Anda di halaman 1dari 6

Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KEPALA


PRIMER DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR
Florena Galatia Mahardika1, Imam Fahrur Rozi2, Rudy Ariyanto3
Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi,
Politeknik Negeri Malang
1
email4jobflorena@gmail.com,2 imam.rozi@gmail.com, 3 ariyantorudy@gmail.com

Abstrak
Sakit kepala merupakan suatu kondisi yang terdapat rasa sakit di dalam kepala atau sakit di belakang leher
atau punggung bagian atas. Pada penelitian ini akan meneliti tentang penyakit kepala primer, dikarenakan jenis
sakit kepala ini merupakan jenis penyakit yang paling umum dan sampai dengan 90% orang dewasa mengalami
atau akan mengalami jenis sakit kepala ini (dr. Obed Paundralingga,Msc.2015).
Penyakit kepala primer ini diklasifikasikan menjadi 4 bagian besar diantaranya Migraine, Tension Type
Headache (TTH), Trigeminal autonomic cephalalgias (TACs), dan Gangguan sakit kepala primer lainnya.
Penyakit migraine ini terbagi atas banyak sub penyakit, beberapa diantaranya ialah Migraine With Aura, Migraine
Without Aura, Chronic Migraine, etc dan penyakit Tension Type Headache (TTH) terbagi atas 3 sub yakni
Infrequent episodic tension-type headache,Frequent episodic tension-type headache, Chronic tension-type
headache (International Headache Society.2013:636).
Pada sistem pakar diagnosa penyakit kepala primer ini menggunakan metode certainty factor untuk
perhitungan tingkat kepercayaannya. Certainty factor memiliki nilai kepercayaan user dan nilai kepercyaan dari
pakar, dan nilai kepercayaan ini digunakan untuk mendapatkan nilai kepercayaan (CF). Dan setelah mendapatkan
nilai kepercayaan (CF), metode ini mengkombinasikan nilai CF berdasarkan penyakitnya, dan hasil diagnosa akan
tampil berdasarkan nilai kombinasi terbesar dari masing-masing penyakit.
Sistem pakar ini diimplementasikan dalam bentuk website yang bertujuan untuk memudahkan para
pengguna mencari informasi atau mendiagnosa penyakit kepala primer. Proses pengujian sistem pakar diagnosa
penyakit kepala primer ini adalah dengan membandingkan perhitungan manual, perhitungan sistem dan dari
seorang pakar yang nantinya akan menghasilkan keakuratan sistem. Pada penelitian ini menghasilkan keakuratan
diagnosa penyakit sebesar 100% dari 10 sampel data .

Kata kunci : Sakit Kepala, Kepala Primer, Migraine, Tension-Type Headache (TTH), Certaity Factor ,
Sistem Pakar

1. Pendahuluan dewasa. Namun, pasien ini tidak mengetahui jenis


Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai sakit kepala migraine dan Tension Type Headache
cephalalgia atau dilafalkan cephalgia merupakan yang seperti apa. Sehingga diperlukan suatu sistem
suatu kondisi yang terdapat rasa sakit di dalam yang mampu membantu dalam penentuan jenis
kepala atau sakit di belakang leher atau punggung Migraine dan Tension Type Headache yang pasien
bagian atas, disebut juga sebagai sakit kepala. derita.
Penyakit kepala ini terdiri dari penyakit kepala Maka dari itu dalam penelitian ini akan
primer, penyakit kepala skunder dan nyeri saraf meneliti 6 jenis penyakit kepala primer, yakni 3 dari
kranial (cranial neuralgia), nyeri wajah, dan sakit penyakit migraine dan 3 dari penyakit tension type
kepala lainnya. Penelitian ini akan meneliti tentang headache. Untuk 3 penyakit migraine, diantaranya
penyakit kepala primer, dikarenakan jenis sakit adalah sebagai berikut Migraine With Aura,
kepala ini merupakan jenis penyakit yang paling Migraine Without Aura, Chronic Migraine.
umum dan sampai dengan 90% orang dewasa sedangkan untuk tension type headache, yaitu
mengalami atau akan mengalami jenis sakit kepala Infrequent episodic tension-type headache,Frequent
ini (dr. Obed Paundralingga,Msc.2015). episodic tension-type headache, Chronic tension-
Penyakit kepala primer ini dapat type headache, karena mengingat adanya
diklasifikasikan menjadi 4 bagian besar diantaranya kemampuan suatu sistem dalam mendiagnosa suatu
Migraine, Tension Type Headache (TTH), gejala memang tidak sebaik seorang dokter ahli,
Trigeminal autonomic cephalalgias (TACs), dan masih banyak hal yang tidak pasti atau tidak
Gangguan sakit kepala primer lainnya (International konsisten yang dapat menyebabkan kemungkinan
Headache Society.2013:636). Dalam survey yang kesalahan diagnosa,maka perhitungan
telah dilakukan, banyak orang telah mengalami sakit ketidakpastian sangat diperlukan dalam sistem pakar,
kepala terutama migraine dan Tension Type agar hasil diagnosa sistem dapat meyakinkan seperti
Headache. Penyakit kepala migraine ini sering layaknya diagnosa seorang ahli pakar.
dialami oleh remaja dan wanita sedangkan penyakit Perhitungan ketidakpastian sistem dapat
tension type headache sering dialami oleh orang dilakukan dengan beberapa metode, salah satu
A-19
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

metode yang dapat digunakan adalah metode


Certainty factor. Metode Certaity Factor 1

merupakan metode yang mendefenisikan ukuran MD( H , E )   min[ P( P | E ), P( H )]  P( H )
kepastian terhadap suatu fakta atau aturan untuk  min[1,0]  P( H ) (3)

menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap
masalah yang sedang dihadapi, maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Dimana :
Certainty factor dapat menggambarkan suatu tingkat  CF(Rule) = faktor kepastian
keyakinan pakar. Metode Certainty Factor ini juga  MB(H,E)=measure of belief (ukuran
telah diterapkan pada penelitian mengenai penyakit kepercayaan) terhadap hipotesis H, jika
anak dan penyakit pada tanaman semangka dengan diberikan evidence E (antara 0 dan 1)
mendapatkan hasil yang akurat. Maka dari itu,  MD(H,E)=measure of disbelief (ukuran
sistem ini akan dibangun dengan menggunakan ketidakpercayaan) terhadap evidence
metode certainty factor. H, jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1)
 P(H) = probabilitas kebenaran hipotesis H
2. Landasan Teori  P(H|E) = probabilitas bahwa H benar karena
2.1 Hasil Penelitian Terkait fakta E
Pada penelitian yang dilakukan oleh  MB(H,E) = 1, jika 1 , jika tidak 1 maka
International Headache Society penyakit kepala MB(H,E) = max[ P( H | E ), P( H )]  P( H )
primer ini terdiri dari 4 bagian besar penyakit yakni max[1,0]  P( H )
penyakit Migraine, Tension Type Headache (TTH),
 MD(H,E) = 1 jika 1, jika tidak 1 maka MD(H,E)
Trigeminal autonomic cephalalgias (TACs), dan
Gangguan sakit kepala primer lainnya. Dan dalam 4 = min[ P( P | E ), P( H )]  P( H )
min[1,0]  P( H )
bagian besar ini masih terdapat sub-sub penyakit.
Menurut dr.Obed Paundralingga, MSc penyakit Setelah menemukan nilai CF(H,E) yang
kepala primer adalah penyakit kepala yang umum digunakan sebagai nilai kepastian dari rule, maka
dan 90% orang telah mengalami atau akan langkah berikutnya menghitung nilai CF(H,e)
mengalami penyakit kepala tersebut. Penyakit dimana nilai ini digunakan sebagai nilai kepercayaan
kepala migraine sering dialami oleh remaja dan terhadap suatu hipotesa (H) berdasarkan suatu
wanita, sedangkan penyakit kepala tension type evidence (e).
(4)
headache sering dialami oleh orang dewasa. CF ( H , e)  CF ( E, e) *CF ( H , E )
Pada penelitian yang berbeda, Husniawati dan
Randy telah meneliti penyakit anak-anak dengan Formula Certainty factor untuk beberapa
menggunakan metode Certainty factor, adapun hasil kaidah yang mengarah pada hiptesa yang sama
yang didapatkan yaitu metode ini telah menurut Kusrini dalam Latumakulita (2012), dapat


menghasilkan nilai yang akurat dalam mendiagnosa dituliskan sebagai berikut :
penyakit anak-anak. Selain itu, pada penelitian yang CF ( R1) CF ( R2) * [1  CF ( R1)]
dilakukan oleh Dodi Harto dalam mendeteksi
penyakit pada buah semangka juga mendapatkan CF (H )  CF ( R1)  CF ( R2) * [1  CF ( R1)] (5)
nilai yang akurat. CF ( R1)  CF ( R2)
1  min[| CF ( R1) |, | CF ( R2) |]
2.2 Dasar Teori
2.2.1 Certainty factor Pada implementasi sistem pakar diagnosa
Teori Certainty factor (CF) diusulkan oleh penyakit kepala primer menggunakan rumus:
Shortliffe dan Buchanan pada tahun 1975 untuk (6)
CF ( R1, R2)  CF ( R1)  CF ( R2) * [1  CF ( R1)]
mengakomadasi ketidakpastian pemikiran (inexact
reasoning) seorang pakar. Seorang pakar, (misalnya Karena nilai CF yang diberikan bernilai positif
dokter) sering kali tidak pasti dalam menganalisa dan nilainya lebih dari 0.
suatu informasi yang ada dengan cara
mengungkapkan “mungkin”, “kemungkinan besar”, 3. Metodologi Penelitian
“hampir pasti”. Metodologi penelitian yang digunakan dalam
Dalam mengekspresikan derajat kepastian sistem ini adalah dengan menggunakan metode
seorang pakar terhadap suatu data dengan waterfall. Dimana metode ini dimulai dari tahapan
menggunakan Certainty factor. Berikut adalah analisa baik analisa kebutuhan data, pengguna, dan
konsep derajat kepastian yang diformulasikan dalam fungsional setelah itu lanjut pada tahapan desain,
rumusan sebagai berikut : kemudian tahapan implementasi, tahapan pengujian
dan tahapan pemeliharan.
CF ( H , E )  MB( H , E )  MD( H , E ) (1)
Tahapan analisa kebutuhan data terbagi atas 2
1 yakni data primer dan data sekunder. Dimana data
 primer merupakan data yang didapat dari dr.Obed
MB( H , E )   max[ P( H(2)
| E ), P( H )]  P( H )
Paundralingga,MSc selaku pakar penyakit kepala
 max[1,0]  P( H )
 A-20
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

yang berupa data valid mengenai gejala dan penyakit detail penyakit atau data basis aturan , data
kepala primer. Sedangkan data sekunder didapat dari diagnosa,dan data pasien. Selain mengelola data
studi literature baik jurnal, buku mengenai sistem dokter juga memiliki hak akses untuk
pakar, certainty factor dan migraine serta tension menggunakan sistem diagnosa penyakit kepala
type headache. primer.
2. Pasien adalah user yang mempunyai hak untuk
4. Analisis dan Perancangan melakukan atau menggunakan sistem diagnosa
4.1 Analisis penyakit kepala primer.
Pada sistem diagnosa penyakit terdapat Tiap entity memberikan masukan berupa data
proses pertama yang dilakukan oleh user baik itu yang diperlukan dalam sistem. Dokter memasukan
dokter maupun pasien yang ingin melakukan data penyakit, gejala, aturan (detail data penyakit) ,
diagnosa yaitu melakukan regristrasi atau pasien dan diagnosa. Entity user atau pasien
mendaftarkan diri kemudian user menjawab memasukan data registrasi diri dan data diagnosa.
pertanyaan yang berhubungan dengan gejala Selanjutnya sistem pakar diagnosa penyakit kepala
penyakit kepala primer yang telah pernah ia rasakan primer ini akan memproses serta memberikan
atau sedang ia rasakan. keluaran berupa hasil diagnosa dengan
Setelah user menjawab pertanyaan tersebut menggunakan metode certainty factor.
maka jawaban dari user akan dicocokan dengan Pada gambar 4.3 merupakan diagram level 1
basis aturan kemudian akan dilanjutkan dengan dari sistem pakar diagnosa penyakit kepala primer,
menghitung suatu kepastian menggunakan metode dimana sistem ini memiliki 4 proses yakni proses
certainty factor dan akan mengeluarkan hasil login, pengelolaan data, registrasi, dan diagnosa
penyakit yang diderita oleh pasien dengan nilai penyakit.
keyakinannya. Secara umum sistem yang akan Data_login
Data Login
1.
Login
Data Login
Dokter
Informasi Data Login
dibangun akan ditampilkan pada gambar 4.1
dibawah ini : Data Gejala
Informasi Data Aturan ( Detail Data Penyakit )
Data_gejala
Informasi Data Gejala
Informasi Data Penyakit

Informasi Data Gejala


Data Penyakit
Data_penyakit Data Gejala
Informasi Data Penyakit
2.
Data Penyakit
Pengolahan Data
Data Aturan ( Detail Data Penyakit )
Data Aturan ( Detail Data Penyakit )
Detail_datapenyakit Informasi Data Aturan ( Detail Data Penyakit )

Data Pasien
Data Pasien
3.
Data_pasien Informasi Data Pasien
Regristrasi Data Pasien

User / Pasien

Gambar 4.1 WBS Data Diagnosa Hasil Diagnosa


Informasi Data Diagnosa 4. Data Diagnosa
Pengguna dalam sistem ini adalah pasien Data_diagnosa Informasi Data Diagnosa
Data Diagnosa
Diagnosa
Penyakit
Hasil Diagnosa
Data Diagnosa

yang telah atau sedang mengalami penyakit kepala


primer. Sistem ini juga dapat diakses oleh dokter. Gambar 4.3 Diagram Level Satu
b. Usecase Diagram
4.2 Perancangan Berikut ini adalah usecase diagram dari sistem
a. DFD pakar diagnosa penyakit kepala primer.
Pada gambar 4.2 merupakan diagram context System

sistem pakar diagnosa penyakit kepala primer. Login

Registrasi Data Diri Pasien


Hasil Diagnosa Data Gejala
Data Penyakit
Data Aturan ( Detail Data Penyakit ) Diagnosa Penyakit

Hasil Diagnosa
Hasil Diagnosa
Dokter

Registrasi Kelola Data Penyakit


Sistem Pakar Diagnosa
User / Pasien User / Pasien
Registrasi Penyakit Kepala Primer Dokter
Kelola Data Gejala

Kelola Data Aturan


Diagnosa
Data Aturan ( Detail Data Penyakit )
Data Penyakit Cetak Hasil Diagnosa
Data Gejala
Diagnosa
Kelola Data Diagnosa

Gambar 4.2 Diagram Context


Sistem ini melibatkan dokter dan pasien, dimana : Gambar 4.4 Usecase Diagram
1. Dokter adalah user yang mempunyai hak akses
dalam mengelola data penyakit, data gejala, data

A-21
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

c. ERD (Entity Relational Diagram)


Gambar 4.4 merupakan hubungan antar tabel 1. Pasien memilih gejala yang dialami CF(E,e) :
yang dimiliki oleh sistem pakar diagnosa penyakit • Setidaknya pernah mengalami 5 kali serangan
kepala primer Berikut ini merupakan hubungan =iya (1*1=1)
antar tabel dalam sistem pakar diagnosa penyakit • Nyeri kepala selama 4-72 jam (tanpa atau
kepala primer. dengan obat) = iya (1*1) =1
• Nyeri kepala hanya satu sisi = iya (1*0.8=0.8)
kode_pasien nama_pasien
tanggal_periksa nama_pasien
• Nyeri kepala berdenyut = iya (1*0.8=0.8)
kode_diagnosa jenis_kelamin

jenis_kelamin

data_pasien
1
memiliki
m
data_diagnosa
usia
2. Cek basis aturan yang sesuai dengan gejalanya
usia
m hasil_diagnosa
1

memiliki nilai

1
3. Hitung Nilai Kepercayaannya
memiliki data_penyakit
1
memiliki
1
data_gejala CF(H,E) =MB(H,E) – MD(H,E) :
• CFPakar (Setidaknya pernah mengalami 5 kali
1
nama_gejala
kode_penyakit

serangan) =1 – 0 = 1
nama_penyakit kode_gejala
memiliki

• CFPakar (Nyeri kepala selama 4-72 jam (tanpa


kode_detail
M

atau dengan obat)) =1 – 0 = 1


nilai_mb detail_datapenyakit

memiliki

nilai_cf
•CFPakar (Nyeri kepala hanya satu sisi) =0.8 –
m
temp_hitung m
0.2 = 0.6
•CFPakar (Nyeri kepala berdenyut)P01=0.8 –
nilai_user kode_temp
0.2 = 0.6
Gambar 4.4 ERD
4. Setelah itu hitung CFPakar dengan CFUser
d. Perancangan Perhitungan Metode Certainty menggunakan persamaan CF(H,e) = CF(E,e) *
factor CF(H,E)
Pada gambar 4.5 ini merupakan suatu diagram • CF 1.1 = 1* 1 = 1
alir untuk menghitung metode certainty factor. •CF 1.2 = 1 * 1 = 1
Start
•CF 1.3 = 0.8 * 0.6 = 0.4
• CF 1.4 = 0.8 * 0.6 = 0.4
Input
Gejala CF comb = CF1 + CF2(1-CF1) Y
CF1>0 && CF2
>0
5. Langkah terakhir adalah mengkombinasikan
T
nilai CF masing-masing rule:
Nilai Probabilitas Penyakit
(CF(H,E))
CF comb = CF1 + CF2 / 1 -
CFCombine(CF1,CF2) = CF1 + CF2 * (1-CF1)
• CFCombine(CF1.1,CF1.2) = CF1.1 + CF1.2
Y CF1 >0 or CF2 >0
min(|CF1|,|CF2|)

Pemberian Nilai Keyakinan masing-masing gjala


yang dialami pengguna CF(E,e)
T
*
CF comb = CF1 + CF2(1-CF1)
(1-CF1.1) = 1 + 1 * (1-1) = 1
Hitung CF Gejala 1
Nilai CF Hitung CF Gejala 3
• CFCombine(CFold,CF1.3) = CFold + CF1.3 *
CF(H,e)=CF(E,e)CF(H,E)
Comb CF3(H,e)=CF3(E,e)CF3(H,E)
(1- CFold)= 1 + 0.4 * (1-1) = 1
Hitung CF Gejala 2 A
• CFCombine(CFold,CF1.4) = CFold + CF1.4 *
CF2(H,e)=CF2(E,e)CF2(H,E)
(1- CFold) = 1 + 0.4 * (1-1) = 1
6. Dan pada sistem akan menemukan hasil penyakit
Gambar 4.5 Alur Perhitungan Metode Certainty yang dialami oleh pasien.
factor
Presentase keyakinan = CFCombine(CFold,CF1.4)
A
* 100 % = 1 * 100% =100%
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
CF comb1 = CFcomb + CF3(1- CFcomb>0 &&
perhitungan certainty factor yang dilakukan pada
Y
CFcomb) CF3 >0
jenis penyakit Migraine Without Aura memiliki
T
tingkat keyakinan 100%.

Nilai CF
Penyakit
CF comb = CF1 + CF2 / 1 -min(|CF1|,|CF2|) Y
CFcomb >0 or
CF3 >0
5. Implementasi
5.1 Implementasi Database
T Implementasi dari perancangan basis data
End CF comb1 = CFcomb + CF3(1-
sesuai dengan perancangan yang dilakukan pada bab
CFcomb)
sebelumnya pada bagian ERD. Database yang dibuat
adalah app_penyakitkepala dan memiliki 7 tabel,
Gambar 4.6 Alur Perhitungan Metode Certainty yaitu: tabel data penyakit, tabel data gejala, tabel
factor detail data penyakit , tabel diagnosa pasien, tabel
Berikut adalah penjabaran dari diagram alir login, tabel temp_hitung.
proses perhitungan metode certainty factor atau
langkah dalam perhitungan metode certainty factor :

A-22
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

Berikut adalah impelementasi database yang


telah dirancang melalui ERD untuk sistem pakar
diagnosa penyakit kepala primer.

Gambar 5.5 Tampilan Halaman Hasil Diagnosa

Gambar 5.1 Database app_penyakitkepala 6. Pengujian

5.2 Implementasi Sistem Pada bab ini dilakukan pengujian setelah


Pada sub bab ini merupakan hasil dilakukannya implementasi database, sistem ,
implementasi dari rancangan interface dari sistem metode serta konten. Pengujian dilakukan supaya
yang telah dirancang pada bab sebelumnya. dapat mengetahui apakah aplikasi ini berjalan sesuai
Rancangan yang dibuat tersebut kemudian dengan ketentuan dan kenginginan atau tidak.
diimplementasikan untuk membangun aplikasi Pengujian pada sistem ini meliputi dua jenis
menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman pengujian yaitu pengujian validasi dan pengujian
berbasis website. akurasi.
Tampilan pada sistem terdiri dari halaman Pengujian validasi dilakukan untuk
beranda pasien, halaman registrasi pasien, halaman memastikan bahwa sistem telah memenuhi seluruh
diagnosa penyakit, halaman login, halaman beranda kebutuhan yang telah ditentukan. Pengujian validasi
dokter, halaman data penyakit, halaman data gejala, dianggap berhasil jika sistem berfungsi sebagaimana
halaman data detail penyakit, halaman data pasien, yang diharapkan dalam analisis kebutuhan.
halaman data diagnosa, halaman tentang kami. Dan pengujian akurasi dilakukan untuk
mengetahui tingkat keakuratan data yang
dibandingkan dengan proses manual dengan sistem
yang dibuat.

7. Kesimpulan dan Saran

7.1 Kesimpulan
Berdasarkan perancangan, implementasi dan
uji coba sistem pakar diagnosa penyakit kepala
primer, maka didapatkan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Analisa basis pengetahuan untuk diagnosa jenis
penyakit kepala migraine dan tension type
headache (TTH) dilakukan dengan cara
Gambar 5.3 Tampilan Halaman Registrasi Pasien mewawancari pakar penyakit kepala primer.
2. Membangun sistem pakar diagnosa jenis
penyakit kepala primer (migraine dan tension
type headache) pada manusia berdasarkan
analisa basis pengetahuan dilakukan dengan
cara membuat rule dimana rule ini akan di
jalankan dengan menggunakan forward
chaining dan nantinya kesimpulan dari
faktabarunya dihitung keyakinannya dengan
certainty factor.

3. Berdasarkan tabel pengujian dengan pakar


dapat disimpulkan bahwa sistem pakar diagnosa
Gambar 5.4 Tampilan Halaman Diagnosa Penyakit penyakit kepala primer menggunakan metode

A-23
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

certainty factor untuk nilai kepercayaannya Asad, Hafid.(2014).Rancang Bangun Sistem Pakar
dapat mengidentifikasi penyakit dengan baik. Sakit Kepala Primer Pada Manusia
Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian Menggunakan Metode Dempster Shafer.
sistem sebesar 100 % dari 10 sampel data. Aziz,Anugerah Jaya.(2014).Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Paru-Paru Dengan Metode
4. Sistem pakar diagnosa penyakit kepala primer Forward Chainning. Program Studi Teknik
ini dapat memberikan kesimpulan identifikasi Informatika:Laporan Tidak Diterbitkan.
sesuai dengan pemikiran seorang pakar. Fahrurrozi, Imam dan SN,Azhari. Proses
Pemodelan Software dengan Metode
7.2 Saran Waterfall dan Extreme Progamming : Studi
Berdasarkan peneletian ini, adapun beberapa Perbandingan
hal yang disarankan yaitu : Hustinawati dan Aprianggi, Randy.(2014).The
1. Diharapkan sistem ini dapat dikembangan Development Of Web Based Expert System
dalam sistem berbasis Android supaya dapat For Diagnosing Children Diseases Using
memudahkan para penggunanya menggunakan PHP and MySQL.
sistemini. International Headache Society.(2013).The
International Classification of Headache
Daftar Pustaka Disorders,3rdedition (beta version).
Sari, Nur Anjas.(2013).Sistem Pakar Mediagnosa
Ariyanto,Rudy.(2013).Sistem Pendukung Penyakit Demam Berdarah Menggunakan
Keputusan Kelompok Untuk Seleksi Metode Certainty factor .
Proposal Penelitian Hibah Bersaing Sutojo,Y.dkk.(2011). Kecerdasan
Menggunakan Metode FAHP dan FMCDM. Buatan.Yogyakarta:Andi.
Program Studi S2 Ilmu Komputer Syatibi, Ahmad.,2012.Sistem Pakar Diagnosa Awal
Universitas Gajah Mada:Laporan Tidak Penyakit Kulit Sapi Berbasis Web Dengan
Diterbitkan. Menggunakan Metode Certainty factor.

A-24

Anda mungkin juga menyukai