Anda di halaman 1dari 2

CBM Well Drilling and Coring

Proses pemboran dan komplesi coal bed methane hampir sama dengan pemboran dan komplesi
sumur pada konvensional reservoir. Akan tetapi, proses coring, dapat menjadi tantangan khusus
dalam pemboran coal bed methane.

Drilling
Langkah pertama adalah membuat program pemboran untuk sumur CBM yang meliputi
pegumpulan informasi tentang sumur-sumur yang telah dibor pada suatu area. Data tersebut
meliputi:
 Data reservoir dan tekanan
 Drilling histories
 Pertimbangan lingkungan
Sumber informasi meliputi:
 Instasi rugalasi
 Service companies
 Coal-mine operator
 Published literature

Setelah data tersebut diperoleh dan dianalisa, prognosis pemboran dan komplesi awal dapat
dirancang dengan input dari operasi lapangan personel. Aspek penting dalam batas pemboran
dan penilaian sumur adalah untuk menjaga prosedur pemboran relatif sederhana. Sebagai contoh,
pemboran dengan water based mud mungkin akan merusak reservoir batu bara dibandingkan
dengan pemboran dengan udara atau gas, tetapi pemboran tersebut lebih aman jika terjadi gas
kick, dan kerusakan dapat dimitigasi dengan fracture stimulation.

Kedalaman sumur bervariasi dari ratusan meter hingga lebih dari 3000 m. Oleh karena itu,
beberapa tipe rig dan ukuran mungkin cocok dengan sumur yang direncanakan.Tipe rig yang
paling umum digunakan adalah tipe konvensional rotary drilling rig, walaupun rig yang
dimodifikasi untuk mengebor sumur batu bara dangkal di lokasi seperti Powder River basin of
Wyoming. Tipe rig lainnya adalah sebagai berikut:
 Top drive rig
 Mining rig
 Coiled tubing drilling unit

Pada kasus tertentu rig pemboran digunakan untuk mengebor sumur hingga ujung dari target coal
seams dan memsang atau menyemen casing. Rig komplesi yang dimodifikasi digunakan untuk
mengebor dan menyelesaikan sumur sementara rig pengeboran berpindah ke lokasi sumur
selanjutnya.

Pemilihan rig, peralatan pembantu, dan fluida pemboran sering dipandu dengan metode
komplesi. Contohnya, jika dynamic cavity completion direncanakan, rig harus dilengkapi dengan
swivel untuk memutar dan mensirkulasikann selama pembersihan lubang. Peralatan pembantu
untuk komplesi jenis ini akan meliputi kompresor udara dan booster, blow out preventer, rotating
head, dan desain manifold khusus dan flowlines untuk tes produksi. Sebagai contoh, akan lebih
efisien untuk memilih rig pemboran dengan metode komplesi yang diinginkan dan perancangan.

Tekanan reservoir dan karakteristik batu bara membantu menentukan apakah interval coal yang
dibor dengan salah satu dari berbagai jenis lumpur sebagai berikut:
 Mud
 Water
 Air
 Gas
 Mist
Shale yang sensitive terhadap air mungkin memerlukan penggunaan gas atau udara untuk
meminimalisir swelling atau sloughing. Pemboran underbalanced drilling membantu
meminimalisir coal formation damage. Sumur CBM yang dibor horizontal menjadi umum dan
telah berhasil berproduksi dari beberapa lokasi di U.S meliputi Arkoma basin of Oklahoma dan
Appalachian basin of West Virginia. Multilateral wells juga digunakan, khususnya pada aplikasi
coal mining untuk menghilangkan gas coal seasms secara ekonomi.

Coring

Coal cores dapat diperoleh dengan beberapa teknik yang berbeda meliputi konvensional,
wireline, dan pressure coring. Peralatan conventional coring adalah drill pipe conveyed, sehingga
mengakibatkan trip time berjam-jam. Karena coal seams mulai untuk melepas gas ketika
diangkat dari dasar lubang sumur, sehingga trip time yang lama dapat menyebabkan kehilangan
volume gas dalam jumlah besar. Volume gas yang terlepas dapat dikoreksi karena efek ini, tetapi
koreksi mungkin tidakt memberikan konten gas yang akurat. Sebagai alternative, operator
menggunakan wireline coring equipment yang dapat membawa sampel ke permukaan dalam
waktu 15-20 menit, sehingga secara signifikan mengurangi volume gas yang hilang.

Beberapa operator menggunakan pressure coring yang menjebak coal di bawah lubang pada
barrel yang tersegel, mencegah kehilangan gas. Teknik ini membutuhkan peralatan khsus, yang
sulit dioperasikan dan dapat lima kali lebih mahal daripada coring konvensional. Aplikasi paling
baik untuk pressure coring adalah kasus dimana terdapat ketidakcocokan yang besar diantara
existing gas content data dan kelakuan sumur. Sebagai contoh, pressure coring di San Juan basin
wells menunjukkan gas content yang hasilnya dua kali lebih besar dari pada yang didapat dengan
sumur-sumur yang menggunakan konvensional core.

Untuk memperoleh nilai gas content yang dapat mewakili, perolehan core yang tinggi sangat
diperlukan. Sayangnya,sering kali perolehan core rendah karena batu bara dengan kualitas lebih
tinggi cenderung berprofil siku-siku dan mudah pecah. Dan sebagai tambahan, operator
menunggu core hingga mereka melihat gas kick pada mud log atau perubahan dari rate of
penetration. Menunggu hingga titik tersebut berarti beberapa feet ujung coal seams akan
terlewatkan , dan jika coal seams tipis, dapat terlewatkan seluruhnya.

Anda mungkin juga menyukai