Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

METODE ALOKASI BIAYA DAPARTEMEN PENDUKUNG

TUGAS SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN


DISUSUN OLEH :

KHANSA GUSDIE ZAHRA P 1714190039


RISMA PUSPA LESTARI 1714190035

SI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan dan
kelancaran dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “METODE ALOKASI BIAYA
DAPARTEMEN PENDUKUNG”.

Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah seminar akuntansi
manajemen Kami berharap dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan
informasi dan ilmu pengetahuan kepada pembaca dan berbagai pihak yang membutuhkan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran, kritik ataupun masukan yang membangun demi kesempurnaan pembuatan
makalah ini untuk masa yang akan datang dan lebih bermanfaat bagi pembaca sekalian.
BAB I
PEMBAHASAN

A.    Sekilas Tentang Alokasi Biaya


Merupakan biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama, yang terjadi ketika sumber daya
yang sama digunakan dalam keluaran dua atau lebih jasa atau produk, disebut sebagai biaya
bersama ( commont cost). Contonya: upah yang dibayarkan pada penjaga keamanan di suatu
pabrik merupakan biaya bersama semua produk berbeda yang diproduksi di pabrik tersebut.
Manfaat keamanan dapat dirasakan oleh semua produk, tetapi pembebanan biaya keamanan
kesetiap produk adalah proses arbitrer.
1.      Jenis Jenis Departemen
Dalam model fungsi diperusahaan, obyek biaya adalah departemen. Terdapat dua kategori
departemen yaitu: Departemen produksi dan departemen pendukung.
Departemen produksi adalah departemen secara langsung mengerjakan produksi yang
diproduksi. Contoh, departemen pengesahan dan perakitan. Departemen pendukung
menyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan oleh departemen produksi. Departemen ini
berhubungan secara tidak langsung dengan suatu jasa atau produk organisasi tersebut, misalnya:
pemeliharaan, permesinan.
Dalam perusahaan jasa dapat dibagi menjadi  departemen produksi dan departemen
pendukung. Pabrik pembuat furniture dapat dibagi dua departemen produksi (perakitan dan
penyelesaian) serta empat departemen pendukung (ruang penyimpanan bahan baku, kafetaria,
pemeliharaan, general factory).
2.      Jenis Jenis Dasar Alokasi
Departemen produksi membutuhkan jasa pendukung: oleh sebab itu, biaya departemen
pendukung ditimbulkan oleh aktivitas departemen produksi. Faktor-faktor penyebabnya adalah
variabel atau aktivitas dalam departemen produksi, yang menyebabkan munculnya biaya jasa
pendukung. Dalam memilih dasar pengalokasian biaya departemen pendukung, berbagai usaha
harus dilakukan untuk mengidentivikasi faktor penyebab yang sesuai (penggerak biaya).
Menggunakan faktor penyebab akan menghasilkan biaya produk yang lebih akurat. Selanjutnya,
jika faktor penyebab diketahui, para manajer dapat mengontrol konsumsi jasa pendukung dengan
lebih baik.

B.     Tujuan Alokasi


Beberapa tujuan penting berhubungan dengan alokasi biaya departemen pendukung ke
departemen produksi, dan akhirnya ke produk tertentu:
1.      Untuk menghasilkan satu kesepakatan harga yang menguntungkan
2.      Untuk menghitung profibilitas lini produk
3.      Untuk memprediksi pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian
4.      Untuk meniai persedian
5.      Untuk memotivasi para manajer
Jika biaya tidak dialokasikan denga akurat, biaya beberapa jasa dapat terlalu tinggi, hingga
mengakibatkan penawaran yang terlalu tinggi dan hilangnya potensi bisnis, sebaliknya, jika
biaya terlalu rendah dan mengakibatkan kerugian pada jasa ini. Hal yang berhubungan dekat
dengan penentuan harga adalah laba. Dengan menilai laba berbagai jasa, seseorang manajer
dapat mengevaluasi bauran jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Tentu saja biaya yang akurat
adalah hal yang penting untuk menentukan laba.
Alokasi dapat digunakan untuk memotivasi para manajer. Jika biaya departemen
pendukung tidak di alokasikan ke departemen produksi, para menejer dapat memperlakukan jasa
ini seakan-akan jasa tersebut gratis. Tentu saja, pada kenyataanya, biaya marginal sebuah jasa
lebih besar dari nol. Dengan mengalokasikan biaya dan meminta para manejer departemen
produksi bertanggung jawab atas kinerja ekonomi unit mereka, suatu organisasi dapat
memastikan bahwa para manejer akan menggunakan suatu jasa hingga manfaat marginal suatu
jasa sama dengan biaya marginalnya. Jadi, mengalokasikan biaya jasa membantu tiap
departemen produksi memilih tingkat konsumsi yang benar.
C.     Pengalokasian Biaya Satu Departemen Ke Departemen Lainnya
1.      Tarif Pembebanan Tunggal
Misal bahwa perusahaan mengembangkan departemen foto copy sendiri untuk melayani
tiga departemen produksinya (audit, pajak, dan konsultan menajemen sistem atau MAS). Biaya
departemen foto copy termasuk biaya tetap sebesar $0,023 per lembar foto copy (kertas dan
tinta). Estimasi penggunaan (dalam kertas) oleh ketiga departemen produksi adalah sebagai
berikut ;
Departemen audit 94.500
Departemen pajak 67.500
Departemen MAS 108.000
270.0
Total 00
Jika tarif pembebanan tunggal di gunakan, biaya tetap sebesar $26.190 akan digabungkan
dengan estimasi biaya variabel sebesar $6.210 (270.000 x $0,023). total biaya sebesar $32.400
dibagi dengan estimasi jumlah lembar yang di foto copy sebanyak 270.000 yang akan
menghasilkan tarif per lembar sebesar $0,12.
Jumlah yang d bebankan ke departemen produksi merupakan suatu fungsi jumlah lembar
yang di foto copy. Anggaplah bahwa penggunaan aktual adalah ssebagai berikut ; departemen
audit sejumlah 92.000 lembar; dan departemen MAS 115.000 lembar. Total biaya foto copy yang
dibebankan pada masing-masing departemen dapat diperlihatkan sebagai berikut ;

Jumlah Pembebanan Total


x =
Lembar per Lembar Pembebanan

Audit 92.000 $0,12 $11.040


Pajak 65.000 0,12 7.800

0,12
11
MAS 5.000 13.800

Total 272.000 $32.640


Apakah departemen foto copy membutuhkan $32.640 untuk membutuhkan 272.000
lembar? Tidak, departemen foto copy hanya membutuhkan $32.446 [$26.190 + 9272.000 x
$0,023)].
2.      Tarif Bembebanan Berganda
Walaupun penggunaan tarif tunggal adalah sederhana, namun hal ini mengabaikan dampak
diferensial dari perubahan penggunaan biaya. Biaya variabel departemen pendukung naik sesuai
tingkat kenaikan jasa. Sebagai contoh, biaya kertas dan tinta untuk departemen foto copy
meningkat sesuai peningkatan jumlah lembar yang d foto copy.

Pengembangan Tarif Tetap


Biaya jasa tetap dapat di anggap sebagai biaya kapasitas, mereka di keluarkan guna
menyediakan kapasitas yang diperlukan untuk mengirm unit jasa yang dibutuhkan oleh
departemen produksi.
Pengalokasian biaya tetap mengikuti prosedur tiga langkah ;
a)      Penetapan biaya hasa tetap yang di anggarkan.

b)      Perhitungan rasio alokasi,


c)      Pengalokasian, dengan rumus ;
Alokasi = Rasio alokasi x Biaya jasa tetap yang di anggarkan
Yang dapat kita asumsikan sebagai berikut ;
Jumlah Foto Copy Bagian
Persentase yang Biaya
Awal yang x = Departemen
di Foto copy Tetap
Dianggarkan atas Biaya Tetap
Audit 94.500 35 $26.190 $9.167
Pajak 67.500 25 26.190 6.548

40
MAS 108.000 26.190 $10.476

Total 270.000 100 $26.191

Pengembangan Tarif Fariabel


Tarif fariabel tergantung pada biaya yang berubah ketika penggerak biaya berubah. Pada
departemen foto copy, penggerak biaya adalah jumlah lembar yang di foto copy. Jika jumlah
lembar yang di foto copy meningkat, kertas dan tinta yang digunakan akan lebih banyak. Karena
biaya rata-rata adalah $0,023 per lembar, maka tarif fariabel adalah $0,023. Tarif variabel ini
digunakan dalam hubungan dengan departeman audit dibebani 35 persen dari biaya yang di
tambah $0,023 per lembar yang difoto copy. Departeman pajak akan dialokasikan 25 persen dari
biaya tetap ditambah $0,023 perlembar. Sementara itu MAS akan dialokasikan 40 persen dari
biaya tetap ditambah $0,023 per lembar.

Jumlah Jumlah Jumlah Total


Foto copy Tetap Variabel Pembebanan
Audit 92.000 $9.167 $2.116 $11.283
Pajak 65.000 6.548 1.495 8.043
13.
MAS 115.000 10.476 2.645 121
27
Total 2.000 $26.191 $6.256 $32.447

3.      Penggunaan aktual versus yang di anggarkan


Prinsip umum dari evalusai kerja adalah bahwa manajer tidak boleh di bebani tanggung
jawab atas biaya atau aktivitas yang berada di laur kendalinya. Karena para manajer departemen
produksi memiliki input yang signifikan berkaitan dengan tingkat jasa yang di konsumsi,
mereka harus di bebani tanggung jawab atas bagian biaya jasa mereka. Namun, pernyataan ini,
mempunyai kualifikasi penting ; evaluasi departemen tidak boleh dipengaruhi oleh tingkat
efisiensi yang di capai oleh departemen lain.
Ingatlah bahwa biaya tetap tahunan yang dianggarkan adalah sebesar $26.190 dan biaya
variabel yang dianggarkan adalah $0,023. Ketiga departemen produksi ; audit, pajak, dan MAS.
Mengestimasikan penggunan masing-masing sebesar 94.500 lembar, 57.500 lembar, dan 108.000
lembar. Berdasarkan data tersebut biaya yang dialokasikan kesetiap departemen pada awal tahun.
Bahwa metode tarif tunggal menghasilakn pengalokasian yang sama dengan metode tarif
berganda apabila angka yang dianggarkan digunakan.
Metode Tarif Tunggal
Jumlah Tarif Alokasi
x =
Foto copy Total Biaya
Audit 94.500 $0,12 $11.340
Pajak 67.500 0,12 8.100

MAS 108.000 0,12 12.960

Total $32.400

Metode Tarif Berganda


Jumlah Tarif Alokasi Biaya yang
x + =
Foto copy Variabel Tetap Dialokasikan
Audit 94.500 $0,023 $9.167 $11.340
Pajak 67.500 0,023 6.548 8.100

MAS 108.000 0,023 10.476 12.960

Total $32.400

D.    Memilih Metode Alokasi Biaya Departemen Pendukung


Dalam menentukan metode alokasi biaya departemen pendukung yang digunakan,
perusahaan hatus menetapkan batasan ineraksi departemen pendukung. Selain itu, mereka harus
menimbang biaya dan manfaat yang berhubungan dengan ketiga metode pengalokasian biaya,
yakni ;
1.      Metode langsung
Adalah metode paling sederhana dan paling langsung mengalokasikan biaya departemen
pendukung. Biaya jasa variabel dialokasikan langsung ke departemen produksi secara
proporsional terhadap masing-masing departemen pengguna jasa. Biaya tetap juga dialokasikan
langsung kepada departemen produksi, tetapi berdasarkan proporsi pada kapasitas normal atau
praktis departemen produksi.

Departemen Pendukung Departemen Produksi


Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Peraktitan

Biaya lngsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000

Aktivitas normal :

Killowat-jam - 200.000 600.000 200.000

Jam pemeliharaan 1.000 - 4.500 4.500

2.      Metode Berurutan


Metode ini mengetahui bahwa interaksi diantara epartemen pendukung telah terjad. Akan
tetapi, metode berurutan tidak secara penuh mengakui interaksi departemen pendukung. Alokasi
biaya dilakukan secara tahap demi setahap mengikuti prosedur penetapan peringkat yang
ditentukan terlebih dahulu. Biasanya urutanya ditentukan dengan menyusun peringkat
departemen pendukung dalam suatu tatanan jumlah jasa yang diberikan, dari yang terbesar ke
yang terkecil. Tingkat jasa biasanya di ukur dengan biaya langsung dari setiap departemen
pendukung; departemen dengan biaya tertinggi dinilai sebagai pemberi dana terbesar.

Langkah 1 Menghitung Rasio Alokasi

Penggerindaan Peraktitan
Listrik : 600.000 0,75 -
(600.000 + 200.000)

200.000
- 0,25
(600.000 + 200.000)
4.500
Pemeliharaan : 0,50 -
(4.500 + 4.500)

4.500
- 0,50
(4.500 + 4.500)

Langkah 2 Alokasi Biaya Departemen Pendukung Dengan


Menggunakan Rasio Alokasi

Departemen Pendukung Departemen Produksi


Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan

Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000

Listrik (250.000) - 187.500 62.500

Pemeliharaan - (160.000) 80.000 80.000

$
$ 0 0 $367.500 $202.500

Alokasi yang di dapatkan dengan metode berurutan . di dapatkan dengan langkah pertama
adalah menghitung rasio alokasi. Perhatikan bahwa rasio alokasi untuk departemen pemeliharaan
mengabaikan penggunaan oleh departemen listrik karena biayanya tidak dapat dialokasikan ke
departemen pendukung. Langkah kedua adalah mengalokasikan biaya departemen pendukung
dengan menggunakan rasio alokasi yang dihitung pada langkah pertama. Perhatikan bahwa
$50.000 dari biaya departemen listrik dialokasikan ke departemen pemeliharaan. Hal ini
mencerminkan kenyataan bahwa departemen pemeliharaan menggunakan 20 persen output
departemen listrik. Sebagai akibatnya, biaya oporasi departemen pemeliharaan naik dari $160.00
jadi $210.000.

Langkah 1 Menghitung Rasio Alokasi


Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
200.000
Listrik : 0,20 - -
(200.000 + 600.000 + 200.000)
600.000
- 0,60 -
(200.000 + 600.000 + 200.000)
200.000
- - 0,20
(200.000 + 600.000 + 200.000)
4.500
Pemeliharaan : - 0,50 -
(4.500 + 4.500)
4.500
- - 0,50
(4.500 + 4.500)

Langkah 2 Alokasi Biaya Departemen Pendukung Dengan Menggunakan Rasio Alokasi

Departemen Pendukung Departemen Produksi


Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan

Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000

Listrik (250.000) 50.000 150.000 50.000

Pemeliharaan - (210.000) 105.000 105.000


$ $ 215.0
0 0 $355.000 00

3.      Metode timbal balik


Metode ini mengakui semua interaksi di antara deprtemen pendukung. Menurut metode ini
salahs atu departemen pendukung menggunakan angka departemen lain dalam menentukan total
biaya setiap departemen pendukung dimana total biaya mencerminkan interksi iantara
departemen pendukung. Jadi, total biaya yang baru dari departemen pendukung dialokasikan ke
departemen produksi.
Total biaya departemen pendukung. Total biaya pendukung adalah jumlah dari biaya
langsung ditambah proposisi biaya yang diterima dari departemen pendukung lainnya.
Persamaan biaya untuk setiap departemen pendukung dapat diperlihatkan sebagai berikut
P = Biaya langsung + Bagian dari biaya pemeliharaan
= $250.000 + 0,10M (persamaan biaya listrik) (7.1)
M = Biaya langsung + Biaya dari baya listrik
= $160.000 + 0,20P (persamaan biaya pemeliharaan) (7.2)
Data untuk mengilustrasikan metode timbal balik

Departemen Pendukung Departemen Produksi


Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan

Biaya Langsung:

Tetap $200.000 $100.000 $80.000 $50.000

Variabel 50.000 60.000 20.000 10.000

Total $250.000 $160.000 $100.000 $60.000

Aktivitas Normal

Kilowatt-jam - 200.000 600.000 200.000

Jam pemeliharaan 1.000 - 4.500 4.500

Proporsi Output yang Digunakan oleh Departemen


Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
Rasio Alokasi:

Listrik - 0,20 0,60 0,20

Pemeliharaan 0,10 - 0,45 0,45

Persamaan biaya listrk (7.1) dan persamaan biaya pemeliharaan (7.2) dapat diselesaikan
secara simultan untuk menghasilkan total biaya setiap departemen pendukung. Dengan
persamaan ;
M = $160.000 + 0,20 ($250.000 + 0,10M)
M = $160.000 + $50.000 + 0,02 M
0,98M = $210.000
M = $214.286
Dengan mensubsidikan niai untuk M ini kepersamaan 7.1 dihasilkan total biaya untuk
listrik.
P = $250.000 + 0.10 ($214.286)
= $250.000 + $21.429
= $271.429
Alokasi Departemen Produksi. Setelah total biaya setiap departemen pendukung diketahui,
alokasi kedepartemen produksi dapat diketahui. Alokasi ini, berdasarkan proporsi output yang
digunakan oleh setiap departemen produksi. Total biaya yang dialokasikan kedepartemen
produksi (dari listrik dan pemeliharaan) sama dengan $410.000, yaitu total biaya langsung dari
dua depatemen pendukung ($250.000 + $160.000).

Departemen Pendukung Departemen Produksi


Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan

Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000

Listrik (271.429) 54.286 162.857 54.286

Pemeliharaan 21.429 (21.429) 96.429 96.429


$
Total $ 0 0 $359.286 $210.715
E.     Tarif Overhead Departemen Dan Perhitungan Biaya Produk
Tarif biaya overhead dihitung dengan menembahkan biaya pendukung yang dialokasikan ke
biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri pada departemen produksi dan
membaginya dengan beberapa ukuran aktivitas, seperti jam tenaga kerja langsung atau jam
mesin. Misalnya dari contoh alokasi berurutan total biaya overhead departemen pengesahan
adalah $355.000, dan asumsikan bahwa jam mesin adalah dasar untuk pembebanan overhead ke
produk dengan aktivitas normal sebesar 71.000 jam mesin, maka tarif biaya overhead
departemen pengesahan adalah:
$355.000
Tarif overhead pengesahaan =
71.000  jam Mesin
= $ 5 per jam mesin

Dengan cara yang sama, total biaya overhead departemen perakitan sebesar $ 215.000, dan
diasumsikan tingkat aktivitas normal sebesar 107.500 jam tenaga kerja, maka tarif biaya
overhead di departement perakitan adalah:

Tarif overhead perakitan $215.000


=
107.500 jam tenaga kerja

= $ 2 per jam tenaga kerja

Dengan menggunakan tarif – tarif ini, biaya produk per unit dapat ditentukan. Sebagai
gambaran, anggaplah bahwa suatu produk membutuhkan dua jam mesin pengasahan dan satu
jam perakitan untuk satu unit yang diproduksi. Biaya overhead yang dibebankan ke satu unit
produk ini menjadi $ 12 [ (2 X $ 5) + (1X $ 2)]. Jika produk yang sama menggunakan bahan
baku senilai $ 15 dan tenaga kerja sebesar $ 6 (ditotal dari Pengesahan dan Perakitan), maka
biaya total per  unit adalah   $ 33 ($ 12 + $ 15 + $ 6).1[1][1]

1
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan

Departemen produksi membuat produk jasa di mana perusahaan bermain di dunia usaha
tersebut untuk memproduksi dan menjual, departemen pendukung menyediakan dukungan
departemen produksi tetapi mereka tidak membuat produk jadi. Karena departemen pendukung
berada untuk mendukung berbagai departemen produksi, biaya departemen pendukung secara
umum dibebankan pada semua departemen produksi.
Alasan-alasan yang termasuk penilain persediaan, profibilitas, penetapan harga, dan
perencanaan serta pengendalian. Alokasi dapat juga digunakan untuk mendorong perilaku
manajerial yang menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai