Anda di halaman 1dari 7

IDUL ADHA ‫ أن يتركوا أن بقولوا‬،‫ أحسـب الناس‬: ‫قال تعالى‬

‫اإلخالص‬ ،‫ ولقـد فتنــا الـذين من قبلهم‬.‫آمـنا وهم ال يفتنون‬


‫ـــــ ام‬.‫فليعلمـن هللا الذين صـدقوا وليعلمن الكاذبين‬
A l- I k h l a s h cirendeu
‫ ولما يعلم هللا الذين جـاهـدوا‬،‫حسبتم أن تدخلوا الجنـة‬
‫ هللا اكبر ال اله اال هللا وال نعبد‬،‫هللا اكبر وهلل الحمد‬
‫ ويعلم الصابرين‬،‫منكم‬.
...‫ ولو كره الكافرون‬،‫ مخلصين له الدين‬،‫اال اياه‬
،‫ ال اله اال هللا وحـده‬...‫ المشركون‬. ..‫المنافقون‬ *** sinar mentari menerang bumi,.. tampaklah pertiwi, segar berseri.
nampak, betapa indah negeri ini, seakan kepingan surgawi. Yang
‫ وهـزم‬،‫ وأعـزجنـده‬،‫ ونصـر عبـده‬،‫صـدق وعـده‬ pernah dihuni oleh Adam & Isteri di zaman Kiwari. Dengan

‫ ال شـريك وان‬،‫ ال اله اال هللا وحـده‬..‫األحـزاب وحده‬ Kesuburan yang tak lekang hingga kini.. Ranting patah jatuh ke
bumi.. eh... tumbuh lagi.. Allah.. Sungguh karunia-Mu tak terhingga
‫ اللهـم صل على آل‬..،‫محمـدا رسول هللا‬ di atas negeri ini. Tapi semua itu kini seperti tak banyak arti, karena
teramat banyak disalahgunakan oleh sejumlah kalangan
‫ وعلى آل‬،‫سيدنامحمدكما صليت على ابراهيم‬
‫ فى العالمين انك حميد مجـيد‬،‫ابراهيم‬ – Kalaulah kita setback sedikit ke belakang. Pada masa perang
kemerdekaan dahulu, nenek moyang kitalah yang berperang
habis2an. Bergerilya, keluar masuk hutan. Tak kenal lelah siang dan
malam, maka dimanakah para pemangku bahkan para penikmat Memang,. itulah resiko penyandang kebenaran.. banyak
kekuasaan saat ini berada. dibenci bahkan dimusuhi.., saat seperti ini umat terlihat : Ada yang

Kita tentu semua maklum, tidak sedikit masyarakat yang hanya Kita tentu sangat memahami, bahwa dalam catatan sejarah,
berpangku tangan. Di saat saudara-saudaranya bertarung nyawa, selalu ada saja pembonceng - pembonceng Iman.. Hidupnya
mereka hanya duduk berpangku tangan. Bagi mereka, yang penting bergantung pada pekerjaan dari mengkais komoditas dagangan
dirinya aman..,bisnisnya jalan. Setelah keadaan aman, baru muncul agama yang laku ditawarkan untuk cari dukungan.. ia bergaya
di depan sebagai majikan, dengan ekonomi yang tetap mapan, tanpa pesantrenan layaknya agamawan paling iman. sering bergamis
susah ikut gerilya di hutan, sementara ekonomi masyarakat bersorban dengan tasbeh di tangan..kadang sesekali mampir juga ke
kebanyakan masih merayap kepayahan. Padahal nenek moyang kita pengajian.
yang dulu berjuang, berkorban. gugur bersimbah darah..tak tahu Tapi ketika keadaan menuntut perubahan, ia telah siap ganti
dimana kuburnya. Sekarang, setelah merdeka,.. anak cucunya masih pakaian. Dengan mudah ia merubah topik pembicaraan atau tukar
memperihatinkan, seperti hidup di masa penjajahan. omongan, seakan tanpa beban. Dicampakannya gamis dan sorban.
Keperihatinan seperti itu juga dirasakan oleh nabi Ibrahim. Bahkan sinis dengan kaum sarungan.. Kalau ada figure begitu,..itu
Hal itu mendorongnya untuk menyuarakan iman & ketauhidan di figure semangka..
tengah maraknya kesyirikan. Satu langkah penuh keberanian,. Luarnya hijau.. dalamnya Merah.., di masa rezim Fir’aun vs nabi
Sementara orang lain lebih suka tutup mulut. Takut ancaman. Musa.. Pendamping Fir’aun adalah Haman,.. ia seorang alim.
Pantaslah… Keluarga besar yang tadinya menyayang, menjadi penampilannya necis, tuturnya halus, senyumnya manis, tapi kakinya
berbalik memusuhi. Teman-teman akrabnya, satu-satu menjauhi, kotor oleh dosa kezaliman.. akibat kelakuan pijak sana pijak sini.
membiarkannya berjuang sendiri.
** Haman tak mau mengalami nasib seperti Musa, yang nekad
menyuarakan kebenaran,. Yang tadinya tinggal nyaman di
dalam Istana akhirnya berbalik jadi buronan Penguasa… jalan aman dengan cara balik badan. Nabi Ibrahim pun saat itu
Haman tak peduli dengan kesyirikan,.. ia tak Mau menggubris sempat bertanya-tanya : “Akankah kebatilan yang didukung oleh
kebatilan, Haman tutup mata dengan ketidakadilan asal kekuasaan akan menang? Tetapi Ibrahim sangat percaya diri,
jabatannya aman.. Alasannya,. urusan iman adalah urusan bahwa jika agama Allah dilecehkan, kejujuran disingkirkan, keadilan
manusia dengan Tuhan. Haman memilih tutup mulut agar dirinya dipermainkan, Penyuara kebenaran jadi incaran… Vonis hukuman
aman. Menurutnya diam akan jadi emas bagi dirinya. Orang yang tergantung pesanan, niscaya azab Allah akan diturunkan tanpa
hanyut dalam fasilitas memang cenderung lupa pada tujuan idealis pandang bulu.
ilmu dan iman. Ia lupa diri akibat terlena oleh nina bobok fasilitas… Ibrahim sangat yakin, betapapun kokohnya kekuasaan, kuatnya
Sungguh memprihatinkan. dukungan, seerta betapapun rapinya jaringan, namun kuasa
Allah takkan bisa dilawan. Kebatilan pasti akan dihancurkan.
Meskipun nyawa selalu menjadi taruhan di kala nabi Ibrahim
Nyatanya Fir’aun mati.. ribuan tentaranya tak bisa menahan ombak
menyuarakan iman dan ketauhidan, dirinya tak pernah surut untuk laut… ia tenggelam, Musa selamat, kalau Allah menghendaki..
terus berjuang. Beliau paham benar dampak dari perjuangannya di Nabi Ibrahimpun selamat dari kobaran api. Justru Namrud yang
mati. Haman ikut mati. (Allah Akbar. ***
tengah maraknya kesyirikan. Ia tak gentar meski orang sekitarnya
banyak yang lari. Kerabat yang tadinya menyayangi, kini memusuhi,
Lolos dari kematian, Ibrahim lebih yakin akan Kuasa Tuhan.
teman akrab satu-satu menjauhi.. itulah resiko yang harus
Iebih tegar nyampaikan kebenaran. Tapi.. ia diresahkan oleh
dihadapi oleh penyuara Kebenaran Sejati. kemandulan. Berpuluh tahun sudah, hidup berumah tangga, namun
belum juga dikaruniai putera.. walau bersedih, walau berduka,
Nabi Ibrahimpun tetap istiqomah menyuarakan ketauhidan
namun tak putusnya ia berdoa dalam sujudnya (‫رب هـب لي‬
betapapun harus menghadapi ejekan dan ancaman. Memang, saat ‫ )من الصــالحين‬hanya belum saatnya dikabul doa.*** Bagaimana
melihat kuatnya penolakan, derasnya arus anti Tuhan serta sikapnya ? Apa karena belum diperkenan keinginannya, lalu hilang
penyimpangan dari falsafah keiman yang didukung oleh persenjataan sabarnya ?Apa karena belum dikabul doanya, lalu goyah
keyakinannya ? tukar sembahan pindah agama ? datangi
kekuasaan dan pemegang palu di pengadilan, pasti ada yang takut dukun, nanyakan nasibnya ? atau ziarahi keramat minta berkah
menghaapi kenyataan. Mereka kemudian membunglon, mencari darinya ? Tidak !!
Ia berdoa “TUHAN, atas perintahmu.Aku tinggalkan anak isteriku
Nabi Ibrahim tetap dalam kesabaran... Akhirnya Allah perkenan di lembah yang tak ada makanan minuman (‫اني اسكنت من ذريتي بواد‬...)
permohonannya, Allah dengarkan doanya. Maka lahirnya putera,
Ismail namanya ‫ )فبشـرناه بغـالم حليم‬Masya Allah,.. dunia serasa jadi
miliknya. Terbayarlah penantiannya, terobatilah dukanya, bangkit Siti Hajar, Isteri yang taat suami, nekad memberanikan diri, walau
lagi semangat hidupnya. ”Rembulan bersinar lagi, mendungpun ada rasa was-was di hati,.. wajar sekali,.. Cuma ditemani bayi, tanpa
tiada lagi. Hati yang seakan mati, kini gairah kembali”. Iman dan keluarga mendampingi, tiada sanak menemani, tak ada tempat
kesabaran Ibrahim lulus teruji. (‫)هللا اكبر‬
curahan hati. Inilah tawakkal pada ilahi. Kisah ini adalah
Cukup sekiankah ujian Ibrahim? Ternyata belum. Kehidupan masih
mencontohkan profil isteri yang siap mati demi taat suami.
masih bersambung. Jangan kira setelah lulus satu ujian, semua
fasilitas dalam genggaman, seakan masuk surga tinggal lenggang? Yakin, Allah pasti melindungi, maka dengan pasrah perintah itu ia
Ujian lain telah antrian di belakang. Jangan kira gampang saja masuk jalani.
surga (‫ام حسبتم ان تدخلوا الجنة ولما يعلم هللا االذين حاهدوا منكم ويعلم الصابرين‬
Hari-hari dilalui penuh rasa sepi di Makkah nan sunyi. siti Hajar
Belum banyak menimang, belum puas mendendang oleh rasa girang,
Allah malah perintahkan untuk mengungsikan anak isterinya ke hanya dengan si buah hati, hingga satu saat makanan minuman habis
Makkah nan gersang. tak bersisa lagi. Asi tak keluar lagi, Ismail kehausan dan menangis
Hukuman mati dihadapi tanpa gentar. Dikucilkan dari keluarga, tetap tiada henti. Siti Hajar bingung sekali,.. kemana air hendak dicari ?
tegar. Puluhan tahun memohon Karunia dinanti dengan sabar. Tapi Bukit Safa ia datangi, ke Marwah pun ia berlari, dan balik lagi
baru beberapa hari ia bergembira, telah turun perintah yang
memisahkan dan meninggalkan anak isterinya di Makkah, hingga berulang kali. Lelah sudah ia berlari, berjalanpun tak kuat
keduanya : ibu muda belum pengalaman, dengan si bayi Ismail lagi, air belum juga didapati. Tiba-tiba tangis Ismail terhenti. Siti
masih dalam penyusuan. Sungguh Berat nian. Tapi ini semua Hajar bertanya-tanya, apa yang terjadi. Jangan-jangan bayinya mati,
perintah Allah. Maka tak ada lain jawaban,.. kecuali… siap
Ternyata tidak… si kecil Ismail malah sedang asyik berceloteh
laksanakan. )‫ واطعناـ (ســــمعنا ) (هللا اكــــبر‬puluhan tahun memohon
mengharap karunia anak, dinanti dengan sabar, tapi melepas mereka sendiri, sembari menghirup air yang memancur dari bawah kaki. (‫هللا‬
di lembah sangar, panasnya seakan membakar, membuatnya ‫)اكبر‬
khawatir & berdebar-debar…
*** Lembah Makkah yang demikian gersangnya,.. ternyata tersayang. Mata Nabi Ibrahim terasa gelap, pikiran melayang dan
menyimpan sumber air yang tak terbilang. mulut bergeramang:

** Rute berlari Siti Hajar dari bukit Shofa dan Marwa menjadi yaa Allah,... bukankah Kau Maha Penyayang ? tapi iman berkata :
Sa’iy bagi muslimin belakangan. Maka yang sa’iy sekarang, jangan Hei Ibrahim, dimusuhi orang seluruh negeri kau tak lari. Dihukum
cuma berlarian,.. tapi kenanglah kisahnya.. teladanilah profil bakar hidup, berani kau hadapi.. tapi kenapa soal anak kau takut
sejarahnya, Isteri solihah, penuh kesetiaan, tanggung jawab pada sendiri..? Hidup hanya pinjaman dari Allah. Setiap saat akan
pengasuhan, merawat bayi penuh perhatian. (‫)هللا اكبر‬ diambilnya. Walau kau tolak perintah Allah, tapi anakmu tetap akan

Bertahun kemudian, Ibrahim menjenguk anak isteri.. Hati serasa mati. Sekarang atau besok.. sama saja. Cuma.. matinya dalam taat

disiram embun pagi. Ternyata si isteri tetap setia menanti, walau pada Allah, atau mati karena ingkar pada Allah… anak atau Allah

lama ditinggal pergi. Senyum nabi Ibrahim seperti melontar lebih kau sayang ?

pertanyaan sedangkan senyum bahagia Siti Hajarpun seakan Naluri kebapakannya sempat guncang, hatinya berat menimbang,
menjawab. Masya Allah, Anaknya pun kini telah tumbuh menjadi taati Allah atau bela anak tersayang. Walau berat dirasa,.. Ibrahim
remaja yang memancarkan kesalehan. Kini keluarga utuh kembali menanyakan juga kesediaan anaknya., (‫** )اني أذبحــك فانـــظرـ مــاذا تــرا‬
penuh kebahagiaan, iman tawakkalnya lulus ujian. Ternyata jawaban Ismail sungguh diluar dugaan ia pasrah

Namun jalan hidup tak bisa dikira, kadang penuh tawa ceria, bisa dikurbankan, malah minta untuk disegerakan. Layaknya si lajang

saja besoknya bermandi air mata. Begitu pula keluarga nabi Ibrahim. minta segera dinikahkan. (‫ *** * )ياابت افعــل مــا تؤمـر‬Begitulah anak

Baru saja melepas rindu, lama tak bertemu, tiba-tiba Allah saleh, bisa menenangkan saat gelisah, menghibur dikala susah,

perintahkan “kurbankan anakmu”! (‫)أني أذبحـك‬. Ketika sedang menyabarkan ketika marah. (Pantaslah.. Puluhan tahun mengharap

merengkuh kebahagiaan karena bisa tinggal bersama keluarga, anak yang memiliki kesalehan, Bukan semata mengharap putera

ketemu anak isteri tersayang, yang tahunan ditinggalkan di lembah tampan rupawan, badan sehat otak brilian, kerja enak, gaji gedean.

gersang, bak orang terbuang.. Lalu turun perintah, kurbankan anak Ternyata besarnya Cuma jadi bajingan. naudzubillah. Yang didamba
bukan pula puteri cantik menawan, harapannya, jadi menantu orang
gedean. jangan-jangan, besarnya cuma jadi wadon sewaan,.. naudzu ketaatanmu tak diragukan lagi. Gantilah sembelihan dengan domba
billah. *** Ketika ketiganya menuju Jabal qurban, Iblis telah sebagai tukaran. ‫ ) )فـديناه بـذبحعـظيمـ‬sembelihan. Jadilah kurban hewan,
menanti dengan penampilan mengesankan, bergaya consultan, syariat bagi umat belakangan kita sekarang Cuma diperintahkan
menebar bujukan, agar mengabaikan perintah Tuhan. agar Ismail kurban hewan.
jangan dikurbankan. Namun sekeluarga kompak dalam iman dan Tapi kalaupun belum mampu sembelih hewan kurban, marilah kita
ketaatan. Iblis diusir dan dilempar dengan bebatuan. Pengusiran sembelih kesombongan. Tetap berkurban. meski belum bisa
iblis diabadikan sebagai prosesi Melontar Jumrah. Jadi.. Melontar menyembelih hewan kurban. Sembelihlah kesombongan. (‫)هللا اكبر‬
Jumrah. adalah Simbol pengusiran syetan. Yang berhaji pasti
Selain itu, kita harus terus berjuang agar keluarga kita menjadi
melontar Jumroh, maka iapun harus bertekad ngusir syetan dari
keluarga yang yang kompak dalam iman, bukan keluarga yg anti
semua aspek kehidupan.( ‫ ** )ان الشيطان لكم عـدوفاتخذوه عـدوا‬Jutaan yang
iman. Hari Raya Kurban setiap tahun kita hadapi. Berarti setiap
telah berhaji, jutaan pula yang masih antri. Apalagi ada pembatalan
tahun kita diingatkan bahwa : Haji adalah ibadah pisik yang
resmi dari instansi, Sungguh sangat disesali.
menyimpan banyak hikmah untuk dilaksanakan di kampung
***Kalaulah tingginya minat berhaji setinggi minat menjauhi halaman. Janganlah berhaji karena ingin meraih titel haji.
syeitan, maka syetan takkan mampu menebar godaan. Maka yang Jangan pula berulang kali umrah dianggapnya semata wisata rohani,
telah berhaji, Jangan Cuma kemasan,.. bergamis dan sorban, tapi tapi jadikanlah dorongan untuk menteladani akhlak keluarga teladan.
benar2 menjauhi langkah syetan, yang telah banyak menyesatkan. ( Kalau seumur-umur gak bisa berhaji ke Baitullah, cukuplah ke
‫اضل منكم جبال‬..) ***Setiba mereka di Jabal Qurban, penyembelihan baitul mukminin. Bisa 5x sehariannya. Bagi ibu-ibu,.. biarlah tak
siap dilaksanakan, Ismail telah dibaringkan, parang telah siap bisa berhaji dan tawaf di tanah suci, cukup tawafnya di tanah abang.
digorokan. ‫ فلمــا أســلما وتله( )للجـــبين‬Langit menjadi redup, angin Kalau tidak bisa melontar jumrah di Mina.. lontarlah uang di
seakan enggan bertiup, menyaksikan drama Pengorbanan anak kasir swalayan.
hidup-hidup… tiba-tiba.. turunlah Jibril menahan penyembelihan. (
Barakallah.(‫ اللهم حجا مبروراـ وسعيا مشكوراـ وذنبا مغفورا‬.....) *********
‫ )يـــاابراهيمـ قــــد صــــدقتـ الـــرأي‬Katanya “keimananmu telah teruji,

Anda mungkin juga menyukai