MASROHIYYAH
Guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Nazhariyat Al-Adab
Dosen pengampu :
Dr. Rizqi Handayani,M.A.
Pertunjukan drama atau yang dikenal dalam bahasa Arab “Masrohiyyah” secara
istilah berarti berbuat atau bertindak, diambil dari Bahasa Yunani yaitu draomai, atau
sebuah karya sastra yang mengandung komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat
menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang
dipentaskan.
Maka Masrohiyyah atau drama memiliki sejarah dan pengaruh sastra yang sangat
besar disetiap zaman peradaban manusia, dari zaman Fir’aun, Suriah, Babilonia, Yunani 1,
Arab dan peradaban – peradaban besar yang lainnya, oleh karenanya mempelajari
Masrohiyyah dalam sastra arab sangatlah penting.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Masrohiyyah?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Masrohiyyah?
3. Apa saja macam – macam drama?
4. Apa unsur intrinsik dan ekstrinsik pada Masrohiyyah?
5. Siapa saja para Dramawan Arab klasik hingga kontemporer dan karya – karyanya?
3. Tujuan
1. Mampu menjelaskan pengertian Masrohiyyah.
2. Mampu menjelaskan macam – macam Masrohiyyah.
3. Mampu menjelaskan unsur instrinsik dan ekstrinsik Masrohiyyah.
4. Mampu menjelaskan sejarah perkembangan Masrohiyyah.
5. Mampu menyebutkan Dramawan arab dari klasik hingga kontemporer.
1 7 . ) ص- , مكتبة غريب: درسات في األدب المسرحي (اإلسكنددرية, سمير سرحان. د
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Masrohiyyah
Masrohiyyah atau drama belum dikenal dalam sastra arab kuno, maka syair
qososiy (puisi kisah – kisah) inilah yang menjadi permulaan syair masrohiy, yang
memiliki makna yaitu :
2
شعر يصاغ على منط القصة مع مراعاة أدائه أمام مجهور من املشاهدين
“Syair yang dibuat dalam bentuk padanan kisah dengan disertai penapilan peragaannya
dihadapan para penonton yang menyaksikan”.
كما أن يكون األداء صويت كما هو احلال قي املسلسل, املسرح أو التلفاز, نوع من التعبري األديب الذي يؤدي عن طريق التمثيل يف السينيما
3اإلذاعية
“Jenis ekspresi sastra yang dilakukan dengan akting di bioskop, panggung pementasan
atau televisi dan pertunjukannya bisa vocal, seperti halnya dalam serial radio”.
Banyak dari kita beranggapan bahwasannya drama dan theater itu sama,
padahal pada kenyataannya drama dan theater itu memiliki cukup banyak perbedaan,
yaitu :
1. Drama berasal dari Bahasa Yunani draomai yang berarti beruasaha untuk
menyampaikan sebuah karya pada penonton, sedangkan theater berasal dari Bahasa
Yunani theatron yang beartikan tempat melihat. 4
2. Pementasaan drama dapat dilakukan di atas panggung ataupun di mana saja, adapun
theater hanya bisa dilakukan di atas panggung saja.
3. Drama dapat berisikan interaksi langsung antara pemeran dan penonton, adapun
theater tidak ada.
4. Drama dapat berisikan kisah yang kompleks dan beragam, adapun theater tidak ada
konflik, klimaks, serta penyelesaiannya karena hanya sebatas pementasan saja.
2 18. . ص, ) 2022 , إصدار كلية اللغة العربية: فن املسرح يف اآلداب األروبية و األدب العريب احلديث (سلطنة برواني دار السالم,صالح الدين حممد مشش الدين األزهري
3 موسوعة- ( معنى دراماmosoah.com) (diakses 12 Oktober 2022).
4 Sering Dianggap Sama, Inilah Perbedaan Drama dan Teater - Bobo (grid.id) (diakses 13 Oktober 2022)
5. Drama dapat berisikan kisah – kisah baru yang digarap oleh penulis naskah drama,
adapun theater umumnya hanya bersumber dari cerita rakyat atau cerita yang telah
digarap sebelumnya.
6. Pada drama penafsiran kisah disimpulkan oleh penonton masing – masing, adapun
theater, penafsirannya ditentukan oleh pemain theater tersebut.
7. Penonton drama diajak untuk melihat dan merasakan kisah yang dipentaskan,
adapun penonton theater diajak untuk menikmati kisah yang disajikan saja.
2. Macam-macam Masrohiyyah
1. Drama Klasik
1. Komedi ( ) الكوميداي
5 (كان أرسطو هو أول من نظر للمسرح و قد وصف الكوميداي أبهنا تعاجل عيبا أو قبحا ال يسبب أملا وال ضرراAl-hajj, 2020)
“Aristoteles adalah orang yang pertama kali menaruh perhatian lebih kepada
drama dan Aristoteles telah mendeskripsikan drama komedi sebagai obat aib
dan keburukan yang tidak menyebabkan derita maupun bahaya”.
Oleh karena itu dalam drama komedi sangat diperlukan bakat alami dari
penulis naskah drama maupun pemeran dalam memperagakan serta menarik
canda tawa para penonton, sebagaimana hal tersebut merupakan tujuan utama
drama komedi.
5 87 . ) ص1998 , اهليئه املصرية العامة للكتاب: فن كتابة املسرحية ( القاهرة, رشاد رشدى.د
6 اإلداركية هتدف إىل إضحاك املشاهد و البد من متتع مؤلفها ابلذكاء الشديد و احلس الفكاهي ابإلضافة إىل الطالقة
2. Melodrama ( ) امليلودراما
Melodrama adalah jenis drama dalam film atau serial yang tidak realistis dan dilebih –
lebihkan, seperti aksi heroik melompat dari atas pesawat tanpa parasut.
3. Tragedi (الرتاجيدي )
Dalam drama tragedi ini sebagian besar berisi kisah menyedihkan dan tragis
yang sering kali berakhir dengan perpisahan ataupun kematian.
“Semua prosa sastra imajinatif, baik novel, cerpen, maupun drama harus terdiri dari
lima unsur, sebagaimana telah disinggung, yaitu tokoh dengan karakternya (as-
syakhsiyyat), plot atau alur (al-habakah), setting/latar (al-bi’ah), pikiran atau teman (al-
fikrah, at-tausiyah, al-maudu’), dan gaya Bahasa (uslub)”8
a. Intrinsik
Adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam karya itu sendiri,
9
yaitu :
8 Prof. Dr. Sukron Kamil, M.A. Teori Kritik Sastra Arab (Jakarta : PT. RAJAGRAFINDO PERSADA 2009) hal. 41
9 Universitas Imam Muhammad bin Sa’ud (1412).al-Balaghah wa al-Naqd. Riyadh: UIMS. hal.175
atau masalah, puncak konflik atau klimaks, pemecahan konflik, dan
penyelesaian konflik.
2) Alur mundur atau regresif yaitu alur yang jalan ceritanya bergerak
mundur yakni dimulai dari akhir atau penyelesaian cerita kemudian
kembali lagi ke awal cerita atau perkenalan. Alur mundur biasanya
dikenal dengan istilah flashback atau kilas balik.
3) Alur campuran atau gabungan adalah alur yang jalan ceritanya berupa
perpaduan antara alur maju dan alur mundur dalam satu cerita. Tahapan
ceritanya bisa berurutan kemudian disisipi kisah mundur kebelakang
ataupun bisa selang-seling dari alur maju dan mundur.Plot sorot balik
(flashback), jika peristiwa-peristiwa yang dikisahkan tidak bersifat
kronologis.
3. Latar/Setting (Al-bi’ah)
Yaitu berupa lingkungan tempat terjadinya peristiwa, termasuk di
dalamnya waktu, musim, periode sejarah, situasi sosial, kondisi wilayah, dan
letak geografis. Bagian ini berfungsi sebagai sebuah logika cerita yang
membentuk tema dan plot.
4. Pikiran atau tema (Al-fikrah, At-tausi-yah, Al-maudhu’)
Adalah ide, gagasan, pandangan hidup, yang disampaikan melalui
dialog dan konflik-konflik yang dibangun, komentar secara tidak langsung, dan
ini bisa tersirat dan juga bisa tersurat. Pikiran atau tema yang diangkat terkadang
tema tradisional seperti kebenaran dan keadilan mengalahkan kejahatan, dan
terkadang nontradisional (tidak sesuai dengan harapan pembaca atau melawan
arus).
5. Gaya bahasa (Uslub)
Adalah tingkah laku pengarang dalam menggunakan bahasa sebagai
media penyampaian prosa sastra imajinatif. Pemilihan gaya bahasa, antara lain
dipengaruhi oleh pembawaan penulisnya. Seorang yang melankolis cenderung
pada bahasa romantis, seorang yang sinis cenderung pada bahasa sinis dan
ironis, dan seorang yang gesit cenderung pada bahasa yang hidup dan lincah.
Kecuali itu, yang juga ikut menentukan gaya bahasa yang dipilih adalah tujuan
yang hendak dicapai, topik yang ditampilkan, jenis prosanya dan kondisi
pembaca.
b. Ekstrinsik
Adalah unsur – unsur dari luar naskah drama yang turut membangun jalannya
suatu pesan dalam kisah yang dibawakan dalam drama, baik itu dari latar belakang
penulis naskah drama sampai dekorasi, tata letak kamera, pencahayaan dan lainnya.
10
اجلو النفسي العام و اإلطار الزماين و املكاين
“Atmosfir atau suasana psikologis umum dan kerangka temporal (waktu) dan
kerangka pasial (tempat)”.
Efek suara berperan bersama musik dalam stilistika (gaya bahasa yang
dibawakan oleh aktor drama)
Tentunya sudah sangat lumrah bagi kita, dalam setiap pementasan atau
penampilan pasti terdapat .para teknisi sound yang bertugas mengatur tinggi
rendah, bass, kenyaringan dan lainnya, begitu juga sebelum proses syuting
3. Musik (al-muusiiqoo)
5. Pencahayaan (al-idhoaat)
Dalam beberapa proses syuting dan juga drama, terkadang kondisi cuaca
dan matahari tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, sehingga
dibutuhkan pencahayaan atau pembatasan cahaya guna menyesuaiakan
intensitas cahaya yang kita inginkan, supaya mendapatkan hasil yang
terbaik.
6. Dekor (ad-diikuur)
Sebelum kita mengetahui sejarah drama pada bangsa – bangsa dunia, alangkah
baiknya kita terlebih dahulu mengetahui teori – teori asal – muasal drama.
• Teori pertama menurut Brockett : drama telah berkembang dari upacara religius
(agama) primitif yang dipentaskan untuk minta pertolongan Dewa.
• Teori kedua : berasal dari nyanyian/himne pujian yang dinyanyikan bersama di depan
makam seorang pahlawan
• Teori ketiga : drama tumbuh dan berasal dari kecintaan manusia untuk bercerita atau
kegemaran manusia mendengarkan ceirta. 12
13
" "كان املسرح يف اليوانين القدمية مرتبطا أشد اإلرتباط ابلعبادات الدينية
DR. Samir Sarhan : “Dahulu drama pada zaman Yunani klasik memilik korelasi yang
sangat kuat dengan ibadah – ibadah keagamaan mereka”.
Banyak bukti sejarah yang mengatakan bahwa bangsa Yunani merupakan masa awal
peradaban manusia. Segala aktivitas manusia pun terjelaskan dimulai dari masa Yunani.
Begitupun dengan drama.
Drama Yunani dapat digolongkan menjadi drama klasik. Pertunjukan drama pertama
kali digelar di Yunani sekitar 2.300 tahun yang lalu. Jakob Soermardjo, seorang ahli drama
menyatakan, bentuk panggung pada zaman Yunani dibangun tanpa atap dalam bentuk
setengah lingkaran dengan tempat duduk penonton melengkung dan berundak-undak yang
disebut amphitheater
Cerita yang ditampilkan pada panggung pada umumnya berjenis tragedi yang
mengisahkan tentang perjuangan manusia dalam menyembah dewa-dewanya. Biasanya jenis
drama ini prolognya cukup panjang dengan durasi totalnya sekitar 1 jam. Ciri khas lainnya
ialah terdapat selingan berupa paduan suara di antara plotnya.
Selain drama jenis tragedi juga terdapat jenis komedi. Itu muncul sebagai bentuk
sindiran terhadap drama-drama tragedi yang sengaja dibuat supaya lucu. Inilah yang
kemudian menjadi cikal-bakal lahirnya drama komedi. Tokoh yang terkenal pada zaman ini
ialah Plato, Aristoteles, dan Sopholches.
Seperti drama pada Zaman Yunani, drama ini pun tergolong drama klasik. Drama
Romawi merupakan hasil adaptasi dari drama Yunani. Hampir bentuk panggung maupun
cerita persis seperti drama Yunani. Hal ini dikarenakan, setelah tahun 200 SM kegiatan
kesenian beralih dari Yunani ke Roma. Namun, Drama Romawi juga menjadi penting karena
mempunyai pengaruh terhadap Zaman Renaissance.
Berdasarkan catatan dari Brockett (1964), Drama Romawi pertama kali dipertunjukan
di Kota Roma pada tahun 240 SM. Pertunjukan tersebut dikenalkan oleh Livius Andronicus,
seniman Yunani. Cerita yang ditampilkan tidak jauh-jauh dari aktivitas pemujaan terhadap
para dewa mereka. Namun berangsur-angsur menceritakan tentang perjuangan manusia
dalam mencari kekuasaan. Walaupun diadaptasi dari Yunani, dalam setiap pementasan,
panggung sengaja dibuat sedemikian megah. Tokoh yang terkenal pada zaman ini yaitu
Plutus, Lucius Seneca dan Terence.
Drama Arab
وقد اقتبسه من إيطاليا حين سافر إليها،وأول من أدخل الفن المسرحي في البالد العربية كان مارون نقاش اللبناني األصل
، وكانت أولى المسرحيات التي قدمها للجمهور العربي في لبنان مسرحية )البخيل( للكاتب الفرنسي موليير، م1846 سنة
ولكنه سرعان ما، تأثر فن المسرحية في األدب العربي باآلداب األوربية في أول األمر.م1847 وكان ذلك في أواخر سنة
.14 بعيدة عن المحاكاة والتقليد، فظهرت شخصية اإلبداع الفني فيه،انطلق بعد ذلك إلى مرحلة التأصيل
Yang pertama memperkenalkan seni teater di negara-negara Arab adalah Maroun Naqqash
yang berasal dari Lebanon, dan dia mengutipnya dari Italia ketika dia bepergian ke sana pada
tahun 1846 M, dan drama pertama yang dia presentasikan kepada penonton Arab di Lebanon
adalah drama (Al-Azhari, 2022)) karya penulis Prancis Molière, dan itu terjadi pada akhir
tahun 1847 M. Lakon dalam sastra Arab dengan sastra Eropa pada awalnya, tetapi segera
14 1. ص, ) 2022 , إصدار كلية اللغة العربية: فن املسرح يف اآلداب األروبية و األدب العريب احلديث (سلطنة برواني دار السالم,صالح الدين حممد مشش الدين األزهري
setelah itu pindah ke tahap rooting, sehingga kepribadian kreativitas artistik muncul di
dalamnya, jauh dari simulasi dan imitasi.
Fase Marun Nuqas Al-lubnani yang meresepsikan seni drama dari Italia. Dalam karya
dramanya berjudul al-bakhil karya Muller.
Beliau adalah seorang sastrawan drama asal Syiria yang datang ke Mesir untuk
meneruskan karirnya dibidang sastra drama.
Pada pemerintahan Ismail Basha, yang mana pada saat itu, dibangun Gedung pertunjukan
yang menampilakn opera “Aida” dengan menggunakan bahasa Perancis, pada pentas
pembukannya.
• Drama Mesir
Cerita perjalan drama di Arab khususnya Mesir sangatlah luas, seperti : taman – taman
azbakiyyah yang berisikan pementasan drama, bentuk pengumuman – pengumunan
pementasan drama di Mesir dari masa ke masa, as-siirak sebagai tempat pementasan juga
yang tidak kalah popular saat itu di Mesir, lalu ada juga Al-abyudrum atau tempat khayalan
yang menampilkan drama komedi Perancis. Tentu sejarah perjalanan drama di Mesir
sangatlah menarik, bukan? Karena semua nya tersaji lengkap, rapih dan indah dalam balutan
karya Sayyid Ali Ismail dalam bukunya yang berjudul Taariikh Al-masohi fi-Al ‘aalam-Al
‘arobiy (Al-Qorn At-tasi’ Asyar), Sejarah Drama Dunia Arab (Abad 19)
الذي بُين يف األزبكية أايم،لقد حتدثنا فيما سبق عن مسرح اجلمهورية والفنون
وعندما. ومل نسمع عنه بعد ذلك، وعرفنا أنه هدم أثناء ثورة القاهرة،احلملة الفرنسية
جاء اخلديو إمساعيل وأراد إعادة بناء األزبكية بصورة حضارية — كما مر بنا — فكر
وعهد،يف إعادة بناء مسرح حديقة األزبكية ضمن املنشآت الرتفيهية اليت حتدثنا عنها
فاختار هذا املهندس نفس مكان. الذي بىن األبيودروم والسريك،بذلك إىل املهندس ف رانس
ومن املؤكد أن هذا املسرح كان قائما يف ذلك الوقت على هيئة.مسرح اجلمهورية والفنون
.15 فأراد اخلديو إحياءه من جديد،أنقاض — أو أطالل — تدل على مكانه
Kami sebelumnya telah berbicara tentang Drama Republik dan Seni, yang dibangun
di Azbakeya pada masa Kampanye Prancis, dan kami tahu bahwa itu dihancurkan
selama revolusi Kairo, dan kami tidak mendengarnya setelah itu. Dan kapan Khedive
Ismail datang dan ingin membangun kembali Azbakeya dengan cara yang beradab -
saat kami lewat - pikir Dalam rekonstruksi drama Taman Azbakeya di dalam fasilitas
rekreasi yang kita bicarakan, dan era Ini ditujukan kepada insinyur Frans, yang
membangun Epidrome dan Serik. Insinyur ini memilih tempat yang sama Drama
Republik dan Seni. Dapat dipastikan bahwa drama ini ada pada waktu itu dalam
bentuk Reruntuhan - atau reruntuhan - menunjukkan lokasinya, jadi Khedive
menginginkannya dihidupkan kembali.
15
Sumber foto : wawasansejarah.com
Drama Abad pertengahan berada dalam kisaran tahun 1400an-1500an di Eropa. Pada zaman
ini banyak pengaruh dari Gereja Katolik. Terlihat salah satunya dari nyanyian dalam
pementasan drama, dinyanyikan oleh para koor Gereja atau para rahib. Drama ini
diselenggarakan dalam bentuk merayakan hari-hari besar umat Kristen.
Hingga suatu waktu, pihak gereja tak mengijinkan lagi dilakukan pementasan drama di
dalamnya. Panggung akhirnya berpindah ke lapangan-lapangan atau bahkan jalanan. Para
aktor bermain di atas kereta lalu digiring sehingga berkeliling kota. Tentu saja dengan nuansa
cerita yang lebih berbeda, biasanya tentang pengetahuan, kemiskinan atau kebijakan.
• Pertunjukan berada di atas kereta yang disebut Pentas Kereta atau Pageant
• Dekor bersifat sederhana dan simbolis
• Naskah bersifat anonim (tidak ada nama pengarang)
• Menggunakan bahasa sehari-hari
• Pementasan diselenggarakan di tempat umum dengan memungut biaya
Drama pada zaman Italia berkembang pada abad ke-17. Pusat-pusat teater di Italia adalah
istana-istana dan akademi. Di gedung-gedung teater milik para bangsawanlah, pementasan
digelar dengan membawa naskah-naskah yang meniru dari drama-drama klasik (Yunani dan
Romawi). Para aktornya pun kebanyakan ialah pegawai-pegawai istana dan pertunjukan
diselenggarakan dalam pesta-pesta istana.
Jenis drama yang berkembang pada zaman ini ialah tragedi, komedi, dan pastoral (drama
yang mengisahkan percintaan para dewa dengan para gembala di pedesaan)Tokoh yang
dikenal pada Zaman Italia ialah Dante, Torwuato Tasso, dan Niccolo Machiavelli.
Masa ini terjadi antara tahun 1558 sampai 1603, yang meskipun cukup singkat tapi
perkembangan dari seni drama cukup pesat. Saat ini juga yang melahirkan seniman drama
terkenal William Shakespeare. Bukan tanpa alasan, karena Ratu Elizabeth I sangat
mendukung untuk drama berkembang. Ia memprakarsai pendirian berbagai teater untuk
pertunjukan drama.
Gedung pementasan yang berkembang pada zaman ini dibangun seperti lingkaran. Sehingga
penonton bisa duduk hampir di seluruh sisi panggung. Jenis gedung teater ini sangat diminati
oleh masyarakat, sehingga banyak dibangun kembali untuk menikmati pertunjukan drama.
Gedung berjenis ini disebut Globe yang bisa menampung 3000 penonton.
Ciri khas dari karya drama pada zaman ini ialah sebagai berikut:
Drama pada zaman Perancis berkembang pada abad ke-17 di daerah Spanyol dan
Perancis. Di Perancis, banyak drama yang diadaptasi dari zaman Abad Pertengahan. Namun,
drama-drama tentang keagamaan hanya berkembang di Spanyol Utara dan Barat karena
pernah dikuasai Islam. Ketika kekuasaan Arab mundur pada tahun 1400-an dari daerah
tersebut, maka drama dijadikan media untuk menyalurkan kembali agama kristiani pada
masyarakat setempat. Sehingga, mereka sangat berperan dalam pengembangan drama.
Drama di luar gereja atau drama sekuler juga berkembang pesat. Pada tahun 1576
telah berdiri gedung teater di Madrid. Pelopor dari drama sekuler ialah Lope de Reuda (1510-
1565). Tokoh-tokoh lainnya yang terkenal pada zaman ini ialah Pierre Corneille, Jean Racine,
Moliere, Jean Babtista Poquelin, Voltaire, Denis Diderot, dan Beaumarchais.
Untuk lebih jelasnya, ciri-ciri khas pada drama zaman Perancis ialah sebagai berikut:
Pada awal abad ke 19 antara tahun 1800-1850 , sebuah pergerakkan teater besar yang dikenal
dengan romantik mulai berlangsung di Jerman. August Wilhem Schlegel terinspirasi dari
seniman Shakespeare sehingga mengembangkan drama di wilayah Jerman. Beberapa tokoh
yang terkenal pada masa ini adalah Gotthold Ephraim Lessing, Wolfgang Von Goethe,
Chirsthop Friedrich Von Schiller.
Drama Modern
Pada awal abad ke 20 inilah banyak gaya baru yang terlahir dari para sutradara,
artistik dan penikmat drama. Sehingga drama-drama yang ditampilkan ialah berbentuk
simbolisme, surealisme, epik, bahkan absurd. Dari gaya-gaya eksperimental tersebutlah
drama menambah daya tarik dari bentuk ekspresi dan keindahan.
Banyak yang memengaruhi perkembangan drama pada zaman modern. Yaitu berupa
teknologi dan perang. Untuk menyimbangi dengan kehadirannya televisi, Jezy Growtzi
berinisiatif untuk membuat drama dengan cara yang berbeda. Ia membagi panggung menjadi
beberapa bagian dan menempatkannya di tempat yang berbeda-beda mengitari penonton dan
memungkinkan pemain untuk mendekati penonton. Pada saat pertunjukan mulai berlangsung,
penonton menjadi sangat aktif, karena harus mengikuti permainan yang berlangsung dari
panggung yang berlainan.
Sampai saat ini, drama modern masih berkembang di dunia. Ciri-ciri khas drama modern
ialah sebagai berikut:
Di Indonesia sendiri, sejarah seni drama dimulai pada sebelum zaman Hindu. Hal itu
dijelaskan oleh Kasim Achmad dalam bukunya yang berjudul “Mengenal Teater Tradisional
di Indonesia”. Seperti bangsa Romawi dan Yunani, drama oleh masyarakat Indonesia dulu
juga digunakan untuk mendukung berbagai upacara keagamaan. Jenisnya cukup beragam,
seperti drama tragedi, komedi, surealis dan drama kerakyatan.
Drama tradisional di Indonesia pun berkembang bermacam-macam sesuai dengan suku dan
wilayah yang ada di Indonesia. Semuanya memilki kekhasan dan ciri tersendiri.
Ternyata perjalanan sejarah seni drama cukup panjang dan berasal dari berbagai macam
bangsa. Masing-masing pun meskipun ada kemiripan tapi juga memiliki ciri khasnya masing-
masing. Memang keragaman seni sangat mengagumkan dan tak pernah habis untuk dipelajari.
Jadi untuk Kamu yang sedang belajar seni, jangan pernah bosan, karena ada banyak sekali hal
untuk dipelajari!16
1) Ahmad Syauqi
Lahir pada 17 Oktober 1868 dan wafat pada 14 Oktober 1932, dijuluki Pangeran
Penyair, adalah salah satu pujangga penyair Arab terbesar, seorang penyair dan
dramawan Mesir yang memelopori gerakan sastra Mesir Modern, terutama
memperkenalkan genre epos puitis ke tradisi sastra Arab.
2) Taufiq El-hakim
Adalah seorang penulis dan visioner Mesir terkemuka. Tawfiq Ismail al-Hakim
lahir pada 9 Oktober 1898, di Alexandria , Mesir, dari ayah Mesir dan ibu Turki . [2]
Ayahnya, seorang perwira sipil yang kaya dan termasyhur, bekerja sebagai hakim di
pengadilan di desa al-Delnegat, di provinsi Beheira tengah. Ibunya adalah putri seorang
pensiunan perwira Turki. Tawfiq al-Hakim mendaftar di sekolah dasar Damanhour
pada usia tujuh tahun. Dia meninggalkan sekolah dasar pada tahun 1915 dan ayahnya
memasukkannya ke sekolah umum di provinsi Beheira, tempat Tawfiq al-Hakim
3) Yusuf Idris
Idris lahir di Faqous . Dia awalnya dilatih untuk menjadi dokter, belajar di
Universitas Kairo . Dia berusaha untuk meletakkan fondasi teater Mesir modern
berdasarkan tradisi populer dan cerita rakyat, keberhasilan utamanya dalam pencarian
ini adalah karyanya yang paling terkenal, sebuah drama yang disebut "Al-Farafeer" (
) الفرافريyang menggambarkan dua karakter utama: Sang Guru dan Sang Guru. Farfour
(orang awam yang malang).
Karya – karyanya :
18 Brugman, J. (1984). An Introduction to the History of Modern Arabic Literature in Egypt. Leiden: E.J. Brill.
ISBN 90-04-071-72-5. Page . 8.
19 M.M. BADAWI , MODERN ARABIC DRAMA IN EGYPT (New York : CAMBRIDGE UNIVERSITY PRESS, 1987). Page
. 153
4) Mahmud Taymur
Mahmud Taymur (16 Juni 1894 – 25 Agustus 1974) adalah seorang sastrawan
Mesir yang banyak menulis cerpen-cerpen. Menurut penuturan Fathi al-Abyari,
dikatakan ia punya karya sebanyak 90 buah tulisan yang telah dibukukan. 20
Karya – karyanya :
• Haqlah Syay
• Al-munqizah21
Pada tahun 1962, beliau merupakan novelist atau penulis drama terkemuka di
Mesir. Abdel Rahman al-Sharqawi lahir di provinsi Menoufia pada tahun 1920. Setelah
universitas ia menghabiskan satu tahun di Paris. Dia mulai menulis puisi tetapi
kemudian beralih ke novel. Novel pertamanya, ( األرضEgyptian Earth) , adalah salah satu
novel Mesir yang paling sukses dan dibuat menjadi film. Novel-novelnya kemudian
terlalu banyak dipengaruhi oleh realisme sosialis. Dia kemudian beralih ke drama,
khususnya drama syair, sebelum kembali ke novel. Dia meninggal pada tahun 1987.
20 M.M. BADAWI , MODERN ARABIC DRAMA IN EGYPT (New York : CAMBRIDGE UNIVERSITY PRESS, 1987) Page
. 88
21 Prof. Dr. Sukron Kamil, M.A. Teori Kritik Sastra Arab (Jakarta : PT. RAJAGRAFINDO PERSADA 2009) hal. 44
22 M.M. BADAWI , MODERN ARABIC DRAMA IN EGYPT (New York : CAMBRIDGE UNIVERSITY PRESS, 1987)
Al-Azhari, S. A.-d.-d. (2022). fan Al-masroh fi Al-adab Al-urubiyyah wa Al-adab Al-arobi al-haditsi.
Brunei Dar As-salam: Ishdar kuliyyah Al-arobiyah.
Al-hajj, K. (2020). al-Skenario wa al-Daroma. Syrian Arab Republik: Syrian Virtual University.
BADAWI, M. (1987). MODERN ARABIC DRAMA IN EGYPT. New York: CAMBRIDGE UNIVERSITY PRESS.
Bestari, N. (2022). Sering Dianggap Sama, Inilah Perbedaan Drama dan Teater. BOBO, 1.
J, B. (1984). An Intrudiction to the History of Modern Arabic Literature in Egypt. Leiden: E.J. Brill.
Prof. Dr. Sukron kamil, M. (2009). Teori Kritik Sastra Arab. Jakarta: PT.RAJAGRAFINDO PERSADA.
Rusyda, R. (1998). Fan kitabah Al-masrohiyyah. Kairo: Al-haiah Al-misriyyah Al-'Ammah Li Al-kita.