Anda di halaman 1dari 2

3 PRINSIP UTAMA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PENDIDIKAN

BAGI ANAK TUNANETRA

a. Pengalaman konkrit artinya dalam menjelaskan objek, bisa aslinya atau modelnya.
Contohnya adalah guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempelajari lingkungannya melalui eksplorasi perabaan tentang situasi dan
benda-benda yang ada di sekitarnya selain melalui indera-indera yang lainnya.
Bagi siswa yang masih mempunyai sisa penglihatan (low vision), aktifitas seperti
itu merupakan tambahan dari eksplorasi visual yang dilakukan. Kalau benda-
benda nyata tidak tersedia, bisa dipergunakan model.
b. Penyatuan antar konsep-konsep yaitu adanya proses keterkaitan antara
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki anak dengan materi yang
disampaikan. Konsep tersebut diperoleh melalui indera non-visual yaitu indera
perabaan dan pendengaran. Penyatuan antar konsep memiliki dua teknik dalam
penerapan pada proses memperoleh informasi yaitu teknik perabaan analitis
(analytic touch) dan perabaan sintesis (sintetic touch). Perabaan analitis (analytic
touch) merupakan mengenal benda dalam jangkauan perabaan telapak tangan.
Perabaan sintesis (sintetic touch) merupakan teknik memahami benda yang diluar
jangkauan perabaan telapak tangan.
Contohnya sama hal nya dengan pengalaman konkrit anak tunanetra harus belajar
melalui indra perbaan dan pendengarannya agar dapat memahami konsep yang
diajarkan. guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyatukan bagian-bagian menjadi satu kesatuan yang utuh. Mempegunakan
pembelajaran gabungan, dimana siswa belajar menghubungkan antara mata
pelajaran akademis dengan pengalaman kehidupan nyata, merupakan suatu cara
yang bagus untuk memberikan pengalaman menyatukan.
c. Prinsip belajar sambil melakukan (learning by doing) berkaitan dengan prinsip
pengalaman konkret. Hal ini memberikan pemahaman bahwa pengalaman konkret
yang diberikan kepada anak tunanetra melalui belajar sambil melakukan. Belajar
sambil melakukan dipandang dapat memberikan pemahaman dan pengalaman
konkret dalam proses pembelajaran.
Contohnya Guru hendaknya memberi kesempatan kepada siswa tunanetra untuk
mempelajari suatu keterampilan dengan melakukan dan mempraktekan
keterampilan tersebut. Banyak bidang yang terdapat dalam kurikulum inti yang
diperluas, misalnya orientasi dan mobilitas, dapat diperlajari dengan mudah oleh
tunanetra apabila mempergunakan pendekatan belajar sambil bekerja ini.

Anda mungkin juga menyukai