Cewek Autopilot
Respondet in Fact
Adanya emansipasi dalam berpacaran bisa membuat hubungan respondet
dengan pacar menjadi buruk. Misalnya dimanfaatkan pacar (21,5%). Selain itu,
cewek jadi olok olokan teman (15,1%) dan pacar jadi manja (14%).
111
"Antar jemput pacar gue banget-@EvelynVanessa"
Buat cewek yang bersekolah di SMA Bhayangkari 1 ini nih, antar
jemput cowok sudah jadi hal biasa. Tapi, itu dia lakuin dengan pertimbangan.
Karena dulu sang cowoklah yang lebih sering menjemput, sekarang gantian dia
yang jemput sang pacar. Itu membuat dia dan pacar saling pengertian.
Ribuan bemo dan ribuan kilometer pun dia libas demi menjemput sang
kekasih. Haha, agak hibol sih. Tapi, beneran lho, rumah pacarnya tuh jauh, di luar
kota Surabaya. Cewek yang jago nge-dance itu nggak risi dan malu buat
menjemput pacarnya.
"iya nich mungkin karena sudah jadi kebiasaan ya dan banyak teman
cewek sekolahku yang gitu, suka jemput cowoknya," ungkap cewek yang punya
impian berkuliah di Jurusan Hukum Unair itu. Cuma, karena si cowok makin lama
makin ngelunjak, minta diantar kemana-mana, akhirnya Evelyn minta putus.
"Nggak untuk antar jemput dan nembak -
@EndahTriMartaNingrum"
Say no to antar jemput dan nembak cowok duluan. "Kalau mau
emansipasi, cukup kasih perhatian lebih, nggak usah sampai kebangetan nembak
duluan gitu," seru cewek yang bersekolah di SMPN 15 itu.
Cewek yang ngefans sama Endah n Rhesa itu berpendapat bahwa ngasih
perhatian lebih ke cowok sebagai bentuk emansipasi dalam berpacaran adalah hal
yang bisa bikin harga diri sebagai cewek nggak ikut jatuh. "Lebih baik
beremansipasi dengan ngerawat dia waktu sakit dong, nyuapin dia makanan, atau
menemani dia di rumah waktu sakit. Itu lebih terhormat dan elegan," ucap Endah.
Well, sebenarnya boleh saja sih beremansipasi kayak gimana juga. Tapi,
yang terpenting, gimana caranya kamu menjadikannya bermanfaat. Jangan justru
dengan emansipasi itu, kamu malah jadi susah dan ribet. Okay ladies?
112
Statistik Respondet
A. Bentuk emansipasi yang pernah kamu lakukan dalam
berpacaran? (3 tertinggi)
Antar jemput pacar 39,3%
Nembak duluan 24,3%
Benerin gadget yang rusak 16,4%
B. Apa yang ditakutkan ketika cewek lebih dominan dalam
berpacaran? (3 tertinggi)
Dimanfaatkan 54,8%
Dilecehkan 16,7%
Cowok jadi manja 16,2%
Profil Respondet
A. Jenis kelamin
Cowok 50%
Cewek 50%
B. Pendidikan
SMP50%
SMA 50%
C. Usia
11-13 Tahun 19%
14-16 Tahun 52,8%
17-19 Tahun 28,8%
Total responDet 420 terdiri atas pelajar SMP dan SMA di Surabaya.
Metode polling Cluster random sampling Closed Question-Toleransi Kesalahan
4,5% Instrument Polling Open Closed Question.
113
Lampiran 2 Teks Berita DetEksi Edisi Hari Ibu
114
Merawat Ibu saat Sakit
Berbeda dengan Nimas, Fatimah punya pengalaman lain. Yap, Fatimah
Harum Adiba, siswi SMKN 1 Surabaya, menganggap bahwa ibu itu merupakan
sosok yang sangat hebat. Pengorbanan terbesar yang pernah dilakukan Fatimah
adalah merawat ibunya saat sakit. "Dulu pernah ibu sakit, terus aku yang
merawatnya. Mulai membuatkan makanan, mengurus obat ibu, hingga
menyelesaikan pekerjaan rumah," katanya.
Sebenarnya Nimas berniat tidak masuk sekolah demi menjaga ibu.
Namun, waktu itu ibu melarang dan memaksanya untuk sekolah. Alhasil, dia pun
menurutinya. Namun, menurut dia, apa pun yang sudah kita korbankan tidak akan
sebanding dengan apa yang sudah ibu korbankan kepada kita.
Mendamaikan Ibu dan Ayah
"Ibu, buat aku, itu seorang yang merangkap sahabat. Dia pokoknya benar
benar teman curhatku banget, baik aku yang curhat ke dia maupun dia sendiri
yang curhat ke aku," celetuk Igga Khusnul Hidayat, siswi kelas X, SMA Kartika
Wijaya.
Igga punya pengalaman menarik soal berkorban untuk ibunya. Pada
suatu hari, ibunya pernah bertengkar dengan ayahnya."Habis itu ibu menangis,
sontak aku kaget dan nggak tega. Akhirnya, aku samperin ibu. Saat itu pula ibu
bercerita tentang masalah beliau dengan ayah," ungkap anak yang hobi membaca
novel tersebut. Akhirnya, berkat usahaku, ayah mengalah dan mereka berbaikan,"
curhat Igga. Waah, salut buat Igga!
Statistik Respondet
A. Pernahkah kamu berkorban untuk Ibumu?
Pernah 82,2%
Enggak pernah 17,8%
B. Apa pengorbanan terbesarmu untuk ibumu?
Membantu pekerjaannya 31,4%
Merawat saat sakit 20,8%
Menuruti semua keinginannya 13,5%
C. Apakah ibumu menyadari akan pengorbananmu tersebut?
Ya 74,1%
Nggak 25,9%
115
D. Bagaimana reaksi ibumu?
Mendoakan 49%
Menangis terharu 17,5%
Terkejut 14,4%
Profil Respondet
A. Jenis kelamin
Cowok 50%
Cewek 50%
B. Pendidikan
SMP 50%
SMA 50%
C. Usia
11-13 Tahun 30,1%
14-16 Tahun 48,8%
17-19 Tahun 21,1%
Total responDet 403 terdiri atas pelajar SMP dan SMA di Surabaya.
Metode polling Cluster random sampling, closed question, toleransi kesalahan:
4,5%, Instrument Polling Open Closed Question.
Profil Respondet
A. Jenis kelamin
Cowok 50%
Cewek 50%
B. Pendidikan
SMP50%
SMA 50%
C. Usia
11-13 Tahun 30,1%
14-16 Tahun 48,8%
17-19 Tahun 21,1%
Total responDet 403 terdiri atas pelajar SMP dan SMA di Surabaya.
Metode polling Cluster random sampling Closed Question-Toleransi Kesalahan
4,5% Instrument Polling Open Closed Question.
116