Yulianta - 91310143 Agus Suripta
Yulianta - 91310143 Agus Suripta
PENELITIAN LABORATORIUM
GEDUNG
'
"'::
...
Oleh
~ ,
1. Nama : YULIANTA
r, No. Mhs : 89310054
:'
Ninn :890051013114120054
2. Nama :AGUSSURIPTA
No. Mhs : 91 310 143
Ninn : 910051013114120138
YOGYAKARTA
1998
TUGASAKHIR
PENELITlAN LABORATORIUM
GEDUNG
Oleh
1. Nama : YULIANTA
No. Mhs : 89310054
Ninn :890051013114120054
2. Nama :AGUSSURIPTA
No. :Mhs : 91 310 143
Ninn : 910051013114120138
JURUSAN TEKNIKSIPIL
YOGYAKARTA
1998
I~
HALAMAN PENGESAHAN
TUGASAKHIR
GEDUNG
Oleh
1. Nama : YULIANTA
No. Mbs : 89310054
Nirm :890051013114120054
2. Nama : AGUS SURIPTA
No. Mbs : 91310 143
Nirm : 910051013114120138
Dosen pembimbing I
-
Ir. Akbmad l\IIarzuko, MT
ii
I
DAFTARISI
HALAJ.\IIAN JlTDUL .
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... 11
DAFf.t\R TABEL.............................................................................................. VI
DAFTAR LAJ.\IIPIRAN...................................................................................... IX
KAT.I\. PENGANT.I\.R........................................................................................ Xl
IN"TISARL......................................................................................................... Xlll
BAD I PENDAHULUAN................................................................................ 1
2.2 Pelaksanaan........ g
iii
f
-----
2.4 Kesimpulan.........................
11
BAB IV HlPOTESIS.......................................................................................... 22
i
iv \
i·
t
-~
d Uji CBR........................................................................... 38
7.1 Kesimpulan............................................................... 56
7.2 Saran-saran.................................................................................... 58
DAFT.l\R PUSTAKA.......................................................................................... 59
v
DAFTAR TABEL
Tabd 6.1 Data sifat tlsik tanah lempwlg asH daerah Godean . 41
vi
DAFTAR GAlVIBAR
.t\merika Serikat . 43
Gambar 6.3 Grafik uji Proctor St8ndar tanah lempWlg daerah Godean . 44
Gambar 6.4b Grnfik nilai sudut gesek dalam dan sudut pecah . 46
vii
Gambar 6.7 Contoh pondasi dan tanah dasamya............................................. 52
Gambar 6.8 Grafik hubungan dimensi gaya terhadap daya dlli.l111g dari
perkum8n tana................................................................................ 52
viii
DAFTAR LAl\1PlRAN
b.
Lampiran 21 Pemeriksaan CBR laboratoriwn (tanah dipadatkan).
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S\Vf, yang telah memberikan rahrnat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat rnenyelesaikan laporan Tugas Akhir tepat
pada waldunya
Tugas akhir ini merupakan tugas wajib sebagai syarat untuk memperoleh derajat
sarjana strata- 1 pada jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta Judul dari Tugas Akhir ini adalah
Perkuatan Tanah Dasar Pondasi Gedung yang dilaksanakan dengan penelitian pada
laboratorium Mekanika Tanah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan rnenganalisis tanah lempung daerah Godean sesuai karakter flsik dan
Penyusun menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dan sernpurna,
oleh karena itu kritik, saran atau masukan yang bersifat membangun sangat kami
harapkan dari pembaca Dalam penelitian dan penyelesaian laporan Tugas Akhir ini
penyusun banyak mendapat bantuan moril, materiil, petunj uk dan bimbingan dari
xi
berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Ir. Widodo, MSCE, PhD, selaku dekan Fakultas teknik Sipil dan
2. Bapak Ir. Tadjudin BM Aris, MS, selaku ketua jurusan Teknik Sipil, Fakultas
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian Tugas Akhir ini.
Semua laporan tugas Akhir ini dapat bermanfaat baik bagi penyusun pribadi
Penyusun
xii
INTISARI
Perbaikan kualitas tanah dasar pada pondasi dangkal adaIah sangat penting
dilakukan untuk mendapatkan stabilitas yang tinggi untuk menjamin keamanan,
kekuatan serta keawetan struktur bangunan di atasnya Untuk mendapatkan tingkat
kekuatan tertentu dari jenis tanah dasar pondasi dangkal yang berupa tanah lempung
tidak cukup hanya dengan pemadatan saja Oleh karena itu perIu dicari cara-cara
mendapatkan tingkat stabilitas yang tinggi serta kemarnpuan dukung dari tanah yang
lebih besar.
Metode stabilisasi tanah lempung yang kohesif menggunakan geotekstil
merupakan salah satu alternatif perkuatan tanah dasar pondasi dangkal. Sebagai
produk teknologi modem maka stabilisasi tanah dengan geotekstiI perIu untuk
dikembangkan pada rekayasa teknik sipil serta perIn dikaji secara ilmiah keefektifan
serta karakteristiknya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mekanik dari
penggunaan bahan geotekstil untuk stabilisasi tanah lempung. Pengluian dil<JkukHIl di
laboratorium yaitu proctor standar, tekan bebas, geser langsung dan CBR untuk
mengetahui pengaruh lapisan geotekstil serta vari~i jumlah lapisan geotekstil
terhadap daya dukung serta kuat gesernya.
Dari hasil penelitian pada berbagai variasi jumlah lapisan geotekstil
menunjukkan peningkatan kuat dukung dan gesemya Sedang jumlah lapisan
geotekstil sangat berpengaruh pada peningkatan daya dukung tanah yaitu semakin
banyak lapisan geotekstil maka semakin besar daya dukung tanahnya.
xiii
BABI
PENDAHULUAN
Seiring dengan kemajuan pembangunan maka semakin sempit dan semakin mahal
pula harga laban untuk mendirikan bangunan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, agar
pada lahan yang tanahnya kurang memenuhi persyaratan sebagai tempat untuk
mendirikan bangunan, maka dicari cara.-cara untuk membuat tanah menjadi memenuhi
Tanah mempunyai peranan sangat penting dalam pekerjaan bangunan, baik sebagai
bahan bangwl~l seperti pada tanggul dan bendWlgan- atau sebagai pendukung bangunan
di atasnya seperti pada gedung, jalan raya dan jalan kereta api. Untuk itu tanah harns
memenuhi persyaratan kualitas baik secara fisik maupun teknis. Namun tidak semua
tanah dalam keadaan aslinya, memenuhi persyaratan kualitas yang diinginkan. Oleh
karena itu sebelum pelaksanaan pembangunan harns dilakukan usaha perbaikan sifat
sifat tanah untuk mencapai persyaratan telmis tertentu. Usaha perbaikan sifat-sifat tanah
b: Menambah material yang tidak aktit: sehingga mempertinggi kohesi dan atan
Lempung me1llpakan tanah yang secara flsik dan teknis kurang memenuhi
dibagi menjadi beberapajenis yaitu lempung keras (hard clay), lempung sangat kaku
(very stiffclay), lempWlg kaku (stiff clay), lempung sedang (medium clay), lempung
lWlak (soft clay) dan lempung sangat hmak (very soft clay). Dad jenis-jenis lempWlg
diatas, tanah lempung lWlak (soft clay) sering menimbulkan masalah dalam pekerjaan
sipil. Hal ini dapat dilihat dari sifat mekanik nilai kuat tekan bebas sebesar 0,25-0,50
Dari berbagai jenis tanah y3llg terdapat di Indonesia, tanah lempung adalah
akwnulasi partikel mineral yang tidak mempunyai atau lemah ikatan antara partikelnya,
yang terbentuk karena pelapukan dari batuan. Di antara partikel-partikel terdapat ruang
kosong disebut pori-pori (void space) yang berisi air atau udara lkatan yang lemah
8ntara partikel-partikel tanah disebabkan oleh pengaruh karbonat atan oksida yang
tersenyawa diantara partikel-partikel tersebut, atau dapat juga disebabkan oleh adanya
material organik.
Tanah lempung daerah Godean, Yogyakarta merupakan tanah yang secara flsik dan
\
3
Kerusakan pada bangunan wnunmya berupa retak-retak akibat penunman yang tidak
dilakukan setabilisasi tanah lempung dengan geotekstil salah satu alternatif. Oeotekstil
merupakan bahan sintentis yang digunakan untuk meningkatkan daya dukung dan
kekuatan geser tanah. Dengan bahan ini bisa diperoleh suatu konstruksi teknik yang
aman terhadap retak-retak pada struktur bangunan. Sebelwll geotekstil digunakan pacia
suatu konstruksi perlu dilakukan peneHtian lapangan untuk memperoleh suatu infonuasi
data tanah atau batuan sebagai bahan konstruksi itu sendiri. Infonuasi data tanah
diskontinuitas dan kuat geser. Dengan informasi ini akan mempennudah menentukan
jenis dan macam geotekstil yang diperlukan untuk dapat mengatasi masalah yang timbul
1. Mengetahui sifat-sifat fisik tanah lempung asH yang belum distabilisasi dari
Mengingat kemampuan, biaya dan waktu yang tersedia maka penelitian ini hanya
ditujukan Wltuk mengetahui konsistensi peningkatan kuat geser dan daya dukung tanah
lempWlg diambil dari daerah Godean, Yogyakarta J enis geotekstil yang diglUlakan
adalah jenis woven dan letak geotekstil adalah mendatm- sem-ah bidang kontak.
Geotekstil yang dipakai jenis Hate Rein77fox 465250 XT , ThI No. 2-13-1 produksi
PT ABADI NYLON ROPE and FISIDNG NET. :MFG, LTD., Surabaya Tidal< terdapat
air tanah atoo air tanah dalam sekali dari dasar pondasi. Tinjauwl perhitungan hanya
(00) dan tidak dilakukan penjenuhan pada benda uji. Beban gempa (dinamik) dan
geotekstil jews woven terhadap perilaku mekanisme gesekan ant~ra lemplIDg dengan
geotekstil dan daya dukung tanah. Untuk selanjutnya bisa dipakai sebagai bank data
atau sebagai acuan untuk perancangan stabilitas tanah dasar pondasi yang diperkuat
dengan geotckstil.
"
\ , perencanaan, Universitas Islam Indonesia
5
Penelitian ini dilakukan dalam dua keadaan yaitu tanah tak terganggu (undisturb)
b. Geser Langsung,
b. Bera! lenis,
c. Distribusi Butiran,
d. Balas Susut,
e. Batas Plastis,
f Batas Carr,
i. Uji CBR,
Pada tanah campurnn dibuat tanah berlapis geotek~1:il dengan lapisan berbeda.
Pengujian dilakukan dengan perbandingan jwnlah lapisan geotekstil pada benda uji
6
yaitu: satu lapis, dua lapis dan tiga lapis. Selain berdasarkan kadar air, pencampuran
Wltuk uji tek311 bebas dan uji CBR dilakukan berdasarkan bern! isi basah (1b).
fUji CBR.
-_._-----_._- -,
BABll
TINJAUAN PUSTAKA
Sebagai acuan dalam tinjauan pustaka adalah dari hasil penelitian oleh Ie.
kontruksi penahan tanah ini telah dilaksanakan pada proyek Jalan Arteri Seleman
teknologi ini terletak pada ~1:a 5+275 sId 5+579 dengan tinggi timbunan jalan
antara 5,00 m sid 7,00 m dan lebar 30 m Hal ini karena adanya titik-titik tetap
yang merupakan titik referensi bagi alinyetmen vertikalnya yang mempakan hasil
laban sehingga dengan tinggi timbunan yang cukup tinggi tersebut menjadikan
sudut lereng cukup tajam (80°) keterbatasan dana, cuaea pOOa pelaks3Ilaan juga
daya dukung tanah dasar yang rendah «< 1 kglcm2) dengan jenis tanah lumpur
8
kepasirnn lepas serta adanya aliran sungai yang mengerosi tanah dasar hampir
separo badanjalan.
2.2 Pelaksanaan
penggalian aJiran sungai yang megerosi tanah dasar badan jaJan dengan
kawat yang diisi batu dan pemasangan krib-krib untuk mengelola arah alirnn
sungai. Langkah ini dilakukan bersamaan dengan penggaJian aliran sungai dari
gorong-gorong sedemikian nlpa sehingga arab aliran searah dengan aliran sungai.
mattress, yaitu dengan cara menghamparkan geotextile selebaI"' badan jaJan (30
m), sepanjang ± 285 m dan diatasnya dihampar lapisan sirtu yang dipadatkan
ini diletakkan pOOa bagian kanan dan kiri badan jalan, dan pOOa masing-masing
bagian selebar 5,90 m. Langkah ini diteruskan hingga meneapai tinggi yang
direncanakan.
-,
Mengingat tinggi timbunan badan jalan yang ada dan untuk mengantisipasi
adanya settlement yang mungkin terjadi karena beban lalu lintas dan konsolidasi
timbunan tanah, maka khusus llotuk penggal jalan ini tidak dilaksanakan
pengaspalan seperti pada bagian jalan yang lain, oamun hanya dilakukan prime
coating saja pada agregat A Hal ioi dilakukan uotuk menjaga agar butiran tidak
berkurang alau terlepasan yang disebabkan oleh lalu lintas yang ternyata cukup
padat.
uotuk ioi dilaknkan pemantauan terhadap pemmman yang tet:jadi akibat beban
lalu-lintas maupun karena keadaan alam serta pemantauan terhadap jumlah laln
liotas.
1. PacIa 3 (tiga) bulan pertama setelah proyek T.A. 1993/1994 selesai secara
ditutup deogan prime coat dan jalur lambat berupa tanah pilihan yang
dipadatkan.
perkerasan jalur cepat dan jalur lambat berupa campuran aspal panas, ATB 5
em dan AC 4 cm.
terdapat 4 titik pantau (pada jalur lambat 2 titik dan jalur cepat 2 titik). Dari
lambat yang masih merupakan lapis timbunan tanah pilihan sebesar 1,40 em
dan 1,80 em. Sedangkan pada jalur cepat penurunan terbesar terdapat pada 1
tempat sebesar 1.10 em. PenW1.1Dan pada tempat lain berkisar antara 0-3 mm
padajaJur lambat dan 0-3 mm padajalur eepat (lihat pada Iampiran data).
tambahan dan badanjalan yang lama yang sudah ada perkuatan ~eotextilenya,
dipasang penutup dengan pasangan batu kali tebal 15 em dan pengaku dari
lambat dan jalur eepat ditutup dengan eampuran aspal panas. ATB 5 em dan
AC4 em.
Nampak pada basil pemantauan selama 2 tahun 4 bulan (dari bulan Pebruari
1995 sid Juni 1997) terdapat penurunan terbesar pada jalur eepat bagian selatan
tercatat di tiga tempat yaitu 1 em, 1,1 em, 1,3 em. sedangkan pada jalur lambat
1
11
penurunan terbesar di dua tempat sebesar 0,6 em dan 0,7 em (lihat pada lampiran
data).
2.4 Kesimpulan
pelaksanaannya
yang tinggi (>5,00 m) atau sedang (antara 3,00 sid 5,00 m) diatas tanah
LANDASAN TEORI
Wa udara Va Vv
Vw
Ww w air V
Ws butiran Vs
IstiJah-istilah umum yang dipakai untuk hubungan berat adalah kadar air (moisture
con.ten.t) dan berat volume (unit weight). Definisi dsri istilah-istilah tersebut OOalall
sebagai berikut :
Kadar air (w), juga disebut water content didefinisikan sebagai perbandingan
antara berat air dan berat butiran pOOat dari volwne tanah yang diselidiki.
12
13
ww = berat air
ws = berat butiran
b. Bernt Volwne Tanah
Bernt Volume (y) adalah berat tanah per satuan volume. dengan rumus dasar :
v-
,- \VW +W
V (3.2)
Bera! jenis adalah perbandingan antara volume butiran tanah dengan bera!
\'"olume air.
_ "t 1 W
G 5- - =
"If W V·································
.. W
I' "t (3 .3. )
Vs = volume tanah
Bera! jenis tidal< memplDlyai satuan.
d Konsistensi Tanah
Apabila tanah berbutir halus mengandlUlg mineral lemplUlg, maka tanah tersebut
disebabkan karena adanya air yang terserap (absorbed water) di keliling partikel
14
metode lUltuk menjelaskan sifat konsistensi tanah berbutir halus pada kadm- air yang
bervariasi. Bilamana kadar airnya tinggi, eampuran tanah dan air akan menjadi sangat
lembek seperti cairan. Alas dasar air yang dikandung tanah, tanah dapat dipisahkan ke
dalam empat keadaan dasar yaitu : pada!, semi padat, plastis dan eair, sepetti dalam
gambm" 3.2.
Kadar air dinyatakan dalam persen, dimana terjadi transisi dari keadaan padat
ke keadaan semi padat didefinisikan sabagai batas susut (shrinkage lirrJt). Kadm- air
dimana transisi dari keadaan semi padat ke dalam plastis dinamakan batas plastis
(plastic limit) dan dari keadaan plastis ke keadaan cair dinamakan batas cair (liqu.id
limit).
Batas eair tanah atoo liquid limit adalah kadar air pada kondisi dimana tanah
mulai berubah dari pla~is menjadi eair atau sebaliknya yaitu batas antara
Batas plastis tanah atooplastic limit adalah kadar air pOOa kondisi dimana tanah
mulai berubah dari kondisi semi padat menjadi kondisi plastis atoo sebaliknya
yaitu batas antara kondisi plastis dan kondisi semi padat. Kadar air ini
,.
15
ditelltulam dengan menggiling tanah pada pelat kaca sehin&,~ diameter dari
batang tanah yang dibentuk mencapai 1/8 inchi (3,2 rom). Bilamana tanah mulai
menjadi pecah saat diameternya mencapai 1/8 inchi, maka tanah itu berada
Suatu kondisi tanah akan mulai menyusut apabila air yang dikandWlgnya secara
Indeks plastisitas tanah atan plasticity inde.x adalab selisih antara batas eair dan
batas plastis atan perbedaan alltara batas eair dan batas plastis suatu tanah.
PI=LL-PL (3.4)
dengan
PI - indeks plastisitas
LL = batas cair
PL = batas plastis
R.R. Proctor pada taboo 1920. Proctor mendefinisikan empat variabel pemadatan tanah
yaitu:
3. Kadar air,
Ueaha pemadatan dan energi pemadatan (compaction effort afzd energy) adalah
tolok ukur energi mekanis yang dikerjuk::In lerhadap suatu lllaBSa tansh. Di lapangml,
usaha pemadatan ini dihubungkan dengan jumlah gilasan dari mesin gilas, jumlah
j atuhan dari benda-benda yang dijatuhkan, cncrgi dalam suatu 1ednkan dan hal-hal yang
serupa Wltuk suam volume tanah tertentu. Energi pemadatan jarang merupakan bagian
dari spesifikasi ootuk pekerjaan tanah karena sangat sukar diukur. Energi pemadatan
Pemadatan twnbukan dengan melljatuhkan palu dari ketinggian tertentu beberapa kali
Hasit pemadatan dari beberapa sampel tanah akan diperoleh berat volume kering
tanah (}Id) dan kadar air (w) yang ditunjukkan dalam suam kurva pemadatan yang
17
menggambarkan kurva berdasarkan berat volwne kering terhadap kadar air. Nilai
puncak dari berat isi kering disebut kerapatan ket'ing maksimwn (yd maks). Kadar air
pOOa kerapatan kering maksimum disebut kada1" air optimmn (Optitnum l\1oisture
Content, OJvfC).
POOa kOOar air yang tinggi, efisiensi pemadatan akan tunm dengan cepat, tetapi
tidak akan menghasilkan tanah yang jenuh karena gerakan partikel yang menerus dan
Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butiran-butiran
tanab terhOOap desakan atall tarikan (HC Hardiyatmo, 1992). Dengan dasar pengertian
Nilai kuat geser sukar ditentukan secara pasti (Bowles, 1993) karena soogat
d. Anisotropis, sifat tanah yang tidak sarna arab lateral dan vertikaJ.
Kuat geser tanah lempung hasil pengujian UU digtmakan pOOa kasus dengan
kondisi pembebanan terjadi begitu cepat, sehingga belum terjadi konsolidasi atan
drainasi pada lapisan tanahnya Kondisi ini dijumpai pada akhir pelaksanaan
18
bendungan urugan, pondasi untuk tanah timbunan dan tiang pancang pada tanah lempLmg
terkonsolidasi nonnal.
yang mengalami rembesan seCaI'a tetap dalam jangka panjaIlg. Penggunaan yang lain
mula telah terkonsolidasi penuh dan telah dalam kedudukan seimbang dengan tegangan
yang ada, Damon karena alasan tertentu tambahan tegangan diterapkan dengan cepat
tanpa adanya drainasi air pori dari tanahnya Contoh keadaan ini adalah kondisi
turunnya permukaan air secara cepat pada bendungan, lereng waduk atau saluran air.
Dalam penelitian ini dipakai salah satu yaitu uji kuat geser Unconsolidated
Undrained (00).
AIm penguj ian untuk menentukan besamya nilai CBR berupa alat yang memptmyai
piston dengan luas 3 inchi. Piston digerakkan dengan kecepatan 0,05 inchi per menit,
vertikal ke bawah. Proving ring digunakan untuk mengukur beban yang dibutuhkan pada
DaI"i hasil pengujian dibuat grafik hublUlgan aIltara beban dan penetrasi. Nilai
CBR dari nilai perbandingan beban benda uji yang dibuat dengan nilai CBR standar,
dinyatakan dalam persen. Besarnya beban standar untuk penetrasi 0,1" sebesar 3000
19
Ibs, penetrasi 0,2" sebesar 4500 lbs, dan penetrasi 0,3" sebesar 5700 lbs. Nilai CBR
diambil nilai terbesar pada masing-masing penetrasi (penetrasi 0,1", 0,2" dan 0,3").
Untuk meningkatkan daya dukung tanah pada stabilisasi tanah lempWlg di coba
pondasi. Penguatan lapisan tanah dasar pondasi ini dilakukan dengan cara pengerukan
tanah dasar pondasi lain dipadatkan dan kemudian diberi lapisan-Iapisan geotekstil
kemudian diuruk lagi dengan tanah lempung dan dipadatkan, ini dibuat dengan
Reinforced Soil
Reinforcement
lapisan tanah. Bila terjadi kesaJahan dalam pekerjaan maka akan menyebabkan
kegagaIan, oleh karena itu harus dilakukan dengan benar dan teliti supaya tidal< terjadi
kegagalan.
20
a. Penguatan tegangan tarik pada geotekstil gaga! yang mengakibatkan putus akibat
c. Ke.gagalan tanah atas pada lapisan tanah lempung akibat gaya tekan struktur
pondasi.
dk --....
db .r
dk
~ .r
~ r-
Menetapkan pada tegangan besOl' dan pada tegangan nonna! dengan bentuk
dimensi yaitu :
(z)
l-
dimana J(t) = ! .s =
~
d.x
(3.6)
q,
s( z) = t(t)q. till (3. 7)
21
dan
Tegangan nonna! :
ditetapkan dengan J.l. Kekuatan geser berlawanan dengan Tf per unit panjang pada
HIPOTESIS
Kuat geser (shear strength) tamb dipengaruhi oIeb kohesi, sudut gesek dalam
dan tegangan oonnal yang bekerja JXlda bidang runtnhnya, sesnai teOn. Q!u1i)m1J
(1776) yang dapat ditinjau temadap. daya dukung tanah (bearing alpUL"ity)J:lal ini .
,.
daya dukuilg tanab. Sifat Iruat tarik (tensile strength) yang dimiliki ~kstil akan
dapat menambah niiai tegangan nonnal~ juga akan dapat memberibn tambaban
tahanan geser. Dengan bertambabn,a nilai tegangan normal dan. tegangan geseI"~
maka sesuai teori Coulomb~ bemti tamh tezsebut .mm Iebih ~yai
akan meningkatkan kekuatan daya dukung dan ga}'a geser pada stabilisasi tanah.
Untuk membuktikan ada peIIingkahm amu tidal dapat dilakukm res uji 1eka.n
22
(-
BABV
METODE PENELITIAN
tanah yang diambil adalah tanah lempWlg (tanah kohesif) yang meliputi tanah tak
terganggu (undisturb soil) dan tanah terganggu (disturb soil). Sampel tanah diambil
23
24
Pengambilan sampel tanah tak terganggu bertujuan untuk mengetahui kadar air asli
eli lapangan. POOa tanah tal< terganggu, kOOar air dan SUSlUlan tanah diusahal<an tetap
Sampel tanah terganggu OOalah tanah yang memiliki distribusi SUS1.Ulan partikel
yang sanm deng2n kondisi di lapang2n, tetapi struktur tanaJlllya telah 11lsak atau bahkan
menggali tanah dalam bentuk bongkahan dan langsung dimasukkan ke dalam karung.
Pengambilan sampel tanah tak terganggu harus dengan pelaksanaan yang tepat.
taboog yang mempooyai diameter 6,83 em dan tinggi 45 em. Adapoo langkah-langkah
3. Menggali tanah sedalam satu sampai satu setengah meter disekeliling tanah yang
4. Menekan taboog ke dalam tanah sampai alas taboog rata dengan pennukaan tanah,
7. Melapisi pennukaan mulut tabung dengan Ii lin, kemudian taboog ditutup rapat.
25
1. Cawan,
2. Oven,
3. Desikator,
Langkah kerj a:
2. Meletakkan sampel tanah pada cawan, kemudian ditimbang beratnya (\V2) granl,
3. Memasukkan cawan yang telah berisi tanah ke dalam oven selama 24 jam,
4. Setelah proses pendinginan di dalam desikator, ca\·van dan tanah kering ditimbang
2, Ring,
3, Pisau.
Langkah kerj a:
sampel t31lah,
4. Meratakan pennukaan atas dan ba\·vah ring dengan pisau, sisi ring dibersihkan
3. Piknometer,
4. Oven,
5. Desikator,
7. Thermometer,
8. Kompor,
Langkah kerj a;
-~
/
27
3. Setelah sampel tanah kering, dimnbil dml didinginkan dalam desikator selama 10
4. Menambahkan air destilasi ke dalam pilmometer sampai dengan 1/2 atoo 1/3
5. Menambahkan air destilasi ke daIam piknometer sampai penuh, diukur suhu air dan
1. Mangkuk Cassagrande,
5. Pelat kaca,
8. Air destilasi.
28
1. Sampel tanah yang telah lolos sanngan no. 40 dicampur dengan air dalam mortar,
dengan spatel,
3. Membelah tepat di tengah sampel tanah menjadi dua bagian yang simetris dengan
alat pembarut,
sehingga mangkuk terangkat dan jatuh dengan ketinggian 1 em, pemutanm pegmlgan
hitungjumlah pukulannya,
6. Untuk mellentukan batas eair dilakukan empat kali pereobaan yang dibuat dengan
dua variasi di bawah 25 kali pukulan dan dua variasi di atas 25 kali pukulan,
1. Merwampur tanah dengan air destilasi secm"a merata dalam mortar hing,~a tanah
mudah dibentuk, kemudian membuat bulatan tanah sedemikian ropa sehingga tidak
lengket bila ditekan dengan tangan dan tidal<: melekat pada pelat kaea,
2. Menggelintir tanah plastis tersebut di atas pelat kaca hingga mencapai diameter
3,18 null dan kelihatan retak-retak serta tidak dapat dibuat batangan tanah dengan
3. Menentukan kadar air dari pilinan tanah yang telah retal< sesuai dengan rumus.
29
3. Pisau perata,
5. Air raksa,
7. Oven,
8. Mangkuk kaca,
9. Jangka sorong,
sedikit demi sedikit sambi! diaduk dengan spatel sampai merata, diusahakan agar
tidak ada udm-a yang terperangkap di dalam pori tanah. Adukan dibuat agal< encer,
2. Membersihkan cawan susut, kemudian diukur diameter dalam dan tinggi dalamnya
3. Mengoleskan vaselin ke dalam cawan susut hingga merata Lalu masukkan sedikit
demi sedikit adukan tanah ke dalam cawan susut, diusahakan agar tidal< ada udara
yang terperangkap di dalam cawan, sehingga seluruh volwne cawan terisi oleh
4. Mengeringkan tanah di dalam oven dengan suhu 60°C selama 12 jam, kemudian
-'.
30
5. Mendinginkan eawan dan tanah kering,. setelah dingin ditimbang beratnya (W3)
gram,
d. Meratakan pennukaan air raksa dengan pelm kaca berpaku, dengan posisi
pOl'selin pertama,
h. Menuangkan air raksa yang berada dalam mangkuk porselin kedua ke dalam
1. Volume tanah kering sarna dengan berat air raksa yang tertumpah kerena
Langkah kerj a :
4. Menuangkan tanah dari taboog B ke dalam tablll1g A yang berisi air 50 ml.
3. Timbangan,
4. Jangka sorong,
5. Pisau perata,
7. Sanngan nomer 4.
Langkah kerj a:
2. Menambahkan sejmnlah air dengan prosentase yang berbeda pacta 5 buah sampel
3. Menimbang tabung pemadatan , mold standar, (\VI) dan memasang collar dengan
4. Mengisi tanah ke daIam mold standar hingga setengah tinggi kemudian menumbuk
tanah tersebut dengsn paIu standar sebanyak 25 kali pukulan secara menlta hingga
6. Melepaskan collar dan meratakan tanah yang berlebihan dengan pisau perata,.
1. Mesin penekan,
6. Stop watch,
Langkah keIja:
a. Persiapan benda uj i
1. Contoh tanah undisturb dikeluarkan dari tabung tanah contah dengan extro.der,
dipasang geotekstil masing-masing satu lapis, dua lapis dan tiga lapis,
b. Pembebanan
1. .. Menempatkan contoh tanah pada alat tekan, diletakkan vertikal dan sentris pada
3. Dial ataIl arloji ul-ur pada cincin beban (proving ring) pada pembacaan nol,
20 % tinggi semula.
I'
34
3,735cm
7,47cm
. ~-
geotekstiI
3,735cm
3,76cm 3,76cm
35
I ...
2,49cm I 11,194cm
I/II 1,194cm
geotekstil /~ 1
j
I Ijl,494cm
2,49cm 1,494cm
! I .L
3,76cm 3,76cm
2. Alat penggeser lengkap dengall cincin penguji dan dua bush dial geser,
3. Cinein pemeriksaan yang terbagi dua dengan pengisinya terletak dalam kotak,
5. Extruder,
6. Pisau pemotong,
8. Stop watch,
-, I
36
Langkah kerj ~
a Persiapan
perlahan-lahan,
2. Benda uji dicetak dengan cincin cetak, dengm1 tebal 2,5 em dan tidak kurang 6
3. Benda uji tanah terganggu di cetak dengan cincin cetak dan dipadatka dengan aIat
penumbuk,
4. Benda uji berlapis geotekstil dicetak dengan cincin cetak dan dipadatkan dengan
alat peenumbuk,
7. Benda uji dimasukkan padaring penggeser dengan hati-hati jangan sampai pecah
kemudian dipasangi batu poreus dengan gigi gesemya tegal< lurus arah geser
b. Pembebanan
c. Penggeseran
4. Apabila sebelum 10 % beban (gaya) geser menunjukkan turun berarti tanah sudah
l,
I
I
I12,39cm
I
J
geotekstil
I •
IT 1,195cm
I 1 195cm .
'
6,380em 6,380em
--,----
38
d. Uji CBR
2. Stop watch,
3. Mold pemadat,
4. Penumbuk,
6. Plat beban,
7. Saringan nomer 4.
a. Persiapan.
1. Menyiapkan alat timbang, mold pemadatan dan diukur diameter selia tingginya,
2. Menyaring tanah dengan sarillgan nomer 4 dan tanah yang lolos saringan
b. Pemadatan
kali,
ditimbang berntnya
39
c. Pembebanan.
2. Mempersiapkrnl semua alat beketja dengDll baik dan pembaCa31l pada dial
mmimenit,
0,64 mm.
-~-----------------.- --r-------;
40
i
II
. 6,475cm
I
~/ T
12,95cm
//
15,53cm 15,53cm
I
IT 4.31cm
II . ["../
//
I 3,23cm
4,31cm
I 3,23cm
1 geoteks~ I 3,23cm
, ,1 4 ,31cm
I 3,23cm
~ ,------- ---f
15,3cm 15,3cm
BAH VI
Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia diperoleh hasil sifat
it"
fisik tanah lempung yaitu: kadar air (w), berat jenis (Os), Berat volume (y), batas
BUBut (SL), Batas plastis (PL), indeks plastisitas (PI), balas emr (LL) dan analisis
Tabel 6.1 Data sifat fisik tanab lempung asli daerah Oodean.
41
---,---_.
42
'00
r
t
II I [1 ""II 1 I I' t 1
tllJ I I I I I 1.1 , I, ,I 1..( ! I !, ,
/- I III III1 1
eo I ',', I I Ill! I I I I I I I>fll ! I I I I 'III I I " I ! 111I I I I II!'! I
i~
:f
10
" ,
wi I 11111111 I I \\11\11 I \ 1/11111 I I1IIIIII I 1'1'1111
I
Pembahasan.
kurva di atas ket1:as simi logaritmik, sehillgga ordillatnya adalah persentase berat
partikelnya yang lebih kecil dari absisnya yang diketahl1i. Makin landai kurva
distribusi, makin beser rentang distribusinya; makin curam kurva ,makin kecil
distribusi dan jika masih terdapat partikel-pertikel yang berukuran sedang. Secera
umum tanah bergradasi baik diwakili oleh kurva distribusi yang cembung dan
mulus. Tanah berbutir kasar dideskripsikan bergraclasi buruk, (a) jika ukurannya
seragam atau (b) jika tidal< atau jarang terdapat partikel berukuran sedang (RF
Craig. 1989).
Dari grafik pembutinm tanall kita dapat menentukan prosentase dari bagian
bagian yang tennasuk dalam tempung (clay), lanau (silt) dan pasir (sand).
Sehingga dapat memberikan nama dari tanah tersehut dengan digunakan segitiga
pedoman penentuan namajenis tanah (triangular desication chart). Dari data dan
grafik pembagian tanall liat di daerah Godeau butiran tanall didapatkan sebagai
berikut:
<>
,w 90 ~'o
Pe:se::t:uc p3:nt
(silty clay).
Untuk mengetahui berat volume tanah kering (Yd) maksimum dan karlar air·
(w) optimum dilakukan dengan uji Proctor Standar. Nilai Yd maksimum dan w
optimum yang diperoteh dari uji Proctor Standar ini dipakai sebagai acuan untuk
membuat benda uji pada pengujian tekan bebas, geser langsung dan CBR.
No. Percobaan 1 2 3 4 5
Berat volume kering ; Yd (gr/cm'» 1,108 1,150 1,287 1,259 1,215
Kadar air ; w (%) 24,96 29,83 32,22 36,85 39,74
Gambar 6.3 Grafik uji Proctor Standar tanah tempung daerah Godean.
45
-=--~---_.
46
70
65
'
~
60
55
50
_ 45
W 40 et Sud u! 9 e 5 ek d a !a m A
~ 35 <>-S'Jdut pecah
30
25
20
15
10
5
I T I I I I J
o
2 3 4 5 6
Percobaan
Gambar 6.4 b. Grafik nilai ~mdut gesek dalam dan ~mdut pecah.
Keterangan garnbar:
Pembahasan.
Terzaghi dan Peck, 1967 menunjukkan bahwa tanah lempung daerah Godean
Dari hasit uji tekan bebas terlihat nilai kuat tekan bebas (qu) mengalami
kenaikan apabila pada tanah diberiksn pemadatall, juga pada pelapisan geotekstil
dengan pemadatan dibanding dengan t30ah undistlu-b (tanah asli). Hal ini
. -----_.- ; ...
~~~ _--~
47
.
dukungnya menjadi lebih besar, semakin banyak jumlah lapisan geotekstil daya
dukungnya akan semakin besar tetapi pertambhan daya dukungnya tidak linier.
IGeser langsungl
45 i i
t
40 I
~
~ 35
30
25
I)
/I
I
2
I
3
I &F Sudut gesek dalam I
<1
Percobaan
___ J~_
48
IG eser langsung!
0.7 r\-------------
0.6 - I
E 0.5
~
-'i:
0.4 I... Kohesi I
0.3
0.2
0.1
I -' I I t
o 2 3 4
Percobaan
Keterangan gambar :
Pembahasan.
Dari uji geser langsung didapat nilai kohesi dan sudut geser dalam. Hasil
yang diperoleh menunjukkan sudut geser dalanl akan semakin besar apabila tanah
diberikan pemadatan dan semakin besar lagi apabila diberikan lapisan geotekstil
dengan pemadatan. Sedang untuk kohesi hasil tertinggi adalah pacta tanah dengan
semakin tinggi mengakibatkan gesekan antar partikel semakin besar. Tanah yang
dilapisi geotekstil kohesinya lebih rendah dibanding tanah yang dipadatkan karena
herisontal dan kohesi yang paling rendah didapatkan pada tanah tak terganggu.
49
tanah untuk menahan gaya geser yang terjadi, yaitu semakin padat suatu tanah
berarti semakin tinggi daya dukung tanah terhadap gaya geser. Hal ini dapat
dilihat pada besarnya beban yang diberikan yaitu semakin berat beban yang
diberikan semakin besar tegangan gesernya (lihat lampiran uji geser langsung).
._ lapisan geotekstil pada arab mendatar searab bidang kontak pada tanah lempung
adalah bahwa tegangan gesernya lebih tinggi dari pada tanah tak terganggu, akan
4. Uji CBR.
UJI CBR
19
18
17
,- 16
i/. 15
1~
-e- Penetrasl 0.1" %
1 12
11
10
9
8 ,
~ Penatrasl 0,2" %
o
! 't' (
! !
1 2 3 4 5
Percobaan
I
---~.1
50
Keterangan gambar :
Pembahasan .
dengan kecepatan 0,05 inchi per menit vertikal ke bawah. Pengujian CBR
dilakukan untuk mengetahui niIai kekuman tanah dasar. Keh'lJatan tanah dasar
banyak tegantung dari kadar ai111Y~ semakin tinggi kOOar air semakill relldah
dipadatkan dengan kadar air rendah supaya mendapatkan nilai CBR tinggi, karena
kOOar air tidak akan konstan pada niiai yang rendah itlL Untuk memperkecil
pengaruh air pada tanah sebaiknya tanah dipadatkan pada kadar air yang
mendekati opt.imum.
Dari hasil peng~jian CBR pada tanah lempung dengan lapisan geoteksti1
menunjukkan nilai penetrasi yang semakin besar baik pada penetrasi 0,1" maupun
lapisan geotekstil dan pemadatan pada karlar air optimum akan mendapatkan daya
Pembahasan.
oleh adanya air. Kadar air yang terdapatpada tanah liat dapat mempengaruhi
sebagai berikut:
Lapisan 1:
.., =1,692 ton/m 3 ep = 21 (>
Dengan keterangan di atas baik mengunakan geotekstil atoo tidal< maka hitunglah:
a. Tekanan tanah,
b. Tegangan tanah,
d Nilai P.
Solusi:
•
« '
::0 ~ I
/.--_I_I !nz..;li
I I
I :
2 ~~..;.._--,I."
--,
IZ.:JI
J (vb) = 3,4 ton/m
.
I \
;
2 lllZ..;l1
M (zIb) = 1,4 ton/m
o i
!Jcgrn r,1(1O .lib
-'--.- ,- - -
53
Tanpa geotekstil.
cr (qlz) = J (zJb) x qo x b
cr (qiz) = J (vb) X qQ x b
.,
= 3,4 x 3,762 x 1 = 12,7908 ton/m-
T (z,n) = lin x [J (z/b) x b - I (z'b) MI] x qo X( q Iqo-l )
10 = 3,9 1D
Xo = 1,4 m
54
51
.~i
ii I
I : ,J.-!L,\I
~"l\~ .' ;~'
i
'lnol
.,1> ' I•
I I
7 , ' 1
I I !
"I,J 45
d,eodt (nio .t~b
Gambar 6.9 Grafik dimensi panjang dari perkuatan tanah(Binquetdan Lee, 1975)
= 26,8983 ton/m2.
J.l = a. X tg$
= 3,1586 ton/m2
55
J.L = ct x tg<j)
= 16,8905 ton/m2
d. Mencari besarnya P (beban maksimum).
On =PIA
P =Onx A
\]1l=.P/A
P =On X A
Tanah T On Tf p
ton/ml tonlm2 tonlm2 ton
Tanpa geotekstil 5,2224 23,0802 3,1586 23,0802
Dengan geotekstil 1,9665 26,8983 16,8905 26,8983
Peningkatan daya dukung tanah:
BAB VII
Beberapa saran juga akan diberikan untuk lebih menyempurnakan penelitian yang
tetah dilakukan. HasH penelitian ini diharapkan berguna untuk kegiatan ilmiah pada
7.1 KesimpuJan
batas susut (SL) = 24,75%, batas plastis (PL) = 36,93%, illdeks plastisitas (PI) =
26,03% dan batas emr (1L) = 62,96%. Berdasarkan hasil analisis distribusi butiran
(menurut USDA) tanah daerah Godean merupakan jenis tanah tempung berlanau.
Konsistensi tanah lempung daerah Godean berdasar nilai kuat tekan bebas
(Terzaghi dan Peck, 1967) ternIasuk kriteria lunak. Dari hasil pengujian Proctor
Standar didapatkan berat volume tanah kering maksimum (Yd maks) sebesar
1,32262 gJ/cm3 dan kadar air optimum sebesar 34,20%. Pengembangan tanah
tempung daerah Godean berdasar uji free swell adalah sebesar 40%.
56
57
hasil penelitian tekan bebas menunjukkan peningkatan nilai kuat tekan bebas,
kohesi, sudut gesek dalam, sudut pecah dan nilai penetrasi CBR. HaJ ini
menjadi lebih besaI" dibanding tanah aslinya ataupun dengan carn pemadatan saja
Tabel 7.1 Pios~ntase pe,llingkatan hasil uji kuat tekan bebas dengan tanah undisturb
Tabel 7.2 Prosentase perungkatan hasil uji CBR dengan tanah dipadatkan.
geotekstil yang dipasang maka akan semakin besar daya dukung tanahnya dengan
geotekstil.
7.2 Saran-saran
menentukan kadar air harns teliti karena sifat mekanik tanah sangat dipengaruhi
2. Pemasangan geotekstil pada benda uji harus cemlat yaitu pemadatantiap lapisan
bertahap dan posisi tanah dibawah lapisan geotekstil hams dipadatkan terlebih
dahulu. HaL ini perlu diperhatikan karena kalan tanah di bawah lapisan geotekstil
belum dipadatkan tetapi sudah dipasang geotekstil maIm kepadatan tanah tidak
diatasnya
,.
DAFTAR PUSTAK>\
Yogyakarta 29
2. Bowles, Joseph E, 1993, Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah),
Erlangga, Jakarta
Erlangga, Jakarta.
Press, Semarang.
7. HardiyaJrno, Harry Cristady, 1994, Mekanika Tanah I-ll, P.T. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
8. Hasan, Luthfi, Dr. Jr., M.S., Penggunaan Bahan Geosintetik dalam Bidang Teknik
Sipil, Seminar Bulanan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta
9. Hasan, Luthti, Dr. Jr., J.\iLS., 1998, Aplikasi Geosintetik Dalam Rekayasa Sipil,
Kuliah Umwn, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
59
--.--------,------~-----
60
10. Jones, Colin JFP, BSc., MSc., PhD., CEng, fleE, 1985, Earth Reinforcement and
11. Koe11ler, R. ~l, PhD., P.E., 1986, Designing with Geosynthethics, Prentice Hall,
12. Lestari, Sutji, Jr., MSc., 1997, Penggunam1 Geotextile untuk Perkuat2n Timbun2n
13. Nelson, John D., and Miller, De BoraJ., 1991, Expansive Soil, Problems and
Engineering ,Colorado State University, John Wiley 2nd Sons, Inc. New York.
14. Subarkah, Iman, Ir., 1986, Teknik Pondasi Suatu Thhtisar Praktis, Idea Dhanna,
Bandung.
15. Suryolelono, KB., Hardiyatmo, RC., Gow"e, J.P., 1993, Geosintetik sebagai
16. Terzaghi, Peck, 1987, ~Iekanika Tanah dalam Praktek Rekayasa, Erlangga, Jakarta.
17. Yong, R.N., and \Varkelltin, B.P., Soil PropeJties and Behaviour, EL Sevier
:...==-=rr=JL. SELAT
r 4==JL. UTARA
._ ."~l~~~. . ·-!t':'"$:r. ,~.... ~:.- I~RlT:1'~- ~~rF-~P~~
pI 1 I 72.991
I
72.989. 21 JL=jalur lambat
PI 11 72.5071
72.
507 01
1 i JC=jatur cepat
1'
2j 72. 863 1
72.862
~I
1~ IBM=73000
72.838 72.838/
72. 533 1
72.515 i
I
I
I
P2 1I 72.251 i
72. 249 1
21
72.691 ! I
1 I Existin
~I
72.690
72.707 ! 72.706 1 1&4 =fanah T, ,~b.
!
4. 72.307 ! 72.307 ! 0: 2&3=agregat
~l
! , !
P3 71.623 I
71. 609 1
14i
72] 36 1
72.136 or
31
72.213 72. 212 1
1!
41
71.769 ! 71.769
01
i
P4 1 I 71.018 Ii 71.018,
1
!
0:
O!
~I
71.631 71.631
71.703 I
71.700 I
3!
71.281 I
71.279 2'I
P5
~i
31
70.797.
71. 456 1
71.391
i 70.794
71.452
71.389
3)
4'
21
41
71.009 ! 71.OO8! 1:
i
i
I
I
O'
P6 1I 70.806/ 70.806
21
71.410 I
71.408
r·
21
3/ 71.377 I
376
1 I
41
70.84~ i
70.842 1
71. 1 i
I
I i
n 70.754 i 70.752 i
21
il 71.3331 71.332'
1 I
oi
~I
71.371 , 71.3711
70.930 70.929 1 I
P8
I
. I
I ]
2
70.801
71.273
70. 801 1
71.273
0
I
I
4
71.321
70.875
'71.321
70.874
! 0
1
!
P9 I 1
70.971 70.971 ! 0
I
1
i
: I 3
71.377 '
70.845
71.375
70.845·
2
01 i
PtO 1
71.332 71.331 11
I
I
,
I
2
71.863 71.860 3\
3
71.809 71.807 , 2
f 4
71.171 . 71.168 3
I PH 1
72.129 n.i26 3
.
~
2
72.721 72. 718 3
I
.' 3
72.746 72.746
i
4
72.110 72.108 2
I
,I
P12
I
1
73.211' 73.211 0
2
73.682 73.681 1
L
3
73.711
73.469
73.709
73.469
2
.....:"".
~! Tall(' ( 2.:: Lalllpu<tJ1 data pt'UU111IHU3J1 padu [imbwHul sd:una 2 tallIIlI
PERHITUNGAH PEHURUttAH PADA TIIo48UlIAlI
STA. 5+275 - 5+579
RUAS JALAH ARTERI SELATAH Ha'.
::=========================;==============================:====
~~.
j." ,
"'~
~:i
Hal.2
========~==============;;=============================
=====::::
OooA (101M) OooA (HH)
-02-1995 :03-06-1997
NO. :JL.UTARA :JLUTARA PER8EOAAN I<ETERAtlGAtl
PATOK :JC.UTARA :JC.UTARA (MM)
:JC.SElATAN :JC.SElATAN
:JL.SElATAN :JL.SELATAN
:-------------------------------------------------------------:
P9 72796
7295.(
·
:
72793
729,(5
·
·
3
9
72968 : 72960 : 8
72753,: 72748 : 5
P10 73310 :
· 73307 ·: 3
73470 : 73<46<4 6
73528 :
732<40 :
73519
73236
·
~
9
<4
P11 73839 :
·· 73835 : <4
7-4019
7<4018 ··: 7401<4
7-4008
·· 5
10
7~766 : 73760 : 6
==========:=======================:===================:========
Catatan
- Ouga -02-1995 dia~bll dar; data as built
drawing T.A. 199-4/1995 (ti~ak akurat).
- Ouga 03-06-1997 langsung d;ambil dar; l~pangan.
-nrsun
Yogyakarta. 05-06-1997
Yan\
VI.
I
~
tlasocha
'I
i~
)
'.
.,j't-r"..
r:' ....
-~'r-_'
. .'1 ,
...
••
Po
,,'
•
1 ~
•flo•
0
~
c
II)
C>
:..:
·.
0--
p.
·.
0.
ll.
.,', ,.; ..
.
·
L....
t
~
t.
~
! .~
i
II
~ .e
0
'r,
. :,
2
"...
e
~
:..:
CI
t-
CI
... = ·1
=
"
o
- - - - - - ' - - , . - ••- - _.! '="
...,:.;.-- .
· SI1I1:t19NV1:tlld 3ll ~ '----- V'A90A 3>t·
l tc-~·<t- I-- "" '" !. '
,..----:;----~
I (r, .1:-:t..~.•.. t /
'<!. ""~~
I,· ~i":" 1·
!,-1j tb: C
~~~._\:J '''' I I-JABORATOI{IUM MEI(ANII(A l"'ANAII
:t.J1t~
-flJJj1JBJfe;.fJ
li'AKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
JL Kaliurang Krn. 14,4 Telp. (0274) 895330 Yogyakarla 55584
,
---
I. No. pcrcobaan
J JJ
2. Berat cawan SliSut 'VI gram
"7. /) L./ I 7.()1-1
----
3. Berat cawan + tanah basah W2 gram 31) p[7 '1..-/ r/ )"'?
. W2 - W3 J()O~
7. Kadar mr W = W3:' WI x .. (l ') LI) J1 t/'l 6( ) 1/../ '2
f---
8. Kadar air tanah rata-rata W ~1)J'fJ!'l
Yogyakarta. -------
( --.. __.. )
1 )c. "~? ~_ tl-:; (, ,
'" ISL.AM
I~ ~ c
'i LABORATORIUM MEI(ANIKA TANAH
il~
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
~~
JI. Kaliurang Km. 14,4 Telp, (0274) 95330 Yogyakarta 55584
7cf6;(,S AfCHf·J:...
Proyek .............................................. SIal ion : . (~",It-HASLi .
N9 I II III
2. Tinggi ring t em
'2-) ']1 LJ )'-1~~ C-j JS
3. Volume ring V cm2
rJ/ 1- r-; fUr)
rIJt,! 6 "fl.-I,
Yogyakarta, _
( ------------- -- )
,------
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIKSIPIL DAN PERENCANAAN·
~
~ JI. KaJiurang KM.14,4 Telp. (0274) 895042 Yogyakarta 55584.
No. Pengujian I
No Piknometer
Berat Piknometer (W1 )
1
21.92
2
21.~5
" 22
3 4
21.34
Berat Piknometer + tanah kering (W2) 34.12 35.05 37.46 28.93
Berat Piknometer + tanah + air (W3) 81.9 78.64 82.13 76.64
Berat Piknometer + air (W4) 14.41 70.59 72.73 72.06
Temperatur (to) . 25.5 25.5 25.5 27
Berat tanah kering (WI) 12.2 13.6 15.46 7.59
IA= Wt+ W4 86.61 84.19 88.19 79.65
lsi tanah I =A - W3 4.71 5.55 6.06 3.01
Berat jenis tanah Gs =V\It II 2.590234 2.45045 2.551155 2.521595
Berat jenls tanah Gs pada suhu 27,5 derajad 2.590623 2.45082 2.551539 2.521974
Berat jenis rata-rata 2.529
Yogyakarta, _
=
LABORAATORIUM MEKANIKATANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FTSP
III UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
>
~
-------so gram
~
erat tanah kering CN)
a
eratjenis tanah (G) 2.5317
Kz = - )( 100 1.686667
ANALISIS HIDROMETER
Waktu Pemb. Hidr Pemb. Hidr Temp. Pemb.Hidr Kedalaman Konstanta Diarn..t .. r butir Pemb.Hidr Persen brt
T (menit) dim 8DS dim cairan terkoreksi J)-lc~ terkoreksi lebih keeil
(Rn CR2) (t) R'- R1 ... m (l)cm (K) '(mm) R =R1-R2 (P %)
2 45 -2 27.5 46 8.8 0.013 0.02727 47 79.27
5 44 -2 27.5 45 8.9 0.013 0.01734 46 17.59
30 33.5 -2 27.5 34.5 10.6 0.013 0.00713 35.5 59.88
60 31 -2 27.5 32 11.1 0.013 0.00559 33 55.66
250 27 -2 28 28 11.7 0.0129 0.00279 29 48.91
1440 23 -2 24 24 12.4 0.01359 0.00126 25 :42.17
..
ANAU8A 8ARfNGAN
GRAFIK ANALiSIS
DISTRIBUSI BUTIRAN TANAH
Proyek : luges Akhir Dikeljakan : Agus + YUlianta
No. Ttitik :1 (1,00 m)
Lokasi : Godean
1CIl
~.I-.
~.-,..
,/
,t
ED
p--
1/
I
~
c ro ,
~
..
"C
I>
. ,J~
V ...
~ ¥'
ii CJ
G
D..
20
0
0.!XD1 0.001 0.01 0.1 1 10
Diameter (mm)
pasir
Lempung lenau
halus I sedang kasar
Krikil
[i]
..:t..l)~~
LABORAATORJUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FTSP
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
NO IJRAIAJI \ PERCOOAAII I a DI IV
1 NOCAW~ 1 2 3 .. 5 6 7 B
2 SERAT CAW~ KOSOOG 21.910 21.530 21.630 21.440 22120 22.100 21.560 22.020
3 SERAT CAW~ t T,A,NAH BASAH 33.760 32.860 34.830 34.350 36.980 35.220 35.26D 32.760
. SERAT CAWM4 t TANAH KERING 28.950 28.310 29.670 29270 31.340 30.160 30260 28.630
5 SERAT AIR (3)-(4) ".610 ".550 5.160 5.080 5.640 5.D40 5.000 3.930
6 SERAT TANAH KERING (4)-(2) 7.().oIO 6.780 8D40 7.830 9.120 B.08O B.7oo 6.810
(5)
7 KADAR AIR· ---11100 % ~ 68.324 67.109 &t.179 &t.87!l 61.842 62.376 57."71 57.709
(6)
B K.ADM AIR RATA-" = 67.717 64.529 62.109 57.5S0
9 PUKULAII :;:~:~}~:~~;~~:{;,:,:~ 20 ;~~:~}:~::~~~:~:':~~: .. 24 ::~~"i.~~~:{:{{:y 27 ~:.:.~~:~}~:...:}:~:...~::. 30
BAlAS PLASTIS
/Co lIRA/AN \ PERC08AAII , U KESIMPUlAII
1 NO CAlNAN 1 2
3 . lOiVINDEX : 20219
2 BERAT CAlNAN KOSONG 22.000 21.710
21.830 21.410 SATASCAIR 62.96
3 SERAT CAWM4 t TANAH BASAH 52.010 36.490
52.100 46.311 SATAS PlASns : 36.93
4 BERAT CAW~ + TANAH KERlNG 43.830 32."30
43.940 39.810 NDEX PlASTlSlTAS : 26.03
5 SERAT AIR (3H4) 8.180 4.060
8.160 6.501
6 SERAT TANAH KERID (4).(2) 21.750 10.720
22.110 1B.400
(5)
7 KADAR AIR· --11188 % • 37.609 37.8n
36.906 35.332
(6)
a KADAR AIR RATA-' = 37.7-41
36.119
ll<lS1191
90 • I I i I '
7J '--+--i--l---i-t--I
y'
"
~
".50
~
30
10 • ,,!,! , ! ! I ,
10 30 100
PUKULAN ( LOG )
lapo~ -le~" I
iii
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL, FTSP
"~;fHI:t::ll~
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
AlAMAT JAlAN KAlIlJRANG KM 14,4 TELP (0274) 89ffi42 VOGVAKAATA
2 NO, CMAA SUSUT NO. YN/G T1.IWNf DIDESoIIKTAf/AH • 'W? 175.410 172.53:)
4 SERM CJOi'IN! cerA!( SUSUT i1Q .llV2 33.83 33.85 2 SERAT OELAS KACA (~,) -W7 33.3Z0 33.320
S SERAT TNOJi KERING (g,) & We ·WI -W2 15.81 15.46 3 BERAT AIR RAKSA~ C (g.) .~·Wl 142.cm 133.210
6 BERA!" AIR RAKSATUMPNl 4 iwLUhIE TAHNi KElliNG • \ob an' C J 13,6 10.448 10.235
,
1+ GELAS KIlCA .W3 175.41 172.83 ,
I
7 BERAT aEtAS I(,IlCACQr) .W4 33.32 33.32 KESIvF'UlAN i ...
9 IvcLUUETNlAH KERINO. \b on' • WSI03.61 10.447794\ \O~ I BArAS SUSUT SL _ (w- V ;,~,) xl000/0 25;44 24.01
I
10 BATAS SUSUT TANAH· SL· ~- xlOO,," 24.5824925 24.95E154~
Sl .1 24.751"
~ .1 13.3fD1
PEMADATAN TANAH
PROYEK Penelitian tugas Akhir
LOKASI Godean
NO CONTOH Sampell
OIPERIKSA OlEH Agus+ Yulianto Tanggal . 26-8-1998
~~g*.H:~~~~s.:~~
_III
...........................................................................................................
3if:.9~tt~5~r.g~~~~HSff~aijH~~H!6mJfa~tl.gg5f::1le~fctle~i
I 4 I 5
'33n 3397 3373
1609 1629 1605
1.702 1.723 1.698
••I"'.O'J• .,....\III.
i~i!i::rnp!iIIilolli...' t:ji=r.c.mm.;;Ii.;.::llIJA.';=i---lilm:m ~ ...
2 I 3 I 4 I 5
~~f:lH~roffi,ii~i~KrmrIrmrmrmrr:frr:(rr:r};:~ a b a b a b a b a b
/~{:~mft~i¥.;l!;MMii?~;t!;!:!{:::j!j(atl'f::::;t:t:!: 21.56 22.19 22.14 21.82 22.02 21.74 21.85 22.12 22.02 22.66
::i(:' ·~:WW:,iM:¥I;a~~M~~~~I(iii.~mrr:::i{ 26.42 56.33 26.62 33.23 28.57 36.19 29.32 38.14 '3).17 48.91
~:~i ·~llit:~~jir!id~@I!dMgilli\jmjii'(}rrr:; 25.42 4972 25.59 30.61 27.01 32.59 27.33 3378 27!J7 41.08
:,tt - " . 24.01 29.86 29.81 31.26 33.18 36.31 37.39 36.97 42.51
·::~f:M~afarf:'~~M>i;ji?::::::rfm?:::::::,:::::::{r::rrr::I 24.96 29.83 32.22 36.85 39.74
:~o.~:lBetilWWtf.i~r~MfiM~j:inif:%Mi.ljj;(/tt 1.100 1.150 1.287 1.259 1.215
Ii]
~~~!
LABORATORIUM:MEKANIKA TANAH
F AKULTAS~""IK SIPIL DAN PERENCANAAN un
T.!ll:!!!. .....
~PEC"'DHNYA
'ROVE<
ID~ :0«11.01, TAIIAIf
110 COIfTOH : HlIIDd" Of;a~pom.o;!ml)
"'1'I"c..1N:W"."''-ct'I ;,IIlI:I ..... ,._w
CONTOHTAN.OJl b2IaPilO_lIloll...... '
1 m!;,,'I1 ........ 2&9 ~AR"'iA
IUH 11['-1'01
PE~'.
~~
1£'' 1 "'*'"' JI 'HI EAFIK TEGANGAN· REGANG.A.NI
0 0 OIDO OlD OIDO 0
...!1l...-
00
f.-JlOIDO OIDO
:II 3Il 0= 0.17 Ol;llll lUtl! g!! 5218 0.1n
III 10 omo 001 0.901 l1Zll 22.0 12223 1.110111
\0 105 ~.1(]/; 1.11 0_ 112:2 31.5 1?tD1 1.5/i.
W 140 0.140 Ill1 O.\llli 11318 305 21g4O 1_
~ 1M 0.1?~ 2.J4 O.lII1 11310 «1.0 7t.l00 2.143
1lIO 210 0210 2.81 0= 11."" f;tJ!! :n.m =1
210 2415 0246 3.78 09:7 lum G2.5 31.7:il5 3=1
2«1 2£V OW 3.15 0«0 1I.53!l eso 3'l.181 32151
:110 315 0315 '22 O.lllll 11~ 72.0 llJlD3 3.461
:m :Jij 0.300 Ull 0Jl$J 11.1110 no Q.181 3.5121
300 3aII 0:lllG 5.15 OlHQ 1'.llJl 81.5 46211 3_
3lll Ill) 0.141 5G2 0.911 1I.7ll5 IIHI l(I.l~ 3.1lll1
3GtI H;5 0.155 eDOl OJl(tl lI.azl 00.0 18.EV3 '.DS
Q) l\O D.f((J e.!ll 0.931 'Ull) In!! o51.:l1l:l '-32.5
1«1 G25 0= lIl) 0= IIJH:l lIeO G2.lS2 I.IlQl
4ro 1IO OMI HII O~ 12lD1 GIl5 llS= uml
.m
510
c$1D
fill!'
6Xl
OlQS
0.l::D 8.13
Olllll
D.QtIl
12Ul5
12.r.l5
'OlD
103D
f;tJ6?1
61221
'4119
llIl?
511J ~ 0_ U) Ogll 12.16Il m~ 6/505 mel
lllIl lIXl 0.100 0::11 OlD> 12212 llDlI lR5J5 '1",.1
lW tJ6 OieL. Q.Il' Dl\l2 11.314 1Il2D !IIllll uml
em 710 0.110 11131 OllQl 12.:m lIIlD !!3.:m 1:IlB
lllIl 006 _DfIl'S .. Ill.7V OM 12.116 Ollll 0l1l1
'I3l e<o 0S4l! 11.:11 0£Ql 12l>kl OIDI DIDOI
?ell ~ D.I1l~ 11.71 OIlS) 12:511 DIDO DlIlll
!lIJ 010 DglO 12.1$ om 12MI OfJn DIDII
810 t4<' 0_ 12Jl15 OSIJ 12112 DIDO DlIll
84ll QlIl DJlOO 13.12 D/Illil am Ollll DIDO
SlO 1016 1015 13~ OaM 12Jl/D DllXl DIDO
IDJ 1m) 11m 1100 OBell 12lW Ollll OlIll
OJ) 1P3!S 1Dill 11:5:2 D~ a= DlJIl DllXl
QlIIl IlJD I.OJ lIQO OaaJ 13l!Q OlJIl Dl1ll
lll;O 11(6 1.1(6 16.10 0916 13.t:I1 DJnl DIDO
llIlll IlQl '.1lIIl 1Il.G3 0811 13.D1 DIDI DIDO
11m ~ 1= Ill.CO 0&3'> 13m DlJIl OIDO
llIIJ
lUI
11<0
lZI1
GIl
I:ro
1:lIIl
I;:Q::
13Jl
I!lllf
"'"
I1ro
OlD!
0=
01'21
1335l'
0.<12
13~
DlDJ
OIDI
DIlll
D_
OIDO
oaol .
I I , . • I II
.',U('1J " " II
"
1110 1365 !-lIS 1ll1l 0>111 13:5lC DlIll OIDI
all lCD I.CD lUI
-
1 _______
qu = 4 719 kg/em' I
T
~
.
C = 1.281 kg/em'
SUDUT
PECAH = 615 derajat
0= 33 derajat
-----
ItI ~iJfd!
LABORATORIllM:MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK SIPIT.. DAN PERENCANAAN
'ROVE< T.&:!!..tkt"
Slo:ET
IIllCONTOH : lln ..... Q!;!~"'..-,) I
... ...- . . . . ~ ......&On .", .. ._---
-.
CONTOHTAlW/ ~'_"'ol!"!il4I_'1)
I Ih,IIIi". _at .n., 2lN9 IQ\I)ARAIR
2 ~_rCOltJl1a'''' (.) QlI 3~ lie 'lIt<:alOlllao,a 0;""') 2t1l1 22.12
3 In,aoiOO1lbl_ (lo)"" H7 iIo.._+_bouIliI_) ~fiJ t'I.llI
4 •• "".&HIIII (an'') • Po lUK .. ut.... + _ .. ,.O ~_) 3311 17M
5
e "'_"(0')
7
~"".I (ca"
..'.IIOh........ (0''''''''
C2.Q44
1«IroJ
11lII!
.._at
llerlll"""'''''''
""rita iii'...)
ibr<ar.Ir ...... .."
4.12
tt.oo
3Ul2
Ill]?
~.n
35.49
.1....",,_ ~,;." (ar.tm" 1.393 hda. .. _ .. 1'1l 35D5
II
ell
EHlaE'"
ARLOJ'
• l
Ql/1tJ'
IEU'li ••
DlJI.a....
~lItEnl *.
1-(~ _
rEHi.
ARLCJI
lEi..
,... ~
'" J ~~ bAFIK TEGANG.AN _ REGANG.ANI
r; .
611
~L
=:~:
=I--~:::::q--~c:::.j,-_
fIlL5 01Xlli
:.:~:::::::
eto
.. ,~
0911 12.l8Q 115 tl.:m
::!.
~3IlIl
'fHlifr'f- ~:n:~ta~ftitif'i ilitm=ijU1i::ililililili~i~uaiH'I~ltili
• . • •• ,_!,...
•• I .,. I " la ./
:r!t.t.t . .I.9!=.•.•.•... t.
~ ! i ! i i~ ~i i i'i 111 ! 1~31~1~~~11'ill ii i~3i~1~iiili i i i ,
eoor-- 7aJ D.flll • .31 OSlll lUll 'leD ngal 3.m, II" l~ ';::!l'i' ,hI: "~3i,; .. iiiii i~'I , ,ilioi"I:!,!: ,I: I
: :::O~ :::::: :::: :: !1!11!~:~J~~~II~!llllllll!iiIMI! !!~~I~!lmijll
'~:I;; ,i~iiil:ii'i !Jif;,i~i!~!t, ilil,~f:;i1!'1Iilili
I'
!
121
?ClI
?Ill
IHO
5l~
810
__ .p.~
Oll1O
1121
lUI
12.18
0_
OSlO
0B11l
t2DID
12"'7
12MI
liD
?OO
:lll.ll8
3llBll2
DaII
3.lW
3_
OaIl
• ••
, :;
m
i iii
'1.~iii'li iii !tilil1 i
lli~~;il~~l iii i !ii#.d~ii~ililili
~:l, :,hi;" ,l: : . : h:i*,h:!bhh i I UH!3!!i!l!~:I!l1: ,
81tl HI D.lliIl I2ll1S oan 12] 12 II.aIJ D.3lO
O«l GIlD DO'll 13.12 O.llllQ 12.711l DlID OaIl
810 lOt:! 1011l 13m Ollll4 tl~ OllIl OaD
1DJ m:l IOClI 141111 Dlm t:lJtll OllD OaIl
1DJ 1lIlI5 1085 115:1 0.!l!56 tl.lllll OIlD OaIl
ll!ll 1121 l.tIl !lOll OB l:lm2 OlDl OaIl
lKO 1166 1.166 16.1ll DB16 1:I.l3t OlItl OaIl
IIW IlGD I.W lI!110 DJl+1 1:I.:m OaD DaIl
m:l tlZ 122!l llUO 0 BJl tJ m Dim 01lD
UIl tzIl 1"", "'61 Olm!3.35l Dim 01lD
Ita::
I"ll
an'~
l:Xl1 170
"34
1111l
om
om
nm
a"'"
oao
OllD
Gtm
DIID
I . I • I • II
"""('1
It t.l 11 It
~I.teif JI. Kaliurang KM. 14,4 Telp. (0274) 895042 Yogyakarta 55584.
.'.011 (')
n
"
n n
'ROYEK T!a_JQl.it
m_ :OGdodl 'ECADHII'IA
'IMAM
6IQ;T
IlO COIlTOH : '111.....' !l*" 1lI!!RJj1 I) I
;I"Q ...... I ......
II'''~-'''''''''~
COIlTOH TANAlI IT........ U16l1lbod 0)""",,1 !)
..
u
Ilf
dl
ElIBacux
AR(1)JI
rUltll'lHl'J
H
121/10'
h~A.
IE'U'oX
DIAD"
thlToll'."
BIEUI
I-{f\
ItUX
'EM B. jlEu X
AR(1)JI .....
1 """'"
/I['H,"X
I1Il
11<0
:IllOO
3lfIl
2lR1
2.1ll1
•.41
\lUll
0_
0011
44610
4411Jl
0=
00lD
0=
01UJ1
I , • , • •
ifill ("
" " II
"
IlIIl 2r3O ~.r.c:J •. to 0_ llllllJ 0mJ OQIJ
QIl :lIIID 2JlXJ .lID
-
I
qu :: 0492 kg/em' I ,..,........
c :: 0210 kg/cm2
SUDur
PEeAH:: ..95 delajal
0= 9 derajat
-~.~.-----
LABORATORIUM MEKANlKA TANAH
PROVEI< T!1l....... if
111' :oco... TIl.....H
6l<£T PECAAD".VA
110 CONTIlH : Im... ",qta~p!"-')
UII"~Il'GI"\V~to:n
;.NI1I."" ,.'_ _
u
IE",•., ,.
.
If
(l)
E~UC'"
ARIDJI
no
I l
ai/UP
""Dim
DlJlo'li
to>
~UEur
.. ..
I· (t! """'!:I
'E~I.
ARlDJI
Rl
,...
1[10'
""OllIl
P..
""...... H fAFlK TEGANGAN • REGANGANI
3D
3r> Dim O.4? 0_ 1l.1m 211 1_ 0.125
till 10 omu O.Q4 O.lll1 11.10> 111.5 10.834 O.llll1
lIlI IP5 0.11l!i 1.11 0_ 11:tl2 :lIlO 1Il.551 1.:181
m 140 0.110 181 O.ll91 113lll IlID te.&QO 1.ll!:Ill
~ 1M 0.17' ~;)r OIRI 113/0 10.5 71= lJR11
18l 210 0210 2.81 om 11.425 1oS5 ZJllD UI3
Vll :K5 02~ 3:l1l 0.0:51 l1.m 520 :lBBlI 2511
:ltD :Ill] O::llO 315 O,g,n 1I.5:'Jl IB5 2!!DJ 2SI1
210
316 0;)16 122 O~ 11!1l2 845 35830 3Dill
3D 3!iD 0;]9] IlIQ Oll$3 11K! llIl.5 3ll.8U 3315
n:J :lll5 0;lQ5 5.15 O.ll18 1I11ll ?5.5 11_ 3_
300 tll1 O.I~ 5.l12 DatI 1I.1t'l5 '10.5 IUIo 3.154
3llD
455 0.455 800 O.ll39 1I.B21 825 15.931 3B1?
QJ tOO O.tOO 8.511 O.ll34 1ISB:l 8110 41182 11121
orm
-
lSl Cl O~ Uti 1I.QC3 811" 1lI.1:lll 4.1'1
lEO
lIllO 0_ ?!IIl 0_ I2rol 015 tIIlPfR 4235
51(1 oms ?llJ1 om I2J]'1'; litO 52.2l1l t.:llll
6CJ l ro 0ll:XJ '.43 O.Gl11 12.11IIl 11M &4.121 15t:l
610 ~ DileS 8.IlO 0Jl11 12.1ell 100.5 S5.Qll UBI
lID ?OO o.?OO II:» O.QJl 02= 1ltI!l IlIl1JS l_
Im nI O.nI OBI 0002 t2.3'l6 06 11ll.11t UII15
liIlD T1Q 0.110 1031 OSQl l23IIl lIlIl.5 8O.s:JB IlllI
lIlIl lll5 01115 IJ.18 0lJil2 12.115 112.5 1ll.5lJ5 &lI2J
nJ lItO OSID 11.24 OS8ll 12..510 ltl.5 eo.816 &Dl5
1SJ m om' lUI 0_ I2S? llOD 84.480 5.124
llIlJ ll10 0Jl1(J 12.18 llsre l2M4 IIII! eo.8l8 5D31
81D ll45 O~ Wl5 0Jl13 12112 1l3D 1Il.M flOI
II«J GIll 0_ Q.12 IlSllG 12.1f.D 1I0D 81.110 U82
tllJ 11.11' 1016 t:l51 OSilI I2lla1 Dan OlD!
lDJ Il!D I oro liDS 118/0 t2lll1l OlD! llaD
lDJ
Ul5 1Dl5 1152 0855 I2SIXJ llllD DaD
ll!Xl lal I.1Zl Illll llero l:lD!l2 OlD! llaD
GIll
IIlIC\ I.Nil 1e.1ll Oll45 13.t:K llllD llaD
mJ tlllll I.KID IIllD 0841 l:l2Jl OllIl OlD!
...,
102l 13:15 1m 1&10 OlDl 13= 0= orm
1110
lHO
OIl
IlGlI
I:m
1:Dl
IJIlIl
13J3
Ill'"
\1.)1
IlB:l
01131
om
om
Q:I'1
I3.CI'l
t:JtlIl
01lD
OlD!
oan
OaD
::1 •• • . • • "
•• ,,, ('I; "
. II
"
1110 t:lCIl I JIG tIl.1I Dan l:l.Ml oan OaD
QD IlID I.lID 11111
-
1
qu
c
=5124 kglcrrt2
=1.300 kglc~
I .,..,......----
SUDUT
PECAH = 63 derajat
0= 36 derajat
-.~-~.~. --
fi]
~
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL, FTSP
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Jalan Kaliurang KM 14,4 Phone 895042 Yogyakarta
DATAPROYEK
Pmyek : Tugas Akhir No. Sampel :2
Lokasi : Godean Dikerjakan : Agus + Yulianta
KedalamBn : 1.00 meter (tak terganggu)
Tanggal : 12 Agustus 1998
Immm~mm~_meil!:~lDI.'WHmimm[lWmm~
II'i~I~I~lllllll!I!I!I:illl!III.!III.I~~!111111!111111llllllll!!)
IE
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL, FTSP
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
~ Jalan Kaliurang KM 14,4 Phone 895042 Yogyakarta
DATAPROYEK
Proyek : Tugas Akhir No. Sampel :1
Lokasi : Godean Dikerjakan : Agus + Yulianta
Kedalaman : 1.00 meter (hasil pemadatan)
Tanggal : 12 Agustus 199B
0 0 90.000
31.97 0 0.000 0 0 0 0 0
15 30
89.461 31.76 35 9.975 0.3141 34 9.69 0.30508 69 19.665 0.61914
3D 60
88.922 31.57 49.5 14.108 0.4469 42 11.97 0.37915 77 21.945 0.69511
45 90
88.383 31.38 58.5 16.673 0.5313 56.5 16.103 0.51316 80 22.8 0.7266'
60 87.844 31.19
120 62.5 17.813 0.5711 77 21.945 0.70365 91 25.935 0.83158
75 150
87.305 31 73 20.B05 0.6712 94.5 26.933 0.8689 101 28.785 0.92867
90 180
86.765 30.8 78 22.230 0.7216 100 28.5 0.92519 112 31.92 1.03621
105 210
86.225 30.61 82 23.370 0.7634 105 29.925 0.97753 122.5 34.913 1.14045
120 2~0 85.685 30.42 82 23.370 0.7682 108 30.78 1.0118 126 35.91 1.18043
135 270 85.145 30.23 82 23.370 0.7731 105 29.925 0.98994 129 36.765 1.21621
150 300 84.604 30.04 81 23.085 0.7685 103 29.355 0.97729 133 37.905 1.26194
165 330 84.062 29.84 82 23.370 0.783 101 28.785 0.96449 134 38.19 1.27962
180 360 83.520 29.65 BO 22.800 0.76S9 97 27.645 0.9323 134.5 38.333 1.29273
195 390 82.978 29.46 80.5 22.943 0.778B 0 0 137 39.045 1.32537
210 420 82.434 29.27 70 19.950 0.6817 0 0 138 39.33 1.34384
225 450 81.890 29.07 0000 0 0 0 134 38.19 1.31355
-'-
740 480 81.346 '28.88 -rHSod 0 0 0 131 37.335 1.29274
255 "S10 Bo."eoo 28])9 0.000 0 0 0 127
270 --540' 80'.254 '-2ififg li.oOt)'· 0 0 0
285 570 79.707 283 0000 0 0 0
300 600 79.159 2B.1 0.000 0 0 0
Qjtijttmg!!!f!!~J!W!Y!t!!!!!!MzE~¥!§!!:O~\:::~{{ild
I::::~:::::::i!!h"":"""'"'':'''....:... :: t.
U-1
··················1
I I -i +----))-----{
:~:~
;:::~I;j:
j':.;
61'.1. ! .f.. }. • ••• .' ..... 'L.! .I.• !./ ..·· ~~I~f~~~~f:~~~;?,·:~iJ:~·!ffl·T~il~~J!:!·:::.I:!··:.:I:;I
. - - --;_·-c ,- - - . - - -
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
(i]
1M/WJtt;;S
JURUSAN TEKNIK SIPIL, FTSP
UN~RSITASISLAMINDONES~
PEMERIKSAAN C B R LABORATORlUM
( CAlFCfMA BEAAN3 RATO )
T~Akhir
Godean
I ( 3 . geoteksti)
~+Yuianla
If
508 5.060 52.0 328.6594 241.4533
m S.no 0.225 59.0 373.129 821.67 273.9567
636 6.360 0.250 63.0 396."259 87759 292.53
700 urn 0275 660 ,(17.3965 919.38 306.,(6
762 7.620 O.DJ 690 "36.3712 961.17 320.39
B26 B.260 0325 71.0 4490196 98903 329.6767
890 B900 0.350 74.5 ,(71.1544 1037.785 345.9293
4501 9&4 9.540 0.375 79.5 502.n55 1107.,(35 369.1"5
4801 1016 10.160 0.,(00 900 56917'38 1253.7 ,(179
I •
I
I.,
--lnetQ
11 1.1 I.. U
"'-Ale BR
Tel<anan cilull'"
I Yogyakarta........_.............................
'~i
'3'i1JJf8J!t41
KARTU PESERTA TUGAS AKHIR
1. YULIATA oq
U \ 'J
'_) 1'",) i,r
~.. \J ~ i3TRUKTUR
2. AGUS SURIPTA 91 310 1-l~ STRUKTUR
JUDUL TUGAS AKHIR : ~AtH~J.I-1r.i?~$J .. Jl~H~H .. ~~t~~J?r/.~I.q. J)m~~mLt~J?~I.(?(!.ri.t'!~~~~ .. ~~9.T.r;:.K-
STIL ;3EBAGAI ALTEHNATIF PERKUATAN TAUAH ['AGAR STRUKTUR PONDA51 GEDUNG
.................... "" to to .. " to ..
,
IR. H. 1~D0GDDIN BMA .. HS
-- -~~ - ._-_.
.. .... .... .... ...... .... ...... . .... .... .... . .... .... ...... .. . .. . . .. .. . .... .. . . . .. . .. . . . . . . . .. . .... .... . . .. . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. .... . .... .. . .. .. .. .... .. .. .... . .. .. .. .... ...... .. . . . .. . . .. .. .... .. . .. .. .. ..
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
1 2 Yogyakarta.
De k an.
3x4 3x4
I . __
i
i ',_
~ J