Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN KEJADIAN TIDAK

DIHARAPKAN (KTD), KONDISI POTENSIAL


CEDERA(KPC), KEJADIAN TIDAK CIDERA
(KTC), DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA
(KNC)
No dokumen : /SPO/PO-4/V/2022
No. Revisi :0
SPO Tanggal Terbit : Mei 2022
POS Halaman : 1/2 Sabikul Khoiri
KESEHATAN Pelda NRP
05.10.23 21000133471179
TANGGUL

1. Pengertian a. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana klinik membuat asuhan
pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil
b. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah
setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien,
terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian
Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera
2. Tujuan Sebagai acuan :
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di klinik
b. Meningkatnya akuntabilitas klinik terhadap pasien dan masyarakat
c. Menurunnya KTD, KPC, KTC, dan KNC di klinik
d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD, KPC, KTC, KNC.
3. Kebijakan SK Kepala Pos kesehatan 05.10.23 Tanggul Nomor : 24.04/SK/IV/2019
tentang Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kondisi Potensial
Cedera (KPC), Kondisi Potensial Cedera (KPC), dan Kejadian Nyaris
Cedera (KNC) serta Penanggung Jawab Pelaporan
4. Referensi a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
b. Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik;
dan
c. Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien.

1/1
5. Prosedur a. Ketua tim mutu klinik menerima laporan adanya KTD, KPC, KTC, dan
KNC;
b. Ketua tim mutu klinik melakukan identifikasi terhadap KTD, KPC, KTC,
dan KNC sesuai dengan yang dilaporkan;
c. Ketua tim mutu klinik menganalisa penyebab dari KTD, KPC, KTC, dan
KNC yang terjadi;
d. Ketua tim mutu klinik mencatat hasil identifikasi dan analisa penyebab
dari KTD, KPC, KTC, dan KNC di dalam form laporan KTD, KPC, KTC,
dan KNC;
e. Ketua Tim mutu klinik melaporkan hasil temuan KTD, KPC, KTC, dan
KNC yang terjadi kepada Kepala klinik;
f. Kepala klinik menerima laporan dari ketua tim mutu klinik;
g. Kepala klinik merencanakan pertemuan dengan penanggung jawab
masing-masing upaya yang terkait dengan KTD, KPC, KTC, dan KNC
yang terjadi;
h. Kepala Klinik mengundang ketua tim mutu klinik dan penanggungjawab
masing – masing upaya yang terkait;
i. Kepala Klinik dan ketua Tim mutu klinik bersama unit terkait membahas
mengenai penanganan KTD, KPC, KTC, dan KNC yang terjadi;
j. Kepala Klinik dan ketua Tim mutu Klinik bersama unit terkait membuat
rencana penanganan KTD, KPC, KTC, dan KNC yang terjadi;
k. Ketua Tim mutu klinik mencatat rencana penanganan KTD, KPC, KTC,
dan KNC yang telah disepakati dalam formtindak lanjut KTD, KPC, KTC,
dan KNC;
l. Ketua tim mutu klinik dan penanggung jawab masing-masing upaya
melaksanakan penanganan KTD, KPC, KTC, dan KNC sesuai dengan
rencana;
m. Ketua tim mutu klinik mengevaluasi penanganan terhadap KTD, KPC,
KTC, dan KNC yang dilakukan oleh masing-masing upaya;
n. Ketua tim mutu klinik mencatat hasil evaluasi penanganan KTD, KPC,
KTC, dan KNC yang telah dilakukan; dan
o. Ketua tim mutu klinik melaporkan hasil evaluasi penanganan KTD, KPC,
KTC, dan KNC kepada Kepala Klinik.
6. Diagram Alir -
7. Hal-Hal Yang
Perlu
-
Diperhatikan
8. Unit Terkait Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan
9. Rekaman No YANG DIRUBAH
ISI TANGGAL MULAI
Histori PERUBAHAN DIBERLAKUKAN

1/2
Perubahan

1/3

Anda mungkin juga menyukai