Anda di halaman 1dari 4

BAB 4

PEMBAHASAN

Chepalgia adalah nyeri atau sakit sekitar kepala, termasuk nyeri di belakang mata serta
perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang. Chepalgia atau sakit kepala adalah salah
satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan
penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik (neurologi atau penyakit lain), respon
stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi
respon tersebut. (Smeltzer & Bare, 2002)
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan penulis pada Ny. H di ruang Nusa Indah RSUD
dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, awalnya pasien mengatakan nyeri bagian kepala dan mata
sebelah kanan, dengan P: pasien kurang atau tidak bisa beristirahat, Q: nyeri seperti ditampar,
R: kepala dan mata sebelah kanan, S: skala nyeri 4, T: saat beraktivitas.
Kejadian yang terjadi di lahan sesuai dengan teori Arif Mansjoer (2000) yang penulis
temukan, seperti kebanyakan pasien yang menderita cepalghia mengalami nyeri dan
ketidaknyamanan.
(Definisi nyeri)
BAB 5
PENUTUP

5.1 Simpulan
Setelah menyelesaikan pembahasan dengan kasus Cephalgia penulis dapat
menyimpulkan bahwa:

1. Identifikasi hal yang berhubungan dengan Cephalgia


Chepalgia adalah nyeri atau sakit sekitar kepala, termasuk nyeri di belakang mata serta
perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang. Chepalgia atau sakit kepala adalah
salah satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit kepala pada kenyataannya adalah
gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik (neurologi atau penyakit
lain), respon stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau
kombinasi respon tersebut. (Smeltzer & Bare, 2002)
2. Identifikasi faktor dan masalah-masalah pada Cephalgia
Faktor–faktor umum yang mempengaruhi Cephalgia, yaitu:
1. Penggunaan obat yang berlebihan.
2. Stres.
3. Masalah tidur
4. Kegiatan berlebihan
5. Kafein.
6. Rokok
7. Alkohol
8. Penyakit atau infeksi
(Arif Mansjoer:2000)
3. Identifikasi penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan Cephalgia.
Pada kasus Ny. H, berdasarkan keluhan dari Ny. H dapat diidentifikasikan bahwa Ny. H di
diganosa Cephalgia, berdasarkan manifestasi klinis Cephalgia sesuai teori dan
pemeriksaan fisik yang dilakukan pada Ny. H yaitu mengalami gangguan rasa nyaman:
nyeri. Berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan pada kasus Ny. H, tidak semua teori
asuhan keperawatan dilakukan oleh penulis. Hal ini dikarenakan penulis menggunakan
standar keperawatan yang ada di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny. H yaitu Ny. H diberikan infus NaCl 0,9% 16
tpm.

5.2 Manfaat Penelitian

5.2.1 Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan dan pengalaman penulis tentang penatalaksanaan Asuhan


Keperawatan pada ........ dengan diagnosa medis Cephalgia di ruang .......... RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya
5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menambah referensi dan bahan kajian dalam bidang ilmu saraf, mengenai nyeri
kepala atau cephalgia
5.2.3 Masyarakat
Dapat menambah wawasan dan pemahaman masyarakat mengenai nyeri kepala atau
cephalgia, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dan kualitas hidup
masyarakat yang mengalami nyeri kepala atau cephalgia dengan melakukan
pengobatan atau memeriksakan diri ke dokter, serta dapat menghindari faktor-faktor
pencetus terjadinya serangan nyeri kepala atau cephalgia.
Daftar Pustaka

Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta.

Dewanto,George.2007.Panduan Praktik Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Syaraf.Jakarta:


ECG

Mansjoer A .2000. Nyeri Kepala. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Jakarta: Penerbit Media
Ausclapius. FKUI

Marlyn E. Doengoes, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untukPerencanaan &


Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, EGC, Jakarta.

Sjahrir.H. 2004. Nyeri Kepala. Kelompok Studi Nyeri Kepala. Medan : USU Press

Wartonah,Tarwono.2007.Keperawatan Medikal Bedah Gangguan SistemPersyarafan.Jakarta:


Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai