Anda di halaman 1dari 9

APLIKASI TEORI KATHARINE KOLCABA TERHADAP PENURUNAN

INTENSITAS NYERI PADA PASIEN CEPHALGIA DENGAN TERAPI MASSAGE


DI PUSKESMAS SWASTI SABA KOTA LUBUK LINGGAU
Lina
Pembimbing : Dr. Ida Samidah, S.Kep.,M.Kes
KIAN, Program Study rofesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen
Bengkulu, 2023

ABSTRAK
Cephalgia adalah nyeri kepala atau sakit Hasil asuhan keperawatan pada pasien
kepala. Cephalgia (sefalgia) berasal dari Cephalgia menggunakan teori Kolcaba antara
bahasa Yunani, terdiri dari kata cephalo yang lain mencakup pengkajian, analisa,
berarti kepala dan algos yang berarti nyeri. menetapkan diagnosa keperawatan dan
Penggunaan istilah sakit kepala ini seringkali menyusun intervensi keperawatan.
disamakan dengan pusing, padahal
pengertiannya didalam dunia medis berbeda. Diagnosa yang ditetapkan adalah Nyeri
Apabila yang dirasakan pasien itu seperti Akut berhubungan dengan Agen Pencedera
sensasi kepala berdenyut (orang awam sering Fisiologis. Sedangkan intervensi keperawatan
menyebut dengan istilah “nyut-nyutan) maka yang disusun diarahkan pada bantuan untuk
gejala yang dirasakan pasien ini disebut menurunkan skala intensitas nyeri melalui
dengan nyeri kepala atau cephalgia. terapi supportive educative bagi pasien dan
Sedangkan apabila yang dirasakan pasien keluarga. Hasil penelitian ini menunjukkan
seperti seolah-olah kepala berputar (orang bahwa tindakan Terapi Massage mampu
awam sering menyebut dengan istilah menurunkan intensitas nyeri kepala pada
“keliyengan”) maka gejala yang dimaksud pasien Cephalgia. Teori Kolcaba ini dapat
adalah pusing atau istilah medisnya dikenal diterapkan dan diaplikasikan dengan baik
dengan vertigo. Mengapa dua jenis gejala ini dalam perawatan berfokus pada kasus
perlu dibedakan? Karena penyebabnya Cephalgia. Saran untuk pasien dan keluarga
berbeda sehingga penanganannya pun berbeda agar tetap menjaga kesehatan baik kesehatan
(Smeltzer & bare 2002). fisik, psikologis maupun lingkungan untuk
mencegah terjadinya komplikasi dan
Tujuan umum studi kasus ini adalah kekambuhan.
untuk menerapkan teori keperawatan Kata Kunci : Cephalgia, Kolcaba, Nyeri,
Katharine Kolcaba pada pasien Cephalgia Massage
dengan memberikan Terapi Massage untuk
menurunkan intensitas nyeri pada pasien PENDAHULUAN
Cephalgia, selain itu penelitian ini juga
dilakukan agar dapat diketahui apakah A. Latar Belakang
Kolcaba dapat di aplikasikan untuk Cephalgia adalah nyeri kepala atau
menurunkan intensitas nyeri pada pasien sakit kepala. Cephalgia (sefalgia) berasal
Cephalgia. dari bahasa Yunani, terdiri dari kata
cephalo yang berarti kepala dan algos yang
Desain penelitian yang digunakan berarti nyeri. Penggunaan istilah sakit
adalah studi kasus, dimana peneliti melakukan kepala ini seringkali disamakan dengan
asuhan keperawatan pada dua pasien pusing, padahal pengertiannya didalam
Cephalgia dengan mengaplikasikan teori dunia medis berbeda. Apabila yang
Kolcaba dan Terapi Massage pada pasien dirasakan pasien itu seperti sensasi kepala
Cephalgia. berdenyut (orang awam sering menyebut
dengan istilah “nyut-nyutan) maka gejala
yang dirasakan pasien ini disebut dengan dengan panjang pendeknya durasi nyeri,
nyeri kepala atau cephalgia. didasarkan apakah seseorang memiliki
Menurut WHO (2012), sekitar 47% episode nyeri kepala yang berlangsung
populasi dewasa didunia pernah rata-rata kurang atau lebih dari 4 jam. Saat
mengalamisatu kali nyeri kepala dalam durasi nyeri kepala kurang dari 4 jam,
satu tahun. Nyeri kepala juga merupakan maka diagnosis yang berbeda dapat
salah satu gejala yang paling sering meliputi cluster headache, paraoxysmal
dirasakan oleh masyarakat dalam hemicrania, idiopathic stabbing headache,
kehidupan sehari-hari, bahkan hingga saat hypnic headache, dan short-lasting
ini nyeri kepala masih menjadi masalah unilateral neuralgiform headache attacks
yang sering terjadi. Berdasarkan data dengan conjungctival injection and tearing
prevalensi diketahui bahwa nyeri kepala (SUNCT) (Silberstein, 2005).
menempati peringkat teratas dengan
persentase sebanyak 42% dari semua Berdasarkan survey pendahuluan
keluhan pasien neurologi (Sjahrir, 2009). yang didapat, data penyakit tertinggi di
Prevalensi penderita nyeri kepala primer di Wilayah Kerja Puskesmas Swasti Saba
daerah Indonesia adalah 90% dari 100% Kota Lubuklinggau Tahun 2022 adalah
keseluruhan kasus nyeri pada kepala Penyakit Cephalgia yaitu Yaitu sebanyak
(Indoneia , 20019). Berdasarkan survey 308 orang dengan keluhan disertai Nyeri
pendahuluan yang didapat, data penyakit Kepala yang 90% Penderitanya orang
tertinggi diwilayah Kerja Puskesmas dewasa hingga lansia. Berdasarkan
Swasti Saba Kota Lubuklinggau Tahun prevelensi angka penyakit dengan keluhan
2022 adalah Penyakit Cephalgia Yaitu nyeri kepala tersebut, maka peneliti
sebanyak 308 orang dengan keluhan tertarik untuk meneliti tentang Aplikasi
disertai Nyeri Kepala yang 90% Kathrine Kolcaba Terhadap Intensitas
Penderitanya orang dewasa hingga lansia. Nyeri pasien Cephalgia di Puskesmas
Hampir semua orang pasti pernah Swasti Saba Kota Lubuklinggau.
mengalami cephalgia. Ini merupakan jenis
nyeri yang paling umum terjadi dan B. Tujuan Penelitian
menjadi penyebab utama alasan seseorang 1. Memahami dan Menerapkan asuhan
mengunjungi dokter. Cephalgia dapat keperawatan pada pasien yang
merupakan suatu penyakit tersendiri menderita Cephalgia dengan intervensi
(murni karena adanya gangguan dikepala) Massage melalui pendekatan teori
atau dapat merupakan suatu gejala dari Kathrine Kolcaba di Puskesmas Swasti
penyakit lain. Hampir pada semua Saba dikota Lubuk Linggau.
penyakit, pasien mengeluhkan adanya 2. Mampu melakukan pengkajian dengan
sakit kepala (Smeltzer & bare 2002). menggunakan teori keperawatan
Kathrine Kolcaba pada pasien
Cephalgia kronik mengacu pada Cephalgia di Puskesmas Swati Saba
sakit kepala yang terjadi lebih dari 15 dari Kota Lubuk Linggau.
dalam sebulan dalam beberapa kasus 3. Mampu menentukan diagnosa
bahkan setiap hari-selama tiga bulan atau keperawatan berdasarkan Teori
lebih. Cephalgia kronik dapat Kathrine Kolcaba pada Pasien
dikategorikan dalam 2 kelompok yaitu Cephalgia dikota Lubuk Linggau .
primer dan sekunder. Cephalgia kronik 4. Mampu merancang Tindakan
primer tidak berhubungan dengan penyakit keperawatan pada pasien Cephalgia
sistemik, dan lebih sering dikaitkan berdasarkan teori Kathrine Kolcaba di
puskesmas Swasti Saba dikota Lubuk Kolcaba Terhadap Penurunan
Linggau Intensitas Nyeri pada Pasien Cephalgia
5. Mampu melakukan tindakan sesuai dengan Terapi Massage dipuskesmas
rencana yang sudah ditentukan pada Swasti saba Kota Lubuk Linggau.
pasien Cephalgia di puskesmas Swasti
Saba Kota Lubuk Linggau. TINJAUAN TEORITIS
6. Mampu melaksanakan evaluasi dari A. Teori Model Keperawatan Katharine
tindakan yang diberikan pada pasien Kolcaba
cephalgia dipuskesmas swasti Saba 1. Definisi
kota Lubuk Linggau. Berbagai teori keperawatan
7. Mampu melakukan analisa terapi menyatakan kenyamanan sebagai
massage terhadap pasien cephalgia kebutuhan dasar manusia yang
dipuskesmas Swasti Saba Kota Lubuk merupakan tujuan pemberian asuhan
Linggau. keperawatan. Pendekatan teori
Comfort yang dikembangkan oleh
C. Manfaat Penelitian Kolcaba menawarkan kenyamanan
1. Manfaat Teoritis Diharapkan dapat sebagai bagian terdepan dalam proses
menambah pengetahuan dan wawasan keperawatan. Konsep kenyamanan
keilmuan tentang Aplikasi massage yang dikemukankan oleh Kolcaba
dalam menurnkan intensitas nyeri pada berkaitan erat dengan pemenuhan rasa
pasien cephalgia aman dan nyaman. Konsep
2. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai kenyamanan memiliki subjektifitas
bahan untuk menambah ilmu dan yang sama dengan nyeri. Setiap
wawasan bagi peneliti lain yang individu memiliki karakteristik
memerlukan masukan berupa data atau fisiologis, sosial, spiritual, psikologis
pengembangan penelitian dengan dan kebudayaan yang mempengaruhi
judul yang sama demi kesempurnaan cara mereka menginterpretasikan dan
penelitian ini dan sebagai sumber merasakan nyeri. Kolcaba menyatakan
informasi pada institusi Fakultas kenyamanan sebagai suatu keadaan
Kesehatan Universitas Dehasen telah terpenuhi kebutuhan dasar
Bengkulu agar dijadikan pedoman manusia. Kebutuhan ini meliputi
untuk peneliti selanjutnya. kebutuhan akan ketentraman (suatu
3. Bagi Peneliti Dapat menambah kepuasan yang meningkatkan
pengetahuan dan wawasan bagi penampilan sehari-hari), kelegaan
peneliti dalam rangka menambah (kebutuhan telah terpenuhi), dan
wawasan keilmuan, khususnya tentang transenden (keadaan tentang suatu
Aplikasi Teori Kathrine Kolcaba yang melebihi masalah atau
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri nyeri).Penilaian tentang konteks
pada Pasien Cephalgia dengan Terapi kenyamanan memberikan seorang
Massage dipuskesmas Swasti saba perawat rentang pilihan yang lebih luas
Kota Lubuk Linggau. dalam mencari tindakan untuk
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Semoga mengatasi nyeri. Dengan memahami
Hasil penelitian ini dapat memberikan nyeri lebih holistic, maka perawat
informasi dan masukan untuk dapat mengembangkan strategi yang
melanjutkan pengembangan penelitian lebih baik pada penanganan nyeri yang
tentang Aplikasi Teori Kathrine berhasil sehingga memberikan efek
kepuasan pada klien ( Ilmiasih, dkk darah vena, relaksasi dan mengurangi
2015). nyeri dan merangsang saraf-saraf dan
2. Definisi otot-otot yang jauh letaknya dari
Cephalgia adalah nyeri kepala permukaan tubuh. Sehingga
atau sakit kepala. Cephalgia (sefalgia) rangsangan akan dihantarkan melalui
berasal dari bahasa Yunani, terdiri serabut saraf besar (hanya serabut saraf
dari kata cephalo yang berarti kepala besar). Menyebabkan inhibitory
dan algos yang berarti nyeri. neuron dan projection neuron aktif.
Penggunaan istilah sakit kepala ini Tetapi inhibitory neuron mencegah
seringkali disamakan dengan pusing, projection neuron untuk mengirim
padahal pengertiannya didalam dunia sinyal terkirim ke otak. Sehingga,
medis berbeda. Apabila yang gerbang masih tertutup dan tidak ada
dirasakan pasien itu seperti sensasi persepsi nyeri. Hal ini terbukti
kepala berdenyut (orang awam sering (Bambang Trisnowiyanto, 2012).
menyebut dengan istilah “nyut- Terapi massase pada pasien
nyutan) maka gejala yang dirasakan cephalgia dapat mengurangi rasa nyeri
pasien ini disebut dengan nyeri kepala dengan melatih otot-otot skelet yang
atau cephalgia. mengalami spasme yang disebabkan
B. Konsep Terapi Massage oleh penimbulan sel darah (leokosit)
1. Pengertian membran sinovial mengalami
massage adalah suatu metode pembesaran dan penebalan sehinnga
refleksologi yang bertujuan untuk menghambat terjadinya aliran
memperlancar kembali aliran darah, darah.terapi massage refleksi kepala
dengan penekanan-penekanan atau mudah dilakukan kapan saja atau
pijat-pijatan kembali aliran darah pada sewaktu-waktu.prinsip ini mendasari
titik-titik sentra refleksi bahwa massage penurunan nyeri oleh terapi massage
merupakan suatu tundakan yang refleksi kepala potter dan Perry,2010)
bertujuan untuk menyembuhkan suatu
penyakit melaui urat-urat saraf dan C. Konsep Asuhan Keperawatan Pada
memperlancarperedarandarah.(Tarume Pasien Hipertermi Dengan Pendekatan
tor ,2010) Teori Dorothea Orem
Pendekatan teori Comfort yang
2. Teknik Terapi Massage dikembangkan oleh Kolcaba
Teknik yang digunakan dalam menawarkan kenyamanan sebagai
massase kepala ini yaitu eflourage bagian terdepan dalam proses
(gosokan) dari tengah dahi sampai keperawatan. Konsep kenyamanan
pada kepala belakang melewati atas yang dikemukankan oleh Kolcaba
daun telinga, petrissage berkaitan erat dengan pemenuhan rasa
(pijatan)daerah kepala dari tepi menuju aman dan nyaman. Konsep
kebagian tengah atas kepala (umbun- kenyamanan memiliki subjektifitas
umbun/parietalis), friction (gerusan) yang sama dengan nyeri. Setiap
dari pelipis sampai atas daun telinga individu memiliki karakteristik
dan friction (gerusan) dari bawah fisiologis, sosial, spiritual, psikologis
prosesus mastoideus dari sebelah kiri dan kebudayaan yang mempengaruhi
menuju ke kanan yang bertujuan cara mereka menginterpretasikan dan
membantu melancarkan peredaran merasakan nyeri. Kolcaba menyatakan
kenyamanan sebagai suatu keadaan Penelitian dilaksanakan pada tanggal
telah terpenuhi kebutuhan dasar 02-04 Agustus 2023
manusia. Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan akan ketentraman (suatu HASIL DAN PEMBAHASAN
kepuasan yang meningkatkan Pada Klien 1 Tn. W, Laki-Laki, usia 59
penampilan sehari-hari), kelegaan tahun mengalami masalah Nyeri Kepala
(kebutuhan telah terpenuhi), dan dengan skala nyeri 6 . Klien Tn. L , Laki-laki,
transenden (keadaan tentang suatu usia 45 tahun mengalami masalah nyeri kepala
yang melebihi masalah atau dengan skala nyeri 4. Berdasarkan analisis
nyeri).Penilaian tentang konteks hasil pengkajian didapatkan bahwa Nyeri
kenyamanan memberikan seorang Akut merupakan masalah yang menjadi
perawat rentang pilihan yang lebih luas prioritas utama. Intervensi keperawatan yang
dalam mencari tindakan untuk dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
mengatasi nyeri. Dengan memahami keperawatan Nyeri Akut dapat dilakukan
nyeri lebih holistic, maka perawat tindakan mandiri oleh perawat, salah satunya
dapat mengembangkan strategi yang dengan pemberian Terapi Massage. Intervensi
lebih baik pada penanganan nyeri yang dilakukan pada pasien dengan Cephalgia
berhasil sehingga memberikan efek berupa terapi massage yang mana tindakan ini
kepuasan pada klien ( Ilmiasih, dkk dilakukan dengan cara Teknik yang digunakan
2015). dalam massase kepala ini yaitu eflourage
(gosokan) dari tengah dahi sampai pada kepala
TINJAUAN KASUS belakang melewati atas daun telinga,
A. Desain penelitian petrissage (pijatan)daerah kepala dari tepi
Desain penelitian yang digunakan menuju kebagian tengah atas kepala (umbun-
adalah studi kasus. Studi kasus menjadi umbun/parietalis), friction (gerusan) dari
pokok pembahasan penelitian ini adalah pelipis sampai atas daun telinga dan friction
digunakan untuk mengeksplorasi masalah (gerusan) dari bawah prosesus mastoideus dari
asuhan keperawatan pada klien yang sebelah kiri menuju ke kanan yang bertujuan
mengalami Nyeri Kepala dengan Teori membantu melancarkan peredaran darah vena,
Katharine Kolcaba di Puskesmas Swasti relaksasi dan mengurangi nyeri dan
Saba Kota Lubuklinggau. merangsang saraf-saraf dan otot-otot yang
B. Partisipan jauh letaknya dari permukaan tubuh.
Subyek yang digunakan dalam Pada penurunan Intensitas skala nyeri
penelitian adalah 2 klien dengan Cephalgia antara klien pertama dan kedua terdapat
di Puskesmas Swasti Saba Kota perbedaan sebesar 2 skala nyeri. Hal tersebut
lubuklinggau adapun kriterianya sebagai bisa terjadi oleh karena ada beberapa hal yang
berikut: bisa mempengaruhi penurunan intensitas skala
1. Pasien dengan Diagnosa Nyeri Kepala ( nyeri salah satunya yaitu faktor penyakit dan
Nyeri Akut). stress. Yang mana pasien pertama Tn.W
2. Bersedia menjadi responden. memiliki riwayat penyakit hipertensi
C. Lokasi dan Waktu Penelitian sedangkan Tn. L tidak memiliki riwayat
1. Lokasi hipertensi tapi Tn. L mengalami Kesuitan saat
Tempat penelitian dilaksanakan di tidur sejak beberapa hari yang lalu .
Puskesmas Swasti Saba Kota Terapi massase pada pasien cephalgia
lubuklinggau dapat mengurangi rasa nyeri dengan melatih
2. Waktu otot-otot skelet yang mengalami spasme yang
disebabkan oleh penimbulan sel darah dilakukan terapi Massage selama 3
(leokosit) membran sinovial mengalami hari
pembesaran dan penebalan sehinnga e. Evaluasi
menghambat terjadinya aliran darah.terapi Evaluasi padda kasus 1 dan kasus 2
massage refleksi kepala mudah dilakukan masalah nyeri kepala teratasi sehingga
kapan saja atau sewaktu-waktu.prinsip ini disimpulkan terapi Massage dapat
mendasari penurunan nyeri oleh terapi mengurangi nyeri pada pasien
massage refleksi kepala potter dan Perry,2010) Cephalgia.

Selama implementasi dilakukan B. Saran


tindakan terapi massage secara bertahap 1. Bagi Profesi Perawat
selama 3 hari, yang dilakukan pada pasien 1 Sebagai masukan untuk
dan pasien 2 ,selama 3 hari dilakukan terapi menanbah bahan informasi, refensi
massage tersebut antara pasien 1 dan pasien 2 dan keterampilan dalam melakukan
itu terjadi perubahan seperti penurunan skala asuhan keperawatan sehingga mampu
nyeri kepala dari hari pertama sampai dengan mengoptimalkan pelayanan asuhan
hari ketiga sehingga dapat dijadikan sebagai keperawaatan kepada masyarakat
salah satu tindakan non farmakologi yang terutama dengan masalah Cephalgia.
dapat dilakukan perawat dalam mengatasi diharapkan perawat mampu
nyeri kepala pada pasien cephalgia. memberikan dan meningkatkan
kualitas pelayanan dalam memberikan
KESIMPULAN DAN SARAN asuhan keperawatan pada klien
A. Kesimpulan khususnya pada klien dengan masalah
Asuhan keperawatan pada pasien Cephalgia dengan pendekatan Teori
Cephalgia dengan menerapkan terapi Katharine Kolcaba
Massage dalam menggunakan teori
keperawatan Katharine Kolcaba dilakukan 2. Bagi Institusi Pendidikan
selama 3 hari. berdasarkan hasil analisa Sebagai masukan dan
dan pembahasan pada bab sebelumnya tambahan wacana pengetahuan,
dapat disimpulkan bahwa menanmbah wacana bagi mahasiswa
a. pengkajian dan sebagai bahan referensi untuk
pengkajian pada kasus 1 dan kasus 2 menambah wawasan bagi mahasiswa
mengeluh nyeri kepala Profesi Ners khususnya yang
b. Diagnosa keperawatan berkaitan dengan asuhan keperawatan
Diagnosa yang muncul pada kasus 1 pada klien dengan Cephalgia dengan
yaitu nyeri akut sedangkan pada klien pendekatan teori Katharine Kolcaba
kasus 2 nyeri akut dan gangguan pola sebagai landasana melakukan
tidur tindakan keperawatan dengan
c. Intervensi pemberian terapi Massage.
Intervensi yang direncanakan pada
pasien kasus 1 dan kasus 2 adalah 3. Bagi Puskesmas
terapi Massage. Diharapakan puskesmas dapat
d. Implementasi memberikan pelayanan yang
Implementasi yang dilaksanakan pada seoptimalmungkin serta mampu
kasus 1 dan kasus 2 sesuai dengan menyediakan sarana/prasaranan yang
intervensi yang telah disusun , memadai dalam pemberian asuhan
keprawatan pada klien khususnya Massage Applied to Facial Area Upon
dengan diagnosa medis Cephalgia. Headache Severity among Patients
who Suffered from Headache During
Hemodialysis. International Journal of
DAFTAR PUSTAKA Caring Sciences,8(3), 722 pages.

Azizah, Lilik. 2011. Keperawatan lanjut usia. Breakey. 1982. Current Understanding and
Graha Ilmu. 2011, 178 halaman Treatment. New England Journal
Medicine. 346 Surabaya
Afianti, Y., & Budiarti, Y. (2020). EFEK
TERAPI KOMBINASI SLOW DEEP Bustam, M.N. 2007. Epidemologi Penyakit
BREATHING (SDB) DAN Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta
MASSAGE TERHADAP
INTENSITAS NYERI KEPALA Darmawan, A., & Epid, M. (2016).
AKUT PADA CEDERA KEPALA Epidemiologi penyakit menular dan
RINGAN. Journal Nurshing penyakit tidak menular. JAMBI
Army, 1(2), 25-36. MEDICAL JOURNAL”Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan”,4(2)
Amalina, R. F. (2021). PENGARUH
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN Depkes RI, 2009. Sistem Kesehatan Nasional.
TEKNIK COMFORT KOLCABA Jakarta
TERHADAP TINGKAT NYERI PADA
PASIEN PASCA OPERASI Elsanti & Salma. 2009. Buku Ajar Asuhan
LAPARATOMI DI RSUD JEND. Kebidanan 1 (Konsep Dasar Asuhan
AHMAD YANI METRO PROVINSI Kehamilan). Yogyakarta : Nuha
LAMPUNG TAHUN 2021 (Doctoral Medika
dissertation, Poltekkes
Tanjungkarang). Haris, A., & Nurwahidah, N. (2019).
Efektivitas Massage Mulai Dari Bahu
Astuti, E., Mahayati, L., & Artini, B. (2014). Sampai Kepala Terhadap Tingkat
PENGARUH FISIOTERAPI Nyeri Kepala Pada Pasien
KEPALA (MASASE KEPALA) Hipertensi. Jurnal Analis Medika
TERHADAP PENURUNAN NYERI Biosains (JAMBS), 4(1), 1-5.
KEPALA PADA KLIEN http://jambs.poltekkes-
HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT mataram.ac.id/index.php/home/article/
WILLIAM BOOTH view/75
SURABAYA. Jurnal Hidayati, H. B. (2016). Tinjauan Pustaka :
Keperawatan, 3(2), 7-Pages. Pendekatan Klinisi dalam Manajemen
Bali Post. (2009). Waspadai Nyeri pada Nyeri Kepala. Mnj, 2(2), 89-96.
Kepala (online) (http://www.
Balipost.co.id/mediadetail.php?modul Husada, S. W. (2019). Pengaruh Pijat
e=detailberitaminggu&kid=24&id=25 Relaksasi Terhadap Penurunan Sakit
677, diakses 15 januari 2015). Kepala Pada Ibu Hamil Trimester I.
https://ojs.widyagamahusada.ac.id/ind
Bicer Sevil, Ayla Unsal & Gokce Demir ex.php/JIK/article/view/188
(2015) The effect of Aromatherapy
Kemenkes RI, 2015. Pegangan untuk Kader Pomalango, Z. B. (2023). Penerapan Teori
dan Petugas Kesehatan. Depkes RI Keperawatan Comfort Katharine
Pusat Promosi Kesehatan : Kolcaba dalam Pemberian Asuhan
Jakarta. Keperawatan Perioperatif. Jurnal
Anestesi, 1(3), 118-128.
Kurniyati, E. M., Satriawati, A. C., & Camila,
H. E. (2020). Pengaruh Akupresur Roza, R., Mulyadi, B., Nurdin, Y., &
Terhadap Pengurangan Nyeri Kepala Mahathir, M. (2019). Pengaruh
pada Ibu Hamil Trimester 1 di Tempat Pemberian Akupresur oleh Anggota
Praktek Mandiri Bidan Muarofah Keluarga terhadap Tingkat Nyeri
Surabaya. Journal Of Health Science Pasien Nyeri Kepala (Chephalgia) di
(Jurnal Ilmu Kesehatan), 5(1), 11-15. Kota Padang Panjang. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 19(3),
Marni.2015. Situasi lanjut usia Indonesia di 714-717.
akses tanggal 30 mei 2015 pukul 10:00
wib Purwandari, K. P. (2018). Efektifitas Massage
Punggung Untuk Mengurangi Nyeri
Marwanti, (2018). Peningkatan Kekuatan Otot Kepala Pada Penderita Hipertensi
Pada Pasien Stroke Iskhemik Dengan . Jurnal KEPERAWATAN GSH, 5(2).
Latihan Range Of Motion. Universitas http://journal.akpergshwng.ac.id/index
Muhammadiyah Yogyakarta .php/gsh/article/view/50

Notoadmojo, Soekidjo.2010. Metodologi Safitri, O. R., Sangadji, F., & Mizan, D. M.


Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka (2018). Efektifitas Head Massage Dan
Cipta Murrotal AL-Qur’an Surah AR-
Rahman Terhadap Intensitas Nyeri
Nursalam, (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Kepala Pada Santri MA’Had Syaikh
Keperawatan. Jakarta: PT Salemba Jamilurrahman AS-Salafy Yogyakarta.
Medika
Santoso, Totok, Budi. (2011) Gangguan
Padila. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Gerak dan Fungsi Kognitif Pada
(Konsep Dasar Asuhan Kehamilan). Wanita Lanjut Usia. Jurnal kesehatan.
Yogyakarta : Nuha Medika Juni 2011, 41-57 halaman

Pice, S. 1997. Aromaterapi Bagi Profesi Santrock, 2002. Life Span Development.
Keperawatan: Jakarta : EGC Jakarta : Erlangga
Sari, F. Y. (2018). Analisis Penerapan Proses
Potter & Perry. (2010). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Terkait
Fundamental Keperawatan Konsep, Manajemen Nyeri Terhadap Kepuasan
Proses, dan Praktik. Edisi 4 volume 1. Pasien di Rumah Sakit Universitas
Jakarta. EGC Tanjungpura. ProNers, 4(1).

Potter dan Perry. (2006). Buku Ajar Silberstein and Lipton, 2001 Classifacation of
Fundamental Keperawatan. Jakarta : Headache Disorders, Jakarta : EGC
EGC
Silberstein, 2005. Cephalgia Kronik Jakarta :
EGC
Sjahrir, Hasan. 2014. Mekanisme Terjadinya
Nyeri Kepala Primer dan Prospek
Pengobatannya. Medan : Universitas
Sumatra Utara

Smeltzer, C. S. dan Bare, G. B. .2002. Buku


Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Jakarta: EGC

Suryani, Manurung.2011. Pedoman


Melakukan Massage. Jakarta : EGC

Syahrini dkk. 2012. Faktor-Faktor Risiko


Nyeri Kepala Diwilayah Kerja
Puskesmas Wonorejo Samarinda.
Jurnal Kesehatan Masayarakat 2 tahun
2012, 315-325 halaman

Trisnowiyanto, Bambang.2012. Keterampilan


Dasar Massage. Yogyakarta : Nuha
Medika

WHO. 2012 Headache Disorders. From:

Wikipedia.2010. Buku Ajar Keperawatan


Farmakologi. Jakarta:EGC

Yoganita, N. E., Sarifah, S., & Widyastuti, Y.


(2019). Manfaat Massage Tengkuk
Dengan Minyak Zaitun Untuk
Mengurangi Nyeri Kepala Pasien
Hipertensi. Profesi (Profesional
Islam): Media Publikasi
Penelitian, 16(2), 34-39 :

Anda mungkin juga menyukai