Anda di halaman 1dari 9

Alokasi Biaya dan Departmen Pendukung

Sekilas Tentang Alokasi Biaya

Merupakan biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama, yang terjadi ketika sumber
daya yang sama digunakan dalam keluaran dua atau lebih jasa atau produk, disebut
sebagai biaya bersama ( commont cost). Contonya: upah yang dibayarkan pada penjaga
keamanan di suatu pabrik merupakan biaya bersama semua produk berbeda yang
diproduksi di pabrik tersebut. Manfaat keamanan dapat dirasakan oleh semua produk,
tetapi pembebanan biaya keamanan kesetiap produk adalah proses arbitrer.

1. Jenis Jenis Departemen

Dalam model fungsi diperusahaan, obyek biaya adalah departemen. Terdapat dua
kategori departemen yaitu: Departemen produksi dan departemen pendukung.
Departemen produksi secara langsung bertanggung jawab pada pembuatan produk atau
jasa yang dijual pada pelanggan.

Departemen produksi adalah departemen secara langsung mengerjakan produksi yang


diproduksi. Contoh, departemen pengesahan dan perakitan. Departemen pendukung
menyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan oleh departemen produksi.
Departemen ini berhubungan secara tidak langsung dengan suatu jasa atau produk
organisasi tersebut, misalnya: pemeliharaan, permesinan.

Dalam perusahaan jasa dapat dibagi menjadi departemen produksi dan departemen
pendukung. Pabrik pembuat furniture dapat dibagi dua departemen produksi (perakitan
dan penyelesaian) serta empat departemen pendukung (ruang penyimpanan bahan baku,
kafetaria, pemeliharaan, general factory).

2. Jenis Jenis Dasar Alokasi

Departemen produksi membutuhkan jasa pendukung: oleh sebab itu, biaya departemen
pendukung ditimbulkan oleh aktivitas departemen produksi. Faktor-faktor penyebabnya
adalah variabel atau aktivitas dalam departemen produksi, yang menyebabkan munculnya
biaya jasa pendukung. Dalam memilih dasar pengalokasian biaya departemen pendukung,
berbagai usaha harus dilakukan untuk mengidentivikasi faktor penyebab yang sesuai
(penggerak biaya). Menggunakan faktor penyebab akan menghasilkan biaya produk yang
lebih akurat. Selanjutnya, jika faktor penyebab diketahui, para manajer dapat mengontrol
konsumsi jasa pendukung dengan lebih baik.
B. Tujuan Alokasi

Beberapa tujuan penting berhubungan dengan alokasi biaya departemen pendukung ke


departemen produksi, dan akhirnya ke produk tertentu:

1. Untuk menghasilkan satu kesepakatan harga yang menguntungkan

2. Untuk menghitung profibilitas lini produk

3. Untuk memprediksi pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian

4. Untuk meniai persedian

5. Untuk memotivasi para manajer

Jika biaya tidak dialokasikan denga akurat, biaya beberapa jasa dapat terlalu tinggi,
hingga mengakibatkan penawaran yang terlalu tinggi dan hilangnya potensi bisnis,
sebaliknya, jika biaya terlalu rendah dan mengakibatkan kerugian pada jasa ini. Hal yang
berhubungan dekat dengan penentuan harga adalah laba. Dengan menilai laba berbagai
jasa, seseorang manajer dapat mengevaluasi bauran jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan. Tentu saja biaya yang akurat adalah hal yang penting untuk menentukan
laba.

Alokasi dapat digunakan untuk memotivasi para manajer. Jika biaya departemen
pendukung tidak di alokasikan ke departemen produksi, para menejer dapat
memperlakukan jasa ini seakan-akan jasa tersebut gratis. Tentu saja, pada kenyataanya,
biaya marginal sebuah jasa lebih besar dari nol. Dengan mengalokasikan biaya dan
meminta para manejer departemen produksi bertanggung jawab atas kinerja ekonomi unit
mereka, suatu organisasi dapat memastikan bahwa para manejer akan menggunakan
suatu jasa hingga manfaat marginal suatu jasa sama dengan biaya marginalnya. Jadi,
mengalokasikan biaya jasa membantu tiap departemen produksi memilih tingkat konsumsi
yang benar.

C. Pengalokasian Biaya Satu Departemen Ke Departemen Lainnya


1. Tarif Pembebanan Tunggal

Misal bahwa perusahaan mengembangkan departemen foto copy sendiri untuk melayani
tiga departemen produksinya (audit, pajak, dan konsultan menajemen sistem atau MAS).
Biaya departemen foto copy termasuk biaya tetap sebesar $0,023 per lembar foto copy
(kertas dan tinta). Estimasi penggunaan (dalam kertas) oleh ketiga departemen produksi
adalah sebagai berikut ;
Departemen audit 94.500
Departemen pajak 67.500
Departemen MAS 108.000
Total 270.000
Jika tarif pembebanan tunggal di gunakan, biaya tetap sebesar $26.190 akan digabungkan
dengan estimasi biaya variabel sebesar $6.210 (270.000 x $0,023). total biaya sebesar
$32.400 dibagi dengan estimasi jumlah lembar yang di foto copy sebanyak 270.000 yang
akan menghasilkan tarif per lembar sebesar $0,12.

Jumlah yang d bebankan ke departemen produksi merupakan suatu fungsi jumlah lembar
yang di foto copy. Anggaplah bahwa penggunaan aktual adalah ssebagai berikut ;
departemen audit sejumlah 92.000 lembar; dan departemen MAS 115.000 lembar. Total
biaya foto copy yang dibebankan pada masing-masing departemen dapat diperlihatkan
sebagai berikut ;

Jumlah x Pembebanan Total


Lembar per Lembar Pembebanan
Audit 92.000 $0,12 = $11.040
Pajak 65.000 0,12 = 7.800

MAS 115.000 0,12 = 13.800

Total 272.000 = $32.640

Apakah departemen foto copy membutuhkan $32.640 untuk membutuhkan 272.000 lembar?
Tidak, departemen foto copy hanya membutuhkan $32.446 [$26.190 + 9272.000 x $0,023)].

2. Tarif Bembebanan Berganda

Walaupun penggunaan tarif tunggal adalah sederhana, namun hal ini mengabaikan
dampak diferensial dari perubahan penggunaan biaya. Biaya variabel departemen
pendukung naik sesuai tingkat kenaikan jasa. Sebagai contoh, biaya kertas dan tinta untuk
departemen foto copy meningkat sesuai peningkatan jumlah lembar yang d foto copy.

Pengembangan Tarif Tetap

Biaya jasa tetap dapat di anggap sebagai biaya kapasitas, mereka di keluarkan guna
menyediakan kapasitas yang diperlukan untuk mengirm unit jasa yang dibutuhkan oleh
departemen produksi. Ketika departemen pendukung dibentuk, kemampuan mengirimnya
dirancang untuk melayani kebutuhan jangka panjang departemen produski. Karena
kebutuhan jasa pada awalnya menyebabkan penciptaan kemampuan pelayanan, maka
adalah beralasan untuk mengalokasikan biaya jasa tetap berdasarkan kebutuhan tersebut.
Pengalokasian biaya tetap mengikuti prosedur tiga langkah ;
a) Penetapan biaya hasa tetap yang di anggarkan.
b) Perhitungan rasio alokasi, dengan rumus ;
Rasio alokasi =
c) Pengalokasian, dengan rumus ;
Alokasi = Rasio alokasi x Biaya jasa tetap yang di anggarkan
Yang dapat kita asumsikan sebagai berikut ;
Jumlah Foto Persentase Biaya = Bagian Departemen
Copy yang X Tetap atas Biaya Tetap
Awal yang di Foto
Dianggarkan copy
Audit 94.500 35 $26.190 $9.167
Pajak 67.500 25 26.190 6.548
MAS 108.000 40 26.190 $10.476
Total 270.000 100 $26.191
Pengembangan Tarif Fariabel
Tarif fariabel tergantung pada biaya yang berubah ketika penggerak biaya berubah. Pada
departemen foto copy, penggerak biaya adalah jumlah lembar yang di foto copy. Jika
jumlah lembar yang di foto copy meningkat, kertas dan tinta yang digunakan akan lebih
banyak. Karena biaya rata-rata adalah $0,023 per lembar, maka tarif fariabel adalah $0,023.
Tarif variabel ini digunakan dalam hubungan dengan departeman audit dibebani 35 persen
dari biaya yang di tambah $0,023 per lembar yang difoto copy. Departeman pajak akan
dialokasikan 25 persen dari biaya tetap ditambah $0,023 perlembar. Sementara itu MAS
akan dialokasikan 40 persen dari biaya tetap ditambah $0,023 per lembar.

Jumlah Jumlah Jumlah Total


Foto copy Tetap Variabel Pembeba
nan
Audit 92.000 $9.167 $2.116 $11.283
Pajak 65.000 6.548 1.495 8.043
MAS 115.000 10.476 2.645 13.121
Total 272.000 $26.191 $6.256 $32.447

3. Penggunaan aktual versus yang di anggarkan

Prinsip umum dari evalusai kerja adalah bahwa manajer tidak boleh di bebani tanggung
jawab atas biaya atau aktivitas yang berada di laur kendalinya. Karena para manajer
departemen produksi memiliki input yang signifikan berkaitan dengan tingkat jasa yang di
konsumsi, mereka harus di bebani tanggung jawab atas bagian biaya jasa mereka.
Namun, pernyataan ini, mempunyai kualifikasi penting ; evaluasi departemen tidak boleh
dipengaruhi oleh tingkat efisiensi yang di capai oleh departemen lain.

Ingatlah bahwa biaya tetap tahunan yang dianggarkan adalah sebesar $26.190 dan biaya
variabel yang dianggarkan adalah $0,023. Ketiga departemen produksi ; audit, pajak, dan
MAS. Mengestimasikan penggunan masing-masing sebesar 94.500 lembar, 57.500 lembar,
dan 108.000 lembar. Berdasarkan data tersebut biaya yang dialokasikan kesetiap
departemen pada awal tahun. Bahwa metode tarif tunggal menghasilakn pengalokasian
yang sama dengan metode tarif berganda apabila angka yang dianggarkan digunakan.

Metode Tarif Tunggal


Jumlah x Tarif = Alokasi
Foto copy Total Biaya
Audit 94.500 $0,12 $11.340
Pajak 67.500 0,12 8.100
MAS 108.000 0,12 12.960
Total $32.400

D. Memilih Metode Alokasi Biaya Departemen Pendukung

Dalam menentukan metode alokasi biaya departemen pendukung yang digunakan,


perusahaan hatus menetapkan batasan ineraksi departemen pendukung. Selain itu,
mereka harus menimbang biaya dan manfaat yang berhubungan dengan ketiga metode
pengalokasian biaya, yakni ;

1. Metode langsung

Adalah metode paling sederhana dan paling langsung mengalokasikan biaya departemen
pendukung. Biaya jasa variabel dialokasikan langsung ke departemen produksi secara
proporsional terhadap masing-masing departemen pengguna jasa. Biaya tetap juga
dialokasikan langsung kepada departemen produksi, tetapi berdasarkan proporsi pada
kapasitas normal atau praktis departemen produksi.

Departemen Pendukung Departemen Produksi


Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Peraktitan
Killowat-jam - 200.000 600.000 200.000
Jam 1.000 - 4.500 4.500
pemeliharaan

2. Metode Berurutan

Metode ini mengetahui bahwa interaksi diantara epartemen pendukung telah terjad. Akan
tetapi, metode berurutan tidak secara penuh mengakui interaksi departemen pendukung.
Alokasi biaya dilakukan secara tahap demi setahap mengikuti prosedur penetapan
peringkat yang ditentukan terlebih dahulu. Biasanya urutanya ditentukan dengan
menyusun peringkat departemen pendukung dalam suatu tatanan jumlah jasa yang
diberikan, dari yang terbesar ke yang terkecil. Tingkat jasa biasanya di ukur dengan biaya
langsung dari setiap departemen pendukung; departemen dengan biaya tertinggi dinilai
sebagai pemberi dana terbesar.

Langkah 1 Menghitung Rasio Alokasi


Penggerindaan Peraktitan
Listrik : 600.000 0,75 -
(600.000 + 200.000)
200.000 - 0,25
(600.000 + 200.000)
Pemeliharaan : 4.500 0,50 -
(4.500 + 4.500)
4.500 - 0,50
(4.500 + 4.500)

Langkah 2 Alokasi Biaya Departemen Pendukung Dengan


Menggunakan Rasio Alokasi
Departemen Pendukung Departemen Produksi
Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Listrik (250.000) - 187.500 62.500
Pemeliharaa - (160.000) 80.000 80.000
n
$ 0 $ 0 $367.500 $202.500
Alokasi yang di dapatkan dengan metode berurutan . di dapatkan dengan langkah
pertama adalah menghitung rasio alokasi. Perhatikan bahwa rasio alokasi untuk
departemen pemeliharaan mengabaikan penggunaan oleh departemen listrik karena
biayanya tidak dapat dialokasikan ke departemen pendukung. Langkah kedua adalah
mengalokasikan biaya departemen pendukung dengan menggunakan rasio alokasi yang
dihitung pada langkah pertama. Perhatikan bahwa $50.000 dari biaya departemen listrik
dialokasikan ke departemen pemeliharaan. Hal ini mencerminkan kenyataan bahwa
departemen pemeliharaan menggunakan 20 persen output departemen listrik. Sebagai
akibatnya, biaya oporasi departemen pemeliharaan naik dari $160.00 jadi $210.000.

Langkah 1 Menghitung Rasio Alokasi


Pemeliharaan Penggerindaa Perakitan
n
Listrik : 200.000 0,20 - -
(200.000 + 600.000 + 200.000)
600.000 - 0,60 -
(200.000 + 600.000 + 200.000)
200.000 - - 0,20
(200.000 + 600.000 + 200.000)
Pemeliharaan 4.500 - 0,50 -
: (4.500 + 4.500)
4.500 - - 0,50
(4.500 + 4.500)
Langkah 2 Alokasi Biaya Departemen Pendukung Dengan Menggunakan Rasio Alokasi
Departemen Pendukung Departemen Produksi
Listrik Pemeliharaa Penggerindaan Perakitan
n
Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Listrik (250.000) 50.000 150.000 50.000
Pemeliharaan - (210.000) 105.000 105.000
$ 0 $ 0 $355.000 215.000

3. Metode timbal balik

Metode ini mengakui semua interaksi di antara deprtemen pendukung. Menurut metode ini
salahs atu departemen pendukung menggunakan angka departemen lain dalam
menentukan total biaya setiap departemen pendukung dimana total biaya mencerminkan
interksi iantara departemen pendukung. Jadi, total biaya yang baru dari departemen
pendukung dialokasikan ke departemen produksi.

Total biaya departemen pendukung. Total biaya pendukung adalah jumlah dari biaya
langsung ditambah proposisi biaya yang diterima dari departemen pendukung lainnya.
Persamaan biaya untuk setiap departemen pendukung dapat diperlihatkan sebagai berikut
P = Biaya langsung + Bagian dari biaya pemeliharaan
= $250.000 + 0,10M (persamaan biaya listrik) (7.1)
M = Biaya langsung + Biaya dari baya listrik
= $160.000 + 0,20P (persamaan biaya pemeliharaan) (7.2)
Data untuk mengilustrasikan metode timbal balik
Departemen Pendukung Departemen Produksi
Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
Biaya Langsung:
Tetap $200.000 $100.000 $80.000 $50.000
Varabel 50.000 60.000 20.000 10.000
Total $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Aktivitas Normal
Kilowatt-jam - 200.000 600.000 200.000
Jam 1.000 - 4.500 4.500
pemeliharaan

Proporsi Output yang Digunakan oleh Departemen


Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
Rasio Alokasi:
Listrik - 0,20 0,60 0,20
Pemeliharaan 0,10 - 0,45 0,45
Persamaan biaya listrk (7.1) dan persamaan biaya pemeliharaan (7.2) dapat diselesaikan
secara simultan untuk menghasilkan total biaya setiap departemen pendukung. Dengan
persamaan ;
M = $160.000 + 0,20 ($250.000 + 0,10M)
M = $160.000 + $50.000 + 0,02 M
0,98M = $210.000
M = $214.286
Dengan mensubsidikan niai untuk M ini kepersamaan 7.1 dihasilkan total biaya untuk listrik.
P = $250.000 + 0.10 ($214.286)
= $250.000 + $21.429
= $271.429
Alokasi Departemen Produksi. Setelah total biaya setiap departemen pendukung diketahui,
alokasi kedepartemen produksi dapat diketahui. Alokasi ini, berdasarkan proporsi output
yang digunakan oleh setiap departemen produksi. Total biaya yang dialokasikan
kedepartemen produksi (dari listrik dan pemeliharaan) sama dengan $410.000, yaitu total
biaya langsung dari dua depatemen pendukung ($250.000 + $160.000).

Departemen Pendukung Departemen Produksi


Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
Biaya $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Langsung
Listrik (271.429) 54.286 162.857 54.286
Pemeliharaan 21.429 (21.429) 96.429 96.429
Total $ 0 $ 0 $359.286 $210.715
E. Tarif Overhead Departemen Dan Perhitungan Biaya Produk

Tarif biaya overhead dihitung dengan menembahkan biaya pendukung yang dialokasikan
ke biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri pada departemen produksi dan
membaginya dengan beberapa ukuran aktivitas, seperti jam tenaga kerja langsung atau
jam mesin. Misalnya dari contoh alokasi berurutan total biaya overhead departemen
pengesahan adalah $355.000, dan asumsikan bahwa jam mesin adalah dasar untuk
pembebanan overhead ke produk dengan aktivitas normal sebesar 71.000 jam mesin,
maka tarif biaya overhead departemen pengesahan adalah:

Tarif overhead = $355.000


pengesahaan 71.000 jam Mesin
= $ 5 per jam mesin
Dengan cara yang sama, total biaya overhead departemen perakitan sebesar $ 215.000,
dan diasumsikan tingkat aktivitas normal sebesar 107.500 jam tenaga kerja, maka tarif
biaya overhead di departement perakitan adalah

Tarif overhead perakitan = $215.000


107.500 jam tenaga
kerja
= $ 2 per jam tenaga
kerja
Dengan menggunakan tarif – tarif ini, biaya produk per unit dapat ditentukan. Sebagai
gambaran, anggaplah bahwa suatu produk membutuhkan dua jam mesin pengasahan dan
satu jam perakitan untuk satu unit yang diproduksi. Biaya overhead yang dibebankan ke
satu unit produk ini menjadi $ 12 [ (2 X $ 5) + (1X $ 2)]. Jika produk yang sama
menggunakan bahan baku senilai $ 15 dan tenaga kerja sebesar $ 6 (ditotal dari
Pengesahan dan Perakitan), maka biaya total per unit adalah $ 33 ($ 12 + $ 15 + $ 6).

Anda mungkin juga menyukai