Anda di halaman 1dari 9

MATA KULIAH : KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KERJA LANJUT

OLEH DOSEN : Prof.dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc.,Ph.D


TUGAS KELOMPOK 2
Anggota :
1. MUIDU K012221017
2. SYAFRUDDIN K012221005
3. ANDI RATU PUTRI ZINDA K012221018
4. GLADIS A. ISMAIL K012221023
5. DARA SUCI K012221035
6. NUR FITRIANI K012221026
7. NURUL FADHIAH ALISSA K012221021
8. NURUL ILMI IDRUS K012221025
9. SITI MARYAM LATIFATUL ZANNAH NGABITO K012221022

REKAP DISKUSI KELOMPOK FORUM DI SIKOLA


OLEH : KELOMPOK 2
TOPIK “Indikator Ekologi Kesehatan (Tingkat 4, 5 dan 6)”

NO PERTANYAAN JAWABAN
Pertayaan dari Kelompok 1
1. LA ODE YUSRAN ONTA (K012221008) MUIDU (K012221017)

Sebutkan jenis-jenis fitoplankton dan jelaskan bagaimana 1. Ada lima jenis fitoplankton berdasarkan pigmen yang dominan
peran fitoplankton terhadap ekosistem perairan! menyusun selnya yaitu alga biru (fikosianin), hijau (klorofil),
(Indikator 4) cokelat (fikosantin), keemasan (fikoertirin), dan alga kuning
(xantofil). Alga hijau paling banyak hidup di air tawar.
Sementara alga merah, cokelat dan keemasan hidup di ekosistem
laut.

2. Fitoplankton menghasilkan oksigen. Jika di darat makhluk hidup


mendapatkan oksigen dari proses fotosintesis yang dilakukan
tumbuhan, di air makhluk hidup mendapatkan oksigen dari
tumbuhan air dan fitoplankton. Sebagai produsen primer, peran
fitoplankton atau biasa dikenal dengan nama alga atau ganggang
sangat besar dalam rantai makanan ekosistem perairan. Secara
klasifikasi, fitoplankton masuk ke dalam kingdom protista yang
mirip tumbuhan. Keberadaan mereka yang mengambang akan
menghambat oksigen masuk ke perairan.

Fitoplankton berkaitan erat dengan siklus karbon. Sebagai


organisme autotrof, fitoplankton menyerap karbon sebagai
energi untuk membentuk senyawa karbohidrat. Karena diserap,
karbon berpindah dari air (dihasilkan dari pernapasan makhluk
air) ke tubuh fitoplankton sehingga bisa dikatakan fitoplankton
dapat menyimpan biomassa karbon. Meski ukurannya kecil,
akumulasi fitoplankton memiliki peran besar terhadap
penyerapan karbon global. Berdasarkan penelitian di jurnal
Oceana, yang ditulis Firdaus dan Wijayanti, akumulasi
fitoplankton secara global mampu menyerap sebesar 4-5 juta
gram karbon.
2. OCTARENS ALIK (K012221012) NURUL FADHIAH ALISSA (K012221021)

Apakah hal yang menandakan bahwa laju proses Salah satu hal yang menandakan bahwa laju proses
menunjukkan indikator lingkungan udara yang tidak menunjukkan indikator lingkungan udara tidak sehat yaitu
sehat? tingginya angka kematian dalam suatu populasi. Hal ini dapat
(Indikator 5) terjadi dikarenakan kualitas udara dalam lingkungan tersebut buruk
dan terjadi pencemaran lingkungan udara seperti kebakaran hutan,
peristiwa gunung meletus, tingginya aktivitas transportasi dan
banyaknya kawasan industri yang menggunakan cerobong asap
yang mengakibatkan pasokan oksigen bagi populasi yang hidup di
lingkungan tersebut menipis dan kualitas udaranya menjadi sangat
menurun.
3. HAERANI (K012221003) DARA SUCI (K012221035)

Sebutkan dan jelaskan beberapa manfaat variasi biomassa 1. Sebagai sumber energi
yang tidak mengganggu lingkungan! Biomassa yang djadikan sumber energi atau bahan bakar
(Indikator 6) umumnya adalah biomassa yang ekonomisnya rendah dan
merupakan limbah setelah produk primernya diambil. Sumber
energi yang biomassa ini memiliki kelebihan diantaranya
merupakan sumber energi yang dapat diperbarui atau renewable
dan menjadi sumber energi yang ketersediaannya
berkesinambungan atau sustainable. Meskipun sifat biomassa
ini terbarukan tetapi ini tidak berarti bahwa biomassa adalah
sumber energi yang benar-benar ramah pada lingkungan. Energi
dari biomassa ini dibuat dari hasil konversi bahan biologis
seperti tanaman. Agar biomassa dapat dimanfaatkan menjadi
sumber energi maka harus dikonversi menggunakan teknologi.
Umumnya teknologi konversi yang mengubah biomassa
menjadi sumber energi ini dibagi menjadi tiga yaitu melalui
pembakaran langsung, konversi termokimia yang memerlukan
perlakuan termal untuk memicu terjadinya reaksi kimia dalam
menghasilkan bahan bakar, dan konversi biokimiawi yang
menggunakan bantuan mikroba dalam menghasilkan bahan
bakarnya.

2. Limbah pertanian,
Limbah ini umumnya menghasilkan panas dan listrik,
seperti jerami, ampas tebu, kotoran ternak, dan kotoran unggas
lainnya. Biogas ini dihasilkan dari pemecahan bahan organik
seperti kotoran manusia, material tanaman, pupuk kandang, dan
lain-lain. Setelah semua bahan organik tersebut diuraikan
dengan proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme
anaerobic untuk menghasilkan karbon dioksida dan metana
maka akan menghasilkan gas yang dapat digunakan sebagai
bahan bakar seperti menyalakan kompor. Tanaman energi.
Tanaman energi ini biasanya sengaja dibudidayakan dalam
skala besar untuk menghasilkan bahan bakar, diantaranya
jagung, kedelai, rami dan gandum. Dalam proses pembakaran,
tanaman ini akan menghasilkan berbagai bahan bakar seperti
butanol, etanol, metanol, propanol, dan biodiesel.
3. Dapat mengurangi efek rumah kaca
Efek rumah kaca ini disebabkan karena kadar gas seperti
nitrogen oksida, metana, karbon dioksida dan gas-gas lainnya di
atmosfer sangat tinggi.sehingga dapat menimbulkan
peningkatan suhu temperatus di atmosfer menjadi sangat panas.
Sementara ketersediaan dari biomassa atau tanaman dapat
memicu pengurangan konsentrasi karbon dioksida sehingga
akan mengurangi efek gas rumah kaca. Sumber energi biomassa
ini memiliki jumlah bersih CO2 yang nol sehingga tidak
berkontribusi pada peningkatan emisi rumah kaca.
4. AVELINUS SERBIANUS NONG ERWIN SYAFRUDDIN (K012221005)
(K012221007)
Mengapa indikator komposit perlu dilakukan penilaian? Indikator komposit dilakukan untuk menilai apakah suatu
(Indikator 6) ekosistem berada pada tahap awal perkembangan atau ekosistem
matang. Diperkirakan bahwa ekosistem matang memiliki lebih
banyak resistensi terhadap perubahan akibat dampak. Terdapat
beberapa pendekatan yang dilakukan dalam menilai indicator
komposit diantaranya pengembangan indeks trofik (TRIX) yang
mengintegrasikan klorofil, saturasi oksigen, nitrogen total dan
fosfor untuk menandai keadaan trofik perairan pantai.
Pertanyaan dari Kelompok 3
5. NURBAITI (K012221032) NURUL ILMI IDRUS (K012221025)

Menurut Odum (1969), indikator komposit pada Aspek-aspek yang dapat menentukan stabilitas ekosistem udara,
klasifikasi ekologi kesehatan dapat menilai apakah suatu antara lain :
ekosistem berada pada tahap awal perkembangan atau
ekosistem matang (stabilitas ekosistem). Sebutkan dan a. Stabilitas ekosistem ditandai dengan perubahan dalam
jelaskan beberapa aspek yang dapat menjadi rujukan perbandingan produksi kasar (P) terhadap respirasi komunitas
untuk menentukan stabilitas ekosistem khususnya (R). Pada ekosistem udara yang sudah matang atau dalam tahap
ekosistem udara! stabil, perbandingan antara produksi kasar dan respirasi
(Indikator 6) komunitas (P/R) harus mendekati 1, karena biomassa komunitas
pada waktu itu sudah optimal, yang diasumsikan ada dalam
keseimbangan dengan faktor-faktor habitat. Untuk
mempertahankan biomassa pada kondisi matang memerlukan
masukan energi yang jumlahnya hanya sebanyak energi yang
hilang melalui respirasi.
b. Rendahnya angka gangguan spesifik menunjukkan bahwa
ekosistem udara tersebut berada pada kondisi yang
stabil/matang. Stabil sendiri diartikan sebagai resistensi suatu
ekosistem terhadap perubahan sehingga apabila suatu ekosistem
berada pada kondisi matang/stabil ekosistem tersebut akan
resisten terhadap gangguan spesifik apapun.
c. Total biomassa pada ekosistem udara yang sudah matang atau
berada pada tahap akhir harus berada dalam jumlah yang besar.
Semakin besar jumlah biomassa pada suatu ekosistem maka
semakin tinggi keseimbangan antara faktor-faktor habitat.
d. Siklus kehidupan pada ekosistem udara yang berada pada tahap
matang lebih kompleks. Hal ini disebabkan karena ekosistem
yang sudah matang akan memiliki keragaman hayati atau
biodiversitas yang lebih tinggi pula sehingga kompleksitas
siklus kehidupan akan terjadi.

6. BESSE MAESSY AULIA (K012221028) SITI MARYAM LATIFATUL ZANNAH NGABITO


(K012221022)
Berikan contoh penerapan indikator ekologi dalam Lingkungan udara yang sehat dapat dinilai dengan melihat apakah
menilai laju proses yang menunjukkan lingkungan udara dilingkungan tersebut banyak terdapat tanaman tumbuhan hijau
yang sehat! yang fungsinya untuk mengurangi polusi udara akibat dari
(Indikator 5) pencemaran dari lingkungan yang tidak sehat. Tumbuhan hijau
yang ditanam ini akan meyumbangkan oksigen yang sangat
diperlukan oleh manusia untuk bernafas. Udara disekitar tumbuhan
hijau pastinya akan terasa segar dan dan bebas dari polusi udara,
atau paling tidak bisa mengurangi polusi udara. Jadi dapat
disimpulkan bahwa lingkungan yang masih terjaga kelestariannya,
banyak terdapat tumbuhan hijau dan minim akan polusi dapat
dikatakan sebagai lingkungan dengan udara yang sehat.
7. FRANSISKUS KODA (K012221030) NUR FITRIANI (K012221026)

Bagaimana hubungan antara fitoplankton, udara dan Fitoplankton adalah tumbuhan air dengan ukuran yang mirko
oksigen serta tingkatan trofik dalam suatu wilayah serta hidup melayang didalam air. Ia memiliki kemampuan untuk
perairan? dapat berfotosintesis serta dapat menghasilkan senyawa organik
(Indikator 4) membuat fitoplankton disebut sebagai produsen primer dalam
tingkatan trofik perairan yang mampu berperan sebagai penghasil
oksigen, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara
kompleks, sumber utama oksigen terlarut dalam suatu perairan
berasal dari fotosintesis fitoplankton, mikro dan makroalgae yang
hidup di perairan tersebut dan proses difusi dari udara bebas. Laju
difusi oksigen dari udara bebas ke dalam perairan dipengaruhi oleh
suhu air, tekanan udara, salinitas, pergerakan massa air dan udara
seperti arus/gelombang serta kedalaman air. Uraian lain
menjelaskan bahwa oksigen terlarut di perairan dapat dipengaruhi
oleh proses difusi oksigen dari udara dan proses-proses biologi
yakni respirasi dan fotosintesis dari organisme serta fitoplankton itu
sendiri.
Besarnya produktivitas primer fitoplankton merupakan ukuran
kualitas suatu perairan. Semakin tinggi produktivitas fitoplankton
dalam suatu perairan, maka semakin besar pula daya dukungnya
bagi kehidupan komunitas dalam perairan tersebut. Contohnya
dalam perikanan budidaya, terutama untuk komoditas bernilai
ekonomis tinggi seperti udang. Ketidakstabilan kelimpahan dan
komposisi fitoplankton dapat mempengaruhi Kesehatan dan nafsu
makan udang yang dapat menurunkan konsumsi pakan udang.
Dengan kata lain hal tersebut mempengaruhi tingkatan trofik dalam
komoditas yang dimaksud.

8. NURLAILAH MUHYIDDIN (K012221031) GLADIS A. ISMAIL (K012221023)

Jumlah burung di udara yang banyak telah diterapkan 1. Suhu udara


sebagai indikator ekosistem hutan yang sehat. Sebutkan Burung dapat mempertahankan suhu tubuh yang konstan
faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pada 40℃ dan suhu maximunya 60℃, selama memiliki air
keberadaan burung di udara maupun hutan! yang cukup. Burung dapat hidup di suhu lingkungan -40℃,
(Indikator 4) selama memiliki makanan yang cukup”.
2. Kelembaban udara
Nugroho (2015) mengatakan “ Seperti organisme lainnya,
penyebaran burung dan perkembangan hidupnya sangat
dipengaruhioleh air dalam lingkungan hidupnya, burung dapat
hidup pada kisara 78-90 %.
3. Intesitas Cahaya.
Nugroho (2015) mengatakan “intensitas cahaya burung
pada kisaran 450 - 1.580”.
4. Ketersediaan Makanan
Ketersediaan makanan dalam suatu lingkungan sangat
mempengaruhi persebaran suatu organisme. Hal ini disebabkan
karena makanan adalah sumber gizi yang diperlukan untuk
pertumbuh kembangan suatu organisme. Iskandar (2017)
mengatakan, “Burung dalam melakukan aktivitasnya
memerlukankan energi, energi burung dari aneka pakan yang
dikomsumsi memilih bahan pakan yang sesuai sungguh penting
terutama untuk terbang”. Apabila habitat itu menyediakan
makanan yang sesuai denga jenis burung, burung dapat
ditemukan di habitat tersebut

9. DENDANG (K012221034) ANDI RATU PUTRI ZINDA (K012221018)

Mengapa kesehatan hutan khususnya pada jenis pohon Indikator keanekaragaman jenis pohon merupakan salah satu
dapat menjadi indikator ekologi kesehatan ekosistem indikator ekologis kunci bagi kesehatan hutan hujan tropis
udara yang sehat? Indonesia (Safe’i et al. (2018). Terdapat empat indikator ekologis
(Indikator 4) kunci bagi kesehatan hutan hujan tropis Indonesia, yakni
produktivitas, vitalitas, kualitas tapak, dan biodiversitas
(keanekaragaman jenis). Penilaian indikator keanekaragaman jenis
sangat penting untuk dilakukan agar dapat diketahui tingkat
kelenturan suatu jenis pada ekosistem hutan tertentu dengan
mengetahui komposisi flora yang terdapat di dalamnya
(Supriyanto, 2021).
Maka dari itu, keanekaragaman jenis pohon berguna sebagai
ukuran kesehatan hutan dan dapat menjadi indikator bagi kondisi
suatu ekosistem hutan yang dapat menjalankan fungsi utama
dengan baik. Semakin tinggi jumlah jenis pohon dan nilai
keanekaragaman jenis pohon pada suatu area akan meningkatkan
pula keragaman fungsi ekologi, hal inilah yang menciptakan
ekosistem Kesehatan udara yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai