Universitas Mataram
ABSTARAK
Pancasila melalui kegiatan pemilihan OSIM, Struktur OSIM. Penelitian ini bersifat deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian terdiri dari guru Pendidikan Pancasila dan
Darul Islamiyah Putri Nurul Hakim, Kediri, NTB. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah metode wawancara yang dilakukan dengan guru PPKn selaku
pemilihan OSIM di Madrasah Aliyah Darul Islamiyah Nurul Hakim telah dilaksanakan
secara demokratis, hal ini dibuktikan dengan; 1). Kegiatan pemilihan OSIM dilaksanakan
dengan mengikuti petunjuk yang dipersyaratkan oleh madrasah, 2). Seluruh mahasiswi
mengikuti pemilihan OSIM, 3). Pengurus OSIM melaksanakan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan sampai dengan akhir masa jabatannya, dan 4). Ada musyawarah dan
mufakat dalam pemilihan OSIM baik dari pembina OSIM maupun pengurus OSIM.
Abstract
This study aims to determine the implementation of the planting of Pancasila democratic values
through OSIM election activities, OSIM Structure. This research is a descriptive with a qualitative
approach. The research subjects consisted of Pancasila and Citizenship Education teachers as OSIM
coaches. The research location took place at Madrasah Aliyah Darul Islamiyah Putri Nurul Hakim,
Kediri, NTB. The method used in data collection was an interview method conducted with the PPKn
teacher as the OSIM coach at the madrasah, and used the documentation method by documenting
research activities and documenting existing files. The results of the study show that in the
implementation of the inculcation of democratic values through the election of OSIM in the Madrasah
Aliyah Darul Islamiyah Nurul Hakim, it has been carried out democratically, this is evidenced by; 1).
OSIM election activities are carried out by following the instructions required by the madrasah, 2).
All female students take part in the OSIM election, 3). The OSIM management carries out the duties
and responsibilities given until the end of their term of office, and 4). There is deliberation and
consensus in the selection of OSIM from both the OSIM coaches and the OSIM administrators.
PENDAHULUAN
Keberadaan demokrasi dalam suatu negara sangatlah penting, hal ini dapat dilihat
dari arti kata demokrasi ialah pemerintahan rakyat. Dikutip dari Wikipedia Indonesia,
demokrasi merupakan bentuk sistem pemerintahan suatu negara yang dijadikan sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Dari paparan tentang pengertian demokrasi
tersebut jelas bahwa untuk dapat mewujudkan kedaulatan rakyat maka diperlukan suatu
berdasarkan Pancasila yang sesuai dengan bangsa Indonesia. Karena perlu diketahui bahwa
demokrasi pancasila ini merupakan demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong-
berkesadaran yang berdasarkan agama, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti
ini kebebasan individu merupakan kebebasan yang tidak bersifat mutlak, tetapi harus
diselaraskan dengan tanggung jawab sosial. Merujuk dari pengertian demokrasi Pancasila
tersebut maka dapat dikatakan bahwa demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang
pada dasarnya berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat sesuai dengan pendapat
dalam dunia pendidikan di lingkungan sekolah/ponok pesantren yang dapat dilihat dari
di era milenial ini yang mempunyai dua mata sisi uang, disatu sisi merupakan peluang
untuk kemajuan dan di sisi lain ancaman terhadap krisis identitas suatu bangsa dengan
menghadirkan revolusi industry 4.0, yang seiring dengan mudahnya berbagai kultur dan
peradaban baru dari berbagai bangsa di dunia masuk dan tidak sepenuhnya cocok dengan
budaya ,masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dunia pendidikan dalam hal ini perlu
menciptakan sumber daya manusia yang bermutu dan profesional, sehingga dapat
menghasilkan generasi muda yang demokratis dan memiliki resistence yang kokoh di
tengah tengah konflik peradaban. Langkah konkret yang menarik untuk direalisasikan
bersama, terutama oleh insan pendidik dan pihak-pihak yang berkecimpung di dunia
pendidikan, adalah menciptakan ruang hidup dan praktek pendidikan sebagai sebuah
kehidupan yang nyata, dalam hal ini salah satu bentuk nyatanya adalah adanya kehidupan
sekolah yang merupakan jembatan bagi anak dalam rangka mendapatkan penanaman nilai-
nilai demokrasi dalam diri sendiri. Hal ini dilakukan sekolah sebagai bentuk pengganti
orang tua dalam mendidik seorang anak. Oleh karena itu, dalam rangka untuk
sarana kepada siswa berupa organisasi. Organisasi tersebutlah yang mengajarkan kepada
siswa untuk lebih bersifat demokratis, bertanggung jawab, serta menghargai antar
sesamanya, sehingga diharapkan dapat berguna sebagai bekal siswa yang nantinya akan
terjun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di masa depan. Sehingga
dari organisasi-organisasi yang ada tersebut, OSIM merupakan salah satu organisasi yang
organisasi yang berada dalam lingkungan sekolah. Sejalan pendapat Winarno (2010:22)
pelajaran, PPKn, Civics dan sebagainya.Dalam mata pelajaran tersebut terlihat adanya
perilaku demokratis yang ditunjukkan oleh siswa di sekolah baik dalam lingkup di dalam
kelas, luar kelas ataupun di lingkungan sekolah pada umumnya. Sehinga dari hal tersbeut
akan nampak Perilaku yang akan ditunjukkan oleh siswa dinataranya ketika di dalam kelas
sedang berlangsungnya proses belajar mengajar terutama dalam diskusi siswa terlihat
serta di luar kelas atau lingkungan sekolah siswa akan menunjukkan perilaku yaitu
diantaranya berani serta bebas berpendapat dalam rapat OSIS, bebas memilih dan dipilih
pembelajaran maupun di luar kelas atau lingkungan sekolah. Adanya hubungan antara
tentu saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya karena didalam suatu organisasi
itu harus mengandung nilai-nilai demokrasi. Dalam pembelajaran demokrasi seperti adanya
organisasi kesiswaan yang di mana sebagai wadah di sekolah untuk menerapkan nilai-nilai
demokrasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi siswa intra sekolah
Bentuk kegiatan yang disiapkan oleh sekolah yang mencerminkan pananaman demokrasi
Pancasila dapat dilihat dari adanya kegiatan organisasi ataupun kegiatan pemilihan
pengurus inti kelas maupun pemilihan OSIS. Berkaitan dengan hal tersebut dalam
penelitian ini penulis mengangkat bentuk implementasi dari demokrasi Pancasila berupa
Nurul Hakim Kediri Lombok Barat NTB. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk
pemilihan OSIM di Madrasah Aliyah Nurul Hakim Kediri Lombok Barat NTB. Serta alasan
penulis melakukan penelitian di MA Nurul Hakim Kediri Lombok Barat NTB adalah karena
sekolahan/Pondok Pesantren tersebut merupakan Pondok pesantren yang terkenal baik dari
sistem pembelajaran yang sangat ketat dan banyaknya kegiatan-kegiatan yang memberikan
OSIM di Madrasah Aliyah Nurul Hakim Kediri Lombok Barat Nusa Tenggara Barat, “, ini
Nurul, Hakim Kediri, Lombok Barat NTB. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian deskriptif yaitu
yang terdapat pada objek yang diteliti. Adapun penelitian kualitatif ini merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk mengkaji suatu objek pada latar alamiah tanpa ada
manipulasi dan pengujian hipotesis (Andi Prastowo, b2012:24). Dilihat dari jenis dan
metode penelitian tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara dengan salah satu
guru/Ustadzah di Madrasah Aliyah Nurul Hakim Kediri Lombok Barat NTB. Wawancara
ini dilakukan untuk memperoleh data secara langsung dari narasumber (guru mapel PKn)
tentang bagaimana kegiatan pemilihan OSIM bisa menjadi obyek penanaman nilai-nilai
demokrasi Pancasila di MA Nurul Hakim Kediri Lombok Barat NTB . Sumber data lainnya
berasal dari kegiatan observasi sekaligus dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti bersama
dengan narasumber.
Seperti yang kita ketahui bahwa Nilai-nilai Demokrasi Pancasila sangat penting
untuk dimiliki dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, karena dengan
yang berbeda pendapat yang berbeda dapat dipersatukan. Nilai-nilai Demokrasi Pancasila
perlu ditanamkan kepada setiap warga negara secara terus menerus dan berkesinambungan
agar masyarakat dapat memahami arti dari keberadaan demokrasi pancasila sebagai
demokrasi negara indonesia. Sehingga sangat penting untuk untuk mensosialisasikan nilai-
nilai demokrasi pancasila dalam kalangan warga masyarakat, karena nilai-nilai Demokrasi
Pancasila perlu ditanamkan sedini mungkin terutama kepada peserta didik. Oleh karena itu
dalam rangka membiasakan diri agar warga masyarakat terutama peserta didik harus
memiliki sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Demokrasi Pancasila, yaitu perlunya
umumnya. Dalam hal ini, adapun lembaga yang paling tepat untuk dapat dijadikan media
sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut, Nilai-nilai demokrasi Pancasila sendiri telah
termaksud dengan tegas dan terperinci dalam nilai-nilai Pancasila, khususnya sila keempat.
Akan tetapi, karena sifat dari Pancasila yang hierarki piramidal tersebut , maka nilai-nilai
yang terurai dalam sila keempat tersebut harus sesuai dan selaras dengan nilai-nilai yang
ada dalam sila-sila pancasila yang lainnya. Oleh karena itu, dengan menggunakan kalimat
lain, nilai-nilai Demokrasi Pancasila seperti yang ada dalam sila keeempat Pancasila yang
meliputi nilai sila-sila pancasila lainnya. Adapun menurut Rochamdi (2007: 29), nilai-nilai
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama artinya bahwa tidak ada
b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain artinya bahwa setiap
individu memiliki haknya sendiri untuk bersuara baik didepan khalayak umum
maupun tidak.
e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah bersama.
f. Dengan hati dan pikiran yang baik dan rasa tanggung jawab, sehingga dapat
telah dilakukan.
g. Adapun dalam musyawarah tersbeut tentunya diutamakan kepentingan bersama
h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat/pikiran yang sesuai dengan hati nurani
yang luhur
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, serta nilai-
nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan adanya persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama
Pada dasarnya nilai demokrasi yang hakiki adalah bahwa aspirasi rakyat merupakan
hal yang menjadi titik sentral dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga dengan demikian,
baik dalam hal demokrasi ataupun hal lainnya dalam demokrasi Pancasila, aspirasi dan
kepentingan rakyat merupakan acuan di dalam hidup dan kehidupan. Sehingga dapat
diartikah bahwa bahwa kepentingan rakyat merupakan hal terpenting dalam berpikir,
berbuat dan bertindak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Madrasah Aliyah Darul
Islamiah Nurul Hakim Kediri tentang implementasi nilai-nilai demokrasi Pancasila bahwa
di sekola/pondok pesantren tersebut sudah terdapat nilai-nilai demokrasi Pancasila. Hal ini
dapat dilihat dari kegiatan pemilihan OSIM yang dilakukan di Pondok Pesantren tersebut
yang dilaksanakan secara demokrasi, artinya bahwa seluruh masyarakat sekolah memilih
beberapa bakal calon ketua dan wakil ketua OSIM, berdasarkan atas kemauannya sendiri,
tanpa paksaan dari pihak manapun. Dalam hal proses pemilihan kandididat OSIMnya
dilakukan dengan cara setiap calon yang ingin ikut berpastisipasi dalam pemilihan OSIM
mendaftarkan diri ke pembina OSIM setelah itu pembina OSIM dan jajaran inti madrasah
akan berunding untuk memilih 3 kandidat bakal calon ketua dan wakil ketua OSIM, dan
anggota OSIMnya sendiri yaitu 48 orang siswi, yang tentunya dipilih berdasarkan dari
kriteria yang sudah ditentukan oleh kepala Madrasah Aliyah darul Islamiah Putri Nurul
Hakim Kediri-NTB. Sehingga dalam kaitan pemilihan OSIM dengan demokrasi Pancasila
dapat dilihat dari ciri-ciri yang pada demokrasi itu sendiri yaitu
a. Adanya suatu Pemerintahan ynag berdasarkan pada kehendak dan kepentingan
umum (rakyat),
demokrasi pada OSIM di Madrasah Aliyah Darul Islamiyah Putri Nurul Hakim
Kediri-NTB .
Tentunya jika kita lihat dari ciri-ciri diatas sudah memenuhi kriteria dari ciri-ciri
masyarakat sekolah untuk memilih kandidat calon ketua OSIM melalui pemilihan umum
dan OSIM yang menjabat tentu berkerja untuk menjadi garda terdepan penerapan nilai-nilai
yang baik di sekolah . Poin b dapat dilihat pada adanya struktur dan pembagian devisi-
devisi di berbagai bidang sehingga dalam menjalankan program sudah terarah sesuai
dengan devisinya. Serta poin c diterapkan pada akhir kepengurusan OSIM dengan adanya
yang belum terlaksana dan kendala-kendala yang dihadapi selama masa kepengurusan,
sehingga dapat disimpulkan bawa OSIM Madrasah Aliyah darul Islamiah Putri Nurul
OSIMnya. Selain itu, jelas bahwa jika dibedakan antara OSIM yang ada di Madrasah Aliyah
Darul Islamiyah Putri dengan OSIS yang ada di sekeolah umum lainnya adalah a). segi
program kerja OSIM yang ada di Madrasah Aliyah Darul Islamiyah Putri Nurul Hkaim
memiliki program kerja yang berkaitan langsung dengan pondok pesantren, b). Madrasah
tersebut terintegrasi dengan pesantren jadinya kepengurusan OSIM bukan hanya ada di
madrasah tapi sampai ke asrama. C). tugas OSIS bukan hanya mengurus tapi juga membina
siswi siswi yang ada di Madrasah Aliyah Darul Islamiyah Putri Nurul Hakim. Adapun
struktur kepengurusan OSIM di diantaranya:
yang menjadi pemandu/pengurus inti dari OSIM yang memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk memberikan arahan kepada seluruh anggota OSIM, bertanggung jawab
b. Ketua OSIM merupakan seseorang yang bertugas dan bertanggung jawab untuk
memimpin OSIM dengan baik. Adapun tugas dan tanggung jawab lainnya yang
dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan,
menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatn, bersama ketua
serta bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretari
d. Pengurus lainnya Selain pengurus inti diatas, OSIM di Ponpes Nurul Hakim Kediri
memiliki suatu devisi yang membantu dalam pengurus inti OSIM melaksanakan
tugas dan tanggung jawab yang diemban, diantaranya; a). Divisi Keamanan, b).
Divisi Kesehatan dan lingkungan, c). Divisi Bahasa, d). Divisi Seni dan
Ekstrakulikuler, e). Divisi Perpustakaan, f). Divisi perlengkapan, g). dan Divisi ITE
SIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil kajian yang menunjukkan
Madrasah Aliyah Darul Islamiyah Nurul Hakim telah dilaksanakan secara demokratis, hal
ini dibuktikan dengan; 1). Kegiatan pemilihan OSIM dilaksanakan dengan mengikuti
petunjuk yang dipersyaratkan oleh madrasah, 2). Seluruh mahasiswi mengikuti pemilihan
OSIM, 3). Pengurus OSIM melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan sampai
dengan akhir masa jabatannya, dan 4). Ada musyawarah dan mufakat dalam pemilihan
OSIM baik dari pembina OSIM maupun pengurus OSIM. Sehingga dapat dikatakan bahwa
organisasi OSIM merupakan organisasi yang paling tepat dalam implementasi penanaman
DAFTAR PUSTAKA