Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PASAR UANG DAN PASAR MODAL

PASAR BULLISH DAN PASAR BEARISH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pasar Uang dan Modal

Dosen Pengampu: Dr. H. Budiman, S.E., M.Si., M.M

Disusun oleh :
Ade Fitriani Dewi 1209240007

Alfin Pebriawan 1209240017

Arya Maolana Syahbani 1209240035


Azka Kembara Mardotillah 1219240045

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman.
Sehubungan dengan keterbasan kemampuan dan ilmu yang dimiliki, maka
bila penulisan dalam makalah ini terdapat kesalahan atau kekeliruan, mohon
kiranya dapat memberikan kritik serta saran yang dapat membawa kepada
kebaikan. Pada kesempatan ini pula penulis ucapkan terima kasih atas bantuan
serta bimbingan dari semua pihak, khususnya kepada Bapak Dr. H. Budiman, SE.
M.Si dan Ibu Darmayanti SE., M.Ak dosen pembimbing mata kuliah Pasar Uang
dan Pasar Modal Semoga Allah SWT akan membalasnya dengan pahala yang
setimpal, Aamiin Yaa Rabbal `Alamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, 05 Desember 2022

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan Makalah.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Pengertian Pasar Bullish dan Pasar Bearish di Dunia Pasar Modal..........3

2.2 Karakteristik Pasar Bullish dan Pasar Bearish..........................................4

2.3 Perkembangan Pasar Bullish Dan Pasar Bearish......................................5

2.4 Faktor Penyebab Bullish dan Bearish.......................................................7

2.5 Strategi dalam menghadapi Bullish dan Bearish......................................8

2.6 Contoh Pasar dalam keadaan Bullish dan Bearish....................................9

2.7 Cara Menentukan Sinyal Bullish dan Bearish.........................................10

BAB III PENUTUP...............................................................................................12

3.1 Kesimpulan..............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan
untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Tujuan investasi adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan investor, dalam hal ini kesejahteraan yang dimaksud
adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat unsur risiko dan
return. Investasi yang efisien adalah investasi yang memberikan resiko tertentu
dengan return yang terbesar, atau return tertentu dengan resiko terkecil. Jika ada
dua usulan investasi yang memberikan return yang sama, tetapi mempunyai resiko
yang berbeda, maka investor yang rasional akan memilih investasi yang
mempunyai resiko yang lebih kecil. Return merupakan salah satu faktor yang
memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian
investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya (Tandelilin, 2001).

Sebelum berinvestasi, investor melakukan pengamatan terhadap portofolio


investasi yang akan dibentuk. Melalui beta suatu sekuritas, investor bisa
menganalisa suatu sekuritas. Selain itu, mengetahui beta masing-masing sekuritas
juga berguna untuk pertimbangan memasukkan sekuritas tersebut ke dalam
portofolio investasi yang akan dibentuk. Dikarenakan portofolio investasi terus
menerus berubah berdasarkan sentimen pasar, ada baiknya investor melakukan
pengamatan terhadap perubahan kondisi pasar. Karena perubahan kondisi pasar
akan berpengaruh terhadap return. Saat kondisi pasar membaik (yang ditunjukkan
indeks pasar yang tersedia) harga- harga saham individual juga meningkat.
Demikian pula sebaiknya pada saat kondisi pasar memburuk maka harga-harga
saham akan turun harganya, hal ini mencerminkan bahwa tingkat keuntungan
(return) suatu saham berkorelasi dengan perubahan pasar (Husnan, 1994).

Di dunia pasar modal terdapat dua kondisi pasar, yaitu pasar bullish dan pasar
bearish. Bullish adalah suatu kondisi dimana pasar saham sedang mengalami tren

1
naik atau menguat. Kenaikan pasar saham ini dapat dipengaruhi oleh kondisi
ekonomi disuatu negara bahkan diseluruh dunia yang sedang mengalami
pertumbuhan ekonomi. Sektor usaha dan bisnis berkembang, tingkat pendapatan
perkapita naik, pertumbuhan laba perusahaan yang meningkat, dan faktor lainnya.
Bearish adalah suatu kondisi dimana pasar saham sedang mengalami tren turun
atau melemah. Penurunan pasar saham ini dipengaruhi oleh pertumbuhan
ekonomi yang melambat bahkan turun dari tahun sebelumnya, tingkat
pengangguran bertambah, defisit neraca perdagangan, laba perusahaan yang
tumbuh negatif dan faktor lainnya. Pasar bullish ditandai dengan meningkatnya
indeks harga saham gabungan (IHSG) secara terus-menerus dari waktu ke waktu.
Sebaliknya, pasar bearish ditunjukkan oleh menurunnya indeks harga saham
gabungan (IHSG) secara kontiniu dari waktu ke waktu.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk lebih sistematis, maka kami akan merumuskan masalah-masalah pokok
yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya adalah :

1. Apakah yang dimaksud dengan bullish dan bearish?


2. Apa saja karakteristik dari bullish dan bearish?
3. Bagaimana perkembangan pasar bullish dan bearish?
4. Apa saja yang menjadi faktor pasar bullish dan bearish?
5. Bagaimana strategi untuk menghadapi pasar bullish dan bearish?
6. Bagaimana cara menentukan pasar bullish dan bearish?
1.3 Tujuan Makalah
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah antara lain:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan bullish dan bearish


2. Mengetahui apa saja yang termasuk karakteristik bullish dan bearish
3. Mengetahui perkembangan pasar bullish dan bearish
4. Mengetahui faktor pasar bullish dan bearish
5. Mengetahui strategi untuk menghadapi pasar bullish dan bearish
6. Mengetahui bagaimana menentukan pasar bullish dan bearish

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Bullish dan Pasar Bearish di Dunia Pasar Modal
Pasar Bullish yaitu mencerminkan optimisme pelaku pasar. Keadaan ini
didahului oleh melambungnya harga dengan tajam, meski dalam kenyataannya
akan terjadi koreksi harga yang turun tetapi arah pergerakan trend utama tetap
bullish atau dorongan kenaikan harga lebih kuat. Pada kondisi pasar saham yang
bullish biasanya perekonomian sedang bagus dan tingkat pengangguran berada
pada level yang rendah. Pengeluaran konsumen naik dan aliran investasi baru
meningkat oleh risk appetite, atau keberanian mengambil resiko dari investor.

Pasar Bearish yaitu mencerminkan pesimisme pelaku pasar. Biasanya


keadaan ini didahului oleh merosotnya harga dengan tajam, meski dalam
kenyataannya akan terjadi koreksi harga yang naik tetapi arah pergerakan trend
utama tetap bearish atau dorongan turunnya harga lebih kuat. Pada kondisi pasar
saham yang bearish biasanya perekonomian sedang lemah dan tingkat
pengangguran meningkat. Pengeluaran konsumen merosot dan aliran investasi
baru berkurang atau terhenti.

Dalam dunia pasar modal dikenal istilah Bull and Bear. Bagi sebagian
investor pasar saham, pasti udah sering mengalami situasi di mana harga-harga
indeks perdagangan mengalami peningkatan serta penurunan yang signifikan
tanpa bisa diprediksi. Kalau naik, sering disebut saham lagi  bullish, sedangkan
kalau lagi turun dikatakan bahwa saham lagi bearish. Memang, belum diketahui
secara pasti mengapa nama kedua hewan tersebut digunakan untuk
menggambarkan situasi tersebut. Namun, banyak kalangan yang percaya bahwa
gerakan tubuh alami kedua hewan tersebut dapat merepresentasikan pergerakan
harga saham. Banteng (bull) yang menyerang dengan gerakan menyeruduk dari
bawah ke atas mewakili pergerakan harga saham yang naik (bullish). Sementara
itu, beruang cenderung menyerang lawannya dengan gerakan menunduk,
menggambarkan harga saham yang turun (bearish). 

3
Binatang banteng (Bull) yang ada dalam kalimat tersebut menggambarkan
situasi pasar saham yang sedang meningkat secara keseluruhan. Jika ngomongin
bursa lokal berarti konteksnya adalah Indeks Harga Saham Gabungan atau biasa
disingkat IHSG.
Sedangkan binatang beruang (Bear) mengilustrasikan kondisi pasar saham yang
sedang memerah atau turun akibat faktor tertentu yang sangat bervariasi. Kedua
fenomena tersebut akan lebih mudah terlihat oleh pelaku pasar jika peningkatan
atau penurunan terjadi dalam periode waktu tertentu seperti bulanan atau tahunan.

2.2 Karakteristik Pasar Bullish dan Pasar Bearish


1. Penawaran dan permintaan sekuritas

Sekuritas merupakan instrumen keuangan yang mencerminkan


kepemilikan seseorang atau badan usaha terhadap suatu aset. Di pasar bullish,
ada permintaan yang kuat dan penawaran yang lemah untuk sekuritas.
Dengan kata lain, banyak investor ingin membeli sekuritas tetapi hanya
sedikit yang mau menjualnya. Akibatnya, harga saham akan naik karena
investor bersaing untuk mendapatkan ekuitas yang tersedia.

Di pasar bearish, yang terjadi adalah kebalikannya. Investor lebih banyak


menjual daripada membeli. Permintaan secara signifikan lebih rendah
daripada penawaran, akibatnya harga saham turun.

2. Psikologis investor

Kondisi pasar saham tentu mempengaruhi sikap pelaku yang terlibat di


dalamnya. Psikologis dan sentimen investor mempengaruhi apakah pasar
akan naik atau turun. Di pasar bullish, investor rela berpartisipasi dengan
harapan memperoleh keuntungan. Sementara yang terjadi di pasar bearish,
sentimen pasar negatif; investor mulai memindahkan uang mereka dari
ekuitas dan ke sekuritas pendapatan tetap saat mereka menunggu pergerakan
positif di pasar saham. Penurunan harga pasar saham menggoyahkan
kepercayaan investor. Hal ini menyebabkan investor menahan uang mereka

4
dari pasar dan terjadilah penurunan harga secara umum seiring dengan
meningkatnya arus keluar.

3. Perubahan kegiatan ekonomi

Pasar saham memiliki kaitan erat dengan ekonomi. Bisnis juga tidak
terpisahkan dari baik buruknya ekonomi suatu negara. Sehingga naik
turunnya kondisi pasar juga bisa disebabkan oleh kondisi ekonomi. Pasar
bearish dikaitkan dengan ekonomi yang lemah. Sebagian besar bisnis tidak
dapat mencatat keuntungan besar karena konsumen tidak tertarik untuk
berbelanja di sana. Penurunan keuntungan ini secara langsung mempengaruhi
cara pasar menilai saham. Sedangkan di pasar bullish, sebaliknya, orang
memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan dan bersedia
membelanjakannya. Ini mendorong dan memperkuat kondisi ekonomi.

2.3 Perkembangan Pasar Bullish Dan Pasar Bearish


Jika ditelusuri kembali ke sejarahnya ternyata istilah bearish ini muncul
sejak dari 3 abad yang lalu! Berdasarkan etimologi, awal ditemukan penggunaan
istilah bearish berasal di Inggris pada abad ke-18. Istilah tersebut digunakan untuk
mendeskripsikan seorang spekulan yang melakukan kontrak jual-beli sebuah aset
yang belum sepenuhnya dimiliki. Spekulan tersebut berharap harga pasar aset
tersebut jatuh agar mendapat keuntungan yang besar saat perjanjian jual-beli jatuh
tempo.

Tak kalah menariknya juga, ternyata jika kita mengamati cara sebuah beruang
(bear) atau banteng (bull) menyerang, sebenarnya cukup menjelaskan asal muasal
penggunaan istilah tersebut. Seekor beruang (bear) akan menyerang
menggunakan cakarnya dengan pola gerakan dari atas ke bawah, hal tersebut
menggambarkan kondisi pasar saat penjualan banyak terjadi dan pasar
menurun/melemah (bearish). Sebaliknya, seekor banteng (bull) menyerang
dengan cara menyerbu cepat dan mengangkat tanduk dikepalanya ke atas guna
menusuk targetnya yang menggambarkan kondisi sebuah pasar yang sedang
mengalami tren naik atau penguatan (bullish).

5
Penggunaan kata bearish dan bullish pada umumnya digunakan untuk
menggambarkan kondisi atau tren di pasar modal. Saat seseorang mengatakan
bahwa kondisi pasar modal sedang bearish, maka dapat diartikan sebagai berikut:

-  Para investor mayoritas secara psikis sedang berhati-hati atau pesimis dengan
kondisi perekonomian yang belum meyakinkan; atau

-       Berdasarkan teori Dow yang diciptakan oleh Charles H. Dow, yaitu saat


indeks pasar telah turun sebesar 20%.

Sebaliknya untuk kondisi bullish market, yaitu para investor sedang optimis


atau indeks pasar mengalami peningkatan sebesar 20%.
Uniknya, pada tahun 2020, berdasarkan teori Dow tersebut maka Indonesia
telah mengalami kondisi bearish dan bullish pada periode yang berdekatan. Pada
tanggal 4 s.d. 24 Maret 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami
penurunan sebesar 30% namun kemudian dari 24 Maret s.d. 24 Agustus 2020,
IHSG kembali melesat sebesar 34%.

Selain untuk menggambarkan kondisi atau tren pasar, penggunaannya pun


dapat menjelaskan sebuah pendekatan atau posisi seorang investor. Sentimen yang
saling berlawanan pun dapat dimiliki oleh seseorang, tidak mesti seorang
yang bullish tidaklah mungkin bearish. Misalkan, anda seorang investor
yang bullish terhadap perkembangan ekonomi namun bearish pada aset emas
karena pada umumnya kinerja harga emas kurang baik saat ekonomi mengalami
fase perkembangan atau sebuah boom.

6
2.4 Faktor Penyebab Bullish dan Bearish 
Dalam dunia bisnis tentu saja perlu memperhatikan perilaku investor agar
dapat  mendapatkan bayangan besar terkait pasar. Hal ini baik untuk
memperhitungkan kira-kira bagaimana proyeksi bisnis dalam industri. Ada
beberapa pengaruh atau faktor yang memicu terjadinya bullish dan bearish dalam
pasar.  

1. Faktor yang Mempengaruhi Bullish

Pada bullish biasanya akan terjadi pada saat perekonomian mengalami


pertumbuhan yang baik. Faktor ini bisa dilihat dari:

 Pasar Saham dalam kondisi ekonomi yang sudah kuat dan bunga yang
stabil dalam jangka waktu tertentu
 Inflasi rendah atau Produk Domestik Bruto yang menguat
 Evaluasi prospek yang baik pada perusahaan yang dituju ditandai dengan
meningkatnya tren jumlah perusahaan yang mencatat saham pertamanya di
bursa serta adanya pertumbuhan laba industri.
 Kepercayaan investor dalam menanamkan dana atau aset yang ikut
mempengaruhi pasar saham sehingga terjadi kenaikan (bullish) 

Adanya faktor tersebut memberikan harapan atau optimisme kepada investor


untuk membeli aset – aset yang diincar. Pada prinsip supply and demand,
permintaan yang lebih tinggi daripada penawaran akan memberikan kenaikan
harga. 

2. Faktor yang Mempengaruhi Bearish

Apabila bullish berarti optimisme, maka pada bearish terjadi penurunan atau
pesimisme pada market. Ilustrasi yang muncul pada bearish adalah pasar yang
mengalami penurunan atau kelemahan yang ditandai dengan beberapa alasan
yakni: Valuasi perusahaan terlalu mahal, Kebijakan ekonomi yang agresif, Krisis
ekonomi, Kondisi yang tidak terduga, pertumbuhan ekonomi yang lambat, inflasi
yang tinggi serta bergejolak, suku bunga gak stabil, nilai tukar mata uang
berfluktuasi dan valuasi perusahaan-perusahaan terlalu mahal.
Ketika terjadi bearish, para investor akan menjual saham miliknya. Dengan
adanya tekanan jual yang tinggi maka akan mengakibatkan harga saham
mengalami kejatuhan. Sebagai seorang investor yang melihat kondisi pasar

7
bearish maka dapat mengindikasikan bahwa indeks pasar sedang mengalami
penurunan hingga 20 persen atau para investor sedang pesimis terhadap kondisi
ekonomi yang lemah.

2.5 Strategi dalam menghadapi Bullish dan Bearish


1. Akumulasi
Strategi akumulasi adalah strategi membeli saham pada area tertentu. Pada
fase akumulasi, tidak disarankan untuk mengincar satu titik harga saja,
melainkan menggunakan target rata-rata harga beli. Ini mungkin terkesan
teknis, tetapi ketika pasar sedang menghadapi kondisi tertentu biasanya akan
membuat pola yang bisa kamu baca. Kamu juga perlu memperhatikan laporan
keuangan, hasil rapat umum pemegang saham, dan rencana bisnis perusahaan.
Hal ini berfungsi untuk menjaga kerugian besar yang harus kamu tanggung jika
ternyata asumsi tren kamu tidak sesuai perkiraan.
Strategi akumulasi bisa di pakai pada saat melihat ada tanda pembalikan
arah dari trend bearish. Harapannya bisa mengoleksi saham pada harga bawah
dan bisa mendapatkan capital gain saat harga naik di trend bullish. 
2. Distribusi
Strategi distribusi adalah kebalikan dari akumulasi, di mana menyiapkan
langkah yang tepat dalam menjual saham yang dimiliki. Ada dua alasan kenapa
perlu melakukan distribusi, pertama karena sudah mencapai target expected
return  yang berasal dari capital gain dan yang kedua adalah mengurangi
kerugian ketika melakukan cut loss. Strategi ini bisa dipakai pada dua
tren, bullish maupun bearish tergantung pada posisi harga saham yang dimiliki.
3. Wait and see
Ini adalah bentuk strategi yang paling banyak dipakai ketika berada dalam
fase sideways atau kondisi psikologis pasar sedang tidak biasa (terjadi anomali
pasar). Hal yang penting dilakukan adalah harus tetap berpikir objektif dan
logis. Dari semua strategi yang ada usahakan untuk tidak panik dan FOMO.
Strategi wait and see bukanlah membiarkan dan melupakan portofolio dibawa
oleh pasar melainkan membaca dengan seksama arah tren selanjutnya sehingga

8
perilaku investasi ini bisa lebih bijak dan mengambil keputusan yang berdasar,
tidak terpengaruh psikologis pasar.

2.6 Contoh Pasar dalam keadaan Bullish dan Bearish


Contoh bullish market secara sederhana bisa ditunjukkan dengan grafik atau
chart harga saham seperti di bawah ini.

Dari gambar di atas, sederhananya kita bisa melihat bullish market terjadi
ketika harga selalu membuat higher high dan bisa konsisten berada di atas Moving
Average 20 selama waktu yang cukup panjang. 

Contoh bearish market secara sederhana bisa ditunjukkan dengan grafik atau


chart harga saham seperti di bawah ini.

9
Dari gambar di atas, sederhananya kita bisa melihat bearish market terjadi
ketika harga selalu membuat lower low dan bisa konsisten berada di bawah
Moving Average 20 selama waktu yang cukup panjang.

2.7 Cara Menentukan Sinyal Bullish dan Bearish


Pasar bullish dan bearish dapat dengan mudah diidentifikasi dengan grafik
harga . Pasar Bullish membentuk tertinggi yang lebih tinggi berturut-turut dan
posisi terendah yang lebih tinggi di pasar, dengan masing-masing tertinggi yang
lebih tinggi melebihi puncak tertinggi yang lebih tinggi sebelumnya dan setiap
posisi terendah yang lebih tinggi membentuk dasar yang lebih tinggi daripada
terendah yang lebih tinggi sebelumnya.

Hal ini paling baik dijelaskan dengan grafik. Grafik berikut menunjukkan pasar
Bullish yang khas.

Seperti yang dapat dilihat, masing-masing high yang lebih tinggi (swing
high) dan lebih tinggi (swing low) berturut-turut lebih tinggi dari yang
sebelumnya. Perhatikan bagaimana harga terkadang turun saat naik – Ini disebut
koreksi harga dan tidak mewakili pasar Bearish. Selama pasar membentuk
tertinggi baru yang lebih tinggi, itu disebut pasar bull.

Koreksi harga adalah formasi normal yang terjadi di pasar bull dan bear.
Mereka mewakili pergerakan kontra-tren, yang disebabkan oleh aktivitas ambil
untung, reaksi berlebihan terhadap berita, atau hanya beberapa pesanan besar yang
tidak sensitif terhadap harga yang mendorong harga melawan tren yang
mendasarinya.

Pasar Bullish mirip dengan pasar Bearish hanya terbalik. Di pasar bull,
harga membentuk lower low dan lower high berturut-turut, dengan masing-
masing lower low melebihi bagian bawah lower low sebelumnya dan setiap lower

10
high membentuk lower top daripada lower high sebelumnya. Sekali lagi, ini
paling baik dijelaskan dengan grafik.

Pada gambar di atas, dapat melihat bagaimana tren turun yang khas. Harga
terus mendorong lebih rendah dengan gerakan kontra-tren sesekali, yaitu koreksi
harga. Sama seperti dalam kasus pasar bull, koreksi harga tersebut dapat terjadi
karena berbagai alasan, seperti profit taking atau perdagangan berita jangka
pendek.

Pedagang yang mengikuti tren sering menunggu koreksi harga sebelum


masuk ke arah tren yang mendasarinya, karena pendekatan perdagangan ini
memberikan rasio risiko-terhadap-imbalan yang lebih menarik daripada sekadar
membeli di harga tertinggi atau menjual di posisi terendah.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar Bullish yaitu mencerminkan optimisme pelaku pasar. Sedangkan pasar
Bearish yaitu mencerminkan pesimisme pelaku pasar. Dalam dunia pasar modal
dikenal istilah Bull and Bear. Bagi sebagian investor pasar saham, pasti udah
sering mengalami situasi di mana harga-harga indeks perdagangan mengalami
peningkatan serta penurunan yang signifikan tanpa bisa diprediksi. Kalau naik,
sering disebut saham lagi bullish, sedangkan kalau lagi turun dikatakan bahwa
saham lagi bearish. Karakteristik pasar bullish dan bearish bisa dilihat dari
penawaran dan permintaan sekuritas, psikologi investor, dan perubahan kegiatan
ekonomi. Adanya faktor yang mempengaruhi bullish memberikan harapan atau
optimisme kepada investor untuk membeli aset – aset yang diincar. Pada prinsip
supply and demand, permintaan yang lebih tinggi daripada penawaran akan
memberikan kenaikan harga. Ketika terjadi bearish, para investor akan menjual
saham miliknya. Dengan adanya tekanan jual yang tinggi maka akan
mengakibatkan harga saham mengalami kejatuhan. Sebagai seorang investor yang
melihat kondisi pasar bearish maka dapat mengindikasikan bahwa indeks pasar
sedang mengalami penurunan hingga 20 persen atau para investor sedang pesimis
terhadap kondisi ekonomi yang lemah. Strategi untuk menghadapi bullish dan
bearish bisa dengan cara akumulasi, distribusi, serta wait and see.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ayu Utami Larasati, 2022, Karakteristik Pasar Bullish dan Bearish, Mengenal
Karakteristik Bearish dan Bullish Dalam Pasar Modal | Tagar Diakses
pada tanggal 05 Desember 2022

Christantio Utama, 2019, Istilah Bullish dan Bearish dalam pasar modal,
https://lifepal.co.id/media/bull-and-bear-pasar-saham-menghadapinya/
Diakses pada tanggal 05 Desember 2022

Gopay, 2022, Strategi dalam menghadapi Pasar Bullish dan Bearish,


https://gopay.co.id/finansiap/investasi-pemula/istilah-market-bullish-atau-
bearish Diakses pada tanggal 05 Desember 2022

MNC Sekuritas, 2020, Bullish dan Bearish di pasar modal,


https://www.mncsekuritas.id/pages/investor-saham-harus-tahu-bull-and-
bear-di-pasar-modal Diakses pada tanggal 05 Desember 2022

Saham Online, 2018, Contoh Pasar Bullish dan Bearish,


https://www.sahamonline.id/2018/07/pengertian-dan-contoh-bullish-
dan.html?m=1 Diakses pada tanggal 05 Desember 2022

Wachda Mihmii, 2022, Cara menentukan Pasar Bullish dan Bearish,


https://www.gicindonesia.com/jurnal/edukasi/kelas-pemula/cara-
menentukan-bullish-dan-bearish/ Diakses pada tanggal 05 Desember 2022

13

Anda mungkin juga menyukai