dalam pengimplementasian nilai-nilai Demokrasi Pancasila adalah lingkungan

sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut, Nilai-nilai demokrasi Pancasila sendiri telah

termaksud dengan tegas dan terperinci dalam nilai-nilai Pancasila, khususnya sila keempat.

Akan tetapi, karena sifat dari Pancasila yang hierarki piramidal tersebut , maka nilai-nilai

yang terurai dalam sila keempat tersebut harus sesuai dan selaras dengan nilai-nilai yang

ada dalam sila-sila pancasila yang lainnya. Oleh karena itu, dengan menggunakan kalimat

lain, nilai-nilai Demokrasi Pancasila seperti yang ada dalam sila keeempat Pancasila yang

meliputi nilai sila-sila pancasila lainnya. Adapun menurut Rochamdi (2007: 29), nilai-nilai

demokrasi Pancasila adalah sebegai berikut;

a. Sebagai warga negara maupun warga masyarakat, setiap manusia Indonesia

mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama artinya bahwa tidak ada

unsur paksaan di dalamnya.

b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain artinya bahwa setiap

individu memiliki haknya sendiri untuk bersuara baik didepan khalayak umum

maupun tidak.

c. Mengutamakan adanya musyawarah dan mufakat dalam hal mengambil keputusan

untuk kepentingan bersama

d. Musyawarah untuk mencapai mufakat dilakukan dengan semangat kekeluargaan

yang tertanam dalam setiap individu.

e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil

musyawarah bersama.

f. Dengan hati dan pikiran yang baik dan rasa tanggung jawab, sehingga dapat

menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawara maupun mufakat yang

telah dilakukan.
g. Adapun dalam musyawarah tersbeut tentunya diutamakan kepentingan bersama

diatas kepentingan pribadi, atau golongan

h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat/pikiran yang sesuai dengan hati nurani

yang luhur

i. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada

Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, serta nilai-

nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan adanya persatuan dan kesatuan demi

kepentingan bersama

j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang telah dipilih untuk dipercayai

melaksanakan permusyawaratan atau tugasnya.

Pada dasarnya nilai demokrasi yang hakiki adalah bahwa aspirasi rakyat merupakan

hal yang menjadi titik sentral dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga dengan demikian,

baik dalam hal demokrasi ataupun hal lainnya dalam demokrasi Pancasila, aspirasi dan

kepentingan rakyat merupakan acuan di dalam hidup dan kehidupan. Sehingga dapat

diartikah bahwa bahwa kepentingan rakyat merupakan hal terpenting dalam berpikir,

berbuat dan bertindak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Madrasah Aliyah Darul

Islamiah Nurul Hakim Kediri tentang implementasi nilai-nilai demokrasi Pancasila bahwa

di sekola/pondok pesantren tersebut sudah terdapat nilai-nilai demokrasi Pancasila. Hal ini

dapat dilihat dari kegiatan pemilihan OSIM yang dilakukan di Pondok Pesantren tersebut

yang dilaksanakan secara demokrasi, artinya bahwa seluruh masyarakat sekolah memilih

beberapa bakal calon ketua dan wakil ketua OSIM, berdasarkan atas kemauannya sendiri,

tanpa paksaan dari pihak manapun. Dalam hal proses pemilihan kandididat OSIMnya

dilakukan dengan cara setiap calon yang ingin ikut berpastisipasi dalam pemilihan OSIM

mendaftarkan diri ke pembina OSIM setelah itu pembina OSIM dan jajaran inti madrasah

akan berunding untuk memilih 3 kandidat bakal calon ketua dan wakil ketua OSIM, dan

anggota OSIMnya sendiri yaitu 48 orang siswi, yang tentunya dipilih berdasarkan dari

kriteria yang sudah ditentukan oleh kepala Madrasah Aliyah darul Islamiah Putri Nurul

Hakim Kediri-NTB. Sehingga dalam kaitan pemilihan OSIM dengan demokrasi Pancasila

dapat dilihat dari ciri-ciri yang pada demokrasi itu sendiri yaitu
a. Adanya suatu Pemerintahan ynag berdasarkan pada kehendak dan kepentingan

umum (rakyat),

b. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasan, serta Adanya pertanggungjawaban

oleh pelaksana pemerintahan/eksekutif Dalam penerapan budaya atau nilai-nilai

demokrasi pada OSIM di Madrasah Aliyah Darul Islamiyah Putri Nurul Hakim

Kediri-NTB .

Tentunya jika kita lihat dari ciri-ciri diatas sudah memenuhi kriteria dari ciri-ciri

pemerintahan yang demokratis, seperti poin a pemilihan OSIM melibatkatkan seluruh

masyarakat sekolah untuk memilih kandidat calon ketua OSIM melalui pemilihan umum

dan OSIM yang menjabat tentu berkerja untuk menjadi garda terdepan penerapan nilai-nilai

yang baik di sekolah . Poin b dapat dilihat pada adanya struktur dan pembagian devisi-

devisi di berbagai bidang sehingga dalam menjalankan program sudah terarah sesuai

dengan devisinya. Serta poin c diterapkan pada akhir kepengurusan OSIM dengan adanya

laporan pertanggungjawaban dari pengurus OSIM mengenai program yg sudah terlaksana,

yang belum terlaksana dan kendala-kendala yang dihadapi selama masa kepengurusan,

sehingga dapat disimpulkan bawa OSIM Madrasah Aliyah darul Islamiah Putri Nurul

Hakim Kediri-NTB telah menerapkan nilai-nilai demokrasi Pancasila dalam pemilihan

OSIMnya. Selain itu, jelas bahwa jika dibedakan antara OSIM yang ada di Madrasah Aliyah

Darul Islamiyah Putri dengan OSIS yang ada di sekeolah umum lainnya adalah a). segi

program kerja OSIM yang ada di Madrasah Aliyah Darul Islamiyah Putri Nurul Hkaim

memiliki program kerja yang berkaitan langsung dengan pondok pesantren, b). Madrasah

tersebut terintegrasi dengan pesantren jadinya kepengurusan OSIM bukan hanya ada di

madrasah tapi sampai ke asrama. C). tugas OSIS bukan hanya mengurus tapi juga membina

siswi siswi yang ada di Madrasah Aliyah Darul Islamiyah Putri Nurul Hakim. Adapun
struktur kepengurusan OSIM di diantaranya:

a. Pengawas Umum dan Kepala Madrasah, merupakan Pembina sekaligus seseorang

yang menjadi pemandu/pengurus inti dari OSIM yang memiliki tugas dan tanggung

jawab untuk memberikan arahan kepada seluruh anggota OSIM, bertanggung jawab

atas seluruh pengelolaan, pembinaan, pengembangan OSIM, memberika nasihat,

Mengesahkan dan melantik pengurus OSIM dengan Surat Keputusan Kepala


Sekolah, Menghadiri rapat-rapat OSIM, serta Mengadakan evaluasi terhadap

pelaksanaan tugas OSIM.

b. Ketua OSIM merupakan seseorang yang bertugas dan bertanggung jawab untuk

memimpin OSIM dengan baik. Adapun tugas dan tanggung jawab lainnya yang

dimiliki oleh ketua osim adalah mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan,

menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat

kepengurusan, memimpin rapat, menetapkan suatu kebijakan dan mengambil

keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat dalam setiap kegiatan

mengevaluasi aparat kepengurusan.

c. Sekertaris merupakan seseorang yang memiliiki tugas dan tanggungjawab

memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan,

mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat, menyiarkan, mendistribusikan

dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan,

menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatn, bersama ketua

menandatangani setiap surat bertanggung jawab atas tertib administrasi organisas

serta bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretari

Bendahara merupakan seseorang yang memiliki tugas dan bertanggung jawab

mengurus segala pemasukan pengeluaran uang/biaya yang diperlukan,

menyampaikan laporan keuangan secara berkala.

d. Pengurus lainnya Selain pengurus inti diatas, OSIM di Ponpes Nurul Hakim Kediri

memiliki suatu devisi yang membantu dalam pengurus inti OSIM melaksanakan

tugas dan tanggung jawab yang diemban, diantaranya; a). Divisi Keamanan, b).

Divisi Kesehatan dan lingkungan, c). Divisi Bahasa, d). Divisi Seni dan

Ekstrakulikuler, e). Divisi Perpustakaan, f). Divisi perlengkapan, g). dan Divisi ITE

( ilmu pengetahuan dan teknologi.

SIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil kajian yang menunjukkan

bahwa dalam pelaksanaan penanaman nilai-nilai demokrasi melalui pemilihan OSIM di

Madrasah Aliyah Darul Islamiyah Nurul Hakim telah dilaksanakan secara demokratis, hal

ini dibuktikan dengan; 1). Kegiatan pemilihan OSIM dilaksanakan dengan mengikuti
petunjuk yang dipersyaratkan oleh madrasah, 2). Seluruh mahasiswi mengikuti pemilihan

OSIM, 3). Pengurus OSIM melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan sampai

dengan akhir masa jabatannya, dan 4). Ada musyawarah dan mufakat dalam pemilihan

OSIM baik dari pembina OSIM maupun pengurus OSIM. Sehingga dapat dikatakan bahwa

organisasi OSIM merupakan organisasi yang paling tepat dalam implementasi penanaman

nilai-nilai demokrasi pancasila.

DAFTAR PUSTAKA

Anton Aulawi, S. (n.d.). Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi Dalam Pengambilan


Keputusan Organisasi Untuk Meningkatkan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
di SMK Darus Syifa Kota Cilegon . Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ,
40-41.

Restu Gusti Monitasari, E. F. (2021). Demokrasi dalam Dimensi Nilai-Nilai Pancasila


Berdasarkan Paradigma Philosophisce Grondslag . Jurnal Ilmu Hukum , 234.

Saputra, M. (2013 ). Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila dalam Pengelolaan


Kinerja OSIS SMA Negeri 3 Semarang . Skripsi , 15-16.

Sulistyorini, A. (2014 ). Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila Melalui


Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Se-Kecamatan Depok. Skripsi ,
6-7.

Anda mungkin juga menyukai