Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PLASENTA PREVIA

Dosen Pengampu :
Ibu Widya Pani , SKM, SST, M.Kes

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

Syelin Stifani M. (PO7124121031)


Magfira S. Yunus (PO7124121032)
Danella Ardelia (PO7124121033)
Fika Lestari (PO7124121034)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEBIDANAN PALU
2021
-Pengertian Placenta Previa

Placenta previa  adalah kondisi plasenta atau ari-ari yang tumbuh bukan pada tempat
semestinya. Biasanya, plasenta akan tumbuh di bagian atas rahim. Tetapi jika kondisi rahim bagian
atas kurang baik, dia akan tumbuh di tempat lain, dan biasanya mencari tempat di bagian bawah
rahim. Kondisi inilah yang disebut placenta previa (plasenta menutupi jalan lahir). Keadaan ini
akan menghalangi jalan lahir untuk bayi. 

Plasenta atau disebut juga ari-ari adalah tempat dimana bayi bertumbuh dan berkembang di
dalam rahim. Plasenta inilah yang membungkus bayi agar aman. Fungsinya sebagai tempat
penyalur zat makanan, oksigen dan sebagai perlindungan dari benturan, kuman atau penyakit yang
mengancam janin. 

Dalam teori kebidanan disebutkan bahwa plasenta previa berdasarkan tempat tertanamnya
plasenta, berada pada tiga lokasi sekitar segmen bawah rahim dan menutupi kanalis servikalis . Ada
tiga lokasi plasenta previa yakni plasenta menutupi total jalan lahir (plasenta previa totalis),
menutupi sebagian jalan lahir (plasenta previa partialis) atau hanya tertanam sekitar pinggir dari
bagian bawah rahim. 

-Apa saja faktor penyebab terjadinya plasenta previa? 

Penyebab langsung dari plasenta previa memang tidak ada namun dari berbagai sumber medis
kebidanan disebutkan faktor-faktor yang mendukung terjadinya plasenta previa ini antara lain:

-faktor usia, pada usia muda rahim belum sempurna terutama pada lapisan endometriumnya, 
-usia diatas 35 tahun keadaan rahim (endometrium) sudah mulai kurang subur, 
-riwayat persalinan yang sering hamil dengan jarak yang dekat antara kehamilan, 
keadaan rahim, bekas kuret, bekas operasi pada rahim, keadaan kurang gizi.
Plasenta ini tidak kecil, diameternya sekitar 20 cm saat sudah keluar dari rahim, beratnya sekitar
500-1000 gram dan penuh berisi pembuluh darah juga jaringan dan selaput. Pembuluh darah ini
yang sangat peka dengan rangsangan, terutama saat kehamilan memasuki usia 7 bulan.
-Tanda-tanda ibu hamil mengalami plasenta previa:

Ibu hamil mengalami perdarahan pada usia kehamilan 7 bulan ke atas. Perdarahan pada
kehamilan dengan Plasenta previa tidak disertai rasa nyeri pada perut, terjadi sewaktu-waktu
terutama saat melakukan aktifitas. Semakin tua usia kehamilan maka bagian bawah rahim
semakin peka menerima rangsangan, juga karena bagian segmen bawah rahim mengalami
perubahan menyesuaikan usia kehamilan. 

Akibatnya plasenta ini bisa lepas sedikit demi sedikit sebelum waktunya melahirkan. Nah
karena ada bagian yang terlepas sedikit demi sedikit ini maka timbul perdarahan. Perdarahan ini
dapat mengganggu penyaluran oksigen dan zat makanan ke bayi, juga menimbulkan kadar
hemoglobine ibu menurun (anemia). Pada plasenta previa ini seringkali terjadi juga kelainan
posisi janin dalam rahim, misalnya letak melintang dan sungsang karena bagian kepala janin
terhalang tidak bisa masuk ke pintu panggul. 

-Apa yang harus dilakukan bila ibu hamil mengalami plasenta previa? 

1 Bed rest atau tirah baring total saat mengalami perdarahan aktif. Tujuannya agar membantu
menghentikan proses pelepasan plasenta yang terjadi sedikit demi sedikit sebelum
waktunya. Dengan istirahat total baring diatas tempat tidur maka keadaan otot rahim dalam
kondisi istirahat (relaksasi). Tak jarang pasien hamil dengan plasenta previa terpaksa keluar
masuk rumah sakit beberapa kali karena setelah pulang dirumah tidak bisa istirahat, sering
jalan dan mengerjakan pekerjaan rumah sendirian, akhirnya masuk rumah sakit lagi.
Sebenarnya dengan banyak istirahat saja di rumah bila patuh sudah cukup membantu
relaksasi otot rahim. 

2 Mencegah bayi terlahir prematur. Rangsangan kontraksi atau his adalah rasa seperti kram
pada perut ibu hamil. Bila terdapat kontraksi atau his disertai perdarahan, maka ibu hamil
dengan plasenta previa harus segera mencari bantuan tenaga kesehatan. Selanjutnya
kehamilan akan dipantau secara ketat, baik kondisi janin, perdarahan dan keadaan kesehatan
ibu. Pada kasus plasenta previa yang belum cukup bulan tetapi mengalami perdarahan terus
menerus, terpaksa bayi dilahirkan sebelum waktunya. Hal ini sedikit banyak beresiko untuk
kematangan fungsi paru-paru bayi saat pertama kali bernafas. Bila masih paru-paru belum
bisa mengembang sempurna, dapat terjadi kegagalan untuk bernafas awal kelahiran. Ibu
tidak perlu cemas dengan keadaan masa transisi bayi. Dokter kandungan akan
mengupayakan antisipasi sejak sebelum bayi lahir dan tindakan pertolongan segera setelah
lahir pada bayi prematur. 

3 Memperhatikan Kebutuhan Gizi Ibu hamil. Ibu hamil dengan plasenta previa ini mudah
sekali mengalami penurunan kadar Hemoglobine dalam darah akibat perdarahan tersebut.
Perbanyak makanan dari sayuran berwarna hijau tua seperti bayam, kangkung, daun
singkong, sawi. Lauk pauk telur, ikan, tahu, tempe dan daging. Minum susu untuk
menambah daya tahan tubuh. Buah-buahan segar juga air putih yang cukup selama
kehamilan. 
4 Persiapan mental. Bagi ibu hamil dengan plasenta previa tak jarang harus mengalami
istirahat total di rumah sakit. Jalanilah semua proses kehamilan dengan pasrah dan doa.
Apapun yang terjadi tetap harus bersyukur. Mengisi waktu selama bedrest di rumah sakit
dengan hal yang menghibur, misalnya membaca tentang kesehatan,menyulam, mendengar
musik dan membaca buku-buku perawatan bayi dan sebagaimya. Kegelisahan seorang ibu
selama masa perawatan dapat berpengaruh terhadap kehamilan. Terlalu stress dan tegang
akan merangsang kontraksi rahim atau kram pada perut. Suami juga memberi dukungan
mental pada istri selama masa perawatan. 

5 Persiapan biaya. Pada kehamilan yang sudah didiagnosa Plasenta previa totalis maka jelas
cara satu-satunya untuk melahirkan hanya bisa melalui opeasi Sectio Casarea. Persiapkan
biaya sebaiknya sudah dimulai sejak hamil muda walaupun tidak terdiagnosa plasenta
previa, juga perkiraan bila bayi terlahir prematur.

Tingkatan Placenta Previa

 Marginal, Plasenta dekat dengan mulut rahim, tapi tidak menutupinya


 Parsial, Plasenta menutup sebagian dari mulut rahim
 Komplit, Plasenta menutup seluruh mulut rahim

Gejala

Pendarahan yang terjadi secara tiba-tiba. Umumnya terjadi di akhir trimester 2 atau awal trimester
3. Mungkin pendarahan berhenti sendiri dan mungkin juga berulang dalam beberapa hari atau
beberapa minggu ke depan. Kejadiannya bisa tanpa nyeri dan darah yang keluar berwarna merah
cerah.

Pengecekan

Untuk memastikan terjadinya placenta previa bisa dilakukan ultrasound transvaginal.

Saran

Jika perlu disarankan untuk

 Mengurangi aktivitas
 Bad rest
 Stop hubungan intim
 Jangan memasukkan apa-apa ke dalam vagina (misal: tampon)
 Perlakuan

Bisa jadi dilakukan perawatan di rumah sakit untuk memonitor bumil dan memberikan

 Transfusi darah untuk menjaga volume dan tekanan darah, dan plasma untuk menjaga kadar
fibrinogen
 Obat untuk mencegah kelahiran bayi paling tidak hingga minggu ke 36
 Obat untuk mematangkan paru-paru janin

Dokter akan mempertimbangkan antara resiko pendarahan dengan mengeluarkan bayi secara paksa
(operasi caesar). Setelah minggu ke 36, mengeluarkan bayi kemungkinan adalah jalan terbaik.

Jika mengancam jiwa, bisa dipertimbangkan untuk mengeluarkan bayi walaupun organ dalam
(misal: paru-paru) belum terbentuk sempurna. Apalagi jika pendarahannya hebat dan tidak dapat
dikendalikan lagi.

Hampir seluruh bumil yang mengalami placenta previa membutuhkan operasi caesar untuk
mengeluarkan bayinya. Melahirkan secara normal justru akan memperparah pendarahan dan
membahayakan ibu dan bayinya.

Segera hubungi dokter bila terjadi pendarahan. Placenta previa dapat membahayakan ibu dan
janinnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.dekamuslim.com/2014/03/placenta-previa-saya-masih-punya-harapan.html
2. https://www.mooimom.id/mamapedia/yuk-kenali-plasenta-previa
3. https://www.harris-spog.com/?p=127

Anda mungkin juga menyukai