Anda di halaman 1dari 3

Titik putih di tengah kegelapan

Perkenalkan nama saya adalah Andhika panji seorang anak yang lahir di
Surabaya tujuh belas tahun lalu. Lahir dari keluarga biasa saja dengan tingkat
Perekonomian tidak terlalu berbeda dengan lainnya.

Ibu saya adalah Ibu rumah tangga yang sanggup melakukan lebih dari ibu
Rumah tangga biasa dan Ayah saya adalah pekerja swasta yang terkenal sebagai
Karyawan terkatif di kantornya.

Saya sempat lama di kota palembang karena adanya perpindahan karyawan


Di kantor ayah saya, selang beberapa bulan Ayah saya di keluarkan karena adanya
Kesalah pahaman antar karyawan.

Tanpa berpikir panjang keluarga saya memutuskan untuk kembali ke


Surabaya dan mulai menempuh hdup yang baru di lingkungan yang baru. Saat itu
Pula saya harus memasuki Sekolah Dasar, lalu saya menempuh di sekolah Rungkut
Menanggal 1 selama enam tahun yang di mana kenangannya masih teringat di
dalam benak sampai kini.

Selang beberapa lama ayah saya mendapatkan panggilan pekerjaan di


Salah satu perusahaan swasta tepatnya di daerah Krian. Tanpa berpikir panjang
Ayah saya langsung mengambil pekerjaan itu dan di terima di bagian koordinator.
Saya dan keluarga saya sangat senang dapat menerima berita gembira yang di
tunggu tunggu.

Setelah lulus SD saya meneruskan pendidikan di SMP 35 Surabaya yang Di


mana saya mencoba untuk mengikuti sebuah Organiasi di skolah saya untuk
menambah pengalaman bersosialisasi. Saat itu juga saya mulai menemukan hobi
baru untuk mengisi waktu luang saya agar lebih bermanfaat.

Akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti ekstra msuik di sekolah saya,


hingga akhirnya saya mengundurkan diri di karenakan banyaknya aktivitas di luar
sekolah yang mengakibatkan harus mengorbankan aktivitas bermain musik di
sekolah, Dan mulai mengejar mimpi yang sesungguhnya.

Entah mengapa diri ini sangat ingin menyampaikan sesuatu yang ingin di
sampaikan tetapi perlu wakktu untuk menjelaskannya, sehingga harus memendam
sampai pada saat waktunya.

Hingga akhirnya sebuah cobaan berupa pandemi menyerang begitu saja,


sehingga aku yang ingin mengunkapkan perasaan tersebut pada saat waktunya,
harus terkubur sedalam dalamnya pada lubuk hati yang terdalam.

Selang beberapa waktu saya pun resmi dan di terima menjadi siswa SMAN
16 Surabaya yang di mana pada saat MPLS saya masuk di Gugus Sriwijaya,
sampai pada akhrinya saya menjadi anggota kelas XII MIPA 1 Di SMAN 16
Surabaya.

Kedua orang tua saya yang berharap saya sebagai anak pertamanya, Agar
bisa menjadi orang yang sukses kedepannya nanti, selalu memberi dukungan Yang
di mana saya sangat hargai dukungan dari kedua orang tua saya itu. Dan terus
mencoba untuk menjadi yang terbaik.
Satu pesan dari saya, Berani tegas meninggalkan yang tidak jelas adalah
keputusan dalam hidup yang sampai renta nanti perlu di garis bawahi. Yang mana
akibat kamu berani, akan ada banyak waktu yang akhirnya tidak perlu kamu lewati
tanpa arti.

Anda mungkin juga menyukai