Anda di halaman 1dari 158

KAMUS POPULER

DAYAK KAYAN
LUNG METUN

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 1


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun
Nyangun Alui, Nyangun Duhmo, Maria Hiyang, dkk
@ 2022

Editor: Roedy Haryo Widjono AMZ


Fasilitator: Luhat Djuk
Ilustrator Sampul: Miftahol Khoir
Desain Sampul: Lorensius Amon
Narasumber
Nyangun Alui; Salang Bawan; Markus Alui; A. Liah Nalau;
Maria Hiyang; Margereta Devung; Nyangun Duhmo;
Kueng Dalung; Ignasius Bith; Madang Kuhi; Willin Dew;
Martinus Jeno; Uvang Iro; Gregorius Ibau. J; Ignasius Nyuk.M;
Mereng Anyang; Nyangun Uvat; Benediktus Bang; Hendrikus
Hang; Natalia Mayang; Dominika Ping; Yuliana Buaq; Loong
Kueng; Nejiu Daleq; Antonius Tingang; Uvat Daung.

Penerbit
Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Nomaden Institute Cross Cultural Studies
Gunawana Lestari

Kala Masa
Cetakan I, 2022

Hak Cipta
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28,
Tahun 2014. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa
izin tertulis dari pemegang Hak Cipta: Dewan Adat Dayak Wilayah
Mahakam Ulu dan Nomaden Institute Cross Cultural Studies.

2 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Sekapur Sirih Editor - 5
Tempayan Satu: Riwayat Kamus - 9
Tempayan Dua: Sekilas Suku Dayak - 13
Tempayan Tiga:
Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun
1. Angka - 21
2. Kata Satuan - 22
3. Kata Tanya - 23
4. Kata Ganti - 24
5. Kata Kerja - 25
6. Kata Sifat - 35
7. Kata Majemuk - 41
8. Warna - 46
9. Makanan - 46
10. Minuman - 48
11. Pakaian - 48
12. Peralatan Rumah Tangga - 50
13. Bangunan - 52
14. Senjata/Peralatan - 54
15. Sarana Transportasi - 55
16. Silsilah Keluarga - 56
17. Pekerjaan - 57
18. Anggota Tubuh – 59

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 3


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
19. Penyakit - 61
20. Tanaman - 62
21. Buah-buahan - 64
22. Hewan Darat - 66
23. Hewan Udara - 69
24. Hewan Air - 70
25. Waktu/Musim - 71
26. Percakapan Harian - 73
27. Ungkapan Perasaan - 75
28. Suasana/Kondisi - 77
29. Ritual Adat - 77
30. Alam Semesta - 79
31. Makhluk Gaib - 81
32. Sungai, Bukit, Gunung - 81
33. Barang Adat - 84
34. Peralatan Elektronika - 85
35. Istilah Hukum - 85
36. Hukum Adat - 87
37. Istilah Politik - 88
38. Seni Budaya - 89
39. Nama Orang dan Makna - 92
40. Makian/Serapah - 93
41. Mantra dan Doa - 94
42. Nama Gelar - 102
Tempayan Empat:
Kosakata Dayak Kayan Lung Metun - 104
Tim Penyusun dan Narasumber - 151
Biodata Fasilitator dan Editor - 152

4 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
B
ahasa adalah sarana untuk berkomunikasi berupa pola
pertukaran informasi dengan lambang bunyi yang
dihasilkan dari alat ucap manusia. Bahasa disusun oleh
kata yang memiliki makna berbeda, sedangkan kata mewakili
hubungan antara kata dengan obyek yang diwakili oleh kata.
Kumpulan kata yang disusun dengan urutan alfabetis
menjadi sebuah buku disebut kamus atau leksikon. Kamus
bahasa menjadi pedoman mempelajari bahasa secara benar.
Bertalian dengan buku Kamus Populer Dayak Kayan Lung
Metun, kita berjumpa dengan bahasa daerah yang lazim
dipergunakan oleh komunitas Dayak Kayan Lung Metun di
Kabupaten Mahakam Ulu.
Menurut data Summer Linguistic, Indonesia memiliki
sekitar 746 bahasa daerah. Kekayaan bahasa daerah tersebut
tidak dirawat, sehingga mengakibatkan sekitar 25 bahasa
daerah berstatus hampir punah, dan 13 bahasa daerah
dinyatakan telah punah. Sedangkan menurut Jurnal
Masyarakat dan Budaya sebagaimana dikutip Ethnologue
Language of The World (2005), menegaskan Indonesia
memiliki 742 bahasa daerah, dimana 737 bahasa daerah
merupakan bahasa yang masih aktif. Realita itu dibenarkan
Prof. Dr. Multamia Lauder, pakar linguistik dari Universitas
Indonesia yang menegaskan sekitar 25 bahasa daerah di

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 5


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Indonesia berstatus hampir punah, yakni bahasa daerah dari
Maluku dan Papua.
Bahasa yang telah punah mencapai 13 bahasa, antara lain
bahasa Hoti, Hukumina, Hulung, Loun, Mapia, Moksela,
Naka'ela, Nila, Palumata, Saponi, Serua, Ternateno dan Te'un
karena sudah kehilangan penuturnya. Bahasa yang hampir
punah: Burumakok, Duriankere, Emplawas, Kaibobo, Kanum,
Badi, Kayupulau, Kembra dan Kwerisa. Selain itu, bahasa
Lengilu, Lolak, Melayu Bacan, Mandar, Massep, Mlap, Morori,
Namla, Paulohi, Petjo, Ratahan, Salas, Taje, Tobati dan Woria.
Menurut data Summer Institute of Linguistics (SIL 2001)
terdapat beberapa bahasa daerah yang diperkirakan jumlah
penuturnya cukup banyak bahkan lebih dari satu juta, yakni
bahasa Jawa (75.200.000 penutur), bahasa Sunda (27.000.000
penutur), bahasa Melayu (20.000.000 penutur), bahasa
Madura (13.694.000 penutur), bahasa Minangkabau
(6.500.000 penutur). Selain itu, bahasa Batak (5.150.000
penutur), bahasa Bugis (4.000.000 penutur), bahasa Bali
(3.800.000 penutur), bahasa Aceh (3.000.000 penutur),
bahasa Sasak (2.100.000 penutur), bahasa Makassar
(1.600.000 penutur), bahasa Lampung (1.500.000 penutur)
dan bahasa Rejang (1.000.000 penutur).
Terdapat multifaktor penyebab punahnya bahasa daerah.
Menurut Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, faktor penyebab kepunahan bahasa daerah
antara lain, faktor ekonomi, karena kemiskinan memicu
urbanisasi sehingga mereka melupakan bahasa daerah dan
menggunakan bahasa yang lazim dipergunakan di kota.
Faktor dominasi budaya oleh masyarakat mayoritas juga
berpengaruh, seperti bahasa mayoritas dan bahasa nasional
yang mengakibatkan terjadinya marjinalisasi bahasa daerah.

6 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Faktor politik juga menjadi pemicu, terutama regulasi
pendidikan yang mengabaikan bahasa daerah, serta
kurangnya pengakuan terhadap penggunaan bahasa daerah.
Dalam konteks lain, faktor sikap juga berpengaruh dominan,
terutama adanya stigma yang menganggap bahasa daerah
identik dengan kemiskinan sedangkan bahasa mayoritas
dinilai sangat lekat dengan kemajuan dan gaya hidup modern.
Menurut Lewis (2015) bahasa dikategorikan terancam
punah apabila semakin sedikit komunitas yang mengakui
bahasanya dan bahasa tersebut tidak pernah digunakan atau
diajarkan kepada anak-anak. Selain itu juga, jika bahasa itu
kian sedikit dipergunakan dalam kehidupan sehingga
kehilangan fungsi sosial. Sedangkan bahasa yang berpotensi
terancam punah adalah bahasa yang secara sosial tergolong
minoritas karena tekanan yang cukup besar dari bahasa
mayoritas. Selain itu, generasi mudanya sudah berpindah ke
bahasa mayoritas dan jarang menggunakan bahasa daerah.
Menurut Hinton (2011), revitalisasi bahasa adalah upaya
mengembalikan bahasa daerah pada tingkat penggunanya
setelah mengalami penurunan. Mandat utama revitalisasi
bahasa adalah mengajarkan bahasa kepada yang tidak
mengetahui bahasa tersebut dan mengupayakan agar orang
yang mempelajari bahasa dan mereka yang sudah mengetahui
bahasa itu menggunakannya dalam situasi yang lebih luas.
Pendokumentasian bahasa sejatinya merupakan upaya
menyusun, kamus, dan teks. Menurut Himmelmann (2006)
hubungan di antara unsur-unsur itu bersifat hirarkis. Tata
bahasa merupakan seperangkat aturan untuk memproduksi
ujaran, sedangkan kamus adalah senarai pasangan bentuk dan
makna yang dipergunakan untuk menghasilkan ujaran.
Adapun teks, dalam bentuk kumpulan teks maupun apendiks

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 7


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
tata bahasa yang berfungsi untuk memperluas contoh tentang
bagaimana sistem bahasa bekerja dalam konteks.
Upaya pendokumentasian bahasa merupakan langkah
awal merevitalisasi bahasa daerah. Merujuk pada realita
keprihatinan kian meluasnya kepunahan bahasa daerah telah
menginspirasi Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
untuk melakukan revitalisasi bahasa yang dituangkan dalam
kitab “Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun.”
Pada bagian “Tempayan Satu: Riwayat Kamus” dituturkan
mengenai dinamika proses penyusunan kamus yang
melibatkan narasumber, yakni para tetua adat dan tokoh
masyarakat Dayak Kayan Lung Metun di Kecamatan Long
Pahangai, Kecamatan Long Bagun, dan Kecamatan Laham,
Kabupaten Mahakam Ulu. Dalam upaya memberikan
gambaran kepada para pembaca mengenai suku Dayak, maka
pada “Tempayan Dua: Sekilas Dayak” disajikan informasi
mengenai sejarah komunitas Dayak.
Selanjutnya pada “Tempayan Tiga: Kamus Populer Dayak
Kayan Lung Metun” disajikan 42 topik populer, dari Angka
hingga Nama Gelar. Kamus Populer ini juga dilengkapi dengan
himpunan kosakata yang disusun secara alpabetis dalam
“Tempayan Empat: Kosakata Dayak Kayan Lung Metun.”
Penerbitan “Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun”
sebagai upaya literasi dan revitalisasi bahasa daerah juga
merupakan perwujudan nyata amanat advokasi kebudayaan,
yakni “Bergegas melawan waktu, berkarya tiada henti,
merawat warisan leluhur, menjaga yang tersisa.”

Ujoh Bilang, Mahakam Ulu


Januari, 2022

8 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
S
ejarah telah mencatat bahwa karya leksikografi tertua
dalam studi bahasa di Indonesia adalah daftar kata
Tionghoa-Melayu pada awal abad ke-15. Daftar ini berisi
500 lema. Ada pula daftar kata Italia-Melayu yang disusun
oleh Pigafetta (1522). Kamus antar bahasa tertua dalam
sejarah bahasa Melayu adalah Spraeck ende woord-boek, Inde
Malaysche ende Madagaskarsche Talen met vele Arabische ende
Turcsche Woorden karya Frederick de Houtman yang terbit
pada tahun 1603.
Kamus bahasa Jawa tertua adalah Lexicon Javanum (1706)
yang tersimpan di Vatikan, Roma. Sedangkan Kamus Bahasa
Sunda ditulis oleh A. de Wilde (1841) dengan judul
Nederduitsch-Maleisch en Soendasch Woordenboek. Kamus-
kamus yang ditulis oleh para ahli bahasa asing terbatas pada
kamus dwibahasa (bahasa asing-bahasa di Indonesia ataupun
sebaliknya).
Kamus ekabahasa pertama di Indonesia merupakan
Kamus Bahasa Melayu yang ditulis oleh Raja Ali Haji, berjudul
Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Loghat Melayu Johor
Pahang Riau Lingga Penggal Pertama. Kamus ini terbit pada
abad XIX. Sebenarnya Kitab Pengetahuan Bahasa bukan

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 9


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
kamus murni namun merupakan kamus ensiklopedia untuk
keperluan pelajar.
Pada tahun 1930 terbit kamus Bahasa Jawa berjudul
Baoesastra Djawa yang ditulis oleh WJS Poerwadarminta, C.S.
Hardjasoedarma, dan JC. Poedjasoedira. Buku Soesastra Djawa
merupakan kamus ekabahasa, seperti juga Kamoes Bahasa
Soenda (1948) karangan R. Satjadibrata. Setelah kemerdekaan
penerbitan kamus di Indonesia menjadi lebih merebak. Pusat
Bahasa merupakan penerbit utama kamus Bahasa Indonesia
berukuran besar. Selain itu Pusat Bahasa turut pula
menerbitkan puluhan kamus bahasa daerah.
Kamus besar terbitan Pusat Bahasa pertama adalah
Kamus Umum Bahasa Indonesia (1952) yang disusun oleh WJS.
Poerwadarminta. Edisi kelima terbit pada tahun 1976,
kemudian pada tahun 1988 terbit Kamus Besar Bahasa
Indonesia sebagai kamus baku bahasa Indonesia. Kamus ini
merupakan hasil karya Tim dengan pemimpin redaksi Sri
Sukesi Adiwimarta dan Adi Sunaryo, serta penyelia Anton M.
Moeliono. Edisi ketiga Kamus Besar Bahasa Indonesia
diterbitkan pada tahun 2002 memuat sekitar 78.000 lema.
Selain Pusat Bahasa berbagai pihak lain turut
menerbitkan kamus bahasa Indonesia, diantaranya adalah
Kamus Indonesia yang ditulis oleh E. St. Harahap (cetakan ke-
9, 1951), Kamus Besar Bahasa Indonesia (1951) oleh Hassan
Noel Arifin, Kamus Modern Bahasa Indonesia (1954) oleh
Sutan Muhammad Zain.
Kamus merupakan buku rujukan yang menerangkan
makna kata, dan berfungsi untuk membantu seseorang
mengenal arti kata. Selain itu kamus juga mempunyai
pedoman sebutan, etimologi sesuatu perkataan dan contoh
penggunaan suatu perkataan.

10 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Kata kamus diserap dari bahasa Arab qamus (‫)ق اموس‬,
dengan bentuk jamak qawamis. Kata Arab itu berasal dari kata
Yunani Ωκεανός (okeanos) yang berarti 'samudra'. Sejarah
kata itu mempertegas makna dasar dalam kata kamus, yaitu
wadah pengetahuan yang tidak terhingga dalam dan luasnya.
Kamus sesungguhnya juga merupakan khazanah yang
memuat perbendaharaan kata suatu bahasa yang tidak
terbatas jumlahnya.
Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun, berdasarkan
penggunaan bahasa termasuk kategori Kamus Dwibahasa,
yakni kata dari Bahasa Indonesia yang diberi padanan bahasa
Dayak Kayan Lung Metun. Sedangkan berdasarkan
kegunaannya, Kamus Populer Bahasa Dayak Lung Metun
merupakan Kamus yang merujuk kepada kamus yang
mempunyai fungsi khusus.
Penyusunan Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun
dilakukan secara bertahap dan disusun melalui prosedur
sebagai berikut:
1. Perencanaan Kamus: Gagasan penulisan Kamus
Populer Dayak Kayan Lung Metun bermula dari
beberapa diskusi dengan Pemangku Adat di semua
tingkatan mengenai upaya penguatan identitas budaya.
Gagasan tersebut kemudian disusun menjadi rencana
kegiatan penulisan kamus dengan melakukan
inventarisasi topik; pengolahan kata-kata yang
digunakan komunitas Dayak Kayan Lung Metun untuk
dimasukkan ke dalam kamus yang disusun sesuai topik
dan vocabulary. Pekerjaan ini dilakukan dengan
mencatat kata-kata dan menyusun kosakata secara
alpabetis.

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 11


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
2. Bimbingan Teknis: Kegiatan bimbingan teknis
penulisan kamus dilaksanakan dalam beberapa diskusi
terfokus antara Tim Penyusun Kamus dengan para
narasumber, yang difasilitasi Nomaden Institute untuk
menetapkan pilihan tematik dan sistematika.
3. Penyusunan Draft Kamus: Kegiatan yang dilakukan
adalah pemberian makna setiap kosakata untuk
menjelaskan makna suatu kata dengan menggunakan
ilmu semantik, pragmatik dan fonetik.
4. Pembahasan Draft Kamus: Kegiatan pada tahap ini
adalah membahas draft kamus dalam pertemuan yang
dihadiri para narasumber. Kegiatan ini bertujuan
mendapatkan masukan akhir untuk penyempurnaan
draft kamus.
5. Finalisasi Kamus: Melakukan penyempurnaan
rancangan kamus berdasarkan masukan dari para
narasumber, lalu menetapkan sistematika penulisan
kamus yang difasilitasi oleh editor naskah dari
Nomaden Institute untuk penerbitan Kamus Populer
Dayak Kayan Lung Metun. (*)

12 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
P
ribumi Kalimantan adalah imigran dari Yunan, Cina
Selatan. Dalam pelbagai literatur, terdapat keragaman
penyebutan pribumi Kalimantan, yakni Daya`, Dyak,
Daya, dan Dayak. Padahal semula mereka menyebut dalam
istilah lokal seperti Aoheng, Seputan, Buket, Bahau, Kayan,
Kenyah, Siang Murung, Uut Danum, Bekumpai, Punan, dan
lainnya. Penyebutan itu berdasarkan stammenras atau tempat
tinggal masing-masing suku Dayak.
Istilah Dayak kini menjelma menjadi identitas kolektif
untuk pribumi Kalimantan. Dalam berbagai penelitian,
terutama Ave dan King (1986) serta Sellato (1986)
terungkap mayoritas orang Melayu di Kalimantan adalah
keturunan Dayak yang kemudian memeluk agama Islam.
Kata Dayak dalam bahasa lokal berarti orang yang tinggal di
hulu sungai. Hal ini mengacu kepada tempat tinggal yang
berada di hulu sungai. Menurut J.U. Lontaan, terdapat sekitar
405 sub suku Dayak yang memiliki kesamaan namun berbeda
dalam adat, budaya dan bahasa. Perbedaan itu disebabkan
terpencarnya suku Dayak menjadi komunitas etnis dan
pengaruh masuknya kebudayaan luar.

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 13


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Beberapa pakar antropologi berupaya mengurai ihwal
manusia Dayak, diantaranya Tjilik Riwut dalam buku
“Kalimantan Membangun, Alam dan Kebudayaan (1979),
Fridolin Ukur dalam buku “Tantang Jawab Suku Dayak”
(1971), Lontaan dalam buku “Sejarah, Hukum Adat dan Adat
Istiadat Kalimantan Barat” (1975), dan Mikhail Coomans
dalam buku “Manusia Daya, Dahulu, Kini dan Masa Depan”
terbitan Gramedia, Jakarta, 1987.
Pada buku-buku itu, pemaknaan tentang manusia Dayak
masih mengacu pada sumber sekunder. Istilah Dayak semula
terdapat pada artikel Jan B. Ave dan V.T. King berjudul Borneo
Oerwoud iin Ondergang Culturen op Drift (1986) yang
menegaskan, “Naar ons weten was het woord Dayak reeds in
1757 aan Nederlanders bekend, getuige het voorkomen van die
term in de beschrijving van Banjarmasin door J.A. Hogendorf.
Het woord betekent binnenland”.
Istilah Dayak, semula dipergunakan orang Belanda sejak
tahun 1757. Dalam tulisan J.A. Hogendorf mengenai monograf
Banjarmasin ditemukan istilah binnenland yang yang mengacu
pada suku Dayak sebagai penduduk asli Kalimantan. Pada
literatur selanjutnya, para antropolog berupaya melakukan
klasifikasi suku Dayak, berdasarkan kesamaan bahasa, adat,
domisili, ritus, upacara, artefak dan aspek lainnya.
Menurut penelitian Institut Dayakologi (2008), setidaknya
terdapat 151 subsuku Dayak yang belum termasuk suku
Dayak di Sabah, Sarawak, dan Brunei Darussalam. Menurut
Masri Sareb Putra dalam buku berjudul “101 Tokoh Dayak:
Sebuah Pertanggungjawaban” (2018) populasi suku Dayak
mencapai sekitar 7 juta, yang terdiri dari 4 juta di Indonesia,
2,9 juta di Malaysia, dan 100.000 di Brunei Darussalam.

14 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Suku bangsa di Nusantara merupakan penutur bahasa
Austronesia.1 Menurut Peter Bellwood dan Blust, negeri asal
bahasa Austronesia adalah Taiwan. Sekitar 4000 tahun silam,
sekelompok bani Austronesia bermigrasi ke Filipina, 500
tahun kemudian, terdapat kelompok yang bermigrasi ke
selatan menuju kepulauan Nusantara, dan ke timur menuju
Pacifik. Bangsa Austronesia sesungguhnya bukan penghuni
pertama pulau Kalimantan. Sekitar 70.000 tahun silam ketika
permukaan laut 150 meter lebih rendah dari sekarang,
kepulauan Nusantara berupa daratan yang disebut Sunda
Land. Saat itu manusia bermigrasi dari benua Asia menuju ke
selatan, juga mencapai benua Australia yang saat itu tidak
terlalu jauh dari daratan Asia.
Suatu teori yang diterima pelbagai pihak, menyebutkan
pribumi Kalimantan berasal dari kelompok suku bangsa yang
bermigrasi dari Yunnan, Cina Selatan pada sekitar tahun
3000-1500 Sebelum Masehi.2 Para imigran yang terdiri dari
kelompok kecil mengembara ke Tumasik dan Semenanjung
Melayu sebagai batu loncatan ke Nusantara. Sedangkan
kelompok lain memilih "pintu masuk" melalui Hainan,
Taiwan, dan Filipina. Maka suku Murut dan Lun Daye di
Kalimantan Utara pernah bermukim di Filipina dan sebagai
buktinya, mereka menguasai sistem pertanian sedenter yang
tidak dikenal oleh suku-suku lainnya.

1 Austronesia berarti Kepulauan Selatan berasal dari austrālis (bahasa


Latin) berarti "selatan" dan bahasa Yunani nêsos (jamak: nesia) berarti
pulau. Wilayah Astronesia mencakup Pulau Formosa, Nusantara, Filipina,
Mikronesia, Melanesia, Polinesia, dan Madagaskar.
2 Mikhail Coomans, Manusia Daya Dahulu, Sekarang, Masa Depan, PT.
Gramedia, Jakarta, 1987 dan Roedy Haryo Widjono AMZ, Masyarakat
Dayak Menatap Hari Esok, PT. Grasindo, Jakarta, 1998.

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 15


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Migran "gelombang pertama" yang memasuki
Kalimantan adalah kelompok Negrid dan Wedid, lazim
disebut Proto Melayu. Migran "gelombang kedua" dalam
jumlah lebih besar disebut Deutro Melayu, yang menghuni
pesisir Kalimantan dan dikenal sebagai suku Melayu.
Kelompok Proto Melayu dan Deutro Melayu sejatinya
bermula dari negeri yang sama. Perbedaan yang ada
merupakan akibat dari akulturasi kedua belah pihak dan
etnik lain di Nusantara selain dipengaruhi oleh agama.
Pengelompokan Etnik
Kondisi geografis dan demografis menyebabkan suku
Dayak terisolasi dan “tercerai-berai.” Meski semula mereka
merupakan satu rumpun, namun setelah proses kehidupan
berlangsung ribuan tahun seolah tak mempunyai relasi satu
sama lain. Itulah sebabnya, suku Dayak menjadi semacam
“mozaik kultural” meski masih terdapat raut dasar yang
menunjukkan identitas kesemulaan. Maka pengelompokan
etnis Dayak yang dilakukan para antropolog dimaksudkan
untuk mempermudah pemahaman mengenai etnografi
pribumi Kalimantan.
Klasifikasi versi pertama merujuk pada kesamaan hukum
adat. H.J. Malinckrodt (1928) mengelompokkan suku Dayak
dalam enam rumpun suku yang disebut Stammenras yakni:
(1) Stammenras Kenyah-Kayan-Bahau; (2) Stammenras Ot
Danum, mencakup Ot Danum, Ngaju, Ma’anyan, Dusun dan
Luangan; (3) Stammenras Iban; (4) Stammenras Murut; (5)
Stammenras Klemantan; (6) Stammenras Punan, meliputi
Basap, Punan, Ot, dan Bukat.
Pengelompokan versi kedua berdasarkan pada ritus
kematian. W. Stohr (1959) mengelompokkan suku Dayak: (1)
Kenyah-Kayan-Bahau; (2) Ot Danum yang terbagi menjadi Ot

16 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Danum-Ngaju, Ma’anyan-Lawangan; (3) Iban; (4) Murut
meliputi Dusun-Murut-Kelabit; (5) Klemantan, meliputi
Klemantan, Dayak Darat; (6) Punan.
Versi ketiga menurut Tjilik Riwut (1958), terdapat 7
kelompok yang terbagi menjadi 403-450 subsuku, yakni: (1)
Ngaju terbagi dalam empat suku besar: Ngaju, 53 sub-suku;
Ma’anyan, 8 sub-suku; Lawangan, 21 sub-suku; Dusun, 8 sub-
suku; (2) Apau Kayan terbagi dalam tiga suku besar: Kenyah,
24 sub-suku; Kayan, 10 sub-suku; Bahau, 26 sub-suku; (3)
Iban terdiri dari 11 sub-suku; (4) Klemantan terbagi dalam
dua suku besar: Klemantan, 47 sub-suku; Ketungau, 39 sub-
suku; (5) Murut terbagi dalam tiga suku besar: Idatn Dusun, 6
sub-suku; Tidung, 10 sub-suku; Murut, 28 sub-suku; (6)
Punan, terdiri dari tiga suku besar: Basap, 20 sub-suku, Punan,
24 sub-suku, At, 5 sub-suku; (7) Ut Danum terdiri atas 61 sub-
suku. Sedangkan versi keempat, Raymond Kennedy (1974)
membagi suku Dayak menjadi (1) Kenyah-Kayan-Bahau
Group; (2) Ngaju Group; (3) Land Dayak Group; (4)
Klemantan-Murut Group; (5) Iban Group; (6) Punan Group.
Adapun versi kelima, Bernard Sellato (1989)
mendasarkan klasifikasi mengikuti sungai-sungai besar yakni
(1). Orang Melayu; (2). Orang Iban; (3). Kelompok Barito,
mencakup Ngaju, Ot Danum, Siang, Murung, Luangan,
Ma’anyan, Benuaq, Bentian dan Tonyooi. (4) Kelompok Barat
atau disebut Bidayuh (Dayak Daratan mencakup suku di
Sarawak Barat dan Kalimantan Barat: (5) Kelompok Timur
Laut, terutama di Sabah meliputi orang Dusun atau Kadazan,
Murut Daratan dan beberapa kelompok di sekitar Brunei dan
pantai Kalimantan Timur. Bahasa mereka berkaitan dangan
Bahasa Filipina Selatan; (6) Kelompok Kayan dan Kenyah yang
bermukim di sekitar Kalimantan Timur dan Sarawak. Menurut
orang Kayan, mereka berasal dari daratan tinggi Apau Kayan

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 17


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
kemudian menyebar ke wilayah Mahakam, Kapuas, dan
Rejang Hulu; (7) Orang Penan meliputi Beketan, Punan dan
Bukat; (8) Kelompok Utara Tengah mencakup orang Kelabit,
Lun Dayeh, Lun Bawang dan Murut Bukit, Kajang, Berawan,
dan Melanau.
Versi keenam, klasifikasi Hudson (1978) menurut
perbedaan Bahasa, klasifikasi etnis lokal di Kalimantan Timur
dan Kalimantan Utara adalah: Kelompok Exo-Bornean: (1)
Kutai dari kelompok Malayic; (2) Bulungan, Tidung, Abai dan
Tagel, dari kelompok Idahan. Kelompok Endo-Bornean: (1)
Benuaq, Bentian, Luangan dan Paser dari kelompok Barito
Timur; (2) Tunjung dan Ampanang dari kelompok Barito-
Mahakam; (3) Kayan, Bahau, Modang, Aoheng dan Kenyah
dari kelompok Kayan-Kenyah; (4) Lundaye, Lengilu’ dan
Saben dari kelompok Apo Duat; (5) Merap, Punan Malinau dan
Basap Sajau dari kelompok Rejang-Baram.
Dalam klasifikasi Hudson masih belum termasuk
beberapa kelompok yang cukup berbeda dari segi bahasa,
yakni (1) Berayu-Berau dan Lebu’ di Kabupaten Berau; (2)
Berusu dan Bau di Kabupaten Malinau; (3) Punan dan Basap
seperti Punan Kereho dan Punan Murung di Kabupaten Kutai
Barat, Punan Lisum dan Basap Jonggon di Kabupaten Kutai
Kartanegara, serta Punan Kuhi, Punan Aput dan Punan
Benalui di Kabupaten Malinau (Devung, 1997).
Berdasarkan hasil Musyawarah Budaya Dayak yang
diselenggarakan Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
pada tanggal 28-30 November 2018 di Amin Ayaaq Long
Bagun Hudik, telah ditemukan pengelompokan suku dan sub-
suku Dayak yang berada di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu,
sebagai berikut:

18 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
1. Aoheng: sub-suku Aoheng Senean; Aoheng Amue;
Aoheng Semukung; Aoheng Temong; Aoheng Mo’ong;
Aoheng Bevasang; Aoheng Aseke; Aoheng Auva;
Aoheng Pira Toran; Aoheng Huvung; Aoheng Olrlong
Ka’I; Aoheng Olrlong Cihan.
2. Bahau Busang: sub-suku Umaa’ Suling; Umaa’
Tuwan; Umaa’ Bangkelau; Umaa’ Urut; Umaa’ Sam;
Umaa’ Paloq; Umaa’ Tepe; Umaa’ Palaa’; Umaa’ Wak;
Umaa’ Lakuwe; Umaa’ Mahaak; Umaa’ Luhat.
3. Bahau Saq: sub-suku Umaq Luhat; Hwang Tamhah;
Hwang Sirau; Hwang Boh; Hwang Laham; Hwang
Telivaq; dan Hwang Hurai.
4. Loang Geliit: Loang Geliit yang bermukim di Lung
Tuyoo dan Liu Mulang.
5. Buket: sub suku Buket Semukung; Buket Koyan; Buket
Taviou; Buket Kehean; Buket Tevulu.
6. Kayan Lung Metun: Kayan Lung Metun yang bermukim
di Lung Pakaq; KLung Pakaq Baru; Delang Kerohong;
Lung Melaham; Lulo Aruq.
7. Kenyah: sub suku Lepoq Tukung; Umaq Baka; Lepoq
Timai; Lepoq Tau; Lepoq Bakung; Lepoq Jalan.
8. Soputan: sub-suku Seputan Oung Pike; Seputan Oung
Berane; Seputan Nonu Pao; Seputan Oung Sange.
9. Punan: Punan Kuhi; Punan Avang; Punan Murung;
Punan Ratah.
10. Siang: sub-suku Siang Murung; Murung Uut Muntui;
Uut Danum.
11. Bekumpai: Bekumpai yang berasal dari Marabahan;
Muara Teweh; Puruk Cahu.

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 19


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Menurut orang Dayak kebudayaan sebagai hasil kreasi
cipta manusia, dialami sebagai proses penyatuan kekuatan
dan menegaskan tentang identitas suku bangsa. Identitas
budaya menjadi persoalan penting bagi kehidupan kini dan
masa depan. Maka kehendak untuk “Merawat Warisan
Leluhur, Menjaga yang Tersisa, Merebut Masa Depan untuk
Kehidupan Berkelanjutan” harus menjadi cita-cita bersama
yang senantiasa menjelma sebagai tuntunan dan tatanan
dalam kehidupan, agar identitas Dayak sebagai pribumi
Kalimantan tetap terjaga pada masa kini dan sepanjang
segala masa. (amz)

20 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
1. ANGKA

A
ngka adalah simbol yang digunakan melambangkan
suatu nilai bilangan. Sedangkan bilangan adalah
ekspresi matematika yang digunakan untuk melakukan
perhitungan dengan definisi yang telah ditentukan. Bilangan
tersusun dari angka-angka yang digunakan untuk
memberikan simbol untuk setiap nilai yang dimuatnya.
Satu : Ciq
Dua : Duweq
Tiga : Keleu
Empat : Pat
Lima : Dimeq
Enam : Nem
Tujuh : Tucuq
Delapan : Hiyan
Sembilan : Ti’an
Sepuluh : Puluq
Sebelas : Puluq Ciq
Dua Belas : Puluq Duweq
Dua Puluh : Duweq Puluq

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 21


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Dua Puluh Satu : Duweq Puluq Ciq
Tiga Puluh : Keleu Puluq
Tiga Puluh Satu : Keleu Puluq Ciq
Seratus : Matu
Seribu : Ciq Ribuq
Sejuta : Ciq Juta

2. KATA SATUAN

S
atuan adalah standar atau dasar ukuran (takaran,
sukatan, uang, dan sebagainya). Contoh: meter ialah
satuan ukuran panjang, sedangkan gram atau kilogram
satuan ukuran berat.
Sebelah : Laq Ciq
Sebutir : Ciq Ung
Sebiji : Ciq Duwang
Sedepa : Ciq Depeq
Segenggam : Ciq Kakup
Sekali : Ciq Divung
Sehelai : Ciq Ivang
Sejengkal : Ciq Ta’ang
Sedepa : Ciq Depeq
Sekeping : Ciq Di’ap
Selembar : Ciq Do’o
Sepasang : Ciq Dakep
Serumpun : Ciq puhuq
Sepotong : Ciq Utek
Seuntai : Ciq Po’ong
Semeter : Ciq meter

22 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
3. KATA TANYA

K
ata tanya adalah kata yang dipergunakan dalam
kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu yang
berkaitan dengan orang, benda, perbuatan, tindakan,
keadaan, situasi, dan lainnya. Kalimat tanya adalah kalimat
yang didalamnya terkandung pertanyaan kepada pihak lain,
yang diajukan untuk memperoleh jawaban.
Apa : Duhno/Hno
Bagaimana : Nyaqno
Berapa : Kuvēq
Di mana : Waq ame
Ke mana : Ti waq ame
Dari mana : Devet ame
Kapan : Dihame
Mengapa : Lẽhno
Siapa : Hēq
Siapa nama anak itu? : Hēq ara denyam hina?
Apa yang kamu lakukan? : Duhno Ha koq lē ?
Bagaimana kabarmu? : Nyaqno denga koq ?
Berapa hasil ladangmu?: Kuvēq daleq umeq koq
Mengapa semua ini bisa terjadi?: Lēhno he tikeq lēnyiqne
Mengapa tanganmu berdarah?: Lēhno ucuq koq dahaq
Bagaimana rasa kuenya?: Nyaqno ling jajaq hina?
Mengapa wajahmubersedih?: Lēhno irap koq laq sevu?
Berapa berat badanmu? : Kuvēq kebahat kering koq
Dimana kau simpan kunci motor? : Waq ame koq hēt kalit
motor?
Kapan Ibu pergi ke rumah nenek? : Dihame koq ti waq amin
boq dedo
Pukul berapa kamu berangkat ke sekolah?: Jem kuvēq koq
nekaq ti waq sekula?

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 23


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Sudah berapa lama kamu tinggal di kampung ini?: dua Kuvēq
keraruq koq mengoq waq devuq hine?
Bagaimana cara menanam pohon pinang? : Nyaqno kangun
muleq pu’u pa’an
Mengapa pelangi hanya timbul setelah hujan? : Lēhno bilat
Bangka’an cuhngat depa do awang?

4. KATA GANTI

K
ata ganti adalah kata yang dipergunakan sebagai
pengganti subyek atau obyek berupa benda dan orang.
Kata ganti berfungsi untuk efisiensi dan juga efektifitas
kalimat dalam wacana atau paragraf. Kata ganti merupakan
salah satu jenis kata yang yang berfungsi untuk menggantikan
kata benda atau orang tertentu yang tidak disebut secara
langsung. Istilah untuk kata ganti disebut sebagai pronomina.
Aku : Ke
Dia : Ne
Kamu/Anda : Koq
Kalian : Mēq
Kami : Kame
Kita : Tamkele
Mereka : Sekele
Panggilan kesayangan anak lak-laki : Kei
Panggilan kesayangan anak perempuan : Do

24 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
5. KATA KERJA

K
ata kerja adalah kata yang menyatakan suatu tindakan,
keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis
lainnya. Jenis kata ini umumnya menjadi predikat
dalam suatu frasa atau kalimat. Berdasarkan objeknya, kata
kerja dapat dibagi menjadi dua: kata kerja transitif: kata kerja
yang membutuhkan pelengkap atau objek; dan kata kerja
intransitif: kata kerja yang tidak membutuhkan pelengkap.
Acak : Kuhnyau
Aduk : Kinak; Kaluk
Akhir : Kerua; Kepalep
Ambil : Aleq
Ampun : Nyakẽ Krasiq
Ancam : Betalo
Angkat : Kajuq
Antar : Cuq
Atur : Bekatuk
Bakar : Nutung
Bangun : To’ot
Banting : Pihfit
Bekerja : Lē dali
Belajar : Bekalai
Bentak : Besakat
Bentang : Pika; Teraruq
Bepergian : Ti Pano
Berak : Pasing
Berangkat : Nekaq Pano
Berbagi : Pata
Berbaring : Nenga
Berbicara : Berengaq
Berbuat : Lē
Bercerita : Bekisa

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 25


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Berdiri : Nekerēng
Berdoa : Niba
Bergulung : Kelung Bu’ung
Bersumpah : Beratet
Berjalan : Pano
Berjanji : Bepeket
Berjasa : Bejasa
Berjualan : Beriyen
Berjuang : Sekaten
Berkarya : Lē Dali
Berkata : Pengaq
Berkelahi : Pingēq
Berkerja : Lēdali
Berkilah : Pelēu Kohop
Berkobar : Hajo; Sanēq
Berkorban : Tevu
Berkuasa : Sikang Ali
Berkumpul : Beruhmong
Berkunjung : Berahyun
Berlari : Tekacung
Berlindung : Nyingau
Berlomba : Betanghaq
Bermain : Lē Uhyat
Berobat : Naban
Berpakaian : Ngadan
Berpikir : Bekaneq
Bersandar : Nyidē
Bersedih : Sevu
Berteman : Payau
Bertemu : Beteguq
Berusaha : Sekaten Ining
Bingkai : Dikang; Diling

26 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Buka : Mungap
Bunuh : Beratē
Cakar : Kahmeng
Colek : Nujei
Contek : Muhai
Cubit : Ngitē
Dapat : Daleq
Datang : Dangen
Dengar : Sengē; Keringeq
Diantar : Ti Cuq
Dikurung : Ngatep
Dilihat : Hnēq
Disiram : Nitēq
Duduk : Mengoq
Gigit : Dep
Goreng : Nyika
Hambat : Berihai
Hancur : Tarei
Hantar : Cuq
Hilang : Hlēn
Hisap : Sip; Sep
Jalan : Salan
Kencing : Narit
Lari : Kacung
Lempar : Pahlang
Lihat : Hnēq
Makan : Hman
Mandi : Du
Memasak : Bekesaq
Melamar : Matep
Melampaui : Nyalaq Nyila
Melanggar : Nyila Tuhing

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 27


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Melangkah : Makang
Melawan : Melawen
Melebur : Denyo
Melempar : Mahlang
Melestarikan : Peraq
Melihat : Hnēq
Melindungi : Jagaq
Melompat : Tepadau; Naco
Meluncur : Nyalui
Memandikan : Duu ne
Memanggil : Nu’ui
Memarahi : Bunget
Memasak : Bekesaq
Memasukkan : Paseq
Mematikan : Beratē
Membahas : Bekatuk
Membakar : Nutung
Membanting : Pihfit
Membasahi : Ngebasaq
Membeli : Beriyen Aleq
Membenci : Nyalaq Nguat
Membimbing : Tedok
Memborong : Aleq Palep
Membubarkan : Beravat
Membudidayakan : Ngulung
Membuka : Mungap
Memeluk : Ngapeq
Memenjarakan : Miwang
Memfitnah : Ngihnau
Memikirkan : Pikin; Bekaneq
Memimpikan : Nupei
Meminjami : Kan Cam

28 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Meminta : Nyakē
Memotong : Mutek
Mempengaruhi : Beremaq kemeq
Memperbaharui : Betoho
Memperbaiki : Dikeq ;Nemai
Memperbesar : Bekahyuq
Memperburuk : Bece’et
Mempercepat : Bekacut
Memperjuangkan : Bekajuq
Memperkarakan : Kat Dengaq
Memperkecil : Bekawiq
Memperkenalkan : Beta’an
Memperlambat : Berihai
Mempersoalkan : Bekē’ēt
Memuai : Baan
Memukul : Nabum
Memupuk : Mupuk
Menabrak : Manung
Menagih : Nagē
Menaiki : Tukat
Menambahkan : Murui
Menanam : Muleq
Menangis : Mangaq
Menangkal : Nihring
Menangkap : Tengep
Menangkis : Metit
Menari : Ngenya
Menarik : Bēhēt
Menasehati : Bahraq
Mencair : Detaq
Mencampur : Kukau
Mencampuri : Kuhnyau

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 29


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Menceritakan : Besituk
Mencintai : Bengit; Peraq
Mencium : Hreq
Mencolek : Nujei
Mencubit : Ngitē
Mencuci : Muhēq
Mencukur : Pek
Mencuri : Neko
Mendaftarkan : Paseq ara
Mendahului : Tepahnyi
Mendanai : Kan Tulung
Mendatangi : Ti Paleq
Mendatangkan : Mangai
Mendidik : Betedok
Mendirikan : Tekereng
Mendoakan : Ti Niba
Mendobrak : Ngukung
Mendorong : Pecoq
Menebang : Neveng
Menembak : Mana
Menempelkan : Tabēk; Takep
Menemui : Ti teguq
Menemukan : Tupop
Menendang : Nekeng; Ngajiq
Menerangkan : Beta’an
Mengacak : Ngenyem
Mengadu : Beta’an
Mengaduk : Kinak; Kaluk
Mengajarkan : Betedok
Mengalah : Bekala
Mengalahkan : Bekala
Mengambil : Aleq

30 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Mengangkat : Kajuq
Mengantar : Ti Cuq
Mengantuk : Nuhroq
Mengarahkan : Tedok Ihlot
Mengasihi : Peraq
Mengasingkan : Pukē
Mengatasi : Berua
Mengatur : Ngatuk
Mengeluarkan : Pusit
Mengendarai : Mano
Mengeringkan : Bepahang
Mengerjakan : Lēhe
Menggeliat : Ngē’ēng
Menggerogoti : Nyuhfai
Menggeser : Siyut
Menggigit : Dep
Menggilas : Sekuling
Menggoreng : Nyika
Menggores : Nurik
Menggugat : Kat Dengaq
Mengguncang : Kuruk
Menghabiskan : Malep
Menghargai : Melegan
Menghasilkan : Keraleq
Menghasut : Bekanyo Kohop
Menghidupkan : Purip
Menghormati : Melegan
Menghukum : Mukum
Mengingkari : Beketēt
Mengirim : Kateu
Mengobati : Naban

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 31


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Mengorbankan : Tevu
Menguap : Nyuap
Menguji : Tuco
Mengukur : Nuket
Mengumpulkan : Puhmong
Mengunjungi : Ti Paleq
Mengupayakan : Sekaten ining
Mengurangi : Mapiq
Mengusahakan : Tuco ining
Menikah : Besaweq
Menipu : Ngaken
Menitipkan : Param Kahfei
Menjaga : Jagaq
Menjemput : Ti Aleq
Menjinakkan : Palai
Menjual : Beriyen
Menjumpai : Beteguq
Menonton : Ti Hnēq
Menulis : Ngalong
Menunda : Bekuhut
Menyalahkan : Besalaq
Menyalurkan : Bepata
Menyambut : Itai Kerangen
Menyampaikan : Berangen Kohop
Menyangkal : Nyan Hraq
Menyatakan : Beta’an
Menyayangi : Beperaq
Menyebarkan : Pavat
Menyebrangi : Mata
Menyebutkan : Pengaq
Menyelesaikan : Malep
Menyelimuti : Nyuveng

32 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Menyemangati : Bekahiyuq Kemeq
Menyepelekan : Pekē
Menyerukan : Nuso
Menyimpan : Nipen
Menyiram : Itēq
Menyita : Nyiho
Menyukai : Hraq
Menyuruh : Tayeq
Meracik : Meneget
Meracuni : Macun
Merampok : Neko
Merangkai : Maken
Merangkul : Pavak
Merantai : Cet
Merapikan : Nyulong
Merasakan : Keneq
Meratapi : Nangi Niro
Merawat : Puto; Nemai
Merebus : Kahyaq
Merencanakan : Bekaneq
Merintis : Nahriq
Merobohkan : Pahvaq
Merombak : Nasaq Nyaliu
Merugikan : Bejavaq
Meruntuhkan : Ngehem
Merusak : Magaq
Merusuhi : Mateq
Minum : Hmuq
Naik : Tukat
Obat : Taban
Pegang : Kehen
Pergi : Ti
Pesiar : Pelēsēr
Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 33
Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Petik : Ngitoq
Pikat : Mereu
Pisah : Beka’at
Poles : Kusuq; Kilēt; Kasa
Potong : Mutek
Pukul : Nabum
Putar : Beriki
Sumpah : Matet
Tambal : Mumang
Tangkap : Tengep
Tarik : Behet
Tekan : Penyet
Tekuk : Tepēq
Tembak : Mana
Tembus : Sepalang
Tendang : Sipak; Nekeng; Ngajiq
Terbakar : Tutung
Terdiam : Dio
Tergores : Turik
Terharu : Nyalaq mare
Teriris : Seq kasa
Terkelupas : Panit
Terkena : Seq
Terkoyak : Duhmut
Terlatih : Tudē
Terluka : Tunan
Terlupakan : Dihe
Terobati : Daleq Uvat
Terpandang : Dino denga
Terpikat : Mereu
Tersenyum : Ngemiq
Tersimpan : Tipen

34 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Tertawa : Dahau
Tertindih : Temenyet
Terungkap : Ta’an
Tidur : Tirei
Tindih : Menyet
Tiup : Hnyup
Todong : Berereng
Tolong : Tulung
Tuduh : Tujuq Kese’et
Tukar : Tuyuq
Tumpah : Pukep
Tunda : Bekuhut
Turun : Nekaq
Tusuk : Nacang
Ulur : Ko
Umpat : Nulut
Undang : Mangai
Ungkap : Beta’an
Ungkit : Megiq
Usap : Mela

6. KATA SIFAT

K
ata sifat atau adjektiva adalah kata yang mengubah
kata benda atau kata ganti, dengan menjelaskannya
atau membuatnya menjadi lebih spesifik. Kata sifat
dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas,
maupun penekanan suatu kata.
Adil : Putup
Akrab : Sikem
Aman : Sian Maren
Aneh : Selap

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 35


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Asam : Pesum
Asin : Mi Siyeq
Awal : Tahriq
Bagus : Ngeneq
Baik : Sian
Bangga : Kahmaq
Basah : Basaq
Bebas : Leban
Behambur : Beravat
Bengkok : Tikong
Berair : Banyeq
Berani : Teven
Berdebu : Mapo
Berisik : Ngurēw
Berkilau : Ngetelip
Bermanfaat : Begunaq
Bersih : Bersẽ
Beruntung : Tepaduk
Besar : Hyuq
Biasa : Alai
Bingung : Semawen
Bodoh : Budok
Bulat : Beru’ung
Bundar : Terifong
Buruk : Ce’et
Busuk : Butung
Cair : Detaq
Cantik : Nyamdo
Cemas : Nge’et
Cemburu : Kebeheu
Cepat : Kacut
Cerdas : Pinten

36 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Cermat : Bihmet
Ceroboh : Menanan
Curam : Kevit
Dangkal : Nga’ai
Datar : Data
Dekat : Sekin; Dekin
Diam : Dio
Dingin : Singum
Gatal : Katē
Gelap : Sekelum
Gelisah : Ayen
Gemuk : Bo’ok
Gila : Bileq
Gugup : Paliq
Halus : Danyep
Hambar : Belē
Hancur : Tarei
Hangat : Ngesu
Hebat : Jagau; Daki
Hidup : Murip
Indah : Ngeneq
Jahat : Se’et
Jauh : Decoq
Jelek : Ce’et
Jernih : Dihning
Kacau : Abut
Kalah : Kala
Kanan : Te’eu
Kiri : Bulē
Kasih : Kan
Kaya : Sian Urip
Kecil : Wiq
Kejam : Tajem
Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 37
Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Keras : Tu’eq
Kering : Pahang
Keriting : Kerukung
Kikir : Sepeken
Kotak : Petiq
Kotor : Si’im
Kuat : Mehngaq
Kumpul : Puhmong
Kuno : Pu’un
Kurus : Mihi
Lambat : Dihai
Lebar : Daba
Lega : Demu Kemeq
Lemah : Demaq
Lembek : Darot
Lembut : Danyep
Lengkap : Cukup
Lengket : Nepelit
Lengkung : Ngebakok
Lezat : Sian Ling
Lincah : Tudē
Loncat : Padau
Longgar : Kahlo
Luar Biasa : Nyingan
Luas : Daba
Lucu : Kipat
Lurus : Tahring
Mahal : Hiyuq beli
Malas : Do’oi
Malu : Ngavaq
Manis : Mi
Marah : Bunget

38 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Mati : Matē
Membeku : Ngebateu
Memuaskan : Demu Kemeq
Menang : Menang
Menarik : Ngeneq
Mengerikan : Keritet
Merdu : Sian di’ong
Mewah : Sian Maren
Muda : Mangut
Mudah : Demu
Murah : Wiq Beli
Nakal : Ce’et Adet
Nyaman : Sian Ling
Padat : Tahnet
Pahit : Pi’it
Panas : Dasuq
Panik : Semawen
Panjang : Daruq
Pecah : Bilaq
Pelupa : Peging Dihe
Pemarah : Peging Bunget
Pendek : Bi’iq
Penting : Penting
Perlu : Perlu
Pintar : Pinten
Polos : Cepahlo
Puas : Demu Kemeq
Ramah : Demaq Kohop
Rapuh : Muhfoq
Rendah : Dapit
Rendah Hati : Demaq Kemeq
Riang : Hajo
Rusak : Tasaq
Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 39
Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Sabar : Daruq Kemeq
Sakit : Perē
Sakti : Daki; Jagau
Salah : Salaq
Sedih : Sevu
Sedikit : Wiq
Segar : Nyakat
Semilir : Ngebayeu
Sempit : Sukut
Sempurna : Sian Maren
Senang : Hajo
Serakah : Sikang Ali
Seram : Keritet (Talo)
Serasi : Paq Tung
Setia : Sikem
Singkat : Kahfei
Sulit : Palit
Taat : Ta’at
Takut : Talo
Tampan : Nyamakei
Tawa : Kerahau
Tegang : Kē’ēt
Tenang : Tengen
Tepat : Peseq
Terakhir : Kepalep
Terkenal : Denga
Terlambat : Dēhē
Tinggi : Detang
Tipis : Sipi
Tua : Kayiq
Unik : Kengeneq

40 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
7. KATA MAJEMUK

K
ata majemuk atau kompositum adalah gabungan
morfem dasar yang seluruhnya berstatus sebagai kata
yang mempunyai pola fonologis, gramatikal, dan
semantis yang khusus menurut kaidah bahasa. Pola khusus
tersebut membedakannya dengan frasa atau gabungan
katayang bukan kata majemuk.
Adat Istiadat : Adet Urip
Adik Kakak : I’at Wiq - I’at Hyuq
Adil Makmur : Ngeriman
Ahli Waris : Ata anaq meson
Air Mata : Kelang Mata
Air Tanah : Kelang Tanaq
Air Tawar : Kelang Belē
Air Terjun : Kelang Gak
Akal Budi : Atē Putēq
Anak Angkat : Anaq Amung
Anak Emas : Anaq Peraq
Anak Istri : Anaq Sawa
Anak Pungut : Anaq Amung
Babak Belur : Matung Maram
Basah Kuyup : Hmek
Batang Hidung : Batang Urung
Bawah Atas : Diraq Duruq
Bengkok Berkelok : Beki’ok
Besar Kecil : Hiyuq Wiq
Biang Keladi : Mu’u Kese’et
Biji Mata : Duang Mata
Buah Bibir : Buaq Devaq
Bulan Madu : Meka Dahfat
Buta Huruf : Budok
Caci Maki : Nulut

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 41


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Campur Aduk : Be Kuhnyau
Campur Baur : Bekukau
Cerdik Pandai : Pinten
Cuci Tangan : Muheq Ucuq
Dendam Kesumat : Pere Kemeq; Unget Ceet
Doa Restu : NyakēNiba
Duka Cita : Salim
Gagah Berani : Dino Ningan
Gelak Tawa : Dahau Ngelek
Gelap Gulita : Sekelum
Hancur Lebur : Tarei Duhmut
Harga Mati : Beli Matē
Hari Raya : Do Raya
Harta Karun : Uvat Pu’un
Hati Nurani : Atē Putēq
Hawa Nafsu : Duwat
Hilang Lenyap : Pataq
Hilir Hulu : Lung-Ut
Hiruk Pikuk : Ngurēw
Hujan Gerimis : Awang Hmit-hmit
Hujan Lebat : Awang Basan
Hutan Rimba : Tu’an Tung; Kenut
Hutang Piutang : Tagē
Ibu Bapak : Inaq Amaq
Ibu Pertiwi : Tanaq Asen
Ikat Kepala : Be’eng Kuhung
Ikat Pinggang : Tēng
Jantung Hati : Atē pusuq
Jatuh Bangun : Besabab
Jerih Payah : Usit Disai
Jual Beli : Diyen
Jungkir Balik : Kubek Karaq

42 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Kacau Balau : Urip Nyarau
Kalang Kabut : Sangasi
Kampung Kota : Devuq Hiyuq
Kapal Terbang : Kapen Narang
Kaya Raya : Deng Murip
Kebun Buah : Pukung
Kekal Abadi : Murip Maren; Murip mesat
Keluar Masuk : Musit Maseq
Keras Kepala : Kuhung Bateu
Kering Kerontang : Pahang Ngagung
Kiri Kanan : Bule Te’eu
Kurus Kering : Mihi Migēu
Kutu Loncat : Ngetiw
Lahir Batin : Kemeq Sian
Lemah Gemulai : Demaq kayang
Lemah Lembut : Demaq kohop
Lemah Lunglai : Demaq dayoq
Letih Lesu : Kayui
Luar Dalam : Usit Alem
Luluh Lantah : Palep Kemeq
Lumbung Padi : Ukeng Parē
Main Mata : Ngebelib
Makan Minum : Hman Hmuq
Manis Pahit : Mi Pi’it
Mara Bahaya : Bayaq se’et
Masa Bodoh : Lētung
Mata Air : Ketebot
Mata Hati : Atē putēq
Mati Kutu : Nyandeng
Mati Langkah : Matē Akang
Meja Makan : Mēja Tahman
Menang Kalah : Pelaq Ula
Merah Padam : Tebeliq Nyong
Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 43
Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Minta Maaf : Nyakē Kerasiq
Nafsu Birahi : Bilai Se’et
Naik Darah : Bunget se’et
Naik Pangkat : Tukat Dali; Nyakeq Dali
Naik Turun : Tukat Nekaq
Nenek Kakek : Boq Dedo, Boq Dakei
Nenek Moyang : Boq Hiyuq
Orang Tua : Ina Ama
Pagi Buta : Sakat Teneng; Do Benat-benat
Panas Terik : Kerasuq Do
Pantang Mundur : Nyan Hlot
Patah Hati : Putek Kemeq
Peluk Cium : Ngapeq Hreq
Penuh Sesak : Penoq Duput
Pesta Pora : Paruq Hiyuq
Pintu Gerbang : Awaq Hiyuq
Piring Mangkuk : Bengong Bakok
Pokok Pangkal : Pungu
Pucat Pasi : Taq krima
Pulang Pergi : Ti Ani
Ramah Tamah : Bepaket
Ratap Tangis : Angaq Sevu
Rendah Diri : Mangigum
Rendah Hati : Miraq Atē
Ringan Tangan : Nyian Ucuq; Kemeq Tulung
Rumah Makan : Po tahman
Rumah Sakit : Amin Perē
Salah Langkah : Salaq Akang
Salah Paham : Salaq Pehem
Sanak Saudara : I’at anyen
Sandang Pangan : Tahman
Sangkut Paut : Beteseq

44 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Sapu Tangan : Puhut Ucuq
Segar Bugar : Nyakat
Sehat Walafiat : Kering Singum
Seluk Beluk : Ketekun
Sendau Gurau : Bekahnyok
Senyum Simpul : Ngemiq Wiq
Sepak Terjang : Ano Urip
Serah Terima : Aleq Kan
Serba Guna : Maham Peseq
Silang Sengketa : Nyan Beteseq
Sopan Santun : Pu’u kemeq
Suami Istri : Sawa
Suka Cita : Murip Maren
Sumpah Mati : Natet Patē
Sumpah Serapah : Nulut; Matet
Sunyi Senyap : Henung Sengiw
Tahan Banting : Najēq
Tanah Air : Tanaq Asen
Tanda Jasa : Terahne Dali Sian
Tidur Siang : Tirei Do
Tua Muda : Kaiq-nyamakei
Tuan Rumah : Kuhung Amin
Tuan Tanah : Pu’u Tanaq Meran
Tulang Punggung : Kuhung Urip
Tumpah Darah : Tanaq asen
Turun Naik : Nekaq Tukat
Turun Tangan : Tahye Lē Dali
Uang Haram : Wang Se’et
Uang Jalan : Wang Ano
Ujung Pangkal : Dawi Pu’u
Unjuk Gigi : Beta’an Keteven
Untung Rugi : Nyanana Kraleq

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 45


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Urat Nadi : Pungu Urip
Yatim Piatu : Anaq Ulung Cip

8. WARNA

W arna adalah spektrum tertentu yang terdapat di


dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih).
Identitas suatu warna ditentukan panjang
gelombang cahaya. Setiap warna mampu memberikan kesan
dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya.
Misalnya warna putih memberi kesan suci.
Abu-abu : Ngaveu
Biru : Nuhum taq
Coklat : Ngetanaq
Hijau : Nuhum Do’o Kayeu
Hitam : Petum
Jingga : Nyihang Saq
Kuning : Nyihang
Merah : Tebeliq
Putih : Putēq
Ungu : Tebeliq Saq
Pink : Tebeliq Taq

9. MAKANAN

M
akanan ialah sumber energi yang diperlukan oleh
tubuh manusia. Bahan biasanya berasal dari hewan
atau tumbuhan, yang dimakan oleh makhluk hidup
mendapatkan tenaga dan nutrisi. Kecukupan makanan dapat
dinilai dengan status gizi secara antropometri.
Babi Panggang : Kahang Bavui

46 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Bubur : Tatoq
Dendeng : Sekundang
Emping : Ubak
Gulai : Saluq ngelek
Ikan Asin : Cen Siyeq
Kerupuk : Kerēk
Ketupat : Ayu Ketupat
Kelepon : Jajaq Kelo Pit
Kue : Jajaq
Lemang : Lemang
Lemper : Ayu Itiq
Lumpia : Jajaq lumpia
Martabak : Jajaq Kelo Sio
Nasi : Ayu
Nasi Goreng : Ayu Sika
Onde-onde : Jajaq Onde-onde
Pepes : Kivu
Pisang Goreng : Putei Sika
Rendang : Saluq Rendang
Sagu : Bulung
Salai : Cihe
Tape Ketan : Angei
Tape Singkong : Angei Uvei Bekayeu
Telur Ayam : Kelo Sio
Wajik : Ayu Pulut
Tumis Pucuk Singkong: Kulu Do’o Uvei Kayeu

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 47


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
10. MINUMAN

M
Air Aren
inuman umumnya menunjuk kepada cairan yang
ditelan. Kata ini kadang dipakai di pengertian yang
lebih sempit untuk menunjuk ke minuman beralkohol.
: Kelang Adap
Air Dingin : Kelang Singum
Air Jahe : Kelang Diyeq Tanaq
Air Kelapa : Kelang Nyo
Air Panas : Kelang Dasuq
Air Susu Ibu : Kelang Ata
Air Tebu : Kelang Teveu
Air : Kelang
Es Campur : Kelang Singum Detaq Kukau
Es Teh : The Singum
Kopi : Kupi
Minum : Hemuq
Minuman : Tahmuq

11. PAKAIAN

P
akaian adalah bahan tekstil dan serat yang digunakan
sebagai penutup tubuh. Manusia membutuhkan pakaian
untuk melindungi dan menutup dirinya. Seiring dengan
perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan
sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang.
Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-
istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas.
Anting (Laki-laki) : Teburang
Gelang : Cekahat
Anting (Perempuan) : Cemehaq
Baju Rompi : Kerabiq Tahnyap

48 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Baju : Kerabiq
Bra : Tapen Tusu
Celana Dalam (Laki-Laki) : Seruen Alem Dakei
Celana Dalam (Perempuan) : Seruen Alem Dedo
Celana Panjang : Seruen Daruq
Celana Pendek : Seruen Bi’iq
Celana : Seruwen
Gelang Kaki : Sekahat Ukut
Gelang Tangan : Sekahat Ucuq
Gigi Emas : Tuko Berawan
Gincin : Sin
Ikat Pinggang : Tẽng
Kacamata : Dingai Mata
Kain : Danyam
Kalung : Inoq
Kasur : Temaq kasun
Kelambu : Kerabuq
Rok : Kun
Sandal (laki-Laki) : Sipe ukut dakei
Sandal (perempuan) : Sioe ukut dedo
Selimut : Suveng
Sisir Pencari Kutu : Koi sinut
Sisir : Koi
Tas : Kupe
Tikar : Temaq
Topi Adat : Dabung Tangep
Topi : Dabung

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 49


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
12. PERALATAN RUMAH TANGGA

P
eralatan rumah tangga adalah peralatan atau perkakas
untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari yang
digunakan oleh satu atau lebih yang tinggal bersama di
suatu tempat.
Almari : Rak
Alu : Aleu
Bantal : Kelen
Beliung : Usẽ
Bubu : Uveu
Cangkul : Kalei siro
Ceret : Cirẽq
Cermin : Dingai
Ember : Ukun
Garpu : Siro Salit
Gayung : Ta’ut
Gelas : Cangkin
Gong : Ketawak
Gorden : Danyam Tihring
Guci : Tajau
Guling : Kelen Daruq
Handuk : Puhut Basaq
Jala : Nyaleq
Jaring : Pukat
Kapak : Usẽ
Kasur :Temaq kasun
Kelambu : Kerabuq
Keramba : Bakaq
Keranjang : Bakun
Keset : Puhut Ukut
Ketam : Ketem

50 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Kipas : Kapẽng
Kipas Angin : Kapẽng bihiu
Korek api : Tekik
Kuali : Kuren Sika
Kursi : Kang
Lesung : Desung
Lumbung : Po Parẽ
Mangkuk : Bengong Bakok
Nyiru : Tapan
Obor dari Bambu : Ubor
Pahat : Penboq
Palu : Tukun
Panci Almunium : Kuren Bangau
Panci Besi : Kuren Titẽ
Pancing : Bitan
Parutan Kelapa : Kohok Nyo
Peniup Api : Kuhvong
Piring : Bengong Bẽng
Ranjang : Tegan
Sabun Cuci : Sabun Uhẽq
Sabun Mandi : Sabun Du
Sandal : Sipẽ Ukut
Sapu : Pa
Saringan Air Madu : Silong Kelang Singet
Sarung : Tajung
Selimut : Suveng
Sendok : Siro
Sendok Nasi : Oy Ayu
Sendok Sayur : Taviq
Seprei : Suveng Kapai
Setrika : Strika
Sikat Gigi : Sikat Tuko
Tali untuk Menurunkan Madu: Kuling tekaq kelang singet
Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 51
Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Tali untuk Panjat Madu : Kuling n’a Nyaket Singet
Tangga yang Dipaku di Pohon : Jentak
Taplak Meja : Sipẽ Mẽja
Tas : Kupẽ
Teko : Cirẽq
Telenan : Tepahlan
Televisi : Tivi
Tempat Air dari Bambu : Ukun
Tempat Air dari Buah Labu : Ukun Burung
Tempat Pegangan di Pohon : Jentak
Tempat Penampung Air Madu : Dakan
Tempat Tembakau : Tekuhang
Termos : Termus Kelang
Tirai : Dihring
Tungku : Hngan
Tusuk Sate : Tacang

13. BANGUNAN

B angunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri


daridinding dan atap yang didirikan secara permanen di
suatutempat. Bangunan juga disebut rumah atau
gedung, yaitusegala infrastruktur, sarana, atau prasarana pada
kehidupanmanusia dalam membangun peradaban.
Bangunan memiliki beragam bentuk, ukuran, dan
fungsi, serta telah mengalami penyesuaian sepanjang sejarah
yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan
bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan
estetika. Selain itu, bangunan mempunyai beberapa fungsi
bagi kehidupan manusia, terutama sebagai tempat berlindung
dari cuaca, keamanan, tempat tinggal, tempat menyimpan
barang, dan tempat bekerja.

52 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Atap : Sapo
Bilik : Tegan
Bubungan : Mubung Sapo
Dapur : Aveu
Dinding : Tilung
Garasi : Diwang
Gelagar : Dureng
Gudang : Ukeng
Jamban : Akit
Jendela : Awaq Wiq
Kamar Mandi : Na’a Du
Kamar Tidur : Na’a Tirei
Kamar : Nagaq
Kasau : Kasau
Kebun : Nidaq
Kolam Renang : Duhung Hyuq
Kuda-kuda : Stan
Pekarangan : Datat Amin
Pembatas Lantai : Nyi’at Tasuq
Pintu : Awaq Hyuq
Pondok Ladang : Po Umeq
Ruang Belajar : Na’a Bekalai
Ruang Keluarga : Na’a Ketirei
Ruang Kerja : Na’a Lẽ Dali
Ruang Makan : Na’a Hman
Ruang Tamu : Na’a Sakai
Rumah : Po Devuq
Rumah Panjang : Po Daruq
Serambi : Dikut
Susuk : Aling
Tangga : Acan
Teras : Dikut

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 53


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Tiang Rumah : Cihi Depo
Toilet : Na’a Pasing
Ventilasi : Kuhvong Bihiu

14. SENJATA/PERALATAN

S
enjata adalah alat yang dipergunakan untuk melukai,
membunuh, atau menghancurkan sesuatu. Senjata dapat
digunakan untuk menyerang maupun mempertahankan
diri, dan juga untuk mengancam dan melindungi. Senjata
dapat dikategorikan dalam tiga jenis, berdasarkan siapa yang
memakainya, cara pemakaiananya, dan apa targetnya.
Bambu Runcing : Buluq jilut
Beliung : Use
Linggis : Kalei
Mandau : Mitem temai
Obeng : Ubẽng
Pahat : Penboq
Parang : Mitem
Pedang : Nading
Pemeras Tebu : Keraq
Peraut Rotan : Pu’ai
Pisau Dapur : Nading aveu
Pisau : Pu’ai
Pistol : Pana
Senapan : Pana Bihiu
Sumpit : Seput
Taji : Tajiq
Tombak Bermata Berkait : Tuduk
Tombak Bermata Lebih dari Dua : Serapang
Tombak : Dohoq

54 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
15. SARANA TRANSPORTASI

T
ransportasi adalah perpindahan manusia atau barang
dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan
kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
Fungsi sarana transportasi adalah sebagai alat perhubungan
bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
sehingga segala kegiatan, seperti pertanian perindustrian, dan
perekonomian dapat berjalan lancar.
Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan
untuk menyatakan alat angkut yang digunakan untuk
berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain. Moda yang
biasanya digunakan dalam transportasi dapat dikelompokkan
atas moda yang berjalan di darat, berlayar di perairan laut dan
pedalaman, serta moda yang terbang di udara.
Helikopter : Kapen Narang
Jembatan : Si’it
Kapal Sungai : Kapen Danum
Kereta Api : Alut Apui
Ketinting : Cẽs
Longboat : Alut Daruq
Mobil : Alut Tanaq Ukut Pat
Perahu : Alut
Pesawat Terbang : Kapen Narang
Rakit : Akit
Sepeda Motor : Alut Tanaq Ukut Duweq
Speedboat : Alut Upot

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 55


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
16. SILSILAH KELUARGA

S
ilsilah adalah suatu bagan yang menampilkan hubungan
keluarga (silsilah) dalam suatu struktur pohon. Data
genealogi ini dapat ditampilkan dalam berbagai format.
Salah satu format yang sering digunakan dalam menampilkan
silsilah adalah bagan dengan generasi yang lebih tua di bagian
atas dan generasi yang lebih muda di bagian bawah. Bagan
keturunan yang menampilkan semua keturunan dari satu
individu memiliki bagian yang paling sempit di bagian atas.
Bagan leluhur, yang merupakan suatu pohon yang
menampilkan leluhur seorang individu, memiliki bentuk yang
lebih menyerupai suatu pohon, dengan bagian atas yang lebih
lebar daripada bagian bawahnya. Beberapa bagan leluhur
ditampilkan dengan seorang individu berada pada sebelah kiri
dan leluhurnya di sebelah kanan.
Adik : I’at Wiq
Anak Angkat : Anaq Cep
Anak Tiri : Anaq Amung
Anak : Anaq
Ayah Tiri : Ama Amung
Ayah : Ama
Besan : Beluai
Bibi : Ina Wiq
Bungsu : Anaq Buaq Tusu
Buyut : Boq Ban
Cicit : Tekulung
Cucu : Meson
Duda : Buyuq
Ibu Tiri : Ina Amung
Ibu : Ina
Ipar : Dangoq

56 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Istri : Sawa
Janda : Baleu
Kakak : I’at Hyuq
Kakek : Boq Kei
Keponakan : Anak I’at
Laki-laki : Dakei
Menantu : Anaq Ivan
Mertua : Ama/Ina Ivan
Nenek : Boq Dedo
Paman : Ama Hyuq
Perempuan : Dedo
Piatu : Anaq Ulung
Poligami : Sawa Meran
Saudara : I’at
Saudara Angkat : I’at Cep
Saudara Tiri : I’at Amung
Seayah Seibu : Ciq Ama Ina
Seibu Lain Ayah : Pi’at Ukẽng
Sepupu Dua Kali : Pi’at Sekit Keduweq
Sepupu : Pi’at Sekit
Suami : Sawa Dakei
Sulung : Anaq Hyuq
Yatim Piatu : Anaq Ulung Cip
Yatim : Anaq Ulung

17. PEKERJAAN

P
ekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang
dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah
pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang
menghasilkan uang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini
sering dianggap sinonim dengan profesi.

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 57


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Artis : Tew Uhyat
Bintang Film : Tew Uhyat
Dokter : Mantri
Dukun Beranak : Tukang Anaq
Kepala Adat : Kuhung Adet
Kepala Kampung : Kuhung Devuq
Koki/Juru Masak : Dipen Aveu
Montir : Tukang Dikeq
Nelayan : Tukang Ining Cen
Pandai Besi : Tukang Dat
Pedagang : Tukang Beriyen
Peladang : Dino Umeq
Pelukis : Tukang Ngalong
Pemabuk : Tukang Mavoq
Pemancing : Dino Mitan
Pembeli : Belenjaq
Pembohong : Dino Puyeu
Pemburu : Dino Nganuk
Penari : Dino Ngenya
Penata Rias : Tukang Ngadan
Pencuri : Tukang Neko
Pengacara : Tukang Bahraq
Pengemis : Tukang Nyakẽ
Penipu : Dino Ngaken
Penjahit : Dino Ce’et
Petani : Dino Tukang Umeq
Tentara : Redes
Tukang Cukur : Tukang Pek Ivoq
Tukang Gigi : Tukang Tuko
Tukang Kayu : Tukang Le Kayeu
Tukang Panjat Madu : Tukang Nyaket Sala Singet
Tukang Urut : Tukang Muhut

58 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
18. ANGGOTA TUBUH

T
ubuh manusia merupakan keseluruhan struktur fisik
organisme manusia. Tubuh manusia terdiri atas kepala,
leher, batang badan, 2 lengan dan 2 kaki. Ketinggian
rata-rata tubuh manusia dewasa sekitar 1,6 m (5-6 kaki).
Ukuran tubuh manusia ditentukan oleh gen. Jenis dan
komposisi tubuh dipengaruhi faktor pasca kelahiran seperti
diet dan olahraga.
Pada saat manusia mencapai kedewasaan, tubuh
terdiri dari hampir 100.000.000.000 sel. Masing-masing
merupakan bagian sistem organ yang dirancang untuk
melakukan fungsi kehidupan yang esensial. Sistem organ
tubuh mencakup kardiovaskular, pencernaan, kekebalan
tubuh, pernapasan, ekskresi, perkemihan, muskuloskeletal,
saraf, endokrin, dan reproduksi.
Alis : Bulu Bakung
Bahu : Kerekẽp
Batok Kepala : Gong kuhung
Betis : Unẽt
Bibir : Sevẽ
Bulu Mata : Bulu Bakung
Celah Jari : Selang Kahngau
Dada : Usoq
Dagu : Sa’a
Dahi : Diko
Empedu : Peru
Garis Tangan : Palan
Gigi : Tuko
Ginjal : Paliq
Gusi : Usi Tuko
Hidung : Urung

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 59


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Ibu Jari : Kahngau Tepu Ucuq
Jakun : Hengok Tinga
Jari Manis : Kahngau Mengara
Jari Tengah : Kahngau Betaq
Jenggot : Bulu sa’a
Kapalan : Tekengem
Kelingking : Kahngau Anying
Kepala : Kuhung
Ketiak : Diraq Devang
Kuku : Silu
Kumis : Bulu Sevẽ
Leher : Kena
Lengan : Devang
Lidah : Selaq
Lutut : Bakup
Mata Kaki : Bukung Ukut
Otak : Uteq
Paha : Sapiq
Pantat : Ketut
Payudara : Tusu
Pelipis : Bakung
Penis : Kelo
Pergelangan Tangan : Du’ep
Perut : Teni’i
Pinggang : Eng
Pipi : Piping
Pusat : Puset
Puting Susu : Buaq Tusu
Pusaran Rambut di Kepala : Sepuru
Rambut : Ivoq
Rusuk : Jak
Selangkangan : Sepakang

60 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Siku : Siku
Telapak Tangan : Tapaq Ucuq
Telinga : Keringa
Tengkuk : Tekok
Tumit : Tekeng
Uban : Buvan
Ubun-ubun : Sepuru
Ulu Hati : Atẽ
Usus : Betuka
Vagina : Peki
Zakar : Kelo

19. PENYAKIT

P
enyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau
pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi
atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya.
Lazimnya untuk menyembuhkan penyakit, pasien konsultasi
dengan dokter. Patologi adalah pelajaran tentang penyakit.
Subyek klasifikasi sistematik penyakit disebut nosologi.
Batuk : Hngot
Bengkak : Matung
Bisu : Uyeu
Bisul : Tukang
Buta : Murap
Cacar Air : Kakap teu kelang
Cacar Api : Kakap teu apui
Demam : Darem
Gatal : Katẽ
Gondok : Hngok
Jerawat : Semo
Kaki Gajah : Ukut matung

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 61


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Korengan : Karot
Kurap : Hi
Kutu Air : Daleq bara
Lemah Syahwat : Buyuq
Luka Bakar : Pila apui
Luka : Tunan
Malaria : Darem
Mencret : Betaco
Panu : Ditak
Pendarahan : Dahaq Peso
Pilek : Urung Tahnet
Rabies : Keprẽ Ukẽng
Sakit Gigi : Perẽ Tuko
Sakit Kepala : Perẽ Kuhung
Sakit Mata : Perẽ Mata
Sakit Perut : Perẽ Teni’i
Sariawan : Perẽ Selaq
Stroke/Lumpuh : Bekatung
Tuli : Mingo
Wasir : Kuhliu

20. TANAMAN

T
anaman adalah jenis organisme yang dibudidayakan di
ruang atau media untuk dipanen. Pengertian ini
dibedakan dari penggunaan secara awam bahwa
tanaman sama dengan tumbuhan. Hampir semua tanaman
adalah tumbuhan, tetapi dalam pengertian tanaman tercakup
pula beberapa fungi (jamur pangan) dan alga (penghasil agar-
agar dan nori) yang dibudidayakan untuk dimanfaatkan.
Tanaman sengaja ditanam, sedangkan tumbuhan adalah
sesuatu yang muncul atau tumbuh dari permukaan bumi.

62 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Aren : Adap
Bambu : Buluq
Bawang Merah : Bawang Tebeliq
Bawang Putih : Bawang Putẽq
Bawang Rambut : Sekuneq
Bawang : Bawang
Bayam : Do’o kapaq
Belimbing : Berivit
Bunga : Dirang
Cabai : Dieq
Cemara : Kayeu Avut
Cengkeh : Cengkẽ
Gambas : Nibang
Jagung : Selẽ
Jahe : Dieq Tanaq
Kacang Tanah : Kacang Goreng
Kangkung : Uvei Mubong
Karet : Karẽt
Katu : Mutun
Kelapa : Nyo
Kemiri : Keminting
Kopi : Kupi
Kulur : Tahap
Kunyit : Cahang
Labu Air : Devu
Labu Kuning : Devu Nyihang
Lada : Cahang
Lengkuas : Titiq bangei
Mentimun : Ketimun
Padi : Parẽ
Pakis : Pakeu
Palem : Pa

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 63


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Pare : Kerurang
Pasak Bumi : Kayeu uvat
Pinang : Pa’an
Pisang : Putei
Rotan : Wẽ
Rumput : Serupai
Serai : Seping
Singkong : Uvei kayeu
Sirih : Ureu sepaq
Talas : Upiq
Tebu : Teveu
Terong Asam : Kerohong Mitem
Terong Pipit : Buaq Ulem
Terong : Kerohong Petet
Tomat : Tomat
Ubi Jalar : Uvei Uka

21. BUAH-BUAHAN

B
uah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang
merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah
(ovarium). Buah membungkus dan melindungi biji.
Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan
fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam pertanian (hortikultura) atau
pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas dan
biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam
pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah,
melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang
lain. Maka untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut
pengertian botani biasa disebut buah sejati.

64 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan
pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya
disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan,
mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang
mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.
Asam : Berenyuq
Belimbing : Berivit
Cempedak : Nakan
Delima : Dimau
Duku : Sau Bara
Durian : Satuq
Jagung : Selẽ
Jambu : Jambu Bateu
Jambur Air : Jambu Kelang
Jengkol : Peta Dalong
Jeruk Manis : Dimau Mi
Jeruk Nipis : Dimau Tajiq
Jeruk : Dimau
Kakau : Kakau
Kapul : Buaq Duviq
Kedondong : Kedondong
Kelapa : Nyo
Kelengkeng : Saw Dalong
Kemiri : Keminting
Kurma : Kurma
Kuwini : Kwini
Labu : Devu
Langsat : Deset
Mengkudu : Kayeu Usan
Mentimun : Ketimun
Nanas : Usan

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 65


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Nangka : Maduk
Pepaya : Kerohong Murung
Pinang : Pa’an
Pisang : Putei
Rambutan : Beritiq
Salak : Buaq Birai
Sawo : Sawo
Semangka : Ketimun Sala
Sirsak : Maduk Belendaq
Terong : Kerohong Petet

22. HEWAN DARAT

D
alam bahasa Inggris, hewan disebut animal, dari
bahasa Latin animalis berarti "memiliki napas". Hewan
memiliki beberapa karakteristik yang membedakan
dari makhluk hidup lainnya. Hewan bersifat eukariotik
(memiliki membran inti) dan multiseluler, tidak seperti
bakteri, yang prokariotik, dan tidak seperti protista, yang
bersifat eukariotik tetapi uniseluler. Tidak seperti tumbuhan
dan alga, yang menghasilkan nutrisinya sendiri, hewan
bersifat heterotrof, memakan bahan organik dan
mencernanya secara internal.
Semua hewan bersifat motil (mampu secara spontan
memindahkan tubuh), tetapi beberapa hewan, seperti spons,
koral, kerang, dan teritip, kemudian menjadi sesil. Blastula
adalah tahap dalam perkembangan embrio yang unik untuk
sebagian besar hewan, memungkinkan sel berdiferensiasi
menjadi jaringan dan organ khusus. Hewan dikategorikan ke
dalam kelompok ekologis tergantung pada bagaimana mereka
memperoleh atau mengkonsumsi bahan organik, termasuk
karnivora, herbivora, omnivora, detritivor, dan parasit.

66 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Agas : Nyamoq dumit serit
Anjing : Ukeng
Ayam Hutan : Bayan
Ayam : Sio
Babi Hutan : Bavui
Babi : Ukot
Badak : Temero
Bebek : Serati
Bekantan : Bekeroq
Belalang : Kalap
Beruang : Uang
Biawak : Parang
Buaya : Bayaq
Bunglon : Kebihlap
Cacing : Dukong
Cicak : Kicak
Gajah : Temero
Harimau : Sengirau
Jangkrik : Kalap buneng
Kaki Seribu : Kesering
Kalajengking : Katip bakung
Kambing : Kading
Kancil : Beranoq
Kecoa : Keripẽ
Keong/Siput : Kasiq
Kepompong : Katok
Kera : Keravet
Kerbau : Buq
Kijang : Du’u
Kucing : Cing
Kutu Anjing : Kutu Ukeng
Kutu Busuk : Itet

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 67


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Laba-laba : Kerahwaq
Lalat : Nyamoq
Landak : Tatung
Lebah : Singet
Lintah : Semateq
Lintah Sungai : Kelen dappen
Lipan : Dipan
Macan Dahan : Kulẽ
Monyet : Kuyat
Murai Batu : Tujau
Musang : Busan
Orang Utan : Irang Utan
Pelatuk : Berat
Rayap : Birang tanai
Rusa : Payo
Semut Gula : Birang Gulaq
Semut Hitam : Birang Petum
Semut Merah : Birang Tacem
Semut : Birang
Tikus : Ka’ai
Tokek : Kok ok
Tupai : Keli
Uak-uak : Keravet
Ular : Nyipeq
Ulat Bulu : Ulet bulu
Ulat : Ulet
Undur-undur : Kerukot
Walang Sangit : Sengit

68 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
23. HEWAN UDARA

H
ewan memiliki beberapa karakteristik yang
membedakan dari makhluk hidup lainnya. Hewan
bersifat eukariotik (memiliki membran inti) dan
multiseluler, tidak seperti bakteri, yang prokariotik, dan tidak
seperti protista, yang bersifat eukariotik tetapi uniseluler.
Tidak seperti tumbuhan dan alga, yang menghasilkan
nutrisinya sendiri, hewan bersifat heterotrof, memakan bahan
organik dan mencernanya secara internal.
Semua hewan bersifat motil (mampu secara spontan
memindahkan tubuh) selama setidaknya sebagian dari siklus
hidupnya, tetapi beberapa hewan, seperti spons, koral, kerang,
dan teritip, kemudian menjadi sesil. Blastula adalah tahap
dalamperkembangan embrio yang unik untuk sebagian besar
hewan, memungkinkan sel untuk berdiferensiasi menjadi
jaringan dan organ khusus. Hewan dikategorikan ke dalam
kelompok ekologis tergantung pada bagaimana mereka
memperoleh atau mengkonsumsi bahan organik, termasuk
karnivora, herbivora, omnivora, detritivor, dan parasit.
Bangau : Manoq Payo
Beo : Tiung
Burung Hantu : Manoq Wok
Capung : Nanying
Cicak : Kicak
Elang : Kenyiu
Enggang : Tingang
Gagak : Kaqwong
Kelebarau : Kuliu Kuciu
Kelelawar : Mengawat
Kumbang : Kusong
Kunang-kunang : Siljuq teu

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 69


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Kupu-kupu : Kebahvang
Lebah : Singet
Merak : Huwẽ
Nyamuk : Nyamoq
Pelatuk : Beratoq
Penyengat : Singet
Pipit : Pit
Punai : Punẽ
Pungguk : Kung wek
Tawon : Singet
Tekukur : Kuk kru

24. HEWAN AIR

H
ewan memiliki beberapa karakteristik yang
membedakan dari makhluk hidup lainnya. Hewan
bersifat eukariotik (memiliki membran inti) dan
multiseluler, tidak seperti bakteri, yang prokariotik, dan tidak
seperti protista, yang bersifat eukariotik tetapi uniseluler.
Tidak seperti tumbuhan dan alga, yang menghasilkan
nutrisinya sendiri, hewan bersifat heterotrof, memakan bahan
organik dan mencernanya secara internal.
Semua hewan bersifat motil (mampu secara spontan
memindahkan tubuh) selama setidaknya sebagian dari siklus
hidupnya, tetapi beberapa hewan, seperti spons, koral, kerang,
dan teritip, kemudian menjadi sesil. Blastula adalah tahap
dalamperkembangan embrio yang unik untuk sebagian besar
hewan, memungkinkan sel untuk berdiferensiasi menjadi
jaringan dan organ khusus. Hewan dikategorikan ke dalam
kelompok ekologis tergantung pada bagaimana mereka
memperoleh atau mengkonsumsi bahan organik, termasuk
karnivora, herbivora, omnivora, detritivor, dan parasit.

70 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Baung : Cen Siken
Belida : Cen Belidaq
Belut : Mengaling
Biawan : Cen Berit
Bulus : Karaq Bulan
Haruan : Cen Uhrun
Ikan Mas : Cen Berawan
Jelawat : Javat
Katak : Buneng
Kepiting : Kuyeu
Kura-kura : Kelep
Lais : Ji’e
Lancang : Kutẽk
Lele : Petet
Penyu : Davei
Pepuyu : Puyu
Pesut : Cen Pu
Seluang : Seruang
Udang : Urang

25. WAKTU/MUSIM

W aktu atau masa adalah seluruh rangkaian saat ketika


proses, perbuatan, atau keadaan berada atau
berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan
interval antara dua keadaan/kejadian, atau bisa merupakan
lama berlangsungnya suatu kejadian.
Musim adalah salah satu pembagian utama tahun
berdasarkan iklim. Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat
musim, yaitu: musim semi, musim panas, musim gugur, dan
musim dingin. Indonesia karena terletak di daerah tropis,
hanya mengenal musim hujan dan musim kemarau.

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 71


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Abad : Matu Tuan
Air Pasang : Ngul’eng
Air Sungai Mulai Naik : Danum Seriq
Air Sungai Naik Sebentar : Dulun; Tului
Air Sungai yang Kering : Danun Tagaq
Air Surut : Kelang Dohot
Besok : Suap Ati
Bulan : Bulan Dangit
Dahulu Kala : Mahnyi Di
Dangkal : Nga’ai
Fajar : Do Benat-benat
Gelap : Sekelum
Hari Keempat ke Depan : Do Ciq Ti
Hari Ketiga ke Depan : Do Ciq
Hari Mulai Terang : Do Ngenang
Hari : Do
Hujan : Awang
Hujan Berkepanjangan : Awang Daruq
Hujan Rintik Disertai Panas Matahari: Awang Do Perẽ
Hujan Rintik-rintik : Awang Hemit-hemit
Jam : Jem
Kemarau : Tagaq
Kemarin : Midi
Lusa : Do Ciq Ti
Malam : Malem
Mendung Karena Awan : Do Nge’ep
Mendung Mau Turun Hujan : Irap Do
Musim Hujan : Ureq Awang
Musim Kering : Ureq Tagaq; Ureq Pahang
Pagi : Sakat
Panas Terik : Do Perẽ Ngateq
Pekan : Ciq Minggu

72 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Petang : Do Hvaq
Posisi Matahari Datar dengan Tanah : Do Demẽ
Posisi Matahari Mulai Condong ke Barat : Do Ngihrang
Posisi Matahari Tepat Diatas Kepala : Betoq Do
Siang : Betoq Do
Sore : Demẽ
Subuh : Kemiraq Do
Tahun : Tu’an
Tengah Malam : Betoq Malem
Zaman Dulu : Mahnyi Di; Ata Duri

26. PERCAKAPAN HARIAN

P
ercakapan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
adalah perihal bercakap-cakap (dipertentangkan
dengan apa yang ditulis). Arti lainnya dari percakapan
adalah satuan interaksi bahasa antara dua pembicara atau
lebih. Percakapan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata
benda sehingga percakapan dapat menyatakan nama dari
seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang
dibendakan.
Ke mana : Ti Waq Ame
Ke Ladang : Ti Waq Umeq
Ke Kampung : Ti Waq Devuq
Pergi Mandi : Ti Du
Pergi Berak : Ti Pasing
Pergi Kencing : Ti Narit
Pergi Jalan : Ti Pano
Ambil Air : Sungan
Berburu : Nganuk
Aku Suka Kamu : Ke Hraq Yang Koq
Saya Juga Suka : Ke in Hraq Yang Ko

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 73


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Apa Kabar : Hno Denga
Kabar Baik : Denga Sian
Kapan Datang : Dahme Dangen
Kemarin : Midi; Do Hromẽ Di
Baru Saja : Toho Pe’e
Pagi Tadi : Sakat Hro
Mencari Siapa : Ining hẽq
Mau Ketemu Kakek: Lo Teguq Boq Kei
Mau Cari Ayam yang Lepas: Lo Aning Sio Defa
Siapa Namamu? : Heq ara koq
Nama Saya Huring : Ara Ke Huring
Dimana Rumahmu? : Waq Ame Po Koq
Bisakah Kamu Panjat Pohon Kelapa? : Keq Koq Nyaket Nyo
Tidak Berani Karena Saya Tidak Pandai Memanjat : Ke
Nyan Keq Nyaket Nyo.
Apakah besok kita pergi ke Long Isun: Ana Suapti Tam Ti Waq
Lung Isun
Ya : Hẽ,ẽ
Tidak : Nyan
Mungkin : Ha’an
Kapan Masuk Sekolah? : Dahme Maseq Sekula
Tanggal Sepuluh Bulan Tujuh: Tanggal puluq bulan tucuq
Saya Lapar : Ke De’eu
Saya Mau Makan Juga: Ke lo Hman in
Apa Lauknya : Hno Cau He
Apa Ini? : Hno Ine
Tas : Kupẽ
Mandau : Mitem
Berapa Harganya : Kuveq Beli He
Seratus Ribu : Matu Ribu

74 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Bisa Kurangkah : Ke he nekaq wiq ye
Tidak Bisa : Nyan tikeq
Bisa : Tikeq
Jadikah Kita Jalan : Jadi Teq Ti Pano, Ti Teq Pano Nari
Tidak Jadi, Hari Hujan : Nyan Baluq Do Awang
Tidak Jadi, Hari Panas : Nyan Baluq Dopre, Do Dasuq
Kapan Kita Bertemu : Dihme, dahme teq beteguq
Kapan Saja : Pariq Do
Bisakah Malam Ini : Tikeq Malem Hine
Bisa Saja : Tikeq Tuaq

27. UNGKAPAN PERASAAN

K
ata perasaan memiliki beberapa definisi. Kata ini
pertama digunakan dalam bahasa Inggris untuk
menjelaskan sensasi fisik sentuhan melalui
pengalaman atau persepsi. Kata ini juga digunakan untuk
menjelaskan sensasi fisik jauh dari sentuhan seperti
"perasaan kehangatan". Dalam psikologi kata ini sering
diartikan untuk pengalaman subjektif mengenai emosi.
Aku Benci Padamu : Ke Nguat yang koq
Aku Cinta Padamu : Keq laq hraq yang koq
Berapa Anakmu? : Kuveq anak koq
Berapa Harganya? : Kuveq legan he
Bisa Tidurkah? : Tikeq Tirei Nyan
Boleh saya singgah ke rumah: Tikeq nyan ke nakat wa depo
Capek Aku Sama Kamu : Kayui ke yang koq
Dimana Rumahmu : Waq ame Depo koq
Hati-hati di Jalan : Sian-sian waq salan
Jangan Macam-macam : Deng laq mananan
Jangan Sembarangan : Deng pariq ariq

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 75


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Makan Kenyang : Heman beso
Mau Ikutkah? : Lo tahye nyan
Saya Mau ke Ladang : Ke lo ti waq umeq
Selamat Berjumpa : Sian beteguq
Selamat Makan : Sian Heman
Selamat Malam : Sian Malem
Selamat Pagi : Sian Sakat
Selamat Siang : Sian Medo
Selamat Sore : Sian Deme
Silakan Singgah di Rumah : Nakat tuaq se waq depo
Sudah Kenyang : Dua beso
Sudah Mandikah? : Dua du nari; Dua du nyan
Jangan membandingkan diri sendiri dengan siapapun, jika
Anda melakukannya, Anda menghina diri sendiri: Deng sekina
kemeq ule yang dino talo ule ngavaq.
Jangan mengatakan tidak mampu sebelum berusaha
menjadikan diri sendiri mampu: Deng sinang putek kemeq
nyan pe’e do ne deme
Jika tak mampu menghargai diri sendiri, tak ada orang yang
mampu menghargaimu: Siq ule nyan deng bekahyuq kemeq
ule, heq ha lo bekahyuq kemeq ule pe’e
Lebih baik dibenci karena menjadi diri sendiri, daripada
disukai tetapi menjadi orang lain: Lebe sian dino nguat yang
kahyuq kedeng ule, dari pada ule aleq kesian dino

76 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
28. SUASANA/KONDISI

M
enurut Kamus Bahasa Indonesia, suasana atau
kondisi adalah persyaratan atau keadaan. Dalam
pengertian lain, kondisi adalah situasi atau keadaan
yang ada pada diri individu di luar maupun di dalam dirinya.
Berdukacita : Murip Ce’et
Berpantang : Nuhing
Cemberut : Irap sebengep
Gembira : Hajo
Jengkel : Nguat
Kecapaian : Kayui
Kesal : Nguat
Marah : Bunget
Merasa Sakit : Ling perẽ
Sedang Sakit : Waq alem keperẽ
Sedih : Seru’ut
Seorang Diri Menyepi : Ku’ung henung
Sunyi : Henung

29. RITUAL ADAT

R
itual adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan
terutama untuk tujuan simbolis. Ritual dilaksanakan
berdasarkan suatu agama atau bisa juga berdasarkan
tradisi dari suatu komunitas tertentu. Kegiatan-kegiatan
dalam ritual biasanya sudah diatur dan ditentukan, dan tidak
dapat dilaksanakan secara sembarangan.
Adet Supit: Adat perkawinan yang sifatnya kecil-kecilan, yakni
antara keluarga kedua belah pihak saja.
Adet Afeq : Adat perkawinan paling lengkap
Aleq Bayaq : Memilih waktu dan keadaan yang tepat

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 77


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Aveq Kayeu Pedung Sirang: Adat perkawinan besar
DaliqPu’u Tebẽng: Syarat adat pada saat menugal
Kacaq Ava: Pekerjaan yang dilanjutkan secara ritual
Kat Berua: Ritual adat pemanggilan roh
Nacep Tukai: Akhir adat tugal dilaksanakan suami-istri.
Nganyo: Acara Adat Ngayau
Ngapeng Parẽ : Acara adat menyambut kedatangan padi baru;
Ritual setelah panen untuk mengembalikan roh padi
Pawaq: Acara adat kematian bila salah satu keluarga
meninggal di tempat jauh, sedangkan pakaiannya masih di
rumah, maka pakaian itu dibungkus dalam kain kemudian
diantar ke kuburan.
Payu Teu Tanaq: Acara adat pemberian pesugihan kepada
penghuni hutan/wilayah tertentu.
Pula Nyi’at: Acara adat bagi yang masih ada ikatan keluarga
sepupu dua kali.
Pula Salo: Ritual adat untuk membuang sial, maksiat, dan lain
lain yang harus diikuti pelaku yang telah membuat kesalahan
Pula Tanaq: Ritual secara umum untuk kampung.
Pula Teu Hngeot: Tolak bala; Penangkal penyakit
Sekaleu Selaq : Perkawinan dengan sepupu sekali dari mantan
istri/suami.
Sepakun: Syarat adat bila adik menikah terlebih dahulu dari
kakaknya yang belum nikah.
Tumat: Syarat panen padi baru, sebelum padi dipanen semua.
Tumat Ayai: Syarat panen padi ketan pertama diolah menjadi
emping (ubak), hanya boleh dimakan oleh keluarga sendiri.

78 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Tumat Davuq : Panen padi ketan dibuat emping (ubak)
kemudian diundang tetangga untuk makan bersama
Tumat Tilung : Ritual syarat penutup panen padi dengan cara
mengambil padi dari ladang dibawa dalam lanjung lalu
membuat mata tangga dari tebu (teveu deng) sebelum padi
dimasukan ke lumbung tangga teveu deng diinjak agar patah.
Tutung Pate Sataq: Syaratya panci pemilik duka ditembusi
sedikit, kemudian diambil umbut we kefang, we pi’it, bihaq
dan upiq ditumbuk dan ditanak memakai panci tersebut,
kemudian dibuat mangkok dari daun keladi tempat bubur.
Lalu petugas khusus menunggu mereka pulang dari kuburan
di mana petugas telah menyiapkan rotan (we kefang) dibelah
dua dibuat lingkaran, maka setiap orang harus lewati dalam
lingkaran itu dengan kedua tangan menyilang di belakang dan
tangan kanan pegang tangan kiri untuk menyetuh bubur
yang telah tersedia dan tidak boleh menoleh sambil meludah
batu yang telah disediakan, setelah semua sudah lewat
lingkaran rotan, petugas membuang mangkok bubur tadi di
air sambil baca mantra, disusul lagi sebuah batu gepeng
sebesar papan di balik lalu dibaca mantra.
Udoq Kawit: Ritual adat pemanggilan roh padi

30. ALAM SEMESTA

A
lam semesta merupakan istilah yang digunakan untuk
menjelaskan ruang waktu tempat manusia berada,
dengan energi dan materi yang dimilikinya. Usaha
memahami pengertian alam semesta dalam skala terbesar ada
pada kosmologi, ilmu pengetahuan fisika dan astronomi.
Air Terjun : Kelang gak
Awan : Wap

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 79


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Bintang : Cengahai
Bulan : Bulan
Bulan Purnama : Bulan paliq
Bulan Sabit : Bulan mangut
Danau : Deteng
Guntur : Aran
Gunung : Ung, Ihang
Hutan Rimba : Tu’an tung
Kebun : Nidaq
Kilat : Tekelit
Kubangan Air Keruh : Duvang tenaan
Lahan Perladangan Tahun Kedua : Akat
Lahan Perladangan Tahun Keempat: Sepitang
Lahan Perladangan Tahun Ketiga : Bekai
Lahan yang Baru Dibuka untuk Perladangan: Tanaq umeq
Langit : Dangit
Laut : Diring Hiyuq
Matahari : Mata Do
Pelangi : Bilat Bang Ka’an
Petir : Aran Bereteq, Aran Tekelit
Pulau : Diuq
Rawa : Denep
Rembulan : Bulan
Sungai : Sunge
Tanjung : Ujoi
Tepian : Tepin
Bulan langit untuk mencari lokasi ladang: Tuko Sengirau Wiq
Bulan langit penanda musim menebas: Bulan Usoq Kusong
Bulan langit penanda musim menebang: Bulan Urung Buneng,
Kerepesoq Wiq/Hiyuq
Bulan langit penanda menugal: Bulan Asung, Kamet, Tingen
Bulan langit musim panen padi: Asung, Kamet. Tingen

80 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
31. MAKHLUK GAIB

M
akhluk gaib, disebut juga makhluk halus, makhluk
yang tak kasat mata, atau makhluk astral adalah
istilah yang digunakan untuk menyebut makhluk
hidup yang eksistensinya tidak dapat dijangkau oleh panca
indra manusia. Kata makhluk berasal dari kata bahasa Arab
yang berarti "yang diciptakan" dan "Ghaib" yang artinya "tidak
tampak".
Hantu Kepala/Kuyang : Teu Jelu
Iblis : Teu Ce’et
Makhluk Penunggu Pohon : Teu Dunoq
Makhluk Penunggu Sungai : Teu Jilau
Makhluk Penunggu Bukit : Taman Ugun, Tingang Ubung,
Tingang Takin Balaq
Makhluk Penunggu Gunung : Teu Aran
Makhluk Penunggu Hutan :Teu Teluran, Teluriq
Tuyul : Teu Kuhung Kaha, Teu Teko
Kuntilanak : Teu Bensi

32. SUNGAI, BUKIT, GUNUNG

S
ungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang
mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber)
menuju hilir (muara). Ada juga sungai yang terletak di
bawah tanah, disebut underground river. Pada beberapa kasus,
sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam
tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Sungai terdiri
dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke
anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk
membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan
dengan saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 81


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
kanan. Sedangkan ujung sungai di mana sungai bertemu laut
dikenali sebagai muara sungai.
Bukit adalah wujud alam wilayah bentang alam yang
memiliki permukaan tanah lebih tinggi dari permukaan tanah
di sekelilingnya namun dengan ketinggian relatif rendah
dibandingkan dengan gunung. Perbukitan adalah rangkaian
bukit yang berjajar di suatu daerah yang cukup luas.
Gunung adalah bentuk tanah yang menonjol di atas
wilayah sekitarnya. Gunung adalah bagian dari permukaan
bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan
daerah sekitarnya. Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan
curam dari sebuah bukit, tetapi ada kesamaaan, dan
penggunaan sering tergantung dari adat setempat. Sebuah
gunung biasanya terbentuk dari gerakan tektonik lempeng,
gerakan orogenik atau gerakan epeirogenik. Pegunungan
merupakan kumpulan atau barisan gunung.
A. Nama Sungai
1. Dirung ubing
2. Mergaq
3. Pusuq
4. Silat
5. Melehem (Sunge Bang bayeu, sunge lang alung, Sunge
dungan, sunge Bateu ung, sunge anau, melehem ketung,
melehem batang, melehem laran, sunge pangin melehem
seleman, melehem savang, melehem bit,sunge balai
anggaq, melehem liris, melehem diyuq, melehem pajaq,
melehem putiq)
6. Kupok
7. Tebeliq
8. Pangin
9. Diyang

82 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
10. Diyuq Tanding
11. Dahngi
12. Dini
13. Dalit
14. Ba’au
15. Katon
16. Pakaq
17. Sang Durang
18. Kuling
19. Dulo Uraq
20. Semue
21. Tuhum
22. Bara
23. Dirung Teveng Uling
24. Kerekep
25. Bru’u (sunge Bruni, sunge ikang)
26. Dahngi
27. Menyale
28. Diyang
29. Betahap
30. Tengani
31. Nyureq
B. Nama Bukit
1. Ukuq bateu mate
2. Ukuq dirung ubing, ukuq bateu teneveng, ukuq bateu
muhreu, ukuq ung baung , ukuq ung berapan.
3. Ukuq Ung sian
C. Nama Gunung
1. Ung andel, ung Pusuq,
2. Ung bateu mili, ung bateu Baung, ung seruhe

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 83


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
33. BARANG ADAT

B
arang Adat adalah aneka ragam benda khas suku Dayak
yang memiliki nilai-nilai spiritual dan material yang
diwariskan secara turun temurun dan dipergunakan
sebagai perlengkapan, persyaratan ritual, peradilan adat dan
bersifatsakral dalam kehidupan.
Nilai Barang Adat adalah segala makna dan harga dari
barang-barang adat yang dipergunakan dalam aneka ritual
adat atau untuk sanksi adat kepada setiap orang yang
melanggar adat, dan barang itu tersebut bersifat sakral sesuai
kedudukanya dalam adat dan dapat ditetapkan dalam nilai
mata uang.
Bahvang : Canang
Bahvang Kavat : Canang Biasa
Bahvang Tite : Canang Besi
Beeng : Ikat
Daliq : Rumpun Daun Syarat
Inoq : Manik
KerabiqDakei : Baju Laki-laki
KerabiqDedo : Baju Perempuan
Ketawak : Gong
KetawakJangin : Gong Kuningan
KetawakTite : Gong Besi
Mitem : Parang
Pen Jangin Belo : Baki Kuningan
Pen Tudung Jangin : Tutup Baki Kuningan Bundar
Tajau : Guci

84 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
34. PERALATAN ELEKTRONIKA

P
eralatan elektronik adalah alat yang dibuat atau
dipergunakan manusia berdasarkan prinsip pada sistem
elektronika. Alat elektronik merupakan suatu
kebutuhan sehari-hari yang sering dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Air Conditioner : Kapeng
Kipas Angin : Kapeng Bihiu
Kompor Listrik : Hengan Peritaq
Lampu : Peritaq
Mobil : Alut Tanaq
Penyedot Debu : Seruk Apo
Pompa Air : Tima Kelang
Rice Cooker : Kuren
Senter : Siluq

35. ISTILAH HUKUM

P
engertian hukum menurut Kamus Hukum (Dictionary of
Law Complete Edition) adalah keseluruhan peraturan
dimana setiap orang bermasyarakat wajib mentaatinya;
Sistem peraturan untuk menguasai tingkah laku manusia
dalam masyarakat atau bangsa; Undang-undang, ordonansi,
atau peraturan yang ditetapkan pemerintah dan ditanda-
tangani ke dalam undang-undang.
Menurut Sudikno Mertokusumo, hukum merupakan
kumpulan peraturan atau kaidah dalam kehidupan bersama:
keseluruhan peraturan tentang tingkah laku yang berlaku
dalam kehidupan bersama yang dapat dipaksakan
pelaksanaannya dengan suatu sanksi.
Adil : Putup

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 85


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Ahli Waris : Uveng ucuq Ama/Ina
Barang Bukti : Kadan Terahneq
Cerai : Bekaat
Dakwaan : Daqwa
Ganti Kerugian : Bayan Dendaq
Gugatan : Purip Dengaq
Hakim : Kuhung Adet
Hibah : Kan sake
Konsultan : Penggawaq Adet
Laporan : Kan Kohop
Legalitas : Terahneq
Mengadili : Berengaq
Menggugat : Kat Dengaq
Menuntut : Nage
Pelaku : Dino Ha Le
Pembela : Nyikang
Pembelaan : Besikang
Penahanan : Ngatep
Penangkapan : Nabit
Penasihat Hukum : Dahraq Adet
Pengacara : Dino Batiq Kehen Adet
Pengadilan : Amin Adet
Pengaduan : Betaa
Penggeledahan : Kure
Penggugat : Kat Kohop
Penyidik : Meep
Penyitaan : Nyiho
Peradilan : Dengaq Bahraq
Perceraian : Bekaat
Perkara : Dengaq Ingeq
Putusan : Kepalep Dengaq
Saksi : Ne Ha Tikeq

86 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Sengketa : Bekeet
Sumpah : Beratet
Sumpah : Beratet
Terdakwa : Ne Ha Salaq
Tergugat : Ne Ha Besalaq
Tertangkap Tangan : Seq Tabit Ucuq
Tuntutan : Nage
Warisan : Ata
Wasiat : Kepedak

36. HUKUM ADAT

H
ukum Adat adalah seperangkat norma atau aturan,
yang tertulis maupun tidak tertulis untuk mengatur
tingkah laku manusia yang bersumber pada nilai-nilai
luhur budaya Dayak yang diwariskan turun temurun, yang
senantiasa ditaati dan dihormati untuk keadilan dan
ketertiban masyarakat serta mempunyai akibat hukum.
Adat Kelahiran untuk Bangsawan : Angai Sepui
Adat Kelahiran untuk Masyarakat : Angai Pain
Adat Kematian : Adet Pate
Adu Domba : Kohop Alem Nyiaat
Ancaman : Matet
Gangguan Pelaksanaan Adat : Tumat Adet
Mencuri : Neko
Menggugurkan Kandungan : Helen Tehq
Menghamili Tanpa Menikah : Beteheq Salo
Menjual Harta Benda Milik Orang Lain : Brien Kadan Dino
Merampas Istri/Suami Orang Lain : Nyiho Sawa Dino
Merendahkan Martabat Dayak : Nulaq Adet Ule
Minuman Keras : Tahmuq Afoq
Nama Saat Berkabung : Salim

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 87


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Nilai Barang Adat : Negan Kadan Adet
Pantangan Adat Kematian : Nuhing Ulet
Pelanggaran Etika Adat : Nyila Tuhing Adet
Pembunuhan Manusia : Berate Dino
Pemerkosaan Anak Dibawah Umur : Nyoq Dinyam Dumit
Pemerkosaan Anak Remaja : Nyoq Nyamdo
Penebangan Pohon atau Pohon Buah : Neveng Kayeu
Perceraian : Bekaat
Perdamaian untuk Pembunuhan Manusia : Beserulong Ingeq
Perkawinan Adat : Adet Besaweq
Perkelahian dan Penganiayaan : Pingeq
Perselingkuhan Keturunan Bangsawan : Tuyang Sepui
Perselingkuhan Tingkat Masyarakat : Tuyang Pain

37. ISTILAH POLITIK

P
olitik dalam bahasa Yunani: politikos, berarti dari,
untuk, atau berkaitan dengan warga negara, adalah
proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat yang berwujud proses pembuatan keputusan,
khususnya dalam negara.Pengertian ini merupakan upaya
penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda
mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan
secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Selain itu
politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu:
(1). usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama; (2). hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemerintahan dan negara; (3). kegiatan
yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan di masyarakat; (4). segala sesuatu tentang proses
perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.

88 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Ancaman : Betalo
Antipati : Nguat-nguat
Demokrasi : Bepeket
Hak : Ha Ke
Kampanye : Nuso Pengaq Dino
Kebijakan Publik : Kepedaq Dino
Kekuasaan : Puu Palep
Koalisi : Ciq Kemeq
Konfrontasi : Bekanyo
Konstitusi : Adat, Ayau Naa Adet
Maklumat : Dahraq Adet
Partisipasi : Betahye
Peraturan : Adet
Rapat : Bekatuk
Rapat Pleno : Bekatuk
Undang-undang : Adet Urip
Unjuk rasa : Ti Mingeq

38. SENI BUDAYA

S
eni Budaya terdiri dari dua kata, seni dan budaya, yang
keduanya memiliki pengertian masing-masing. Seni
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu sani memiliki arti
pemujaan, pelayanan atau persembahan, sehingga selalu
dihubungkan dengan upacara keagamaan yang dikenal
dengan kesenian. Namun juga ada yang berpendapat lain
bahwa kata seni berasal dari Belanda Genie yang dapat
diartikan jenius.
Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta buddayah
yang memiliki arti sesuatu terkait dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa Inggris budaya disebut culture berasal
dari bahasa latin colore, memiliki arti mengolah atau

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 89


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
mengerjakan. Maka budaya adalah hasil olahan atau pekerjaan
budi dan akal manusia. Seni Budaya jika diartikan dari asal
frasa katanya memiliki pengertian merupakan setiap karya
seni yang dibuat secara sengaja. Pembuatannya berlandaskan
kepada akal atau budi yang dimiliki sekelompok masyarakat
yang kemudian turun temurun dari generasi ke generasi.
Anyam : Miket
Anyaman : Manyam; Nyulat
Dongeng : Sebu Teu
Gitar : Sapeq
Kendang : Katung
Kerajinan Tangan : Dali Ucuq
Lukis : Kalong
Lukisan : Gamen
Musik : Tedaq
Pahat : Pemboq
Pantun : Bereken
Seruling : Kesengut
Tari : Kenya
Tarian : Ngenya
Tenun : Nyulat
Terompet : Kediq
Ukir : Kalong
Ukiran : Kalong Kawit

Nama Tarian Dayak Kayan Lung Metun


1. Kenya Udoq Dakei
2. Kenya Udoq Dedo
3. Kenya Kangkep
4. Jek
5. Kenya Jong
6. Udoq Uleu

90 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
7. Kenya Udoq Ureu
8. Kenya Udoq Kep
9. Kenya Udoq Punan
10. Udoq Bafui

Nama Motif Ukiran Dayak Kayan Lung Metun


1. Kalong Udoq Ukeng
2. Kalong Semateq
3. Kalong Udoq Kafoq
4. Kalong Udoq Sengirau
5. Kalong Udoq Aran
6. Kalong Udoq Lang Unan

Nama Alat Musik Dayak Kayan Lung Metun


1. Sapeq
2. Tong
3. Kesengut
4. Katung Brian
5. Katung Udoq
6. Katung Angai
7. Kediq Pare
8. Teravang Bun
9. Kediq Burung
10. Bahvang
11. Ketawak

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 91


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
39. NAMA ORANG DAN MAKNA

N ama adalah sebutan atau label yang diberikan kepada


benda, manusia, tempat, produkdan bahkan gagasan
atau konsep, yang biasanya digunakan untuk
membedakan satu sama lain. Nama dapat dipergunakan untuk
mengenali sekelompok atau hanya sebuah benda dalam
konteks yang unik mapun yang diberikan.
Nama manusia umumnya terbagi kepada nama depan
dan nama keluarga (marga). Namun ada pula tradisi suku
bangsa yang tidak mengenal konsep tersebut. Ada pula nama
panggilan yang merupakan nama khusus yang digunakan
dalam bersosialisasi. Sebuah nama dapat memiliki banyak
variasi dalam berbagai bahasa, biasanya untuk membuat
suatu nama menjadi unik, orang juga membuat variasi
terhadap nama yang telah ada. Nama-nama yang umum
dipakai biasanya diturunkan dari nama orang-orang terkenal
pada zaman dahulu, atau nama yang memiliki makna khusus
(kata-kata yang indah, profesi orangtua, nama bunga, nama
para dewa, dll). Sedangkan nama yang diturunkan dari nama
orang-orang pada zaman dahulu biasanya bersumber dari
ajaran tradisi atausejarah suatu suku bangsa.
Awang
 Arti: Air Hujan
 Makna: Dapat menjadi penyejuk serta bermanfaat bagi
banyak orang seperti air hujan yang turun.
Kueng
 Arti: Ksatria/Pemimpin Suku,
 Makna: Dapat mencontohi sifat seorang kesatria dan
kepemimpinan yang baik dan adil bagi rakyat.

92 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Nyangun
 Arti: Punggawa Pemimpin Suku Kayan Lung Metun yang
menyampaikan pesan pemimpin kepada masyarakat
 Makna: Dapat menjadi seorang yang memiliki komitmen
tinggi, patuh dan setia seperti seorang prajurit yang setia
kepada pemimpinnya.

40. MAKIAN/SERAPAH

D
alam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian
makian adalah mengeluarkan kata-kata (ucapan) keji
(kotor, kasar, dsb) sebagai pelampiasan kemarahan
atau rasa jengkel. Makian juga merupakan bentuk dari suatu
luapan atau pelampisaan dari suatu situasi yang tidak
mengenakan pada diri seseorang (Winiasih, 2010, “Pisuhan
dalam 'Basa Suroboyoan' Kajian Sosiolinguistik. Tesis.
Surakarta: Universitas Seelas Maret).
Terdapat 6 jenis makian dalam kajian sosiolinguistik,
yakni (1) makian (abusive swearing); (2) hujatan (blasphemy);
3) kutukan (cursing); (4) sumpahan (swearing); (5) kecarut-
marutan (obscenity); dan (6) lontaran/seruan (expletive).
Berkaitan dengan karakteristik bentuk makian, terdapat
model acuan yang digunakan oleh penutur dalam melakukan
makian, yaitu: 1. Keadaan tertentu (matamu buta); 2. Binatang
(anjing); 3. Mahluk Menakutkan (setan, iblis); 4. Benda
tertentu (tahi); 5. Bagian tubuh (matamu); 6. Kekerabatan
(nenekmu); 7. Kegiatan (ngoceh terus kau); 8. Pekerjaan
rendahan (dasar babu); 9. Makanan (dasar anak singkong);
10. Tempat (dasar kampungan); 11. Label Etnik (dasar China);
12. Tak Terikat Makna (bangsat).

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 93


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Kurang Ajar : Seet Adet
Mampus kau : Seling Koq
Bangsat : Teu Pate

41. MANTRA DAN DOA

M
antra adalah bunyi, suku kata, kata, atau sekumpulan
kata-kata yang dianggap mampu "menciptakan
perubahan spiritual". Jenis dan kegunaan mantra
berbeda-beda tergantung mahzab dan filsafat yang terkait
dengan mantra tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, mantra diartikan sebagai susunan kata yang
berunsur puisi (seperti rima dan irama) yang dianggap
mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh pawang
untuk menandingi kekuatan gaib yang lain.
Penggunaan mantra tersebar melalui praktik tradisi
ritual suatu suku bangsa. Mantra lazim dipergunakan untuk
tujuan tertentu. Selain itu, mantra juga merupakan merupakan
salah satu sarana komunikasi dan permohonan kepada Tuhan,
sehingga mantra juga bermakna sebagai doa yang ditujukan
kepada Sang Pencipta. Kalimat mantra yang kaya metafora
dengan gaya bahasa yang hiperbola, membantu untuk
melakukan visualisasi terhadap keadaan yang diinginkan
dalam tujuan mantra. Sedangkan kalimat mantra yang
diulang-ulang menjadi afirmasi dan pembelajaran yang
bersifat sugesti diri.
1. Mantra Ritual Kelahiran
Ine koq hman aleq singan aleq saken nekaq defet amin
se ha pu’u dali, nyan koq nekaq ngeno sekiro, koq min jang
se ha pu’u dali, ana siq tekaq ano koq ne ti waq pula ara
anak (sebut nama (nama……) defet (sebut nama ….
ama/ina), ti beta’an uhlan fet ama/ina puhuq fet boq se,
94 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun
Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
ana siq kadan koq ne cukup tule sueq ama/ina ne, ana
mitem urung ukut, ana apeq bulu, ana inoq kadan he,
cukup tule sueq paleq boq pale ama ina ha dua ti baliu teu
baliu tipang, nyake kering singum, uhat hyuq tulang tite,
kesengan daruq, nyake pula murui, pula nyavang pula sian
maseq ducung savaq, pula sian maseq talang, ate sio sian
ngihrang, peru sio sian sebatang terahneq kemeq dino
sian, deng mamung anaq ulung, meseu dedo baleu, payu
ina ama, dino pu’u kemeq, pu’u adet alem huang, ina ti ano
koq sio hine beta’an uhlan defet ama, puhuq fet boq, biq
lan ke’e manoq dawi avang, tingang tukup, hwe bayan
duruq tanaq nyan kame mitung nyan kame aleq, nyan
kame pakai, bei wiq koq sio ne nyaq kahyuq duang satu,
koq nen ha tevu tiba kame anaq dino, waq pula ara anaq
(sebut nama….) defet ama ina, biq koq sio ha kam tikeq
deng, tikeq nyingan, defet Lakeq Lakin Itang sueq burak
Davang, biq sueq ne nyan pu’u adet besaweq temo nganaq
Buring Avan Anai, tule sueq kiram sueq dino sepui nyan le
adet, duhno ule lo le adet waq ule dino sepui, pegawaq
pain na ha le adet, waq ina Jilau Dirung Lung Mebang ani
pere kemeq dohoi sueq nyan pu’u adet, Jilau Dirung Lung
Mebang tawang kulung sengirau buraq ne jang ti navan ti
neko aleq Buring Avan Anai, Jilau Dirung Lung Mebang
ngerineq hraq do pere, kelang alem ukun alem tajau
nyaqken tekusek dua tule kerasuq, Buring Avan Anai
mangaq beseka tule kepere kerasuq do, pain ninoq nyan
daleq tapa, paksa ama Lakeq Lakin Itang min ne ti du waq
danum, aleq beneng bihiq, aleq cohong sulau, aleq suveng
pulut dangit, kadan se nekaq du, beselo se pain matu pain
malan dangen kevang danum, du ne se, hajo mene Buring
Avan anai tule kelang singum, dua hina se pen ne waq alem
beneng, tutup cohong sapo, du ne se pain meran pain kapai
halau duluq kemeq kiteq nyan ana, tule krineq Jilau Dirung
Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 95
Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Lung Mebang, waq ina sengirau buraq navan aleq Buring
Avan Anai.
Kisa bi’iq ule le, sebaleq pain maveng Buring Avan Anai
nyan ana, buka ne arung matu arung malan, nekau do
nekau malem, uhlit buka maveng Buring Avan Anai, se
nahnyap melem in dino ha seteguq bateng pengaq nyan
tikeq nging nyan tikeq denga, oh nyiqne meq nyiqne anaq
danum dino ne le, nyan se patang puto urip keri Tamai
Tingai, Tamai Tingai tawang Aran Tuman Tanaq hraq ne
ani pengaq Lakeq Lakin Itang beta’an ti ani Buring Avan
Anai, uveng hno he ha murip nyan pu’u adet hraq ne ti
mare aleq klo sio yang Aran Galau sueq Wan Ajau, aleq dua
hiyan ung, napeu waq balan tanaq hiyan ung, pahlang waq
danum hiyan ung, nyan Buring Avan Anai na muliq defet
kapeq Jilau Dirung Lung Mebang ti, ne yan mate, uveng
hno ha nyan pu’u adet.Jilau Dirung Lung Mebang lo tuco
kadeng, tuco kenyingan sueq nyiqna kri tamai Tingai
pengaq kan Aran Tuman Tanaq .
Dengaq bi’iq ule le nekaq ne Aran Tuman Tanaq ti
beta’an lakeq lakin Itang waq kohop Tamai Tingai kan ne,
hra ti mare aleq kelo sio yang Aran Galau sueq Wan Ajau.
Temo Lakeq lakin Itang tawang pain matu pain meran
nepe aleq tawak, tajau, bahvang tayeq hraq ti mare aleq
klo sio yang Aran Galau sueq Wan Ajau sara dangit nacep.
Dengaq bi’iq ule le, nekaq ne pain matu pain malan
paleq Aran Galau sueq Wan Ajau waq sara dangit nacep.
Hno ano sakai selap dangen fet coq tapa nging tapa denga
nyiqna kri Aran Galau, nyiqne ti ano kamkle ne min jang
Lakeq Lakin Itang ani berien aleq kelo sio dueq hiyan ung,
ine tawak, tajau, bahvang beli he, kat ne Aran Galau aleq
klo sio kan sekle.

96 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Denga bi’iq ule le muliq ne sekle min klo sio kan Lakeq
Lakin Itang, Lakeq Lakin Itang nekaq napeu balan tanaq
ciq hiyan tapeu, ciq hiyan pahlang waq danum nanyaq
ketedok nanyaq ketujuq Aran Tuman Tanaq, tukat ne Lake
Lakin Itang , pet ne nakat bava awaq mahnyi Buring Avan
Anai dangen, se’et se’et Buring avan Anai mahnyi di, lebe
kenyamdo Buring Avan anai dangen toho defet na’a Jilau
Dirung Lung Mebang, hajo mare Lakeq Lakin Itang sueq
Burak Davang, ngelet pain matu pain malan hajo mare
hneq kerangen ne muliq fet duvang pate, defet ina kame
tikeq deng tikeq nyingan, koq sio ne, makin kan kering he,
klo he tuaq dua puliq Buring Avan Anai fet duvang pate, fet
ina kame aleq deng ale nyingan koq sio hine, nyan kame le
ude le waq leg, kame mitung kame puhai, nanyaq ketujuq
Aran Tuman Tanaq kan Lakeq Lakin Itang sueq Burak
Davang, ina pu’u kame tikeq adet ara anaq ne, waq ina ha
kame matep, muhai, nayaq adet kame anaq danum dino.

2. Mantra Ritual Perkawinan


Ine koq du waq kelang teveu kerameu, kame aleq asen
matep muhai defet Belawan Buring sueq Tegelung Punan,
ana siq sueq pingeq sengiho Lalang Lung Nyurang maham
lo sawa ne temo sueq teq mutek bagi Lalang Lung
Nyurang, ketut he ha Belawan Buring, usoq kuhung he ha
Tegelung Punan, waq ina Tegulung Punan ti paleq hinan
ayaq nyake batang teveu kerameu, temo ne titeq du utek
kuhung Lalang Lung Nyurang, Lalang Lung Nuyrang murip
nyaqken diaq tule Tegelung Punan, ana siq ha Belawan
Buring butung deheq nyan jadi dino, defet ina kam tikeq
deng tike nyingan koq teveu kerameu hine du berse koq
ukot hine biq kam lo kehen lo mitung koq waq adet aveq
(sebut nama……), lo milaq koq ukot hine mene, ilaq te’eu
bagian dakei ha ilaq bule bagian dedo. Bagian koq ha dakei

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 97


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
ne paleq boq paleq ama, pale puhuq, koq ha dedo ne paleq
boq, paleq ama, paleq puhuq nekaq waq aveq sueq hine
(sebut nama …...) ani nemai peru ukot sian ung sian ala, ate
ukot sian ngihrang, nyaqken mubung devuq terahneq urip
sueq ngatan ngeriman, nyake kering singum uhat hiyuq
tulang tite sengan daruq, pengeq hngot ngiling atang,
kadan sueq ne hraq meq jagaq ningai, hneq urip sueq,
nyake hraq ngepeng sian alem sueq mano urip, urip ngatan
urip ngeriman, ukot meran ukeng daki, sio nganaq putung
bulan, pare meran, dino tukat nekaq tasaq nging tasaq
denga, kadeng sueq murip, ina ti ano koq ukot hine
nyebelang ngetalau uhlan puhuq ha dua ti baliu teu, baliu
tipang, ana siq koq ukot koq diaq tevu dia tiba pula kame
anaq danum dino, lan ke’e du’ut payo, buq, du’’ut alem
dalong ame kame aleq nyitung le adet waq he, ana siq koq
ukot ne koq asen ana dino, anaq Tingang Takin balaq sueq
Buring Kalung, he pu’’u kam tikeq pakai nyitung le adet
waq koq ukot ne defet taman hugun

3. Mantra Ritual Kematian (Karena Sakit)


Saat jenazah mau di keluarkan dari rumah maka anak yang
paling sulung membuat syarat Nabo:
Kat berua teriak awal dengan mengangkat mandau teriak
mengucapkan: Liq waq koq (sebut nama yang meninggal,
…. Ama/inaq, I’at dakei, I’at dedo), ke ba salan koq pano,
meq ana ha lo ngeralang koq, teng salan koq, ne mitem ha
mahnyi miteng muha salan ano koq, negemeq ana tipang
duyung ha lo ngeriyen ano koq, ine mitem ha dua mara,
nyaqken mara uka, muteng batang heng muteng batang
de’eq, nyiqnan mitem hine mara.

98 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Mato berua pakai uka tengang: Mato berua pare, berua
ukot, berua sio, berua ukeng, berua kamkle, talo tahye koq,
deng koq mi’et deng koq mihung, nahring ano koq, le
kemeq sian, dua tuket dua neget bagi koq, he na’a koq le
ano ha muke, nyakai bangai, sule dera, apau sulau diaq
na’a kedan paleq boq ama.

4. Mantra Ritual Kematian (Karena Kecelakaan)


Petugas khusus menyiapkan rotan dibelah dua berbentuk
lingkaran dan batu gepeng besar. Cara penggunaan: semua
yang pulang dari kuburan harus melewati belahan
lingkaran rotan sambil ludah batu dan tidak boleh
menoleh, langsung menuju rumah duka, setelah semua
selesai maka petugas khusus tetap tinggal untuk menutup
syarat adat dengan mantra:
Ine teren koq yang kamkle ha murip rotan yang di belah
tempat dilewati langsung ditutup dan batu yang diludahi
langsung dibalik pet koq ha bawaq, pet koq ha salaq, ine
teren nyi’at koq yang kamkle, deng koq nawing nahring ne
ano koq.

5. Mantra Ritual Berladang


Membuka ladang pada daerah yang baru harus mendengar
kabar dalam kampung, mencari hari dan hitungan bulan
langit yang baik, jika ternyata baik maka berangkatlah ke
tujuan, sebelum berangkat terlebih dahulu melaksanakan
Nyaleu. Bahan nyaleu: Baha yang nyaran, sepaq, dukoq.
Mantra: Ine senge meqkle uhlan defet ama, boq kamkle.
kamkle lo ti nahnyap umeq tubak, meqkle ha dua ti baliu
teu , baliu tipang pano mahnyi, mawang dawi salan, teng
mavang bayaq ha menan pengaq, bayaq suvaq paren
batang denga, bayaq daki hina ha mekle min tahye kamkle

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 99


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
nahnyap umeq toho hine. Pet inaq kohop ke nyan kohop ti
lan kufeq, biq ke dino maweng nyan tikeq pengaq, taman
Juk koq ha mano kohop, waq ame na’a kohop ha sawot
tapa koq ne ha pujung, waq ame ha ke tapa, koq diaq
nyitung kohop ha sawot tapa nan ne.
Setelah sampai di tempat tujuan, tebaslah sedikit habis itu
pulang, besok pagi pergi lah aleq bayaq, proses kegiatan
aleq bayaq ini adalah membuat syarat pondok tempat
teduh sederhana lengkap dengan delun atau lantai kecil
yang dibuat dari kayu bundar tempat duduk, Daerah
tempat pondok harus ditempat yang agak tinggi agar tidak
kena banjir. Cara membuat pondok yakni tajak kayu 4
sudut buat bubungan pasang kasau dengan atap daun
pakoq buraq atau daun dan delun. Setelah selesai sambil
pergi jalan melihat sebatas mana rencana pembukaan
lahan tahun ini. Proses inilah yang disebut aleq bayaq.
Besoknya setelah tiba di pondok buatlah api di tempat
pondok terlebih dahulu, lalu pergi nebas sambil
mendengar suara teracan atau du’u bila ada maka potong
punoq (1 gabus) gantung di atas asap api sebelum pulang,
besok hari kerja lagi sambil dengan suara binatang itu lagi
bila ada, potong gabus 1 lagi gantung di atas asap api,
besok bila ada potong punoq gantung lagi sampai yang
ketiga, setelah itu tidak ada lagi syarat apapun, maka
ladang itu disebut ladang Tu’an Punoq. Kemudian kerja
seperti biasanya agar tujuan cepat tercapai.

6. Mantra Berburu
Biasanya setiap orang bila ada rencana mau berburu besok
paginya, maka pagi pagi ia bangun mempersiapkan bahan
makanan dan perlengkapan lainya, stelah lengkap iapun
berangkat sesuai tujuan yang sebelumnya direncanakan.

100 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Dalam perjalanan jika ada tanda penghalang misalnya:
burung pesit merintangi dalam hutan maka si pemburu
berhenti membuat syarat menghidupkan api untuk syarat
buat pepes beras sedikit yang dibawa kemudian dicicipi
ke manusia dan anjing sehabis itu baca mantranya:
Ine ayu koq pesit ne, bayaq subaq paren, bayaq subaq daki,
koq ngating muai bavaui defet ung hiyuq ung detang ani
paleq ukeng ke ne, tuhung nyaqken tuhung batang, tuhung
bateu hrun, nyan kisat nyan ngamat, kapeng ihlat jangin,
ihlat kavat, hlen paliq hlen behet defet ukeng ke ne.

7. Mantra Menyambut Tamu


Senge meqkle tipang hngat tipang sike, damen ha mengen
aren Ajang Tukeu, Dia Dew sepui devuq kayan lung
melehem, ine baha ketalau kukau nyaran, buaq kayeu aren
buaq kayeu sat ha niba malu beta’an meqkle tipang ha
nyepakang mubung devuq damen ha mengen aren Ajang
Tukeu, Dia Dew, ine sakai ha dangen toho uhlan puhuq boq
singaq melen palep hine, deng ngeriyen deng ngago, puhuq
tam palep hine, se ani tasaq denga aren tam kle, min denga
sia , ani tulung tamkle le urip sian, na’a deng ngeriyen,
deng selap hneq se. Siq ana dali, kangun deq ketekun se ha
salaq nyan peseq menurut ketehneq menurut keta’a
tipang ha nyepakang mubung devuq yoq dasiq sekle,
sekele dino toho dino maweng nyan tikeq yeng. Pet kohop
ken hina, ke dino nyan tude, nyan keq le kohop ha daruq
yang meran.

8. Mantra Saat Hujan Petir dan Angin Ribut di Kampung


Kesiq koq deng le aleu hne ngeduhrung tungun koq awang
sekaleu tanaq, nyan he deng ngeduhrung muliq koq
sekaleu na’a deng pano yang apaq tanaq, meq ha maren

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 101


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
meq ha mesat, ti yang ung hiyuq ung detang ti meq pano,
talo anak kame tebiyang.

9. Mantra Saat Hujan Petir dan Angin Ribut di Hutan


Takin siniq koq kapeng ihlat jangin kapeng ihlat kavat,
irangdi, ine kame anaq danum dino diraq kayeu, mitung
dehen da’an kayeu, talo he sebak mahngan kame, pano coq
koq yang ung hiyuq ung detang, deq hreq buan sengit buan
tarit kame anaq danum dino waq apaq tanaq, nyan meq ha
maren pano yang apaq tanaq ne.

42. NAMA GELAR

G
elar adalah sebuah homonim karena artinya memiliki
ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya
berbeda. Gelar memiliki arti dalam kelas nomina atau
kata benda sehingga gelar dapat menyatakan nama dari
seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang
dibendakan. Gelar memiliki arti dalam kelas verba atau kata
kerja sehingga gelar dapat menyatakan suatu tindakan,
keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.
Gelar dapat merupakan: (1). sebutan kehormatan yang
biasanya ditambahkan pada nama seseorang; (2). nama
tambahan sesudah nikah atau setelah usia tua; (3). sebutan
kehormatan atau julukan yang berhubungan dengan keadaan
atau tabiat seseorang; (4). Sebutan atau julukan berkaitan
dengan riwayat sejarah leluhur; (5). Sebutan atau julukan
berkaitan dengan riwayat kepahlawanan; (6). Sebutan
kehormatan atau julukan yang diberikan oleh pihak lain
kepada seseorang.

102 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
1. Sebutan kehormatan yang ditambahkan pada nama
seseorang: Avak
2. Nama tambahan setelah menikah atau setelah usia tua:
Ama, Inaq, Boqkei, Boqdo
3. Sebutan kehormatan atau julukan yang berhubungan
dengan tabiat seseorang: Imoi bagi dedo janda, toq bagi
laki duda
4. Sebutan atau julukan berkaitan dengan riwayat sejarah
leluhur: Singaq Melen
5. Sebutan atau julukan berkaitan dengan riwayat
kepahlawanan: Daki
6. Sebutan kehormatan atau julukan oleh pihak lain
kepada seseorang: May

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 103


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
A
Abad: Matu Tuan
Abu-abu: Ngaveu
Acak: Kuhnyau
Adat Istiadat: Adet Urip
Adik Kakak: I’at Wiq - I’at Hyuq
Adik: I’at Wiq
Adil Makmur: Ngeriman
Adil: Putup
Aduk: Kinak; Kaluk
Agas: Nyamoq dumit serit
Ahli Waris: Ata anaq meson
Air Aren: Kelang Adap
Air Dingin: Kelang Singum
Air Jahe: Kelang Diyeq Tanaq
Air Kelapa: Kelang Nyo
Air Mata: Kelang Mata
Air Panas: Kelang Dasuq
Air Pasang: Ngul’eng
Air Sungai Mulai Naik: Danum Seriq

104 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Air Sungai Naik Sebentar: Dulun; Tului
Air Sungai yang Kering: Danun Tagaq
Air Surut: Kelang Dohot
Air Susu Ibu: Kelang Ata
Air Tanah: Kelang Tanaq
Air Tawar: Kelang Belē
Air Tebu: Kelang Teveu
Air Terjun: Kelang gak
Air: Kelang
Akal Budi: Atē Putēq
Akhir: Kerua; kepalep
Akrab: Sikem
Aku Benci Padamu: Ke Nguat yang koq
Aku Cinta Padamu: Keq laq hraq yang koq
Aku Suka Kamu: Ke Hraq Yang Koq
Aku: Ke
Alis: Bulu Bakung
Almari : Rak
Alu: Aleu
Aman: Sian Maren
Ambil Air: Sungan
Ambil: Aleq
Ampun: Nyakẽ Krasiq
Anak Angkat: Anaq Cep; Anaq Amung
Anak Emas: Anaq Peraq
Anak Istri: Anaq Sawa
Anak Pungut: Anaq Amung
Anak Tiri: Anaq Amung
Anak: Anaq
Ancam : Betalo
Aneh: Selap
Angkat: Kajuq

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 105


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Anjing: Ukeng
Antar: Cuq
Anting (Laki-laki): Teburang
Anting (Perempuan): Cemehaq
Apa Ini?: Hno Ine
Apa Kabar: Hno Denga
Apa Lauknya: Hno Cau He
Apa yang kamu lakukan?: Duhno Ha koq lē ?
Apa: Duhno/Hno
Apakah besok kita pergi ke Long Isun: Ana suapti tam ti waq
Lung Isun
Aren: Adap
Artis: Tew Uhyat
Asam: Berenyuq
Asam: Pesum
Asin: Mi Siyeq
Atap: Sapo
Atur: Bekatuk
Awal: Tahriq
Awan: Wap
Ayah Tiri: Ama Amung
Ayah: Ama
Ayam Hutan: Bayan
Ayam: Sio

B
Babak Belur: Matung Maram
Babi Hutan: Bavui
Babi Panggang: Kahang Bavui
Babi: Ukot
Badak: Temero

106 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Bagaimana cara menanam pohon pinang?: Nyaqno kangun
muleq pu’u pa’an
Bagaimana kabarmu?: Nyaqno denga koq ?
Bagaimana rasa kuenya?: Nyaqno ling jajaq hina?
Bagaimana: Nyaqno
Bagus: Ngeneq
Bahu: Kerekẽp
Baik: Sian
Baju Rompi: Kerabiq Tahnyap
Baju: Kerabiq
Bakar: Nutung
Bambu Runcing: Buluq jilut
Bambu: Buluq
Bangau: Manoq payo
Bangga: Kahmaq
Bangun: to’ot
Bantal : Kelen
Banting: Pihfit
Baru Saja: Toho Pe,e
Basah Kuyup: Hmek
Basah: Basaq
Batang Hidung: Batang Urung
Batok Kepala : Gong kuhung
Batuk: Hngot
Baung: Cen Siken
Bawah Atas: Diraq Duruq
Bawang Merah: Bawang Tebeliq
Bawang Putih: Bawang Putẽq
Bawang Rambut: Sekuneq
Bawang: Bawang
Bayam : Do’o kapaq
Bebas: Leban

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 107


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Bebek: Serati
Behambur: Beravat
Bekantan: Bekeroq
Bekerja: Lē dali
Belajar: Bekalai
Belalang: Kalap
Belida: Cen Belidaq
Belimbing: Berivit
Belimbing: Berivit
Beliung: Usẽ
Belut: Mengaling
Bengkak: Matung
Bengkok Berkelok: Beki’ok
Bengkok: Tikong
Bentak: Besakat
Bentang: Pika; Teraruq
Beo: Tiung
Bepergian: Ti Pano
Berair: Banyeq
Berak: Pasing
Berangkat: Nekaq Pano
Berani: Teven
Berapa Anakmu?: Kuveq anak koq
Berapa berat badanmu?: Kuvēq kebahat kering koq
Berapa Harganya: Kuveq beli he
Berapa Harganya?: Kuveq legan he
Berapa hasil ladangmu?: Kuvēq daleq umeq koq
Berapa: Kuvēq
Berbagi: Pata
Berbaring: Nenga
Berbicara: Berengaq
Berbuat: Lē

108 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Berburu: Nganuk
Bercerita: Bekisa
Berdebu: Mapo
Berdiri: Nekerēng
Berdoa: Niba
Berdukacita : Murip Ce’et
Bergulung: Kelung Bu’ung
Berisik: Ngurēw
Berjalan: Pano
Berjanji: Bepeket
Berjasa: bejasa
Berjualan: Beriyen
Berjuang: Sekaten
Berkarya: Lē Dali
Berkata: Pengaq
Berkelahi: Pingēq
Berkerja: Lēdali
Berkilah: Pelēu Kohop
Berkilau: Ngetelip
Berkobar: Hajo; Sanēq
Berkorban: Tevu
Berkuasa: Sikang Ali
Berkumpul: Beruhmong
Berkunjung: Berahyun
Berlari : Tekacung
Berlindung: Nyingau
Berlomba: Betanghaq
Bermain: Lē Uhyat
Bermanfaat: Begunaq
Berobat: Naban
Berpakaian: Ngadan
Berpantang : Nuhing

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 109


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Berpikir: Bekaneq
Bersandar: Nyidē
Bersedih: Sevu
Bersih: Bersẽ
Bersumpah: Beratet
Berteman: Payau
Bertemu: Beteguq
Beruang: Uang
Beruntung: Tepaduk
Berusaha: Sekaten Ining
Besan: Beluai
Besar Kecil: Hiyuq Wiq
Besar: Hyuq
Besok: Suap Ati
Betis : Unẽt
Biang Keladi: Mu’u Kese’et
Biasa: Alai
Biawak: Parang
Biawan: Cen Berit
Bibi: Ina Wiq
Bibir: Sevẽ
Biji Mata: Duang Mata
Bilik: Tegan
Bingkai: Dikang; Diling
Bingung: Semawen
Bintang Film: Tew Uhyat
Bintang: Cengahai
Biru: Nuhum taq
Bisa Kurangkah: Ke he nekaq wiq ye
Bisa Saja: Tikeq Tua
Bisa Tidurkah?: Tikeq Tirei Nyan
Bisa: Tikeq

110 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Bisakah Kamu Panjat Pohon Kelapa?: Keq koq nyaket nyo
Bisakah Malam Ini: Tikeq malem hine
Bisu: Uyeu
Bisul : Tukang
Bodoh : Budok
Boleh saya singgah ke rumah: Tikeq nyan ke nakat wa depo
Bra: Tapen tusu
Buah Bibir: Buaq Devaq
Buaya: Bayaq
Bubu: Uveu
Bubungan: Mubung sapo
Bubur: Tatoq
Buka Mungap
Bulan Madu: Meka Dahfat
Bulan Purnama: Bulan paliq
Bulan Sabit: Bulan mangut
Bulan: Bulan Dangit
Bulat: Beru’ung
Bulu Mata: Bulu Bakung
Bulus: Karaq Bulan
Bundar: Terifong
Bunga: Dirang
Bunglon: Kebihlap
Bungsu: Anaq Buaq Tusu
Bunuh: Beratē
Buruk: Ce’et
Burung Hantu: Manoq wok
Busuk: Butung
Buta Huruf: Budok
Buta: Murap
Buyut: Boq Ban

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 111


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
C
Cabai: Dieq
Cacar Air: Kakap teu kelang
Cacar Api: Kakap teu apui
Caci Maki: Nulut
Cacing: Dukong
Cair: Detaq
Cakar: Kahmeng
Campur Aduk : BeKuhnyau
Campur Baur : Bekukau
Cangkul: Kalei siro
Cantik: Nyamdo
Capek Aku Sama Kamu: Kayui ke yang koq
Capung: Nanying
Celah Jari: Selang Kahngau
Celana Dalam (Laki-Laki): Seruen Alem Dakei
Celana Dalam (Perempuan): Seruen alem Dedo
Celana Panjang: Seruen daruq
Celana Pendek: Seruen Bi’iq
Celana: Seruwen
Cemara: Kayeu Avut
Cemas: Nge’et
Cemberut: Irap sebengep
Cemburu: Kebeheu
Cempedak: Nakan
Cengkeh: Cengkẽ
Cepat: Kacut
Cerdas : Pinten
Cerdik Pandai : Pinten
Ceret: Cirẽq
Cermat: Bihmet

112 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Cermin: Dingai
Ceroboh: Menanan
Cicak: Kicak
Cicit: Tekulung
Coklat: Ngetanaq
Colek: Nujei
Contek: Muhai
Cubit: Ngitē
Cuci Tangan: Muheq Ucuq
Cucu: Meson
Curam: Kevit

D
Dada: Usoq
Dagu: Sa’a
Dahi: Diko
Dahulu Kala: Mahnyi Di
Danau: Deteng
Dangkal: Nga’ai
Dapat: Daleq
Dapur: Aveu
Dari mana: Devet ame
Datang: Dangen
Datar: Data
Dekat: Sekin; Dekin
Delapan: Hiyan
Delima: Dimau
Demam: Darem
Dendam Kesuma: Pere Kemeq; Unget Ceet
Dendeng: Sekundang
Dengar: Sengē; Keringeq
Di mana: Waq ame

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 113


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Dia: Ne
Diam: Dio
Diantar: Ti Cuq
Dikurung: Ngatep
Dilihat : Hnēq
Di mana kau simpan kunci motor?: Waq ame koq hēt kalit
motor?
Di mana Rumahmu?: Waq ame po koq
Dinding: Tilung
Dingin: Singum
Disiram: Nitēq
Doa Restu: NyakēNiba
Dokter : Mantri
Dua Belas: Puluq Duweq
Dua Puluh Satu: Duweq Puluq Ciq
Dua Puluh: Duweq Puluq
Dua: Duweq
Duda: Buyuq
Duduk: Mengoq
Duka Cita: Salim
Duku: Sau Bara
Duku: Sau Bara
Dukun Beranak: Tukang anaq
Durian : Satuq

E
Elang: Kenyiu
Ember: Ukun
Empat: Pat
Empedu Peru
Emping: Ubak
Enam: Nem

114 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Enggang: Tingang
Es Campur: Kelang Singum Detaq Kukau
Es Teh: The Singum

F
Fajar: Do Benat-benat

G
Gagah Berani: Dino Ningan
Gagak: Kaqwong
Gajah: Temero
Gambas: Nibang
Garasi: Diwang
Garis Tangan : Palan
Garpu : Siro Salit
Gatal: Katē
Gatal: Katẽ
Gayung: Ta’ut
Gelagar: Dureng
Gelak Tawa: Dahau Ngelek
Gelang Kaki: Sekahat ukut
Gelang Tangan: Sekahat ucuq
Gelang: Cekahat
Gelap Gulita: Sekelum
Gelap: Sekelum
Gelas: Cangkin
Gelisah: Ayen
Gembira: Hajo
Gemuk: Bo’ok
Gigi Emas: Tuko berawan
Gigi: Tuko

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 115


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Gigit: Dep
Gila: Bileq
Ginjal: Paliq
Gondok: Hngok
Gong: Ketawak
Gorden Danyam Tihring
Goreng: Nyika
Guci: Tajau
Gudang: Ukeng
Gugup: Paliq
Gulai: Saluq ngelek
Guling: Kelen Daruq
Guntur: Aran
Gunung: Ung, Ihang
Gusi: Usi Tuko

H
Halus: Danyep
Hambar: Belē
Hambat: Berihai
Hancur Lebur : Tarei Duhmut
Hancur: Tarei
Handuk: Puhut Basaq
Hangat: Ngesu
Hantar : Cuq
Hantu Kepala: Teu Jelu
Harga Mati: Beli matē
Hari Keempat ke Depan: Do Ciq Ti
Hari Keempat ke Depan: Do Ciq Ti
Hari Ketiga ke Depan: Do Ciq
Hari Ketiga ke Depan: Do Ciq

116 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Hari Mulai Terang: Do Ngenang
Hari Mulai Terang: Do Ngenang
Hari Raya: Do Raya
Hari: Do
Hari: Do
Harimau: Sengirau
Harimau: Sengirau
Harta Karun: Uvat Pu’un
Haruan: Cen Uhrun
Hati Nurani: Atē Putēq
Hati-hati di Jalan: Sian-sian waq salan
Hawa Nafsu: Duwat
Hebat: Jagau; Daki
Helikopter: Kapen Narang
Hidung: Urung
Hidup: Murip
Hijau: Nuhum Do’o Kayeu
Hilang Lenyap: Pataq
Hilang: Hlēn
Hilir Hulu: Lung-Ut
Hiruk Pikuk: Ngurēw
Hisap: Sip; Sep
Hitam: Petum
Hujan: Awang
Hujan Berkepanjangan: Awang Daruq
Hujan Gerimis: Awang Hmit-hmit
Hujan Lebat: Awang Basan
Hujan Rintik Disertai Panas Matahari: Awang Do Perẽ
Hujan Rintik Disertai Panas Matahari: Awang Do Perẽ
Hujan Rintik-rintik: Awang Hemit-hemit
Hutan Rimba : Tu’an Tung; Kenut
Hutang Piutang : Tagē

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 117


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
I
Iblis: Teu Ce’et
Ibu Bapak: Inaq Amaq
Ibu Jari: Kahngau Tepu Ucuq
Ibu Pertiwi: Tanaq Asen
Ibu Tiri: Ina Amung
Ibu: Ina
Ikan Asin: Cen Siyeq
Ikan Mas: Cen Berawan
Ikat Kepala: Be’eng Kuhung
Ikat Pinggang: Tēng
Indah: Ngeneq
Ipar: Dangoq
Istri: Sawa

J
Jadikah Kita Jalan: Jadi teq ti pano, ti teq pano nari
Jagung : Selẽ
Jahat: Se’et
Jahe: Dieq Tanaq
Jakun: Hengok Tinga
Jala: Nyaleq
Jalan: Salan
Jam: Jem
Jamban: Akit
Jambu: Jambu Bateu
Jambur Air: Jambu Kelang
Janda: Baleu
Jangan Macam-macam: Deng laq mananan
Jangan Sembarangan : Deng pariq ariq

118 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Jangkrik: Kalap buneng
Jantung Hati: Atē pusuq
Jari Manis: Kahngau Mengara
Jari Tengah: Kahngau Betaq
Jaring: Pukat
Jatuh Bangun: Besabab
Jauh: Decoq
Jelawat: Javat
Jelek: Ce’et
Jembatan: Si’it
Jendela: Awaq wiq
Jenggot: Bulu sa’a
Jengkel: Nguat
Jengkol: Peta Dalong
Jerawat: Semo
Jerih Payah: Usit Disai
Jernih: Dihning
Jeruk Manis: Dimau Mi
Jeruk Nipis: Dimau Tajiq
Jeruk: Dimau
Jingga: Nyihang Saq
Jual Beli: Diyen
Jungkir Balik: Kubek Karaq

K
Kabar Baik: Denga Sian
Kacamata: Dingai mata
Kacang Tanah: Kacang Goreng
Kacau Balau: Urip Nyarau
Kacau: Abut
Kain: Danyam

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 119


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Kakak: I’at Hyuq
Kakek: Boq Kei
Kaki Gajah: Ukut Matung
Kaki Seribu: Kesering
Kalah: Kala
Kalajengking: Katip bakung
Kalang Kabut: Sangasi
Kalian: Mēq
Kalung: Inoq
Kamar Mandi: Na’a Du
Kamar Tidur: Na’a Tirei
Kamar : Nagaq
Kambing: Kading
Kami: Kame
Kampung Kota: Devuq Hiyuq
Kamu: Koq
Kanan: Te’eu
Kancil: Beranoq
Kangkung: Uvei Mubong
Kapak: Usẽ
Kapal Sungai: Kapen Danum
Kapal Terbang: Kapen Narang
Kapalan: Tekengem
Kapan Datang : Dahme Dangen
Kapan Ibu pergi ke rumah nenek?: Dihame koq ti waq amin
boq dedo
Kapan Kita Bertemu: Dihme, dahme teq beteguq
Kapan Masuk Sekolah? : Dahme maseq sekula
Kapan Saja: Pariq do
Kapan: Dihame
Kapul: Buaq Duviq
Kasih: Kan

120 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Kasur: Temaq kasun
Katak: Buneng
Katu: Mutun
Kaya Raya: Deng Murip
Kaya: Sian Urip
Ke Kampung: Ti Waq Devuq
Ke Ladang: Ti Waq Umeq
Ke mana: Ti Waq Ame
Kebun Buah: Pukung
Kebun: Nidaq
Kecapaian: Kayui
Kecil: Wiq
Kecoa: Keripẽ
Kedondong: Kedondong
Kejam: Tajem
Kekal Abadi: Murip Maren; Murip mesat
Kelambu: Kerabuq
Kelapa : Nyo
Kelebarau: Kuliu kuciu
Kelelawar: Mengawat
Kelengkeng: Saw Dalong
Kelingking: Kahngau Anying
Keluar Masuk : Musit Maseq
Kemarau: Tagaq
Kemarin: Midi; Do Hromẽ Di
Kemiri: Keminting
Kencing: Narit
Keong: Kasiq
Kepala : Kuhung
Kepala Adat: Kuhung Adet
Kepala Kampung: Kuhung Devuq
Kepiting : Kuyeu

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 121


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Kepompong: Katok
Keponakan: Anak I’at
Kera: Keravet
Keramba: Bakaq
Keranjang: Bakun
Keras Kepala: Kuhung Bateu
Keras: Tu’eq
Kerbau: Buq
Kerbau: Buq
Kereta Api: Alut Apui
Kering Kerontang: Pahang Ngagung
Kering: Pahang
Keriting: Kerukung
Kerupuk: Kerēk
Kesal: Nguat
Keset: Puhut Ukut
Ketam: Ketem
Ketiak: Diraq Devang
Ketinting: Cẽs
Ketupat: Ayu Ketupat
Kijang: Du’u
Kikir: Sepeken
Kilat: Tekelit
Kipas: Kapẽng
Kipas Angin: Kapẽng bihiu
Kiri Kanan: Bule Te’eu
Kiri: Bulē
Kita: Tamkele
Kelepon: Jajaq Kelo Pit
Koki: Dipen Aveu
Kolam Renang: Duhung Hyuq
Kopi: Kupi

122 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Korek api: Tekik
Korengan: Karot
Kotak: Petiq
Kotor: Si’im
Kuali: Kuren Sika
Kuat: Mehngaq
Kubangan Air Keruh: Duvang tenaan
Kucing : Cing
Kuda-kuda: Stan
Kue: Jajaq
Kuku: Silu
Kulur: Tahap
Kumbang: Kusong
Kumis: Bulu Sevẽ
Kumpul Puhmong
Kunang-kunang: Siljuq Teu
Kuning: Nyihang
Kuno: Pu’un
Kuntilanak: Teu Bensi
Kunyit: Cahang
Kupu-kupu: Kebahvang
Kura-kura Kelep
Kurap: Hi
Kursi: Kang
Kurus Kering: Mihi Migēu
Kurus: Mihi
Kutu Air: Daleq bara
Kutu Anjing: Kutu Ukeng
Kutu Busuk: Itet
Kutu Loncat: Ngetiw
Kuwini: Kwini

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 123


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
L
Laba-laba: Kerahwaq
Labu Air: Devu
Labu Kuning: Devu Nyihang
Labu: Devu
Lada: Cahang
Lahan yang Baru Dibuka untuk Perladangan: Tanaq umeq
Lahan Perladangan Tahun Kedua: Akat
Lahan Perladangan Tahun Ketiga: Bekai
Lahan Perladangan Tahun Keempat: Sepitang
Lahir Batin: Kemeq Sian
Lais: Ji’e
Laki-laki: Dakei
Lalat: Nyamoq
Lambat: Dihai
Lancang: Kutẽk
Landak: Tatung
Langit: Dangit
Langsat: Deset
Lari: Kacung
Laut: Diring Hiyuq
Lebah: Singet
Lebar: Daba
Lega: Demu Kemeq
Leher: Kena
Lele: Petet
Lemah Gemulai: Demaq kayang
Lemah Lembut: Demaq kohop
Lemah Lunglai: Demaq dayoq
Lemah Syahwat: Buyuq
Lemah: Demaq

124 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Lemang: Lemang
Lembek: Darot
Lembut: Danyep
Lempar: Pahlang
Lemper: Ayu Itiq
Lengan: Devang
Lengkap: Cukup
Lengket: Nepelit
Lengkuas: Titiq bangei
Lengkung: Ngebakok
Lesung: Desung
Letih Lesu: Kayui
Lezat: Sian Ling
Lidah: Selaq
Lihat: Hnēq
Lima: Dimeq
Lincah: Tudē
Linggis: Kalei
Lintah: Semateq
Lintah Sungai: Kelen dappen
Lipan: Dipan
Loncat: Padau
Longboat: Alut Daruq
Longgar: Kahlo
Luar Biasa: Nyingan
Luar Dalam: Usit Alem
Luas: Daba
Lucu: Kipat
Luka Bakar: Pila apui
Luka: Tunan
Luluh Lantah: Palep Kemeq
Lumbung Padi: Ukeng Parē

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 125


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Lumbung: Po Parẽ
Lumpia: Jajaq lumpia
Lurus: Tahring
Lusa: Do Ciq Ti
Lusa: Do Ciq Ti
Lutut: Bakup

M
Macan Dahan: Kulẽ
Mahal: Hiyuq beli
Main Mata: Ngebelib
Makan Kenyang: Heman beso
Makan Minum: Hman Hmuq
Makan: Hman
Makhluk Penunggu Bukit: Taman Ugun, Tingang Ubung,
Tingang Takin Balaq
Makhluk Penunggu Gunung: Teu Aran
Makhluk Penunggu Hutan:Teu Teluran, Teluriq
Makhluk Penunggu Pohon: Teu Dunoq
Makhluk Penunggu Sungai: Teu Jilau
Malam: Malem
Malaria: Darem
Malas: Do’oi
Malu: Ngavaq
Mandau: Mitem
Mandi: Du
Mangkuk: Bengong bakok
Manis Pahit: Mi Pi’it
Manis: Mi
Mara Bahaya: Bayaq se’et
Marah: Bunget

126 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Martabak: Jajaq Kelo Sio
Masa Bodoh: Lētung
Mata Air: Ketebot
Mata Hati: Atē putēq
Mata Kaki: Bukung Ukut
Matahari: Mata Do
Mati Kutu: Nyandeng
Mati Langkah: Matē Akang
Mati: Matē
Mau Cari Ayam yang Lepas: Lo aning sio defa
Mau Ikutkah? : Lo tahye nyan
Mau Ketemu Kakek: Lo teguq boq kei
Meja Makan: Mēja Tahman
Melamar: Matep
Melampaui: Nyalaq Nyila
Melanggar: Nyila Tuhing
Melangkah: Makang
Melawan: Melawen
Melebur: Denyo
Melempar: Mahlang
Melestarikan: Peraq
Melihat: Hnēq
Melindungi: Jagaq
Melompat: Tepadau; Naco
Meluncur: Nyalui
Memandikan: Duu ne
Memanggil: Nu’ui
Memarahi: Bunget
Memasak: Bekesaq
Memasukkan: Paseq
Mematikan: Beratē
Membahas: Bekatuk

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 127


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Membakar: Nutung
Membanting: Pihfit
Membasahi: Ngebasaq
Membeku: Ngebateu
Membeli: Beriyen Aleq
Membenci: Nyalaq Nguat
Membimbing: Tedok
Memborong: Aleq Palep
Membubarkan: Beravat
Membudidayakan: Ngulung
Membuka: Mungap
Memeluk: Ngapeq
Memenjarakan: Miwang
Memfitnah: Ngihnau
Memikirkan: Pikin; Bekaneq
Memimpikan: Nupei
Meminjami: Kan Cam
Meminta: Nyakē
Memotong: Mutek
Mempengaruhi: Beremaq kemeq
Memperbaharui: Betoho
Memperbaiki: Dikeq ;Nemai
Memperbesar : Bekahyuq
Memperburuk: Bece’et
Mempercepat : Bekacut
Memperjuangkan: Bekajuq
Memperkarakan: Kat Dengaq
Memperkecil: Bekawiq
Memperkenalkan: Beta’an
Memperlambat: Berihai
Mempersoalkan: Bekē’ēt
Memuai: Baan

128 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Memuaskan: Demu Kemeq
Memukul: Nabum
Memupuk: Mupuk
Menabrak: Manung
Menagih: Nagē
Menaiki: Tukat
Menambahkan: Murui
Menanam: Muleq
Menang Kalah: Pelaq Ula
Menang: Menang
Menangis: Mangaq
Menangkal: Nihring
Menangkap: Tengep
Menangkis: Metit
Menantu: Anaq Ivan
Menari: Ngenya
Menarik: Bēhēt; Ngeneq
Menasehati: Bahraq
Mencair: Detaq
Mencampur: Kukau
Mencampuri: Kuhnyau
Mencari Siapa: Ining hẽq
Menceritakan: Besituk
Mencintai: Bengit; Peraq
Mencium: Hreq
Mencolek: Nujei
Mencret: Betaco
Mencubit: Ngitē
Mencuci: Muhēq
Mencukur: Pek
Mencuri: Neko
Mendaftarkan: Paseq ara

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 129


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Mendahului: Tepahnyi
Mendanai: Kan Tulung
Mendatangi: Ti Paleq
Mendatangkan: Mangai
Mendidik: Betedok
Mendirikan: Tekereng
Mendoakan: Ti Niba
Mendobrak: Ngukung
Mendorong: Pecoq
Mendung Karena Awan: Do Nge’ep
Mendung Mau Turun Hujan: Irap Do
Mendung Mau Turun Hujan: Irap Do
Menebang: Neveng
Menembak: Mana
Menempelkan: Tabēk; Takep
Menemui: Ti teguq
Menemukan: Tupop
Menendang: Nekeng; Ngajiq
Menerangkan: Beta’an
Mengacak: Ngenyem
Mengadu: Beta’an
Mengaduk: Kinak; Kaluk
Mengajarkan: Betedok
Mengalah: Bekala
Mengalahkan: Bekala
Mengambil: Aleq
Mengangkat: Kajuq
Mengantar: Ti Cuq
Mengantuk: Nuhroq
Mengapa pelangi hanya timbul setelah hujan? : Lēhno bilat
Bangka’an cuhngat depa do awang?
Mengapa semua ini bisa terjadi?: Lēhno he tikeq lēnyiqne

130 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Mengapa tanganmu berdarah?: Lēhno ucuq koq dahaq
Mengapa wajahmubersedih?: Lēhno irap koq laq sevu?
Mengapa: Lẽhno
Mengarahkan: Tedok Ihlot
Mengasihi: Peraq
Mengasingkan: Pukē
Mengatasi: Berua
Mengatur: Ngatuk
Mengeluarkan: Pusit
Mengendarai: Mano
Mengerikan: Keritet
Mengeringkan: Bepahang
Mengerjakan: Lēhe
Menggeliat: Ngē’ēng
Menggerogoti: Nyuhfai
Menggeser: Siyut
Menggigit: Dep
Menggilas: Sekuling
Menggoreng: Nyika
Menggores: Nurik
Menggugat: Kat Dengaq
Mengguncang : Kuruk
Menghabiskan: Malep
Menghargai: Melegan
Menghasilkan : Keraleq
Menghasut: Bekanyo Kohop
Menghidupkan: Purip
Menghormati: Melegan
Menghukum: Mukum
Mengingkari: Beketēt
Mengirim: Kateu
Mengkudu: Kayeu Usan

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 131


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Mengobati: Naban
Mengorbankan: Tevu
Menguap: Nyuap
Menguji: Tuco
Mengukur: Nuket
Mengumpulkan: Puhmong
Mengunjungi: Ti Paleq
Mengupayakan: Sekaten ining
Mengurangi: Mapiq
Mengusahakan: Tuco ining
Menikah: Besaweq
Menipu: Ngaken
Menitipkan: Param Kahfei
Menjaga: Jagaq
Menjemput: Ti Aleq
Menjinakkan: Palai
Menjual: Beriyen
Menjumpai: Beteguq
Menonton: Ti Hnēq
Mentimun: Ketimun
Menulis: Ngalong
Menunda: Bekuhut
Menyalahkan: Besalaq
Menyalurkan: Bepata
Menyambut: Itai Kerangen
Menyampaikan: Berangen Kohop
Menyangkal: Nyan Hraq
Menyatakan: Beta’an
Menyayangi: Beperaq
Menyebarkan: Pavat
Menyebrangi: Mata
Menyebutkan: Pengaq

132 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Menyelesaikan: Malep
Menyelimuti: Nyuveng
Menyemangati: Bekahiyuq Kemeq
Menyepelekan: Pekē
Menyerukan: Nuso
Menyimpan: Nipen
Menyiram: Itēq
Menyita: Nyiho
Menyukai: Hraq
Menyuruh: Tayeq
Meracik: Meneget
Meracuni: Macun
Merah Padam : Tebeliq Nyong
Merah: Tebeliq
Merak: Huwẽ
Merampok: Neko
Merangkai: Maken
Merangkul: Pavak
Merantai: Cet
Merapikan: Nyulong
Merasa Sakit: Ling perẽ
Merasakan: Keneq
Meratapi: Nangi Niro
Merawat: Puto; Nemai
Merdu: Sian di’ong
Merebus: Kahyaq
Mereka: Sekele
Merencanakan: Bekaneq
Merintis: Nahriq
Merobohkan: Pahvaq
Merombak: Nasaq Nyaliu
Mertua: Ama/Ina Ivan

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 133


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Merugikan: Bejavaq
Meruntuhkan: Ngehem
Merusak: Magaq
Merusuhi: Mateq
Mewah: Sian Maren
Minta Maaf: Nyakē Kerasiq
Minum: Hmuq
Minuman: Tahmuq
Mobil: Alut Tanaq Ukut Pat
Montir: Tukang Dikeq
Monyet: Kuyat
Muda: Mangut
Mudah : Demu
Mungkin: Ha’an
Murah: Wiq Beli
Murai Batu: Tujau
Musang: Busan
Musim Hujan: Ureq Awang
Musim Kering: Ureq Tagaq; Ureq Pahang

N
Nafsu Birah: Bilai Se’et
Naik Darah: Bunget se’et
Naik Pangkat: Tukat Dali; Nyakeq Dali
Naik Turun: Tukat Nekaq
Naik: Tukat
Nakal: Ce’et Adet
Nama Saya Huring: Ara ke huring
Nanas: Usan
Nangka: Maduk
Nasi: Ayu

134 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Nasi Goreng: Ayu Sika
Nelayan: Tukang Ining Cen
Nenek Kakek: Boq Dedo, Boq Dakei
Nenek Moyang: Boq Hiyuq
Nenek: Boq Dedo
Nyaman: Sian Ling
Nyamuk: Nyamoq
Nyiru: Tapan

O
Obat: Taban
Obeng: Ubẽng
Obor dari Bambu: Ubor
Onde-onde: Jajaq Onde-onde
Orang Tua: Ina Ama
Orang Utan: Irang Utan
Orang Utan: Irang Utan
Otak: Uteq

P
Padat: Tahnet
Padi: Parẽ
Pagi Buta: Sakat Teneng; Do Benat-benat
Pagi Tadi: Sakat Hro
Pagi: Sakat
Paha: Sapiq
Pahat: Penboq
Pahit: Pi’it
Pakis: Pakeu
Palem: Pa
Palu: Tukun

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 135


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Paman : Ama Hyuq
Panas Terik: Do Perẽ Ngateq; Kerasuq Do
Panas: Dasuq
Panci Almunium: Kuren Bangau
Panci Besi: Kuren Titẽ
Pancing: Bitan
Pandai Besi: Tukang Dat
Panggilan kesayangan anak lak-laki: Kei
Panggilan kesayangan anak perempuan: Do
Panik: Semawen
Panjang: Daruq
Pantang Mundur: Nyan Hlot
Pantat: Ketut
Panu: Ditak
Parang: Mitem
Pare: Kerurang
Parutan Kelapa: Kohok Nyo
Pasak Bumi: Kayeu uvat
Patah Hati: Putek Kemeq
Payudara: Tusu
Pecah: Bilaq
Pedagang: Tukang Beriyen
Pedang: Nading
Pegang: Kehen
Pekan: Ciq Minggu
Pekarangan: Datat Amin
Peladang: Dino Umeq
Pelangi: Bilat Bang Ka’an
Pelatuk: Beratoq
Pelipis: Bakung
Peluk Cium: Ngapeq Hreq
Pelukis: Tukang Ngalong

136 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Pelupa : Peging Dihe
Pemabuk: Tukang Mavoq
Pemancing: Dino Mitan
Pemarah: Peging Bunget
Pembatas Lantai: Nyi’at Tasuq
Pembeli: Belenjaq
Pembohong: Dino Puyeu
Pemburu: Dino Nganuk
Pemeras Tebu: Keraq
Penari: Dino Ngenya
Penata Rias: Tukang Ngadan
Pencuri: Tukang Neko
Pendarahan: Dahaq Peso
Pendek: Bi’iq
Pengacara: Tukang Bahraq
Pengemis: Tukang Nyakẽ
Penipu: Dino Ngaken
Penis: Kelo
Peniup Api: Kuhvong
Penjahit: Dino Ce’et
Penuh Sesak: Penoq Duput
Penyengat: Singet
Penyu: Davei
Pepaya: Kerohong Murung
Pepes: Kivu
Pepuyu: Puyu
Perahu: Alut
Peraut Rotan: Pu’ai
Perempuan: Dedo
Pergelangan Tangan: Du’ep
Pergi Berak: Ti Pasing
Pergi Jalan: Ti Pano

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 137


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Pergi Kencing : Ti Narit
Pergi Mandi : Ti Du
Pergi: Ti
Perlu: Perlu
Perut: Teni’i
Pesawat Terbang: Kapen Narang
Pesiar: Pelēsēr
Pesta Pora: Paruq Hiyuq
Pesut: Cen Pu
Petang: Do Hvaq
Petani: Dino Tukang Umeq
Petik: Ngitoq
Petir: Aran Bereteq, Aran Tekelit
Piatu: Anaq Ulung
Pikat: Mereu
Pilek: Urung Tahnet
Pinang : Pa’an
Pinggang: Eng
Pink: Tebeliq Taq
Pintar: Pinten
Pintu: Awaq Hyuq
Pintu Gerbang: Awaq Hiyuq
Pipi: Piping
Pipit: Pit
Pipit: Pit
Piring Mangkuk: Bengong Bakok
Piring: Bengong Bẽng
Pisah: Beka’at
Pisang Goreng: Putei Sika
Pisang: Putei
Pisau Dapur: Nading aveu
Pisau: Pu’ai

138 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Pistol: Pana
Pokok Pangkal: Pungu
Poles: Kusuq; Kilēt; Kasa
Poligami: Sawa Meran
Polos: Cepahlo
Pondok Ladang: Po Umeq
Posisi Matahari Datar dengan Tanah: Do Demẽ
Posisi Matahari Mulai Condong ke Barat: Do Ngihrang
Posisi Matahari Tepat di atas Kepala: Betoq Do
Potong: Mutek
Puas: Demu Kemeq
Pucat Pasi: Taq krima
Pukul berapa kamu berangkat ke sekolah?: Jem kuvēq koq
nekaq ti waq sekula?
Pukul: Nabum
Pulang Pergi: Ti Ani
Pulau: Diuq
Punai: Punẽ
Pungguk: Kung wek
Pusaran rambut di kepala: Sepuru
Pusat: Puset
Putar: Beriki
Putih: Putēq
Puting Susu: Buaq Tusu

R
Rabies : Keprẽ Ukẽng
Rakit: Akit
Ramah Tamah: Bepaket
Ramah : Demaq Kohop
Rambut: Ivoq
Rambutan: Beritiq

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 139


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Ranjang: Tegan
Rapuh: Muhfoq
Ratap Tangis: Angaq Sevu
Rawa: Denep
Rawa: Denep
Rayap: Birang tanai
Rembulan: Bulan
Rendah Diri: Mangigum
Rendah Hati: Miraq Atē; Demaq Kemeq
Rendah: Dapit
Rendang: Saluq Rendang
Riang: Hajo
Ringan Tangan: Nyian Ucuq; Kemeq Tulung
Rok: Kun
Rotan: Wẽ
Ruang Belajar : Na’a Bekalai
Ruang Keluarga: Na’a Ketirei
Ruang Kerja: Na’a Lẽ Dali
Ruang Makan: Na’a Hman
Ruang Tamu: Na’a Sakai
Rumah: Po Devuq
Rumah Makan: Po tahman
Rumah Panjang: Po Daruq
Rumah Sakit: Amin Perē
Rumput: Serupai
Rusa: Payo
Rusak: Tasaq
Rusuk: Jak

140 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
S
Sabar: Daruq Kemeq
Sabun Cuci: Sabun Uhẽq
Sabun Mandi: Sabun Du
Sagu: Bulung
Sakit Gigi: Perẽ Tuko
Sakit Kepala: Perẽ Kuhung
Sakit Mata: Perẽ Mata
Sakit Perut: Perẽ Teni’i
Sakit: Perē
Sakti: Daki; Jagau
Salah Langkah: Salaq Akang
Salah Paham: Salaq Pehem
Salah: Salaq
Salai: Cihe
Salak: Buaq Birai
Salak: Buaq Birai
Sanak Saudara: I’at anyen
Sandal (laki-Laki): Sipe ukut dakei
Sandal (perempuan): Sioe ukut dedo
Sandal: Sipẽ Ukut
Sandang Pangan: Tahman
Sangkut Paut: Beteseq
Sapu Tangan: Puhut Ucuq
Sapu: Pa
Sariawan: Perẽ Selaq
Saringan Air Madu: Silong Kelang Singet
Sarung: Tajung
Satu: Ciq
Saudara: I’at
Saudara Angkat: I’at Cep
Saudara Tiri: I’at Amung

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 141


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Saya Juga Suka: Ke in Hraq yang ko
Saya Lapar: Ke de’eu
Saya Mau ke Ladang: Ke lo ti waq umeq
Saya Mau Makan Juga: Ke lo Hman in
Seayah Seibu: Ciq Ama Ina
Sebelah: Laq Ciq
Sebelas: Puluq Ciq
Sebiji: Ciq Duwang
Sebutir: Ciq Ung
Sedang Sakit : Waq alem keperẽ
Sedepa: Ciq Depeq
Sedih: Seru’ut; Sevu
Sedikit : Wiq
Segar Bugar: Nyakat
Segar: Nyakat
Segenggam: Ciq Kakup
Sehat Walafiat: Kering Singum
Sehelai: Ciq Ivang
Seibu Lain Ayah: Pi’at Ukẽng
Sejengkal: Ciq Ta’ang
Sejuta: Ciq Juta
Sekali: Ciq Divung
Sekeping: Ciq Di’ap
Selamat Berjumpa: Sian beteguq
Selamat Makan: Sian Heman
Selamat Malam: Sian Malem
Selamat Pagi: Sian Sakat
Selamat Siang : Sian Medo
Selamat Sore: Sian Deme
Selangkangan: Sepakang
Selembar: Ciq Do’o
Selimut: Suveng

142 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Seluang: Seruang
Seluk Beluk: Ketekun
Semangka: Ketimun Sala
Sembilan: Ti’an
Semeter: Ciq meter
Semilir: Ngebayeu
Sempit: Sukut
Sempurna: Sian Maren
Semut Gula: Birang Gulaq
Semut Hitam: Birang Petum
Semut Merah: Birang Tacem
Semut: Birang
Senang: Hajo
Senapan: Pana Bihiu
Sendau Gurau : Bekahnyok
Sendok Nasi: Oy Ayu
Sendok Sayur: Taviq
Sendok: Siro
Senyum Simpul: Ngemiq Wiq
Seorang Diri Menyepi: Ku’ung henung
Sepak Terjang: Ano Urip
Sepasang: Ciq Dakep
Sepeda Motor : Alut Tanaq Ukut Duweq
Sepotong: Ciq Utek
Seprei: Suveng Kapai
Sepuluh: Puluq
Sepupu Dua Kali: Pi’at Sekit Keduweq
Sepupu: Pi’at Sekit
Serah Terima: Aleq Kan
Serai: Seping
Serakah: Sikang Ali
Seram: Keritet (talo)

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 143


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Serambi: Dikut
Serasi: Paq Tung
Seratus Ribu: Matu ribu
Seratus: Matu
Serba Guna: Maham Peseq
Seribu: Ciq Ribuq
Serumpun: Ciq puhuq
Setia: Sikem
Setrika: Strika
Seuntai: Ciq Po’ong
Siang: Betoq Do
Siapa nama anak itu? : Hēq ara denyam hina?
Siapa Namamu?: Heq ara koq
Siapa: Hēq
Sikat Gigi: Sikat Tuko
Silakan Singgah di Rumah: Nakat tuaq se waq depo
Silang Sengketa: Nyan Beteseq
Singkat: Kahfei
Singkong: Uvei kayeu
Sirih: Ureu sepaq
Sirsak: Maduk Belendaq
Sisir Pencari Kutu: Koi sinut
Sisir: Koi
Sopan Santun: Pu’u kemeq
Sore: Demẽ
Sore: Demẽ
Speedboat: Alut Upot
Stroke: Bekatung
Suami Istri: Sawa
Suami: Sawa Dakei
Subuh: Kemiraq Do

144 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Sudah berapa lama kamu tinggal di kampung ini?: dua Kuvēq
keraruq koq mengoq waq devuq hine?
Sudah Kenyang: Dua beso
Sudah Mandikah?: Dua du nari; Dua du nyan
Suka Cita: Murip Maren
Sulit: Palit
Sulung : Anaq Hyuq
Sumpah Mati: Natet Patē
Sumpah Serapah: Nulut; Matet
Sumpah: Matet
Sumpit: Seput
Sungai: Sunge
Sunyi Senyap: Henung Sengiw
Sunyi: Henung
Susuk: Aling

T
Taat: Ta’at
Tahan Banting: Najēq
Tahun: Tu’an
Taji: Tajiq
Takut: Talo
Talas: Upiq
Tali untuk Menurunkan Madu: Kuling tekaq kelang singet
Tali untuk Panjat Madu: Kuling n’a nyaket singet
Tambal: Mumang
Tampan: Nyamakei
Tanah Air: Tanaq Asen
Tanda Jasa: Terahne Dali Sian
Tangga: Acan
Tangga yang Dipaku di Pohon: Jentak

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 145


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Tanggal Sepuluh Bulan Tujuh: Tanggal puluq bulan tucuq
Tangkap: Tengep
Tanjung: Ujoi
Tape Ketan: Angei
Tape Singkong: Angei Uvei Bekayeu
Taplak Meja: Sipẽ Mẽja
Tarik: Behet
Tas: Kupe
Tawa: Kerahau
Tawon : Singet
Tebu: Teveu
Tegang: Kē’ēt
Tekan: Penyet
Teko: Cirẽq
Tekuk: Tepēq
Tekukur Kuk kru
Telapak Tangan: Tapaq Ucuq
Telenan: Tepahlan
Televisi: Tivi
Telinga: Keringa
Telur Ayam: Kelo Sio
Tembak: Mana
Tembus: Sepalang
Tempat Air dari Bambu: Ukun
Tempat Air dari Buah Labu: Ukun Burung
Tempat Pegangan di Pohon: Jentak
Tempat Penampung Air Madu: Dakan
Tempat Tembakau : Tekuhang
Tenang: Tengen
Tendang: Sipak; Nekeng; Ngajiq
Tengah Malam: Betoq Malem
Tengkuk: Tekok

146 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Tentara: Redes
Tepat: Peseq
Tepian : Tepin
Terakhir: Kepalep
Teras: Dikut
Terbakar: Tutung
Terdiam: Dio
Tergores: Turik
Terharu: Nyalaq mare
Teriris : Seq kasa
Terkelupas: Panit
Terkena: Seq
Terkenal: Denga
Terkoyak: Duhmut
Terlambat: Dēhē
Terlatih: Tudē
Terluka: Tunan
Terlupakan: Dihe
Termos: Termus Kelang
Terobati: Daleq Uvat
Terong Asam: Kerohong Mitem
Terong Pipit: Buaq Ulem
Terong: Kerohong Petet
Terpandang: Dino denga
Terpikat: Mereu
Tersenyum: Ngemiq
Tersimpan: Tipen
Tertawa: Dahau
Tertindih: Temenyet
Terungkap: Ta’an
Tiang Rumah: Cihi Depo
Tidak berani karena saya tidak pandai memanjat : Ke nyan
keq nyaket nyo
Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 147
Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Tidak Bisa: Nyan tikeq
Tidak Jadi, Hari Hujan: Nyan baluq do awang
Tidak Jadi, Hari Panas: Nyan baluq dopre, do dasuq
Tidak: Nyan
Tidur Siang: Tirei Do
Tidur: Tirei
Tiga Puluh Satu: Keleu Puluq Ciq
Tiga Puluh: Keleu Puluq
Tiga: Keleu
Tikar: Temaq
Tikus: Ka’ai
Tindih: Menyet
Tinggi: Detang
Tipis: Sipi
Tirai: Dihring
Tiup: Hnyup
Todong: Berereng
Toilet: Na’a Pasing
Tokek: Kok ok
Tolong: Tulung
Tomat: Tomat
Tombak Bermata Berkait: Tuduk
Tombak Bermata Lebih dari Dua: Serapang
Tombak: Dohoq
Topi Adat: Dabung Tangep
Tua Muda: Kaiq-nyamakei
Tua: Kayiq
Tuan Rumah: Kuhung Amin
Tuan Tanah: Pu’u Tanaq Meran
Tuduh: Tujuq kese’et
Tujuh: Tucuq
Tukang Cukur: Tukang Pek Ivoq

148 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Tukang Gigi: Tukang Tuko
Tukang Kayu: Tukang Le Kayeu
Tukang Panjat Madu: Tukang Nyaket Sala Singet
Tukang Urut: Tukang Muhut
Tukar: Tuyuq
Tulang Punggung: Kuhung Urip
Tuli: Mingo
Tumis Pucuk Singkong: Kulu Do’o Uvei Kayeu
Tumit: Tekeng
Tumpah Darah: Tanaq asen
Tumpah: Pukep
Tunda : Bekuhut
Tungku: Hngan
Tupai: Keli
Turun Naik: Nekaq Tukat
Turun Tangan: Tahye Lē Dali
Turun: Nekaq
Tusuk Sate: Tacang
Tusuk: Nacang
Tuyul: Teu Kuhung Kaha, Teu Teko

U
Uak-uak: Keravet
Uang Haram: Wang Se’et
Uang Jalan: Wang Ano
Uban: Buvan
Ubi Jalar: Uvei Uka
Ubun-ubun: Sepuru
Udang: Urang
Ujung Pangkal: Dawi Pu’u
Ular: Nyipeq
Ulat Bulu: Ulet bulu
Ulat: Ulet
Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 149
Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Ulu Hati: Atẽ
Ulur: Ko
Umpat: Nulut
Undang: Mangai
Undur-undur: Kerukot
Ungkap: Beta’an
Ungkit: Megiq
Ungu: Tebeliq Saq
Unik: Kengeneq
Unjuk Gigi: Beta’an Keteven
Untung Rugi: Nyanana Kraleq
Urat Nadi: Pungu Urip
Usap: Mela
Usus: Betuka

V
Vagina : Peki
Ventilasi : Kuhvong Bihiu

W
Wajik: Ayu Pulut
Walang Sangit: Sengit
Wasir : Kuhliu

Y
Ya: Hẽ’ẽ
Yatim Piatu: Anaq Ulung Cip
Yatim: Anaq Ulung

Z
Zakar : Kelo
Zaman Dulu : Mahnyi Di; Ata Duri

150 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Nyangun Alui; Salang Bawan; Markus Alui; A. Liah Nalau;
Maria Hiyang; Margereta Devung; Nyangun Duhmo;
Kueng Dalung; Ignasius Bith; Madang Kuhi; Willin Dew;
Martinus Jeno; Uvang Iro; Gregorius Ibau. J; Ignasius Nyuk. M;
Mereng Anyang; Nyangun Uvat; Benediktus Bang;
Hendrikus Hang; Natalia Mayang; Dominika Ping;
Yuliana Buaq; Loong Kueng; Nejiu Daleq;
Antonius Tingang; Uvat Daung.

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 151


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Luhat Djuk telah mengabdi di Dewan Adat Dayak Wilayah
Mahakm Ulu - Kabupaten Mahakam Ulu (DADWMU-KMU)
sejak tahun 2013 sampai sekarang, merupakan
anak ke enam dari tujuh bersaudara, lahir di
kampung kecil Lirung Ubing, Kabupaten
Mahakam Ulu (dulu Kabupaten Kutai), 29
Maret 1979.
Mengenyam pendidikan Sekolah Dasar
Inpres di Lirung Ubing hanya sampai Kelas
4, lalu pindah ke SD 005 Lung Lunuk,
Kecamatan Lung Pahangai, Kabupaten
Kutai, dan tamat pada 6 Juni 1991.
Melanjutkan ke SMP Katolik 4 WR.
Soepratman, Tanjung Redeb, Kabupaten
Berau, tamat 24 Mei 1994, kemudian SMU 13
Tanjung Redeb Berau, tamat 30 Mei 1997.
Menyelesaikan Diploma 3 Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer (STMIK) Widya Cipta Dharma
Samarinda pada 17 Juni 2002, dan menyelesaikan Strata Satu
di Universitas 17 Agustus 1945, Samarinda, pada 22
September 2005.
Luhat menikah dengan Yeni Yesika Viktoria Song
dikaruniai dua putri: Keiko Christy Diva Kerawing dan
Gabriela Machiko Naila Huring. Pengalaman organisasi
bergabung dengan Purna Pakibraka Indonesia Kabupaten

152 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Berau dan menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka pada
HUT RI ke 50 tingkat Kabupaten Berau, 17 Agustus 1995. Aktif
di Resimen Mahasiswa (MENWA) selama Kuliah. Pada 14 Juni
1999 bergabung dengan Forum Rektor Komite Pemantau
Pemilu Universitas Mulawarman Simpul Kaltim sebagi
Relawan Pemantau Pemilu 1999. Tahun 2005-2006 sebagi
Ketua Umum Ikatan Muda-Mudi Dayak Bahau Saq Busang
(IMBASABUNG) Samarinda. Bergabung dengan Komite
Nasional Pemuda Indonesia Cabang Kabupaten Mahakam Ulu
(DPC KNPI) periode 2013-2015. Menjadi pengurus Ikatan
Cendikiawan Dayak Nasional (ICDN) Provinsi Kalimantan
Timur sampai sekarang. Mendirikan Lembaga Swadaya
Masyarat (LSM) Membangun Daerah Perbatasan lalu berubah
menjadi Pa’tang Urip bersama Lawing Lejau, Demonikus Ngau,
dkk pada tahun 2012-sekarang.
Pernah mengikuti Bimbingan Teknis, Seminar, Lokakarya,
dan lain-lain, diantaranya Kepakat Isen Mulang Kalimantan
Timur “Pembinaan dan Bimbingan Teknis Pelaksanaan
Hukum Adat Dayak Kalimantan Tengah” (2014). Mahkamah
Konstitusi “Bimbingan teknis Penyelesaian Perselisihan Hasil
Pemilu” (2015). Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
“Diskusi Publik Pendidikan” kerja sama dengan DPD KNPI
Kaltim “Menakar Kualitas SDM Kaltim dalam Konstelasi Politik
Nasional Menuju Pasar Bebas ASEAN 2015” (2014).
Perempuan Penyelamat Hutan Tropis Kalimantan (2014) dan
Musyawarah Nasional I Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional
tahun 2019.
Salah satu peran penting menjadi bagian Tim Kajian Awal
Lanjutan Pemekaran Kabupaten Mahakam Ulu (2004-2012)
bersama sahabat senior Drs. Yohanes Hang Kueng, M.Si, dkk,
juga menjadi bagian dari Kerukunan Masyarakat Wilayah
Mahakam Ulu sebagai cikal bakal organisasi yang secara inten

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 153


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
memperjuangakan pemekaran Kabupaten Mahakam Ulu,
bersama rekan seperjuangan dan masyarakat Mahakam Ulu,
semuanya hebat, semuanya berperan, berkontribusi,
semuanya layak mendapat apresiasi.
Bersama sahabat luar biasa Dewan Adat Dayak Wilayah
Mahakam Ulu secara konsisten telah membangun kembali
peradaban suku bangsa Dayak melalui; adat istiadat, hukum
adat, kearifan lokal, satu titik yang ingin kami gapai bersama
masyarakat adat adalah supaya adat di Mahakam Ulu
berdaulat dengan pikiran jauh ke depan terjadi keharmonisan
antara alam-manusia-sang pencipta.
Dalam perjalanan waktu atas dukungan Pemerintah Daerah
Mahakam Ulu, mulai dari kebijakan mendorong Peraturan
Daerah terkait Masyarakat Adat serta dukungan program
kegiatan rutin tahunan, Pemangku Adat Mahakam Ulu
(Lembaga Adat Kabupaten, Kecamatan, Kampung) memberi
apresiasi, semoga situasi terus ditingkatkan lagi ke depan.
Dukungan secara kontinyu dari Nomaden Insitute for Cross
Cultural Studies (Romo Roedy Haryo Widjono AMZ, dkk)
sehingga kami bisa menghasilkan karya nyata berupa buku
terkait suku bangsa Dayak di Mahakam Ulu, “Kitab Hukum
Adat Dayak Mahakam Ulu” (2019); “Kamus Populer Bahasa
Dayak Mahakam Ulu (2021) dan Tata Cara Peradlan Adat
Mahakam Ulu (2021).
Kecintaan pada masyarakat adat mematahkan keinginan
personal, terima kasih untuk keluarga kecilku dan dukungan
dari keluarga besar yang telah bersama Bapa di surga maupun
yang masih bersama di sini. ”Kita dilahirkan hanya sekai,
jangan takut berbuat baik, karena kebaikan tetaplah baik,
lakukan saja sejauh tidak merugikan orang. Jalani seperti air
mengalir.” Tipang Tenangaan Nyelibau Nyelung.

154 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Roedy Haryo Widjono AMZ lahir di Solo, (tetapi di Kartu
Tanda Penduduk tertulis Tering Baru). Masa mudanya pada
tahun 1970-an ”kuliah di Universitas Kehidupan” di
Malioboro, Jogjakarta bersama komunitas
seniman dari berbagai mahzab
terutama para
sastrawan dan
budayawan. Sejak
1980-1986 bekerja di
Paroki Keluarga Suci,
Tering sebagai pekerja
pastoral dibawah bimbingan
Pastor RP. Gabriel Aloysius
Bong Nyangun MSF selaku Delegatus
Socialis (Delsos) Keuskupan Samarinda.
Selama bekerja di Tering, bersama Pastor Yulius
Aloysius Husin MSF mengembangkan karya pastoral
pengembangan sosial ekonomi. Karya pastoral sosial ekonomi
selain dilaksanakan di Tering, juga di Paroki St. Yohanes
Penginjil, Linggang Melapeh dan di Paroki Kristus Raja,
Barong Tongkok bersama Pastor Hendricus van
Kleijnebreugel MSF. Setelah Pastor Yulius Aloysius Husin MSF
pindah ke Samarinda, karya pastoral pengembangan sosial
ekonomi dilaksanakan bersama Pastor Celcus Hardosuyatno
MSF, Pastor Cyprianus Arakian Lelaona MSF dan Pastor
Yohanes Janmaat MSF. Selain itu juga mengajar di SMP Katolik
WR. Soepratman dan STM Katolik St. Yoseph.
Pada tahun 1984, menikah dengan Yuliana Skolastika
Karnella, putri Dayak Benuaq dari Benung, Kecamatan Damai.
Penerimaan sakramen perkawinan oleh Pastor Yulius
Aloysius Husin MSF dilaksanakan di lou Benung. Dikaruniai

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 155


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
buah perkawinan: Feliks Galih Layutn Restumitra dan
Andreas Sukma Rawayan Mahardika.
Pada tahun 1987 pindah ke Samarinda bekerja sebagai
Sekretaris Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan
Samarinda. Selama bertugas di bidang pastoral PSE bersama
Pastor Henry Daniel Ding Abing membuka proyek
percontohan pertanian dan kebun karet di areal sungai Bareq,
Long Hubung. Juga proyek percontohan pertanian di areal
sungai Kelukup dan Sebenaq, di Mamahak Besar dan Long
Melaham bersama Pastor Yohanes Lawing Swirs MSF dengan
tenaga ahli dari Voluntary Service Overseas (VSO) Indonesia,
yakni Jasper, Godwin Limberg dan Hermanus.
Selain itu juga membantu Pastor Raymundus Prawiro
Suyono MSF dalam mempersiapkan Paroki St. Paulus,
Lambing dan bersama Pastor Felix Mado SVD mempersiapkan
Paroki St. Arnoldus Janssen, Tanjung Isuy serta Paroki St.
Maria Ratu Damai, Long Segar. Sedangkan bersama Pastor
Gabriel Aloysius Bong MSF mengembangkan pastoral
Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) di wilayah Apau Kayan
(Sungai Barang, Lidung Payau, Long Uroq, Long Ampung,
Metulang, Dumu Mahak dan Long Lebusan)
Sejak tahun 2010 mendapat mandat dari Mgr.
Florentinus Sului MSF sebagai Sekretaris Yayasan Mitra Kasih,
untuk mempersiapkan pendirian Sekolah Tinggi Kateketik
Pastoral Katolik (STKPK) Bina Insan bersama Pastor RD. Dr.
Yohanes Ola Keda. Hingga saat ini mengajar mata kuliah
Sejarah Gereja di Sekolah Tinggi Kateketik Pastoral Katolik
(STKPK) Bina Insan, Samarinda.
Roedy di kalangan aktivis gerakan akrab disapa Romo --
dalam bahasa Sansekerta berarti ”Bapa yang Dituakan”-- aktif
di beberapa Organisasi Masyararakat Sipil (OMS) yang

156 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
bergerak dalam advokasi kebudayaan dan pemberdayaan
masyarakat adat. Pernah menjadi Direktur Perkumpulan Puti
Jaji, Ketua Dewan Presidium Lembaga Konsultasi Perburuhan,
Ketua Dewan Penyantun Komite HAM Kaltim, Ketua Dewan
Pembina Yayasan Sistem Hutan Kerakyatan, Dewan Daerah
WALHI Kaltim, Dewan Daerah AMAN Kaltim, Dewan Daerah
Konsorsium Pembaruan Agraria, Dewan Daerah Konsorsium
Pendukung Sistem Hutan Kemasyarakatan, Anggota Aliansi
Pemantau Kebijakan Sumber Daya Alam Kaltim, Ketua Dewan
Penyantun Nurani Perempuan, Ketua Dewan Advisor
Perkumpulan Menapak Indonesia, anggota Tim Identifikasi
Hukum Adat di Kabupaten Kutai Barat. Juga Dewan Pendiri
Sekolah Adat Dayak, Koalisi Kemanusiaan untuk Pemulihan
Kedaulatan Masyarakat Adat Dayak dan Komunitas Tradisi
Lisan Dayak. Pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris
Persekutuan Dayak Kalimantan Timur dan Sekretaris
Sempekat Tonyoi Benuaq.
Sejak tahun 1998 sebagai konsultan di Resource
Management and Development Consultant (REMDEC), dan
Perkumpulan Praxis, Jakarta. Juga sebagai anggota Dewan
Syuro Forum Pelangi Kaltim, Dewan Syuro Jaringan Gusdurian
Kaltim, dosen tamu di Universitas Nahdlatul Ulama,
Samarinda dan Direktur Nomaden Institute for Cross-Cultural
Studies. Sejak tahun 2012 hingga sekarang aktif memfasilitasi
gerakan kebudayaan melalui pendokumentasian tradisi lisan
Dayak di Kabupaten Kutai Barat bersama Etno Institute;
Kabupaten Mahakam Ulu bersama Dewan Adat Dayak
Mahakam Ulu; dan Kabupaten Berau bersama Perkumpulan
Menapak. Memfasilitasi pendirian Sekolah Adat Dayak Deah di
lereng pegunungan Meratus, Liyu, Kecamatan Halong,
Kabupaten Balangan, Provinsi Kalsel.

Kamus Populer Dayak Kayan Lung Metun 157


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu
Aktif menulis di berbagai media, pernah menjadi
koresponden Majalah Busos, Hidup, Sadhana, SKH.
Manuntung, Union Catholic Asian News (UCAN), dan Union
Catholic Indonesian News (UCINDONes). Beberapa buku
kebudayaan yang telah diterbitkan diantaranya Catatan
Belantara (1982), Sketsa Suara Rimba (1984), Menata
Kembali Hubungan Masyarakat Adat dengan Negara (1985),
Masyarakat Dayak Menatap Hari Esok (1989), Lelaki
Penunggang Gelombang (1997), Kesaksian Ziarah Lelaki
Penghibur (2011), Lelaki Berkalung Ombak (2011), Kuliner
Arwah: Perspektif Kosmologi Dayak Benuaq (2014), Kearifan
Hukum Warisan Leluhur Dayak (2014), Dilema Transformasi
Budaya Dayak (2016), Dongeng Dayak Bahau: Sastra Lisan
Warisan Leluhur (2019), dan Kitab Hukum Adat Dayak
Mahakam Ulu (2019).
Sedangkan buku sejarah yang telah diterbitkan adalah,
75 Tahun Paroki Santa Maria Pembantu Senantiasa: Lintasan
Sejarah dari Masa ke Masa (2008); 75 Tahun Paroki Kristus
Raja Barong Tongkok: Kebun Anggur di Tanah Tunjung
Benuaq (2012); 75 Tahun Kongregasi Suster Misi dan Adorasi
dari Santa Familia (2012); Sejarah Kongregasi Suster Misi dan
Adorasi dari Santa Familia (MASF) Bermula dari Baarlo
Berkembang di Borneo (2017, dan Jejak Sejarah Misi Gereja
Katolik di Kalimantan Timur (2019).

158 Kamus Populer Dayak Kayan Long Metun


Dewan Adat Dayak Wilayah Mahakam Ulu

Anda mungkin juga menyukai