Sket PDF Buku Bungai Rampai H Ramlan

Drs. H. Ramlan Badawi, MH.
Harapan Mayarakat Mamasa Untuk Mandiri Dalam Kehidupan Berkeadilan, Demokratis Dan Sejahtera

Harapan Mayarakat Mamasa Untuk Mandiri
Dalam Kehidupan Berkeadilan, Demokratis Dan
Sejahtera
ii
Sanksi Pelanggaran Hak Cipta

Undang Undang
Republik Indonesia No. 19 Tahun 2002
Lingkup Hak Cipta

Pasal 2
1. Hak cipta merupakan hak eksekutif bagi pencipta dan pe-
megang hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan
dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan peraturan perun-
dang-undangan yang berlaku.
Ketentuan Pidana
Pasal 72
1. Barang siapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan per-

buatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal
49 ayat (1) dan (20) dipidana penjara paling singkat 1 (satu) bu-
lan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,- (satu juta ru-
piah) atau pidana penjara paling lama 7 (tuju) tahun/atau denda
paling banyak Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan dan
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau
barang hasil pelanggaran hak cipta terkait sebagaimana dimak-
sud dalam ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama
5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000,-
(lima juta rupiah)
iii
Buku ini dipersembahkan untuk masyarakat

Kabupaten Mamasa dari semua lapisan. Untuk sen-
antiasa mencintai tanah tumpah darahnya, dan atas
kehadiran buah pikiran H. Ramlan Badawi
dalam buku ini, bisa memberikan inspirasi pada per-
jalanan kepemimpinannya sebagai Bupati Mamasa
iv
Judul
Harapan Mayarakat Mamasa Untuk Mandiri Dalam Kehidu-
pan Berkeadilan, Demokratis Dan Sejahtera
Penulis
Penyunting
Taufik AAS P.
A. Waris Tala
Pengarah:
Muhammad Syukur Badawi, S. Pdi, M. Pd.
Yahyaddin Karim, S. Pd, M. Si
Lay Out/Desain:
Musashi Arts
Foto Cover:
Lentera Sulawesi
Foto Isi
Humas Pemkab. Mamasa
A. Waris Tala
Penerbit:
Aliansi Wartawan Mamasa (Alwama)
Cetakan Pertama: Maret 2016
Hak cipta dilindungin oleh Undang Undang
All ringhts reserved
v
Pengantar Kata
Dari Drs. H. Ramlan Badawi, MH
Bukanlah keinginan saya semata untuk dipopulerkan,

apalagi mengangkat diri , itulah pikiran awal saya ketika ketika
penyunting menawarkan gagasan untuk merangkum dan mer-
amu dan menuliskan ulang pikiran-pikiran saya dalam bentuk
buku bunga rampai.
Terus terang dan jujur saya enggan untuk mengangkat dan

menojolkan diri, apalagi ditulis dalam sebuah buku. Karena saya
merasa belum berbuat dan bekerja banyak yang bisa dinilai suk-
ses dan berhasil. Juga tidak ada apa-apanya jika dibandingkan
dengan tokoh-tokoh dan bupati lain. Ini juga untuk menghindari
kesan dan penilaian yang berlebihan dari orang lain.
Ketika saya menyetujui penulisan kumpulan artikel ini da-

lam sebuah bungai rampai dan menghargai upaya penyunting
dalam mengumpulkajn dan memulung ide-ide saya tersebut.
Karena pada perinsipnya, menerbitkan karya pemikiran saya ini
dalam sebuah buku memang fokusnya tentang pengembangan
Kabupaten Mamasa.
Patut saya sampaikan terima kasih pada penyunting karena

buku ini bukanlah buku yang menonjolkan pribadi saya. Tetapi
lebih dari itu mampu mengungkap serpihan ide-ide dan pen-
galaman saya dalam menyampaikan pesan-pesan pembangunan
di barbagai tempat di Kabupaten Mamasa. Juga dalam berbagai
pengarahan pada semua jajaran dalan lingkup kerja Pemkab.
Mamasa.
vi
Akhirul kalam, saya pribadi mengucapkan syukur atas

kebesaran Allah SWT dan berterima kasih atas terbitnya buku
dengan judul: “Drs. H. Ramlan Badawi, MH. Harapan Mayar-
akat Mamasa Untuk Mandiri Dalam Kehidupan Berkeadilan,
Demokratis Dan Sejahtera.” Juga pihak-pihak yang terkait atas
terbitnya buku ini disampaikan penghargaan yang setulus-tulus-
nya. Saya juga berharap dengan terbitnya buku ini, akan mem-
berikan gambaran secara makro tentang Kabupaten Mamasa,
juga diharapkan pula menjadi informasi dan referensi bagi
masyarakat umum dan pengambil kebijakan pemerintahan di
Kab. Mamasa
Mamasa, Maret, 2016
vii
Pengantar Kata
Dari Penyunting
Untuk membangun kesadaran membaca masyarakat, dima-

na ilmu dan pengetahuan bisa didapatkan secara murah dan
sederhana. Hal utama yang dilakukan adalah menyiapkan bahan
bacaan yang bermanfaat dan memberi wawasan pengetahuan
dan ilmu.
Karena itu dibutuhkan keinginan-keinginan luhur untuk

membuat bacan-bacaan dalam bentuk cetak, apakah itu media
massa cetak, semisal surat kabar, tabloid, majalah dan jurnal-ju-
rnal ilmiah. Atau buku-buku ajar yang berisi petunjuk dan teknis
dalam menyerap ilmu pengetahuan. Begitu juga buku-buku ref-
erensi umum lainnya yang berisi berbagai macam hal diseputar
kehidupan manusian, seperti ekonomi, sosial budaya, hukum
dan lain-lainnya.
Atas pertimbangan di atas itulah penyunting mencoba mel-

akukan pemulungan dan pengumpulan ide-ide dari Drs. H. Ram-
lan Badawi, MH untuk diterbitkan menjadi sebuah buku bunga
rampai. Berisikan pengalaman impiris beliau dalam memimpin
Kabupaten Mamasa. Dimana sosoknya telah memberikan sesua-
tu yang berarti bagi Bumi Kondo Sapata, sebagai bupati yang
sederhana, merakyat dan memiliki kepedulian yang dalam atas
masyarakatnya.
Meskipun belum membawa perubahan secara prontal da-

lam meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat
secara merata. Tetapi dengan gaya kepemimpinan yang sederha-
na, H. Ramlan Badawi telah mendorong kasadaran masyarakat
viii
untuk aktif dan berpatisipasi dalam percepatan pembangunan

Kab. Mamasa. Dibalik sosoknya yang simple, Bupati Mamasa
yang ke-3 ini mampu menciptakan komunikasi secara timbal
balik antara pemimpin dan masyarakatnya. Itu juga diberlaku-
kan pada semua jajaran dalam pemerintahan Kab. Mamasa.
Dengan membangun komunikasi yang baik irama pemerin-

tahan dan pembangunan di Kabupaten Mamasa dapat berjalan
secara dinamis dan dirasakan secara menyeluruh oleh masyar-
akat. Kondisi yang terbangun ini membuat masyarakat Mamasa
memiliki kesadaran-kesadaran untuk menjadi bagian dari pem-
bangunan kabupaten secara gradual dan berlanjut.
Untuk merunut dan memulung pemikiran seorang H. Ram-

lan Badawi menjadi sebuah kumpulan tulisan atau bunga ram-
pai memang tidaklah mudah. Namun pengalaman penyunting
yang mengikuti perjalan sosok H. Ramlan, semenjak menjadi
Wakil Bupati Mamasa, juga dalam berbagai ruang dan waktu
berbincang-bincang dan berwawancara dengan bupati yang juga
“Omar Bakri” ini, ada banyak hal percikan-percikan pemikiran-
nya yang menarik, sungguh patuh untuk dijadikan sebuah buku.
Paling mendasar, sehingga penyunting dapat menangkap

dan memiliki kemampuan mentrasliterasikan pemikiran H. Ram-
lan Badawi adalah ketika diberi kesempatan untuk menuliskan
biografinya. Dari situ penyunting dapat melihat dan memotret
pribadinya secara lengkap dan utuh. Demikian juga gambaran
Kabupaten Mamasa dapat penyunting rajut segala dinamikanya.
Sebagai sebuah buku bunga rampai, kertas-kertas yang

telah dicetak ini bukanlah buku sejarah dan buku ajar yang berisi
kerangka metodelogi yang lengkap. Melainkan sebuah kumpu-
lan artikel yang lahir dari pemikiran H. Ramlan Badawi dalam
ix
kapasitasnya sebagai orang Mamasa dan Bupati Mamasa. Sela-

lu ingin berbuat dan bekerja demi tanah tumpah darahnya.
Penyunting juga sadar bahwa bungai rampai ini nantinya

akan menjadi sedikit dari banyak referensi tentang Mamasa.
Karena itu sedapat mungkin kumpulan-kumpulan artikel yang
ada di dalamnya diramu dan diracik dengan penyuntingan ar-
tikel popular demi memudahkan pembaca dalam menyerap dan
mentrasformasikan hal-hal baik yang terkandung di dalamnya.
Sebagai mana layaknya juru potret dan juru rekam, pen-

yunting bungai rampai pemikiran H. Ramlan Badawi ini men-
yadari adanya moment-momet dan serpihan pemikiran beliau
yang tidak sempat tertuliskan dalam buku ini. Untuk itu dibuka
ruang diskusi yang konstruktif demi perbaikan-perbaikan dan
penyempurnaanya.
Makassar, 1, Maret 2016

Taufik AAS P.
A. Waris Tala
x
DAFTAR ISI
Halama Judul. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
Sanksi Pelanggaran Hak Cipta Undang Undang Republik
Indonesia No. 19 Tahun 2002 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
Halaman Persembahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
Halaman Penulis dan Penyunting . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
Pengantar Kata Dari Drs. H. Ramlan Badawi, MH . . . . . vi
Pengantara Kata Dari Penyunting . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi
Amanah Bupati Mamasa, Harus Dipertanggunjawabkan
Pada Tuhan Dan Masyarakat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
Mengatasi Kegamangan Di Masa Awal Pemerintahan
Dengan Komunikasi Yang Baik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
Mengembangkan Mamasa, Sebagai Daerah
Wisata Ternama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
Harapan Dan Titik Cerah Kehidupan Rakyat Mamasa
di Masa Depan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
Kepemimpinan Yang Selalu Bersama Rakyat . . . . . . . . . .
Mewujudkan Sumber Daya Manusia
Yang Berkualitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
Mengajak Investor Untuk Tanamkan Modal
di Mamasa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42
Menggali Nalar Lokal Untuk Merekat Kebersamaan
Membangun Mamasa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48
Berkaca Dari Masa Lalu, Memacu Mamasa
Untuk Semakin Maju Dan Berkembang . . . . . . . . . . . . . . . 52
Peningkatan SDM Dan Profesionalisme PNS
di Kabupaten Mamasa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56
Generasi Muda dan Harapan Masa
Depan Daerah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62
xi
xii
xiii
(1)
Amanah Bupati Mamasa, Harus
Dipertanggunjawabkan Pada Tuhan
Dan Masyarakat?
Ketika semua orang diliputi wajah-wajah gembira dan
tegang di ruang pelantikan, ketika itu pada pundak
saya diletakkan jabatan menjadi Bupati Mamasa
tahun 2011 silam. Moment itu membuat di benak
saya terpatri, bahwa jabatan ini merupakan amanah.
Sebuah beban berat namun luhur untuk dipertanggu-
ngjawabkan di hadapan Tuhan dan masyarakat mas-
yarakat Mamasa yang saya bakal pimpin. Artinya,
saya memikul beban di dunia dandi akhirat kelak.
-14-
Sejak itu saya senantiasa harus menjaga setiap langkah dan

aktivitas saya, haruslah disertai niat yang baik mencari ridha
dari Yang Maha Kuasa dan member harapan kemajuan bagi
masyarakat Mamasa. Kedua syarat tersebut adalah harga mati
dan konsekwesi sebagai Bupati Mamasa. Saya selalu bermu-
najat kepada Allah SWT, dalam memimpin Mamasa mendap-
at keridhaanNya dan harapan orang banyak dapat saya penuhi
agar tidak terjebak dalam siuasi dan kondisi menjadi pemimpin
yang tidak amanah. Jauhkan dari tife pemimpin yang zalim.
Memang berat dan kelihatan sangat ideal, tetapi bukan

tidak mungkin untuk dilaksanakan. Karena bagi saya, seorang
pemimpin adalah orang yang telah siap mengabdikan dan men-
gorbankan hidupnya untuk kepentingan orang banyak. Konsek-
wensi itu merupakan pilihan yang dilakukan dengan sadar dan
ikhlas dengan jiwa yang lapang. Karena itu, semua urusan atau
kebijakan dengan kebaikan-kebaikan masyarakat harus menjada
skala yang diprioritaskan.
Kepemimpin sejati adalah menjaga kepercayaan yan

diberikan oleh masyarakat. Menurut saya kepercayaan inilah
yang mahal harganya dan harus dijaga dengan sekuat tenaga
dan bekerja secara all out. Kepercayaan yang diberikan oleh
masyarakat tidak boleh ternoda oleh prilaku yang tidak ber-
tangggungjawab dan gagal ketika seorang pemimpin jika hanya
memenuhi harapan untuk dirinya sendiri, apalagi yang terlibat
pada urusan yang mengutamakann pribadi dan kelompok.
Dengan menjadi seorang pemimpin yang berjiwa aman-

ah, saya yakin akan memiliki empati sosial yang tinggi, ini
tentunyan akan member dampak yang baik pada tingkat pro-
dukivitas dan prestasi kerjanya akan baik. Juga pemimpin yang
layak dipercaya memiliki latar belakang dengan jiwa tauhid
yang kuat akan bekerja secara optimal. Sebab setiap kerja yang
-15-
dilakukan dipertanggungjawabkan pada Tuhan. Juga pada sisi

sosial, yaitu masyarakat yang memberikan amanah untuk mem-
impin. Dengan jiwa pemimpin yang amanah dapat pula kemam-
puan untuk mengekang dirinya dari nafsu keserekahan pribadi.
Model-model kepemimpinan yang amanah tersebut, saya

yakini bila dilaksanakan di Kabupaten Mamasa, khususnya
pada semua jajaran dalam Pemkab. Mamasa. Akan memberi-
kan harapan baru yang mencerahkan Mamasa ke depan. Karena
kita menginginkan masyarakat Mamasa yang lebih maju dan
sejahtera, bukan hanya dalam tulisan tapi dalam arti yang nyata.
***
-16-
T O
E FO
A C
SP
-17-
(2)
Mengatasi Kegamangan Di Masa Awal
Pemerintahan Dengan Komunikasi
Yang Baik?
Pada tahun 2011, ketika menjadi Bupati Mamasa

untuk melanjutkan sisa masa bhakti priode kepemimp-
inan bersama mantan bupati Drs. Obed Nego Deppa-
rinding, MH, dari tahun 2008 hingga 2013 saya meras-
akan suasana baru yang tentu cukup mempengaruhi,
sikap dan kebijakan saya sebagai bupati. Terutama
karena saya sebelumnya adalah wakil bupati yang di-
alantik menggantikan bupati yang berhalangan tetap.
-18-
Pada kurun waktu awal-awal pemerintahan saya se-

bagai bupati adalah masa-masa yang membutuhkan ke-
sabaran dan kesadaran bahwa Mamasa ini adalah negeri
kita yang dicintai. Kita tidak boleh terjebak oleh pemikiran
sempit dan hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan
kelompok. Kita akui bahwa masa-masa kurang tenteram
pasca dilantiknya saya sebagai riak-riak yang terjadi di
tengah masyarakat dapat dicarikan solusinya.
Dalam masa yang gamang tersebut saya membangun

komunikasi secara terus menerus dengan semua pihak.
Dalam pemiikiran saya, bagaimana Mamasa dalam situasi
aman dan kondusif. Ya dengan cara sederhana, saya berko-
munikasi dengan masalah-masalah yang berkembang.
Saya undang para pimpinan SKPD, camat, Lurah dan
Kades, juga tokoh-tokoh masyarakat, baik itu tokoh adat,
pemuda, dan tokoh agama. Semua memiliki pandangan
yang sama menginginkan Mamasa tenteram dan baik ke
depannya. Dan berjalanlah roda pemerintahan.
***
-19-
(3)
Mengembangkan Mamasa, Sebagai
Daerah Wisata Ternama
Salah satu prospek terbesar Kabupaten Mamasa
adalah di bidang pariwisata. Bahkan daerah ini telah
ditetapkan sebagai pusat destinasi wisata di Provinsi
Sulawesi Barat. Untuk itu kami senantiasa mengop-
timalkan keparawisataan dan sarana prasarana pen-
dukungnya. Namun karena masih terkendala oleh ifra-
struktur jalan yang belum optimal, maka pada sektor
ini belum mencapai hasil yang optimal. Namun dalam
masa-masa yang dating, wisata bias menempatkan
Mamasa sebagai kabupaten ternama di Negara ini.
-20-
Dalam sektor wisata, Mamasa adalah daerah segi tiga

emas pada posisi berbatasan dengan Polewali Mandar, kabupat-
en terbesar di Sulbar, Kabupaten Mamuju, Ibu Kota Provinsi
Sulawesi Barat dan Kabupatn Tana Toraja, salah satu destina-
si wisata dunia di Sulawesi Selatan. Dalam posisi ini untuk
mencapai Kabupaten Mamasa di Sulawesi Barat, ada tiga jalur
utama yakni, Kab. Polewali Mandar - Mamasa, Tana Toraja (di
Prov. Sulsel) - Mamasa dan Kab. Mamuju - Mamasa. Tiga jalur
utama ini menyerupai huruf “Y” dengan jarak tempuh mas-
ing-masing kurang dari 100 km. Hingga Kab. Mamasa, bukan-
lah kabupaten terpencil yang susah dijangkau.
Ketika Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menempatkan

Mamasa sebagai pusat destinasi wisata, tentu dengan alasan
yang jelas. Apalagi dengan dukungan alam yang indah, berha-
wa sejuk serta obyek wisata budaya yang masih orsinil.
Saya melihat keunggulan utama pariwisata Kabupaten

Mamasa adalah faktor kesejukan udara dan budaya yang masih
orsinil. Ini adalah modal utama kabupaten ini dalam memacu
pertumbuhan wisata ke depan. Apalagi setelah infrastrukur
jalan sudah cukup mamadai.
Jika Wisatawan yang hendak mengunjungi Tana Toraja —

yang lebih dulu terkenal sebagai obyek wisata mancanegara
di Sulsel (red.) — terlebih dahulu lewat Mamasa, dari jalur
Polewali - Mamasa, atau jalur Mamuju - Mamasa. Tentu akan
akan singgah bermalam merasakan kesejukan daerah ini. Juga
akan menyaksikan embun-embun pagi di pohon-pohon dan
daun serta kabut-kabut di gunung yang indah. Dan tidak kalah
pentingnya adalah rumah-rumah adat kami yang masih asli,
serta sejumlah kesenian daerah, misalnya tarian dan upaca-
ra-upavara adat lainnya. Menurut Bupati Mamasa, ke depan
pemerintah setempat mendorong bertumbuhnya invenstasi
untuk pembangunan resting house dimana para waisatawan
-21-
bisa bermalam.
“Untuk mendukung sektor wisata Mamasa seluas-luasnya,

pemerintah secara konsisten memberikan kesadaran-kesadaran
pada masyarakat pentingnya manata wisata daerah. Juga men-
dorong dibangunnya infrastruktur jalan yang memadai dalam
mendukung keparawisataan Mamasa,” imbuhnya.
Secara nyata, di daerah yang berjuluk “Kondo Sapata Wae

Sapalelean” telah ada Bandar Udara di Desa Sasakan, Kecama-
tan Sumarorong. Bandara ini selain menjadi momentum pres-
tisius, dapat juga memberi kontribusi kuat bagi Kab. Mamasa
sebagai pusat destinasi wisata di Prov. Sulbar.
Dapat saya gambarkan bahwa sebagai pusat destinasi

wisata Sulbar Kabupaten Mamasa berada di atas pegunungan
yang masih hijau. Di dalam hutan hijau itu dihuni oleh beragam
satwa langka. Beberapa suku terkenal juga tinggal di kawasan
itu, di antaranya suku Toraja, Mandar, Bugis, dan Makassar.
Daerah yang luasnya mencapai 2.759,23 km2 itu ternyata
menyimpan potensi wisata yang menggiurkan. Salah satunya
adalah Mamasa kota - ibu kota Kabupaten Mamasa yang saat
ini menjadi incaran para wisatawan. Pasalnya, kota Mamasa
adalah satu-satunya kota kabupaten yang memiliki panorama
alam sejuk, segar, dan indah. Tak heran jika sebagian besar
wisatawan yang berkunjung di tempat ini menyebutnya sebagai
“Kota Kembang” atau “Kota Sejuk” di Jazirah Sulawesi. Entah
kapan dan siapa yang memulai menyebut Mamasa kota sebagai
“Kota Kembang”. Sumber informasi di Mamasa menyebutkan,
julukan “Kota Kembang” itu sudah ada sejak dulu, bahkan
telah menjadi tempat peristirahatan tempo dulu.
Kabupaten Mamasa memiliki puluhan objek wisata, antara

lain objek wisata permandian air panas Kole Rambusaratu, air
terjun Liawan, air terjun Sollokan, air panas alam Malimbong,
-22-
wisata air terjun Sambabo. Selain itu, di Kabupaten Mamasa

juga terdapat objek wisata bagi turis yang suka mendaki sambil
menikmati panorama alam sejuk, yakni pendakian ke puncak
Gunung Mambuliling, wisata jalan kaki menikmati panorama
Mussa Ballapeu dan Sesena Padang. Objek wisata air terjun
Liawan berada di wilayah Kecamatan Sumarorong, permandian
air panas alam Malimbong, dan air terjun Sollokan di Mal-
imbong, Kecamatan Messawa. “Objek wisata yang berada di
lokasi jalan poros Kabupaten Polewali- Mamasa sebagai pintu
gerbang wisata Kabupaten Mamasa dari arah selatan.
Bagi wisatawan remaja atau orang tua berjiwa muda dan

senang jalan kaki, sebaiknya tak perlu ragu. Di Kabupaten
Mamasa terdapat objek wisata jalan kaki yang paling banyak
diikuti kaum muda, yakni mendaki ke puncak Gunung Mam-
buliling. Lokasi Gunung Mambuliling dapat dilihat bila kita
berada di kota Mamasa. Selain menikmati keindahan gunung,
pengunjung dapat pula menikmati kesejukan air terjun Mambu-
liling.
Objek wisata Kabupaten Mamasa yang cukup menarik

ialah panorama Mussa Ballapeu. Lokasi wisata ini berada pada
ketinggian sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut dan
ditempuh berjalan kaki selama dua jam.
Pengunjung objek wisata ini dapat pula menyaksikan

kuburan tua Minanga yang berusia ratusan tahun, yang terbuat
dari kayu uru berbentuk kerbau, babi, dan perahu yang tersim-
pan dalam sebuah bangunan kayu. Selain itu, di lokasi tersebut
terdapat perkampungan tradisional terpanjang di Mamasa,
yakni perkampungan desa wisata Ballapeu.
Keyakinan saya, dengan memajukan sector keparawisa-

taan, perekonomian Kabupaten Mamasa dapat kita tingkat-
-23-
kan. Karena sector ini bias mendukung usaha-usaha produktif

masyarakat lainnya, seperti industri cendera mata, makanan
dan lainnya. Atau berbagai usaha-usaha rumahan yang dapat
memperkuat sector wisata ini.
***
-24-
“Untuk mencapai visi dan misi tersebut pemerintah daerah

secara konsisten dan berkesinambungan melakukan upaya-
upaya pemberdayaan menuju masyarakat yang berkualitas.
Dimaksudkan pada upaya menumbuhkan kemampuan mas-
yarakat dalam menghidupkan ekonomi menuju perbaikan
dan peningkatan. Di sini pemerintah daerah sebagai pengger-
ak ekonomi dan pemberdayaan masyarakat itu memiliki tugas
dan peran yang penting.”
-25-
(4)
Harapan Dan Titik Cerah Kehidupan
Rakyat Mamasa Di Masa Depan
Setelah berakhirnya priode kami dari 2008 hing-

ga 2013, kemudian terpilih kembali dan dilantik men-
jadi bupati Mamasa, 18 September 2013 di lapangan
Merdeka, Mamasa. Saya bersama dengan Wakil Bupa-
ti, Victor Paotonan, S. Sos, tetap menjaga konsistensi
pengabadian kepada rakyat Mamasa. Kami berdua
sebagai pucuk pimpinan di Mamasa ini melakukan visi
inovatif yang bakal memberikan perubahan bagi ke-
hidupan masyarakat Mamasa ke depan. Itu terangkum
dalam visi pembangun untuk mewujudkan Masyar-
akat Yang Mandiri Dalam Kehidupan Yang Berkead-
ilan, Demokratis dan sejahtera
-26-
Itu kemudian dipresentasikan secara luas yang meliputi;

Kemandirian yang dimaksudkan pada cita-cita otonomi daer-
ah yang merupakan pilar kemandirian bangsa. Penggambaran
kesejahteraan, eksistensi daerah yang merupakan keberhasi-
lan pemerintahan di daeah. Demokratis, adalah segala aspek
kehidupan masyarakat, jaminan kebebasa tanggungjawab dan
partsisifasi aktif dalam segala bidang kehidupan. Kesejahteran,
merupakan tujuan hidup masyarakat sebagaimana cita-cita ber-
sama yang dapat terwujud dalam kerangka keseimbangan yang
menjunjung tinggi kebersamaan. Serta perwujudan pemerinta-
han yang baik menjadi prasyarat mutlak guna menjamin terse-
lenggaranya pelayanan masyarakat secara optimal.
Dalam perwujudan visi tersebut terdapat upaya-upaya yang

akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Maka dalam misi
pembangunan jangka menengah Kab. Mamasa, terdapat upaya
kemandirian ekonomi, berbasis ekonomi kerakyatan dan pem-
bangunan berkelanjutan. Menyelenggarakan/menyediakan pe-
layanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau, merata dan
berkualitas. Membangn infrastruktur yang memadai dan men-
dukung kegiatan perekonomian. Mewujudkan Kab. Mamasa
sebagai daerah tujuan wisata (tourism destination). Menyeleng-
garakan pelayanan public yang prima melalui penerapan good
governance dan clean government.
Untuk mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis ekonomi

kerakyatan dan pembangunan berkelanjutan. Kemandirian
ekonomi itu bermuara pada kemandirian pemerintahan daerah
dan masyarakat pada sector perekonomian. Dengan berbasis
pada ekonomi kerakyatan mengandung makna dilakukan mel-
alui peningkatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Den-
gan menggali potensi kemadirian dan pengembangan ekonomi
strategis dalam pengelolaan SDA secara adil dan berkelanjutan.
Muaranya, diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai
-27-
dan meningkat.
Perinsip dari pembangunan berkelanjutan merupakan upaya

untuk memenuhi untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang
dengan pemanfaatan SDA yang tersedia tanpa mengabaikan
pemenuhan kebutuhan generasi masa yang akan dating. Misi
pertama ini sejalan dengan skala prioritas RPJMD ke-3 (2013
– 2018) Kab. Mamasa. Yang terdapat dalam RPJMPD (2005
– 2025), yaitu kondisi dan situasi ekonomi yang terus berkem-
bang. Ditopang oleh berkembangnya UMKM dan koperasi
yang mendukung upaya peningkatan kesejahteraan social dan
ekonomi masyarakat. Misi pertama ini mencita-citakan terwu-
judnya pemerintahan dan masyarakat yang mandiri, berdikari
dan tidak pada pemerintah atau pihak lain.
Untuk menumbuhkembangkan iklim investasi yang kon-

dusif sejalan dengan skala prioritas RPJMD ke-3 (2013 – 2018),
secara kongkrit ditumbuhkan iklim berinvestasi dan penanaman
modal dari pihak-pihak swasta pada berbagi sector, baik inves-
tor domestic maupun luar negeri. Secara garis lurus perekono-
mian daerah akan lebih baik jika didukung oleh iklim investasi
yang kondusif. Tentunya pemerintah daerah dapat memberikan
daya tarik bagi investor, baik domestic maupun asing untuk me-
nanamkan modalnya.
Menyelenggarakan dan menyediakan pelayanan kesehatan

dan pendidikan yang terjangkau, merata dan dan berkualitas.
Karena kedua aspek ini merupakan kebutuhan dasar yang me-
jadi tanggung jawab pemerintah daerah. Pendidikan dan kes-
ehatan diselenggarakan secara berkeadilan dan merata dalam
arti semua warga masyarakat memiliki hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan dan kesehatan yang layak, terjangkau
dan berkualitas.
-28-
Selanjutnya Pemkab. Mamasa secara konsisten memban-

gun infrastruktur yang memadai dalam mendukung perekono-
mian. Ini dimaksudkan sebagai upaya pemenuhan pelayanan
yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat serta pelaksa-
naan tugas-tugas pemerintahan akan berjalan dengan baik jika
didukung oleh infrastruktur yang memadai. Ketersediaan sarana
dan prasarana wilayah merupakan hal penting yang harus di-
upayakan oleh pemerintah daerah. Pembangunan infrastruktur
yang memadai di segala bidang pada kahirnya akan meningkat-
kan daya saing daerah.
Untuk memenuhi dan mewujudkan Kabupaten Mamasa se-

bagai daerah tujuan wisata (tourism destination) ini mengarah
pada mencita-citakan Mamasa pada tahun 2018 menjadi salah
satu daerah tujuan wisata yang paling diminati, baik wisatawan
domestik maupun mancanegera. Dengan misi ini diharapkan
Mamasa akan memiliki obyek wisata unggulan yang meliputi
obyek wisata budaya dan tradisional, wisata alam dan potensi
wisata lainnya yang tertata dengan manajemen yang lebih baik.
Ini akan memberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan daya saing daerah.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut pemerintah daer-

ah secara konsisten dan berkesinambungan melakukan upaya-
upaya pemberdayaan menuju masyarakat yang berkualitas. Di-
maksudkan pada upaya menumbuhkan kemampuan masyarakat
dalam menghidupkan ekonomi menuju perbaikan dan peningka-
tan. Di sini pemerintah daerah sebagai penggerak ekonomi dan
pemberdayaan masyarakat itu memiliki tugas dan peran yang
penting.
Pemerintah daerah dalam mengembangkan ide-ide dan misi

memampukan masyarakat dalam mancapai taraf hidup yang leb-
-29-
ih baik. Senantiasa membiaskan diri pada lembaga dan peroran-

gan yang terkait dengan pemberdayaan ekonomi dalam kerang-
ka kemandirian dan otonomi daerah, harus bersinergi dengan
stakeholders diantaranya DPRD, tokoh masyaraat, para tokoh
adat serta lembaga sosial kemasyarakatan dan LSM.
Jalinan sinergi dengan sejumlah lintas sektoral tersebut, pe-

merintah melakukan jalinan koordinasi satu sama lain. Karena
pada perinsipnya koordinasi ini menjadi instrument penting da-
lam mengembangkan pemberdayaan masyarakat di daerah ini.
Demikian struktur interaksi yang saling mendukung antar

lintas instansi juga sangat dibutuhkan. Bilah sebuan instansi
atau SKDP bekerja sesuai bidangnya, namun yang menjadi per-
hatian dalam menunaikan tugasnya perlu memiliki kaitan fung-
sonal dan mampu menjalin hubungan saling mengerti, menya-
dari dan merasakan kepentingan bersama.
Pada sisi lain, pemberdayaan masyarakat itu dalam penger-

tian memampukan dan memberdayakan, maka pemerintah harus
bisa melahirkan apa yang disebut produk unggulan yang bermu-
tu. Tentang SDM yang tangguh dan trampil, informasi pasar
yang akurat, pemanfaatan teknologi lokal yang berkembang, pe-
rubahan prilaku masyarakat yang berorientasi ke depan, pembe-
lajaran menuju yang terbaik, orientasi manajemen modern dan
kemampuan manajerial yang baik.
***
-30-
“Fenomena kepemimpinan yang pro-rakyat adalah kepem-

impinan yang memberikan pelayanan, bukan kepemimpinan
yang dilayani. Degan kepemimpinan bersatu dengan rakyat,
pemimpin harus mampu berkomunikasi dengan masyarakat
dengan banyak turun ke lapangan. Sehingga ia dapat mema-
hami masala secara benar dan solusi yang diberikan juga
tepat.”
-31-
(5)
Kepemimpinan Yang Selalu Bersama
Rakyat
-32-
Kita jangan terjebak dengan model kepemimpinan yang ha-

nya cukup dengan duduk di belakang meja dan mengandalkan
laporan para bawahan. Karena itu biasanya kurang utuh mema-
hami masalah yang ada di masyarakat. Andaikata ada pemimp-
in yang mengambil jarak dengan masyarakat yang dipimpinnya,
dipastikan kurang memiliki kepekaan empati sosial.
Saya berharap, tidak ingin menjadi seorang pemipin yang

dijauhi oleh rakyat, karena tida merasakan ruh dan kehadiran
seorang pemimpin di tengah-tengahnya. Sebab kalau kehadiran
saya tidak dirasakan oleh rakyat Mamasa, berarti sebagai se-
orang pemimpin saya telah gagal. Sebagai bupati saya harus
merakyat dan masyarakat tidak canggung untuk bertemu atau
mengungkapkan masalahnya.
Saya percaya dan menyadari bahwa komunikasi itu penting

untuk mendapatkan umpan balik terhadap kebijakan yang saya
lakukan, atau untuk memahami masalah yang dihadapi rakyat.
Ada kebiasaan-kebiasaan yang saya bangun sejak menjadi bu-
pati pada tahun 2011 silam, bahwa pintu rumah jabatan bupati
terbuka lebar-lebar bagi masyarakat, dimana mereka bisa berko-
munikasi dengan bupati. Kita tidak menginginkan adanya sekat
pemisah antara masyarakat dan bupatinya. Karena bupati juga
adalah anggota masyarakat yang mendapatkan kepercayaan un-
tuk memimpin.
Untuk memahami masyarakat Mamasa arti sesungguhnya,

sebagai bupati saya tentu berinteraksi dan berkomunikasi secara
lansung dengan mereka, membicarakan banyak hal tentang per-
soalan-persoalan yang dihadapi oleh mereka. Juga membicara-
kan banyak hal untuk kemajuan Mamasa. Interaksi dan komu-
nikasi dengan masyarakat tersebut tidak ada aturan yang begitu
formal dan dimana saja, baik itu di tempat-tempat tertentu dalam
pertemuan resmi, di kantor, rujab dan sebagainya. Sebagai bu-
-33-
pati saya harus setiap setiap saat bila diperlukan. Karena dalam
pemikiran saya dengan komunikasi yang baik dan dekat dengan
masyarakat, berbagai hal dapat dikerjakan.
Sebagai pemerintah dan rakyatnya, kita ingin selalu ber-

sama rakyat Mamasa, menjadikan rumah jabatan adalah tempat
yang teduh dan lapang bagi seluruh lapisan rakyat Mamasa. Sia-
pa saja boleh berkunjung tanpa melalui aturan protokoler yang
berlebih-lebihan.
***
-34-
“Tri pusat pendidikan, rumah tangga, sekolah dan mas-

yarakat, memang adalah pandangan klasik dalam mema-
jukan sumber daya manusia. Namun pada kegiatan pem-
belajaran pada tiga pase tersebut, pendidikan kita melalui
penjenjangan. Bahkan sejak usia masih dini orang tua kita
memang telah menciptakan pra-kondisi agar anak-anak
memiliki perhatian yang tinggi terhadap pendidikan dan
ilmu pengetahuan.”
-35-
(6)
Mewujudkan Sumber Daya Manusia
Yang Berkualitas
-36-
Juga sebuah pandangan yang sulit terbantahkan bah-

wa terdapat hubungan timbal balik yang kuat, bahwa ke-
majuan yang didapatkan oleh seseorang tidak terpisahkan
oleh tingkat pendidikan yang telah dicapainya. Dalam
kerangkan berpikir yang sederhana dapat dilihat secara ka-
sat mata bahwa pendidikan saat ini menjadi tolak ukur un-
tuk menuju ke bidang profesi dan lapangan kerja. Dengan
bekal pendidikan yang baik, seseorang dapat memperoleh
skill untuk mencapai profesi yan diinginkan dan juga untuk
meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan.
Disadari betapa pentingnya pendidikan untuk mem-

beri arah dan mobilitas karier seseorang pada era sekarang
ini, maka dituntut pula peran orang memberikan motivasi
pendidikan pada anak-anaknya. Keluarga- keluarga yang
peduli dan memiliki kemauan keras dalam memajukan
pendidikan, di masa sekarang in benar-benar amat dibu-
tuhkan.
Karena sejak usia dini inilah para orang tua sudah se-
harusnya menciptakan pra-kondisi agar anaknya memili-
ki ruh dan semangat untuk mendapatkan pendidikan dan
mempelajari ilmu pengetahuan.
Dalam memajukan pendidikan serta menyerap ilmu

pengetahuan , kita tentunya dapat menempuh beberapa
langkah-langkah strategis. Pertama adalah menanamkan
rasa cinta kepada membaca dan menghargai buku sebagai
sumber ilmu pengetahuan secara primer dan mendasar.
Karena pada perinsipnya buku adalah dokumentasi dan
referensi pengalaman dan pengetahuan yang ditrasletrasi
-37-
oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca dan

menyerapnya. Dengan membaca buku secara tidak lansung
kita telah melakukan trasformasi pengatahuan secara gam-
pang dan murah. Dengan membaca buku pula memiliki
efek positif karena terjadinya proses pencerdasan, pencer-
ahan dan menambah wawasan.
Sisi kedua dalam memajukan pendidikan adalah penye-

dian anggaran yang cukup bagi anak-anak didik dalam me-
nempuh setiap jenjangan pendidikan. Secara nasional, pe-
merintah telah memberi apreasiasi yang seluas-luasnya
dalam dunia pendidikan dengan anggaran yang besar, seh-
ingga pendidikan disubsidi seluas-luasnya. Dimana sektor
pendidikan menjadi prioritas utama oleh negara, seperti
juga yang diamanatkan oleh Pembukaan UUD 45, dinya-
takan secara jelas, bahwa, “ . . . mencerdaskan kehidupan
bangsa . . . Adalah hal tidak bisa ditawar-tawar. Karena
itu menurut dalam tatanan prioritas negara di bidang pen-
didikan, sekurang –kurang dari 20% dari APBD, sesuai
Permendagri No. 37, tahun 2014, yang mengatur tentang
pengelolaan anggaran dialokasikan untuk pendidikan.
Kebijakan pendidikan pemerintah kab. Mamasa den-

gan tetap mengacuh pada ssstem pendidikan secara na-
sional, memberikan kesempatan seluas-luasnya pada anak
–anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Pe-
merintah daerah memberikan anggaran yang cukup un-
tuk pembangunan sarana dan sarana pendidikan. Meskiun
demikian, kita harus aku keterbatasan APBD kita belum
mampu sepenuhnya untuk mensubsidi pendidikan secara
optimal. Tetapi pada hal-hal yang mendasar dalam rang-
-38-
ka mendukung dan meningkatkan proses belajar mengajar

yang optimal, pemerintah daerah senantiasa mengupaya-
kan hal itu sepenuhnya.
Mengenai upaya-upaya untuk mendapatkan pendidi-

kan, saya memiliki pengalaman masa kecil bersekolah
di kampung pada kurun waktu tahun 1960-an dan tahun
1970-an. Saran pendidikan betul masih sangat terbatas.
Ditambah lagi dengan perekonomian masyarakat Mama-
sa pada waktu betul-betul kurang mampu. Sehingga untuk
mendapatkan pendidikan yang layak menghadapi banyak
kendala. Namun dengan semangat dan kemauan keras, kita
dapat saja berusaha untuk mendapatkan pendidikan demi
meraih pengetahuan.
Faktor ketiga yang tidak kalah pentingnya dalam me-

majukan pendidikan adalah kedisiplinan dan keuletan da-
lam meraih pendidikan. Karena itu di rumah-rumah tangga,
di sekolah-sekolah dan masyarakat, para anak didik sen-
antiasa harus diajarkan dan dibudayakan bahwa pendidi-
kan itu membutuhkan kerja keras, ulet dan disipln untuk
meraihnya. Seperti juga yang saya alami ketikan masih
bersekolah dulu, kondisi ekonomi yang terbatas ditambah
terbatasnya sekolah untuk mendapatkan kesempatan be-
lajar. Maka dengan semangat dan kemauan yang keras,
ditambah disiplin dan ulet, masa-masa sulit untuk berse-
kolah dapat saya lewati.
Sedangkan indikator kelima demi kemajuan pendidi-

kan adalah tenaga-tenaga edukatif kita harus cakap dan
mampu di bidangnya. Saya ini latar belakangnya adalah
-39-
guru, sehingga cukup memahami profesi guru itu seper-

ti apa. Tentang bagaimana sikap kepemimpinan seorang
guru di ruang kelas yang memiliki pengaruh besar dalam
memotivasi peserta didik. Seorang guru harus memili-
ki pembawaan yang yang tertib, disiplin dan cakap. Juga
senantiasa konsisten dalam aturan sekolah dan memiliki
tanggung jawab penuh atas target yang ingin dicapai pe-
serta didik dalam mendapatkan pendidikan dan pengeta-
huan. Kalau seorang guru memiliki penampilan simpatik,
menarik dan menguasai materi yang diajarkan, secara lan-
sung berdampak pada kekaguman murid padanya. Sehing-
ga proses belajar mengajar dan trasformasi pengetahuan
dapat berjalan baik.
Kebijakan pemerintah daerah dalam salah satu misin-

ya dikatakan bahwa pemerintah Kab. Mama menyelengga-
rakan/menyediakan pelayanan kesehatan dan pendidikan
yang terjangkau, merata dan berkualitas. Selain memper-
hatikan profesionalisme guru dengan memberikan berbagi
pelatihan dan pendidikan, juga kejahteraan guru juga perlu
mendapat perhatian.
Saya kira kebijakan pendidikan pemerintah Kab.

Mamasa dalam memajukan sumber daya manusia dengan
memprioritaskan pendidikan. Tentunya dangan regulasi
dan kebijakan yang tepat dalam memajukan pendidikan
di daerah ini, ke depan akan menempatkan SDM-SDM di
Mamasa terdepan setara dengan daerah-daerah lain yang
telah maju.
***
-40-
-41-
(7)
Mengajak Investor Untuk Tanamkan
Modal Di Mamasa
Kemajuan satu daerah terindikasi oleh iklim in-

vestasi yang berkembang pesat di daerah tersebut.
Gambaran satu daerah diminati para investor kare-
na adanya kenyamanan bagi investor membenam-
kan uangnya dengan berinvestasi. Ada banyak factor
yang bisa memacu bertumbuhnya iklim berinvestasi di
daerah, antara lain potensi daerah tersebut, keamanan
investasi dan berbagai asset terjamin, serta adanya
berbagai fasilitas penunjang, seperti regulasi atau izin
yang yang dimudahkan oleh pemerintah.
-42-
Iklim berinvestasi yang hidup akan berdampak bagi

pembangunan daerah, yaitu dengan meningkatkatnya kes-
ejehateraan dan ekonomi masyarakat. Dari pemikiran it-
ulah yang mendorong dan melandasi pikiran saya sebagai
Bupati Mamasa, bahwa pemerintah daerah akan memberi-
kan ruang yang luas bagi para investor yang ingin berin-
vestasi di daerah ini. Karena dengan lajunya investor mel-
akukan aktivitas akan mendorong pertumbuhan ekonomi
di Mamasa, ini akan berdampak luas bagi peningkatan
ekonomi kerakyatan sebagai skala prioritas pembangunan
di daerah ini.
Saya melihat dan berharap kepada para investor untuk

dapat menanamkan modalnya pada sektor/bidang yang
menjadi andalan dan unggulan Mamasa. Ini juga diharap-
kan mampu meningkatkan produktivitas.
Secara teknis untuk menarik investor, pemerintah
daerah memberikan berbagai kemudahan pada investor.
Kemudahan-kemudahan itu antara lain memberikan jami-
nan keamanan, membuat regulasi yang memudahkan para
investor mendapatkan perizinan serta pemerintah daerah
menyediakan sarana dan prasarana sesuai kemampuan
daerah.
Sementara sektor-sektor yang menarik dikelola adalah

adalah sektor pertanian, perkebunan, perikanan darat, ke-
hutanan, pertambangan serta yang paling menarik adalah
investasi menyangkut kepariwisataan.
Untuk sektor pertanian dalam arti luas, selain tanaman

pangan dan palawija, Kab. Mamasa memiliki perkebunan
-43-
yang khas, seperti manggis, markisa dan tanaman sayu-

ran lokal, labu siang dan lainnya. Untuk perikanan darat,
Mamasa memiliki potensi ikan mas, gurami, lele dan jenis
ikan tawar jenis lain. Bila sektor ini mendapat respon baik
bagi pengembangan agro-wisata, seperti pengemban-
gan wisata alam, pembuatan rumah-rumah makan denga
makanan khas daerah akan menarik dan member respon
kuat bagi prioritas utama pembangunan Mamasa di bidang
pariwsata. Karena Mamasa ini adalah pusat destinasi wisa-
ta di Sulawesi Barat.
Pemerintah daerah, bersama masyarakat Mama-

sa ke depan akan mengoptimalkan obyek-obyek wisata
alam dengan system home stay, dimana para pelancong
akan menikmati kesejukan dan keindahan alam sambil
menikmati budaya khas Mamasa yang masih orsinil.
Sekarang ini investasi yang ada dan terus berkembang

di Mamasa yang mendukung posisi daerah ini sebagai pu-
sat destinasi wisata adalah perhotelan dan rumah makan.
Kemudian berkembang pula pusat-pusat kerajinan tangan
(handy craft), seperti tenuan dan pembuatan cendera mata.
Ini tentunya akan memberi dampak positif dan memanc-
ing investor untuk dating di daerah ini.
Harapan kami, pemerintah dan masyarakat, investor
yang terus berkembang diarahkan selaras dengan tujuan
pembangunan Kab. Mamasa yang telah ditetapkan sebuah
garis lurus tujuan pembangunan sebagaimana yang ter-
tuang dalam visi dan misi kabupaten. Adapun visinya ada-
lah Mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam kehidu-
pan yang berkeadilan demokrasi dan sejahtera.
-44-
Sementara misi Kabupaten Mamasa itu melipu-

ti pada beberapa point yaitu. Mewujudkan kemandirian
ekonomi yang berbasis ekonomi kerakyatan dan pemban-
gunan yang berkelanjutan. Menumbuhkembangkan iklim
investasi yang kondusif. Menyelenggarakan/menyedia-
kan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau,
merata dan berkualitas. Membangun infrastruktur yang
memadai dan mendukung kegiatan perekonomian. Mewu-
judkan mamasa sebagai daerah tujuan wisata (tourism des-
tination). Menyelenggarakan pelayanan publik yang prima
melalui penerapan good governance dan clean government.
***
-45-
-46-
-47-
(8)
Menggali Nalar Lokal Untuk Merekat
Kebersamaan Membangun Mamasa
Sejarah tentang asal usul orang Mamasa dan bu-
dayanya menjadikan daerah yang terletak di dataran
tinggi Pulau Sulawesi ini adalah yang cukup ternama
di masa lalu. Nenek moyang kita di Mamasa yang dulu
masih kental dengan sebuta kawasan atau daerah Pitu
Ulunna Salu adalah moyang yang berdifusi secara
luas ke seluruh suku-suku bangsa di Pulau Sulawesi,
khususnya pada Mandar, Bugis dan Makassar. Karena
itu memiliki akar budaya yang kuat.
-48-
Pada perisinsipnya moyang orang Mamasa telah men-

gajarkan pola-pola kebersamaan dan kegotongroyongan
yang dikenal dengan istilah “Mesa Kada dipotuo, patang
kada dipomate.” Ini adalah nalar lokal yang memiliki akar
yang kuat dan hidup dalam diri orang-orang Mamasa.
Menjadikan Mamasa daerah yang kental persaudaraaan-
nya satu sama lain. Sehinga tidak persoalan atau permasa-
lahan yang tidak dapat diselesaikan. Karena orang-orang
Mamasa menjunjung tinggi norma-norma adat yang telah
melingkupinya secara turun temurun.
Saya melihat hal ini adalah kekuatan yang tidak ternilai
harganya bila dikaitkan dengan upaya-upaya percepatan
pembangunan masyarakat Mamasa secara luas. Dimana
dengan akar budaya tersebut, pemerintah akan menempat-
kan dirinya sebagai inspirator dan motivator dalam pem-
bangunan. Tentunya dengan tetap kedepankan etika-etika
budaya yang berkembang di masyarakat, secara lansung
dapat memberikan kesepahaman yang sama, bahwa mas-
yarakat itu bukan semata-mata sebagai obyek pemban-
gunan, tetapi juga adalah bagian terpentig bagi kemajuan
daerah ini. Artinya, masyarakat ditempatkan sebagai peli-
bat dan juga adalah pelaku pembangunan.
Membangun Mamasa dalam bingkai budaya, itu ada-
lah upaya-upaya pemerintah daerah membangun daerah
ini secara seutuhnya. Dengan kata lain, bahwa masyarakat
yang sejatera itu, adalah sejahtera secara penuh atas keter-
sediaan kebutuhan jasmani dan rohani.
Sebagai daerah yang masih tergolong baru, Kabupat-
en Mamasa memang dalam posisi terbelakang dari sektor
real, terutama karena daerah yang berhawa sejuk ini belum
memiliki infrastrktur jalan yang optimal. Karena itu har-
-49-
us diakui, upaya-upaya produksi masyarakat juga belum

maksimal pula dalam mendapatkan hasil yang cukup. Ka-
rena itu pemerintah daerah dengan dukungan pemerintah
provinsi dan pusat berusaha secara penuh mencari cara
terbaik manata jalan menuju Mamasa.
Saya sebagai Bupati dan Wakil Bupati beserta seluruh

jajaran pemerintah Kab. Mamasa memang merasakan
“gerahnya” masyarakat karena jalannya belum bagus. Ge-
lombang aksi dan demostrasi menuntut perbaikan jalan,
memang terus berlansung. Aksi-aksi dan demostrasi terse-
but selain ditujukan kepada pemerintah kabupaten, pemer-
intah provinsipun dikritik pedas oleh masyarakat. Saya kira
itu adalah dinamika masyarakat dengan tujuan yang sama
dengan kami di pemerintahan. Inginkan Mamasa yang leb-
ih maju dan berkembang.
Karena Pemerintah Kabupaten Mamasa dan masyar-

akat Mamasa adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Kita semua memiliki aliran darah yang sama
***
-50-
“Lahir dari sebuah dusun kecil – sekarang sudah menjadi

Desa Salurindu, Kecamatan Buntu Malangka, Kab. Mama-
sa, membuat pemikiran yang mendalam pada diri saya
bahwa kehidupan yang sulit dari masyarakat sekitarnya
serta dalam lingkup keluarganya saya sendiri. Membuat
diri saya berkesimpulan bahwa kita harus bekerja keras
untuk lebih maju dan berkembang.”
-51-
(9)
Berkaca Dari Masa Lalu, Memacu
Mamasa Untuk Semakin Maju Dan
Berkembang
-52-
Masih terpatri dalam dalam ingatan saya ketika saat-

saat harus turun sawah dan menggembalakan kerbau.
Bahwa keadaan keadaan itu harus dirobah. Mencari ilmu
dan menjadi orang terpelajarlah yang bisa membawa ke-
majuan dan perubahan demi meningkatkan taraf hidup
daripada sekedar bertani, beternak secara manual atau
menjadi penggarap kebun milik orang lain.
Sampai sekarang ada kegelisahan dalam diri saya

ketika melihat situasi yang sulit rakyat Mamasa yang hidup
di pinggir-pinggir gunung. Bermandikan peluh, memikul
hasil bumi menuju pasar kecil dengan hasil penjualan yang
kecil pula. Bagaimana rakyat itu harus turun gunung, naik
gunung melintasi jalan setapak , dimana kaki-kakai itu har-
us menapak di atas krikil yang kadang runcing dan melukai
kaki. Itulah kerasnya kehidupan rakyat Mamasa mutlak di-
jalani demi untuk hidup.
Keterbatasan sarana dan prasarana Mamasa di masa

lalu menempatkan daerah ini menjadi terbelakang dan
miskin, akibat tingkat produksi masyarakat yang memang
minim. Kondisi yang memperhatinkan ini mengharuskan
daerah kini sudah 17 Kecamatan ini, harus keluar dari ke-
melut ketertinggalan dan menjadi daerah yang otonom. It-
ulah pokok-pokok pikiran saya dengan wakil wakil bupati
untuk bekerja secara sungguh-sungguh. Bagaimana men-
goptimalkan infrastruktur, khususnya jalan dan jembatan.
Membangun jalan-jalan desa menuju ibukota kecamatan,
begitu juga jalan-jalan menuju ibu kota kabupaten. Dan
bersyukurlah, sekarang ini, tidak ada lagi daerah yang teri-
osolir I di Mamasa. Walaupun kita menyadari, kalau kon-
-53-
disi jalannya masih banyak yang perlu dioptimalkan.
Sebagai pimpinan daerah, bersama wakil bupati dan

semua perangkat daerah serat masyarakat Mamasasa se-
cara luas, kita telah memberikan harapan yang besar dari
Inti perjuangan rakyat Mamasa di masa lalu. Dimana pada
intinya adalah untuk mempertahankan hidup di tengah
derasnya perjuangan untuk sekedar mencari makan, demi
mencapai kehidupan yang lebih sejahtera.
Rasa piluh saya melihat kenyataan di masa lalu pada

masyarakat Mamasa dan terkadang berkata dalam hati,
akankan suatu waktu mereka akan mendapatkan hidup
yang lebih layak dan baik. Ternyata kini bukan sekedar
pertanyaan belaka, tetapi telah menjadi kenyataan. Itu pu-
lah yang mendorong saya dulu di masa kecil untuk be-
lajar, bekerja dan tentu menyandarkan semua perjuangan
tersebut pada kebesaran Allah SWT.
Bangga dan senang menjadi bupati, bukanlah sebuah

tujuan utama bagi diri saya pribadi, tetapi yang terpent-
ing adalah bisa bekerja memberikan sesuatu yang berarti
dan bermanfaat bagi kehidupan rakyat Mamasa. Kehidu-
pan yang lebih baik, melepaskan 125.088 orang rakyat
Mamasa dari keterbelakangan, keterisolasian, mendapat-
kan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik. Serta me-
majukan pariwasata Mamasa sebagai pusat destinasi wisa-
ta di Provinsi Sulawesi Barat.
***
-54-
“Patut disyukuri bahwa birokrasi dan peningkatan kulitas PNS

masih dalam proses dan terus berjalan dan banyak hal yang telah
berubah, meskipun belum sepenuhnya seperti dari harapan publik.
Untuk itu perlu dilakukan penataan birokrasi yang menyeluruh
agar dapat meningkatkan profesionalisme dan produktivitas PNS.”
-55-
(10)
Peningkatan SDM dan Profesionalisme
PNS di Kabupaten Mamasa
Dengan latar belakang sebagai Pegawai Negeri

Sipil (PNS) saya cukup memahami dunianya, sehingga
untuk menata dan meningkatkan kualitas serta profe-
sionalismenya memang dibutuhkan kesabaran dan
keuletan. Apalagi di tengah tuntutan pelayanan publik
dan juga dalam tata kelola pemerintah yang baik (good
governance).
-56-
Pada salah satu visi kabupaten, kita bertekad untuk

menyelenggarakan pelayanan public yang prima melalui
penerapan good governance dan clean government. Hal ini
tidak bisa dipisahkan dari keberadaan PNS sebagai ujung
tombak pelayanan masyarakat serta sebagai penyelenggara
pemerintahan, serta pengelolaan administrasi kabupaten.
Terkait dengan tata kelola pemerintahan yang baik dan

benar, berwibawa dan bersih serta melihat realitas SDM
PNS di Kab. Mamasa ini, sebagai bupati saya juga men-
yadarinya sebagai satu wacana idealistik. Karena memper-
timbangkan situasi dan kondisi kabupaten yang memang
masih relatif baru. Begitu juga jika melihat realitas pada
daerah-daerah lain di Indonesia, peñatakelolaan PNS yang
dikaitkan reformasi birokrasi memang betul-betul a lot jika
ingin merubahnya secara spontan. Namun
Patut disyukuri bahwa birokrasi dan peningkatan ku-

litas PNS masih dalam proses dan terus berjalan dan ban-
yak hal yang telah berubah, meskipun belum sepenuhnya
seperti dari harapan publik. Untuk itu perlu dilakukan pe-
nataan birokrasi yang menyeluruh agar dapat meningkat-
kan profesionalisme dan produktivitas PNS.
Bersama-sama dengan wakil bupati, di Mamasa ini,

kita terus melakukan reformasi birokrasi yang berkesi-
nambungan, sehingga pada muaranya nanti kita dapatkan
PNS yang profesional dan bermoral disertai dengan sistem
manajemen yang berorientasi pada kinerja akan terwujud
sehingga tujuan pembangunan dapat terlaksana.
Di Kab. Mamasa saat ini profesi sebagai Pegawai
-57-
Negeri Sipil (PNS) masih menjadi primadona, dan saya

kira di mana-mana juga begitu. Karena itu masalah sumber
daya manusia di lingkungan PNS masihmenjadi sorotan
di pemerintah Daerah. Ada gambaran umum yang harus
kita hapus dari seorang PNS, yaitu, datang, absen, duduk,
kemudian pulang. PNS model demikian ini, dalam berb-
agai kesempatan saya selalu diplesetkan dengan PNS
“penyakit kudis.” PNS yang “kurang disiplin.” Kadang
juga PNS itu diidentik dengan birokrasi yang berbelit-be-
lit, lamban dalam menyelesaikan pekerjaan. Itu harus kita
hilangkan.
Untuk menciptakan rancangan kerja yang menyenang-

kan dalam lingkup daerah ini. Unsur yang paling menentu-
kan tingkat kinerja adalah faktor manusia yang harus lebih
proporsional. Manusia akan bekerja dengan baik kalau ia
cukup termotivasi untuk melakukannya. Bagi PNS secara
menyeluruh di daerah ini, yang dibutuhkan bukanlah ma-
nusia yang termotivasi secara individu,melainkan manusia
yang termotivasi secara kelompok. Nantinyanya manusia
berkelompok yang termotivasi akan dapat menggerak-
kan organisasi secarakeseluruhan. Hal-hal positif yang
ingin diperoleh PNS dalam bekerja tidaklah semata-mata
bersifat finansial tetapi juga hal-hal yang sifatnya psikol-
ogis. Pemerintahan sebaiknya mulai lebih memperhatikan
masalah psikologis PNS sebagai upaya meningkatkan kin-
erja dibandingkan biaya untuk finansial income semata.
Untuk meningkatkan kecintaan PNS paa pekerjaan-

nya, pemerintah tent harus mendorong dan membuat ke-
bijakan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia, sep-
-58-
erti,membuat pekerjaan lebih berarti, lebih menarik dan

lebih memberikan tantangan, caranya dengan merancang
pekerjaan yang melibatkan banyak variasi dalam hasil-
nya yang menuntut keahlian lebih tinggi, memberikan
kewenangan dan tanggung jawab lebih besar pegawai
untuk membuat perencanaan, pelaksanaan, dan pengawa-
san pekerjaan sendiri. Memberikan tambahan tugas pada
pegawai agar pekerjaan lebih bervariasi tanpa menuntut
kemampuan yang lebih tinggi.
Untuk upaya meningkatkan kinerja PNS pada akhirn-

ya ditentukan oleh polahubungan dalam instansi di mana
ia bekerja. Pola hubungan antara atasan dengan bawahan
dalam banyak instansi kedinasan pemerintahan di negara
kitaini, masih bersifat paternalistik. Untuk meningkatkan
kinerja, pola demikian itumesti diubah dengan merangsang
partisipasi aktif setiap PNS dalam bekerja.
***
-59-
-60-
“Sebagai bupati dan pucuk pimpinan daerah kami mer-

ancang situasi dan atmosfir yang membuat generasi
muda beraktivitas positif. Kelihatan memang begitu ide-
al harapan kami pada pemuda namun memang tidak-
lah mudah, sebelum memahami apa isi benak pemuda.
Karena itu, melalui SKPD terkait dengan kepemudaan,
dilakukan pengkajian untuk membuat program-program
yang sesuai dengan jiwa dan harapan para pemuda.”
-61-
(11)
Generasi Muda dan Harapan Masa
Depan Daerah
Pemuda adalah harapan kemajuan daerah di masa
datang, itu adalah suatu kondisi logis yang mutlak
adanya. Karena segala sesuatunya untuk masa depan
daerah di letakkan di pundak pemuda. Karena itu
generasi sekarang, termasuk pemerintah daerah harus
mempersiapkan pemuda-pemuda kita untuk meneri-
ma tanggung jawab tersebut.
-62-
Di Kabupaten Mamasa ini, pemerintah daerah men-

dorong bertumbuhnya pemuda secara wajar dan terarah
ke kegiatan-kegiatan positif. Organisasi-organisasi dan
kelompok-kelompok kepemudaan diberikan regulasi yang
tepat dalam menata diri dalam mencapai masa depan.
Sebagai bupati dan pucuk pimpinan daerah kami mer-

ancang situasi dan atmosfir yang membuat generasi muda
beraktivitas positif. Kelihatan memang begitu ideal hara-
pan kami pada pemuda namun memang tidaklah mudah,
sebelum memahami apa isi benak pemuda. Karena itu,
melalui SKPD terkait dengan kepemudaan, dilakukan
pengkajian untuk membuat program-program yang sesuai
dengan jiwa dan harapan para pemuda.
Pemerintah daerah akan menciptakan situasi dan kon-

disi yang mengapreasiasi kepentingan-kepentingan pemu-
da melalui organisasi seperti KNPI, AMPI, Karang Tarun-
an dan organisasi pemuda lainnya. Dimana para pemuda
dapat berhimpun mengembangkan diri, menata diri untuk
nantinya akan berkiprah dalam pembangunan di daerah ini.
Pada tingkat pendidikan formal, pemerintah daerah

memberi kesempatan dan fasilitas sesuai kemampuan
daerah, bagi generasi mudah untuk memperoleh pendidi-
kan seluas-luasnya dan setinggi-tingginya. Dengan tetap
memberi penekanan pentingnya pendidikan moral dan
mental yang baik sesuai dengan norma agama, adat dan
aturan yang dianut dalam negara. Diharapkan pada ling-
kungan keagamaan akan munculnya generasi dengan latar
belakang ilmu yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
-63-
Pada kesimpulannya, masa depan daerah ini ditentu-

kan oleh generasi muda sekaligus menjadi milik mereka.
Karena itu, tidak data dipungkiri betapa pentingnya mem-
ber pembinaan kepada kaum muda agar menyadari tanggu-
ngjawabnya di masa depan.
Telah menjadi perhatian saya ke depan sebagai pimp-

inan daerah adalah perlunya seluruh pihak menciptakan
generasi yang kuat, yaitu generasi yang memiliki kemam-
puan intelektual, emosional dan spiritual. Perlunya pem-
bangunan generasi muda yang kuat, karena semakin hari
gesekan yang mempengaruhi perkembangan mental akan
datang makin keras deras.
***
-64-
Riwayat Hidup Drs H Ramlan Badawi, MH
Data Diri
Nama, Drs. H. Ramlan Badawi, MH.
Tempat, Tanggal Lahir, Salurindu, 13 Oktober 1960
Pekerjaan, Bupati Mamasa
Agama, Islam
Alamat Rumah, Mamasa
Data Keluarga
Ayah, Badawi
Ibu, Bunga Alu
Istri, Hj. Ratna
Anak, Ismiwati Ramlan, Munandar Wijaya Ramlan, S. IP,
M. Ap, Munarfa Ramlan, Nurendang Ramlan, Isnaniar Ramlan,
Agum Saputra Ramlan
Data Pendidikan
SD, SDN Salurindu, tahun 1974
SMP, SMP Negeri Mambi, tahun 1977
SPG Negeri Mamuju, tahun 1981
S1, IKIP Ujungpandang, tahun 1986
S2, UKIP Paulus, Makassar, Ilmu Hukum
S3: Sementara
Data Pekerjaan
Guru di Makassar, pada SDN Inpres Parinring I, Tamangapa,
tahun 1983 – tahun 1990
Kepala Sekolah SDN Centre Mambi, Polmas tahun 1990 –
1992
Penilik Diknas Mambi, tahun 1993 – 1994
-65-
Penilik TK SD Kecamatan Mambi tahun 1995 - 1997

Kakandep Diknas Mambi, tahun 1997 – 2002
Kepala PMD Kabupaten Mamasa, tahun 2002 – 2005
Kepala Badan PMD Kabupaten Mamasa,
tahun 2005 – 2007
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora)
Kabupaten Mamasa, tahun 2008
Wakil Bupati Mamasa, tahun 2008 – 2011
Bupati Mamasa, tahun 2011 sampai sekarang
Penghargaan
Satya Lencana Prestasi Kerja 15 Tahun – 20 tahun
Satya Lencana Manajemen Keberhasilan Pembangunan Kabu-
paten Mamasa
Hobby Dan Kesukaan

Baca buku, senang warna putih, coklat dan warna tidak men-
colok
Olah Raga
Volly Ball dan Tennis Meja
Suka juga seni dan menyanyi
Model Pakaian Pavorit

Jaz batik
Kaos olah raga
-66-
“Meskipun belum membawa perubahan se-

cara prontal dalam meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmuran masyarakat secara merata. Teta-
pi dengan gaya kepemimpinan yang sederhana,
H. Ramlan Badawi telah mendorong kasadaran
masyarakat untuk aktif dan berpatisipasi dalam
percepatan pembangunan Kab. Mamasa. Dibalik
sosoknya yang simple, Bupati Mamasa yang ke-3
ini mampu menciptakan komunikasi secara tim-
bal balik antara pemimpin dan masyarakatnya.
Itu juga diberlakukan pada semua jajaran dalam
pemerintahan Kab. Mamasa.
Dengan membangun komunikasi yang baik
irama pemerintahan dan pembangunan di Kabu-
paten Mamasa dapat berjalan secara dinamis dan
dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat.
Kondisi yang terbangun ini membuat masyarakat
Mamasa memiliki kesadaran-kesadaran untuk
menjadi bagian dari pembangunan kabupaten se-
cara gradual dan berlanjut.”
(Penerbit)
-67-
-68-
-69-
-70-
-71-
-72-

Sket PDF Buku Bungai Rampai H Ramlan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Sket PDF Buku Bungai Rampai H Ramlan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Drs. H. Ramlan Badawi, MH.

Drs. H. Ramlan Badawi, MH.

Sanksi Pelanggaran Hak Cipta

Lingkup Hak Cipta

1. Barang siapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan per-

Buku ini dipersembahkan untuk masyarakat

Bukanlah keinginan saya semata untuk dipopulerkan,

Terus terang dan jujur saya enggan untuk mengangkat dan

Ketika saya menyetujui penulisan kumpulan artikel ini da-

Patut saya sampaikan terima kasih pada penyunting karena

Akhirul kalam, saya pribadi mengucapkan syukur atas

Mamasa, Maret, 2016

Drs. H. Ramlan Badawi, MH.

Untuk membangun kesadaran membaca masyarakat, dima-

Karena itu dibutuhkan keinginan-keinginan luhur untuk

Atas pertimbangan di atas itulah penyunting mencoba mel-

Meskipun belum membawa perubahan secara prontal da-

untuk aktif dan berpatisipasi dalam percepatan pembangunan

Dengan membangun komunikasi yang baik irama pemerin-

Untuk merunut dan memulung pemikiran seorang H. Ram-

Paling mendasar, sehingga penyunting dapat menangkap

Sebagai sebuah buku bunga rampai, kertas-kertas yang

kapasitasnya sebagai orang Mamasa dan Bupati Mamasa. Sela-

Penyunting juga sadar bahwa bungai rampai ini nantinya

Sebagai mana layaknya juru potret dan juru rekam, pen-

Makassar, 1, Maret 2016

Sejak itu saya senantiasa harus menjaga setiap langkah dan

Memang berat dan kelihatan sangat ideal, tetapi bukan

Kepemimpin sejati adalah menjaga kepercayaan yan

Dengan menjadi seorang pemimpin yang berjiwa aman-

dilakukan dipertanggungjawabkan pada Tuhan. Juga pada sisi

Model-model kepemimpinan yang amanah tersebut, saya

Pada tahun 2011, ketika menjadi Bupati Mamasa

Pada kurun waktu awal-awal pemerintahan saya se-

Dalam masa yang gamang tersebut saya membangun

Dalam sektor wisata, Mamasa adalah daerah segi tiga

Ketika Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menempatkan

Saya melihat keunggulan utama pariwisata Kabupaten

Jika Wisatawan yang hendak mengunjungi Tana Toraja —

“Untuk mendukung sektor wisata Mamasa seluas-luasnya,

Secara nyata, di daerah yang berjuluk “Kondo Sapata Wae

Dapat saya gambarkan bahwa sebagai pusat destinasi

Kabupaten Mamasa memiliki puluhan objek wisata, antara

wisata air terjun Sambabo. Selain itu, di Kabupaten Mamasa

Bagi wisatawan remaja atau orang tua berjiwa muda dan

Objek wisata Kabupaten Mamasa yang cukup menarik

Pengunjung objek wisata ini dapat pula menyaksikan

Keyakinan saya, dengan memajukan sector keparawisa-

kan. Karena sector ini bias mendukung usaha-usaha produktif

“Untuk mencapai visi dan misi tersebut pemerintah daerah

Setelah berakhirnya priode kami dari 2008 hing-

Itu kemudian dipresentasikan secara luas yang meliputi;

Dalam perwujudan visi tersebut terdapat upaya-upaya yang

Untuk mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis ekonomi

Perinsip dari pembangunan berkelanjutan merupakan upaya

Untuk menumbuhkembangkan iklim investasi yang kon-

Menyelenggarakan dan menyediakan pelayanan kesehatan

Selanjutnya Pemkab. Mamasa secara konsisten memban-

Untuk memenuhi dan mewujudkan Kabupaten Mamasa se-

Untuk mencapai visi dan misi tersebut pemerintah daer-

Pemerintah daerah dalam mengembangkan ide-ide dan misi

ih baik. Senantiasa membiaskan diri pada lembaga dan peroran-

Jalinan sinergi dengan sejumlah lintas sektoral tersebut, pe-

Demikian struktur interaksi yang saling mendukung antar