Anda di halaman 1dari 98

INTRAVENOUS CATHETER

1 Ns. DWI RETNO WULAN, M.Kep., Sp.Kep.An.

4/27/2021
2 TUJUAN PEMBELAJARAN
MAHASISWA MEMAHAMI

PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN INTERVENSI


PEMASANGAN INTRAVENOUS CATHETER

INDIKASI PEMASANGAN INTRA VENOUS CATHETER

MONITORING PEMBERIAN CAIRAN IV LINE

PEMASANGAN INFUS PUMP

PEMBERIAN OBAT MELALUI SYRINGE PUMP 4/27/2021


3 Sejarah terapi infus
 Tahun 1656 sir Christopher Wren berhasil menyuntikan opium
intravena pada anjing  bapak intravenous modern
 1667 transfuse seorang anak dengan darah kambing oleh
Jean Baptiste Denis  memicu perkembangan dengan hasil
yang fatal
 1687  dilarang oleh parlemen dan gereja
 1834 James Blundell  Obstretrik Inggris berhasil
menyelamatkan banyak wanita dari perdarahan post partum
dengan transfuse darah manusia  resiko infeksi tinggi pada
donor dan resipien
4/27/2021
4
PENGERTIAN

Terapi Infus adalah terapi yang berkaitan


dengan seluruh aspek pemberian cairan dan
atau obat-obatan ke dalam tubuh klien
dengan menggunakan kateter atau jarum.

4/27/2021
5
Tujuan Terapi Intra Vena

Mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit


Menyiapkan akses pemberian obat-obatan melalui vena
Memberikan transfusi darah atau komponen darah.
Memberikan nutrisi parenteral
Melakukan koreksi asam basa

4/27/2021
THERAPY INTRAVENA
6

RESUSITASI RUMATAN

KRISTALOID KOLOID ELEKTROLIT NUTRISI

Mengganti kehilangan Mengganti kehilangan


cairan akut/ cairan cairan harian /cairan
patologis fisiologis
4/27/2021
Terumo Academy Training Department 32
7 Peran dan tanggung jawab perawat
Scope Practice
 Memiliki pengetahuan mengenai anatomi fisiologi
 Memahami sistem vascular dan hubungannya dengan sistem tubuh lain
 Berpartisipasi dalam rencana keperawatan pasien
 Memiliki kemampuan dalam administrasi terapi infus
 Memiliki pengetahuan mengenai “state-of-the-art-tecnologi” terapi infus
 Pengetahuan mengenai aspek psikososial, termasuk sensitivitas
mengenai keadaan pasien, keunikan pasien, hubungan social pasien
status ekonomi (holistic approach)
 Interaksi dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain
 Berpartisipasi dalam prose pengambilan (INS, 2011)
4/27/2021
8
Peran perawat infus

mentor, knowledge
sharer, Magnet team
member, advocate, and
researcher (INS, 2011)
4/27/2021
9

JENIS JENIS CAIRAN INFUS

4/27/2021
10 Jenis cairan infus

 Cairan Kristaloid Cairan yang mengandung ion (garam)


dengan Berat Molekul rendah < 8000 Dalton) dengan atau
tanpa glukosa. Cairan ini memiliki tekanan onkotik rendah
sehingga cepat terdistribusi ke seluruh ruang
ekstraseluler.
• Cairan Hipotonik (<240 mOsm)
• Cairan Isotonik (240 – 340 mOsm)
• Cairan Hipertonik (>340 mOsm)

4/27/2021
11 Jenis cairan infus

 Cairan Koloid : Cairan yang mengandung zat dengan


Berat Molekul tinggi > 8000 Dalton. Cairan ini memiliki
tekanan onkotik tinggi sehingga sebagian besar akan
tetap tinggal di ruang intravaskular.

• Produk darah
• Koloid sintetik

4/27/2021
12
Perbandingan KOLOID & KRISTALOID

KOLOID KRISTALOID
1 Berat Molekul besar > 8000 dalton 1 Berat Molekul kecil < 8000 dalton

2 Tidak larut sempurna 2 Larut sempurna

3 Tahan 4-6 jam dalam Intra Vena 3 Tahan 2-3 jam dalam Intra Vena

4 Cepat meningkat dalam sirkulasi 4 Lambat meningkat dalam sirkulasi

5 Mengandung protein 5 Mengandung elektrolit

6 Jumlah koloid sebanding dengan 6 Jumlah kristaloid 3-4 kali volume


volume darah yang hilang darah yang hilang
7 Harga lebih mahal 7 Harga lebih murah 4/27/2021
TERUMO Academy Training Department
Cairan Contoh
13 Isotonik Ringer Laktat (275 mOsm/L)
Ringer ( 275 mOsm/L)
Normal Saline (308 mOsm/L)
D5W (260 mOsm/L)
5% albumin (308 mOsm/L)
Hetastarch (310 mOsm/L)

Hipotonik Half-normal saline (154 mOsm/L)


0.33% sodium chloride ( 103mOsm/L)
Dextrose 2.5% in water (126 mOSm/L)

Hipertonik Dextrose 5% in half normal saline (406 mOsm/L)


Dextrose 5% in normal saline (560 mOsm/L)
Dextose 5% in lactated Ringer’s (575 mOsm/L)
3% sodium chloride ( 1.025 mOsm/L)
7.5% sodium chloride (2400 mOsm/L)
4/27/2021
Pengaruh tonisitas cairan IV terhadap sel
14

Cairan isotonik memiliki Cairan hipotonik memiliki Cairan hipertonik memiliki


osmolaritas kurang lebih osmolaritas lebih rendah osmolaritas lebih tinggi dari
dari serum. Cairan akan
sama dengan serum. Karena serum. Cairan akan terdorong
berpindah dari kompartemen
tinggal dalam ruang intravaskular, menghidrasi ke kompartemen
intravaskular , cairan sel dan kompartemen intravaskular , dari sel dan
mengekspansi kompartemen interstitial kompartemen interstitial
intravaskular dan merupakan 4/27/2021

pilihan terbaik untuk hidrasi


CAIRAN KRISTALOID CAIRAN KRISTALOID
CAIRAN KOLOID
RUMATAN: D5W RESUSITASI: RL
15
INTRAVASCULAR INTRAVASCULAR INTRAVASCULAR

INTERTSISIAL INTERTSISIAL INTERTSISIAL

INTRACELLLULAR INTRACELLULAR INTRACELLULAR

Cairan didistribusikan
Cairan didistribusikan ke Sebagian besar cairan
ke kompartemen
kompartemen hanya berada di 4/27/2021
ekstrasel
ekstrasel & intrasel intravascular
Metode Pemberian
16

1. Sekali pemberian / bolus

2. Intermitten

3. Kontinyu:

a. Vena Periferal: b. Vena Sentral


a) Kateter IV Perifer a) Tunel

b) Kateter midline b) Non Tunel

c) PICC

d) Venous Access Port


4/27/2021
17 ALAT UNTUK INSERSI VENA PERIFER

Kateter Intra Vena Perifer

Kateter Midline

4/27/2021
TERUMO Academy Training Department 35
18

4/27/2021
19 ALAT UNTUK INSERSI VENA SENTRAL
Kateter Vena Sentral Tunel

Kateter Vena Sentral Non Tunel

4/27/2021
TERUMO Academy Training Department 37
ALAT UNTUK INSERSI VENA SENTRAL
20
Peripheral Inserted Central Catheter

Venous Access Port

4/27/2021
TERUMO Academy Training Department 38
INTRAVENOUS SET
21

1.Type : makro
Faktor tetes : 15 -20 tetes/ml
2.Type : mikro
Faktor tetes : 60 tetes/ml
3. Transfusi set
Faktor tetes : 15 tetes/ml 4/27/2021
22 BAGIAN-BAGIAN INFUS SET

Jarum spike Selang Tengah


Drip Chamber
Selang

Klem
Lock Connector

(Fitur)
• Spike terbuat dari bahan plastik terhubung dengan selang tengah,
drip chamber.
• Ujung spike sangat baik sehingga mudah pada saat menusuk karet
dan mengurangi resiko terjadi “coaring”.

4/27/2021
23 PENGISIAN DRIP CHAMBER
Terlalu banyak
Tetesan tidak
dapat dihitung

Batas tinggi
cairan
Tetesan infus yang cepat,
Terlalu sedikit pada saat jatuh akan Jika drip chamber tiba-
Cairan diisi membuat udara ikut masuk tiba miring (diagonal)
½ bagian

Udara akan
masuk

4/27/2021
24 ALAT BANTU PEMBERIAN CAIRAN
INTRAVENA

4/27/2021
25

4/27/2021
26

4/27/2021
27 Jenis Pemberian intravenous catheter

 Peripheral venous catheter


 Central venous catheter

4/27/2021
28
TEHNIK PEMBERIAN TERAPI INTRA VENA

1. Gaya Gravitasi

2. Mekanik:
a) Syringe Pump

b) Infus Pump

4/27/2021
TERUMO Academy Training Department 39
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
29 KECEPATAN ALIRAN INFUS

Kondisi klien
Kondisi rute cairan infus
Kondisi botol infus
Jenis cairan infus
Posisi roler klem

4/27/2021
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
30 KECEPATAN ALIRAN INFUS (1)

Kondisi klien
 Kondisi vena (posisi tubuh)
Posisi ujung jarum/ kateter (ujung jarum
menempel pada dinding vena)

4/27/2021
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
31 KECEPATAN ALIRAN INFUS (2)

Kondisi rute cairan infus


 Selang sambungan infus
terlepas
 Selang tertekan atau tertekuk
 Tinggi permukaan cairan
pada tiang
4/27/2021
32 TINGGI TIANG INFUS

Permukaan Cairan Posisi Berdiri

90-100 cm

Posisi kateter

Posisi Berbaring

Tinggi tempat penusukan dengan permukaan cairan infus harus 90-100 cm

4/27/2021
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
33
KECEPATAN ALIRAN INFUS (3)

Kondisi Botol Infus


 Jumlah cairan yang tersisa di
botol infus
 Ada tidaknya jarum udara

4/27/2021
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
34
KECEPATAN ALIRAN INFUS (4)
Jenis Cairan Infus
• Konsentrasi atau
kepekatan cairan
• Walaupun jumlah
tetesan dan waktu
pemberian sama
jumlah cairan infus
yang keluar akan
berbeda

4/27/2021
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
35
KECEPATAN ALIRAN INFUS (5)

Posisi Roler Klem


• Dekat dengan posisi klien
 Mudah dirubah-rubah
 Mudah tertindih badan klien
• Selang mudah tertarik sehingga lepas

• Resiko terjadi over dosis karena bolus

4/27/2021
36 Perhitungan Kecepatan Aliran Cairan

Perhitungan kecepatan aliran tergantung dari


jenis tubing intra vena yang digunakan

 Makrodrip : 20 tts/ml
 Mikrodrip: 60 tts/ml

4/27/2021
37
MENGHITUNG TETESAN INFUS

RUMUS

Jumlah cairan yang akan diberikan (ml) X 20 *)


-------------------------------------------------------------------------------------------------------- = ………… Tetes/menit

Lamanya pemberian infus X 60 menit

*) Sesuai dengan set infus yang digunakan


1ml = 20 tetes

4/27/2021
38 Menghitung CEPAT

Tetesan Infus :
Jumlah Cairan (ml)/hr X faktor tetes = tts/mnt
Lama pemberian (jam) X 60 menit

Cara Cepat : 1 ml = 20 tetes Jml cairan/jam/3


1 ml = 60 tetes Jml cairan/jam/1

4/27/2021
Jumlah cairan
39

Jumlah tetes
Waktu
Faktor tetes (makro/mikro)

4/27/2021
40
KOMPLIKASI
LOKAL SISTEMIK
 Echimosis/hematoma  Overload

 Infiltrasi  Emboli udara

 Ekstravasasi  Emboli paru

 Hematoma  Sepsis

 Flebitis, thorombosis,  Edema Paru


thromboflebitis 139
4/27/2021
Sumber potensial Kontaminasi
41

4/27/2021
42
KOMPLIKASI

FLEBITIS
 INFLAMASI TUNIKA INTIMA VENA
 YANG HARUS DILAKUKAN BILA TERJADI FLEBITIS
 KAJI SECARA TERATUR AKSES BERDASARKAN JUMLAH PASIEN,
JENIS TERAPI, TIPE ALAT YANG DIPASANG DAN FAKTOR RESIKO
 TANDA FLEBITIS ADALAH NYERI, KEMERAHAN PANAS,
BENGKAK, BENJOLAN, KELUARAN CAIRAN/NANAH, VENOUS
CORD TERABA

4/27/2021
43

Phlebitis

4/27/2021

141
44

4/27/2021
45

4/27/2021
46
Plebitis Bakterial
Penyebab
1. Prosedur yang kurang baik, pada
a. Saat cuci tangan
b. Desinfektans area insersi
c. Teknik aseptik
d. Pemantauan area insersi

2. Penempatan kateter intra vena terlalu lama


3. Penggunaan alat yang sudah kadaluarsa
4. Peralatan yang terkontaminasi sesaat sebelum insersi
4/27/2021
47
Plebitis Kimiawi

Penyebab
1. Osmolaritas Cairan Infus

2. Adanya mikro partikel yang tidak larut


sempurna ketika membuat larutan obat
dari bentuk serbuk.

4/27/2021
48
Plebitis Mekanik

1. Penempatan kateter intra vena yang tidak


tepat.

2. Ukuran kateter Intra Vena yang tidak sesuai


dengan vena

3. Metode penempatan kateter yang tidak baik

4/27/2021
49 KOMPLIKASI INFUS

INFILTRASI DAN EKSTRAVASASI


INFILTRASI  MASUKNYA CAIRAN KE SOFT TISSUE
EKSTRAVASASI  INFILTRASI OBAT-OBATAN YG
MENYEBABKAN NEKROSIS SOFT TISSUE
HENTIKAN SEGERA INFUS
KAJI PENYEBAB : MEKANIK, FARMAKOLOGIK ATAU
INFLAMASI
HENTIKAN SEGERA PEMBERIAN INFUS BILA PASIEN
MENGELUH NYERI, RASA TERBAKAR
4/27/2021
50
Komplikasi Lokal

Infiltrasi

Komplikasi lokal

4/27/2021
146
51

Komplikasi Lokal

Ekstravasas
i

Komplikasi Lokal

4/27/2021
147
52
Komplikasi Lokal

Hematom
a

Komplikasi Lokal

4/27/2021
148
53 KOMPLIKASI
INFEKSI
 Venous Acces Device infection termasuk Exit site,
tunnel, port pocket, dan catheter-related bloodstream
infection (CR-BSI).
 Tanda infeksi erythema, edema, indurasi, or drainase
pada area insersi VAD, peningkatan suhu tubuh

4/27/2021
54
KOMPLIKASI
EMBOLI UDARA
 Gunakan Luer-locking connections
 Bersihkan udara dari syringes, infuset, sambungan jarum, dan semua alat lain yang
terhubung ke infus
 Kecurigaan emboli udara jika pasien mendadak sesak, batuk terus menerus, nafas
pendek, nyeri dada, hipotensi, distensi vena jugularis, takiaritimia, wheezing, takipneu,
penurunan kesadaran, pucat, mati rasa, dan paralisis
 Segera hentikan pemberian infus untuk mencegah udara masuk lebih banyak atau
tutup lokasi insersi bila infus telah dicabut.
 Lakukan valsasa’s maneuver (tempatkan pasien dengan posisi lateral decubitus kiri)
bila tidak ada kontraindikasi seperti peningkatan tekanan intracranial atau penyakit
saluran pernafasan. Dilakukan agar udara terperangkap di ventrikel kanan

4/27/2021
55

PERSIAPAN PEMBERIAN CAIRAN


INTRAVENA

4/27/2021
1. Persiapan Klien
56

A. Persiapan Administrasi
• Penjelasan Umum
• Persetujuan Tertulis/ Inform Consent
• Order Tertulis

6 BENAR
1. Benar Cairan
2. Benar Dosis
3. Benar Rute
4. Benar Waktu
5. Benar klien 4/27/2021
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT
57
MEMBERIKAN PENJELASAN
• Menggunakan kalimat yang mudah dimengerti oleh klien.
• Penjelasan yang harus disampaikan.
• Perhatikan ekspresi wajah klien.
• Setelah menjelaskan, berikan kesempatan kepada klien untuk
bertanya.
• Jika tidak dapat menjawab pertanyaan klien, koordinasikan dengan
dokter untuk memberikan penjelasan ulang.
• Perawat harus memperhatikan penjelasan yang diberikan jangan
sampai membuat klien cemas.
• Setelah memberi penjelasan, minta klien menandatangani formulir
informed consent.
• Jika klien tidak sadar atau tidak dapat menerima penjelasan serta
tidak dapat memberikan persetujuan, diwakilkan oleh keluarga.

4/27/2021
58 DOUBLE CHECK

• Pengecekan program
terapi harus dilakukan
oleh minimal 2 orang
atau lebih.
• Mencocokkan obat
dengan instruksi dokter
dan tujuan pengobatan.

4/27/2021
59 IDENTIFIKASI KLIEN

1. Minta klien menyebutkan nama lengkap.


2. Minta klien memperlihatkan gelang klien.
3. Cocokkan identitas klien dengan status klien.
4. Jika klien tidak dapat ditanya, cocokkan nama
ditempat tidur klien dan konfirmasi dengan
keluarga.

4/27/2021
B. Persiapan Psikologis Klien
60

 Bina Hubungan Saling Percaya


 Berikan gambaran prosedur
 Lamanya kateter terpasang pada klien
 Informasikan gambaran nyeri saat insersi
 Sensasi yang dirasa saat cairan masuk
 Tujuan pemberian terapi intravena
 Lokasi insersi kateter intravena
 Mobilisasi yang diperbolehkan untuk klien
 Cara mengenali tanda-tanda phlebitis
4/27/2021
61
C. Persiapan Fisik

Tanyakan Adanya riwayat alergi

Atur posisi nyaman bagi klien

Observasi tanda-tanda vital

Menentukan lokasi vena

4/27/2021
Menentukan Vena
62
1. Gunakan ”feeling”, perabaan bukan penglihatan. Vena yang baik
adalah yang lurus teraba bulat, tetapi tidak selalu terlihat.
2. Gunakan kompres hangat dan gantungkan lengan agar vena terisi
dengan darah.
3. Gunakan torniquet atau lakukan kompresi dengan manset
manometer <10mmHg. Aliran arteri berlanjut dengan vasokonstriksi
vena maksimal.
4. Jika klien tidak alergi terhadap latex, gunakan torniquet latex agar
kongesti vena lebih baik.
5. Hindari area persendian
6. Awali menggunakan gauge yang terkecil
7. Dahulukan penggunaan area distal lebih dulu dengan pemakaian
gauge kateter yang terpendek dan terkecil untuk pemberian terapi IV
yang baik.
4/27/2021
AREA INSERSI KATETER INTRA VENA PERIFER
63

V. Mediana Basilika Vena Basilika


V. Mediana Sefalika

Vena Sefalika Vena Basilika

V. Great Saphenous
Vena Basilika

Vena Dorsalis Pedis Vena Sefalika

Vena Dorsal Metakarpal


4/27/2021
Panduan memilih vena
64 1. Keinginan pasien yang utama
2. Pertama kali gunakan vena distal
lengan
3. Pilih vena yang mudah dipalpasi,
terasa lembut dan penuh, secara
alami terfiksasi oleh tulang, cukup
besar
4. Hindari vena yang berada dalam
area fleksi, sangat terlihat, telah
rusak, secara kontinyu melebar oleh
darah, vena yang keras , berliku-liku,
menurun fungsinya akibat
pembedahan, atau berada di
ekstremitas yang terluka
5. Hindari pemasangan di ekstremitas
bawah karena mudah terjadi
thrombosis
4/27/2021
65 2. PERSIAPAN ALAT
Membersihkan baki dan
trolley
• Cuci tangan dengan
alkohol, lap baki dengan
tissu alkohol
selanjutnya lap trolley.

4/27/2021
66 ALAT YANG DIPERLUKAN
• Persiapan peralatan yang diperlukan
• Siapkan peralatan yang diperlukan di atas
baki atau trolley yang sudah didesinfeksi
 1 orang perawat dalam persiapan
menggunakan 1 buah baki
• Cairan infus
• Kateter Vena
• Infuset
• Alkohol swab
• Dressing Film
• Plester
• Sarung tangan
• Instruksi dokter
• Tourniquet
• Perlak pengalas
• Bantal
• Alkohol untuk mencuci tangan
• Bengkok
• Tempat boks jarum

4/27/2021
Memastikan keamanan peralatan yang digunakan
67

 Tanggal kadaluarsa atau


jaminan sterilitas alat.
 Periksa kemasan dari
kondisi rusak, kotor atau
terkontaminasi.
 Faktor tetes.

4/27/2021
68 ~ MELAKUKAN PRIMING ~
• PRIMING
1) Buka set infus,
extension tube, taruh
diatas baki yang sudah
didesinfeksi, dekatkan
klem dengan drip
chamber dan tutup
klem.
2) Desinfeksi tempat
penusukan dengan
alkohol swab,
perhatikan resiko terjadi
“coaring” dari tempat
4/27/2021
penusukan.
69 MELAKUKAN PRIMING
3) Pastikan menusukan
spike dengan baik ke
kantong/ botol infus
sehingga tidak mudah
terlepas.
4) Tekan drip chamber
perlahan-lahan
sehingga terisi cairan
infus 1/3-1/2 bagian.

4/27/2021
70 MELAKUKAN PRIMING
6) Buka klem perlahan-lahan,
pegang ujung selang infus
menghadap ke atas,
alirkan cairan infus sampai
ujung selang terisi cairan.
Jangan mengisi selang
sampai cairan keluar, agar
mengurangi resiko
kontaminasi.
7) Pastikan di selang tidak
ada udara dan dibagian
sambungan tidak ada
rembesan, persiapan
priming sudah selesai.

4/27/2021
71
MENCEGAH UDARA MASUK DALAM ALIRAN INFUS

Strategi
 Cairan yang digunakan harus dalam suhu ruangan.
 Sebaiknya jangan mencampurkan obat pada saat
priming, gunakan alat untuk mencampurkan obat.
 Saat pencampuran obat dengan cairan infus
sebaiknya gunakan cairan infus tidak terlalu banyak.
 Setelah melakukan priming, botol infus dan selang
infus jangan ditaruh dalam posisi miring.
 Jangan mengganti cairan infus ketika drip chamber
kosong.

4/27/2021
72

Insersi Kateter Intra Vena

4/27/2021
73 MELAKUKAN HAND HYGIENE
• Hand Hygiene
• Sebelum melakukan
prosedur lakukan hand
hyigene.

4/27/2021
74 HAND HYGIENE & MEMAKAI SARUNG TANGAN

Mencuci tangan dengan


air mengalir dan sabun
atau alkohol.
Selesai cuci tangan pakai
sarung tangan (jika perlu
kenakan masker).

4/27/2021
75 MEMASANG TOURNIQUET
• Pasang tourniquet dibagian
tengah dengan jarak 5-15cm
dari lokasi penusukan.
• Jari tangan yang akan
ditusuk menggengam,
pastikan vena dan alirannya.
• Tourniquet, memudahkan
melihat atau meraba vena
• Jika memasang tourniquet
lebih dari 2 menit, harus
dilepaskan dulu agar darah
dapat mengalir.
4/27/2021
76 MENDESINFEKSI AREA INSERSI

Mendesinfeksi area insersi


dengan alkohol swab,
dengan gerakan maju
mundur sambil
menggosok( scrubbing)
atau melingkar dari
tengah keluar searah
jarum jam.

4/27/2021
LAKUKAN INSERSI & LEPASKAN
77
TOURNIQUET
• Tusukan ujung jarum dan
pastikan darah mengalir pada
filter cap .
• Lanjutkan menusukkan jarum
sampai bagian kateter
berwarna merah. Hal ini
menunjukan kateter sudah
masuk pembuluh darah dan
lanjutkan memasukkan
kateter.

• Pastikan jarum tidak mengenai


saraf dan arteri.
• Lepaskan tourniquet.
4/27/2021
78 MENARIK JARUM

Pegang kateter dan tarik


sedikit jarum, sambil
memasukan kateter

4/27/2021
79 MENARIK JARUM
• Pegang bagian hub
kateter dengan jari
telunjuk dan tekan
ujung kateter dengan
jari tengah, agar darah
tidak mengalir, tarik
jarum perlahan-lahan.
• Pada saat menarik
jarum secara otomatis
ujung jarum akan
tertutup. 4/27/2021
MENJAGA POSISI KATETER TIDAK BERGESER
80

Posisi jari memegang


hub

Jangan menarik jarum


dengan memutar dapat
Jangan menarik jarum tanpa menyebabkan protector tip
Jangan menarik jarum memegang hub kateter, dapat tertinggal didalam hub
dengan posisi miring menyebabkan kateter tertarik kateter
4/27/2021
81 MEMBUANG JARUM

Setelah mencabut jarum


masukan kedalam tempat
sampah jarum, jangan
lakukan re-cap.

4/27/2021
82 MENYAMBUNGKAN SELANG INFUS
Buka tutup ujung selang
infus dan sambungkan ke
kateter, pastikan
sambungan kuat.
Buka klem, pastikan infus
menetes
Periksa apakah ada cairan
yang merembes keluar
vena.

4/27/2021
83
MELAKUKAN DRESSING
1. Lepaskan kertas penutup sebagian 2. Tempelkan sebagian dressing film gunakan
kedua tangan

3. Tempelkan sebagian lagi dengan


4. Lepaskan plastik penutup dressing film
menggunakan satu tangan
4/27/2021
84 FIKSASI
 Tempelkan dressing film
antara tempat penusukan
dan kateter.

 Untuk mencegah selang


infus tertarik, selang infus
dibuat “loop/ line” dan
difiksasi dengan plester.

 Berikan label yang berisi


tanggal dan jam penusukan,
nomer IV kateter serta
nama perawat yang
melakukan penusukan.
4/27/2021
85 MELEPAS SARUNG TANGAN & HAND HYGIENE

Lepaskan sarung tangan


dan segera mencuci
tangan dengan alkohol.

4/27/2021
86 MENGATUR KECEPATAN INFUS
Kecepatan infus dipengaruhi oleh :
 Tinggi cairan infus dan tempat penusukan
akan mempengaruhi tetesan infus.

 Ekstremitas yang tertekuk akan


mempengaruhi tetesan infus.

 Ujung kateter menyentuh dinding vena akan


mempengaruhi tetesan infus.
4/27/2021
MONITORING PASKA INSERSI
87
• Periksa cairan infus dan label.
• Pastikan bahwa cairan yang diberikan sesuai dengan program
terapi.
• Periksa tetesan infus apakah sudah sesuai dengan program
terapi
• Bila menggunakan infus pump pastikan tetesan pada mesin
sudah diatur sesuai dengan program terapi.
• Periksa selang infus, amati adanya hal-hal yang dapat
menimbulkan gangguan aliran infus, seperti infus tertekuk,
klem tertutup, dll.
• Periksa lokasi insersi kateter intravena, amati adanya tanda-
tanda phlebitis.
• Dressing/ balutan harus menempel dengan baik, menempel 4/27/2021

pada kulit di semua sisi.


MELEPAS DRESSING FILM
88
Lepaskan dressing film
sedikit, dengan tangan
yang lain, tekan kateter
dan tarik dressing secara
pararel

Tarik dressing dengan


satu tangan lainnya
memegang kulit klien.
Lepaskan semua bagian
dressing yang menempel
pada kulit klien.
4/27/2021
JANGAN MENARIK DRESSING FILM SEPERTI TAMPAK PADA
GAMBAR, KARENA DAPAT MERUSAK KULIT klien
89

4/27/2021
90
MONITORING INTAKE OUPUT CAIRAN

4/27/2021
91
MERUPAKAN TINDAKAN UNTUKMENGUKUR JUMLAH CAIRAN YANG MASUK KE DALAM
TUBUH (INTAKE) DAN CAIRAN YANG KELUAR DARI DALAM TUBUH (OUTPUT)

TUJUANNYA UNTUK MENENTUKAN STATUS KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH DAN TINGKAT


DEHIDRASI KLIEN

4/27/2021
92 PROSEDUR :

 MENENTUKAN JUMLAH CAIRAN YANG MASUK KE DALAM TUBUH KLIEN TERDIRI DARI AIR
MINUM, AIR DALAM MAKANAN, AIR DARI HASIL OKSIDASI (METABOLISME), CAIRAN INTRA
VENA
 MENENTUKAN CAIRAN YANG KELUAR DARI DALAM TUBUH TERDIRI DARI URINE, KERINGAT,
FESES, MUNTAH, INSENSIBLE WATER LOSS (IWL)
 MENENTUKAN KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH DENGAN RUMUS : INTAKE – OUTPUT
 DOKUMENTASI

4/27/2021
93 KEBUTUHAN CAIRAN PADA ANAK

 PENGHITUNGAN MENGGUNAKAN RUMUS


HOLIDAY DAN SEGAR

BILA ANAK DEMAM KEBUTUHAN MENINGKAT 12 %


SETIAP KENAIKAN 1 DERAJAT CELCIUS
CONTOH :
KEBUTUHAN CAIRAN ANAK BB 25 KG DENGAN SUHU
390 C
=1600 + (1600 X(12% X (39-37)) = 1600 + (1600 X 24%)
= 1600 + 384 CC = 1984 CC

4/27/2021
94
MENGHITUNG JUMLAH ASUPAN INFUS

FAKTOR TETES :
MAKRO = 20
MIKRO = 60
TRANSFUSISET = 15

4/27/2021
95 AIR METABOLISME

4/27/2021
96 JUMLAH URIN NORMAL

USIA VOLUME URIN 9ML/KGBB/HARI)


BAYI LAHIR 10-90
BAYI 80-90
ANAK-ANAK 50
REMAJA 40
DEWASA 30

4/27/2021
97
IWL MENURUT USIA

USIA BESAR IWL (ML/KGBB/HARI)


BAYI LAHIR 30
BAYI 50-60
ANAK-ANAK 40
REMAJA 30
DEWASA 20

4/27/2021
RUMUS MENGHITUNG IWL
98

JIKA ANAK DEMAM MENGHITUNG JIKA ANAK 15 KG DENGAN SUHU


IWL DENGAN RUMUS : 390 C DEMAM MENGHITUNG IWL
IWL + (200 X (SUHU TINGGI -36.8) DENGAN RUMUS :
= 405 + (200 X (39-36.8)
36,8 MERUPAKAN KONSTANTA = 405 + 770 CC
= 1175 CC

4/27/2021

Anda mungkin juga menyukai