Anda di halaman 1dari 8

Materi 10

ILMU NEGARA
HAK ASASI MANUSIA
Fajar Prima Julian, S.H., M.H.
PENGERTIAN
 HAM merupakan hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai
machluk Tuhan yang Maha Esa, dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. (Pasal 1 angka 1 UU HAM)

HAM adalah hak yang melekat secara


alamiah (inheren) pada diri manusia
sejak manusia lahir, dan tanpa hak
tersebut manusia tidak dapat tumbuh
dan berkembang sebagai manusia
yang utuh. Karena keberadaan HAM
yang begitu penting, tanpa HAM
manusia tidak dapat
mengembangkan bakat dan
memenuhi kebutuhannya
Prof. Muladi
GENERASI PERTAMA

• Menurut generasi ini pengertian HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan
politik. Dampak Perang Dunia II sangat mewarnai pemikiran generasi ini, di
mana totaliterisme dan munculnya keinginan negara-negara yang baru
merdeka untuk menciptakan tertib hukum yang baru sangat kuat.

• Seperangkat hukum yang disepakati sangat sarat dengan hak-hak yuridis,


seperti hak untuk hidup, hak untuk tidak menjadi budak, hak untuk tidak
disiksa dan ditahan, hak kesamaan dan keadilan dalam proses hukum, hak
praduga tidak bersalah, dan sebagainya.

• Selain dari hak-hak tersebut, hak nasionalitas, hak pemilikan, hak pemikiran,
hak beragama, hak pendidikan, hak pekerjaan dan kehidupan budaya juga
mewarnai pemikiran HAM generasi pertama ini.
GENERASI KEDUA
• Pada era ini pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis seperti yang
dikampanyekan generasi pertama, tetapi juga menyerukan hak-hak sosial,
ekonomi, politik, dan budaya.

• Pada generasi kedua ini lahir dua konvensi HAM Internasional di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya, serta konversi bidang sipil dan hak-hak politik
sipil (international covenant on economic, social, and cultural right dan
international covenant on civil and political rights).

• Kedua konvensi tersebut disepakati dalam sidang umum PBB 1966.


GENERASI KETIGA

• Generasi ini menyerukan wacana kesatuan HAM antara hak ekonomi, sosial,
budaya, politik, dan hukum dalam satu bagian integral yang dikenal dengan
istilah hak-hak melaksanakan pembangunan (the rights of development),
sebagaimana dinyatakan oleh Komisi Keadilan Internasional (International
Comission of Justice).

• Pada era generasi ketiga ini peranan negara tampak begitu dominan.
GENERASI KEEMPAT
 Di era ini ditandai oleh lahirnya pemikiran kritis HAM. Pemikiran HAM generasi
keempat dipelopori oleh negara-negara di kawasan Asia yang pada tahun 1983
melahirkan deklarasi HAM yang dikenal dengan Declaration of the Basic Duties
of Asia People and Goverment.

 Lebih maju dari generasi sebelumnya, deklarasi ini tidak saja mencakup
tuntutan struktural, tetapi juga menyerukan terciptanya tatanan sosial yang
lebih berkeadilan. Tidak hanya masalah hak asasi, Deklarasi HAM Asia ini juga
berbicara tentang maslah kewajiban asasi yang harus dilakukan oleh setiap
negara.

 Secara positif deklarasi ini mengukuhkan keharusan imperatif setiap negara


untuk memenuhi hak asasi rakyatnya. Dalam kerangka ini, pelaksanaan dan
penghormatan atas hak asasi manusia bukan saja urusan orang perorangan,
tetapi juga merupakan tugas dan tanggung jawab negara.
KLASIFIKASI
HAK ASASI MANUSIA

Hak-hak asasi pribadi atau personal rights, Hak-hak asasi ekonomi atau property
yang meliputi kebebasan menyatakan rights, yaitu hak untuk memiliki sesuatu,
pendapat, kebebasan memeluk agama, membeli, dan menjual, serta
kebebasan bergerak, dan sebagainya. memanfaatkannya.

Hak-hak asasi politik atau political rights,


yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih
dalam suatu pemilihan umum), hak untuk
mendirikan partai politik dan sebagainya
KLASIFIKASI
HAK ASASI MANUSIA

Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan atau


Hak-hak asasi untuk mendapatkan social and cultural rights. Misalnya, hak untuk
perlakuan yang sama dalam hukum dan memilih pendidikan, hak untuk
pemerintahan atau rights of legal equality. mengembangkan kebudayaan, dan
sebagainya.

Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan


tata cara peradilan dan perlindungan atau
procedural rights. Misalnya, peraturan dalam
hal penahanan, penangkapan,
penggeledahan, peradilan, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai