Anda di halaman 1dari 8

PENANGANAN KTD, KPC DAN KNC

No. Dokumen : A / IX / SOP / 2015 / 298


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 14 Oktober 2015
Halaman : 1/3

PUSKESMAS
ARUT RITA WEY
SELATAN NIP. 19720919 200212 2 006

1. Pengertian • Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana puskesmas membuat


Asuhan pasien yang lebih aman meliputi asasment risiko , identifikasi dan
penggolahan hal yang berhubungan dengan risiko pasien , pelaporan dan
analisis insiden , kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melakukan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
dilakukan .
• Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri
dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak
Cedera dan Kejadian Potensial Cedera.

• Kejadian Tidak Diharapkan adalah suatu kejadian yang mengakibatkan


cidera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena kondisi
pasien.

• Kejadian Nyaris Cidera adalah suatu kejadian akibat melaksanakan suatu


tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil yang
dapat menciderai pasien, tetapi cidera serius tidak terjadi karena
keberuntungan.

• Kejadian Potesial Cidera adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk


menimbulkan cidera, tetapi belum terjadi insiden.

• Kesalahan Yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :

1. Diagnostik : Kesalahan atau keterlambatan diagnosis

2. Treatment : Kesalahan pada operasi, prosedur atau tes,

pelaksanaan terapi.

3. Preventive : Tidak memberikan terapi profil aktif, monitoring atau


followup yang tidak sesuai pada suatu pengobatan.

Other : GAGAL melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain.


2. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di PUSKESMAS
2. Meningkatkan aktuabilitas PUSKESMAS terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD, KPC dan KNC di PUSKESMAS
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan KTD.
3. Kebijakan Surat keputusan Pimpinan PUSKESMAS Arut Selatan Nomor Tentang
penanganan KTD, KPC. dan KNC
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang
Keselamata Pasien Rumah Sakit, 2011
2. Buku Panduan Nasional Keselamatan pasien Rumah Sakit, DEPKES RI 2006
5. Prosedur 1. Penanggung jawab Manajemen mutu PUSKESMAS menerima laporan
adanya KTD,KPC atau KNC.
2. Penanggung Jawab Manajemen Mutu PUSKESMAS melakukan
identifikasi terhadap KTD, KPC atau KNC sesuai dengan yang dilaporkan.
3. Penanggung Jawab Manajemen Mutu PUSKESMAS menganalisa
penyebab dari KTD, KPC atau KNC yang terjadi.
4. Penanggung Jawab Manajemen Mutu PUSKESMAS mencatat hasil
identifikasi dan analisa penyebab masalah tersebut didalam buku laporan
KTD, KPC dan KNC.
5. Penanggung Jawab Manajemen Mutu PUSKESMAS melaporkan hasil
temuan KTD, KPC atau KNC yang terjadi kepada pimpinan
PUSKESMAS.
6. Pimpinan PUSKESMAS menerima laporan dari
penanggung jawab manajemen mutu PUSKESMAS.
7. Pimpinan PUSKESMAS merencanakan pertemuan dengan penanggung
jawab masing-masing upaya yang terkait dengan KTD,KPC atau KNC
yang terjadi.
8. Pimpinan PUSKESMAS mengundang penanggung Jawab manajemen
Mutu PUSKESMAS dan masing-masing upaya yang terkait.
9. Pimpinan PUSKESMAS dan penanggung jawab mutu PUSKESMAS
bersama unit terkait membahas mengenai penanganan KTD, KPC, atau
KNC yang terjadi.
10. Pimpinan PUSKESMAS dan Penanggung Jawab Manajemen Mutu
PUSKESMAS bersama unit terkait membuat rencana penanganan KTD,
KPC atau KNC yang terjadi.
11. Penanggung Jawab Manajemen Mutu PUSKESMAS mencatat rencana
penanganan kejadian tersebut diatas yang telah disepakati dalam buku
tindak lanjut KTD, KPC atau KNC.
12. Penanggung Jawab Manajemen Mutu PUSKESMAS dan Penanggung
Jawab masing-masing upaya melaksanakan penanganan KTD, KPC atau
KNC sesuai dengan rencana.
13. Penanggung Jawab Manajemen Mutu PUSKESMAS mengevaluasi
penanganan terhadap KTD, KPC dan KNC yang dilakukan oleh masing-
masing upaya.
14. Penanggung Jawab Manajeman Mutu PUSKESMAS mencatat hasil
evaluasi KTD, KPC dan KNC yang telah dilakukan.
15. Penanggung Jawab Manajemen Mutu PUSKESMAS melaporkan hasil
evaluasi penanganan KTD, KPC dan KNC kepada pimpinan
PUSKESMAS.
6. Diagram
Alir
7. Unit terkait Semua unit pelayanan klinis
8. Dokumen 1.
terkait 2.
9. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
PENYUSUNAN INDIKATOR KLINIS DAN
INDIKATOR PERILAKU PEMBERI
LAYANAN KLINIS
No. Dokumen : A / IX / SOP / 2015 / 299
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 14 Oktober 2015
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
ARUT RITA WEY
SELATAN NIP. 19720919 200212 2 006

1. Pengertian Penyusunan indikator klinis adalah suatu pengukuran untuk menilai hasil
pelayanan klinis.
Penyusunan indikator perilaku pemberi layanan klinis adalah suatu pengukuran
untuk menilai hasil perilaku pemberi layanan klinis
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam penyusunan indikator klinis dan indikator perilaku
pemberi layanan klinis yang berpusat pada pasien dan keamanan pasien di
Puskesmas Arut Selatan
3. Kebijakan Surat Keputusan Pimpinan Puskesmas Arut Selatan Nomor Y/IX/SK/2015/103
Tentang Penyusunan Indikator Klinis dan Indikator Perilaku Pemberi Layanan
Klinis
4. Referensi Kesepakatan Bersama
5. Prosedur 1. Pimpinan Puskesmas membentuk Tim Penyusun Indikator Klinis dan
Indikator Perilaku Pemberi Layanan Klinis
2. Tim penyusun Indikator Klinis dan Indikator Perilaku Pemberi Layanan
Klinis melakukan kajian pustaka (literature review)
3. Tim penyusun Indikator Klinis dan Indikator Perilaku Pemberi Layanan
Klinis membuat draft rancangan indikator klinis dan perilaku,
4. Tim penyusun Indikator Klinis dan Indikator Perilaku Pemberi Layanan
Klinis menetukan bagaimana cara menganalisanya,
5. Tim penyusun Indikator Klinis dan Indikator Perilaku Pemberi Layanan
Klinis mensosialisasikan formulir isian data indikator klinis dan perilaku
kepada masing-masing unit kerja,
6. Setiap unit kerja mengisi formulir isian data indikator klinis,
7. Setiap unit kerja melaporkan formulir isian data indikator klinis dan perilaku
ke Tim penyusun Indikator Klinis dan Indikator Perilaku Pemberi Layanan
Klinis
8. Tim penyusun Indikator Klinis dan Indikator Perilaku Pemberi Layanan
Klinis mengolah memakai formula yang telah ditetapkan
9. Tim penyusun Indikator Klinis dan Indikator Perilaku Pemberi Layanan
Klinis melakukan uji coba,
10. Tim penyusun Indikator Klinis dan Indikator Perilaku Pemberi Layanan
Klinis menganalisa data memakai formula yang telah ditetapkan,
11. Tim penyusun Indikator Klinis dan Indikator Perilaku Pemberi Layanan
Klinis merevisi dan menyepakati bersama,
12. Tim penyusun Indikator Klinis dan Indikator Perilaku Pemberi Layanan
Klinis melaporkan hasil indikator klinis dan perilaku kepada Pimpinan
Puskesmas,
13. Tim penyusun Indikator Klinis dan Indikator Perilaku Pemberi Layanan
Klinis mendokumentasikan hasil indikator klinis dan perilaku,
14. Tim penyusun Indikator Klinis dan Indikator Perilaku Pemberi Layanan
Klinis mensosialisasikan hasil indikator klinis dan perilaku ke setiap unit
kerja,
15. Setiap unit kerja mengimplementasikan indikator klinis dan indikator
perilaku pemberi layanan klinis.
6. Diagram
Alir
7. Unit terkait 1. Pimpinan Puskesmas
2. Semua unit pelayanan klinis
8. Dokumen 1.
terkait 2.

9. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
PROSEDUR PENYUSUNAN LAYANAN
KLINIS

No. Dokumen : A / IX / SOP / 2015 / 300


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 14 Oktober 2015
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
ARUT RITA WEY
SELATAN NIP. 19720919 200212 2 006

1. Pengertian Prosedur penyusunan layanan klinis adalah suatu proses pembuatan acuan dalam
pelaksanaan pemberian asuhan kesehatan kepada pasien sesuai dengan kebutuhan
pasien
2. Tujuan Sebagai pedoman prosedur penyusunan layanan klinis di Puskesmas Arut Selatan
3. Kebijakan Surat Keputusan Pimpinan Puskesmas Arut Selatan Nomor Y/IX/SK/2015/104
Tentang Standar dan SPO Layanan Klinis
4. Referensi Buku Acuan Standar Pelayanan Klinis
5. Prosedur 1. Petugas melakukan perencanaan,
2. Petugas membuat undangan untuk membahas penyusunan sop layanan
klinis,
3. Petugas melakukan rapat/minlok,
4. Petugas mengidentifikasi SOP yang akan disusun,
5. Petugas mencari literatur,
6. Petugas melakukan penyusunan prosedur layanan klinis,
7. Petugas membuat laporan secara tertulis,
8. Petugas melaporkan hasil penyusunan prosedur pelayanan klinis kepada
Pimpinan Puskesmas,
9. Petugas meminta persetujuan Pimpinan Puskesmas,
10. Petugas melakukan sosialisasi.
6. Diagram
Alir
7. Unit terkait Semua unit pelayanan klinis
8. Dokumen 1.
terkait 2.

9. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
PENYAMPAIAN INFORMASI HASIL
PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN
No. Dokumen : A / IX / SOP / 2015 / 301
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 14 Oktober 2015
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
ARUT RITA WEY
SELATAN NIP. 19720919 200212 2 006

1. Pengertian - Penyampaian informasi peningkatan mutu layanan klinis adalah proses


penyampaian pesan kepada petugas yang berisi hasil peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien.
- Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesmen risiko, identifikasi
risiko, pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
2. Tujuan 1. Hasil evaluasi terhadap upaya peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien dapat dikomunikasikan.
2. Untuk meningkatkan motivasi petugas dan meningkatkan keberlangsungan
upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
3. Kebijakan Surat keputusan Pimpinan PUSKESMAS Arut Selatan Nomor
Y/IX/SK/2015/111 Tentang Penyampaian Informasi Hasil Peningkatan Mutu
Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit, 2011
2. Buku Panduan Nasional Keselamata pasien Rumah Sakit, DEPKES RI 2006
5. Prosedur 1. Petugas menyiapkan materi presentasi tentang hasil peningkatan mutu
layanan klinis,
2. Petugas menyiapkan alat dan tempat presentasi,
3. Petugas memberitahukan kepada semua petugas pemberi layanan klinis
untuk mengikuti acara presentasi,
4. Petugas menyampaikan hasil evaluasi peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien,
5. Petugas mendokumentasikan hasil pertemuan.
6. Diagram
Alir
7. Unit terkait Semua unit pelayanan klinis
8. Dokumen 1.
terkait 2.
9. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai