Anda di halaman 1dari 3

Aisyah Khusnul Khotimah (04040221064), PMI C3

Kajian Multidisipliner

Review ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai Kajian Multidisipliner. Review ini
akan menjelaskan mengenai definisi multidisipliner, kajian-kajian antropologi, kajian-kajian
multidisipliner, dan antropologi dari perspektif kajian multidisipliner. Akhir dari review ini
akan berisi mengenai kesimpulan.

Defini Multidisipliner
Multidisipliner (multidisciplinay) adalah penggabungan beberapa disiplin untuk
bersama-sama mengatasi masalah tertentu. Pendekatan multidisipliner (multidisciplinary
approach) ialah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan
berbagai sudut pandang banyak ilmu yang relevan. 1 Multidisipliner sebagai disiplin baru
memiliki dua model penelitian yaitu, multidisiplin murni dan terapan. Multidisipliner adalah
analisis yang dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa perspektif keilmuan. Ciri pokok
atau kata kunci dari pendekatan multidisipliner ini adalah multi (banyak ilmu dalam rumpun
ilmu yang sama). Karakteristik dari multidisipliner adalah para ahli dari masing-masing
keilmuan tidak saling memberikan umpan balik mengenai hasil pemikirannya kepada ahli dari
bidang lainnya.

Kajian-Kajian Antropologi
Ilmu antropologi merupakan salah satu disiplin ilmu yang perlu untuk dipelajari. Ilmu
antropologi menyangkut tentang masyarakat, tentang manusia itu sendiri yang merupakan
manusia berkebudayaan. Antropologi memandang manusia sebagai sesuatu yang kompleks
dari segi fisik, emosi, sosial dan kebudayaanya. Antropologi melihat semua aspek budaya
manusia dan masyarakat sebagai kelompok variabel yang berinteraksi. 2 Antropologi sebagai
salah satu cabang ilmu sosial memiliki kajian tersendiri yang dapat dibedakan dengan bidang
ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, ekonomi, politik, dan lain-lain. Antropologi sebagai ilmu
mempunyai penekanan tertentu sesuai dengan karakteristik antropologi itu sedniri. Kajian
antropologi tentang mempelajari manusia (humankind) dan kebudayaannya di mana pun dan
kapan pun.
Kajian antropolog meliputi pertimbangan politik, menyangkut hubungan kebudayaan
dengan kekuasaan, menyangkut bahasa dalam antropologi budaya, preprensi dalam pemikiran
individual dimana terjadi hubungan antara jati diri dan emosi. 3 Secara makro antropologi di
bagi ke dalam dua bagian yaitu antropologi fisik dan budaya. Para antropologi mempelajari
homo sapiens, sebagai spesies paling awal, sebagai nenek moyang, dan sesuatu (makhluk) yang
memiliki hubungan terdekat dengan makhluk manusia, untuk mengetahui kemungkinan siapa
nenek moyang manusia itu, dan bagaimana mereka hidup (Haviland, 1991).

1
Setya Yuwana Sudikan, “Pendekatan Interdisiplin, Multidisipliner, dan Transdisipliner dalam Studi Sastra”,
(Vol.2 No.1, 2015), halaman 4
2
Bisarul Ihsan, Sisfiyah Zuliyatin, “Kajian Antropologi Sastra Dalam Novel Ronggolawe”, Jurnal Ilmiah
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, (Vol. 4, No. 1, 2018), halaman. 34
3
Aulia Rahman, “Mengkaji Ilmu Antropologi Dengan Ilmu Sosial”, halaman. 3
Aisyah Khusnul Khotimah (04040221064), PMI C3

Kajian-Kajian Multidisipliner
Multidisipliner sebagai disiplin baru memiliki dua model penelitian yaitu, multidisiplin
murni adalah setiap ilmu seolah-olah masih berdiri sendiri dengan teori dan metodenya masing-
masing. Multidisiplin terapan adalah salah satu ilmu yang menduduki posisi dominan. Terkait
pendekatan multidisipliner ada upaya dalam mengatasi berbagai permasalahan kritis dan
krusial mengenai ilmu bahasa dan sastra serta hubungannya dengan ilmu lain. Analisis ilmu
bahasa dan sastra atau kajian sastra terfokus pada bentuk-bentuk bahasa dan sastra yang steril
atau dilepaskan dari konteks sosial masyarakat, budaya, dan masyarakat yang dinamis. 4
Multidisiplin di sisi lain adalah proyek yang melibatkan berbagai disiplin ilmu yang bekerja
sama untuk memberikan solusi dari masalah tertentu (Driscoll 2009). Salah satu fokus
pendekatan multidisipliner dalam ilmu sosial adalah dapat mempolarisasi disiplin ilmu-ilmu
sosial yang bergerak dalam bidang industrial, stabilitas ekonomi, peetumbuhan tenaga kerja
yang terorganisir. Studi komunitas menawarkan fokus lain untuk eksperimen berbagai
multidisiplin tentang masalah metodologis dan sudut pandang oleh ilmuan sosial dengan
harapan agar saling memperkuat antar disiplin satu sama lain.

Antropologi Dari Perspektif Kajian Multidisipliner


Antropologi sebagai disiplin ilmu merupakan kajian yang multidisipliner yang
berupaya mengkaji aspek manusia secara menyeluruh (holistik). Secara historis, antropologi
berkembang dari suatu deskripsi hasil-hasil laporan perjalanan para penjelajah dan penjajah
tentang kehidupan manusia di daerah yang disinggahi para penjelajah, atau kehidupan salah
satu suku bangsa yang tinggal di daerah jajahan. Deskripsi tersebut dikenal dengan nama
etnografi. Dalam perjalanannya antropologi berkembang sebagaimana keberadaanya sekarang
baik di negara-negara Eropa Barat, Amerika maupun Asia. Beberapa cabang antropologi yang
dikenal secara luas saat ini adalah antropologi fisik atau biologi, antropologi sosial, dan
antropologi budaya. Menurut Kamus Ilmu Sosial istilah antropologi terapan mengacu pada
aplikasi proyek yang berkelanjutan. Diskusi berikut menggambarkan peran yang dimainkan
oleh para antropolog terapan dalam setiap proyek pengembangan multidisiplin (Sillitoe 2007). 5
Penerapan konsep holisme dalam pembangunan sangat membantu karena dapat
membantu perkembangan perencanaan untuk memiliki perspektif yang lebih luas tentang
bagaimana merancang, mengimplementasikan dan memelihara setiap proyek multidisipliner.
Dalam sebagian besar kasus, para antropolog terapan menerapkan konsep pendekatan
partisipatif sehingga proyek multidisiplin akan bberkelanjutan. Pendekatan antropologi dapat
membantu dalam identifikasi berbagai faktor baik faktor budaya, sosial, maupun politik.

Kesimpulan
Multidisipliner adalah analisis yang dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa
perspektif keilmuan. Karakteristik dari multidisipliner adalah para ahli dari masing-masing

4
Muhaemin, “Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Melalui Pendekatan Multidisipliner” halaman 247, diakses
dari website https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/9921/245-250.pdf?sequence=1
5
Mawar Anyango, “Peran Antropologi dalam proyek multidisiplin”, halaman. 1, diakses dari website
https://www.academia.edu/48965065/Role_of_anthropology_in_multidisciplinary_projects
Aisyah Khusnul Khotimah (04040221064), PMI C3

keilmuan tidak saling memberikan umpan balik mengenai hasil pemikirannya kepada ahli dari
bidang lainnya. Antropologi melihat semua aspek budaya manusia dan masyarakat sebagai
kelompok variabel yang berinteraksi sedangkan antropologi sebagai disiplin ilmu merupakan
kajian yang multidisipliner yang berupaya mengkaji aspek manusia secara menyeluruh.
Multidisipliner sebagai disiplin baru memiliki dua model penelitian yaitu, multidisiplin murni
adalah setiap ilmu seolah-olah masih berdiri sendiri dengan teori dan metodenya masing-
masing. Multidisiplin terapan adalah salah satu ilmu yang menduduki posisi dominan.

Daftar Pustaka
- Anyango. Mawar. “Peran Antropologi dalam proyek multidisiplin”, halaman. 1,
diakses dari website
https://www.academia.edu/48965065/Role_of_anthropology_in_multidisciplinary_pr
ojects
- Ihsan. Bisarul, Sisfiyah Zuliyatin. “Kajian Antropologi Sastra Dalam Novel
Ronggolawe”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 4. No. 1.
2018.halaman. 34
- Muhaemin. “Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Melalui Pendekatan Multidisipliner”
halaman 247, diakses dari website
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/9921/245-
250.pdf?sequence=1
- Rahman. Aulia. “Mengkaji Ilmu Antropologi Dengan Ilmu Sosial”. halaman. 3
- Sudikan. Yuwana. Setya. “Pendekatan Interdisiplin, Multidisipliner, dan
Transdisipliner dalam Studi Sastra”. Vol.2. No.1. 2015. halaman 4

Anda mungkin juga menyukai