Anda di halaman 1dari 15

Intervensi Terapi Fisik untuk

Orang dengan Vertigo, dan Gangguan Keseimbangan


yang Berkaitan dengan Partisipasi dan Mobilitas

Presented By

Lela Lutfiana Safitri ( P27226021417 )

PROGRAM STUDI PROFESI FISIOTERAPI


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2021
Informasi Umum

 Published: 23
November 2020

 Article number : 494 
(2020)

 https : //
doi.org/10.11
86/s12877-020-
01899-9

 Ditulis oleh : Verena


Regaurer, Eva
Secker Martin
Muller
Abstrak

Vertigo, Dizziness & Balance Disorder (VDB) adalah salah satu kontributor
yang paling relevan untuk beban kecacatan di antara orang dewasa yang lebih tua,
yang tinggal di masyarakat dan terkait dengan imobilitas, keterbatasan aktivitas
hidup sehari-hari dan penurunan partisipasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi kualitas & bukti dari intervensi terapi fisik yang membahas
mobilitas dan partisipasi pada pasien dengan VDB dan untuk mengkarakterisasi
hasil primer dan sekunder yang digunakan.
Tanda – Tanda :
1. Pusing
2. Mual
3. Muntah
4. Hilang Keseimbangan
Prevalensi vertigo di Indonesia pada tahun 2017 adalah 50%
dari orang tua berumur 75 tahun, pada tahun 2018 50% dari usia
40-50 tahun dan merupakan keluhan nomor tiga paling sering
dikeluhkan oleh penderita yang datang ke praktek umum setelah
nyeri kepala dan stroke (Pulungan,2018).
Penyebab Vertigo
Berbagai kondisi dapat menyebabkan seseorang mengalami vertigo, yang
biasanya melibatkan ketidak seimbangan di telinga bagian dalam atau masalah
dengan sistem saraf pusat (SSP). Melansir Medical News Today, terdapat
kondisi yang menyebabkan vertigo, antara lain: 

Labirinitis: Gangguan ini terjadi ketika infeksi menyebabkan peradangan labirin


telinga bagian dalam, tepatnya di dalam area ini adalah saraf vestibulocochlear.
Saraf ini mengirimkan informasi ke otak tentang gerakan kepala, posisi, dan
suara. Selain pusing dengan vertigo, orang dengan labirinitis juga bisa
mengalami gangguan pendengaran, tinitus, sakit kepala, sakit telinga, dan
perubahan penglihatan.

Neuritis Vestibular. Infeksi pada saraf vestibular disebut dengan neuritis


vestibular. Kondisi ini mirip dengan labirinitis, tetapi tidak memengaruhi
pendengaran seseorang. Neuritis vestibular menyebabkan vertigo yang
mungkin menyertai penglihatan kabur, mual yang parah, atau perasaan tidak
seimbang.
Penyebab Vertigo
Berbagai kondisi dapat menyebabkan seseorang mengalami vertigo, yang
biasanya melibatkan ketidak seimbangan di telinga bagian dalam atau masalah
dengan sistem saraf pusat (SSP). Melansir Medical News Today, terdapat
kondisi yang menyebabkan vertigo, antara lain: 

Cholesteatoma. Pertumbuhan kulit non-kanker ini berkembang di telinga


tengah, biasanya karena infeksi berulang. Saat tumbuh di belakang gendang
telinga, kondisi ini bisa merusak struktur tulang telinga tengah, yang
menyebabkan gangguan pendengaran dan pusing.

Vertigo Posisi Paroksismal Jinak (BPPV). Telinga bagian dalam mengandung


struktur yang disebut organ otolith, yang mengandung cairan dan partikel kristal
kalsium karbonat. Di dalam BPPV, kristal-kristal ini menjadi copot dan jatuh ke
kanal setengah lingkaran. Setiap kristal yang jatuh menyentuh sel-sel rambut
sensori di dalam cupula dari kanal setengah lingkaran selama gerakan.
Akibatnya, otak menerima informasi yang tidak akurat tentang posisi seseorang,
dan seseorang jadi pusing berputar. Orang biasanya mengalami periode vertigo
yang berlangsung kurang dari 60 detik, tetapi mual dan gejala lain juga dapat
terjadi.
Kriteria Inklusi

(1) The population of the included studies had a mean age of ≥65 years in the intervention or control group
or were described as a subgroup that experienced vertigo, dizziness or balance disorders.

(2) Intervention was defined as all kinds of physical therapy and related intervention components also
included as a subgroup.

(3) All study designs with control group designs, such as individually randomized, cluster-randomized and
non-randomized controlled trials were included. Systematic reviews and meta-analyses were included to be
used as source for backward citation tracing.

(4) The studies were carried out between 2007 and 2019.

(5) Language was German or English


Metode
• Penelitian 1 Tahun 2017
• Penelitian 2 Tahun 2019

Penelitian dilakukan terhadap individu secara acak dengan kuasi eksperimental dengan keluhan
vertigo dan gangguan keseimbangan.

Uji coba yang dilakukan secara control dan acak (RCT) dengan dengan total 1876 participant,
yang telah memenuhi kriteria inklusi . Studi yang disertakan heterogen dalam hal kompleksitas
intervensi, ukuran hasil dan kualitas metodologis.Intervensi dilakukan dengan control dan berbagai
varian terapi antara lain : Rehabilitasi vestibular (VR) , VR berbantuan komputer (CAVR) , Tai Chi
sebagai VR (TCVR), manuver reposisi kanal (CRM) dan terapi manual (MT).

Conclusion : Untuk individu dengan VDB Rehabilitasi Vestibular lebih efektif dibandingkan dengan
CRM dan lainya ,namun perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk pengambilan keputusan Klinis.
Penelitian serupa terkait VDB
01 VR Vestibular Rehabilitation
12 studi

02 CAVR Vestibular Rehabilitation with Computer Assisted


5 studi

03 TCVR Vestibular Rehabilitation with Thai Chi


3 studi

04 CRM Manuver Reposisi Kanal


1 studi

Manual Therapy
01 MT 1 studi
Vestibular Rehabilitation
Vestibular Rehabilitation
Vestibular Rehabilitation

Hasil Penelitian ini adalah untuk individu dengan VDB Rehabilitasi Vestibular
lebih efektif dibandingkan dengan CAVR ,TCVR ,CRM, dan lainya ,namun perlu
adanya penelitian lebih lanjut untuk pengambilan keputusan Klinis.
Kelebihan & Kekurangan

Jurnal yang tergolong update karena baru di


publish 2020

Tidak dijelaskan secara detail terkait penelitian


Telah dilakukan penelitian sebelumnya sebelumnya

Tidak dijelaskan secara detail terkait teknis


Kriteria inklusi jelas pemberian berbagai intervensi

Pembagian jumlah kelompok tidk dijelaskan


Menyertakan subjek yang cukup besar secara penuh berapa repitisi latihan nya
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai