Anda di halaman 1dari 1

Nama : Na’afi Sejatining Sekar

NIM : 13020119140121
Kelas : BC
1. Mystery Play
Berawal dari drama liturgi gereja menjadi drama hiburan yang dipentaskan diluar gereja
menggunakan moveable pageante. Jenis drama ini terkenal pada abad pertengahan di
Eropa Barat. Mystery Play adalah drama yang tema dari ceritanya biasanya dari kitab
suci. Kata ‘mystery’ dalam Mystery Play berasal dari bahasa Latin, ministerium, yang
berarti asosiasi pendeta dari kelompok agama yang berbeda. Mystery Play berkembang di
Inggris pada Abad Pertengahan sampai Abad Renaissance, dan kemudian surut
digantikan oleh Morality Play.
Comtoh Mystery Play : The Birth of Jesus, The Wise Man, Flight to Egypt.
2. Morality Play
Morality Play bersifat alegori tentang kehidupan manusia, godaan, dosa, upaya
penyelamatan, dan kematiannya. Tokoh utama Morality Play adalah Umat Mnausia
(Mankind), dan tokoh lainnya merupakan personifikasi dari sifat Kebajikan (Virtue),
Kejahatan (Vice), Kematian (death), Malaikat (Angel), dan Setan (Demon) yang bersaing
untuk menguasai jiwa manusia. Morality Play berkembang di Eropa pada awal abad 15
hingga abad 16 Abad Pertengahan sebagai drama didaktik atau drama yang mendidik.
Contoh Morality Play : Everyman, the Castle of Perseverance, Hickscorner.
3. Tragedy Play
Tragedi termasuk jenis drama dimana pemeran protagonis mengalami kekalahan dan
bahan cerita diperlakukan secara sungguh sungguh dan agung.
Contoh Tragedy Play : Oedipus Rex, Hamlet, Romeo and Juliet.
Ciri Tragedy Play diantaranya adalah, adanya
a. tragic hero : pahlawan yang tidak pernah berbuat jahat, hidupnya hancur namun tetap
dapat mempertahankan diri secara efektif terhadap kekuatan yang melawannya,
b. tragic action : jalan cerita yang dramatis, menyedihkan, dan kompleks,
c. tragic flaw : noda, kesalahan, atau cacat dalam diri pahlawan yang menyebabkan
kejatuhannya dalam cerita.
d. tragic irony : situasi kontras apa yang nampak dan apa yang terjadi sebenarnya
e. tragic rhythmn : irama tragis mencakup itikad (poeima), menderita (pathema), dan
pemahaman (mathema)
4. Comedy Play
Pada abad pertengahan, Comedy Play termasuk karya-karya drama yang ditandai dengan
akhir cerita yang menyenangkan (happy ending). Bentuk Comedy Play lebih ringan dan
tujuannya adalah menghibur penonton. Comedy berbeda dengan lawak (farce) dan
burlesque, karena comedy memiliki alur cerita yang lebih berkesinambungan dan tingkah
laku pemain yang lebih halus.
Contoh Comedy Play : The Merchant of Venice, A Midsummer Night’s Dream, As You
Like It.

Anda mungkin juga menyukai