I. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien
sesuai dengan yang diucapkan Hipocrates kira-kira 2400 tahun yang lalu, yaitu
Primum, non nocere (First, do no harm). Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran,ilmu kedokteran yang dahulu sederhana,inefektif dan
relative aman, menjadi semakin kompleks dan lebih efektif namun berpotensi
terjadinya KTD pada pasien, bila puskesmas tidak memperhatikan keselamatan
pasien.
VI .Sasaran
SASARAN 1
1. Identifikasi pasien menggunakan identitas
a. Nama pasien
b. Tanggal lahir
c. Alamat lengkap
2. Proses identifikasi dilaksanakan di semua lini pelayanan dalam rangkaian
kegiatan yang diterima oleh pasien, yaitu :
a. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat
b. Pasien diidentifikasi sebelum pengambilan darah dan spesimen lain untuk
pelayanan klinis.
c. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian tindakan/prosedur pelayanan.
3. Pemasangan Gelang identitas pada pasien rawat Inap
SASARAN 2
1. Komunikasi secara lisan dan atau melalui telepon hanya dilakukan dalam kondisi
yang mendesak dimana komunikasi secara tertulis tidak mungkin dilakukan.
2. Komunikasi secara lisan atau melalui telepon tentang perintah pemberian terapi
dan pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis dilakukan dengan cara tulis-baca
ulang-konfirmasi.
3. Komunikasi pemberian informasi dilakukan dengan metode Situation-
Background-Assesment-Recomendation (SBAR).
SASARAN 3
1. Obat yang perlu diwaspadai adalah obat yang sering menyebabkan terjadinya
kesalahan yang serius (sentinel event) serta obat yang berisiko tinggi
menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome) yaitu elektrolit
konsentrat serta obat obat yang kelihatannya mirip (LASA/NORUM).
2. Semua obat yang tergolong dalam kewaspadaan tinggi, memiliki identifikasi dan
penandaan khusus, dikelola oleh petugas yang berkompeten dan hanya disimpan
di unit unit tertentu (Instalasi farmasi, Ruang Tindakan, Ruang persalinan).
SASARAN 4
1. Puskesmas Kedawung II menggunakan suatu tanda yang jelas dan dimengerti
untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien didalam proses
penandaan.
2. Tim operasi (pelaksana tindakan) menerapkan dan mencatat prosedur tindakan
secara tepat di form rekam medis.
SASARAN 5
1. Semua orang yang berada di Puskesmas Kedawung II wajib menjaga dan
melaksanakan kebersihan tangan dengan melakukan cuci tangan dengan air
mengalir dan sabun (hand wash) atau dengan menggunakan antiseptik berbasis
alkohol (hands rub).
2. Kebersihan tangan wajib dilakukan pada 5 keadaan (five moment) yaitu :
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Sebelum melakukan tindkan aseptik.
c. Setelah kontak dengan pasien
d. Setelah kontak dengan cairan/prosuk dari pasien.
e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien.
SASARAN 6
1. Skrining faktor risiko jatuh dilakukan pada semua pasien di Puskesmas
Kedawung III untuk meminimalkan terjadinya pasien jatuh.
2. Intervensi dan tatalaksana pada pasien yang berisiko jatuh dilakukan dengan
panduan yang ada.
3. Memberikan lingkungan yang aman (lantai tidak licin, hand rail di kamar mandi,
hand rail di tangga, penempatan timbangan bayi secara aman).
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Sukorejo I