Anda di halaman 1dari 36

Penaatan Wajib

Lingkungan hidup
Tim Lingkungan 2018©

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 1


Materi bahasan
• AMDAL
• UKL/UPL
• SPPLH
• IZIN LINGKUNGAN dan Izin lainnya
• Hubungannya dengan KLHS
• Online Single Submission (OSS)

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 2


AMDAL
• adalah kajian mengenai dampak penting
suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan.
• Salah satu instrumen pencegahan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup
• Pasal 22-33 UUPPLH
9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 3
• Setiap usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting terhadap lingkungan
hidup wajib memiliki amdal.
• Dampak penting ditentukan berdasarkan
kriteria:
a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena
dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. luas wilayah penyebaran dampak;
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain
yang akan terkena dampak;
e. sifat kumulatif dampak;
f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak;
dan/atau
g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 4
• Kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang
wajib dilengkapi dengan amdal terdiri atas:
a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;
b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak
terbarukan;
c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan
dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya;
d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan
alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian
kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar
budaya;
f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;
g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;
h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi
pertahanan negara; dan/atau
i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi lingkungan hidup.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis usaha dan/atau kegiatan
yang wajib dilengkapi dengan amdal diatur dengan peraturan
9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 5
Menteri.
• Dokumen amdal merupakan dasar penetapan
keputusan kelayakan lingkungan hidup (SKKLH).

Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Amdal
Amdal
Amdal
Amdal Kajian dampak
Evaluasi kegiatan sekitar lokasi rencana
usaha
Saran masukan tanggapan masyarakat
dan/atau
Prakiraan thd: kegiatan;
• besaran dampak serta
• sifat penting dampak
Evaluasi secara holistic untuk menentukan:
• Kelayakan, atau
Lingkungan hidup
• Ketidaklayakan
Rencana pengelolaan dan pemantauan LH

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 6


• Dokumen amdal disusun oleh pemrakarsa
dengan melibatkan masyarakat
– Pemrakarsa terdiri dari:
• Orang
• Privat (badan usaha)
• Pemerintah
– Pelibatan masyarakat berdasar prinsip pemberian
informasi yang transparan
– Masyarakat:
• Yang terkena dampak
• Pemerhati lingkungan hidup; dan/atau
• Yang terpengaruh atas segala bentuk Keputusan dalam
proses amdal
• Masyarakat dapat mengajukan keberatan
terhadap dokumen amdal
9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 7
Konsultan bersertifikat Komisi
Penilai
Kajian dan Amdal
dokumen
PROSES Pemrakarsa
Amdal Pemerintah
AMDAL WAJIB AMDAL • Menteri
(Ps 22 ayat (1)) • Gubernur
• Bup/Wlkt Layak
Rencana
Rencana Lingkungan
Rencana
Rencana
Usaha
Usaha
Usaha
Usaha
Surat Keputusan
Kelayakan Lingkungan
(SKKLH)

•pembuangan air limbah ke air atau sumber air;


•pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah
•penyimpanan sementara limbah B3;
IZIN •pengumpulan limbah B3;
•pemanfaatan limbah B3;
• penilaian 75 hari, LINGKUNGAN •pengolahan limbah B3;
•penimbunan limbah B3;
• pengumuman 15 hari, •pembuangan air limbah ke laut;
• SKKL 10 hari •dumping ke media lingkungan;
•pembuangan air limbah dengan cara reinjeksi; dan
• SKKLH adalah bentuk hukum dari •emisi; dan/atau
•pengintroduksian organisme hasil rekayasa genetika ke lingkungan
AMDAL
9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 8
9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 9
UKL/UPL
• Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), yang selanjutnya
disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan
terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak berdampak
penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
Usaha dan/atau Kegiatan.
• Ps 34 ayat (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak
termasuk dalam kriteria wajib amdal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 ayat (1) wajib memiliki UKL-UPL.
• Ayat (2) Gubernur atau bupati/walikota menetapkan jenis
usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan UKL-
UPL.
9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 10
9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 11
IZIN
LINGKUNGAN

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 12


UKL/UPL WAJIB AMDAL
(Ps 22 ayat (1))

Rencana Diajukan
Rencana
Rencana kpd: Cek
Rencana
Usaha
Usaha
Usaha WAJIB UKL/UPL
• Menteri UKL dan
Usaha (Ps 34 ayat (1))
• Gubernur UPL
• Bup/Wlkt 14 hari

Rekomendasi
UKL/UPL

•pembuangan air limbah ke air atau sumber air;


•pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah
•penyimpanan sementara limbah B3;
IZIN •pengumpulan limbah B3;
•pemanfaatan limbah B3;
LINGKUNGAN •pengolahan limbah B3;
•penimbunan limbah B3;
•pembuangan air limbah ke laut;
•dumping ke media lingkungan;
•pembuangan air limbah dengan cara reinjeksi; dan
•emisi; dan/atau
•pengintroduksian organisme hasil rekayasa genetika ke lingkungan

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 13


Surat Pernyataan Kesanggupan
SPPLH WAJIB AMDAL
(Ps 22 ayat (1)) Pengelolaan Dan Pemantauan
Lingkungan Hidup.
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Usaha
Usaha WAJIB UKL/UPL
Usaha
Usaha (Ps 34 ayat (1))

WAJIB SPPLH
(Ps 35 ayat (1))

Pasal 35 ayat (1)


Usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) wajib
membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup.
Ayat (2) Penetapan jenis usaha dan/atau kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan kriteria:
a. tidak termasuk dalam kategori berdampak penting sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 ayat (1); dan
b. kegiatan usaha mikro dan kecil.

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 14


WAJIB AMDAL (Ps
22 ayat (1))

WAJIB UKL/UPL (Ps


34 ayat (1))

WAJIB SPPLH
(Ps 35 ayat (1))

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 15


Surat Keputusan
WAJIB AMDAL
(Ps 22 ayat (1)) Kelayakan Lingkungan
(SKKLH)
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana Surat Rekomendasi
Usaha
Usaha
Usaha
Usaha WAJIB UKL/UPL
UKL/UPL
(Ps 34 ayat (1))

WAJIB SPPLH
(Ps 35 ayat (1))

IZIN USAHA (Surat Keputusan)


misal: syarat IZIN
1. IMB LINGKUNGAN
2. (IUP) Perkebunan
3. (IUWP) Tambang Ps 40 ayat (1) Izin lingkungan merupakan
persyaratan untuk memperoleh izin usaha
dan/atau kegiatan.

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 16


Hubungan KLHS dengan Kebijakan Rencana dan Program

Kebijakan Rencana Program


Di dalam konteks Di dalam Di Dalam pelaksanaan:
• Pembangunan • Perda RTRW, (termasuk • Izin Lokasi
berkelanjutan Lahan Pertanian Pangan • Izin Pertambangan
• Daya dukung dan daya Berkelanjutan (LP2B) (mineral, air dsb); saat
tampung lingkungan • Perda RDTR (Detail Tata ini izin di Provinsi
• Perda PPLH Ruang) • Izin konversi lahan
• Perda RPJMD P/K/K • IMB
• Perda RPJPD P/K/K • Pelaksanaan APBD

• KLHS Regional • Kebijakan diteruskan


• Kebijakan dihentikan sementara
• KLHS Provinsi • Kebijakan disetop dan diubah
• KLHS Kab/Kota sesuai rekomendasi KLHS
• RPPLH
9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 17
PP No 28 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 18


Implikasi PP No. 24 Tahun 2018 terhadap Sistem Perizinanan Lingkungan
Dua Sistem Perizinan Lingkungan:
PUU yang akan digunakan:
Usaha dan/atau Kegiatan 1) PP24 Tahun 2018;
wajib Amdal atau UKL-UPL
1
2) PP27 Tahun2012; dan
yang masuk dalam Sistem
3) Peraturan MENLHKtentang TataLaksana Penyusunan,
OSS Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen LHuntuk mendukung
(Tercantum di Lampiran I PP24/2018)
Sistem OSS(Peraturan Menteri LHKBaru: Satu atau
beberapa Peraturan Menteri LHK)

Usaha dan/atau Kegiatan PUU yang akan digunakan:


wajib Amdal atau UKL-UPL 1) PP27 Tahun 2012; dan
2 yang TIDAK/BELUM masuk 2) Peraturan MENLH/MENLHK eksisting terkait dengan
dalam Sistem OSS ProsesAmdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan (i.e.
(Tidak Tercantum di Lampiran I PP 24/2018) Peraturan MENLH No. 16/2012, Peraturan MENLH No.
17/2012, Peraturan MENLH No. 8/2013)

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 19


Pasal 35 PP 24/2018: Ketentuan Izin Lingkungan di
Kawasan
Setiap pelaku usaha di dalam
kawasan (i.e. Perusahaan Industri Kawasan (KEK, Kawasan Industri, Kawasam
/Tenant di dalam Kawasan perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas).
Industri): Contoh Kawasan Industri:
1) Amdal Kawasan Industri;
1) Tidak wajib memiliki Izin
2) Izin Lingkungan Kawasan Industri
Lingkungan, cukup dengan
Izin Lingkungan Kawasan
2) Wajib Memiliki RKL-RPLRinci Perusahaan Perusahaan Perusahaan
yang disusun berdasarkan Industri A Industri D Industri C
RKL-RPLKawasan Industri;
3) RKL-RPLRinci disyahkan oleh Perusahaan
Industri B Perusahaan Industri E
Pengelola Kawasan Industri;

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan PENGAWASANATASRKL-RPLRINCI DIATUR DENGAN PERATURAN


MENTERI yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(DIRJEN GAKKUM KLHK)

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 20


Implikasi Ketetuan Pasal 35 PP 24/2012 terhadap Penaatan
Lingkungan Hidup terhadap Pengelola Kawasan dan Pelaku
Usaha (Tenant) di Dalam Kawasan (i.e. Kawasan Industri)
Kawasan Industri: • Pelaksana Ketentuan Pasal Terkait dengan ketentuan:
1) Amdal Kawasan Industri; 53 PP 27/2012; • Pasal 71 UU 32/2009: ketaatan
2) Izin Lingkungan Kawasan Industri • Subyek Penerapan Pasal 71 terhadap PUU PPLH;
PP 27/2012 • Pasal 72: ketaatan terhadap Izin
Perusahaan Perusahaan Lingkungan
Industri A Pemegang Izin Lingkungan:
Industri D Pengelola Kawasan
Bagaimana mekanisme
Perusahaan pembangian tanggung jawab
Perusahaan hukum antara Pengelola
Industri B Industri C Pelaku Usaha di dalam Kawasan dan Tenant terkait
Pelaku usaha di dalam kawasan Kawasan Industri (Tenant) dengan penaatan terhadap
(Tenant) tidak wajib Izin Lingkungan lingkungan hidup:
a. Menyusun RKL-RPLRinci berdasarkan RKL-RPLKawasan;
1. Obyek pengawasan dan
b. Melaksanakan Pengelolaan LHberdasarkan RKL-RPLRinci; penegakan hukum LH;
c. Melaksanakan Pemantauan LH berdasarkan RKL-RPLRinci ; 2. Penerapan Sanksi Adm,
d. Pelaporan Pelaksanaan RKL-RPLRinci kepada Pengelola Kawasan
Pidana dan Perdata
POLAHUBUNGAN antara Pemerintah (Pusat dan Daerah), Pengelola Kawasan Industri dan
Pelaku Usaha di dalam Kawasan Industri terkait dengan aspekPPLH

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 21


Proses Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan dengan Melengkapi UKL-UPL berdasarkan Ketentuan
Pasal 32 ayat (2) dan Pasal 50-53 PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik (OSS)

Izin Usaha
Pernyataan Komitmen Pemenuhan:
a. Izin Lokasi;
Berdasarkan PEMENUHAN KOMITMEN Izin Lokasi dan/atau Izin Lokasi Perairan,
b. Izin Lokasi perairan; Komitment IMB dan Izin Usaha untuk setiap kegiatan usaha dalam Lampiran
c. IZIN LINGKUNGAN; (i.e. diterbitkan
PP 24 Tahun 2018
d. IMB setelah IL
diterbitkan)

Pelaku pernyataan Lembaga


• deskripsi rinci hasil evaluasi
Usaha Komitmen OSS Perbaikan UKL-UPL dan
rencana usaha; kepada
• dampak PengajuanUKL- Pelaku Usaha penyampaian kembali
lingkungan yang (Paling lama 5 hari setelah
UPL melalui
Izin akan terjadi; dan diterima hasil pemeriksaan)
Pernyataan Komitmen Izin • program diumumkan di sistem OSS
Lingkungan sistem OSS
Lingkungan dengan pengelolaan dan
berdasarkan pemantauan
MELENGKAPI UKL-UPL komitmen lingkungan hidup Ada perbaikan

Pengajukan UKL- Pemeriksaan Persetujuan rekomendasi


Melengkapi Tidak ada
UPL UKL-UPL UKL-UPL dan
UKL-UPL sesuai (Paling lama 5
perbaikan
(Paling lama 10 hari menyampaikannyakepada
Catatan (Persyaratan): Pelaku formulir UKL- hari setelah
setelah IL
disampaikan Pelaku Usaha melalui
UPL diterbitkan)
usaha diharapkan telah memiliki Pelaku Usaha) sistem OSS
data dan informasi yang memadai CATATAN PENTING!: tidak menetapkan persetujuan rekomendasi UKL-UPL Penetapan persetujuan
untuk penyusunan dokumen LH dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Pasal 53 ayat (1), Izin rekomendasi UKL-UPL merupakan
Lingkungan yang diterbitkan oleh Lembaga OSSefektif berlaku. pemenuhan Komitmen Izin
sebelum mengajukan ke OSS Lingkungan

PEMENUHAN KOMITMEN IZIN LINGKUNGAN DENGAN MELENGKAPI UKL-UPL:


10 hari + 5 hari + 5 hari apabila ada perbaikan

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 22


Proses Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan dengan Melengkapi AMDAL
berdasarkan Ketentuan Pasal 32 ayat (2) dan Pasal 50, Pasal 54-60 PP No. 24 Tahun
2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS)

Pernyataan Komitmen Pemenuhan: Izin Usaha


a. Izin Lokasi;
PEMENUHAN KOMITMEN Izin Lokasi dan/atau Izin Lokasi Perairan,
Berdasarkan
b. Izin Lokasi perairan; IMB dan Izin Usaha untuk setiap kegiatan usaha dalam Lampiran
c. IZIN LINGKUNGAN;
Komitment PP 24 Tahun 2018
(i.e. diterbitkan setelah
d. IMB IL diterbitkan)

Jangka waktu penilaian Andal dan RKL-RPL,


penyampaian rekomendasi hasil penilaian
Andal dan RKL-RPL, penilaian akhir serta
penyampaian hasil penilaian akhir, dan
Pelaku pernyataan Lembaga Proses pengumuman dan Pasal 53 ayat (7): penetapan keputusan kelayakan atau
Usaha Komitmen OSS konsultasi publik serta formulir KA Penyusunan ketidaklayakan LH diatur dalam Peraturan
sebagai dasar penyunan Andal dan Dokumen Amdal Menteri LHK
harus dimulai
RKL-RPLharus sudah selesai paling
dilakukan paling
lama 30 hari setelah Lembaga OSS
Pernyataan Komitmen Izin Izin lama 30 hari
perbaikan
menerbitkan IL setelah Lembaga
Lingkungan dokumen
Lingkungan dengan OSSmenerbitkan
Andal dan
berdasarkan Izin Lingkungan
MELENGKAPI AMDAL komitmen RKL-RPL

Rekom hasil
Pengumum Penyusun Penilaian keputusan
Pengisian Pemeriksa penilaian
an dan atau
an atau kelayakan
Formulir an Penilaian
Konsultasi ANDAL & akhir
Penilaian LH atau
KA oleh Formulir
Catatan (Persyaratan): Pelaku Publik oleh
Pemrakar KA oleh
RKL-RPL ANDAL &
Akhir Andal ketidak-
Pemrakars oleh dan RKL-RPL layakan LH
RKL-RPL
usaha diharapkan telah memiliki a
sa Tim
Pemrakar Oleh KPA
oleh KPA
Teknis
sa
data dan informasi yang memadai CATATAN PENTING!: TIDAKADA KETENTUAN terkait dengan proses Amdal yang Penetapan keputusan kelayakan lingkungan
untuk penyusunan dokumen LH menyatakan bahwa apabila Keputusan kelayakan atau ketidaklayakan LHtidak hidup merupakan pemenuhan dokumen
Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ditetapkan dalam jangka waktu tertentu, Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh
sebelum mengajukan ke OSS Lembaga OSSefektif berlaku.
50 huruf b.

PEMENUHAN KOMITMEN IZIN LINGKUNGAN DENGAN MELENGKAPI AMDAL

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 23


Campur tangan pemerintah
Degrees of Intervention
Low High
Information Standards Prior
Target Performance Specification Approval

Sumber: A. Ogus, Regulation: Legal Form and Economic Theory, hal.


151

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 24


I. Regulasi ttg Informasi
• Mengapa butuh regulasi ttg informasi?
– Ketiadaan informasi merupakan bentuk kegagalan pasar
(information asymmetry)
– Hak atas informasi
– Distributional goal: masyarakat yang miskin biasanya kurang
memperoleh informasi, karena itu kewajiban membuka
informasi dianggap sebagai peningkatan “welfare” mereka.
– Regulasi atas informasi adalah bentuk campur tangan yang
paling murah: konsumen yang menentukan apakah mereka
akan membeli sebuah produk atau tidak
• Ogus:
A. Mandatory disclosure
B. Control of misleading information

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 25


• Ad A. (contoh di Indonesia):
– kandungan (ingredients) suatu produk (pasal 3 ayat 2
PP No. 69/1999)
– produk pangan transgenik harus mencamtumkan:
“PANGAN REKAYASA GENETIKA” (pasal 35 PP.
69/1999)
– Audit lingkungan wajib (pasal 29 UU No. 23/1997)
• Ad B (contoh di Indonesia):
– Hak atas informasi lingkungan (pasal 5 UU No.
23/1997)
– Kewajiban untuk menyampaikan informasi lingkungan
yang benar dan akurat (pasal 6 UU No.
23/1997)informasi palsu diancam dengan pidana

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 26


II. Standar
1. Target/ambient
2. Emission
3. Specification
Kolstad:
– Emission: emission is what the producers or consumers
release
– Ambient: Emissions are transformed into ambient
concentrations, namely the concentrations of pollution
around us. It is ambient concentrations that cause
damage.
9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 27
• Ad. 1. Standar Target
• Disebut juga: Standar ambien, baku mutu
lingkungan/ambienstandar ini
menentukan kualitas lingkungan yang
ingin dicapai
• Antara 1970-1980an, biasanya standar
ditetapkan dalam bentuk standar target
(environmental quality atau ambient
standards). Hal ini dikarenakan kegagalan
sistem standar emisi yang diterapkan
sebelumnya. ©HN, AGW TIM LING FHUI 28
9/25/2018
PENCEMARAN / KERUSAKAN LINGKUNGAN

Diukur melalui PERUBAHAN


IKLIM
KRITERIA
BAKU MUTU
BAKU EKOSISTEM
LINGKUNGAN
KERUSAKAN
• Tanah untuk biomassa
• air;
• Terumbu karang
• air limbah;
• Mangrove
• air laut;
• padang lamun
• udara ambien;
• Gambut
• emisi;
• Karst
• gangguan;
• Kebakaran Hutan
• Baku mutu lain sesuai dgn
• Baku Kerusakan ekosistem
• Perkembangan IPTEK
lainnya sesuai dengan
(pasal 20 ayat 2) 29
perkembangan IPTEK
• Ad 2. Standar emisi (emission standards/emission
limit values/performance standard)
– menentukan performa apa yang harus dilakukan.
Dalam hal ini, yang ditentukan adalah batasan emisi
(baku mutu emisi/baku mutu limbah) yang
diperbolehkan
– Standar ini masih memberikan kebebasan tentang
kepada industri ttg bagaimana/dengan cara apa
mereka akan memenuhi standar emisinya
– Dalam prakteknya dewasa ini, standar emisi harus
ditentukan dengan memperhatikan standar ambien
(BML)

30
9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI
• Contoh di Indonesia:
Baku mutu limbah cair untuk industri tekstil terpadu (lampiran dari
Keputusan Gubernur Jabar No. 6/199 ttg baku mutu limbah cair utk
Industri di Jabar)
Parameter Kadar Maksimum (mg per Beban pencemaran
liter limbah) maksimum (kg per
ton produk tekstil)
BOD 60 6
COD 150 15
Crom 1 0,1
Fenol 0,5 0,05
Amonia 8 0,8
Sulfida 0,3 0,03
Minyak dan lemak 3 0,3
pH 6-9
Debit limah maksimum 100
(m3 per ton produk
tekstil)
31
9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI
• Standar spesifikasi/ proses produksi
• Yang ditentukan adalah teknologi (tindakan) tertentu untuk mencegah
pencemaran.
• Contoh:
Kewajiban pengolah limbah B3 dgn cara thermal (pasal 34 PP No.
18/1999) :
– mempunyai insinerator dengan spesifikasi sesuai dengan karakteristik dan jumlah
limbah B3 yang diolah;
– mempunyai insinerator yang dapat memenuhi efisiensi pembakaran minimal 99,99
% dan efisiensi penghancuran dan penghilangan sebagai berikut :
1. efisiensi penghancuran dan penghilangan untuk Principle Organic
Hazard Constituent (POHCs) 99,99%;
2. efisiensi penghancuran dan penghilangan untuk Polyclorinated
Biphenyl (PCBs) 99,9999 %;
3. efisiensi penghancuran dan penghilangan untuk Polyclorinated
Dibenzofurans 99,9999 %;
4. efisiensi penghancuran dan penghilangan untuk Polyclorinated
Dibenso-P-dioxins 99,9999 %.
9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 32
• Variant dari specification standards adalah product
standards. Ini adalah bentuk standar yang menentukan
karakteristik, komponen, cara pengemasan suatu
produk, yang dibuat untuk meminimalkan resiko atau
mencegah bahaya terhadap lingkungan atau kesehatan
manusia akibat dari penggunaan atau pembuangan
produk tersebut.
– Mis.: standar yang mewajibkan industri otomotif untuk
memenuhi batasan emisi tertentu atas produknya; lemari es
non-CFC

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 33


III. Prior Approval
• Merupakan bentuk paling intervensionis,
karena pada dasarnya adalah larangan
terhadap masyarakat untuk melakukan
tindakan tertentu. Hanya mereka yang
memiliki izin lah yang dapat melakukan
tindakan tersebut.

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 34


• Beberapa contoh “izin lingkungan”izin yang diturunkan dari
UULH/UUPLH (Siti Sundari, hal. 165):
– Izin pembuangan limbah cair, dikeluarkan oleh Bupati/walikota (pasal 40 PP
No. 82/2001)
– Izin yang terkait dengan pengelolaan limbah B3 (pasal 40, PP No. 18/1999),
yaitu:
1. Izin operasi untuk kegiatan: penyimpanan, pegumpulan, pemanfaatan,
pengolahan, penimbunan. Diberikan oleh MenLH
2. Izin pengangkutan, diberikan oleh MenHub
3. Izin pemanfaatan sebagai kegiatan utama, diberikan oleh instansi yang
berwenang
4. Izin operasi alat pengolahan limbah, diberikan oleh MenLH
5. Izin lokasi pengolahan atau penimbunan limbah B3, diberikan oleh Kepala
kantor pertanahan daerah (pasal 42 PP No. 18/1999)
– Izin Dumping diberikan oleh MenLH (pasal 18, PP No. 19/1999 ttg
pengendalian pencemaran dan/atau perusakan laut)
– Izin impor dan ekspor B3 dari Menteri Perdagangan (PP No. 74/2001)
– Izin HO dari Bupati/walikota

©HN, AGW TIM LING FHUI 35


– Izin Dumping di laut diberikan oleh
MenLH (pasal 18, PP No. 19/1999 ttg
pengendalian pencemaran dan/atau
perusakan laut)
– Izin impor dan ekspor B3 dari Menteri
Perdagangan (PP No. 74/2001)
– Izin HO dari Bupati/walikota

9/25/2018 ©HN, AGW TIM LING FHUI 36

Anda mungkin juga menyukai