TUGAS PERTEMUAN 5
OLEH
Rahmat Eka Putra
21065042
Soal:
Jelaskan beberapa bentuk konstitusi yang mengatur tentang HAM di Indonesia!
Jelaskan beserta contoh kasus!
Jawaban:
Contoh Kasus
Menurut Dasim Budimansyah dalam bukunya modul.ut.PKNI4317;2015 yang dimaksud
pelanggaran HAM adalah pelanggaran terhadap hak-hak yang paling asasi dari seseorang
atau kelompok orang termasuk merampas hak hidup. Disebutkan pula bahwa pelanggaran
HAM ada yang disebut pelanggaran HAM berat. Berdasarkan status Roma (pasal 5)
disebutkan bahwa yang termasuk kejahatan HAM berat ( the most serious crimes) ada empat
macam, yaitu:
• Kejahatan genosida (crime of genocide), yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnakan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok
ethis, dan agama.
Contoh : pembantaian umat Islam dibantai oleh umat budha atas restu pemerintah Myanmar
itu sendiri.
• Kejahatan terhadap kemanusiaan (crime against humanity), Adalah perbuatan yang
dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistemik yang diketahuinya bahwa
serangan itu ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil.
Contoh: serangan pasukan bersenjata Israel yang ditujukan pada penduduk sipil Palestina
dengan dalih melumpuhkan para milisi yang melakukan perlawanan intifada, yakni suatu
gerakan perlawanan rakyat Palestina terhadap kekejaman Zionis Israel.
• Kejahatan perang (war crimes). Dalam Status Roma (pasal 5) dijelaskan bahwa yang
disebut dengan kejahatan perang adalah sebagai berikut:
1. Pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa 1949
2. Pelanggaran terhadap hukum dan kebiasaan yang diterapkan dalam sengketa bersenjata
internasional
3. Sengketa bersenjata yang bukan merupakan persoalan internasional, antara lain melakukan
kekerasan terhadap kehidupan/pemotongan anggota tubuh/perlakuan kejam, melakukan
kebiadaban terhadap martabat.
4. Berlaku bagi sengketa bersenjata yang tidak bersifat internasional dan tidak berlaku bagi
keadaan kekacauan dan ketegangan dalam negeri
5. Pelanggaran serius lain terhadap hukum dan kebiasaan berlaku dalam sengketa bersenjata
yang tidak bersifat internasional, dalam rangka hokum internasional yang ditetapkan.