Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL FINAL

KEWIRAUSAHAAN C

DISUSUN OLEH:
Kelompok C6
1. Martona Horas Gurion Tambunan (181409716)
2. Adrian Freraldi Restriawan (200610596)
3. Rafael Rodrigo (200610707)
4. Rio Ferdinand (200610812)
5. Antonius Rudi Junianto (200610832)
6. Erwandi (200610861)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan tekonologi yang sangat pesat telah merubah kehidupan manusia
di era globalisasi ini. Perkembangan teknologi memberikan banyak manfaat bagi
manusia, contohnya pekerjaan yang dikerjakan secara manual dapat dikerjakan
secara otomatis oleh teknologi. Perkembangan teknologi harus diimbangi
dengan perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini dikarenakan
manusia harus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi yang ada agar tidak
tertinggal dengan teknologi baru.

Indonesia memiliki masyarakat dengan berbagai jenis pekerjaan yang berbeda-


beda. Pertumbuhan ekonomi masyarakat di Indonesia didukung oleh UMKM atau
Usaha Mikro Kecil Menengah yang tersebar di seluruh Indonesia. Berdasarkan
Undang-Undang nomor 20 Tahun 2008 usaha mikro adalah usaha produktif milik
orang perorangan ataupun badan usaha perorangan dengan jumlah asset
maksimal 0 sampai Rp 50 juta dan omset total 0 sampai 300 juta. Usaha kecil
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dilakukan oleh orang
perorangan ataupun badan usaha akan tetapi bukan merupakan anak
perusahaan dengan jumlah asset lebih dari Rp 50 juta sampai Rp 500 juta dan
omzet total Rp 300 juta sampai Rp 2,5 milyar. Usaha menengah adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri dilakukan oleh cabang orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
dengan jumlah kekayaan bersih lebih dari Rp 500 juta sampai Rp 10 milyar dan
omzet total Rp 2,5 milyar sampai Rp 50 milyar.

Penulis merupakan mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Atma


Jaya Yogyakarta. Penulis ingin melaksanakan tugas dari mata kuliah
Kewirausahaan kelas untuk terjun lansung ke dalam masyarakat dengan
membantu UMKM yang ada disekitar penulis. Penulis melakukan survey dan
mendapatkan beberapa UMKM yang memiliki masalah dengan teknologi
informasi. Berdasarkan kemampuan penulis, dilakukan seleksi terhadap UMKM
yang telah disurvey dan didapatkan 1 UMKM yang sekiranya dapat dibantu oleh
penulis untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
1.2. Tujuan
Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menyelesaikan tugas besar mata kuliah kewirausahaan
2. Membantu menyelesaikan masalah UMKM terpilih
3. Membantu UMKM untuk berkembang dan dapat bersaing di dalam
masyarakat

1.3. Profil UMKM


Berikut adalah profil UMKM yang kami gunakan sebagai objek penelitian
kelompok C6.
a. Nama Usaha: Toko Bahan Bangunan Enggal Murah
b. Jenis Usaha: Private dan Komersial
c. Nama Owner: Sukardi
d. Lokasi: Jalan Raya Pasekan No.126, RT 19/ RW 40, Sefan, Mahuwoharjo,
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY, 55282
e. Luas Bangunan: 833 M
f. Tanggal Berdiri: 16 Juni 2003
g. Tujuan berdirinya: untuk pengembangan diri dari seorang karyawan
perusahaan cat dekoratif menjadi owner toko bahan bangunan
h. Menyediakan: bahan bangunan, alat listrik, besi, dan cat
i. Struktur organisasi: Owner - Staff - Sopir, Asisten Sopir, dan Karyawan Toko
j. Kondisi saat ini: terus berkembang karena terdapat capaian usaha, tingkatan
mutu pelayanan, pelatihan karyawan, harga yang menyesuaikan pasar dan
kompetitor, dan digitalisasi yang digunakan

Gambar 1.1. Toko Bahan Bangunan Enggal Murah


Gambar 1.2. Bagian Depan Toko Enggal Murah

Gambar 1.3. Bagian Gudang Toko Enggal Murah


Gambar 1.4. Bagian Administrasi Toko Enggal Murah

Gambar 1.5. Etalase Toko Enggal Murah


1.4. Proses Bisnis
Penulis melakukan pemetaan proses bisnis yang dilakukan oleh toko bangunan
enggal murah. Berikut adalah pemetaan proses bisnis dari toko banguan enggal
murah yang dapat dilihat pada Gambar 1.2.

Gambar 1.6. Proses Bisnis Toko Bahan Bangunan Enggal Murah

Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa secara garis
besar pelanggan berperan sebagai tokoh yang memulai aktivitas proses bisnis
dalam badan usaha tersebut, sedangkan karyawan bertugas untuk memberikan
servis yang baik terhadap calon pelanggan, administrasi berperan sebagai
pengumpul dan pengelola data serta menentukan tindakan dari data tersebut,
dan untuk transportasi sendiri bertugas mengirimkan barang kepada pelanggan.
1.5. Analisis Kelemahan
Setelah melakukan pemetaan proses bisnis penulis mengidentifikasi kelemahan
yang terdapat pada proses bisnis UMKM terpilih. Detail dari analisis kelemaha
dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Kelemahan UMKM

No Kelemahan Dampak

Membutuhkan waktu
Proses pengecekan
yang lama sehingga
barang masih dilakukan
berpotensi
secara manual dengan
kehilangan
1 memeriksa
pelanggan dan
ketersediaan barang
mengurangi
satu demi satu di
kualitas pelayanan
gudang.
pelanggan.
Pengiriman dengan
waktu yang sama
tidak bisa dilakukan
Tidak ada sistem
2 pengaturan jadwal secara efisien
pengiriman. sehingga dapat
terjadi
keterlambatan
dalam pengiriman.

Berdasarkan tabel diatas, didapati 2 kelemahan yang dialami oleh UMKM.


Kelemahan pertama mengenai proses pengecekan barang yang dilakukan
secara manual. Kelemahan kedua yang didapati oleh penulis yaitu belum adanya
sistem untuk mengatur jadwal pengiriman.

1.6. Alternatif Solusi


Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis mengusulkan untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara memanfaatan Sistem
Informasi berbasis komputer yaitu pembuatan program sistem stok barang agar
pemeriksaan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien dan pembuatan
program dengan pemilihan rute terpendek agar dapat meningkatkan efisiensi
dalam berbagai hal untuk pengiriman produk kepada pelanggan.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh praktikan adalah pembuatan bussines


requirment. Berikut adalah poin – poin mengenai ide bussines requirment.
a. Pemilik usaha menginginkan sistem untuk mendata stok barang yang
diperlukan.
b. Pemilik usaha menginginkan laporan pengeluaran dan pemasukan barang
tiap bulan.
c. Pemilik usaha menginginkan laporan untuk barang yang dikirim terlebih
dahulu.

1.6.1. Ide Terpilih


Pemilik usaha menginginkan sistem untuk mendata stok barang yang diperlukan
dengan kriteria sebagai berikut.
a. Dapat menampilkan ketersediaan barang.
Ketersediaan barang dapat ditampilkan oleh aplikasi sesuai dengan range
waktu yang diinginkan pengguna. Seperti contoh jika pengguna memilih data
penjualan pada bulan Januari maka aplikasi akan menampilkan data
penjualan pada bulan tersebut.
b. Dapat menampilkan data yang perlu di re-stock.
Barang yang tinggal sedikit akan ditampilkan pada aplikasi (berupa
peringatan) sehingga dapat di re-stock pengguna.
c. Dapat menampilkan jumlah barang yang akan dibeli.
Aplikasi akan menampilkan jumlah barang yang akan dibeli oleh pembeli,
sehingga secara otomatis data ketersediaan barang terpilih akan berkurang.
d. Dapat mencetak data dalam bentuk nota.
Aplikasi dapat terhubung dengan mesin pencetak untuk mencetak bukti
transaksi yang telah dilakukan.

1.7. Metode Perancangan Sistem Informasi


1.7.1. Usulan Proses Bisnis (To-be-model)
Setelah membuat bussines requirment yang diinginkan, praktikan memberikan
usulan proses bisnis (to-be-model) terlebih dahulu untuk mengatasi kelemahan
yang ada. Proses bussines modelling ini merupakan suatu sistem yang didasari
dengan proses sehingga permodelan dapat dianalisis dan ditingkatkan. Gambar
1.3. berikut ini merupakan flowchart mengenai to-be-model.

Eksternal

Pelanggan Karyawan Program SI Administrasi Transportasi

Menerima Menerima info Mengirim


Menerima
Order informasi ketidaktersediaan barang ke
Order
order barang pelanggan

Tidak
mengecek
ketersediaan Apakah barang Catatan Order
order pada tersedia ? Terupdate
sistem

Ya

Mengonfirmasi Mengorder
ketersediaan barang yang
barang kosong

Apakah barang Ya
perlu dikirim ?

Tidak

Mengonfirmasi
barang yang
akan dibeli

Menginput
order Membuat nota
pelanggan ke toko
sistem

Memberitahu Nota Toko


harga barang

Menerima
Menerima
Uang Cash / E nota toko dan
bukti
money bukti
pembayaran
pembayaran

Memberikan
Nota Pelanggan Memberikan
kembalian dan
kembalian ke
nota
karyawan
pelanggan

Mengemas
Barang barang
pesanan

Gambar 1.7. To-be-model Toko Enggal Murah


1.7.2. Metode AHP
Berdasarkan bussines requirment, prakti`kan mengusulkan suatu perencanaan
untuk mengatasi kelemahan yang ada dengan penentuan fitur serta kriteria
dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Dimana
untuk mengatasi kelemahan pengecekan barang yang dilakukan secara manual,
praktikan menawarkan penyelesaian dengan memanfaatkan teknologi sistem
informasi berbasis komputer dengan tujuan untuk memilih usulan solusi untuk
pencatatan pemasukan dan pengeluaran stok barang tiap bulan. Sehingga
berikut merupakan struktur AHP untuk mengatasi kelemahan tersebut. Gambar
1.23 Struktur AHP Toko Enggal Murah Berdasarkan struktur AHP tersebut dapat
dilihat bahwa terdapat 3 kriteria untuk penyelesaian kelemahan tersebut yaitu
keakuratan (0.61), Kemudahan dalam penerapan (0.22), dan biaya pembuatan
terjangkau (0.15) serta 3 alternatif penyelesaian masalah yaitu pembuatan data
stok barang menggunakan Ms. Excel (0.20), pembuatan data stok barang
berbasis web (0.30), dan pembuatan data stok barang berbasis aplikasi (0.49)
yang didapatkan berdasarkan tahapan sintesa. Di mana tahapan sintesa yang
dilakukan adalah sebagai berikut.

Gambar 1.8. Struktur AHP Toko Enggal Murah


Berdasarkan struktur AHP tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 3 kriteria untuk
penyelesaian kelemahan tersebut yaitu keakuratan (0.61), Kemudahan dalam
penerapan (0.22), dan biaya pembuatan terjangkau (0.15) serta 3 alternatif
penyelesaian masalah yaitu pembuatan data stok barang menggunakan Ms.
Excel (0.20), pembuatan data stok barang berbasis web (0.30), dan pembuatan
data stok barang berbasis aplikasi (0.49) yang didapatkan berdasarkan tahapan
sintesa. Di mana tahapan sintesa yang dilakukan adalah sebagai berikut.

Gambar 1.9. Pemberian Nilai Pada Tahapan Sintesa


Gambar 1.10. Normalization

Gambar 1.11. Hasil Kesimpulan Tahapan Sintesa


Setelah didapatkan nilai prioritas ketiga alternatif maka kemudian dilakukan
tahapan pengecekan konsistensi untuk menguji masing-masing kriteria dan
alternatif solusi yang telah ditentukan. Dengan tahapan uji konsistensi sebagai
berikut.

Gambar 1.12. Tahapan Uji Konsistensi


1.7.3. Metode Data Flow Diagram (DFD)
Untuk dapat merancang suatu arsitektur fungsional, terdapat tiga metode yang
dapat digunakan, yaitu metode dikomposi diagram atau konteks diagram, DFD
atau Data Flow Diagram, dan IDEF0 atau Integrated Computer-Aided
Manufacturing Definition 0. Sedangkan untuk dapat merancang suatu arsitektur
informasi, terdapat 2 metode yang dapat digunakan, yaitu pendekatan top-
bottom dan pendekatan bottom-up. Pendekatan top-bottom cocok digunakan
untuk perusahaan berskala besar, sedangkan pendekatan bottom top cocok
digunakan untuk perusahaan berskala lebih kecil. Pada perancangan kali ini,
digunakan metode DFD untuk perancangan arsitektur fungsional dan metode
bottom-up untuk perancangan arsitektur informasi.

Kemudian, metode yang digunakan untuk merancang arsitektur fungsional yaitu


DFD atau Data Flow Diagram. DFD merupakan suatu model logika data atau pun
proses yang dibuat untuk menggambarkan asal dan tujuan data yang keluar dari
suatu sistem, letak penyimpanan data, proses yang akan menghasilkan data,
dan interaksi antara data yang disimpan dengan proses data. Cara membuat
DFD yaitu membuat suatu diagram dekomposisi terlebih dahulu. Kemudian,
buatlah DFD leveled (DFD akan dimulai dari level 0, level 1, dan seterusnya).
Selain itu, dalam DFD terdapat peraturan – peraturan penting yang perlu di
perhatikan. Di antaranya yaitu :
a. Antara entity luar tidak di perbolehkan terjadi suatu hubungan.
b. Tidak diperbolehkan adanya hubungan antara entity luar dengan tempat
penyimpanan data.
c. Dalam 1 aliran data di perbolehkan mengalirkan beberapa struktur data
d. Di semua obyek harus memiliki nama e. Selalu di awali dan di akhiri dengan
proses pada aliran data.
e. Semua aliran data harus memiliki tanda arah.

Dari peraturan di atas, maka praktikkan membuat suatu metode arsitektur


fungsional untuk permasalahan yang di hadapi oleh Toko Besi Enggal Murah.
Gambar 2.1 berikut ini merupakan gambar dari DFD Toko Besi Enggal Murah.
Gambar 1.13. DFD Toko Besi Enggal Murah

Setelah membuat DFD, praktikkan merancang suatu arsitektur informasi dengan


metode pendekatan bottom– up. Alasan praktikkan menggunakan pendekatan ini
yaitu karena lebih cocok diaplikasikan ke perusahaan dengan skala yang
kecildan memiliki jumlah dokumen yang sedikit. Selain itu, dapat mengidentifikasi
dokumen atau nota atau lainnya yang ada di perusahaan tersebut. Pendekatan
bottom-up ini merupakan pemodelan data yang dilakukan dengan cara
mengidentifikasi artibut dari realita yang akan disusun dalam basis data terlebih
dahulu. Lalu, akan dilanjutkan dengan menyusun kombinasi dari atribut yang di
pilih ke bentuk tabel normal. Pendekatan bottom-up akan berhasil dilakukan jika
perancangan pada basis datanya sederhana yaitu memiliki jumlah atribut yang
sedikit. Tujuan dari adanya pendekatan bottom-up yaitu untuk memberikan
umpan balik dari para karyawan ke para tim manajer tingkat atas ketika
diterapkan pada target, tugas, dan proyek. Hal ini berguna agar semua karyawan
dapat terlibat dalam proses mencapai target perusahaan. Sehingga, perusahaan
akan mendapatkan keuntungan secara langsung dan tak langsung. Contoh dari
keuntungan yang di dapat yaitu komunikasi dalam lingkup perusahaan meningkat
serta hubungan antar anggota akan semakin erat. Gambar 2.2. berikut ini
merupakan pendekatan bottom-up stok barang Toko Enggal Murah.
Gambar 1.14. Pendekatan Bottom-Up
BAB II
DATA DAN ANALISIS DATA

2.1. Microsoft Access


2.1.1. Data Tabel
Metode button up yang digunakan pada Ms. Access yaitu terdapat pada Tabel
2.1 hingga Tabel 2.x. di bawah ini.

Tabel 2.1. Tabel Login

Tabel Login
Usernam Passwor Logi
e d n Keluar

Tabel 2.1. di atas merupakan tabel login yang berguna untuk masuk pertama kali
ketika sistem di nyalakan. Jadi, sistem ini akan dijamin aman karena tidak dapat
sembarang orang mengakses sistem tersebut. Kemudian, praktikkan juga
membuat fom switchboard yang dapat dilihat pada Tabel 2.2. berikut ini

Tabel 2.2. Tabel Switchboard

Tabel Swithcboard
Data Master Transaksi Laporan Keluar

Tabel switchboard di atas terdiri dari beberapa menu di antaranya yaitu data
master, transaksi, laporan, dan keluar. Untuk data master berguna untuk
menginput data batang pada form stok barang, kemudian transaksi berguna
untuk bukti transaksi penjualan dan pembelian. Lalu, laporan berguna untuk
membuat suatu laporan pembelian, penjualan, dan stok barang. Terakhir, keluar
untuk keluar dari menu switchboard ke menu awal. Kemudian, praktikkan juga
membuat form barang yang akan ditunjukkan pada Tabel 2.3. di bawah ini.

Tabel 2.3. Tabel Barang

Tabel Barang
ID Nama Harga Harga Gambar
Satuan Save Hapus Baru Keluar
Barang Barang Modal Jual Produk

Tabel barang di atas berguna untuk mendata barang yang ada, untuk ID barang
berguna untuk memberi kode barang di tiap barang yang berbeda. Kemudian,
nama barang berguna untuk memberi nama barang. Lalu, satuan berguna untuk
memberi informasi mengenai satuan barang. Selanjutnya, terdapat harga modal
yang berguna untuk memberi informasi mengenai harga beli di awal. Kemudian,
harga jual untuk memberi informasi mengenai harga jual di tiap barangnya. Lalu,
gambar produk untuk memperlihatkan produk yang dituju. Selanjutnya terdapat
tombol save yang berguna untuk menyimpan barang yang akan di stok, tombol
hapus untuk menghapus pencarian, tombol baru untuk memasukkan barang
yang baru, dan terakhir tombol keluar untuk keluar dari form barang. Kemudian,
praktikkan membuat form penjualan dan dapat dilihat pada Tabel 2.4. di bawah
ini.

Tabel 2.4. Tabel Penjualan

Tabel Penjualan
ID ID Nama Harg Detail
Tangg Keterang Satua Qty_Penjua Tot
Penjual Bara Baran a Penjual
al an n lan al
an ng g Jual an

Tabel penjualan di atas menjelaskan mengenai menu yang terdapat pada form
penjualan, di antaranya yaitu Id penjualan yang berguna untuk memberi id jual.
Kemudian, menu tanggal yang berguna untuk memberi informasi tanggal awal
penjualan di mulai. Lalu, menu keterangan yang berguna untuk memberi
keterangan penjualan. Selanjutnya terdapat id barang, nama barang, satuan, dan
harga jual yang sudah dijelaskan fungsinya pada Tabel 2.3. Kemudian, terdapat
menu Qty_Penjualan yang berguna untuk memberi informasi mengenai berapa
banyak barang yang dijual. Lalu, terdapat menu total yang berguna untuk
menghitung perkalian dari harga jual dengan Qty_Penjualan. Terakhir, terdapat
menu detail penjualan untuk memberi informasi terkait penjelasan secara
menyeluruh mengenai penjualan. Dalam form penjualan ini juga terdapat tombol
yang berfungsi untuk melengkapi form penjualan. Tombol tersebut dapat dilihat
pada Tabel 2.5. di bawah ini.

Tabel 2.5. Tombol Tabel Penjualan

Tabel Tombol Penjualan


Transaksi Baru Hapus Baru Tutup

Tabel 2.5. di atas menjelaskan mengenai tombol dari tabel penjualan di


antaranya yaitu tombol transaksi baru yang berguna untuk membuat slide baru
pada fom. Sehingga, dapat memasukkan data penjualan baru pada slide baru.
Kemudian, terdapat tombol hapus yang berguna untuk menghapus data
penjualan pada slide yang terbuka. Selanjutnya, terdapat tombol baru untuk
membuat form baru dan tombol tutup untuk menutup form penjualan. Terakhir,
praktikkan juga membuat form pembelian dan dapat dilihat pada tabel 2.6 di
bawah ini

Tabel 2.6. Tabel Pembelian

Tabel Pembelian
Nam
ID ID Harg Detail
Tangg Keterang a Satu Qty_Pembel Tot
Pembeli Bara a Pembeli
al an Bara an ian al
an ng Jual an
ng

Tabel pembelian di atas menjelaskan mengenai menu yang terdapat pada form
pembelian, di antaranya yaitu Id pembeliam yang berguna untuk memberi id beli.
Kemudian, menu tanggal yang berguna untuk memberi informasi tanggal awal
pembelian di mulai. Lalu, menu keterangan yang berguna untuk memberi
keterangan pembelian. Selanjutnya terdapat id barang, nama barang, satuan,
dan harga jual yang sudah dijelaskan fungsinya pada Tabel 2.3. Kemudian,
terdapat menu Qty_Pembelian yang berguna untuk memberi informasi mengenai
berapa banyak barang yang dibeli. Lalu, terdapat menu total yang berguna untuk
menghitung perkalian dari harga beli dengan Qty_Pembelian. Terakhir, terdapat
menu detail pembelian untuk memberi informasi terkait penjelasan secara
menyeluruh mengenai pembelian. Dalam form pembelian ini juga terdapat tombol
yang berfungsi untuk melengkapi form pembelian. Tombol tersebut dapat dilihat
pada Tabel 2.7. di bawah ini.

Tabel 2.7. Tombol Tabel Pembelian

Tabel Tombol Pembelian


Bar
Transaksi Baru Hapus Tutup
u

Tabel 2.7. di atas menjelaskan mengenai tombol dari tabel pembelian di


antaranya yaitu tombol transaksi baru yang berguna untuk membuat slide baru
pada fom. Sehingga, dapat memasukkan data pembelian baru pada slide baru.
Kemudian, terdapat tombol hapus yang berguna untuk menghapus data
pembelian pada slide yang terbuka. Selanjutnya, terdapat tombol baru untuk
membuat form baru dan tombol tutup untuk menutup form pembelian. Pada
perancangan kali ini, rancangan sistem informasi yang dibuat digunakan untuk
mempermudah pengecekan stok barang. Pada saat barang keluar atau masuk,
sistem akan secara otomatis merekam aktivitas tersebut sehingga stok barang
akan secara otomatis bertambah atau berkurang. Selain itu sistem juga dapat
melakukan pencetakan nota secara otomatis pada saat penjualan barang terjadi.

2.1.2. Kegunaan Tabel


Berdasarkan sistem informasi berbasis komputer yang sudah dirancang, sistem
informasi mengenai stok barang ini dibuat menggunakan software Microsoft
Access. Dalam pembuatan sistem informasi ini diperlukan adanya database dan
juga user interface yang dapat digunakan untuk memasukkan data ke sistem
informasi ini. Pada sistem informasi stok barang, fitur pada software Microsoft
Access yang digunakan adalah table, queries, form, dan reports. Pembuatan
sistem informasi stok barang ini sangat penting untuk dimulai dengan pembuatan
table karena table merupakan dasar yang digunakan untuk membuat objek lain
dalam sistem informasi ini. Fitur table pada sistem informasi ini digunakan
sebagai tempat penyimpanan informasi atau data yang digunakan pada sistem
informasi ini. Untuk membuat table pada Microsoft Access menggunakan menu
Create lalu klik pada pilihan Table. Adapun table yang dibuat pada sistem
informasi stok barang ini terdiri dari tujuh table. Berikut merupakan daftar table
yang dibuat beserta isi data dan kegunaannya.
Tabel 2.8. Kegunaan Tabel

Nama Tabel Isi Data Kegunaan


DetailPembelian Menyimpan Informasi
KeteranganPembelia IdPembelian mengenai ID pembelian,
n IdBarang barang yang dibeli, dan
Qty_Pembelian jumlahnya
Detail
DetailPenjualan Menyimpan informasi
KeteranganPenjuala mengenai ID penjualan,
IdPenjualan
n tanggal penjualan, dan
IdBarang keterangan
Qty_Penjualan
IdPembelian Menyimpan informasi
TanggalPembelian mengenai ID pembelian,
Pembelian
Keterangan_Pembelia tanggal pembelian, dan
n keterangan.
IdPenjualan Menyimpan informasi
TanggalPenjualan mengenai ID penjualan,
Penjualan
tanggal penjualan, dan
KeteranganPenjualan keterangan
SwitchboardID
ItemNumber Menyimpan protokol
switchboard yang digunakan
Switchboard Items ItemText
untuk menampilkan form dan
Command laporan.
Argument
IdBarang Menyimpan informasi
NamaBarang mengenai barang yang ada
Satuan di toko dengan rincian ID
TabelBarang
HargaBeli barang, nama barang,
HargaJual satuan, harga beli, harga
GambarBarang jual, dan gambar barang.
Username Menyimpan informasi
mengenai username dan
TabelLogin
Password password yang digunaan
untuk form login.

Setelah table yang digunakan sebagai database dalam sistem informasi stok
barang sudah dibuat, dapat dilanjutkan dengan pembuatan queries. Queries
pada Microsoft Access memiliki fungsi untuk menampilkan, menambahkan,
menghapus, atau mengubah data pada database. Dalam sistem informasi ini
queries digunakan untuk menampilkan, menambahkan, dan juga melakukan
perhitungan dari data yang sudah terkumpul. Selain itu, Queries digunakan untuk
pembuatan form dan juga laporan. Untuk membuat queries pada Microsoft
Access menggunakan menu Create lalu klik pada pilihan Query Design. Adapun
queries yang dibuat pada sistem informasi stok barang ini terdiri dari tiga queries.
Berikut merupakan daftar queries yang dibuat beserta isi, kegunaan, dan
keterangannya.

Tabel 2.9. Daftar Queries

Nama
Isi Queries Kegunaan Keterangan
Queries
IdBarang Menampilkan daftar
NamaBarang barang berserta Kalkulasi pada
Satuan keterangan (ID barang, Total
HargaBeli nama barang, satuan, didapatkan dari
Qbeli QTY_Pembelian dan harga beli), perkalian
memasukan data jumlah antara
Total
barang yang dibeli, dan Qty_Pembelian
DetailPembelian mengkalkulasi total dan HargaBeli
IdPembelian harga dari setiap barang
IdBarang Menampilkan daftar
NamaBarang barang berserta Kalkulasi pada
Satuan keterangan (ID barang, Total
HargaJual nama barang, satuan, didapatkan dari
Qjual Qty_Penjualan dan harga beli), perkalian
memasukan data jumlah antara
Total
barang yang terjual, dan Qty_Penjualan
DetailPenjualan mengkalkulasi total dan HargaJual.
IdPenjualan harga dari setiap barang
IdBarang Kalkulasi pada
NamaBarang Stok
Satuan Menampilkan data didapatkan dari
HargaBeli barang serta jumlah
Qstok
HargaJual mengkalkulasi stok Qty_Pembelian
barang dikurangi
Stok dengan jumlah
Qty_Penjualan

Dari ketiga queries di atas, QBeli dan QJual digunakan untuk membuat form dan
laporan. Sedangkan, QStok digunakan untuk pembuatan laporan. QBeli nantinya
akan digunakan pada form FPembelian dan laporan dengan nama
LaporanPembelian. QJual akan digunakan pada form FPenjualan dan laporan
dengan nama LaporanPenjualan. QStok akan digunakan untuk menampilkan
laporan dengan nama LaporanStok. Sesudah pembuatan queries, dilanjutkan
dengan pembuatan form. Form digunakan sebagai user interface pada sistem
informasi stok barang. User dapat menambahkan database dengan
menggunakan tampilan dari form yang terkait dengan table ataupun queries.
Untuk membuat form pada Microsoft Access menggunakan menu Create lalu klik
pada pilihan form. Adapun form yang dibuat pada sistem informasi stok barang
ini terdiri dari lima form. Berikut merupakan daftar form yang dibuat beserta
kegunaannya.

Tabel 2.10. Daftar Form

Nama Form Kegunaan

Sebagai interface untuk


memasukan data barang
FBarang
ke table dengan nama
TabelBarang.

Sebagai interface login ke


FLogin sistem informasi stok
barang.

Sebagai interface untuk


memasukkan data
pembelian ke table dengan
Fpembelian nama
KeteranganPembelian dan
Pembelian serta terikat
dengan queries Qbeli.

Sebagai interface untuk


memasukkan data
penjualan ke table dengan
FPenjualan nama
KeteranganPenjualan dan
Penjualan serta terikat
dengan queries Qjual.

Sebagai interface form


Switchboard
utama.

2.1.3. Interface Sistem Informasi


Adapun tampilan kelima form tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.1. Form FLogin

Gambar 2.2. Form Switchboard Menu Utama

Gambar 2.3. Form Swichboard Data Master


Gambar 2.4. Form Switchboard Transaksi

Gambar 2.5. Form FBarang

Gambar 2.6. Form FPenjualan


Gambar 2.7. Form FPembelian

Setelah form sudah dibuat, selanjutnya terdapat pembuatan laporan atau report.
Laporan digunakan untuk menampilkan dan meringkas informasi dari database.
Untuk membuat laporan pada Microsoft Access menggunakan menu Create lalu
klik pada pilihan report. Pada sistem informasi stok barang ini, terdapat tiga
laporan yaitu LaporanPembelian, LaporanPenjualan, dan LaporanStok.
LaporanPembelian akan menampilkan data dari query QBeli, LaporanPenjualan
akan menampilkan data dari query QJual, dan LaporanStok akan menampilkan
data dari query QStok. Adapun tampilan ketiga laporan pada sistem informasi
stok barang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.8. Laporan Pembelian


Gambar 2.9. Laporan Penjualan

Gambar 2.10. Laporan Stok Barang

Kemudian, setelah sistem informasi stok barang sudah selesai dibuat, berikut
merupakan alur interface dari sistem informasi stok barang.
Gambar 2.11. Alur Interface Sistem Informasi Stok Barang

Berdasarkan alur di atas, pertama user akan masuk ke form login dan
memasukkan username serta password. Setelah login berhasil, user akan masuk
ke tampilan form switchboard Menu Utama. Dalam Menu Utama ini terdapat tiga
pilihan yang tersedia yaitu Data Master, Transaksi, dan Laporan. Saat user
memilih Data Master maka akan ada pilihan Input Data Barang. Setelah user
memilih Input Data Barang maka user akan masuk ke form stok barang. Lalu, jika
saat di Menu Utama user memilih Transaksi maka akan tertampil dua pilihan
yaitu Transaksi Penjualan dan Transaksi Pembelian. Saat user memilih
Transaksi Penjualan maka akan masuk ke form Penjualan. Sedangkan, jika user
memilih Transaksi Pembelian maka akan tertampil form Pembelian. Lalu, pada
pilihan terakhir Menu Utama yaitu Laporan, akan ada tiga pilihan yang tersedia
yaitu Laporan Pembelian, Laporan Penjualan, dan Laporan Stok. Saat salah satu
laporan sudah dipilih maka sistem informasi akan menampilkan laporan sesuai
dengan yang dipilih oleh user.

2.2. Serah Terima Sistem Informasi


Setelah sistem informasi yang dibuat sesuai dengan keinginan pemilik toko
bangunan Enggal Murah, praktikan menyerahkan hasil pekerjaan kepada pemilik
toko pada tanggal 4 Desember 2022. Selain melakukan penyerahan, praktikan
juga mengadakan tutorial singkat dalam mengoperasikan sistem informasi. Bukti
penyerahan dan tutorial dapat dilihat pada Gambar 2.12. dan Gambar 2.13.
Gambar 2.12. Serah Terima Hasil Pekerjaan

Gambar 2.13. Tutorial Singkat


BAB III
PENUTUP 

3.1. Kesimpulan
Dalam point ini, saya sebagai penulis Makalah Kewirausahaan ini akan
menyampaikan beberapa kesimpulan dari hasil pembahasan yang terdapat pada
bab sebelumnya. Beberapa kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut.
a. Terjadi penambahan penggunaan aplikasi access agar pemilik lebih mudah
untuk mengetahui jumlah barang yang masih ada di penyimpanan
b. Praktikan dapat bekerja sama dengan pemilik UMKM Toko Bangunan Enggal
Murah dengan menawarkan untuk memperbaki sistem informasi yang
mereka gunakan
c. Praktikan dapat menyimpulkan permasalahan yang terjadi pada UMKM yang
praktikan pilih yaitu Toko Bangunan Enggal Murah

Anda mungkin juga menyukai