Anda di halaman 1dari 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas berkat dan rahmatnya kami
dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “EPILEPSI”. Tugas ini
diberikan sebagai syarat Kepanitraan Klinik Senior Stase Ilmu Penyakit Saraf
RSUD Dr.RM Djoelham Binjai.
Terima kasih kepada dr. Julia E. Ginting Sp. S selaku dokter pembimbing
dalam penulisan laporan kasus ini yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
memberikan pengarahan agar penulisan ini lebih akurat dan bermanfaat.
Selanjutnya, semoga laporan kasus ini berguna serta menambah
pengetahuan bagi pembaca. Kami juga dengan senang hati akan menerima segala
bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun dan akhirnya dapat
meningkatkan manfaat yang dapat diperoleh dari laporan kasus ini.
Akhir kata, semoga hadirat Allah SWT. selalu memberi petunjuk dan
bimbingannya kepada kita semua.

Binjai, September 2015

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

Epilepsi merupakan salah satu penyakit saraf kronik kejang berulang


muncul tanpa diprovokasi. Penyebabnya adalah kelainan bangkitan listrik jaringan
saraf yang tidak terkontrol baik sebagian maupun seluruh bagian otak.
Keadaan ini bisa di indikasikan sebagai disfungsi otak.
Di Indonesia terdapat paling sedikit 700.000-1.400.000 kasus epilepsi
dengan pertambahan sebesar 70.000 kasus baru setiap tahun dan diperkirakan
40%-50% terjadi pada anak-anak. Sebagian besar epilepsi bersifat idiopatik, tetapi
sering juga disertai gangguan neurologi seperti retardasi mental, palsi
serebral, dan sebagainya yang disebabkan kelainan pada susunan saraf pusat.
Insiden epilepsi di negara maju ditemukan sekitar 50/100,000 sementara
di negara berkembang mencapai100/100,000. Pendataan secara global ditemukan
3.5 juta kasus baru per tahun diantaranya 40% adalah anak-anak dan dewasa
sekitar 40% serta 20% lainnya ditemukan pada usia lanjut.
Gejala dan tanda klinik bangkitan epilepsi sangat bervariasi dan
tergantungpada lokasi neuron kortikal yang mengalami gangguan. Loncatan
elektrik abnormal sebagai pencetus serangan sangat sering berasal dari
neuron-neuron kortikal. Faktor lain yang ikut berperan dalam terjadinya
bangkitan adalah ketidakseimbangan neurotransmiter eksitasi dan inhibisi, dan
gangguan saluran ion di reseptor yang berperan terhadap kegiatan eksitatorik
neurotransmiter.
Ikatan eksitatorik dengan reseptor terkait akan membuka pintu untuk
masuknya ion kalsium yang berlebihan kedalam sel sebagai penyebab dari
kematian sel yang berdampak pada kualitas otak dalam hal ini fungsi hipokampus
dan korteks serta mengarah pada gangguan perilaku termasuk bunuh diri.

Anda mungkin juga menyukai